You are on page 1of 46

Kabupaten Banyuwangi, 16 Juni 2022

Hendaryanto, ST, M.Si


Kasubdit KLHS

Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan@02 Februari 2022
1
Pengembangan Sistem dan Infrastruktur
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS/SEA):
Bisnis Proses Penyelanggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS/SEA)
Strategi Percepatan: Integrasi Penyelenggaraan KLHS dan Proses RTR
Tahapan Penyelengggaraan KLHS a. Penjaminan Kualitas KLHS
b. Pendokumentasian KLHS;
(PP 46/2016 dan Peraturan Menteri LHK P.69/2017) c. Validasi KLHS

Penyusunan
Identifikasi Isu-Isu Identifikasi Kajian Pengaruh Perumusan
Persiapan Strategis PB RTR thd LH Alternatif
Rekomendasi
Muatan RTR Perbaikan

Pengumpulan Data &


Penyusunan &
Informasi serta Perumusan Konsep Penetapan RTR (Perpres,
Persiapan Pengolahan & Analisis RTR
Pembahasan
Perda atau Perkada)
Data
Ranperpres RTR

Konsep RTR; a. NA;; RTR yang ditetapkan dibuat dalam,


a. Data Primier; a. Alternatif konsep rencana; bentuk digital agar dapat diakses dengan
a. Tim Penyusun; • Konsultasi b. Penyusunan
b. Pemilihan konsep; mudah oleh Masyarakat untuk
b. Kajian awal; Publik Ranperpres;
c. Perumusan rencana mendapatkan informasi mengenai
c. Delineasi awal BWP’ b. Data Sekunder c. Pembahasan kesesuaian rencana lokasi kegiatan
terpilih;
d. Teknis pelaksanaan; • Peta Ekoregion Ranperpres dan/atau usahanya dengan RTR
e. Pemeberitan ke • Peta D3TLH Arahan Zonasi/Muatan PZ:
Publik • KLHS dikembangkan dalam rangka memperkuat aspek PPLH
Jasa pengatur a. Peta pola ruang + kode
pengaturan zonasi; dalam proses penyusunan KRP i.e. RTR
Air
b. Aturan dasar/Teknik • Karena itu setiap tahapan Proses KLHS RTR mengikuti dan
pengaturan zonasi terintegrasi dengan setiap tahapan Proses RTR itu sendiri

Sumber: Pasal 7, Pasal 26 Permen ATR No.10/2021 dan Pasal 5 Permen ATR No.11 Prosedur Penyusunan RTR (12 bulan)
Bisnis Proses Penyelenggaraan KLHS dan Para Pihak Terkait
PENYUSUN KRP Lembaga • Ketepan Keahlian PENYUSUN KLHS - PENYUSUN MENTERI (DIRJEN) atau
Pelatihan sesuai isu yang
dikaji; Standar Kompetensi KRP GUBERNUR (KADIS)
KLHS (i.e.
Proses • Pengalaman di Bid.
Kurikulem dan Penyusunan KLHS
Penapisan Modul, serta atau Kajian LH
KLHS Fasilitor) sejenis
PAKAR POKJA KLHS Tim Validasi KLHS

KRP Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS

Analisis/kajian pengaruh Perumusan Penjaminan Kualitas


Penyusunan
Wilayah
Materi Muatan KRP
terhadap Kondisi
alternatif
Rekomendasi
dan Validasi
Perencanaan
Lingkungan Hidup (Isu-Isu penyempurnaan
Perbaikan
Pendokumentasian KLHS
Strategis) KRP KLHS

Proses yang iterative dan


Isu-Isu Strategis
Pembangunan
terintegrasi dengan Pemantauan dan
Berkelanjutan
Perumusan Alternatif KRP Evaluasi KLHS

Masyarakat dan Pemangku Kepentingan [Stakeholders] dan Fasilitator


Pasal 6 - Pasal 16 PP 46/2016: Bisnis Proses Pembuatan & Pelaksanaan KLHS
Pengkajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi LH Alternatif Rekomendasi
(Pasal 7 PP 46/2016)
Muatan KRP yang Lingkup, metode, teknik dan 1. Perubahan tujuan/target KRP;
2. Perubahan strategi pencapaian
KRP
BERPOTENSI kedalaman analisis berdasarkan 5
menimbulkan target;
Aspek
3. Perubahan/penyesuaian Untuk
pengaruh terhadap (Pasal 10 PP 46/2016)
Analisis terkait INTERAKSI antara ukuran, skala, dan lokasi yang Pengambilan
kondisi Lingkungan
Materi Muatan KRP RDTR lebih memenhu pertimbangan Keputusan KRP
Hidup BWP RDTR PB;
dengan Isu Strategis PB
10 Kriteria + Wilayah
Muatan KRP: Direct Penyusunan
Driver(s) of change
Perencanaan Analisis pengaruh KRP Perumusan alternatif Rekomendasi
KRP
terhadap Kondisi LH penyempurnaan KRP Perbaikan
Batas (Pasal 11-13 PP 46/2016) (Pasal 15 PP No. 46/2016) (Pasal 16 PP
Isu strategis PB memuat Ekologis 46/2016)
daftar paling sedikit
Pelaksanaan Analisis memperhatikan:
berkaitan dengan:
1. DDL/DTL;
Isu-Isu Strategis 1. PUU; 4. Perubahan/ penyesuaian
proses, metode dan adaptasi
2. Dampak dan risiko LH; Pembangunan 2. Pedoman, acuan, standar & best practice; Muatannya:
3. Hasil penelitian; perkembangan Iptek
3. Kinerja Jasling; Berkelanjutan 4. Kesepakatan antar ahli 5. Penundaan, perbaikan
1. Perbaikan KRP;
4. BENCANA; 2. Informasi jenis usaha
(Pasal 8-9 PP 46/2016)
5. Status mutu dan urutan atau perubahan dan/atau kegiatan
Paling sedikit MEMUAT KAJIAN (ANALIS prioritas pelaksanaannya; yang telah
ketersedian SDA;
Dirumusakan berdasarkan prioritas PENGARUH – dalam analisis Interaksi KRP melampaui DDL/DTL
6. KEHATI 6. Pemberian arahan atau
dengan mempertimbangkan unsur2: dengan Isu-Isu Strategis dikaji dari Aspek-
7. Kerentanan & rambu-rambu untuk dan tidak
1. Karekteristik wilayah Aspek):
kapasitas adptasi (Environmental Baseline/Setting); mempertahakankan atau diperbolehkan lagi
1. Efisiensi pemanfaatan SDA;
Perubahn Iklim; 2. Tingkat pentingnya potensi meningkatan fungsi
2. Dampak dan risiko LH;
8. Penduduk miskin; dampak; ekosistem;
3. Keterkaitan antar isu strategis; 3. Tingkat ketahanan dan potensi kehati
9. Kesmas 7. Pemberian arahan atau
10.Ancaman 4. Keterkaitan dengan materi muatan 4. Kinerja jasa ekosistem • Avoid
5. Kapasitas DDL/DTL; rambu-rambu mitigasi
perlindungan kawasan KRP;
dampak dan risiko LH
• Minimize
5. RPPLH 6. Tingkat kerentanan dan adaptasi
tertentu
Perubahan Iklim;
• Restore
6. Hasil KLHS KRP terkait
Pelibatan Masyarakat dan Pemangku Kepentingan dalam KLHS
1. SELURUH TAHAPAN pembuatan dan pelaksanaan KLHS dilakukan dengan
Masyarakat dan Pemangku DIALOG, KONSULTASI serta PROSES ILMIAH;
Kepentingan 2. Proses PELIBATAN MASYARAKAT dan PEMANGKU KEPENTINGAN dilakukan
melalui
a. penentuan secara tepat PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN (Stakeholder
Terkena Dampak dari KRP Mapping Analysis)
b. Penentuan TEKNIK KONSULTASI PUBIK dan TEKNIk KOMUNIKASI;
3. FASILITATOR memainkan peran penting dalam pelaksanaan KONSULTASI PUBLIK
Memiliki Informasi dan/atau
Keahlian yang relevan KRP
dengan Subtansi KRP
2 3
1 Perumusan
Analisis/kajian Penyusunan
Wilayah alternatif
pengaruh KRP Rekomendasi
Perencanaan penyempurnaan
terhadap Kondisi LH Perbaikan
KRP
• Pemberian pendapat, saran
dan usul;
• Pendampingan tenaga ahli;
• Bantuan teknis; Isu-Isu Strategis
• Penyampaian informasi atau Pembangunan Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
Berkelanjutan
Pelaporan oleh Penyusun KRP
Ketentuan PUU terkait Penjaminan Kualitas KLHS
Validasi KLHS dan KRP
Kesimpulan Proses
Kesatuan Proses : Ya/tidak  PUU CK (integrasi)
KLHS Disain • Komunikasi Pokja KLH dan Tim Perencana: mekanisme
KLHS:
• Relevan;
Proses dan diskusi dengan pembuat KRP;
• Memenuhi Kaida
KLHS • Penyusun KLHS: SDM internal pembuat KRP dan
Ilmiah;
penyusun KLHS, tenaga hali, konsultan, pokja dan SK-
• Sesuai PUU terkait
nya serta pegawai pemerintah lainnya

