A. Judul Modul : Perkembangan Islam Pasca Khulafaur Rasyidin
B. Kegiatan Belajar : Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Umayyah di Andalusia (KB 3)
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
A. Proses berdirinya Bani Umayyah di Andalusia Bani Umayyah di Andalusia adalah kekhalifahan Dinasti Umayyah atau kekhalifahan Islam yang pernah berkuasa di Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) dalam rentang waktu antara tahun abad ke-8 sampai abad ke- 12. 1. Faktor Masuknya Islam di Andalusia a. Faktor Internal Faktor Internal adalah kemauan kuat para penguasa Islam untuk mengembangkan dan membebaskan menjadi wilayah Islam. Andalusia atau Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal termasuk selatan Perancis sekarang) mulai ditaklukan oleh umat Islam pada zaman khalifah Bani Umayyah, Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M), di mana tentara Islam yang sebelumnya telah Konsep (Beberapa istilah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya 1 dan definisi) di KB sebagai salah satu propinsi dari Dinasti Bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara ini terjadi pada masa Abdul Malik bin Marwan (685-705 M), di mana dia mengangkat Hasan bin Nu‟man Al-Ghassani menjadi Gubernur di daerah itu. Dalam proses penaklukan Spanyol ini terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa yaitu Tharif bin Malik, Tariq bin Ziyad, dan Musa bin Nushair. Pada masa ini, Hasan bin Nu‟man sudah digantikan Musa bin Nushair, yang kemudian memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik, wilayah Spanyol terkoyakkoyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa negeri kecil. Bersamaan dengan itu penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut penguasa, yaitu aliran Monofisit, apalagi terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama Yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama Kristen yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara brutal. Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ketika Islam masuk ke Spanyol, ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh. Padahal, sewaktu Spanyol masih berada di bawah pemerintahan Romawi (Byzantine), berkat kesuburan tanahnya, pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan, industri dan perdagangan karena didukung oleh sarana transportasi yang baik. 2. Kepemimpinan Dinasti Umayyah II di Andalusia a. Periode pertama (711 -755 M) b. Periode Kedua (755-912 M) c. Periode Ketiga (912-1013 M) d. Periode Keempat (1013-1086 M) e. Periode Kelima (1086-1248 M) f. Periode Keenam (1248-1492 M) B. Kebudayaan Islam pada masa Bani Umayyah di Andalusia Kebudayaan Islam masa Bani Umayyah mengalami perkembangan yang sangat mengesankan dan mengagumkan pada periode pemerintahan Abdurrahman III an-Nashir (300-350 H/912-961 M). Di bawah khalifah „Abd al-Rahmân III dan penerusnya, al- Hakam II dan al-Manshûr, Andalusia benar-benar mencapai puncak kejayaannya dalam bidang keagamaan maupun kebudayaan. Kota Kordova berkembang menjadi pusat kebudayaan yang sebanding dengan Kairawan, Damaskus, atau Baghdad. Menurut satu laporan pada pengujung abad ke 4/ 10 kota Kordova saja memiliki 1.600 masjid, 900 pemandian umum, 60.300 villa, 213.077 rumah, dan 80.455 toko.18 Kemegahan dan kemeriahan kota Kordova juga dimiliki oleh kota- kota lain di Andalusia. Ibn Hawqal yang mengunjungi Andalusia pada pertengahan abad ke 4/10 melaporkan bahwa semua kota di wilayah tersebut besar dan ramai, memiliki fasilitas perkotaan