You are on page 1of 14
TEORI PENAWARAN ISLAMI BAGIAN 1 PENDAHULUAN eperti halnya pada permintaan dalam islam yang diturunkan dari fungsi S konsumsi, maka teori penawaran hakikatnya adalah derivasi dari perilaku individu-individu perusahaan dalam analisis biayanya, Pada bagian-bagian di muka telah diterangkan bahwa tidak ada perusahaan yang bersedia berproduksi ketika tingkat harga yang berlaku Jebih kecil daripada biaya variabel rata-rata. Jadi, setiap perusahaan hanya akan berproduksi jika harga yang berlaku lebih tinggi daripada biaya variabel rata-ratanya. Pada dasarnya terdapat garis harga yang tak terbatas jumlahnya diatas titik perporongan antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya variabel rata- rata, dan dari sinilah kita dapat menemukan berapa kuantitas yang dapat ditawarkan pada setiap tingkatan harga. Oleh karena itu, untuk menjelaskan bagaimana kurva penawaran dibentuk perlu terlebih dahulu kita mempelajari kurva penawaran jangka pendek perusahaan pada setiap tingkatan harga. A. Kurva Penawaran Jangka Pendek Pada gambar 7.1 di bawah ini tampak bahwa MC, MR, dan kurva biaya variabel "atarata (AVC: Average Varible Cost). Pada setiap harga yang berada di atas P!, maka berapapun penjualan yang dilakukan oleh produsen, harga selalu melebihi AVC sehingga Produsen masih mendapatkan laba ekonomis positif. ; Apabila harga berada pada saat MC sama dengan AVC, maka titik perpotongan “iar titi impas jangka pendek (short-run break-even point). Di mana pacla hargs ini “Sena” litak mendapatkan laba ekonomis, namun hanya mencapai tingkat BEP saa '8an demikian, titik impas tersebut hanya akan beroperasi pada saat harga di atas Dipindai dengan CamScanner 154 Ekonomi Mikro Islami ee ; : i a a, a, GAMBAR 7.3. Bioya Total dan Biayo Marginal Dipindai dengan CamScanner Ba 2 teri Penaivtran clami 158 Mc mencapaittik minimalnya, yaitu pada saat perubahan returns to scale hurva variable cos yang juga perubahan returns to scale kurva total cost A. Marginal Cost dan Kurva Penawaran Dalam jangka pendek perusahaan akan memaksimalkan labanya dengan memilih jumlah ‘output di mana harga sama dengan marginal cost,? selama tingkat harga tersebut jebih besar daripada nilai minimal biaya variabel rata-rata (average variabel cost, AVC).* jika kedua keadaan tersebut terpenuhi, maka itulah kurva penawaran, Untuk setiap tingkat harga di bawah minimum AVC, jumlah yang ditawarkan adalah nihil. Pada tingkat harga sama dengan AVC, jumlah yang ditawarkan adalah Q. ‘Untuk setiap tingkat harga di atas AVC, jumlah yang ditawarkan digambarkan oleh kurva MC. Misalnya, pada tingkat harga sama dengan ATC, jumlah yang ditawarkan adalah Q,. Jadi kurva penawaran adalah kurva marginal cost yang di atas AVC. Perhatikanlah kurva penawaran, yaitu kurva marginal cost yang dicetak tebal. Selisih antara kurva ATC dan kurva AVC yang digambarkan dengan celah di antara kedua kurva tersebut, menggambarkan AFC (average fixed cost). Sekarang perhatikanlah kurva penawaran yang berada di antara kurva ATC dan AVC. Untuk setiap tingkat harga di atas AVC, namun di bawah ATC (yaitu antara output Q, dan Q,), berarti perusahaan mengalami kerugian setiap output yang dijual karena harga lebih kecil dibanding ATC. Meskipun harga lebih kecil dibanding