• Isu PB Strategis;
• Dasar Pertimbangan KRP sehingga perlu KLHS;
• pertimbangan 6
• Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi LH dan PB aspek dan
(Metode, Teknis, rangkaian langkah2 dan Hasil) • memperhatikan 10
• Perumusan Alternatif muatan KRP Metode, Teknis, aspek;
rangkaian langkah2 dan Hasil); • Lingkup geografis;
• Pertimbangan, muatan dan konsekuensi Rekomendasi • Pihak terkena
Muatan
Penjaminan perbaikan untuk pengambilan keputusan KRP yang dampak
KLHS Laporan mengintegrasikan prinsip PB • Analisis KRP dan ISU
Kualitas KLHS • Pengintegrasian hasil KLHS ke dalam KRP;
PB Strategis
• kajian 6 muatan
• Partispasi masyarakat dan keterbukaan informasi (tergantung
KLHS; relevansinya)
• Hasil penjaminan kualitas KLHS; • Kriteria lainnya i.e.
• Telah dilaksanakan secara akuntabel; dan • Ringkasan Eksekutif  Rekomendasi KLHS untuk kuantitatif-
• Dapat dipertanggung jawabkan ke publik pengambilan Keputusan kualitastif,
akuntabilitas
Pendokumentasian KLHS dan Digitalisasi KLHS
dasar pertimbangan

Metode dan
metoda, teknik, metoda, teknik, rangkaian

Metode dan
Hasil?

Hasil?
Latar Belakang?

Kebijakan, Rencana, rangkaian langkah- langkah-langkah dan hasil


dan/atau Program
(KRP) sehingga perlu langkah dan hasil perumusan alternatif
dilengkapi KLHS pengkajian pengaruh muatan KRP;
KRP terhadap kondisi
Lingkungan Hidup

Metode dan hasil?


pertimbangan, muatan, dan gambaran pelaksanaan
Kesimpulan?

Kesimpulan?
konsekuensi rekomendasi pengintegrasian partisipasi
masyarakat dan
perbaikan untuk pengambilan hasil KLHS dalam keterbukaan
keputusan KRP yang KRP informasi KLHS; dan
mengintegrasikan prinsip hasil penjaminan
Pembangunan Berkelanjutan kualitas KLHS

STANDARISASI LAPORAN KLHS untuk Mendukung Transformasi ke Ringkasan eksekutif.


dalam Bentuk Digital (DIGITALISASI KLHS)  Sistem Informasi KLHS
Ketentuan PP 46/2016 dan Permen LHK 69/2017 terkait Kompetensi KLHS
Belum mengatur ketentuan
kompetensi validator KLHS

PP 46/2016 PermenLHK 69/2017 (4) KRITERIA KETEPATAN


Pasal 14
Pasal 14 KEAHLIAN PADA ISU yg dikaji
(1) Pelaksanaan pengkajian
(3) Kelompok Kerja KLHS meliputi:
pengaruh KRP terhadap
wajib memiliki paling a. Latar belakang
kondisi LH dilaksanakan
sedikit 1 anggota Pendidikan min. S1 di bid.
oleh Penyusun KLHS
yang memenuhi Keilmuan terkait dengan
yang memenuhi
KLHS dan PB;
Kompetensi standar kompetensi. standar kompetensi
b. Keterampilan dlm
penyelanggaraan (2) Standar Kompetensi berupa : pembuatan dan pelaks.
KLHS
mencakup : a) KRITERIA KLHS yg meliputi:
a) Ketepatan keahlian KETEPATAN 1. Analisis teknis tertentu
pada isu yang dikaji;
KEAHLIAN PADA yg terkait isu dalam
dan
ISU YANG DIKAJI; KLHS;
b) Pengalaman di bid.
dan 2. Keterampilan yg
Penyusunan KLHS yg
b) Pengalaman di diperoleh dari
sejenis.
bid. Penyusunan pelatihan KLHS dan
(3) Ketentuan lebih lanjut
kajian LH lainnya.
diatur dalam Permen. KLHS yg sejenis.
Proses Validasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Penyusun Kebijakan,
Menteri LHK (C.q. Dirjen PKTL) atau Gubernur (Kepala Dinas LH) sesuai Kewenanangannya
Rencana dan Program (KRP)
Dirjen PKTL atau Dirjen PKTL atau Dirjen PKTL atau
Dirjen PKTL atau
Kadis LH Provinsi Kadis LH Provinsi Kadis LH Provinsi
(A.n. Menteri/Gubernur) Kadis LH Provinsi
(Sekretariat) (Tim Validasi KLHS)
Durasi waktu:
paling lama 3 hari kerja Durasi waktu: paling lama 20 hari kerja

Pemeriksaan Penerbitan
Pengajuan Pelaksanaan Pengumuman
Kelengkapan Surat
Permohonan Telaah Teknis Persetujuan
Permohonan Validasi Persetujuan
Validasi KLHS Validasi KLHS Validasi KLHS
KLHS Validasi KLHS
Durasi waktu:
Persyaratan : paling lama 7 hari kerja
Persyaratan : • Validasi terhadap sejak diterbitkan Surat
1. Surat permohonan 1. Surat permohonan HASIL PENJAMINAN • Kesesuaian HASIL Validasi KLHS
2. Rancangan KRP draft 2. Rancangan KRP draft
terakhir; KUALITAS KLHS KLHS Dengan
terakhir;
3. Laporan KLHS (lengkap); (Lampiran VIII PENJAMINAN
3. Laporan KLHS (lengkap);
4. Bukti pemenuhan standar 4. Bukti pemenuhan standar Permenlhk P 69/2017); KUALITAS (Lampiran
kompetensi Penyusun kompetensi Penyusun • KRITERIA POKOK VIII Permenlhk P
KLHS; KLHS; VALIDASI KLHS sesuai 69/2017); dan
5. Penjaminan Kualitas. 5. Penjaminan Kualitas. • REKOMENDASI
dengan Lampiran IX
Permenlhk P. 69/2017)
Sumber: Pasal 25-Pasal 31 PP No. 46/2016 dan Pasal 36-Pasal 40 Peraturan Menteri LHK No. P16/2017;
Ketentuan PUU terkait Validasi KLHS
• Penilaian mandiri • Pemutakhiran KLHS;
• Kelayakan KLHS Validasi KLHS
Muatan • KRP lain yang harus
(proses dan mempertimbangkan hasil
Hasil Rekomendasi
dokumen) KLHS;
Penjaminan Validasi
• Catatan/rekomen Penjaminan • Rekomendasi muatan KLHS
Kualitas
dasi yang untuk KRP turunannya dan
dianggap perlu Kualitas KLHS
pelaksanaan Amdal/UKL-UPL

Keputusan Kelayakan KLHS Catatan Penjaminan Kualitas Pertimbangan Khusus

• Proses KLHS; • Keterbatasan • Masukan masyarakat yang harus


• Penyusun KLHS; ilmiah/metodelogi KLHS; dipertimbangkan;
• Metodologi KLHS; • Lingkup integrasi KLHS ke • Situasi polsosbud yang harus
• Muatan KLHS; dalam KRP dipertimbangkan
• Informasi hasil KLHS;
• Catatan keterbatasan KLHS
Sumber: Pasal 25-Pasal 31 PP No. 46/2016 dan Pasal 36-Pasal 40 serta Lampiran IX Peraturan Menteri LHK No. P16/2017;
Sistem dan Infrastruktur Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Pengembangan Pedoman Pengembangan & Penguatan Kerangka Kebijakan
teknis (Technical Guidelines) KLHS
i.e. Pedoman Monev KLHS & (Legal Frameworks – Law & Regulation)
Penapisan KLHS FE, SOP Validasi berkualitas
KLHS, KLHS Rinci dan
Komprehensif, KLHS Integrasi KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS -KLHS baik yang
RZWP3K ke dalam RTRW Landscape Environmental Safeguard
dapat
Pengembangan & digunakan
Penguatan KELEMBAGAAN
dan SDM (Institutions and dalam proses
human resources) i.e. pengambilan
• Integrasi Bisnis Proses
KLHS FE ke Proses KHKP keputusan KRP
• Tim Validasi KLHS dan berfungsi
• STANDARISASI Kebijakan, Rencana & Program (KRP) sebagai
KOMPETENSI (penyusun 1) RPJP & RPJM (Nasional dan Daerah);
dan validator KLHS); 2) Rencana Tata Ruang (i.e. RTRW, RDTR, RZWP3K);
environmental
• LEMBAGA PELATIHAN 3) KRP yang berpotensi menimbulkan dampak dan Risiko terhadap LH.
(KURIKULUM, MODUL safeguard
DAN LPK); Pengembangan Sistem Informasi (DSS) yang efektif
• Jejaring & Kolaborasi – i.e. DIGITALISASI KLHS + Media Komunikasi KLHS
(Pool of Experts)
2
Pengembangan
• STANDARISASI KOMPETENSI (penyusun dan validator KLHS);
• LEMBAGA PELATIHAN (KURIKULUM, MODUL DAN LPK);
• Pedoman /SOP Validasi KLHS
Kualitas dan Kompetensi KLHS sebagai Landscape ESS
Mandat peraturan
Scientific Environmental Assessment Core Values (Barry
[Landasan Yuridis]:
• PP 46/2016, PermenLHK Sadler, 1996):
69/2017, PermenLHK
• Pendekatan strategis (strategic • Integrity
24/2018 approach), • Utility
• UU 11/2020 berserta
turunannya : • Pendekatan dampak (EIA-Based • Sustainaibility
• PP 22/2021, PP 21/2021, PP SEA Approach), atau
23/2021, PermenLHK No. 7 6 Kriteria Good SEA
• Pendekatan kombinasi keduanya (IAIA 2012)
/ 2021