yang sangat lengkap: jalan- jalan yang lapang dan bersih, pemandian, dan penginapan. Pada saat yang sama dia juga mencatatkan bahwa Andalusia masih memiliki sejumlah wilayah pedesaan yang kurang berkembang, biasanya dihuni oleh penduduk beragama Kristen. Implisit dalam pernyataan ini adalah bahwa kesediaan berinteraksi dengan Islam dan bahasa Arab dipersepsi sebagai satu jalan menuju kemajuan dan perkembangan peradaban saat itu. C. Perkembangan pemikiran Islam dan tokoh- tokohnya masa Bani Umayyah di Andalusia dalusia Perkembangan syair yang ditorehkan oleh umat Islam di Andalusia, nantinya berpengaruh cukup signifikan terhadap perkembangan puisi di kalangan bangsa-bangsa Eropa. Hal ini telah ditelusuri oleh seorang peneliti, Roger Boase. Jelaslah dengan demikian bahwa pada penghujung abad ke 4/10 Andalusia telah mengalami perkembangan peradaban yang sangat tinggi, dan dalam perkembangan ini Islam dan bahasa Arab jelas merupakan unsur pembentuk yang sangat penting. Di antara kemajuan yang bahkan memengaruhi Eropa yaitu: 1. Kemajuan Intelektual Filsafat Dikembangkan abad ke-9 selama pemerintahan Mihammad bin Abdurrahman. Tokohnya adalah: Abu Bakar Muhammad bin al-Sayigh (Ibn Bajjah). Masalah yang dikemukakan bersifat etis dan eskatologis. Magnum Opusnya adalah Tadbir alMutawahhidAbu Bakar bin Thufail. Karyanya: Hay ibn Yaqzhan.Ibn Rusyd, menafsirkan naskah-naskah Aristoteles dengan cermat dan hati-hati dalam menyelaraskan antara filsafat dan agama. Sains Abbas bin Farnas ahli kimia dan astronomi. Ialah penemu pembuatan kaca dari batu.Ibrahim al-Naqqash ahli astronomi. Ia dapat menentukan waktu gerhana matahari, membuat teropong, dan dapat menentuklan jarak antara tata surya dan bintangbintang. 2. Kemajuan Pembangunan a. Cordova Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam, yang kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. Oleh penguasa Muslim, kota ini dibangun, diperindah untuk nantinya dijadikan pusat kota juga pusat pemerintahan Andalusia. Jembatan besar dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota. Masjid-masjid hingga taman-taman tak lupu dibangun untuk peribadahan umat muslim juga menghiasi ibu kota Spanyol Islam itu. b. Perdagangan: pembangunan jalan raya dan pasar Banyak karya orang Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dekat Cordoba, ia juga membangun sebuah istana yang indah, Az-Zahra, yang dianggap sebagai suatu keajaiban kesenian Islam. Istana kerajaan ini memiliki 400 kamar yang konon dapat menampung ribuan budak dan pegawai. Istana Az-Zahra terbuat dari pualam putih yang didatangkan dari Nurmidia dan Carthago. Ia juga menerangi sebuah jalan Cordoba sepanjang 16 kilometer dengan cahaya yang begitu terang. Padahal, jalan-jalan yang bagus di Inggris dan Prancis pada saat itu masih langka. Bagi melancarkan aktivititas perniagaan dan perdagangan, peranan sesebuah pasar amatlah penting. Kewujudan pasar-pasar sebagai tempat berniaga akan memudahkan segala aktiviti jual beli pelbagai barangan. c. Pertanian: sistem irigasi Sektor pertanian dengan memanfaatkan dam untuk mengecek curah air, waduk untuk konservasi, dan pengaturan hidrolik dengan water wheel (roda air). Antara tanaman lain yang turut dihasilkan di Andalus ialah buah zaitun, buah anggur, sayur-sayuran dan beberapa jenis buah- buahan yang lain. Hasil pertanian ini penting untuk memenuhi keperluan penduduk di Andalus. Selain tanaman untuk dimakan, Andalus juga menghasilkan tanaman seperti kapas dan linen untuk diproses dan dijadikan pakaian mereka sehari-hari. Tanaman kapas dan linen ini kebanyakannya terdapat di wilayah Jativa (Imamuddin 1963: 2). Di samping itu, Andalus turut menghasilkan produk-produk hutan seperti kayu-kayan bermutu tinggi. Di wilayah Carthago Nova, sejenis spesis tumbuhan liar yang dikenali sebagai esparto dalam bahasa Sepanyol tumbuh dengan banyak. Tumbuhan ini digunakan oleh orang Rom untuk membuat tali dan tikar. 