ATC, bagi perusahaan lebih baik untuk tetap menjual outputnya karena pada tingkat harga tersebut perusahaan telah mampu membayar AVC nya. Kerugian yang masih terjadi adalah sebesar AFC nya. Ingatlah bahwa FC adalah biaya tetap yang harus dibayar perusahaan apakah perusahaan berproduksi atau tidak berproduksi. Nah, karena AFC tetap akan muncul berapapun jumlah output yang diproduksi, maka lebih baik bagi perusahaan untuk memproduksi 'Secara matematis dirumuskan bahwa: Profit = TR - TC = PQ - TC. Untuk mencapai profit yang maksimum diperlukan keadaan: First order condition: t= PsMlC - p_ Mc = 0, aauP = MC Second order condition: Profit _ -dMC < 0, atau dMC >0 ne dQ dQ uncw a bat@alebih kecil dibandingkan dengan average variable cost, maka lebih baik bagi perusahaan mot memproduksi sama sekali, Harga adalah average revenue (AR). Secara matematis: AR = iiane PQ/Q = P Jika perusahaan menjual pada keadaan average revenue lebih kecil dibandingkan it, adalah cos, berarti perusahaan menderita rugi untuk setiap output yang dijualnya. Oleh arena Te ih baik bagi perusahaan untuk tidak menjual sama sekali untuk menghindari kerugian, Shing re FC + VC. Untuk mendapat biaya rata-rata, kedua sisi dibagi dengan jumlah output Q, #82 TC/Q = FC/Q + VC /Qatau ATC = AFC + AVC, sehingga AFC = ATC - AVC. Dipindai dengan CamScanner 156 Ekonomi Mikro Islami output sejumlah Q, sampai dengan Q. Dengan demi k aN, erusah . memantapkan keberadaan produknyadl a Bila kemudian tingkat hargamete ap ATC, perusahaan ini akan membukukan laba. im $Junit of output a, a4 2 Gambar 7.4. Biaya Marginal dan Kurva Supply Bagaimana bila perusahaan memilih untuk tidak berproduksi bila harga di bavch ATC? Kerugian perusahaan akan bertambah besar: 1. Perusahaan harus tetap menanggung AFC 2, Perusahaan tidak mempunyai kegiatan operasi yang berarti para pelaksint perusahaan tidak mempunyai pendapatan. Jadi sebagai pemilik perusahaan, t memang tidak bagi hasil dari modal penyertaannya (atau dividen), namun ebay pelaksana perusahaan ia tetap mendapat pendapatan berupa upah kerja bit tetap berproduksi. Sebaliknya jika perusahaan tidak berproduksi, maka ia a Kehilangan bagi hasil sebagai pemilik dan juga kehilangan upah kerja shit pelaksana, Dipindai dengan CamScanner 18 2 tori Penawaran islam 157 . Producer Surplus Selisih antara total revenue dengan total variable cost disebut producer surplus atau quasi rent Producer surplus dapat dihitung dengan dua cara. Cara Pertama Secara matematis, total revenue adalah hasil kali P*Q°. Sedangkan total vari adalah hasil kali AVC dengan Q*. Selisih antara keduanya digambarkan dengan segi empat yang diarsir yaitu hasil kali antara (P*-AVC) dengan Q". Inilah yang disebut producer surplus. Secara matematis ditul lecost Produser surplus = TR-TVC = PxQ-(AVCxQ = (P- AVC) xQ Price Produser surplus \ vc > Quantity Gambar 7.5. Surplus Produsen/quasi rent Cara Kedua Cara lain untuk menghitung producer surplus sebagai berikut. Perhatikanlah bahwa voriabel cost untuk memproduksi 1 unit output sama dengan marginal cost pada jumlah Output | unit. Variabel cost untuk memproduksi 2 unit output sama dengan marginal cost Pada jumlah output 1 unit ditambah marginal cost pada jumlah 2 unit, dan seterusnya. Sthingga VC(Q) = MC (1) + MC (2) + wn. + MC (Q). “Untuk membedakan ko i yur selisih antara total revenue dengan total oo, sep economic rent yang mengukur seisih an Uno “igunakan istlah quasi rent yang mengukur selisih total revenue dengan total variable ost. and rag oh oromicrent hat Archur Thompson Jr and John Formberg. Pronomic ofthe Firm: Theory “© 6th ed. (New Jersey: Prentice Hall, 1993) indai dengan CamScanner 158 Ekonomi Mikro Islami ——_—_A A ee ° 100 7 100 2 200 4 200 3 300 fa 300 ; ‘eo 100 400 7 500 a 500 6 600 As 600 ; mn 100 700 800 100 800 Mc Surplus Produsen Quantity Gambar 7.6. Surplus Produsen/Quasi Rent Secara grafis total variable cost ini digambarkan dengan daerah yang tidak diarsi yang berada di bawah kurva MC. Sedangkan total revenue adalah hasil kali P dengan Q Sehingga producer surplus digambarkan dengan daerah yang diarsir, yaitu yang di bawah P dan di atas kurva MC. Cara pertama lebih mudah untuk menghitung total producer surplus. Sedangkan cara kedua lebih berguna untuk menghitung perubahan dari producer surplus yang telah ada (existing producer surplus). Berikutnya kita akan melihat pengaruh pajak penjualan dan pengaruh zakat perniagaan terhadap producer surplus. BAGIAN 3 PENGARUH PAJAK PENJUALAN Pengenaan pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai sebesar, misalnya RP! per liter bensin premium, atau misalnya 10% dari harga per unit, akan meningk" average total cost. Peningkatan ATC secara langsung juga berarti peningkatan MC Dipindai dengan CamScanner i tr arin at gg pila harga tetap pada tingkat harga semula, maka peningkatan biaya ini i enurunan profit. on) {otal revenue tetap sedangkan total cost ree maspapiakpenjalan tingkat profit sebesar prof, Dengan adan ‘sansa penjualan, tingkat profit menurun menjadi profir,. secaragrafis Keadaan tanpa adanya pajak penjualan digambarkan pada diagram angatas oleh Kurva average rotal cost ATC, dan kutva marginal ost MC, Harga berada pada tingkat PY Sedangkan diagram bawah menggambarkan fungsi profie yang fixurunkan dari diagram atas, ya pengenaan pajak Ketikakurva ATC, memotong garis harga” dari ats, jumlah penawaran adalah Q,. pada tik Q,’, tingkat profit nihil karena pada titik ini AR=ATC yang berarti TR=TC. Tingkat profit nihil ini digambarkan oleh kurva profit, pada diagram bawah yaitu tik (7 pada gas horizontal sumbu X. Begitu pula ketika kurva ATC, memotong gars harga dari bawah, jumlah penawaran adalah Q,". Pada ttik Q” ini, tingkat profit juga nihil Itu sebabnya kurva profit, pada tingkat output Q,” juga berada pada gatis horizontal sumbu X. Ketika kurva MC, = P*, profit mencapai tingkat maksimal. Ini terjadi pada tingkat produksi Q,*. Tingkat profit maksimal ini digambarkan oleh kurva profi, pada diagram bawah yaitu titik Q,*. Total profit digambarkan oleh segiempat profit, yang diarsir pada diagram atas. Adanya pengenaan pajak penjualan meningkatkan ATC dari ATC menjadi ATC,, dan MC, menjadi MC,. Harga tetap berada pada tingkat P*. Ketika kurva ATC, memotong garis harga dari atas, jumlah penawaran adalah Q’. Pada ttik Q,, tingkat profit nibil karena pada titik ini AR=ATC yang berarti TR = TC. Tingkat profit nihil ini digambarkan oleh kurva profit, pada diagram bawah yaitu titik Q’= pada garis horizontal sumbu X. Begitu pula ketika kurva