You are on page 1of 23

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Flood Forecasting Early Warning System


(FFEWS)

Version 0.4

8 Juni 2023

1
DAFTAR ISI

1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 3

2. TUJUAN ................................................................................................................................ 3

3. DESKRIPSI KEBUTUHAN (REQUIREMENT) ................................................................. 4

3.2. Ruang Lingkup ............................................................................................................. 5

3.3. Proses Bisnis ................................................................................................................ 6

3.4. Lingkungan Sistem....................................................................................................... 8

3.5. Spesifikasi Kebutuhan Fungsional ............................................................................... 9

3.6. Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional ....................................................................... 9

4. Predevelopment (Diagram Use Case dan Activity) ............................................................. 13

4.1. Diagram Use Case...................................................................................................... 13

4.1.1.1. Login............................................................................................................ 13

4.1.1.2. Dashboard................................................................................................... 14

4.1.1.3. Early Warning System (EWS) ...................................................................... 16

4.1.1.4. Flood Forecasting ....................................................................................... 19

4.1.1.5. Decision Support System (DSS) .................................................................. 22

2
1. LATAR BELAKANG
Program Flood Management in Selected River Basins (FMRSB) mendukung
Cidanau-Ciujung-Cidurian River Basin Organization (3Cis RBO/BBWS) untuk:
1) Meningkatkan pengelolaan data hidrometeorologi;
2) Mengembangkan model banjir;
3) Mengembangkan sistem peringatan dini prakiraan banjir,
4) Mengembangkan tanda bahaya banjir, kerentanan, kapasitas tanggap darurat dan peta
risiko, sebagai dasar flood risk management plans (FRMP); dan
5) Menetapkan prosedur komunikasi.
Hal ini dilengkapi dengan penguatan kelembagaan, perencanaan, dan koordinasi di
provinsi dan kabupaten yang akan menggunakan FRMP dalam pemutakhiran rencana tata
ruang pemerintah provinsi, kabupaten dan/atau kota, rencana pembangunan menengah, dan
anggaran tahunan.
FRMSB adalah subkomponen 1A dalam peningkatan data dan informasi aliran sungai
di 3Cis RBO/BBWS. Pekerjaan dibagi menjadi 2 paket, yaitu perbaikan jaringan stasiun
hidrometeorologi di 3Cis RBO (Goods 1A-1) dan Software Flood forecasting and early
warning system (FFEWS) di pengelolaan data 3Cis RBO, meliputi:
1) Pemetaan bahaya, kerentanan, risiko dan tanggap darurat;
2) Persiapan FRMP;
3) Pembentukan FFEWS termasuk sistem komunikasi
4) Pengembangan kapasitas RBO 3Cis dalam pengoperasian, pemeliharaan database dan
FFEWS
5) Pengembangan decision support system (DSS) atau sistem pendukung keputusan
pengelolaan banjir jangka pendek dan jangka panjang di DAS.

2. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai oleh BBWS adalah:
1. Mengembangkan sistem untuk memfasilitasi Flood Forecasting Early Warning System
(FFEWS) sesuai dengan data-data hidrologi untuk mengkalibrasi dan memvalidasi
fungsionalitas semua stasiun.
2. Sistem ini mencakup informasi risiko banjir, deteksi perkiraan bahaya banjir, sosialisasi
dan pemberitahuan peringatan secara massal, manajemen bencana berbasis masyarakat.

3
3. DESKRIPSI KEBUTUHAN (REQUIREMENT)

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau Ciujung Cidurian mengupayakan


pengembangan Flood Forecasting Early Warning System (FFEWS). Sistem ini merupakan
teknologi untuk peramalan dan memprediksi kejadian banjir yang mungkin terjadi beserta
daerah genangannya di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung, Serang, Banten.
Sistem ini diharapkan mampu:
1) Memetakan bahaya, kerentanan, risiko dan tanggap darurat banjir;
2) Menyusun rencana pengelolaan risiko banjir, memperkirakan banjir dan pembentukan
sistem peringatan dini menggunakan sistem komunikasi;
3) Mengembangkan kapasitas pengelola DAS Ciujung dalam pengoperasian dan
pemeliharaan FFEWS beserta databasenya; dan
4) Mengembangkan sistem pendukung keputusan pengelolaan banjir jangka pendek dan
jangka panjang pada DAS Ciujung.
5) Melakukan peramalan banjir menggunakan model peramalan yang telah
dikembangkan untuk memprediksi kemungkinan banjir di wilayah sekitar sungai
Ciujung. Model dibangun menggunakan data cuaca, hidrologi terkini dan analisis
historis, untuk mengidentifikasi pola dan tren yang berkaitan dengan potensi banjir
6) Memberikan peringkatan dini tentang potensi banjir berdasarkan analisis data dan
parameter-parameter tertentu dengan pemantauan real time yang akan memungkinkan
deteksi dini terhadap perubahan kondisi cuaca atau sungai yang dapat
mengindikasikan potensi banjir, misalnya jika curah hujan melebihi batas yang telah
ditentukan, sistem dapat mengeluarkan peringatan dini. Selanjutnya sistem
mengirimkan notifikasi kepada pihak terkait, seperti otoritas pemerintah, lembaga
penyelamat, dan masyarakat. Peringatan ini dapat diberikan melalui pesan teks,
notifikasi push melalui aplikasi seluler, atau melalui sistem peringatan darurat.
7) Menyajikan data peramalan dan informasi banjir dalam bentuk visualisasi yang
mudah dimengerti, berupa peta interaktif, grafik, dan laporan untuk membantu
pengguna memahami situasi dengan lebih baik.

4
3.2. Ruang Lingkup

Lingkup pekerjaan Consulting Services (CS) adalah menyelesaikan pekerjaan yang


telah dilakukan pada 1A – 1, sebagai berikut:
Keterangan
No Komponen
1A-1 CS
1 Meningkatkan pengelolaan data hidrometeorologi, meliputi:
a. Penilaian dan rasionalisasi jaringan pemantauan hidrometeorologi dan sistem

manajemen data secara lengkap
b. Perjanjian kerja sama berbagi data dengan lembaga terkait 
c. Stasiun pengamatan hidrologi dan meteorologi ditingkatkan dan berfungsi

dengan baik
d. Mengembangkan data berbasis DEM yang dapat diterapkan 
e. Model simulasi curah hujan dan limpasan (hidrologi), model simulasi banjir

(model hidrodinamika 2 D) dikembangkan, dikalibrasi dan dioperasikan
f. Flood warning system yang dikembangkan berfungsi dan terhubung dengan

baik ke sistem komunikasi.
g. Peningkatan kapasitas petugas DAS untuk mengoperasikan dan memelihara

sistem.
2 Pemetaan terhadap bahaya, kerentanan, risiko dan tanggap darurat, meliputi:
a. Membuat peta daerah terdampak bahaya banjir di seluruh DAS 
b. Menyiapkan peta tanggap darurat daerah yang sangat rawan terdampak bahaya 
c. banjir menggunakan pendekatan konsultasi dengan lembaga pemerintahan

kabupaten dan provinsi serta masyarakat
d. Sosialisasi peta bahaya dan risiko serta peningkatan kepedulian di komunitas 
e. Menyusun pemetaan zona bahaya banjir sebagai pedoman terhadap rencana tata

ruang, peraturan tata guna lahan dan rencana pembangunan daerah
f. Pelatihan peningkatan kapasitas untuk pemodelan bahaya, penilaian risiko, dan
pemetaan respons yang diberikan kepada DAS sesuai dengan pedoman yang 
telah disiapkan
3 Prakiraan banjir dan pembentukan sistem peringatan dini termasuk sistem
komunikasi, meliputi:
a. Model limpasan hujan dan genangan dikembangkan dan dioperasikan oleh

DAS
b. Pemasangan peralatan peringatan dini banjir termasuk sirene dan sistem

komunikasi lainnya
c. Membangun berbagai fasilitas untuk penyebaran informasi peringatan di

tingkat masyarakat.
d. Mensosialisasikan bahwa DAS dan BBPD bertugas untuk menerjemahkan

prakiraan menjadi informasi peringatan kepada publik.
4 Pengembangan kapasitas Balai dalam pengoperasian dan pemeliharaan database serta
FFEWS:
a. Pegawai BBWS dilatih dalam pemodelan hidrologi dan prakiraan banji

(minimal 5 orang)
b. Pegawai BBWS dilatih dalam sistem pengamatan hidrologi dan pengoperasian

dan pemeliharaan sistem pengamatan telemetri (minimal 10 orang)
c. Pegawai BBWS bagian O&M yang ditugaskan secara khusus untuk

pengoperasian observasi data dan Sistem FFEWS ditunjuk secara terpisah.
5 Pengembangan sistem pendukung keputusan untuk pengelolaan banjir jangka pendek
dan jangka panjang di DAS:
a. Model yang terbentuk sesuai dengan parameter yang digunakan dalam
pemodelan batas air, pemodelan skenario perubahan iklim dan simulasi proses 
tangkapan lainnya

Instalasi dan pengembangan perangkat lunak FFEWS.

5
Instalasi File Transfer Protocol Dashboard Programing terdiri dari ;
1. data historians
2. Client Viewer Access ( Browser base )
3. Dash board Monitoring ( min. 75 sheets )
4. Application Programming interface for Hydrology modeling, debris modeling, GIS,
whatsapp API.

File Transfer Protocol Dashboard Programing

3.3. Proses Bisnis

Flood Forecasting Early Warning System (FFEWS) bla bla bla…..


Decision Support System (DSS) Ciujung akan merangkum sistem Informasi pada
DAS Ciujung dan mendata berbagai jenis informasi dasar yang diperkirakan akan digunakan
dalam basis data inti. Sistem Informasi DAS Ciujung pada saat ini akan ditambahkan fitur
DSS. DSS yang akan dikembangkan terbentuk dari integrasi forecasted rainfall, near-casting
system dan modeling dari hydrologic dan hydraulic serta flood prediction. DSS akan
menghasilkan risk based early warning dan Early warning yang berupa tingkatan potensi
kerusakan dan tanda bahaya banjir.