3. Kemajaun sains dan teknologi a. Ilmu Kedokteran Dalam ilmu kedokteran juga mengalami kemajuan yang cukup menonjol. Spanyol yang membentuk sebuah unit kebudayaan, juga melahirkan ahli kedokteran. Di antara mereka dapat disebutkan Ibn Rusyd, Juljul. Nama lengkapnya Dawud Sulaeman bin Hassan al-Andalusia. Ibn Juljul disamping sebagai dokter juga dikenal sebagai filosof. b. Astronomi Dalam bidang astronomi dapat disebutkan adalah Abu Ma‟syar alias Albumasar. Ia dikenal sebagai seorang astronomi yang sangat terkenal. Dia mempunyai kepercayaan tentang adanya pengaruh bintang dalam pokok-pokok kehidupan manusia, tentang lahir maupun matinya. c. Matematika Dalam bidang matematika yang berkembang pada masa itu adalah perhitungan. Terkadang kita berfikir nilai nol tidak begitu penting, tetapi cendekiawan muslim matematika angka not merupakan bagian dari angka, sehingga mereka menemukan angka nol dalam perhitingan. Hal ini dikemukakan oleh seorang ahli matematika bahwa dengan angka nol akan mempermudah dalam penggunaan bilangan bila dibandingkan dengan angka romawi yang dipakai di dunia Kristen ketika itu. d. Musik dan Kesenian Dalam bidang musik dan seni, Umayyah juga telah mengalami pengembangan hingga mencapai puncak kecemerlangan dengan tokohnya, al- Hasan Ibn Nafi yang dijuluki Zaryab, setiap kali diselenggarakan pertemuan dan perjamuan, Zaryab selalu tampil mempertahankan kebolehannya menggubah lagu. Keahliannya atau ilmu yang dimilikinya itu diwariskan kepada anak- anaknya dan juga kepada budak-budak sehingga kemasyhurannya tersebar luas. e. Bahasa dan Sastra Bahasa dan sastra telah menjadi bahasa administrasi pemerintahan Islam di Spanyol khususnya di Cordova. Hal ini dapat diterima oleh orang-orang muslim dan non muslim. Bahkan, penduduk asli Spanyol menomor-duakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa. Seiring dengan kemajuan bahasa itu, karya-karya sastra bermunculan, seperti Al-‟Iqd al- Farid karya Ibnu Abd Rabbih, al-Dzakhirahji Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibnu Bassam, Kitab al- Qalaid buah karya al-Fath bin Khaqan, dan banyak lagi yang lain. Seiring dengan kemajuan bahasa, karya-karya sastra banyak bermunculan, seperti kitab al-Qalaid karya al-Fath Khaqam. Pada masa pemerintahan Abdurrahman al-Nasir tercapai apa yang dinamakan keemasan ilmu pengetahuan dan sastra Andalusia. f. Sejarah dan Geografi Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan banyak pemikir terkenal, Ibnu Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri Muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibnu Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina. Ibnu Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibnu Khaldun dari Tunisia adalah perumus filsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika. Itulah sebagian namanama besar dalam bidang sains. D. Faktor-faktor runtuhnya Bani Umayyah di Andalusia Di antara penyebab keruntuhan peradaban dan pendidikan Islam di Andalusia: 1. Konflik Agama Pada akhir-akhir kemajuan peradaban pendidikan Islam di Andalusia, telah muncul kepermukaan paham-paham dan perbedaan