You are on page 1of 14

MATERI PEMAHAMAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK

KELOMPOK 3

ANGGOTA:
1. DANIEL JHON FREDI P.
2. INDRI ARTI AGUSTIN
3. JAKA MAULANA
4. MUHAMAD IQBAL NURFADLI
5. RISKIA ILHAM RAMADHANI

KEJURUAN MANUFAFTUR
PENGOPERASIAN MESIN BUBUT
BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

A. GAMBAR TEKNIK TOLERANSI .......................................................................... 1


1. Toleransi Suaian ..................................................................................................... 1
2. Toleransi Linier ...................................................................................................... 2
3. Toleransi Geometri ................................................................................................. 2
4. Toleransi Umum ..................................................................................................... 3

B. GAMBAR DIMENSI ................................................................................................ 4


1. Dimensi Fungsional ................................................................................................ 4
2. Dimensi Non Fungsional ........................................................................................ 4
3. Dimensi Tambahan ................................................................................................. 4

C. SIMBOL KEHALUSAN ........................................................................................... 5

D. GAMBAR POTONG DAN PROYEKSI ORTOGONAL ........................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12

i
A. TEKNIK TOLERANSI
Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau diizinkan. Kadang-
kadang seorang pekerja hanya mengerjakan bagian mesin yang tertentu saja, sedangkan pekerja yang
lain mengerjakan bagian lainnya. Tetapi antara satu bagian dengan bagian lain dari bagian yang
dikerjakan itu harus bisa dipasang dengan mudah. Oleh karena itu, harus ada standar ketepatan
ukuran yang harus dipatuhi dan dipakai sebagai pedoman dalam mengerjakan sesuatu benda agar
bagian-bagian mesin itu dapat
Angka-angka pada Toleransi
Angka pada toleransi menunjukkan kualitas toleransi yaitu dari angka 1 sampai dengan 16.
Besarnya toleransi tergantung dari kualitasdan ukuran nominalnya.
Huruf pada Toleransi
Huruf toleransi menunjukkan kedudukan daerah-daerah toleransiterhadap garis dasar. Untuk
toleransi lubang digunakan huruf besar, sedangkan untuk poros digunakan huruf kecil. Untuk
menghindari kekeliruan dalam membaca antara huruf dan angka maka ada beberapa huruf yang
dihilangkan, yaitu huruf I, L, O, Q, dan W.
Contoh-contoh penulisan toleransi adalah sebagai berikut.

Gamba 1 – Contoh Huruf Toleransi

1. Toleransi Suaian
Toleransi suaian ialah satu istilah untuk memvisualisasikan tingkat keketatan atau keluasan yang
bisa saja dari pemakaian toleransi pada dua komponen yang sama-sama berpasangan. Sebagai contoh
komponen berpasangan ialah as dan kutub. Untuk toleransi ini umumnya dilambangkan dengan huruf.
Untuk lubang memakai lambang huruf kapital. Sementara untuk kutub memakai lambang huruf kecil..

1
Gambar 2 - Toleransi Suian

2. Toleransi Linier
Toleransi linier atau yang lebih dikenali dengan toleransi ukuran ialah dua batas garis ukur yang
dibolehkan pada tiap komponen. Jenis ini kerap diketemukan pada gambar hingga lebih dikenali dengan
toleransi umum. Toleransi ini sangat penting untuk mengingatkan produksi suatu alat dan benda sesuai
dengan ukuran yang akurat. Agar lebih jelas dapat dilihat contoh gambar toleransi ukur di bawah ini.

Gambar 3 - Toleransi Linier

3. Toleransi Geometri
Toleransi geometri ialah toleransi yang meliputi wujud, status, tempat, dan penyelewengan putar.
Pada intinya, toleransi geometri dipakai untuk memberi peluang melebarkan syarat dari toleransi ukuran.
Penggunaan toleransi ini disarankan untuk dipakai jika perlu untuk memberikan keyakinan keakuratan
elemen menurut funginya. Toleransi wujud bermanfaat untuk batasi penyelewengan diri dari sebuah
komponen baik titik, garis, sumbu, permukaan, atau sektor meridian dari wujud geometri yang bagus.

2
Saat itu toleransi status, tempat, dan kesetimbangan putar berperan untuk batasi penyelewengan status
atau tempat dari 2 buah ataupun lebih komponen.
Simbol yang dipakai dan cara pencantuman toleransi geometrik dalam gambar telah
dianjurkan oleh ISO sejak tahun 1969. Pada standar lain seperti ANSI dan JIS, beberapa tahun terakhir
ini sudah mengalami sedikit perluasan. berikut ini tabel toleransi geometrik.