ATC, memotong gatisharga dati bawah, jumlah penawaran adalah Q,”. Pada titik Q.” ini, tingkat profit juga nihil. tu sebabnya kurva profit, pada tingkat output Q,” juga berada pada garis horizontal sumbu X. Ketika kurva MC, = P*, profit mencapai tingkat maksimal. Ini terjadi pada tingkat 2 pada diagram Produksi Q*. Tingkat profit maksimal ini digambarkan oleh kurva profi gn bavvah yaitu titik Q,*, Total profit digambarkan oleh segi empat profit, yang diarsir. ‘euslah profit, lebih kecil dibanding profit, Secara paralel kita dapat pula mengatakan producer surplus dengan adanya pajak penjualan lebih kecildibandingkan poder Surplus tanpa adanya pajak penjualan. ie AR. Secara matematis: joa ha I rage revenu dityjs pee) P278a P adalah juga kurva permintaan, D, dan juga average" ISTR= PxQ Schingga average revenue AR = TR/Q= (PXQ/Q=P Dipindai dengan CamScanner 160 ke A Bh = “a 7 Demana betes WS t I} | >a of ar ax a p> a2" aa” | 1 |I | | | I mews’: [] + 1 p Prof NX so ©} ga gz 92" Q1* Q2" Qi” A. Gambar 7.7. Pengaruh Pajak Penjualan techadop Laba Jadi pengenaan pajak penjualan membawa pengaruh: ‘Turunnya total profit dari profit, menjadi profit,. ‘Turunnya tingkat profit maksimal yang digambarkan oleh puncak gunung kura profit pada diagram bawah. Secara grafis, puncak kurva profit, lebih tinggi daripad2 puncak kurva profit,. Mengecilnya rentang skala produksi dari Q,’Q,” menjadi Q,’Q,”. Dimana Q’ < Q)' dan Q/'Q,”. Pengaruh Zakat Perniagaan Pengenaan zakat perniagaan memberikan pengaruh yang berbeda dibanding'*" dengan pengenaan pajak penjualan, Dalam konsep Islam, zakat perniagaan ikem" bila telah terpenuhinya dua hal: nisab (batas minimal harta yang menjadi objek yaitu setara 96 gram emas) dan haul (batas minimal waktu harta tersebut dl yaitu satu tahun), Bila nisab dan h zakatnya sebesar 2,5%, nik in aul telah terpenuhi, maka wajblah diel Dipindai dengan CamScanner i or ear a opjekzakat perniagnan adalah barang yang dipejualbettan Da arti yang menjadi objek zakat perniagaan adalah revenue, ae a bee saepat menzensi Komponen biya Sebaplan berpendapat baba ba es Mstungkan sedang sebagian lainnya berpendapat bahwa hanya Moen bole yang boleh diperhitungkan, Dalam imu ekonomi pendapat pertamy eye i objekzakat adalah economient,sedangkan pendapat kedva ber eae peje zakat adalah quai rent atau producer surplus. aaa iniber endapat mana pun yang digunakan atas objek zakat ini sama sckali tidak memberikan pengaruh terhadap ATC, yang berarti pula tidak ada pengaruh terhadap prose y iijasikan. Pengenaan zakat perniagaan juga sama sekali tidak memberikan ee tethadap MC, yang berarti pula tidak memberikan pengaruh terhadap kurva penawaran, Upaya memaksimalkan profit berarti pula memaksimalkan : y s | roducer surplus, dan sekaligus berarti memaksimalkan zakat yang harus dibayar. Jadi dengan aden pengenaan zakat perniagaan perilaku memaksimalkan profit berjalan sejal perlaku memaksimalkan zakat. aaa! orgs MRwAR=P oman Dalam pengenaan zakat periagsan usaha ‘untuk memaksimalkan aba sejalan dengan smemaksimalkan rata, Dengan demitian zakat perniagpan bukanlah penghambat untuk memaksimalkan aba Gambar 7.8. Pengaruh Zakat Perniagaan terhadop Laba Tiasiyah a igihnya « 5 - "avzh, 1984) a 5 hea ara Lihat misalnya Ibnu Qudamah. AL-Mughni, (Makkah: Maktabah The Islamic Approach tog, Lihat mi Economic Probe Bagir al Hasani and Abbas Mirakhor (eds). Essays on igisad: s, (Silver Spring: Nur Corp, 1989)- Dipindai dengan CamScanner 462 Ekonomi Mikro stam; —_ pada ttik Q,,tingkat profit nihil Karena pada ttik ink AR = ATC yang beraryy = Te. Tingkat profit nihil ini digambarkan oleh kurva profit 1 pada diagram bayap, yaitu titik Q," pada garis horizontal sumbu X. Begitu pulaketka kurva ATC] memory, torisharga dari baa, jumlah penawaran adalah Q,”, Pada tik Q,” ini, tingkat prop juga nihil, Ku sebabnya kurva profit, pada tingkat output Q,” juga berada pada gar horizontal sumbu X. Ketika kurva MC, = P*, profit mencapai tingkat maksimal. Ini terjadi pada ting produkt Q,*. Tingkat profit maksimal ini digambarkan oleh kurva profit, pada dag, bawah yaitu ttik Q,*, Pada tik Q,”* pula tingkat zakat maksimal tercapai, Keadaan ig ddigambarkan dengan puncak kurva profit dan puncak kurva zakat yang terjadi pag titik Q,* (diagram bawah). BAGIAN 4 INTERNALISASI BIAYA EKSTERNAL Perilaku memaksimalkan profit sering kali mendorong produsen untuk berlaku aniaya. Salah satu cara untuk meningkatkan profitnya adalah dengan memindahkan biaya-biaya yang seharusnya ditanggung produsen kepada pihak lain. Biaya yang paling mudah untuk dialihkan kepada pihak lain adalah biaya yang tidak mempunyai kaitan Jangsung dengan proses produksi. Misalnya biaya pembuatan penampungan limbah pabrik yang seharuenya ditanggung produsen karena merupakan konsckuensi dati proses produksinya, dialihkan kepada masyarakat dengan cara membuang begitu szja limbah pabrik ke tempat-tempat umum. Tindakan ini jelas aniaya, karena produsen jelas-jelas mendapat keuntungan dari proses produksi, namun tidak mau bertanggung jawab atas akibatnya, yaitu menanggung biaya penanganan limbah. Dalam ilmu ekonomi, tindakan produsen ini disebut negative externalities.!° Pada pembahasan tentang Garis Besar Ekonomi Islam kita telah membahas bahwa konsep adil dalam ekonomi Islam diterjemahkan menjadi empat hal, yaitu dilarang melakukan mafsadah, dilarang melakukan transaksi gharar, dilarang melakukan transaksi maisir, dilarang melakukan transaksi riba. Salah satu bentuk mafsadah adalah melakukan kerusakan yang dalam istilah ekonominya disebut negative externalities. Dalat konteks uilty function, mafsadah juga dapat diartikan bahwa Islam hanya membolehiat utility fanction dibangun dalam pilihan “good” X dan “good” Y (“hal baik” X dant! baik” Y). Pada prinsipnya utility function yang dibangun dalam pilihan “good X dan “ba ¥ (hal baik” X dan “hal buruk" Y), atau dalam pilihan “bad” X dan “good”. th se Mh i 3 Robert Pindyck and Daniel Rubinfled. Microeconomics 3% ed, (New Jersey: Prenti Dipindai dengan CamScanner 0 Teena a 163 aoxtan Sarena rerglon tndakan mafsdah, Dalam pembahasan tentang eo Penna slam kita pun elah membahas tentang corer soto bila ita dihadapkan pda pilhan haar X dan halal ¥. Comer solution ini menunjukkan bahwaalavpun tay jadaplan pada phan “good” dan “bad,” ita akan memilih seluruhnyagoed "any neninggalian “bad” sama skal, Solus Inn slain meningglkan “bad” sama cern (nisalya pads saat darurat),setalu menghasilkan solusi yang tidak optimal, secaagafis, aya produsen melarikan dir dari