Proses • Kualitas proses penyelenggaraan KLHS [Pembuatan


penyelenggaraan KLHS:
dan Pelaksanaan KLHS, Penjaminan Kualitas dan
• aspek yuridis
• aspek teknis Validasi KLHS)
• aspek manajemen • Kualitas laporan KLHS sebagai scientific assessment

Proses pengambilan keputusan KRP dan sebagai environmental and


Note: social safeguard yang efektif di level lansekap
ESS = Environmental and Social
Safeguard Kompetensi Penyusun KLHS dan Validator KLHS
Standar Kompetensi KLHS
3 (tiga) pilar Standar Kompetensi KLHS
1 2 2
Standar Kompetensi
Kompetensi berdadarkan pelatihan: Sertifikasi Kompetensi:
KLHS (penyusun dan
Pelatihan KLHS Sertifikat Penyusun KLHS?
validator KLHS)

Meningkatkan efektifitas system KLHS: Peningkatan kualitas :


Kompetensi Validator KLHS • Dokumen KLHS;
• Anggota validator; • Proses pengambilan keputusan (Validasi KLHS); Aspek legal / basis:
• Pasal 14 PP 46 / 2016;
• Tim Teknis; • Proses pengambilan keputusan (Integrasi hasil KLHS kedalam
• Pasal 14 ayat 3-5 PermenLHK no.69/2017
• Sekretariat validasi KLHS KRP)
• Keberlanjutan.

Kualitas Kualitas proses pengambilan Kualitas proses pengambilan Penguatan aspek


Dokumen KLHS keputusan keputusan (Integrasi hasil keberlanjutan pada KRP
yang baik (Validasi KLHS) KLHS kedalam KRP) dan AMDAL

• Pengambilan keputusan • Green PPP (KRP hijau/ramah LH);


Berdasarkan standar berdasarkan kajian ilmiah yang • Peningkatan kualitas AMDAL
dan peraturan yaitu: valid, dapat dipercaya dan data Perlindungan lingkungan dan (Hubungan keberlanjutan antara
• PP 46/2016; informasi yang terverifikasi; sosial terintegrasi pada KRP level landscape dengan level
• PermenLHK • Kualitas validasi KLHS : yang berlaku projek)
69/2017 Hasil telaah teknis, kesesuaian • Lingkungan yang sehat
penjaminan kualitas, Surat Validasi • Peningkatan kualitas hidup
MUATAN DRAFT STANDAR KOMPETENSI KLHS
Penggunaan Standar Kompetensi

Pemetaan dan Uraian Standar Kompetensi Penyusun KLHS

Merencanakan Pembuatan Melakukan Pembuatan & Melakukan Pengendalian Fungsi


& Pelaksanaan KLHS Pelaksanaan KLHS Penyelenggaraan KLHS Utama

Memahami berbagai metode dalam Pembuatan


Melakukan penjaminan Fungsi
dan Pelaksanaan KLHS
kualitas KLHS Dasar
Melakukan penapisan KRP Menentukan wilayah perencananaan KRP dan
lain yang berpotensi wilayah fungsional/ekologis Mengkomunikasikan proses KLHS
menimbulkan dampak dan/
atau risiko Lingkungan Melaksanakan identifikasi dan perumusan isu PB
Hidup Melakukan pendokumentasian KLHS
Melaksanakan identifikasi materi muatan KRP
yang berpengaruh

Melaksanakan analisis pengaruh materi muatan Uraian Mencakup:


Menyusun rencana KRP terhadap kondisi LH (isu-isu strategis PB)
kerja penyelenggaraan
KLHS (KAK) Merumuskan alternatif penyempurnaan KRP ELEMEN BATASAN
berdasarkan hasil pengkajian pengaruh KOMPETENSI VARIABLE
Menyusun rekomendasi perbaikan KRP
KRITERIA PANDUAN
Mengintegrasikan rekomendasi KLHS ke dalam KRP UNJUK KERJA PENILAIAN
Konsep Awal Standar Kompetensi Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
TUJUAN UTAMA FUNGSI UTAMA FUNGSI KUNCI FUNGSI DASAR

Menentukan KRP
Merencanaan yang wajib KLHS 2 (dua) Fungsi
Pembuatan &
Membuat dan Mengelola pembuatan
Dasar: No 1-2
Pelaksanaan KLHS
Melaksanaan KLHS dan pelaksanaan KLHS
berkualitas Baik yang
dapat digunakan bagi Melakukan Kajian
5 (lima) Fungsi
proses pengambilan Pengaruh KRP
terhadap Kondisi LH Dasar: No 3-8
keputusan
Kebijakan, Rencana Melakukan Merumuskan
dan Program (KRP) Alternatif 1 (satu) Fungsi
Pembuatan & penyempurnaan
yang Dasar: No 9
Pelaksanaan KLHS KRP
mengintegrasikan
Prinsip PB & Menyusun
Berfungsi sebagai Rekomendasi perbaikan 2 (dua) Fungsi
Environmental untuk pengambilan Dasar: No 10-11
keputusan KRP
Safeguard yang
efektif
Melakukan
Tiga Aspek Penting
1. Yuridis i.e. PUU;
Pengendalian 3 (Tiga) Fungsi
2. Teknis: i.e. Scientifik KLHS Peran Serta Masyarakat, Pembuatan & Dasar: No 12-14
metodologi, informasi geospasial;
3. Manajemen: i.e. pengorganisian Pokja& Tenaga Ahli serta Pelaksanaan KLHS
Sumberdaya, koordinasi & komunikasi dengan berbagai
Tujuan Utama Fungsi Utama Fungsi Kunci Fungsi Dasar
Membuat dan Merencanaan Pembuatan & 1. Melakukan penapisan KRP wajib KLHS
Melaksanaan KLHS Pelaksanaan KLHS 2. Menyusun rencana kerja pembuatan dan pelaksanaan KLHS serta penjaminan kualitas dan
berkualitas Baik yang pendokumentasian klhs
dapat digunakan bagi
proses pengambilan
keputusan Kebijakan, Melakukan Pembuatan & Melakukan Kajian Pengaruh KRP 3. Menentukan wilayah perencananaan KRP dan wilayah fungsional/ekologis
Rencana dan Program Pelaksanaan KLHS terhadap Kondisi LH
(KRP) yang 4. Melaksanakan identifikasi dan perumusan isu pembangunan berkelanjutan
mengintegrasikan
Prinsip Pembangunan
Berkelanjutan dan 5. Melaksanakan konsultasi public untuk menghimpun masukan dari masyarakat dan pemangku
Berfungsi sebagai kepentingan
Environmental
Safeguard yang efektif
6. Melaksanakan identifikasi materi muatan KRP yang berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap
kondisi lingkungan hidup

7. Melaksanakan analisis pengaruh materi muatan KRP terhadap kondisi lingkungan hidup (isu-isu
strategis PB)

8. Mendokumentasikan hasil pengkajian pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup

Merumuskan Alternatif 9 Merumuskan alternatif penyempurnaan KRP berdasarkan hasil pengkajian pengaruh
penyempurnaan KRP

Menyusun Rekomendasi perbaikan 10 Menyusun rekomendasi perbaikan KRP


untuk pengambilan keputusan KRP
11 Mengintegrasikan rekomendasi KLHS ke dalam KRP

Melakukan Pengendalian 12 Melakukan penjaminan kualitas KLHS


Pembuatan & Pelaksanaan KLHS
13 Melakukan pendokumentasian KLHS

14 Mengkomunikasikan proses KLHS


Konsep Awal Standar Kompetensi Validasi KLHS
TUJUAN UTAMA FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR

Merencanaan
….. Fungsi Dasar:
Pelaksanaan
No …….
Memastikan KLHS Validasi KLHS
berkualitas Baik yang
dapat digunakan bagi Melakukan
proses pengambilan …….Fungsi Dasar:
Pemeriksaan
keputusan Administrasi No …….
Kebijakan, Rencana
dan Program (KRP) Melakukan Melakukan
....... Fungsi Dasar:
Penilaian Substansi
yang Validasi KLHS No ……..
Teknis KLHS
mengintegrasikan
Prinsip PB &
Berfungsi sebagai .......Fungsi Dasar:
Menyelenggarakan
Environmental Rapat Validasi KLHS No …….
Safeguard yang
efektif
Melakukan
Melakukan penyusunan konsep
….. Fungsi Dasar:
Melibatkan Berbagai Pengendalian Keputusan Validasi
KLHS (BA dan Surat No …..
Validasi KLHS
Jabatan Fungsional Validasi)
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Diklat Penyelenggraan KLHS
(Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS serta Penjaminan Kualitas KLHS serta Validasi & Monev KLHS)-02
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta :
1. Mampu mengidentifikasi peraturan perundang-undangan (kerangka Kebijakan ESS) yang relevan dengan proses KLHS yang sedang
dilakukan;
2. Mampu menyusunan rencana kerja pembuatan dan Pelaksanaan KLHS (i.e. Pokja, KAK);
3. Mampu mengidentifikasi dan menggunakan berbagai metolelogi KLHS;
4. Mampu melakukan penapisan (Screening) KRP Wajib KLHS dan menentukan kewenanganan validasi KLHS
5. Mampu menentukan batas wilayah perencanaan dan batas ekologis/fungsional KLHS dan Identifikasi Isu-Isu Strategis Pembangunan
Berkelanjutan (Ekologi/Lingkungan, Sosial-Budaya dan Ekonomi) sesuai ketentuan PUU dengan berbagai metodologi ilmiah;
6. Mampu melakukan Identifikasi Materi Muatan KRP atau alternatif KRP yang berpotensi Menimbulkan pengaruh terhadap LH (Materi
Muatan KRP yang akan dikaji lebih lanjut)  Rencana Tata Ruang, RPJM dan KRP Lainnya sesuai dengan PUU dengan berbagai metodologi
ilmiah;
7. Mampu melakukan Analisis Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup dan Perumusan Alternatif KRP (Perubahan KRP dan Arahan
PPLH) sesuai PUU dengan berbagai metodelogi ilmiah;
8. Mampu menyusun Rekomendasi Perbaikan KRP (Hasil KLHS) dan Integrasinya ke dalam KRP sesuai ketentuan PUU
9. Mampu melakukan penjaminan Kualitas dan Pendokumentasian KLHS sesuai ketentuan PUU;
10. Mampu mengkomunikasikan proses KLHS dengan berbagai pihak terkait;
11. Mampu merencanakan pelaksanaaan Validasi KLHS;
12. Mempu melakukan verifikasi administrasi dan menilai/mentelaah subtansi teknis KLHS, termasuk menilai ketepatan metodologi KLHS
sesuai ketentuan PUU;
13. Mampu menyelenggaran rapat validasi KLHS sesuai ketentuan PUU;
14. Mampu menyusun konsep keputusan Validasi KLHS (Berita Acara Validasi dan Surat Validasi KLHS)
15. Mampu menerapkan kode etik Kajian Lingkungan (Environmental Assessment)
16. Mampu menggunakan sistem informasi KLHS (muatan SI KLHS dan Penggunaan SI KLHS)
17. Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan Monitoring dan Evaluasi (Monev) KLHS
Konsep Awal Materi Pelatihan KLHS
No Materi Pelatihan KLHS JP
1. Pembukaan: acara pembukaan dan test awal
2. Kerangka Kebijakan Environmental and Social Safeguard (ESS)
3. Penyusunan rencana kerja pembuatan dan Pelaksanaan KLHS (i.e. Pokja, KAK)
4. Penapisan (Screening) KRP Wajib KLHS
5. Penentuan batas wilayah perencanaan dan batas ekologis/fungsional KLHS dan Identifikasi Isu-Isu
Strategis Pembangunan Berkelanjutan (Ekologi/Lingkungan, Sosial-Budaya dan Ekonomi)
6. Identifikasi Materi Muatan KRP yang berpotensi Menimbulkan pengaruh terhadap LH (Materi Muatan
KRP yang akan dikaji lebih lanjut)
7. Analisis Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup dan Perumusan Alternatif KRP (Perubahan
KRP dan Arahan PPLH)
8. Penyusunan Rekomendasi Perbaikan KRP (Hasil KLHS) dan Integrasinya ke dalam KRP
9. Penjaminan Kualitas dan Pendokumentasian KLHS
10. Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Validasi KLHS
11. Monitoring dan Evaluasi KLHS
12. Penutupan: pelaksanaan test akhir dan acara penutupan
Konsep Awal SOP Validasi KLHS
BERTAHAP AKHIR
1. Proses penyampaian dokumen: bertahap (sesuai pasal 25) 1. Proses penyampaian dokumen: sekaligus sesuai pasal 25
a. Pengkajian Pengaruh KRP (surat permohonan asistensi dan validasi KLHS)
b. Perumusan Alternatif dan Rekomendasi KRP
(surat permohonan asistensi bertahap dan validasi KLHS)

2. Persyaratan administrasi: setiap tahap wajib melengkapii dokumen sesuai 2. Persyaratan administrasi: disampaikan satu kali sekaligus dengan kelengkapan sesuai
Pasal 26 ayat 1 dan ayat 4 pasal 26 ayat 1 dan ayat 4
Pada saat asistensi : dokumen KLHS beserta kelengkapan lainnya
disediakan dalam bentuk elektronik
3. Asistensi : wajib pada setiap tahapan 3. Asistensi : dalam pelaksanaan validasi KLHS, pemilik KRP diperbolehkan mengajukan
Output : BA Asistensi beserta kelengkapan dokumen asistensi proses pembuatan dan pelaksanaan KLHS paling banyak sebanyak 2 kali
asistensi. Output : BA Asistensi
4. Rapat Validasi dua (2) kali, output: 2 BA Validasi KLHS 4. Rapat Validasi 1 (satu) kali, output: 1 BA Validasi KLHS

5. Pembiayaan : 5. Pembiayaan :

6. Stakeholder yang wajib hadir pada proses validasi KLHS (2 kali sidang KLHS): 6. Stakeholder yang wajib hadir pada proses validasi KLHS (1 kali sidang KLHS):
 Validator KLHS (Pusat: Direktorat PDLKWS, Daerah: Dinas LH Provinsi)  Validator KLHS (Pusat: Direktorat PDLKWS, Daerah: Dinas LH Provinsi)
 Pemilik KRP,  Pemilik KRP,
 Anggota pokja KLHS,  Anggota pokja KLHS,
 Pakar yang menjadi validator KLHS tidak termasuk dalam Pokja Penyusunan  Pakar yang menjadi validator KLHS tidak termasuk dalam Pokja Penyusunan
KLHS, terdiri dari (maksimal): KLHS, terdiri dari (maksimal):
a. Pakar yang membidangi KRP ruang /pembangunan 1 orang a. Pakar yang membidangi KRP ruang /pembangunan 1 orang
b. Pakar yang membidangi isu strategis 1/2 orang b. Pakar yang membidangi isu strategis ½ orang
c. Memiliki kemampuan GIS I orang. c. Memiliki kemampuan GIS I orang, atau
 1 orang dari KLHK untuk sidang validasi di daerah  1 orang dari KLHK untuk sidang validasi di daerah

7. Waktu penyelenggaraan validasi KLHS : 7. Waktu penyelenggaraan validasi KLHS :


10 hari kerja per tahap / semenjak dokumen diterima lengkap 20 hari kerja semenjak dokumen diterima lengkap
3
Digitalisasi KLHS (Digital SEA):
Perubahan Strategis: Transformasi Sistem Tata Kelola Penerapan Instrumen PDLKWS
secara Terintegrasi Berbasis Informasi Holistik, Tematik dan Geo-Spasial [HITS]
Sistem Tata Kelola PDLKWS Terintegrasi Secara
Elektronik dan Digitalisasi Penyelenggaraan KLHS