6
Gambar …..

Gambar Flowchart FFEWS

Proses bisnis FFEWS

7
3.4. Lingkungan Sistem

Lingkungan sistem dari pengembangan web FFEW meliputi early warning system
(EWS), flood forecast dan decision support system (DSS). EWS akan memberitahukan
informasi mengenai tinggi muka air dan status siaga yang dapat diakses oleh balai, operator
dan pihak terkait (otoritas pemerintah, lembaga penyelamat, masyarakat).
Flood forecast akan menginformasikan flood forecast dalam bentuk raster & poligon
dan ketinggian air beserta level ketinggian air dalam jangka pendek dan jangka panjang, peta
area tergenang dan prediksi kerusakan akibat banjir. Flood forecast juga dapat di akses oleh
balai, operator dan pihak terkait (otoritas pemerintah, lembaga penyelamat, masyarakat).
DSS akan memberikan informasi mengenai keputusan-keputusan DSS berkenaan
dengan pemetaan terhadap bahaya, kerentanan, resiko dan tanggap darurat serta akan
melakukan broadcast peringatan dini bahaya banjir. DSS hanya dapat diakses oleh pihak
balai.

Lingkungan sistem FFEWS

8
3.5. Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional dalam pengembangan Flood Forecasting Early Warning


System (FFEWS) adalah sebagai berikut:

No Kebutuhan Fungsional
1 Mampu mengembangkan early warning system yang terhubung ke sistem komunikasi
2 Mampu mengembangkan flood forecasting system
3 Mampu manampilkan hasil dari decision support system (DSS) yang berupa tanggapan dari pemodelan
hidrologi DAS yang berupa model hidrologi untuk mensimulasikan pembangkitan limpasan pada
setiap DAS atau Sub DAS berdasarkan pengamatan, model hidrolik untuk saluran dan overland-flow
routing di presipitasi-limpasan sistem pemodelan dan model pengelolaan reservoir yang terhubung ke
model hidrolik dan model operasi reservoir untuk manajemen banjir dan dukungan keputusan secara
real time.
4 Mampu mengembangkan sistem komunikasi untuk penyebaran informasi peringatan di tingkat
masyarakat di daerah yang teridentifikasi berbahaya untuk diambil tindakan yang diperlukan, menilai
situasi dan mengikuti prosedur keselamatan yang ditentukan oleh otoritas yang kompeten yang
dilakukan menggunakan seperangkat alarm berupa sirine atau sistem alamat publik.

3.6. Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional

FFEWS menyediakan serangkaian fitur unik untuk mengumpulkan, mengelola,


memvalidasi, mengoreksi, menganalisis, dan mendistribusikan data deret waktu lingkungan.
Sistem ini adalah rangkaian aplikasi berbasis server yang berjalan dengan sejumlah sistem
basis data relasional dan dapat dihubungkan ke sejumlah sumber data untuk komputasi yang
menghasilkan data secara real-time. Persyaratan teknis yang diperlukan untuk mendukung
kebutuhan fungsional di atas tercantum dalam kebutuhan non-fungsional berikut:

No Kebutuhan Non Fungsional


1 Fitur Umum:
a. Sistem dapat menjadi solusi manajemen lingkungan data yang Tersedia Secara Comersial Off-
The-Shelf (COTS);
b. Sistem menggunakan database yang kompatibel dengan SQL atau Oracle dengan backup yang
handal;
c. Sistem memiliki fungsionalitas multi-pengguna, dengan akun pengguna yang dilindungi kata
sandi yang mengontrol izin akses data
d. Sistem dirancang menggunakan berbagai data, termasuk time series, data field dan pengukuran,
rating, dan derivasi data real-time dan analisis statistik, termasuk koreksi data
e. Sistem berdasar pada teknologi tampilan antarmuka pengguna yang user friendly untuk
memanfaatkan dan mengekspor data;
2 Tipe data:
a. Sistem mengakomodasi data waktu yang bernilai numerik, selain beberapa deskriptor tekstual
data seperti situs, deskriptor stasiun, dan komentar mengenai catatan data;
b. Sistem mendukung berbagai jenis data termasuk parameter hidrometri, parameter meteorologi,
metadata;
c. sistem menerapkan perlakuan matematis yang berbeda untuk menginterpolasi dan
menggabungkan nilai kontinu, total, nilai rata-rata (interval konstan), dan nilai diskrit;
d. Sistem mendukung mekanisme untuk mengidentifikasi data yang hilang (toleransi celah) dan
Mencegah interpolasi atau agregasi di wilayah tersebut.
e. Sistem dapat mengaitkan nilai kualitas (tingkat) ordinal dengan poin data (misalnya 10 = baik, 3
= buruk);
f. Sistem dapat mengaitkan kualifikasi dengan rentang data.