Gambar 4 – Toleransi Geometri

4. Toleransi Umum
Toleransi umum sebagai salah satunya toleransi yang sering dipakai pada gambar tehnik.
Pengertian toleransi umum ialah toleransi yang mengikat ukuran dasar. Toleransi umum terdiri jadi tiga
yakni cermat, sedang, dan kasar. Dari ke-3 nya yang sering dipakai ialah type sedang. Toleransi umum
biasanya ditempatkan di bagian atas kiri gambar. Untuk besarnya tingkat toleransi bisa menyaksikan
tabel di bawah ini. Sebagai contoh toleransi 0.1 karena itu jika gambar memiliki ukuran 20 mm karena
itu bisa ditangani di antara 19.9 – 20.1 mm. Berikut Contoh Toleransi Umum

3
Gambar 5 - Toleransi Umum

B. GAMBAR DIMENSI
Prinsip dasar dimensi pada gambar teknik ukuran merupakan informasi besaran pada gambar
yang secara umum diperlukan agar gambar suatu benda bisa diperkirakan besarnya. Sesuai fungsi dari
susunan tersebut, ukuran-ukurannya dibagi dalam golongan- golongan: ukuran-ukuran fungsional F,
ukuran-ukuran bukan (non) funsional NF dan ukuran- ukuran tambahan Aux.
1. Suatu dimensi fungsional adalah ukuran yang diperlukan untuk fungsi dari bagian atau
komponen, umpamanya bagian-bagian yang disusun, cara kerja dari bagian dan lain sebagainya.
2. Suatu dimensi non fungsional adalah ukuran yang tidak langsung mempengaruhi fungsi secara
prinsipil.
3. Suatu dimensi tambahan adalah dimensi referansi yang telah disebut pada bagian sebelumnya.
Ukuran ini diberikan dalam tanda kurung tanpa toleransi, hanya sebagai bahan informasi.

4
Gambar 6 – Gambar Dimensi (Fungsional, Non Fungsional, dan Tambahan)

C. Simbol Kehalusan/Kekasaran
1. Pengertian Kekasaran Permukaan
Kekasaran permukaan adalah penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil, yang
selanjutnya disebut nilai kekasaran (Ra). Nilai kekasaran rata-rata aritmetik telah diklasifikasikan oleh
ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, dari mulai N1 sampai dengan N12. Untuk penunjukan pada gambar
mengenai spesifikasi kekasaran ini dapat dituliskan langsung nilai Ra-nya, atau tingkat keka-sarannya.

Tabel 1 - Nilai Kekasaran dan Tingkat Kekasaran

Kekasaran Ra (µm) Tingkat kekasaran Panjang sampel (mm)


50 N12 8
25 N11
12,5 N10 2,5
6,3 N9
3,2 N8 0,8
1,6 N7
0,8 N6
0,4 N5

5
0,2 N4 0,25
0,1 N3
0,05 N2
0,025 N1 0,08

2. Memilih Nilai Kekasaran Permukan


Nilai kekasaran permukaan suatu elemen ditentukan menurut fungsinya, sedangkan untuk
mencapainya bergantung pada kemampuan proses pengerjaan manual atau pemesinan di tempat
produksi. Pilihlah nilai kekasaran sekasar mungkin, sehalus yang diperlukan. Makin halus permukaan
yang diminta, semakin mahal biaya pengerjaannya.
3. Penunjukan Nilai Kekasaran dan Arah Bekas Pengerjaan
a. Simbol Dasar Penunjukan
Simbol dasar (Gambar 1a) terdiri atas dua garis yang membentuk sudut 60o dengan garis yang
tidak sama panjang. Garis sisi kiri minimal 4 mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri.
Ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar, biasanya diambil tebal garis 0,35 mm.

6
(a) (b) (c)

Gambar 7 - Simbol kekasaran permukaan

Apabila pengerjaan pada permukaan menggunakan mesin, simboldasarnya ditambah garis sehingga
membentuk segitiga sama sisi(Gambar 1b). Sementara itu, simbol menurut Gambar 1c digunakan
untuk menunjukkan bahwa kekasaran permukaan dicapai tanpa membuangbahan.
b. Simbol dengan Tambahan Nilai Kekasaran dan Perintah Pengerjaan
Pengertian simbol yang disertai nilai kekasaran ditunjukkan pada Tabel 2, sedangkan Tabel 3
menjelaskan pengertian simbol yang disertai perintah pengerjaan

Tabel 2 - Simbol dengan Tambahan Kekasaran


Simbol Pengertian
Nilai kekasaran a yang harus dicapai dengan prosesapa saja

Nilai kekasaran a yang harus dicapai dengan prosesmesin


Nilai kekasaran a yang harus sudah tercapai tanpamembuang bahan
atau pengerjaan lanjutan
Nilai kekasaran yang harus dicapai dengan batasantertentu. Artinya
permukaan tidak boleh lebih kasardari a1 dan tidak perlu lebih halus
dari a 2.