Transformasi

Ruang Lingkup Sistem Tata Kelola PDLKWS


Terintegrasi Secara Elektronik: Benefits Sistem Tata Kelola PDLKWS
 INTEGRASI KEBIJAKAN PDLKWS: `Kebijakan/pengaturan proses Terintegrasi Secara Elektronik
penyelenggaraan KLHS dan RPPLH secara digital/elektronik  Akuntabilitas, kualitas dan efektivitas
 INTEGRASI DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL: Integrasi environmental safeguard;
Ekoregion, Inventarisasi LH, D3TLH, RPPLH dan KLHS, IELH [Satu
Landscape Satu Data]  sinergitas dan kolaborasi;
 WEB-BASED INFORMATION SYSTEMS: Sistem informasi untuk  efisiensi (waktu, energi dan biaya).
mendukung Tata Kelola PDLKWS Terintegrasi secara elektronik
Informasi Penting terkait Isu-Isu PB Paling Strategis
INFORMASI terkait Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan INFORMASI terkait Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan Paling
Paling Strategis YANG PENTING BAGI PROSES Strategis YANG PENTING UNTUK PROSES VALIDASI KLHS OLEH TIM
VALIDASI KLHS (Telaaahan Teknis):
PENGAMBILAN KEPUTUSAN:
1. Daftar Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan (PB) paling strategis
1. Daftar Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan (PB) paling yang dikaji dan dipertimbangkan dalam proses KLHS;
strategis yang dikaji dan dipertimbangkan dalam proses
KLHS dan justifikasi ilmiahnya secara singkat; 2. Proses dan Metodologi yang digunakan untuk menentukan Isu-
Isu PB Paling Strategis beserta data dukungnya (IGT, Atribut, Data
2. Data dan informasi yang dapat menjelaskan secara lainnya) dan justifikasinya secara ilmiah dan secara yuridis sesuai
concise dari setiap isu-isu pembangunan berkelanjutan ketentuan PUU KLHS;
(PB) paling strategis, antara lain terkait dengan: 3. Data dan informasi yang dapat menjelaskan secara rinci setiap
a. Status dan kondisi isu-isu PB paling strategis saat isu-isu pembangunan berkelanjutan (PB) paling strategis
berdasarkan ketersedian data-informasi, antara lain terkait
ini berdasarkan kriteria, indicator dan parameter- dengan:
parameter tertentu beserta
trend/kecendrungannya (existing condition – a. Status dan kondisi isu-isu PB paling strategis saat ini
environmental baseline); dan berdasarkan kriteria, indicator dan parameter-parameter
tertentu beserta trend/kecendrungannya (existing condition
b. Status dan kondisi isu-isu PB paling strategis – environmental baseline); dan
kedepan, yaitu berupa Target kedepan yang b. Status dan kondisi isu-isu PB paling strategis kedepan, yaitu
direncanakan akan dicapai dari setiap isu strategis berupa Target ke depan yang direncanakan akan dicapai dari
yang telah ditentukan berdasarkan PUU, Kebijakan setiap isu strategis yang telah ditentukan berdasarkan PUU,
dan dokumen-dokumen perencanaan yang ada. Kebijakan dan dokumen-dokumen perencanaan yang ada.
Digitalisasi KLHS: Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan Paling Strategis
1. LANDASAN HUKUM:
a. Sesuai dengan Ketentuan Pasal 8 ayat (1) PP 46/2016, Identifikasi perumusan isu Pembangunan Berkelnajutan dilakukan untuk menentukan isu-isu
yang paling strategis, yaitu isu yang menjadi akar masalah, berdampak penting dan luas, actual dan dirasakan masyarakat [Kriteria Tingkat Penting
Potensi Dampak]
b. Hasil Identifikasi isu-isu Pembangunan Berkelanjutan Paling Strategis memuat daftar paling sedikit berkaitan dengan dengan aspek-aspek yang
disebutkan di dalam ketentuan Pasal 9 ayat (2) PP 46/2016;

2. ISU-ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PALING STRATEGIS YANG AKAN DIKAJI LEBIH LANJUT DALAM ANALISIS PENGARUH (IMPACT ANALYSIS) (ALT#1)
No Isu-Isu Pembangunan Justifikasi Ilmiah Berdasarkan tujuh kriteria tingkat penting potensi dampak Deskripsi Isu-Isu Pembangunan
Berkelanjutan YANG RELEVAN Berkelanjutan Paling Strategis
Paling Strategis (Key Issues)
1. Isu Strategis A CLICK YANG RELEVAN: Uraian singkat justifikasi ilmiah mengapa Deskripsi Isu Strategis A: Uraian
(diambil dari hasil proses 1. Jumlah penduduk terkena ISU A DIPUTUSKAN SEBAGAI ISU PB ringkas yang didukung oleh data-
pelingkupan - scoping) dampak; PALING STARTEGIS berdasarkan 7 (tujuh) informasi (Spasial dan attribute), foto-
2. Luas wilayah penyebaran Kriteria tingkat pentingnya dampak yang foto, ilustrasi dan dokumentasi lain
dampak; relevan yang relevan (environmental baseline
3. Intensitas & lamanya (dirumusakan secara singkat dari hasil i.e. status saat ini, trend dan target ke
dampak berlangsung; proses pelingkupan - scoping) depan) (dirumusakan secara singkat
4. Banyaknya komponen LH dari hasil proses pelingkupan -
lain terkena dampak; scoping)
5. Sifat kumulatif dampak;
6. Berbalik atau tidak
berbaliknya dampak;
7. Kriteria lain
2. Isu Strategis B idem idem

4. Dst iedm iedm


Digitalisasi KLHS: Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan Paling Strategis
1. LANDASAN HUKUM:
a. Sesuai dengan Ketentuan Pasal 8 ayat (1) PP 46/2016, Identifikasi perumusan isu Pembangunan Berkelnajutan dilakukan untuk menentukan isu-isu
yang paling strategis, yaitu isu yang menjadi akar masalah, berdampak penting dan luas, actual dan dirasakan masyarakat [Kriteria Tingkat Penting
Potensi Dampak]
b. Hasil Identifikasi isu-isu Pembangunan Berkelanjutan Paling Strategis memuat daftar paling sedikit berkaitan dengan dengan aspek-aspek yang
disebutkan di dalam ketentuan Pasal 9 ayat (2) PP 46/2016;

2. ISU-ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PALING STRATEGIS YANG AKAN DIKAJI LEBIH LANJUT DALAM ANALISIS PENGARUH (IMPACT ANALYSIS) (ALT#2)
No Isu-Isu Pembangunan Justifikasi Ilmiah Berdasarkan tujuh kriteria tingkat penting potensi dampak Deskripsi Isu-Isu Pembangunan
Berkelanjutan YANG RELEVAN Berkelanjutan Paling Strategis
Paling Strategis (Key Issues)
1. Isu Strategis A Uraian singkat justifikasi ilmiah mengapa ISU A DIPUTUSKAN SEBAGAI ISU PB Deskripsi Isu Strategis A: Uraian
(diambil dari hasil proses PALING STARTEGIS berdasarkan 7 (tujuh) Kriteria tingkat pentingnya dampak ringkas yang didukung oleh data-
pelingkupan - scoping) yang relevan a.l. informasi (Spasial dan attribute), foto-
1. Jumlah penduduk terkena dampak; foto, ilustrasi dan dokumentasi lain
2. Luas wilayah penyebaran dampak; yang relevan (environmental baseline
3. Intensitas & lamanya dampak berlangsung; i.e. status saat ini, trend dan target ke
4. Banyaknya komponen LH lain terkena dampak; depan) (dirumusakan secara singkat
5. Sifat kumulatif dampak; dari hasil proses pelingkupan -
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; scoping)
7. Kriteria lain
(dirumusakan secara singkat dari hasil proses pelingkupan - scoping)
2. Isu Strategis B idem idem

4. Dst iedm iedm


3. PROSES DAN METODOLOGI IDENTIFIKASI ISU-ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PALING STRATEGIS (PROSES PELINGKUPAN/SCOPING)
• Uraiakan proses pelingkupan (Scoping) untuk menentukan isu-isu pembangunan berkelanjutan paling
1. Isu-Isu PB berdasarkan hasil analisis tipologi strategis berdasarkan bagan alir proses pelingkupan/scoping di bawah ini;
dampak dan/atau risiko LH yang terkait dengan • isu-isu PB dan Isu-Isu PB Strategis memuat daftar paling sedikit berkaitan dengan dengan aspek-aspek yang
KRP yang akan dikaji dari berbagai referensi [DATA disebutkan di dalam ketentuan Pasal 9 ayat (2) PP 46/2016;
• Isu-Isu PB diiidentifikasi di dalam dan disekitar wilayah perencanaan KRP (Batas WP dan Fungsional); dan
DUKUNG#1 terlampir]:
• Untuk setiap proses, jelaskan metodologi yang digunakan dan hasil analisisnya i.e. metode konsultasi public,
a. ….. metode untuk sintesa isu PB, Metode analisis interaksi sintesa isu PB dengan kriteria tingkat pentingnya
b. …... potensi dampak  FGD, Desk Studies, Analisis spasial dll.
c. Dst

2. Isu-Isu PB berdasarkan hasil analisis masukan


Masing-masing Sintesa isu-
Masyarakat & Pemangku Kepentingan (Hasil
isu PB dianalis dengan 7
Isu-Isu PB Paling
Konsultasi Publik) [DATA DUKUNG#2 terlampir]: SINTESA ISU-ISU PB
(tujuh) kriteria tingkat strategis:
a. …… (disintesa dari Daftar No.
b. ….. 1 s.d. Daftar No 4): penting potensi dampak: a. …….
c. dst a. …. 1. Jumlah penduduk b. …..
b. ….. terkena dampak;
2. Luas wilayah c. ……
3. Isu-Isu PB berdasarkan hasil analisis data-infomasi c. …..
d. ….. penyebaran dampak; d. …..
Karekteristik Wilayah (IGT/spasial dan atribut) 3. Intensitas & lamanya
antara lain [DATA DUKUNG#3 terlampir]: : e. dst
dampak berlangsung;
a. ……. 4. Banyaknya komponen
b. …… LH lain terkena
Deskripsi rinci/lengkap
setiap Isu Strategis :
c. dst dampak; Uraian didukung oleh
5. Sifat kumulatif dampak; data-informasi (Spasial
4. Isu-Isu PB berdasarkan hasil analisis dari Laporan Bagar Air yang dan attribute), foto-foto,
memperlihatkan 6. Berbalik atau tidak ilustrasi dan dokumentasi
KLHS, Dokumen RPPLH, KRP Lain yang relevan berbaliknya dampak;
Keterkaitan antara isu PB lain yang relevan
[DATA DUKUNG#4 terlampir]: : 7. Kriteria lain (environmental baseline
a. …. (i.e. DPSIR)
i.e. status saat ini, trend
b. …. dan target ke depan)
c. dst Matrik Interaksi & Analisis antara Sintesa Isu PB dengan (Next Slide 3.B)
7 Kriteria Tingkat Penting Dampak (Next Slide 3.A)
3.A. Proses Pelingkupan: Matrik Interaksi & Analisis antara Sintesa Isu PB dengan 7 Kriteria Tingkat Penting Dampak (Alt#1)