9
No Kebutuhan Non Fungsional
3 Input data :
a. Perangkat lunak harus dapat menerima data dari berbagai sumber.
b. Perangkat lunak harus mendukung banyak format elektronik yang berbeda Termasuk: File atau
Spreadsheet yang Dibatasi Koma Bukan Hak Milik, File Pengukuran yang Dihasilkan oleh
Berbagai Instrumentasi Lapangan, Sistem Telemetri Satelit
c. Perangkat lunak harus dapat mendefinisikan dan menyimpan deskripsi format file dan kemudian
menggunakannya kembali untuk impor di masa mendatang.
d. Perangkat lunak harus dapat menerima data elektronik dari klien lokal dan jarak jauh melalui
koneksi layanan web.
e. Perangkat lunak harus dapat mencerna data secara otomatis melalui Application Programming
Interface (API).
f. Perangkat lunak harus menyediakan antarmuka entri data manual.
g. Perangkat Lunak harus dapat menerima berbagai bentuk lampiran termasuk: Foto-foto, Video,
Lembar Data yang Dipindai, PDF, Lembar Excel, Dokumen Kata, File teks
4 Quality Assurance / Quality Control :
a. Perangkat lunak harus memiliki alat jaminan kualitas / kontrol kualitas (QA / QC) bawaan dalam
lingkungan grafis yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi kesalahan dan masalah,
mencatat setiap pengeditan sehingga dapat dibalik, dan juga menyediakan cara untuk
memvalidasi meninjau data ini.
b. Perangkat lunak harus memungkinkan QA / QC data manual, serta koreksi data terbuka yang
dapat diterapkan pada data baru yang ditambahkan ke sistem.
c. Alat pengeditan QA/QC harus mencakup tetapi tidak terbatas pada:
• Mengoreksi Penyimpangan Pengukuran Seiring Waktu
• Menerapkan Pergeseran Numerik Konstan (Offset) pada Bagian Data
• Menghapus Data yang Tidak Valid
• Mengisi Kesenjangan
• Mengisi celah dengan nilai konstan
• Mengidentifikasi dan Menghapus Lonjakan Data
• Menyalin dan Menempelkan Data
• Koreksi Data Freehand
• Menerapkan Koreksi untuk fouling atau Drift Dimana Penyesuaian Berbeda Dilakukan untuk
Kisaran Nilai yang Berbeda dan Dimana Ulasan Penyesuaian Ini Bervariasi Dari Waktu ke
Waktu
d. Alat validasi QA/QC harus mencakup tetapi tidak terbatas pada:
• Deteksi terlampauinya ambang batas yang diterima
• Cara untuk melabeli data sebagai dapat diandalkan, tidak dapat diandalkan, atau di antara
keduanya
• Validasi otomatis dari tipe dan format data saat penyerapan termasuk: memastikan format
tanggal/waktu konsisten, memastikan pembulatan angka konsisten, memastikan tidak ada teks
dalam bidang numerik dan sebaliknya
• Kolom untuk pemeriksaan qc, komentar, dan informasi peninjau
• Menandai secara manual data yang sudah diperiksa, atau alternatifnya, menandai data restoran
yang belum diperiksa
e. Perangkat lunak harus memiliki fitur untuk membantu memastikan tidak ada
perubahan/kerusakan yang tidak diketahui atau tidak dapat diubah yang terjadi pada data,
termasuk:
• Prosedur cadangan yang mudah diterapkan dan andal
• Akses langsung ke nilai data mentah asli
• Pencatatan ayunan otomatis, memungkinkan pelacakan yang mudah dari semua perubahan
pada data
• Kemampuan untuk menanyakan daftar perubahan (change list) yang diterapkan pada data apa
pun, termasuk nama pengguna, waktu aplikasi, dan komentar pembenaran
5 Komputasi Data :
a. Perangkat lunak harus memiliki fitur baru komputasi real-time yang memungkinkan data
diturunkan dari satu atau lebih sumber data. Contohnya meliputi:
• Perhitungan peringkat, di mana deret waktu sumber diubah melalui model peringkat
• Statistik seperti harian atau per jam, rata-rata, maksimal / minimal
• Rumus tunggal atau multi-baris berdasarkan sejumlah masukan

10
No Kebutuhan Non Fungsional
• Otomatis mengisi celah di mana seri satu kali dapat digunakan untuk mengisi data yang hilang di
lain
• Pencampuran data, dimana nilai dalam satu deret waktu dapat digunakan untuk memilih data dari
dua sumber
• Konversi datum, memungkinkan pengukuran vertikal untuk dikonversi dari satu datum ke datum
lainnya
b. Perangkat lunak harus memungkinkan periode waktu yang berbeda dalam rangkaian waktu
turunan tunggal menjadi komputer menurut aturan, formula, atau pemroses yang berbeda.
c. Komputasi data harus diizinkan untuk menjadi rumit secara acak, memungkinkan kedalaman
rantai derivasi apa pun untuk dikonfigurasi dan dihitung secara real time.
6 Pembuatan Laporan :
a. Perangkat lunak harus dapat menghasilkan produk akhir dari data yang disimpan.
b. Perangkat lunak harus dapat mengotomatiskan pembuatan ulasan produk ini secara terjadwal,
mulai dari per jam hingga per tahun.
c. Laporan harus memungkinkan pengguna untuk menentukan perhitungan kustom, pembuatan
produk / laporan kustom dan pemformatan data kustom.
d. Beberapa contoh Review Produk/perhitungan ini termasuk, namun tidak terbatas pada:
• Perhitungan Pelepasan Sementara Instan Setiap Jam
• Perhitungan Debit Harian Rata-rata diselesaikan terlambat pada Basis Bulanan,
• Pembangkitan dan Manipulasi Kurva Stage / Discharge Rating
• Statistik Deskriptif Parameter Kualitas Air dan Kuantitas Air Meliputi: Maks, Min, Rata-rata
• Alat Bantu Visual seperti Grafik dan garis Tren
• Analisis intensitas
• Analisis peristiwa
7 Antarmuka Program :
a. Perangkat lunak harus mendukung integrasi antar sistem berdasarkan Antarmuka Pemrograman
Aplikasi (API) layanan web RESTful.
b. Akses ke API harus dikontrol melalui kredensial akun Menurut metode standar.
c. API harus memungkinkan data dibawa ke dalam sistem:
• Data deret waktu
• Bidang pengukuran data
• Data Lokasi
• Pengaturan konfigurasi sistem
• Konfigurasi deret waktu
• Pengaturan pemrosesan deret waktu
• Meta Data Deret Waktu.
d. API harus memungkinkan pembuatan:
• Lokasi pengukuran baru
• Deret waktu baru
• Kunjungan lapangan baru
• Jenis data lain di dalam sistem
• Pengaturan pemrosesan deret waktu.
e. API harus memungkinkan data dihapus atau diganti
f. API harus dapat mengambil data berdasarkan berbagai permintaan data yang fleksibel Termasuk:
• Rentang tanggal
• Parameter pengukuran
• Lokasi pengukuran
• Deret Waktu, atau Informasi Peringkat Bidang Data
• Semua atau Hanya Perubahan Data Terbaru (Dari Kueri Sebelumnya)
g. API harus memberikan akses ke semua data yang disimpan dalam sistem dalam bentuk yang
mudah digabungkan ke dalam integrasi perangkat lunak atau mesin pelaporan
8 Penyimpanan Data, Akses, dan Keamanan
a. Perangkat lunak akan memungkinkan banyak divisi bisnis untuk menyimpan data di server
database pusat (ruang kontrol di BBWS C3)
b. Perangkat lunak akan memungkinkan akses ke data di server pusat oleh berbagai klien melalui
mekanisme nama pengguna / kata sandi. Selain itu, perangkat lunak akan mengizinkan akses ke
data di server pusat melalui Sistem Masuk Tunggal menggunakan protokol Microsoft Active
Directory atau Open ID Connect

