You are on page 1of 2

Tahap 1

1. Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pra supervisi, melakukan supervisi, dan pasca-
supervisi kepada supevisee/coach (CGP B).
2. Supervisor (CGP A) akan melakukan percakapan pra supervisi mengenai kompetensi inti
coaching (presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot) kepada
coach dengan menggunakan Tabel 5. Rubrik Penilaian Sesi Ruang Kolaborasi sebagai
acuan. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
o Bapak/Ibu ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana?
o Bagian mana yang nanti Bapak/Ibu inginkan untuk saya amati?
o Bagaimana penilaian Bapak/Ibu sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan
ini?
o Apa harapan dari observasi yang akan kita lakukan bersama ini?
3. Supervisor (CGP A) melakukan observasi terhadap proses percakapan coaching yang
dilakukan antara supervisee/coach (CGP B) dan coachee (CGP C), serta mencatat hal-hal
yang diamati.

Tahap 2

4. Coach (CGP B) melakukan percakapan coaching kepada coachee (CGP C).


5. Dalam melakukan percakapan coaching, Coach (CGP B) dapat menjadikan TIRTA, RASA, dan
kompetensi coaching sebagai acuan, sementara coachee (CGP C) dapat menyampaikan
topik terkait target pribadi.

Tahap 3

6. Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pasca-supervisi dengan memberikan umpan


balik berbasis coaching kepada supevisee/coach (CGP B) berupa pertanyaan-pertanyaan
mengenai pengembangan kompetensi coaching berdasarkan data sesuai hasil pengamatan.
Supervisor dapat mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
o “Bagaimana Bapak/Ibu menilai sendiri performa dalam kompetensi tadi?” 
o “Apa yang membuat Bapak/Ibu menilai demikian?” 
o ”Boleh saya menyampaikan hasil pengamatan saya?”
o “Saya mengamati tadi pada saat….. Bapak/Ibu melakukan…. Itu sudah sesuai
dari/lebih tinggi dari standar yang kita rujuk.”
o “Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mendengar ini?”
o Lanjutkan dengan pengamatan yang belum sesuai. Katakan, “Namun demikian, saya
juga melihat hal-hal yang masih bisa dikembangkan. Misalnya tadi saat... saya
mengamati Bapak/Ibu melakukan …………., yang sebetulnya kalau merujuk ke standar
seharusnya…. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu?”
o Ajak membicarakan rencana tindakan untuk selanjutnya. 
o Tanyakan lebih lanjut, ”Dari diskusi kita ini, apa yang sudah terbayang akan
Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan lagi performa di area ini?” (Bisa dilanjutkan
dengan kapan, di mana, siapa yang bisa bantu)
o Lalu sampaikan bagaimana hasil pengamatan tersebut dicatatkan ke dalam form
Supervisi Akademik
o Sebagai penutup, minta supervisee menyatakan apa yang ia dapat dari proses ini.
7. Setelah siklus 1 praktik supervisi akademik selesai, CGP berganti peran dan melakukan
rangkaian praktik supervisi akademik mengikuti ketiga tahap tsb untuk siklus kedua sampai
siklus ketiga. Pergantian peran masing-masing CGP dapat digambarkan sebagai berikut.
8. Rangkaian percakapan coaching ini direkam. Rekaman yang akan diunggah adalah rekaman
saat CGP berperan sebagai Supervisor/pengamat karena CGP akan dinilai saat berperan
sebagai Supervisor. 
9. Fasilitator akan menilai rekaman dengan menggunakan “Rubrik Penilaian Sesi Demonstrasi
Kontekstual.” Fasilitator menilai CGP yang berperan sebagai Supervisor.

You might also like