You are on page 1of 67

Keseimbangan Cairan,

elektrolit dan asam basa


Oleh: Ns. Fitrawati, SKep

Pelatihan Keperawatan Kardiovaskular Dasar (KKVD)


RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Ns. Fitrawati, SKep

Married

Perumahan Emerald Spring Blok F no 7 Bekasi

Cardiac Intensive Care Unit PJT


R. Rawat PJT
Poliklinik PJT
Case Manager PJT
Intensive Coronary Care Unit PJT
Fetus Newly born Child Adult Elderly
90% 80% 70% 60-65% 55%
Gain :
Fluid and Food Intake : 2200 ml
Oxydation of Nutrients : 300 ml
• Kandungan Na+ dan Cl- tinggi baik untuk
koreksi awal deficit CES dengan hyponatremia,
hipokloremia dan alkalosis metabolic
• Terpilih untuk hipochloremic metabolic asidosis
• Pemberian volume besar sebabkan dilutional
hyperchloremic acidosis karena kandungan Cl
yang tinggi
• Tidak memasok kalori
• Cairan paling fisiologis jika volume besar diperlukan
• Baik untuk keadaan defisit CES, kehilangan melalui saluran cerna, intra-
operatif dan cairan pilihan pada kasus trauma

Na+ K+ Ca++ Cl- Laktat Osmolaritas (mOsm/L)


(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) * Sebagai laktat

Ringer 131 5 4 111 29* 276


Laktat

Plasma 140 4 3 102 24 290 + 10


Plasma + Ringer Laktat
Dekstrosa / Glukosa 5% (D5) /
Glukosa 10 % (D10)

Cairan rumatan pada pasien dengan pembatasan


asupan natrium, hipernatremia, hiperkloremia

Sebagai larutan untuk pemberian obat secara IV

Untuk suplai kalori dan mencegah ketosis : glukosa 10%


(tidak cukup dengan glukosa 5% )
4 Alasan Utama Pemberian Cairan

Resusitasi

Rehidrasi

Pemberian cairan rumatan

Menjaga akses vena untuk pemberian obat


Bahaya Pemberian Cairan Intra Vena
Cairan merupakan nutrisi untuk mikroorganisme dengan adanya kandungan karbon,
nitrogen, fosfat, trace elements, dekstrosa

Kontaminasi karena : mikroba udara pada waktu membuka tutup botol, open system
tanpa menggunakan filter, sentuhan (touch), penambahan obat, pyrogen

Penambahan obat dapat menyebabkan : kontaminasi (8%), drug incompatibilities, drug


bioavailibility absorpsi insulin ke botol dan selang infus , potensi antibiotik hilang, dll

Particullate Matter : karet, selulosa, glass crystals, serat, jamur

Pemakaian infus set : disposable (kendala harga), alat pengatur volume (tidak ada atau
salah dalam pemakaian)

Interaksi (Incompatibilities dan ketidakstabilan obat dan alat)

Efek yang mungkin terjadi karena pemberian Total Parenteral Nutrition


(hyperalimentation) : dehidrasi osmotik, deplesi elektrolit, sensitisasi terhadap peptida
Regulasi Cairan
Fungsi Cairan Tubuh
Media transport
Metabolisme cellular
Pelarut pada elektrolit dan
zat lainnya
Menjaga suhu tubuh
Membantu pencernaan dan
eliminasi
Bertindak sebagai Lubricant
Daily Maintenance Fluid

• Kebutuhan cairan bayi dan anak


Berat badan Kebutuhan air per hari

1-10 kg 100 ml/kg BB

11-20 kg 1000 ml + 50 (BB-10 kg)

> 20 kg 1500 + 50(BB-20 kg)


• Kebutuhan cairan pasca bedah jantung terbuka

Hari pasca bedah ml/m² BSA ml/kg/jam ml/kg/hari


(POD)
1 500 1 25
2 750 2 50
3 1000 3 75
4 1250 4 100
5 1500 4 100
• Kebutuhan cairan pasca bedah jantung tertutup

POD Masukan cairan

1 2/3 rumatan sesuai BB

2 2/3 rumatan sesuai BB

3 Rumatan penuh
Daily Maintenance :
• > 6 months of age : Five percent dextrose in 0.25% normal saline
• < 6 months of age : Ten percent dextrose in 0.25% normal saline
( greater glucose demands and higher metabolic rates )

Colloid
• The usual fluid bolus in children is 5-10 mL/kg over 10-20 minutes, with
subsequent reassessment of filling pressures
• used to expand the intravascular volume without producing interstitial
fluid overload
• Panduan tranfusi darah dan produk darah

• Whole blood = kenaikan Hb dalam g% x BB x 6


• PRC = kenaikan Hb dalam g% x BB x 4
• FFP = 10-20 ml /kg ( 1 kantong + 100-200 ml) mengandung hampir semua faktor
pembekuan, kecuali faktor VIII dan fibrinogen
• Trombosit = 10 ml/kg, infus cepat
• Kryopresipitat = 5ml/kg, mengandung factor VIII 5 U/ml dan fibrinogen 10 mg/ml
• Tambahkan 0.5 ml/kg BB Ca Glukonas untuk setiap 100 ml produk darah yang diberikan