11
No Kebutuhan Non Fungsional
c. Perangkat lunak memungkinkan administrator untuk:
• Tetapkan Pengguna yang Berbeda Akses / Izin ke Data
• Hak untuk Membuat dan Menghapus Data
• Tetapkan Izin ke Pengguna Lain
9 Tool Pengembangan Kurva Rating
Perangkat lunak harus menggunakan alat pengembangan grafis untuk kurva peringkat, dan alat ini
harus menjadi alat yang sama yang digunakan oleh banyak lembaga nasional terkemuka, termasuk
namun tidak terbatas pada:
• Survei Geologi AS (USGS) (AS)
• Survei Air Kanada (WSC) (Kanada)
• Institut Penelitian Air dan Atmosfer Nasional (NIWA) (Selandia Baru)

10 Technical Support dan Software Upgrade


a. Vendor perangkat lunak harus menyertakan dukungan teknis eksternal untuk tahun pertama setelah
pembelian awal, tanpa biaya tambahan.
b. Harus memberikan dukungan teknis untuk pemecahan masalah melalui telepon, web, atau melalui
koneksi jarak jauh.
c. Dukungan teknis harus tersedia selama jam kerja normal untuk operasi sehari-hari.
d. Vendor perangkat lunak harus memasukkan pembaruan rutin ke perangkat lunak (kira-kira setiap
tiga bulan), tanpa biaya tambahan. Tinjauan Pembaruan ini akan mencakup perbaikan bug serta
fitur dan fungsionalitas baru (didorong oleh input pelanggan langsung).
11 Tahap Pemodelan Hidrologi:
Data yang diperlukan : Pengamatan data curah hujan, Data klimatologi, Data sungai dan daerah
tangkapan air, Prediksi Data Curah Hujan, Data Curah Hujan Satelit
Pengembangan Model : Delineasi DAS, Parameter DAS, Data Meteorologi, Spesifikasi Kontrol dan
Simulasi
12 Pengembangan Flood Forecasting system 1D dan 2D:
Model dijalankan menggunakan pemodelan Hidrologi dan hidrolik, menggunakan HEC HMS dan
HECRAS
1. Data input hujan yang digunakan adalah data prediksi hujan (1 sampai 4 hari), berdasarkan
harian.
2. Model harus mampu menampilkan banjir spasial 2 dimensi.
3. Hasil prediksi simulasi banjir harus dihasilkan dalam bentuk file raster dan bentuk (poligon)
4. Hasil simulasi banjir
5. Hasil simulasi prediksi banjir juga dapat menunjukkan ketinggian banjir (water depth) dan dapat
diklasifikasikan pada tingkat kenaikan banjir secara spasial yaitu pada level 1, level 2 dan level 3.
6. Hasil simulasi banjir harus dalam desain banjir dan prediksinya (real-time 1-4 hari)
7. Hasil simulasi banjir pada desain harus menunjukkan lokasi evakuasi yang dapat menjadi acuan
penanganan banjir.
8. Hasil simulasi desain banjir harus dirilis.
9. Hasil simulasi banjir harus disimpan di server selama kegiatan ini dalam bentuk file kmz-, raster,
dan shape.
10. Data banjir satelit pengamatan spasial juga dapat ditampilkan jika terjadi banjir.
2. 11. Map akibat banjir akan dikaitkan dengan biaya kerusakan akibat banjir
13 Pengembangan flood modeling 2D:
Prediksi banjir 2D adalah dari 1 sampai 3 hari. Ini akan diperbarui sampai periode tersebut.
Model pengembangan aplikasi prediksi curah hujan harian. Aplikasi tersebut meliputi:
1. Unduh data otomasi GSF
2. Prediksi perhitungan curah hujan di website script dalam mm/hari
3. Otomatisasi konversi dari GSF ke TIFF
4. Pengembangan Berbasis Data untuk prediksi curah hujan dalam mm/hari
5. Aplikasi Website sistem informasi dengan desain antar muka dan pengembangan data curah
hujan spasial.
Aplikasi untuk prediksi banjir 2-D.
1. Otomatisasi perhitungan persiapan prediksi curah hujan untuk input model 2D.
2. Perhitungan dan pemodelan pengolahan topografi.
3. Pemrosesan dan pemodelan perubahan penggunaan lahan. (statistik spasial)
4. Penyederhanaan penampang dan pemodelannya.

