You are on page 1of 11

JURNAL HUTAN LESTARI (2021)

Vol. 9 (2): 188 – 198

POTENSI OBYEK WISATA ALAM AIR TERJUN ENTOBA


DI DESA NYANGGAI KECAMATAN PINOH SELATAN
KABUPATEN MELAWI

(Potential Natural Tourist Objects of Entoba Waterfall in Nyanggai Village South Pinoh
District, Melawi Regency)

Oky Wahyu Saputra, Sarma Siahaan, Tri Widiastuti


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124
Email: okywahyusaputra08@gmail.com

Abstract
Assessment of natural tourist attraction objects is a systematic and balanced process or activity
to collect information about everything that is unique and has high attractiveness value for
tourists who come to a certain place and area. This study aims to obtain the value of tourism
objects in Nyanggai Village, South Pinoh District, Melawi Regency, West Kalimantan Province,
especially for natural tourism of Entoba Waterfall. The method used in this study is a survey
method with interview techniques and the tool used in data collection is a questionnaire. The
results of the calculation of each assessment criteria based on the 2003 ODTWA PHKA
development standard, the assessment of each criterion obtained an average value of 269.14.
Entoba waterfall area gets a bad score (C) which means the Entoba waterfall area is not
potential to be developed as a natural tourist spot. The local government is expected to
optimally assist and facilitate the community in planning the development and management of
the natural attractions of Entoba Waterfall as well as increasing access to locations and other
facilities intensively to the existence of Entoba Waterfall, both formally and informally.
Keywords: Entoba Waterfall, Nyanggai Village, Potential Natural Tourism Objects.

Abstrak
Penilaian obyek daya tarik wisata alam adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
seimbang untuk mengumpulkan informasi tentang segala sesuatu yang unik dan bernilai daya
tarik tinggi bagi wisatawan yang datang ke suatu tempat dan daerah tertentu. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan nilai obyek wisata di Desa Nyanggai Kecamatan Pinoh Selatan
Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat khususnya untuk wisata alam Air Terjun Entoba.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik wawancara
dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil perhitungan setiap
kriteria penilaian berdasarkan standar pengembangan ODTWA PHKA 2003, penilaian setiap
kriteria diperoleh nilai rata-rata sebesar 269,14. Kawasan air terjun Entoba mendapat nilai
buruk (C) yang berarti kawasan air terjun Entoba tidak potensial untuk dikembangkan sebagai
tempat wisata alam. Pemerintah daerah diharapkan secara optimal membantu dan
memfasilitasi masyarakat dalam merencanakan pengembangan dan pengelolaan objek wisata
alam Air Terjun Entoba serta meningkatkan akses lokasi dan fasilitas lainnya secara intensif
terhadap keberadaan Air Terjun Entoba, baik formal maupun informal.
Kata Kunci : Air Terjun Entoba, Desa Nyanggai, Potensi Obyek Wisata Alam.

PENDAHULUAN Barat. Desa Nyanggai memiliki topografi


Desa Nyanggai merupakan kawasan yang berbukit-bukit serta memiliki luas
yang terdapat di Kecamatan Pinoh Selatan, wilayah sekitar 67 𝑘𝑚2 atau 6,96 % yang
Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan terbagi menjadi empat Dusun yaitu Dusun