No Sintesa Isu-Isu Kriteria Tingkat Pentingnya Potensi Dampak Kesimpulan Hasil


Pembangunan 1 2 3 4 5 6 7 Analisis
Berkelanjutan

1. Isu PB A i.e. Strategis


Keberlanjutan Ekosistem
Mangrove
2. Isu PB B Tidak strategis
3. Isu PB C Strategis
4. Isu PB D Tidak strategis
5. dst Tidak strategis
Keterangan:
• Setiap sintesa isu PB dianaliis dan dijustifikasi secara ilmiah berdasarkan Kriteria tingkat pentingnya potensi dampak YANG RELEVAN.
• 7 (tujuh) kriteria tingkat penting potensi dampak digunakan untuk proses analisis dan justifikasi ilmiah untuk menentukan Isu-Isu PB
Paling strategis (Penjelasan Pasal 9 ayat (1) huruf b PP 46/2016)
1. Jumlah penduduk terkena dampak;
2. Luas wilayah penyebaran dampak;
3. Intensitas & lamanya dampak berlangsung;
4. Banyaknya komponen LH lain terkena dampak;
5. Sifat kumulatif dampak;
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak;
7. Kriteria lain
3.A. Proses Pelingkupan: Matrik Interaksi & Analisis antara Sintesa Isu PB dengan 7 Kriteria Tingkat Penting Dampak (Alt#2)

No Sintesa Isu-Isu Analisis Isu PB dengan Kriteria Tingkat Pentingnya Kesimpulan Hasil Analisis
Pembangunan Berkelanjutan Potensi Dampak

1. Isu PB A i.e. Keberlanjutan Rumuskan hasil analisis Isu PB A (Keberlanjutan Ekosistem Strategis
Ekosistem Mangrove Mangrove) dengan 7 (tujuh) Kriteria Tingkat Pentingnya Potensi
Dampak yang relevan untuk menentukan apakah Isu PB A
(Keberlanjutan Ekosistem Mangrove) merupakan Isu Strategis atau
Bukan Isu Strategis
2. Isu PB B Tidak strategis
3. Isu PB C Strategis
4. Isu PB D Tidak strategis
5. dst Tidak strategis

Keterangan:
• Setiap sintesa isu PB dianaliis dan dijustifikasi secara ilmiah berdasarkan Kriteria tingkat pentingnya potensi dampak YANG RELEVAN.
• 7 (tujuh) kriteria tingkat penting potensi dampak digunakan untuk proses analisis dan justifikasi ilmiah untuk menentukan Isu-Isu PB Paling strategis
(Penjelasan Pasal 9 ayat (1) huruf b PP 46/2016)
1. Jumlah penduduk terkena dampak;
2. Luas wilayah penyebaran dampak;
3. Intensitas & lamanya dampak berlangsung;
4. Banyaknya komponen LH lain terkena dampak;
5. Sifat kumulatif dampak;
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak;
7. Kriteria lain
3.B. Proses Pelingkupan: Deskripsi Rinci/Lengkap Isu-Isu PB Paling Strategis yang akan dikaji lebih lanjut dalam Analisis Pengaruh
No Isu-Isu Deskripsi lengkap Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan Paling Strategis
Pembangunan (Environmental Baseline/Setting)
Berkelanjutan
Paling Strategis Uraian/narasi Lengkap Data IGT Data Tabular Data Atribute Lainnya

1. Isu PB Paling Uraian/Narasi lengkap antara Berbagai IGT yang relevan Berbagai data tabular yang Berbagai data attribute
lain meliputi: dengan isu PB Strategis A relevan dengan isu PB lainnya i.e. foto, ilustrasi
Strategis A • Status dan kondisi Isu PB antara lain terkait dengan Strategis A antara lain terkait yang relevan dengan isu PB
Paling Strategis A saat ini status dan kondisi Isu Paling dengan status dan kondisi Isu Strategis A antara lain terkait
(exiting condition) yang Strategis A Paling Strategis A dengan status dan kondisi Isu
dijelaskan berdasaran Paling Strategis A
kriteria, indicator dan
parameter-parameter
tertentu;
• Trend status dan kondisi Isu
PB Paling Strategis A;
• Target Status dan kondisi
Isu PB Paling Strategis A ke
depan yang direncanakan
berdasarkan antara lain
kebijakan, PUU dan
dokumen-dokumen
perencanaan

3. Isu PB Paling idem idem idem idem


Strategis C
CONTOH: Proses Pelingkupan: Deskripsi Rinci/Lengkap Isu-Isu PB Paling Strategis – KEBERLANJUTAN EKOSISTEM MANGROVE

No Isu-Isu Deskripsi lengkap Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan Paling Strategis


Pembangunan (Environmental Baseline/Setting)
Berkelanjutan
Paling Strategis Uraian/narasi rinci Data IGT Data Tabular Data Atribute Lainnya

1. KEBERLANJUTAN Uraikan secara rinci berbagai aspek a. Peta Lokasi dan luas a. Tabel tingkat kerusakan • Foto-foto ekosistem
keberlanjutan proses, fungsi dan ekosistem mangrove, ekosistem mangrove (KBKL); mangrove dengan berbagai
proses,fungsi dan produktivitas ekosistem mangrove tutupan dan tingkat b. Tabel Kualitas air di perairan jenis flora dan fauna, tingkat
produktivitas (status saat ini, trend dan target kerapatan mangrove (time mangrove (BML); kerusakannya;
EKOSISTEM kedepan) berdasarkan berbagai series) c. Tabel species ekosistem • Berbagai jasa lingkungan
kriteria, indicator dan parameter b. Peta titik pantau, status dan mangrove (flora dan fauna hidup ekpsistem mangrove
MANGROVE yang relevan a.l.: kondisi kualitas air di kunci dengan status yang dimanfaatkan oleh
a. Lokasi dan luas Ekosistem perairan ekosistem perlindungannya); berbagai pihak;
mangrove mangrove (time series) d. Tabel tingkat emisi GRK dan • Dst;
b. Status kualitas LH ekosistem c. Peta jasa lingkungan hidup di rosot karbon eksostem
mangrove/Mutu Laut: (Saat ini, dalam dan disekitar mangrove;
trend dan target) ekosistem mangrove (time e. dst
i. Kualitas air (BML)/IKAL series)
ii. Tingkat kerusakan (KBKL); d. Peta D3TLH di dalam dan
c. Status kehati i.e. TSL (key dieskeitar ekosistem
species): (Saat ini, trend dan mangrove (time series);
target); e. Peta pemanfaatan ekosistem
d. Status Jasa LH i.e. Rosot Karbon, mangrove oleh berbagai
pelindung pantai: Saat ini, trend pihak
dan target; f. dst
e. Tingkat kerentanan Perubahan
Iklim: Saat ini, trend dan target;
f. Emisi GRK: Saat ini, trend dan
target
g. D3TLH: saat ini, trend, target)
h. dst
Informasi Penting terkait KRP yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh Terhadap Kondisi LH

INFORMASI terkait KRP yang Berpotensi Menimbulkan INFORMASI terkait KRP yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh
Pengaruh Terhadap Kondisi LH, YANG PENTING BAGI Terhadap Kondisi LH, YANG PENTING UNTUK PROSES VALIDASI KLHS
OLEH TIM VALIDASI KLHS (Telaaahan Teknis):
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN:
1. Daftar Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan (PB) paling strategis
1. Daftar Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan (PB) paling yang dikaji dan dipertimbangkan dalam proses KLHS;
strategis yang dikaji dan dipertimbangkan dalam proses
KLHS dan justifikasi ilmiahnya secara singkat; 2. Proses dan Metodologi yang digunakan untuk menentukan Isu-
Isu PB Paling Strategis beserta data dukungnya (IGT, Atribut, Data
2. Data dan informasi yang dapat menjelaskan secara lainnya) dan justifikasinya secara ilmiah dan secara yuridis sesuai
concise dari setiap isu-isu pembangunan berkelanjutan ketentuan PUU KLHS;
(PB) paling strategis, antara lain terkait dengan: 3. Data dan informasi yang dapat menjelaskan secara rinci setiap
a. Status dan kondisi isu-isu PB paling strategis saat isu-isu pembangunan berkelanjutan (PB) paling strategis
berdasarkan ketersedian data-informasi, antara lain terkait
ini berdasarkan kriteria, indicator dan parameter- dengan:
parameter tertentu beserta
trend/kecendrungannya (existing condition – a. Status dan kondisi isu-isu PB paling strategis saat ini
environmental baseline); dan berdasarkan kriteria, indicator dan parameter-parameter
tertentu beserta trend/kecendrungannya (existing condition
b. Status dan kondisi isu-isu PB paling strategis – environmental baseline); dan
kedepan, yaitu berupa Target kedepan yang b. Status dan kondisi isu-isu PB paling strategis kedepan, yaitu
direncanakan akan dicapai dari setiap isu strategis berupa Target ke depan yang direncanakan akan dicapai dari
yang telah ditentukan berdasarkan PUU, Kebijakan setiap isu strategis yang telah ditentukan berdasarkan PUU,
dan dokumen-dokumen perencanaan yang ada. Kebijakan dan dokumen-dokumen perencanaan yang ada.
Digitalisasi KLHS: KRP yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh terhadap Kondisi LH
1. LANDASAN HUKUM:
Sesuai dengan Ketentuan Pasal 10 PP 46/2016, ……

2. KRP YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN PENGARUH TERHADAP KONDISI LH DAN DIKAJI LEBIH LANJUT DALAM ANALISIS PENGARUH (IMPACT ANALYSIS)

No KRP yang Berpotensi Justifikasi Ilmiah yang Menjelaskan Mengapa KRP Deskripsi KRP yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh
Menimbulkan Pengaruh diiidentifikasi sebagai KRP yang Berpotensi Menimbulkan terhadap Kondisi LH
terhadap Kondisi LH Pengaruh terhadap Kondisi LH
1. KRP 1 Justifikasi KRP 1 sebagai KRP yang berpotensi menimbulkan Deskripsi KRP yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh
(diambil dari hasil proses pengaruh terhadap kondisi LH dan akan dikaji lebih lanjut dalam terhadap Kondisi LH dan akan dikaji lebih lanjut dalam
pelingkupan - scoping) analisis pengaruh berdasarkan: analisis pengaruh: Uraian ringkas yang didukung oleh data-
a. Kategori Jenis KRP; informasi (Spasial dan attribute), foto-foto, ilustrasi dan
b. Kondisi lingkungan hidup yang dipengaruh KRP dokumentasi lain yang relevan antara lain terkait dengan:
(diambil dari hasil proses pelingkupan - scoping) a. Lokasi rencana KRP;
b. Skala/Besaran terkait dengan kondisi eksisting KRP;
c. Skala /Besaran pengembangan KRP
(Perubahan/modifikasi; dan/atau Pembangunan Baru);
d. Informasi lainnya yang relevan
(diambil dari hasil proses pelingkupan - scoping)
2. KRP 2 idem idem

4. Dst iedm iedm


3.A. PROSES DAN METODOLOGI IDENTIFIKASI KRP YANG YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN PENGARUH TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN
HIDUP (PROSES PELINGKUPAN/SCOPING)
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP YANG Materi Muatan Konsep KRP yang
KATEGORI JENIS KRP:
TERPENGARUH: Masing-masing
Masing-Masing Konsep KRP
Konsep KRP berdasarkan jenis KRP- TIDAK berpengaruh terhadap kondisi
Konsep KRP diindentikasi, termasuk LH
nya dianalisis potensi pengaruhnya
[Kebijakan, Rencana jenis KRP yang mana:
terhadap kondisi LH:
dan Program] yang a. Perubahan
1. DDL/DTL;
akan disusun atau penggunaan dan
2. Dampak & risiko LH
dievaluasi beserta tutupan lahan (LULC); Hasil
3. Kinerja layanan jasa ekosistem;
ALTERNATIFNYA Jika b. Fragmentasi dan
4. Bencana i.e. banjir, longsor, Analis
ada Isolasi;
kekeringan;
1) Konsep KRP 1; c. Ekstraksi, pemanenan
5. Mutu dan ketersedian SDA;
2) Konsep KRP 2; dan removal spesies;
6. Ketahanan dan potensi Kehati;
3) Konsep KRP 3; d. External input: emisi,
7. Adaptasi PI
4) Konsep KRP 4; effluent dan bahan-
8. Penduduk miskin dan Materi Muatan Konsep KRP yang
5) Konsep KRP 5; bahan kimia;
penghidupan masyarakat; BERPENGARUH terhadap kondisi LH
6) Konsep KRP 6; e. Ganguan; DAN/ATAU
9. Risiko kesehatan dan
7) Konsep KRP 7; f. Introduksi spesias
keselamatan masyaralat;
8) Konsep KRP 8; asing, invasive
10. Ancaman perlindungan
9) Konsep KRP 9 dan/atau GMOs; ATAU DESKRIPSI RINCI/LENGKP KRP yang Berpotensi
terhadap kawasan tertentu ;
10) dst g. TIDAK TERMASUK Menimbulkan Pengaruh terhadap Kondisi LH dan akan
ATAU dikaji lebih lanjut dalam analisis pengaruh, yang didukung
KATEGRI JENIS KRP a-
11. Tidak menimbulkan pengaruh oleh data-informasi (Spasial dan attribute), foto-foto,
f;
1-10; ilustrasi dan dokumentasi lain yang relevan antara lain
terkait dengan:
a. Lokasi rencana KRP;
• Uraiakan proses pelingkupan (Scoping) untuk menentukan KRP yang berpotensi menimbulkan Pengaruh
b. Skala/Besaran terkait dengan kondisi eksisting KRP;
Terhadap Kondisi LH berdasarkan bagan alir proses pelingkupan/scoping di atas;
c. Skala /Besaran pengembangan KRP
• Untuk setiap proses, jelaskan metodologi yang digunakan dan hasil analisisnya i.e.  FGD, Desk Studies,
(Perubahan/modifikasi; dan/atau Pembangunan Baru);
Analisis spasial dll.
d. Informasi lain yang relevan
3.B. MTARIK IDENTIFIKASI KRP YANG YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN PENGARUH TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP (PROSES
PELINGKUPAN/SCOPING)

No Konsep KRP Analsis/Justifikasi Ilmiah yang Menjelaskan Mengapa KRP diiidentifikasi sebagai KRP yang Hasil Analisis
yang akan Berpotensi Menimbulkan Pengaruh terhadap Kondisi LH
disusun
1. Konsep KRP 1 Kategori Jenis KRP: KRP 1 Kondisi LH yang berpotensi terpengaruh Dekripsi rinci KRP 1 Berdasarkan hasil analisis,
termasuk dalam Kategori KRP oleh KRP: KRP 1 termasuk KRP dalam kaitannya tentukan apakah KRP 1
yang menyebabkan: berpotensi menimbulkan pengaruh dengan Jenis KRP dan termasuk:
a. Perubahan penggunaan terhadap Kondisi Lingkungan Hidup: Kondisi LH yang a. KRP 1 berpotensi
dan tutupan lahan (LULC); a. DDL/DTL; berpotensi terpengaruh MENIMBUKAN PENGARUH
b. Fragmentasi dan Isolasi; b. Dampak & risiko LH oleh KRP terhadap kondisi LH; atau;
c. Ekstraksi, pemanenan dan c. Kinerja layanan jasa ekosistem; b. KRP 1 TIDAK berpotensi
removal spesies; d. Bencana i.e. banjir, longsor, MENIMBUKAN PENGARUH
d. External input: emisi, kekeringan; terhadap kondisi LH;
effluent dan bahan-bahan e. Mutu dan ketersedian SDA;
kimia; f. Ketahanan dan potensi Kehati;
e. Ganguan; DAN/ATAU g. Adaptasi PI
f. Introduksi spesias asing, h. Penduduk miskin dan penghidupan
invasive dan/atau GMOs; masyarakat;
ATAU i. Risiko kesehatan dan keselamatan
g. TIDAK TERMASUK KATEGRI masyaralat; DAN/ATAU
JENIS KRP a-f; j. Ancaman perlindungan terhadap
kawasan tertentu; ATAU
k. Tidak menimbulkan pengaruh a-j
2. Konsep KRP 2 idem idem

3. Konsep KRP 2 idem idem

4. Dst idem iedm


Digitalisasi KLHS: Analisis Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
1. LANDASAN HUKUM: (MOHON DILENGKAPI)
a. Sesuai dengan Ketentuan Pasal 11- 13PP 46/2016, ……
b. ……

Isu PB Paling Strategis KRP yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh terhadap Kondisi LH

KRP 1 (Pembangunan Pelabuhan): Lokasi, KRP 3 KRP 7


skala/besaran, dekripsi Pelabuhan
Isu PB A (Keberlanjutan • Apakah KRP 1 memiliki Interaksi
proses, fungsi dan dengan Isu PB A;
produktivitas ekosistem • Jika Ya, analysis pengaruh apa saja
mangrove), status saat ini, yang terjadi dari interaksi tersebut
trend dan target kedepan: berdasarkan 6 kajian yang relevan:
• Lokasi dan luas • Apakah ada keanekaragaman
Ekosistem mangrove hayati (biodiversity) dan kinerja
• Status kualitas LH jasa LH yang terpengaruh (jenis
ekosistem mangrove: kehati dan Jasa LH, besaran dan
• Kualitas air (BML); sifat pentingnya)
• Tingkat kerusakan • Apakah dampak dan risiko
(KBKL); lingkungan yang terjadi (jenis
• Status kehati i.e. TSL (key dampak & risiko LH, besaran
species); dan sifat pentinganya dampak
• Jasa LH i.e. Rosot [Tipologi dampak];
Karbon, pelindung • Apakah interaksi tersebut
pantai mempengaruhi perubahan sisi
• Tingkat kerentanan PI; supplay dan/atau sisi demand,
• Emisi GRK; sehingga status D3TLH akan
• D3TLH beruba’;
ILUSTRASI ANALISIS PENGARUH