keyakinan. Kondisi yang tidak menguntungkan bagi umat Islam telah membuat “berani” umat kristiani menampakkan dirinya kepermukaan. Bahkan terang-terangan telah pula berani menentang kebijakan penguasa Islam di kala itu. Para penguasa muslim tidak melakukan Islamisasi secara sempurna, mereka sudah mera puas dengan menagih upeti dari kerajaan-kerajaan kristen taklukannya dan membiarkan mereka mempertahan hukum dan adat mereka, termasuk posisi hierarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata. Kondisi seperti ini dapat diprekdiksi, bahwa kelengahan umat Islam termasuk toleransi dan wewenang yang diberikan kepada umat Kristen telah dimanfaatkan untuk mencari kelemahan Islam di saat Islam lengah di kala itu. Hal ini diperkuat pula oleh al-Qur‟an bahwa umat Kristen itu tidak akan pernah diam dan senang, sebelum Islam bertekuk lutut kepadanya. 2. Ideologi Perpecahan ‘ibad dan muwalladu perendahan derajat kepada orang pribumi yang mukallaf selalu dilakukan oleh orang-orang Islam keturunan Arab, sehingga kelompok-kelompok etnis non-Arab selalu menimbulkan kegaduhan dan sering menggerogoti serta merusak perdamaian atas celaan dan pemisahan kasta tersebut. Budaya sosial masyarakat ketika itu amat berpeluang besar terjadinya pertikaian, apalagi dengan tidak adanya sosok pemimpin yang dapat mempersatukan ideologi yang telah memecah belah persatuan. Sehingga keamanan negeri tidak lagi bisa terjamin dengan baik dan terjadinya perampokan dimana- mana. Kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh umat Kristiani untuk menyusun kekuatan. 3. Krisis Ekonomi Dalam situasi yang semakin sulit, umat Kristiani tidak lagi jujur membayarkan upetinya kepada penguasa Islam. Dengan berbagai dalih, supaya upeti dan pajak tidak lagi dikumpulkan kepada penguasa. Sering terjadi perampokan yang di skenario oleh kelompok Kristiani, dan pada akhirnya menuduh umat Islam yang berbuat aniaya kepadanya. Keadaan yang tidak kondusif ini membuat inkam negara jauh berkurang, dan akhirnya berdampak besar kepada masyarakat. Padahal dipertengahan kekuasaan Islam, pemerintah lebih memperhatikan kemajuan dan lupa menata perekonomian, sehingga melemahkan ekonomi negara dan kekuatan militer serta politik. 4. Perang salib dan peralihan Kekuasaan Permulaan Perang Salib adalah Perang antar Gereja dan Yahudi, jadi bukan bermula Perang antara Kristen dan Islam, yang penengertian umum saat ini. Perang Salib Pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II untuk mengambil kuasa kota suci Yerusalem dan tanah suci Kristen dari Muslim. Apa yang dimulai sebagai panggilan kecil untuk meminta bantuan dengan cepat berubah menjadi migrasi dan penaklukan keseluruhan wilayah di luar Eropa. tujuan perang salib itu tersirat minimal ada 3 tujuan: a. Umat Kristen ingin kembali menguasai kota Yerussalem yang ketika itu dikuasai oleh bani Saljuq. Karena pada masa itu beredar hembusan bahwa, umat Kristen akan sulit memasuki daerah Yerussalem, karena bani Saljuq telah mengumumkan peraturanperaturan untuk pendatang yang berkunjung kesana; b. Adanya kesumat unsur dan agama yang terselubung yang sangat susah untuk diterka, karena Yerussalem adalah kota suci tiga umat beragama (Islam, Kristen, Hindu); c. Membalaskan dendam Timur Barat dan faktor ekonomi yang sangat potensial di Yerussalem
Daftar materi pada KB
2 1. Tidak ada materi yang sulit dipahami yang sulit dipahami
Daftar materi yang sering
1. Insyaallah tidak ada materi yang sering miskonsepsi dalam 3 mengalami miskonsepsi pembelajaran dalam pembelajaran