188
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

Nanga Nyanggai, Dusun Laman Lanih, terdahulu yang mempunyai kesamaan


Dusun Tanjung Betikal, Dusun Laman tentang Penilaian Potensi Obyek Wisata
Rahan. Berdasarkan Keputusan Mentri Alam Air Terjun, antara lain: Menurut
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rano Karno Siahaan (2018) melakukan
Republik Indonesia dengan nomor SK. penelitian yang berjudul “Penilaian Potensi
4014/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL Obyek Daya Tarik Wisata Alam
0/4/2019 tentang pemberian hak (ODTWA) Kawasan Mangrove Setapuk di
pengelolaan hutan desa kepada lembaga Kelurahan Setapuk Besar Kecamatan
pengelolaan hutan Desa Nyanggai seluas Singkawang Utara Kota Singkawang”
±1.125 Hektar yang berada pada kawasan menyatakan bahwa kriteria penilaian daya
hutan lindung di Desa Nyanggai tarik wisata mendapat skor sebesar 926,1
Kecamatan Pinoh Selatan Kabupaten dinyatakan nilainya sedang (B), kriteria
Melawi Provinsi Kalimantan Barat. Desa penilaian aksesbilitas mendapatkan nilai
Nyanggai memiliki potensi wisata alam 425 dinyatakan nilainya sedang (B), kriteria
yang belum diketahui keberadaanya oleh kondisi lingkungan sosial ekonomi
sebagian masyarakat luas yaitu Air Terjun mendapatkan nilai 950 dinyatakan nilainya
Entoba. Air Terjun Entoba merupakan sedang (B), kriteria pelayanan masyarakat
salah satu obyek wisata yang ada di Desa mendapatkan nilai 142,3 dinyatakan
Nyanggai secara geografis berada pada titik nilainya baik (A), kriteria kondisi iklim
koordinat 0°34′ 10,874 - 0°39′ 50,938 LS mendapatkan nilai 240 dinyatakan nilainya
dan 111°47′ 38,6 - 111°56′ 47,628 BT. buruk (C), kriteria akomodasi mendapatkan
Obyek wisata ini dikelola oleh pihak nilai 30 dinyatakan nilainya buruk (C),
masyarakat Desa Nyanggai yang telah ada kriteria sarana dan prasarana penunjang
tahun 2008. Eksistensi yang dimiliki obyek mendapatkan nilai 90 dinyatakan nilainya
wisata Air Terjun Entoba cukup tinggi sedang (B), kriteria ketersediaan air bersih
karena merupakan wisata alam yang telah mendapatkan nilai 420 dinyatakan nilainya
lama ada di Desa Nyanggai tepatnya di sedang (B), kriteria keamanan
Kecamatan Pinoh Selatan, Kabupaten mendapatkan nilai 92 dinyatakan nilainya
Melawi. Potensi wisata alam ini menarik buruk (C), kriteria hubungan obyek dengan
untuk dikunjungi karena banyak keindahan obyek wisata lain mendapatkan nilai 100
alamnya seperti air trjun, flora dan fauna dinyatakan nilainya buruk (C), sehingga
serta berbagai keindahan alam lainnya, nilai kelayakan pengembangan kawasan
namun sampai saat ini belum ada intansi mangrove setapuk sebesar 342 termasuk
terkait yang berminat untuk kedalam kategori cukup layak untuk
mengembangkan tempat tersebut sebagai dikembangkan (B) sebagai obyek wisata
obyek wisata dikarenakan kurangnya alam.
informasi yang spesifik mengenai potensi Obyek wisata alam Air Terjun Entoba
wisata alam secara detail.Untuk tentunya harus melakukan pengembangan
mengetahui dan memperjelas dari yang berkelanjutan dalam menjaga
penelitian ini ada beberapa penelitian eksistensi obyek wisata tetap terjaga dan