D. POTONGAN PADA GAMBAR TEKNIK


Potongan dalam gambar teknik merupakan sebuah cara untuk memperjelas tampilan suatu
obyek gambar. Dengan fungsi untuk melihat spesifikasi di dalam isi tubuh gambar. Sehingga
mampu di baca dari sisi bagian gambar yang sulit kita lihat.
1. Jenis-Jenis Potongan
a. Potongan Meloncat
Potongan meloncat merupakan jenis potongan yang difungsikan untuk menyederhanakan

7
gambar dalam bentuk potongan, dimana potongan tersebut terdiri dari dua bidang, berikut adalah
contoh jenis potongan gambar :

Gambar 8 - Potongan Meloncat


b. Potongan Penuh
Potongan yang digunakan untuk menampilkan obyek dengan membagi bidang potongan
seutuhnya, agar obyek akan tampak lebih detail dan efektif untuk dibaca. Berikut adalah contoh
potongan penuh :
Berikut adalah contoh potongan penuh

Gambar 9 - Potongan Penuh


c. Potongan Separuh
Pemotongan separuh di fungsikan untuk menampilkan gambar dengan pandangan luar (out
side). biasanya garis yang tidak tampak (tersembunyi) tidak di gambar karena detail bagian dalam
telah tampak pada bagian yang terpotong. Berikut adalah contoh gambar potongan separuh.

8
Gambar 10 - Potongan Separuh
d. Potongan Putar
Potongan putar adalah metode pemotongan ( irisan ) sebuah obyek secara penuh tetapi pada
saat penyajiannya diputar dan ditempatkan pada area lain, agar tidak terjadi salah persepsi dalam
membacanya. Benda-benda tertentu seperti ruji roda, engkol, poly, gear rantai, dan sebagainya adalah
beberapa obyek yang paling sering mengalami proses potongan putar.

Gambar 11 - Potongan Putar


e. Potongan Sobekan
Potongan sobekan (broken-out section) berfungsi untuk menampilkan gambar dengan
beberapa bagian saja yang dipotong sehingga gambar tampak detail bagian dalam obyek gambar
tersebut. Pada umumnya garis yang digunakan dalam potongan ini berupa garis tidak beraturan.

Gambar 12 - Potongan Sobekan

f. Potongan Berurutan
Potongan berurutan ini merupakan type yang digunakan untuk menunjukkan gambar secara
berurutan dengan susunan gambar yang saling berhubungan satu sama lain.

9
Gambar 13 - Potongan Berurutan

2. Proyeksi Orthogonal
Proyeksi Orthogonal merupakan jenis proyeksi yang menampilkan gambar secara dua dimensi.
Fungsi dari proyeksi ini adalah menjelaskan gambar detail dari masing-masing sudut pandang.
Proyeksi orthogonal dibagi menjadi dua jenis di antaranya sebagai berikut :
a. Proyeksi kuadran I (proyeksi Eropa)
b. Proyeksi kuadran III (Proyeksi Amerika)

Gambar 14 - Proyeksi Ortogonal atau Pandangan Majemuk


a. Proyeksi Eropa
Proyeksi eropa (proyeksi kuadran I), peletakan view sisi kiri gambar sebagai view utama.
b. Proyeksi standart Amerika
Proyeksi eropa (proyeksi kuadran I), peletakan view sisi kanan gambar sebagai view utama.
Berikut adalah contoh gambar proyeksi standart Eropa dan Amerika :

10
Gambar 15 - Proyeksi Eropa dan Amerika
Perbedaan yang umum dari kedua standar proyeksi tersebut adalah jenis lambang atau simbol.
Di bawah ini adalah contoh lambang dan simbol dari ke dua standar tersebut.

Gambar 16 - Simbol proyeksi Eropa dan Amerika

11
DAFTAR PUSTAKA

Abryandoko, E. W. (2020). Menggambar teknik. In Widina Bhakti Persada.


Lembar Kerja Praktek Pemesinan kelas 2 semester 1 Program Keahlian Teknik Mesin, Balai Latihan
Pendidikan Teknik Yogyakarta.
J.La Heij dan Bruijn. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin . Jakarta: Pradnya Paramita, 1991.
Sato,T dan Sugiarto. Menggambar Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita, 2000
Warren J. Luzadder. Menggambar Teknik. Erlangga. Jakarta. 1999.

12

You might also like