anggung awa ini digambarkan dengnnturunnya ATC dari ATC, menjadi ATC,, dan marginal cost turun dani Me mena MC,” Dengan tingkat MC yang lebih rendah (MC, < MC) produsen aka rneawarkan lebih banyak barang, sedangkan dengan tingkat ATC yang lebih rendsh (ATC, < ATC,) produsen akan menerima average economic rent yang lebih besar pula. Dengan demikian, profit akan naik dari profit, menjadi profit, . Marga Mc Mc ATC, ATC, Timah atc, ATC ° Biman Gambar 7.9. Internalisasi Biaya Eksternal di "Dalam ckonomi konvensional, MCI disebut Marginal Social Cost (MSC), sedangkan MC, (Ment Marginal Private Cost (MC). Selish antara MSC dengan MC disebut Marginal External Cost IEC). MSC = MC + MEC. “Profit = (P= ATC) x Q. Karena (P-ATC) naik, dan Q naik, maka profit akan naik pul indai dengan CamScanner 164 Ekonomi Mikro Islami ara a a Dalam pandangan Islam, Marginal External coe mecpakan tanegung jaw dag produsen, karena tanpa ada proses produksi tentu tidak akan a externalcost jg, karena itu, MEC harus diinternalisasi ke dalam komponen biaya produsen, Kea, ini digambarkan oleh diagram yang sebelah bawah. MC, adalah MC produsen, dn ATC, adalah ATC produsen. Produsen tidak mempunyai pili aan berproduks; pada tingkat MC, dan ATC, meskipun produsen bersedia mem erikan Kompensasi tertentu, Dalam ekonomi konvensional, negative externalities masih dapat ditoergn dengan ketentuan-ketentuan tertentv. Misalnya dengan penentuan emissions steno dan emissions fees. Emissions standard adalah ketentuan hukum tentang batas maksimal tingkat polusi yang masih dibolehkan. Jka produsen melampaui batastersebut, may ia akan dikenakan sanksi berupa denda atau bahkan dianggap melakukan tindakar ksiminal. Emissions fers adalah Kompensasi yang harus dibayar untuk setiap unit poly yang dilakukan produsen. BAGIAN 5 PENERAPAN BIAYA KOMPENSASI, BATAS UKURAN ATAU DAUR ULANG? Dalam sejarah perekonomian Amerika Serikat, emissions standards merupakan Pilihan dalam mengontrol negative externalities. Sedangkan di Jerman, emissions es yang merupakan pilihan. Secara teoretis, sebenarnya kedua instrumen ini dapat memberian hasil ang sama. Misalnya suatu perusahaan multi national company yang mempuny dua pabrik masing-masing di Amerika Serikat dan Jerman. Di Amerika Seilat ditentukan bahwa emissions standard adalah 12 unit. Di atas standar ini produsen akan dikenakan denda yang besar atau bahkan dikategorikan melakukan tindakan lrimina Untuk menjaga agar proses produksi yang dilakukannya tidak melebihi 12 uni, Produsen harus mengeluarkan biaya $36 ribu. Sedangkan di Jerman ditentukanenisis Sees untuk setiap unit polusi adal: lah setara $ 3 ribu. Maka ia pun akan berproduks pada tingkat polusi 12 unit dan membayar $ 36 tibu. Secara grafis ini digambarkan MCA adalah marginal cost of abating E®, dan hal ini dapat dicapai den; per unitnya, Pada diagram atas. MC adalah marginal cost" emissions. Efficient level of emissions terjadi pada tik gan instrumen standard atau fees. Dengan fees sebesat * Dipindai dengan CamScanner BAB 7: Teori Penawaran Islami 165 di mana besarnya fees sama dengan marginal benefitn tin i a dengan marginal cos of abating emissions Perpotongan kurva MCA ae weal pda ik mennjlan nga efficient leveofemisions, yaitu pada a “ ‘Tingkat efficient level of emissions ini dapat pula dicapai dengan m tingkat : standar polusi pada tingkat E*. a. Dalam hal ini marginal lenentukan, ‘Marginal Cost Standar MCA = Marginal Cost of Abating Emissions Emisi Biaya EC = External Cost 4 wc RC =Refund Cost/unit MCR = Marginal Cost of Recycling (mcmEcyeRc Mc-EC Scrap Sambar 7.10, Biaya Kompensasi Batos Ukuron, tou Daur Ulang Dalam praktikny a, standards dan fees mempunyai implikasi yang berbeda."