189
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

diminati oleh pengunjung. Selain pengumpulan data primer untuk kriteria


kurangnya informasi mengenai potensi daya tarik wisata dilakukan dengan mengisi
wisata alam dan daya tarik areal tersebut kuesioner. Selain itu, pada kriteria
secara detail, pengelolaan dan pemanfaatan aksesbilitas, kondisi sekitar kawasan,
potensi yang dilakukan belum maksimal akomodasi, sarana dan prasarana penunjang
serta kurangnya dukungan baik secara serta ketersediaan air bersih dilakukan
promosi dan informasi mengenai pengamatan seara langsung dengan
keberadaan obyek wisata Air Terjun mengacu pada ADO-ODTWA Tahun
Entoba, maka dapat menjadi masalah 2003. Dalam penelitian ini data pendukung
dalam pengembanganya. Oleh karena itu, yang diperlukan adalah data yang meliputi
perlu dilakukan penelitian dalam menilai litelatur, pencatatan data tentang keadaan
potensi dan daya tarik yang ada di kawasan umum lokasi penelitian dan peta lokasi.
Air Terjun Entoba. Untuk menentukan jumlah nilai untuk
Tujuan penelitian ini adalah untuk satu kriteria penilaian ODTWA PHKA
mendapatkan nilai potensi obyek wisata dapat dihitung dengan persamaan sebagai
alam Air Terjun Entoba yang berada di berikut:
Desa Nyanggai, Kecamatan Pinoh Selatan, S=NxB
Kabupaten Melawi. Manfaat yang dapat Keterangan:
diperoleh dari penelitian ini diharapkan S = Skor/Nilai suatu kriteria.
N = Jumlah nilai-nilai unsur pada kriteria.
dapat memberikan suatu gambaran
B = Bobot nilai.
informasi mengenai potensi alam yang Masing-masing kriteria tersebut dalam
dapat dijadikan daya tarik wisata Air Terjun penilaian terdiri atas unsur dan sumber
Entoba di Kecamatan Pinoh Selatan, yang berkaitan. Nilai masing-masing unsur
Kabupaten Melawi. dipilih dari salah satu angka yang terdapat
METODE PENELITIAN pada tabel kriteria penilaian ODTWA
Penelitian dilakasanakan di Air Terjun sesuai dengan potensi dan kondisi masing-
Entoba yang berada di Desa Nyanggai, masing lokasi.
Kecamatan Pinoh Selatan, Kabupaten Analisis data dilakukan secara
Melawi. Waktu pelaksanaan dilapangan deskriptif dengan metode skoring. Data
selama ± 4 (empat) minggu, dari tanggal 28 dianalisis sesuai dengan pedoman Analisis
september sampai dengan 21 oktober 2020. Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik
Metode yang digunakan adalah metode Wisata Alam (ADO-ODTWA) dari
survey. Penentuan sampel (responden) Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan
yang digunakan dalam penelitian ini Konservasi Alam Tahun 2003 sesuai
menggunakan rumus Slovin. Data primer dengan nilai yang ditentukan untuk setiap
dalam penelitian ini dikumpul dengan kriteria
melakukan pengamatan langsung HASIL DAN PEMBAHASAN
dilapangan dan melakukan wawancara Kriteria Penilaian Obyek Daya Tarik
secara langsung dengan pengunjung obyek Berdasarkan hasil perhitungan dari
wisata, masarakat serta intansi terkait, setiap unsur dan sub unsur pada kriteria

190
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

penilaian daya tarik wisata Air Terjun perhitungan secara keseluruhan unsur
Entoba yang mengacu pada Pedoman penilaian daya tarik wisata alam Air Terjun
Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Entoba di Desa Nyanggai, Kecamatan
Alam PHKA tahun 2003. Hasil penilaian Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi dengan
daya tarik wisata didapat dari jawaban kriteria penilaian dan pengembangan daya
kuesioner yang telah diisi oleh responden tarik wisata berbentuk darat disajikan pada
sebanyak 55 orang responden. Hasil Tabel 19, sebagai berikut:
Tabel 19. Hasil Kriteria Penilaian Daya Tarik Air Terjun Entoba (Results of the
Criteria for the Attractiveness of Entoba Falls)
No Unsur / Sub Unsur Nilai/Skor %
1 Keindahan Alam
a. Pandangan lepas didalam obyek
b. Pandangan lepas menuju obyek 25,55 12,51%
c. Keserasian warna dan bangunan
d. Kesantaian suasana didalam obyek
e. Pandangan lingkungan obyek
2 Keunikan Sumberdaya Alam
a. Air terjun
b. Flora 22,27 10,91%
c. Fauna
d. Gejala alam
3 Jenis Sumberdaya Alam Yang Menonjol
a. Geologi
b. Flora
c. Fauna 27,36 13,40%
d. Air
e. Gejala alam
4 Kepekaan Sumberdaya Alam
a. Ada nilai pengetahuan
b. Ada nilai kebudayaan 24,73 12,11%
c. Ada nilai pendidikan
d. