You are on page 1of 4

HSI Silsilah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam

– Halaqah 8 | Bab 1 Fadhlul Islam –


Pembahasan Dalil Ke Empat Hadits Ibnu
Umar Radhiyallahu ‘Anhu
May 29, 2022Ummu Syifa

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وااله‬

Halaqah yang ke delapan dari Silsilah Ilmiyyah Penjelasan Kitab Fadhlul Islam yang
dikarang oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.

Beliau mengatakan,
‫وفي الصحيح‬
Di dalam Ash Shahih,

Terkadang seorang Mushonnif mengatakan – ‫ – وفي الصحيح‬maksudnya di dalam Shahih


Bukhari atau di dalam Shahih Muslim atau di dalam Shahih Bukhari dan Muslim atau kadang
di dalam hadits yang Shahih.
Jadi bisa – ‫ – الصحيح‬di sini nama kitab yaitu Shahih Bukhari, Shahih Muslim, atau maksudnya
adalah sifat dari hadits, yaitu ‫وفي حديث الصحيح‬

Jika misalnya ternyata hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari ataupun Muslim maka kedua
makna ini bisa dipakai.
Jika diriwayatkan Bukhari saja, singkatan Al Bukhori ‫ خ‬itu artinya Al Bukhari. Atau
dikeluarkan oleh Imam Muslim saja maka dua makna ini bisa pada kalimat Ash Shahih.
Tapi jika ternyata hadits ini dikeluarkan oleh Abu Dawud berarti makna – ‫ – الصحيح‬di sini
adalah Hadits Shahih. Maka kita harus melihat dahulu siapa yang mengeluarkan hadits ini.
Dan Hadits ini dikeluarkan oleh Al Imam Al Bukhari.
Jadi maksud shahih di sini bisa maknanya Shahih Al Bukhari atau di dalam hadits Shahih.

‫ 《مثلكم ومثل أهل الكتابين‬:‫ أن رسول هللا ﷺ قال‬،‫عن ابن عمر رضي هللا عنهما‬

Perumpamaan kalian, -‫ ُكم‬- di sini maksudnya adalah orang-orang Islam (maksudnya adalah
orang-orang yang memeluk agama Islam, yaitu Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Islam dengan makna yang khusus) dan
perumpamaan ahli dua Kitab.
Yang dimaksud dengan dua kitab di sini adalah At Taurat dan Injil. Ahlul Kitab maksudnya
adalah Ahlut Taurat, maka mereka adalah Al Yahudi, adapun Ahlul Injil maka mereka adalah
An Nashoro.

Di dalam Al Qur’an Allah ‫ ﷻ‬mengatakan,


ِ ‫َو ْل َيحْ ُك ْم َأهْ ُل ٱِإْلن ِج‬
‫يل‬
Ahlul Injil maksudnya adalah An Nashoro

‫كمثل رجل استأجر أجراء‬


Di sini Nabi ‫ ﷺ‬ingin menyebutkan tentang keutamaan Islam dan keutamaan orang yang
memeluk agama Islam, seperti seseorang yang menyewa, ‫ َأ ِجير‬menyewa orang-orang sewaan.
‫ أجراء‬adalah jamak dari ‫َأ ِجير‬. Menyewa beberapa orang untuk melakukan sebuah pekerjaan.

‫فقال من يعمل لي من غدوة إلى نصف النهار على قيراط‬

Kemudian laki-laki ini mengatakan, siapa diantara kalian (diantara para Ujaro’ (orang-orang
yang disewa tadi) yang mau bekerja untukku sebuah pekerjaan dari pagi sampai pertengahan
siang – ‫ – على قيراط‬dan dibayar dengan 1 Qiroth.
1 Qiroth = 1/12 dirham.

‫فعملت اليهود‬
Maka orang-orang Yahudi pun bekerja.

Maksudnya adalah ada diantara Ujaro’ tadi yang siap bekerja dari pagi sampai siang dan
dibayar 1 Qiroth. Maka ini adalah perumpamaan orang-orang Yahudi. Dan mereka siap untuk
bekerja dari pagi sampai siang dibayar dengan 1 Qiroth.

‫ثم قال من يعمل لي من نصف النهار إلى صالة العصر على قيراط‬
Kemudian laki-laki ini mengatakan, siapa diantara kalian yang mau bekerja untukku dari
pertengahan siang sampai waktu Ashar diberikan 1 Qiroth.

‫فعملت النصارى ثم قال من يعمل لي من العصر إلى أن تغيب الشمس على قيراطين‬
Maka beramallah orang-orang Nashoro. Siapa diantara kalian yang mau bekerja dari Ashar
sampai tenggelamnya matahari dan dia mendapatkan 2 Qiroth.
‫فأنتم هم‬
Maka kalian itu adalah mereka ini, yaitu Muslimun.

‫فغضبت اليهود والنصارى‬


Maka Orang Yahudi dan Nashoro marah.

‫فقالوا ما لنا أكثر عمال وأقل أجرا‬


Mereka mengatakan, Kenapa kami lebih banyak pekerjaannya dan ternyata lebih sedikit
bayarnya.

Orang Yahudi dari pagi sampai siang (sekitar 6 jam) ternyata dapat 1 Qiroth. Orang nashoro
dari siang sampai Ashar sekitar 3 jam dapat 1 Qiroth saja, sementara orang Islam dari Ashar
sampai maghrib dan dia mendapatkan 2 Qiroth.
Maka merekapun marah. Ini sekedar permisalan.

‫قال هل نقصتكم من أجركم شيئا‬


Maka dikatakan kepada mereka, Apakah aku mengurangi dari pahala kalian sedikitpun?
Ketika ada perjanjian untuk bekerja dari pagi sampai siang untuk mendapatkan 1 Qiroth
sudah diberikan gajinya, dapat mereka sesuai dengan perjanjian. Yang ke dua juga sudah
diberikan sesuai dengan perjanjian, jika sudah sesuai dengan perjanjian berarti apakah ini
dholim? Tidak.
Mereka berhak marah, tidak ridho, ketika tidak sesuai dengan perjanjian. Perjanjian dari awal
pagi sampai siang 1 Qiroth, sudah terjadi dari siang sampai Ashar 1 Qiroth sudah terjadi
diberikan 1 Qiroth, boleh marah jika memang diluar perjanjian berarti yang menyewa tadi
menyelisihi perjanjiannya, maka ini dinamakan dengan kedzholiman dan mereka boleh untuk
protes. Tapi jika tidak diselisihi janjinya dan diberikan kepada mereka haknya maka mereka
tidak berhak untuk protes.

‫َه ْل َن َقصْ ُت ُك ْم مِن أجركم شيأ‬


Apakah aku telah mengurangi gaji untuk kalian sedikitpun?

‫قالوا ال‬
Mereka mengatakan, Tidak.

‫》قال فذلك فضلي أوتيه من أشاء‬


Yang demikian adalah keutamaanku, aku berikan kepada siapa yang aku kehendaki.

Orang yang menyewa tadi, dia memberikan sesuai dengan kehendaknya. Hak dia untuk
memberikan si fulan lebih dari yang lain dan yang lain, tidak bisa dia memaksa atau protes,
hak dia untuk memberikan siapa yang dikehendaki kalau memang itu adalah hak bagi orang
tersebut, dan tidak dinamakan ini sebagai sebuah kedzholiman.

Maka ini adalah matsal/pemisalan yang disebutkan oleh Nabi ‫ﷺ‬, Beliau ingin
menunjukan tentang keutamaan orang Islam dibandingkan dengan orang Yahudi dan
Nashrani, dimana orang Islam ini amalan mereka sedikit, lebih ringan daripada orang-orang
Yahudi dan Nashrani.

Agama kita sebagaimana kita tahu adalah agama yang samhan dan agama ini adalah agama
yang Yusr (mudah), berbeda dengan agama atau ajaran yang ada di dalam agama Yahudi
maupun agama Nahsrani, Alhamdulillah.
Namun demikian kemudahan yang ada di dalamnya, tapi Allah ‫ﷻ‬memberikan kepada
mereka pahala yang besar, Shalat misalnya bukan 50 waktu tapi hanya 5 waktu saja dan
diberikan oleh Allah ‫ ﷻ‬pahala 50 shalat.

۞ ‫… َمنْ َجا َء ِب ْال َح َس َن ِة َفلَ ُه َع ْش ُر َأ ْم َثالِ َها‬


[QS Al An’am 160]

Barangsiapa yang datang dengan sebuah kebaikan maka dia akan mendapatkan 10 lipat dari
kebaikan tersebut.

Ini adalah pemisalan yang disebutkan di dalam hadits ini menunjukan tentang keutamaan
orang-orang Islam dibandingkan dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani, dan keutamaan
ini tentunya karena agama yang mereka peluk.
Darimana orang-orang Islam tadi mendapatkan keutamaan tersebut?
Keutamaan tersebut disebabkan oleh dien/agama yang mereka peluk, yang mereka yakini,
menunjukan tentang keutamaan Islam yang dibawa oleh Nabi ‫ﷺ‬.
Barangsiapa yang memeluk agama Islam yang dibawa oleh Nabi ‫ ﷺ‬maka dia akan
mendapatkan keutamaan sebagaimana disebutkan pemisalannya di dalam hadits tersebut,
berarti ini menunjukan tentang keutamaan Islam dari sisi ini.

Bahwasanya orang yang berpegang teguh dengan Islam maka dia akan mendapatkan pahala
yang berlipat ganda, jauh lebih banyak daripada yang didapatkan oleh umat-umat
sebelumnya, tentunya ini adalah sebuah keutamaan.

Ini adalah segi pendalilan dari hadits ini, menunjukan tentang keutamaan Islam yg dibawa
oleh Nabi ‫ ﷺ‬dilihat dari pahala yang didapatkan oleh kaum muslimin dimana mereka
beramal dengan amalan yang sedikit tetapi mereka mendapatkan pahala yang berlipat ganda,
jauh lebih besar daripada yang didapatkan oleh orang-orang Yahudi dan juga orang-orang
Nashrani.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, semoga bermanfaat, dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Abdullah Roy
Di Kota Jember

Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah
Roy.

You might also like