* Katakanlah diJerman yang menggunakan instrumen fees. Pemerintah dapat menentukan ‘le rete fee yang berlaku untuk semua produsen, misalnya pada tingkat F*. Padahal Step produsen mempunyai struktur biaya yang berbeda, Katakanlah produsen pertama ‘mempunyai MCA, dan produsen kedua mempunyai MCA,, di mana MCA, > MCA,. Secaragrafis kurva MCA, terletak di sebelah ki kurva MCA, Ini berart perporongan Kurva MCA, dengan garis horizontal pada titik F*, akan berada pada ttk di sebelah Kiri". Atau dengan kata lain, produsen yang mempunyai MCA yang lebih rendah akan berproduksi dengan tingkat polusi yang lebih rendah. Semakin kecil tambahan biaya ore inal "Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan instrumen fees lebih disukai bila kurva margi ‘lebih curam, dan Kurva marginal cost of abetement relatif datar. Dipindai dengan CamScanner 366 komo Mk Blah . aka makin besar pengurangan tingkat polusi (makin ae een eee semakin rendah tingkat polusi, ‘sar Dalam konsep Islam, mencegah mafsadah lebih aie daripada memperbaig dampak buruk mafsadah, meskipun dampak buruk tersebut timbul sebagai eka ampal duksi yang bermanfaat.' Itu sebabnya penggunaan mekanisme rece aaa a en instramen fers dan standards.” Secara gratis retin lebih divtamal ” diagram sebelah bawah. MC adalah Islamic marginal cost, EC ada, cigambartan Pe adalah refund cost per unit, dan MCR adalah marginal cost Of recycling ano pas of recycling dari limbah produksi terjadi pada saat marginal os of soap diposal (MC) sama dengan marginal ost ofreycting (MCR). Bila potensiexjadinya gay mine erdapat pada masyarakat, dalam sistem ini masyarakat diberikan ingen cece te ee negative externalities, misalnya tidak membuang kemasan beg, pas nein ga menimbulkan mafsadah. Bila potensi negative externalities terdapx a produsen reoeling dalam tian mendaur ulang untuk memprodis output yang sama tidak selamanya dapat dilakukan. Namun demikian, reeling dle artian mendaor-ulang limbah untuk dimanfaatkan memproduksi output lin tea dapat dilakukan. Misslnyainstaasi pengolahan air bersih (instalast penjersian PAM) yang menghasilkan limbah berupa lumpur. Limbah berupa lumpur ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. “Dalam kaidah figih disebutkan “Dar ul 8 ‘mafasid aula min jalbi al manafi’* (mencegah kerusth! lebih urama daripada mengambil manfaat ; ah t). Lihat Suyuti, Al Ashbah wan Naza ir. Untuk ee rinci hal ini lihat Ahmad Nuryadi, Figih Legal Maxims, (Jakarta: Muamalat Institute, 2002) &3! Toreiim. Nerma-norma Kontak, Jakarta: Mumalat Institute, 2001) tik "Dalam ekonomi konvensional pun penggunaan standards dan fees suit diterapkan dalam po &%s, jarang digunakan. Lihat Robert Pin: ra (Ne Ie cdyck and Daniel Rubinfled. Microeconomics 3% ed. (New J@# Prentice Hall, 1995). Dipindai dengan CamScanner

You might also like