Diuresis >>>, inadequate
potassium replacement

Insulin to treat hyperglicemia

Significant NGT drainage


Central Line 10-20 mEq/jam

Perifer Max : 60 mEq/L


LCOS  oliguria

Severe tissue
ischemia, peripheral
atau intra abdomen
Renal Insufficiency

ACE Inhibitors, ARBs, potassium-sparring


diuretics, NSAIDs, beta blockers
Normal : 1.1-1.3 mmol/L

Decrease during surgery :


1.Hemodilution
2. Hypothermia
3. Hypomagnesemia
4. Use of citrated blood

Treatment :
1. Administer 500 mg bolus CaCl at the termination of CPB
2. Ionized CA level < 1.0Ca Glukonate 10 ml may be given over 10-20
minutes
3. Ca chloride may be given in emergency situation (0.5-1 g IV)
Hypomagnesemia associated:
- Coronary spasm
- LCOS
- Higher incidence of postoperative arrhythmias
- Perioperative infarction

Helpful in the treatment of Torsades de


pointes
- Keseimbangan asam basa adalah mekanisme untuk
menjaga keseimbangan pH tetap (7.35-7.45)
mencegah perubahan patologik akibat reaksi kimia
- Sel-sel tubuh akan berfungsi baik pada pH normal
- Konsentrasi ion hydrogen dalam cairan tubuh
menentukan tingkat asam basa yang digambarkan oleh
pH
- Tubuh secara konstan mempertahankan asam basa
Tubuh menggunakan 3 sistem untuk mengendalikan
keseimbangan asam basa yaitu:
1. Sistem Penyangga (Buffer)
- Mencegah perubahan ion hydrogen secara berlebihan
- Dapat bekerja beberapa detik untuk mencegah perubahan ion hidrogen

2. Sistem Pernapasan
- Mengatur pelepasan gas CO2 melalui pernapasan
- Mengatur H2CO3 dalam tubuh
- Memerlukan waktu beberapa menit jika (H+) berubah, pusat pernapasan segera
terangsang untuk mengubah kecepatan pengeluaran gas CO2 dari cairan tubuh,
sehingga (H+) kembali normal, memerlukan waktu 3 sampai 12 menit

3. Ginjal
- Mengatur kelebihan asam atau basa
- Bekerja beberapa jam sampai beberapa hari
- Turunnya pH arterial akan merangsang
pusat respirasi di batang otak 
hiperventilasi   PaCO2  sehingga
menaikkan pH mendekati normal

- Peningkatan pH arterial mendepresi


pusat respirasi  Hipoventilasi 
PaCO2 sehingga pH dapat turun
mendekati normal
Bila pH turun Bila pH naik
 
Asidosis Metabolik Alkalosis metabolic
 
Kompensasi Tubuh : Hiperventilasi Kompensasi tubuh : hipoventilasi
 
pCO2 turun pCO2 naik
 
pH normal pH normal
Bila pH turun Bila pH naik
 
Hipoventilasi (asidosis respiratorik) Hiperventilasi (alkalosis respiratorik)
 
Kompensasi Tubuh : Ginjal menahan HCO3 Kompensasi tubuh : Ginjal mengeluarkan HCO3
 
HCO3  HCO3 
 
Keluarkan H+ urin asam Menahan H+ urin basa
- Gangguan kontraksi otot jantung
- Dilatasi arteri, konstriksi vena, dan
sentralisasi volume darah - - Peningkatan kebutuhan metabolism
- Peningkatan tahanan vascular paru - Hiperventilasi - Resistensi insulin
- Penghambatan metabolism dan regulasi
- Penurunan curah jantung, tekanan darah - Penurunan kekuatan otot napas dan - Menghambat glikolisis anaerob
volume sel otak
arteri, dan aliran darah hati dan ginjal menyebabkan kelelahan otot - Penurunan sintesis ATP
- koma
- Sensistif terhadap reentrant arrhythmia - sesak - Hiperkalemia
dan penurunan ambang fibrilasi ventrikel - Peningkatan degradasi protein
- Menghambat respon kardiovaskular
terhadap katekolamin
- Konstriksi arteri - Stimulasi glikolisis anaerob dan
- Penurunan aliran darah coroner produksi asam organic
- Penurunan ambang angina - Hipoventilasi yang akan - Penurunan aliran darah otak - Hipokalemia
- Predisposisi terjadinya menjadi hiperkarbi dan - Tetani, kejang, lemah delirium - Penurunan konsentrasi Ca
supraventricular dan ventrikel hipoksemia dan stupor terionisasi plasma
aritmia yang refrakter - Hipomagnesemia dan
hipophosphatemia

You might also like