Isu PB Paling Strategis KRP yang Berpotensi Menimbulkan Pengaruh terhadap Kondisi LH

KRP 1 (Pembangunan Pelabuhan): Lokasi, KRP 2 KRP 3


skala/besaran, dekripsi Pelabuhan
Isu PB A (Mangrove) YA TIDAK TIDAK

Isu PB B TIDAK YA TIDAK

Isu PB C YA TIDAK TIDAK

Isu PB D YA YA TIDAK

Isu PB E YA YA YA

Isu PB F YA TIDAK YA

*melalui professional judgement, yang didetailkan di slide berikutnya

Prinsip utama mitigasi dari world


bank:
1. Cegah dan hindari
2. Minimalisasi
3. Mitigasi
4. Kompensasi (i.e offset)
KRP: Pengembangan Pelabuhan ABC Analisis Pengaruh: Interaksi antara KRP (Pelabuhan)
Dekskripsi rinci meliputi (Kondisi saat ini):
dengan isu strategis (Keberlanjutan Mangrove).
1. Luas Kawasan Pelabuhan
2. Jenis Pelabuhan (i.e Pelabuhan Utama, Pelabuhan Pengumpul, Pelabuhan Pengumpan) 1. Apa yang terjadi dari proses interaksi dari KRP
Informasi dari regulasi dan dokumen perencanaan:
Pengembangan Pelabuhan dengan Ekosistem
1. Dekskripsi kegiatan Pelabuhan berdasarkan tipenya. Sehingga akan tergambar fasilitas pelabuhan yang akan Mangrove?
dikembangkan dari sisi darat dan perairan. a. Apakah KRP Pengembangan Pelabuhan
2. Tipikal dampak dan resiko dari KRP Pelabuhan:
a. Perubahan Habitat Perairan dan Daratan beserta Kehatinya
menimbukan kerusakan Mangrove? Jika iya, Berapa
b. Ketahanan Perubahan Iklim besar potensi kerusakan Mangrove?
c. Kualitas Air b. Apakah KRP Pengembangan Pelabuhan
d. Emisi Udara
e. Pengelolahan Limbah
menurunkan kualitas perairan pesisir/mangrove?
f. Pengolahan Minyak dan B3 c. Apa jasa lingkungan yang akan terpengaruh
g. Kebisingan terhadap keberadaan KRP Pengembangan
Pelabuhan? Seberapa besar? Dan siapa yang
memanfaatkan serta siapa yang terganggu?
d. Apa Kehati (i.e TSL) yang akan terganggu dengan
Isu Strategis: KRP pengembangan Pelabuhan?
Keberlanjutan Ekosistem Mangrove e. Apakah ada kajian kerentanan perubahan iklim
terkait Mangrove eksisting? Apakah KRP
Dekskripsi rinci meliputi (Kondisi saat ini): pengembangan Pelabuhan semakin meningkatkan
1. Luas Mangrove kerentanan?
2. Jenis Mangrove f. Berapa tingkat emisi dan rosot karbon? Dengan
3. Tingkat Kerusakan (i.e Kerapatan dan Tutupan) adanya KRP Pengembangan Pelabuhan akankah
4. Tingkat Pencemaran (i.e BML Biota Laut) menurunkan rosot karbon?
5. Jasa Lingkungan Ekosistem Mangrove (i.e Penghasil g. Dengan adanya Pelabuhan dan potensi kerusakan
Pangan, Nilai Ekonomi Riil) yang tinggi, berapa banyak tutupan Mangrove yang
6. Kehati (i.e Tumbuhan dan Satwa Liar, Endemik dan berubah? Apakah perubahan tutupan Mangrove
dilindungi) akan menimbukan perubahan nilai supply dari jasa
7. Tingkat Kerentanan Perubahan Iklim lingkungan? Apakah dengan adanya KRP
8. Tingkat Emisi dan Rosot Karbon Pengembangan Pelabuhan akan meningkatkan
9. Status D3TLH (i.e belum terlampaui, sisi supply) demand terhadap air? Dengan adanya perubahan
10. Pemanfaatan SDA oleh Masyarakat/Pelaku Usaha dsb di sisi supply dan demand, apakah D3TLH
*1-10 tergantung ketersediaan data dan informasi terlampaui atau belum terlampaui?
Contoh Gambaran Analisis 6
2. Berdasarkan analisis yang ada di butir 1,
Dekskripsi rinci juga dapat memuat tren, proyeksi dan Muatan yang relevan
pengaruhnya penting atau tidak? (berdasarkan 7
skenario di lokasi eksisting (i.e kronologis spasial D3TLH) kriteria dampak penting dengan professional
judgement)
02-ILUSTRASI RENCANA KRP YANG DISANDINGKAN DENGAN FITUR EKOLOGIS

KRP
Pelabuh
an

KRP
Pelabuh
an

KRP
Kawas
an
Industr
i

: Rencana Jaringan Jalan


03-ILUSTRASI ALTERNATIF GAMBARAN KRP DENGAN MEMPERHATIKAN
KONDISI LH

KRP
Pelabuh
an
KRP
Pelabuh
an

KRP
Pelabuh
an

KRP
KRP Kawas
Kawas an
an Industr
Industr i
i

: Rencana Jaringan Jalan


: Alternatif Jalan
: Alternatif KRP
4
KLHS Rinci dan Komprehensif
(*guidelines dan pilot project pendanaan world bank 2023)
Filosofi RDTR dan Pengecualian Amdal
PPPs Stage: The Project Pre-Construction Construction O&M
Detailed Urban Spatial Plan Planning
(RDTR) Stage Implementation Stages of the Project

1. Detailled & Comprehensive


1. RDTR that is prepared in line with the
Carrying Capacity UKL-UPL elucidation of Article 10, GR 22/2022 is
Assessment (EMP) perceived to have Environmental Safeguard
2. Detailled & Comprehensive (EIA-Based SEA) – the government
SEA; responsibility;
3. Spatial utilization direction
and environmental impact
2. This provision tranfers the environmental
mitigation safeguard at the project planning stage (by
the project proponent) to the PPPs stage (by
the government);
Environmental Safeguard
(EIA-Based SEA)
Lampiran I, Bagian 5 PP 22/2021: Criteria of EIA-Based SEA for RDTR
1 Detail Criteria for Formulating the Recommendation:
1. Detail descriptiopn of technical aspects of
Impact Assessment of RDTR
RDTR on the Environment
recommendation formulation;
2. The Assessment Methodology employed;
Content b
3. Public Participation (process, forms, methods and
c
result);
Planning
Assessing the Impacts of
Area 2 3
(BWP) RDTR on the Environment
Formulating the Formulating the
a alternatives to enhance Recommendation for
Strategic Issues of RDTR RDTR Improvment
Sustainable Development

Detail Criteria for Impact Assessment of RDTR on the Detail Criteria for Formulating the altrenatives:
Environment :
1. Detail descriptiopn of technical aspects of alternative
1. Detail description on the RDTR Content, Strategic Issues,
Impact Assessment Process + data & Information used for
formulation;
the assessment; 2. The Assessment Methodology employed;
2. The Assessment Methodology employed; 3. Public Participation (process, forms, methods and result);
3. Public Participation (process, forms, methods and result);
Langkah-Langkah Tindak Lanjut
• Pembahasan bentuk Standar Kompetensi KLHS yang telah disepakati (bagi penyusun dan
Standar
kompeten validator KLHS), waktu penyusunan dan pembentukan tim penyusun Standar Kompetensi.
si

• Pembahasan konsep kurikulum, silabus dan modul diklat KLHS dengan pelibatan Pusdiklat
Kurikulum dan BKPSL UI serta PEPSIL
diklat

• Penyusunan konsep pedoman teknis EIA based SEA (pengecualian AMDAL terhadap RDTR yang telah memiliki KLHS
rinci dan komprehensif);
• SOP Validasi KLHS
Pedoman
• KLHS KHKP (Food Estate)

• Menyiapkan konsep kelembagaan pengecualian AMDAL terhadap RDTR yang telah


memiliki KLHS rinci dan komprehensif (Validasi dan pengecualian AMDAL di KLHK, Validasi
Kelembag
aan di DLH Provinsi dan Pengecualian AMdal

• Pembahasan sistem pelatihan KLHST (TOT, Diklat dan Bimbingan Teknis KLHS RDTR OSS)
Training
Terima Kasih

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL)
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor (PDLKWS)

Manggala Wanabakti Building, Blok IV Lantai 6 Wing C


Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270
Phone: +62-21-57902982
Faximile: +62-21-57902982

Dit. Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan @dit.pdlkws Direktorat PDLKWS


Wilayah dan Sektor
46

You might also like