12
No Kebutuhan Non Fungsional
5. Prediksi banjir model 2D dan pemodelan numeriknya.
6. Perhitungan periode ulang curah hujan
7. Periode ulang curah hujan dalam perhitungan spasial dengan menggunakan software

4. Predevelopment (Diagram Use Case dan Activity)


Penggambaran perangkat lunak secara garis besar dapat digambarkan dalam bentuk
package (paket). FFEWS memuat empat paket, yaitu data source, early warning, flood
forecast dan DSS. Setiap paket kemudian dibreakdown dalam bentuk Use Case dan kemudian
digambarkan setiap use case nya dalam bentuk diagram activity.

4.1. Diagram Use Case

4.1.1.1. Login

Pengguna dapat melakukan login ke FFEWS menggunakan akun, berupa


id_pengguna dan password. Akun didapatkan dari super admin.
Tabel 1. Mendaftar akun
Use Case Users/Actor Events
Login Balai, operator, hidrologi, meteorologi, topografi external

Gambar 1. Use case diagram – login


Tabel 2 – Deskripsi singkat Use Case login
Use Case Diskripsi Singkat Aktor
Login User masuk ke halaman aplikasi, memilih menu login dan Balai, operator, hidrologi,
memasukkan akun berupa user_id dan password meteorologi, topografi

Tabel 3 – Use Case dan CRUD login


Use Case Balai operator hidrologi meteorologi topografi
Login C C C C C

Keterangan :
C : Create, R : Read, U : Update, D : Delete

13
Gambar 2 – User Interface use case login

4.1.1.2. Dashboard

Dashboard akan menampilkan koordinat PDA dan PCH dalam peta beserta informasinya
secara detil termasuk grafik. Informasi yang ditampilkan berupa nama pos, tipe pos, wilayah
sungai, daerah aliran sungai, elevasi, tanggal pasang, desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota.
Tabel 5 – Dashboard
Use Case Users/Actor Events
Menampilkan dashboard sistem internal
Memilih layer Balai, pihak terkait, operator, hidrologi, external
meteorologi, topografi, masyarakat
Zoom in atau zoom out Balai, pihak terkait, operator, hidrologi, external
meteorologi, topografi, masyarakat
Membaca early warning system (EWS) Balai, pihak terkait, operator, hidrologi, external
meteorologi, topografi, masyarakat
Membaca flood forecasting Balai, pihak terkait, operator, hidrologi, external
meteorologi, topografi, masyarakat
Membaca DSS Balai, pihak terkait, operator, hidrologi, external
meteorologi, topografi, masyarakat
Membaca peta genangan Balai, pihak terkait, operator, hidrologi, external
meteorologi, topografi, masyarakat

14
Use case diagram dashboard
Tabel 6 – Deskripsi singkat Use Case Dashboard
Use Case Diskripsi Singkat Aktor
Menampilkan Setelah login user dapat langsung melihat dashboard sistem
dashboard
Memilih layer Dari dashboard memilih layer sesuai yang diperlukan Balai, pihak terkait, operator,
hidrologi, meteorologi, topografi,
masyarakat
Zoom in atau Dari dashboard user dapat memperbesar atau Balai, pihak terkait, operator,
zoom out memperkecil tampilan peta hidrologi, meteorologi, topografi,
masyarakat
Membaca dari dashboard dapat memilih menu Informasi – EWS, Balai, pihak terkait, operator,
early warning maka akan muncul tampilan tinggi muka air dan status hidrologi, meteorologi, topografi,
system (EWS) siaga masyarakat
Membaca dari dashboard dapat memilih menu Informasi – Flood Balai, pihak terkait, operator,
flood forecasting, maka akan muncul tampilan flood hidrologi, meteorologi, topografi,
forecasting forecasting pada hari tersebut, sampai 4 hari kedepan masyarakat
Membaca Setelah login, dari dashboard dapat memilih menu Balai, pihak terkait, operator,
DSS Informasi – DSS, maka akan muncul tampilan hidrologi, meteorologi, topografi,
membaca keputusan dari DSS tindakan yang harus masyarakat
dilakukan dalam penanganan banjir
Membaca dari dashboard dapat membaca peta genangan Balai, pihak terkait, operator,
peta genangan hidrologi, meteorologi, topografi,
masyarakat

Tabel 7 – Use Case dan CRUD Dashboard


Use Case Balai operator hidrologi meteor topogr Pihak masyar
ologi afi terkait akat
Menampilkan dashboard R R R R R R R
Memilih layer C C C C C C C
Zoom in atau zoom out C C C C C C C
Membaca early warning R R R R R R R
system (EWS)
Membaca flood forecasting R R R R R R R
Membaca DSS R R R R R R R
Membaca peta genangan R R R R R R R

15
Keterangan :
C : Create, R : Read, U : Update, D : Delete

User interface - dasboard

4.1.1.3. Early Warning System (EWS)

Pengelolaan data hidrologi (kalibrasi dan validasi) dilakukan dengan menampilkan


status siaga yang dilakukan berdasarkan tinggi muka air dan curah hujan pada setiap pos
pemantauan secara real time. Selain status siaga juga ditampilkan informasi berupa xxx
secara real time dalam bentuk data dan grafik.
Early warning system (EWS) akan memberikan peringkatan dini tentang potensi banjir
berdasarkan analisis data dan parameter-parameter tertentu dengan pemantauan real time
yang akan memungkinkan deteksi dini terhadap perubahan kondisi cuaca atau sungai yang
dapat mengindikasikan potensi banjir, misalnya jika curah hujan melebihi batas yang telah
ditentukan, sistem dapat mengeluarkan peringatan dini. Selanjutnya sistem mengirimkan
notifikasi kepada pihak terkait, seperti otoritas pemerintah, lembaga penyelamat, dan
masyarakat. Peringatan ini dapat diberikan melalui pesan teks, notifikasi push melalui
aplikasi seluler, atau melalui sistem peringatan darurat.
Early Warning (Peringatan Dini): Early warning system adalah sistem yang dirancang
untuk mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan tentang ancaman atau bahaya yang
akan datang. Dalam konteks banjir, early warning system mengumpulkan data
hidrometeorologi, melakukan pemodelan dan analisis, dan mengirimkan peringatan kepada
masyarakat yang berpotensi terkena dampak banjir. Tujuannya adalah memberikan informasi
yang cukup waktu kepada masyarakat agar mereka dapat mengambil tindakan pencegahan
atau evakuasi yang tepat.

16
Tabel 8 – Early warning system (EWS)
Use Case Actor event
Membaca data logger Sistem internal
Membaca status siaga Balai, pihak terkait, operator, masyarakat eksternal
Membaca status tinggi muka air Balai, pihak terkait, operator, masyarakat eksternal

Use case diagram EWS

Tabel 9 – Deskripsi singkat Use Case EWS


Use Case Deskripsi Singkat Aktor
Membaca data Data logger dimasukkan secara otomatis ke dalam Sistem
logger database
Membaca status Pada halaman dashboard pilih menu data sehingga akan Balai, pihak terkait, operator,
siaga muncul status siaga pada setiap station masyarakat
Membaca status Pada halaman menu data dapat melihat status tinggi muka Balai, pihak terkait, operator,
tinggi muka air air dengan cara menekan tombol detail sehingga akan masyarakat
tampil grafik status tinggi muka air dan tabel yang
berisikan informasi tanggal, jam dan tinggi muka air pada
setiap PDA dan PCH

Tabel 10 – Use Case dan CRUD EWS


Use Case Balai operator Pihak terkait masyarakat
Membaca data logger - - - -
Membaca status siaga R R R R
Membaca status tinggi muka air R R R R

Keterangan :
C : Create, R : Read, U : Update, D : Delete

17
18
4.1.1.4. Flood Forecasting

Flood forecasting adalah proses peramalan atau prediksi kondisi banjir di masa
depan berdasarkan analisis data hidrometeorologi, hidrologi, topografi, dan faktor-faktor lain
yang mempengaruhi aliran air. Tujuan dari flood forecasting adalah memberikan informasi
yang berguna kepada pihak terkait, seperti pemerintah, penanggulangan bencana, dan
masyarakat umum, agar mereka dapat mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi yang
tepat sebelum terjadinya banjir.
Flood forecasting akan ditampilkan dalam bentuk file raster dan polygon. Flood
forecasting tersebut dapat menunjukkan ketinggian banjir dan dapat diklasifikasikan pada
tingkat kenaikan level banjir secara spasial yaitu level 1, 2 dan 3, dan memunculkan prediksi
banjir dalam 1-4 hari (jangka pendek) juga jangka panjang. Flood forecasting juga akan
menunjukkan lokasi evakuasi yang dapat menjadi acuan penanganan banjir. Menampilkan
peta area yang tergenang banjir yang akan digunakan untuk memprediksi biaya kerusakan
akibat banjir.
Flood forecasting dalam bentuk raster dan poligon adalah representasi visual dari
prediksi banjir menggunakan data spasial. Flood forecasting dalam bentuk raster
menggambarkan distribusi spasial prediksi banjir dengan menggunakan grid atau piksel.
Setiap piksel pada grid mewakili nilai prediksi banjir di lokasi yang terkait. Setiap piksel
dapat memiliki nilai numerik yang menunjukkan tingkat bahaya banjir pada lokasi tersebut.
Nilai ini dapat mencerminkan tinggi air atau probabilitas terjadinya banjir. Raster ini
digunakan untuk memvisualisasikan dan menganalisis sebaran dan intensitas banjir dalam
suatu wilayah dengan cara yang lebih terperinci.
Flood forecasting dalam bentuk poligon melibatkan pembagian wilayah yang
terdampak oleh banjir menjadi area-area terpisah yang dibatasi oleh garis poligon. Setiap
poligon mewakili area yang memiliki tingkat bahaya banjir yang serupa. Poligon digunakan
untuk menggambarkan zona-zona banjir, yaitu area-area yang diperkirakan terendam selama
banjir. Poligon ini memberikan informasi tentang lokasi, luas, dan tingkat bahaya banjir pada
setiap zona.
Kedua bentuk ini digunakan secara bersamaan dalam sistem flood forecasting untuk
memberikan representasi visual yang lebih lengkap. Raster memberikan informasi yang lebih
detail tentang tingkat bahaya banjir pada setiap titik dalam wilayah, sementara poligon
memberikan gambaran tentang sebaran wilayah yang berpotensi terendam.

19
Tabel 8 – Flood forecasting
Use Case Actor event
Membaca flood forecasting dalam bentuk raster Balai, pihak terkait, operator, masyarakat eksternal
dan poligon
Membaca ketinggian banjir beserta levelnya Balai, pihak terkait, operator, masyarakat eksternal
Membaca flood forecasting dalam jangka pendek Balai, pihak terkait, operator, masyarakat eksternal
dan jangka panjang
Membaca peta tergenang dan prediksi kerusakan Balai, pihak terkait, operator, masyarakat eksternal
akibat banjir

Use case diagram Flood Forecasting

Tabel 9 – Deskripsi singkat Use Case Flood Forecasting


Use Case Deskripsi Singkat Aktor
Membaca flood Dari dashboard memilih menu Informasi – Flood Forecasting Balai, pihak
forecasting dalam sehingga akan muncul peta yang merepresentasikan visual terkait, operator,
bentuk raster dan berupa raster dan poligon yang menunjukan ketinggian banjir masyarakat
poligon beserta levelnya dalam warna yang berbeda.
Membaca ketinggian Dari dashboard memilih menu Informasi – Flood Forecasting Balai, pihak
banjir beserta levelnya sehingga akan muncul peta yang merepresentasikan visual terkait, operator,
berupa raster dan poligon yang menunjukan ketinggian banjir masyarakat
beserta levelnya dalam warna yang berbeda. Jika di klik di suatu
area tertentu akan muncul informasi flood forecast secara detil
dalam bentuk tabel.
Membaca flood Dari dashboard memilih menu Informasi – Flood Forecasting Balai, pihak
forecasting dalam jangka sehingga akan muncul peta yang merepresentasikan visual terkait, operator,
pendek dan jangka berupa raster dan poligon. Scroll ke bawah akan tampil tabel masyarakat
panjang status banjir jangka pendek (aman, rawan banjir, sangat rawan
banjir) untuk hari ini (H), H+1, H+2 dan H+3. Tabel status
banjir jangka panjang.
Membaca peta tergenang Dari dashboard memilih menu Informasi – Flood Forecasting Balai, pihak
dan prediksi kerusakan sehingga akan muncul peta yang merepresentasikan visual terkait, operator,
akibat banjir berupa raster dan poligon. Memilih layer untuk melihat peta masyarakat
area tergenang dan prediksi kerusakan akibat banjir.

20
Tabel 10 – Use Case dan CRUD Flood Forecasting
Use Case Balai operator Pihak terkait masyarakat
Membaca flood forecasting dalam bentuk raster dan R R R R
poligon
Membaca ketinggian banjir beserta levelnya R R R R
Membaca flood forecasting dalam jangka pendek R R R R
dan jangka panjang
Membaca peta tergenang dan prediksi kerusakan R R R R
akibat banjir
Keterangan :
C : Create, R : Read, U : Update, D : Delete

Gambar Peta status Bahaya banjir

Gambar peta kerentanan (prediksi kerusakan bahaya banjir)

21
Tabel flood forecasting tiap station

4.1.1.5. Decision Support System (DSS)

Data dari pemodelan hidrolika akan diubah menjadi multikriteria yang dapat digunakan
dalam DSS untuk analisis, pengambilan keputusan, dan evaluasi alternatif dalam konteks
peringatan dini banjir. Dengan menggunakan pendekatan multikriteria, DSS dapat
memberikan pandangan yang lebih komprehensif dan mendukung pengambilan keputusan
yang lebih baik dan terinformasi.
Simulasi pembangkitan limpasan pada setiap DAS atau Sub DAS menggunakan model
hidrolika berdasarkan pengamatan digunakan sebagai multikriteria dalam membuat decision
support system (DSS). Pemodelan hidrolika digunakan untuk menentukan saluran dan
overland-flow routing di presipitasi-limpasan sistem pemodelan dan model pengelolaan
reservoir yang terhubung ke model hidrolik, serta model operasi reservoir untuk manajemen
banjir.

Use Case Actor event


Membaca keputusan DSS Balai, pihak terkait, operator, masyarakat eksternal
Membaca broadcast peringatan dini bahaya banjir Balai, pihak terkait, operator, masyarakat eksternal

Use case diagram DSS


22
Deskripsi singkat use case DSS
Use Case Deskripsi Singkat Aktor
Membaca keputusan DSS Aktor membaca keputusan DSS Balai, pihak terkait, operator,
dengan memilih menu Informasi – masyarakat
DSS. Informasi yang akan tampil
adalah tindakan yang harus dilakukan
dalam penanganan banjir
Membuat konfirmasi broadcast pesan Aktor membuka menu DSS, pilih operator
terkait bahaya banjir konfirmasi broadcast, check list, dan
klik tombol kirim
Membaca broadcast pesan terkait Aktor dapat membaca pesan melalui Balai, pihak terkait, operator,
bahaya banjir hp masing-masing yang didapatkan masyarakat
dari broadcast sistem (sistem akan
mengirimkan informasi secara masal
melaui WA)

Use Case dan CRUD DSS


Use Case Balai operator Pihak terkait masyarakat
Membaca keputusan DSS R R R R
Membuat konfirmasi broadcast pesan terkait - C - -
bahaya banjir
Membaca broadcast pesan terkait bahaya banjir R R R R

Gambar Peringatan dini banjir (output dari EWS dan DSS)

23

You might also like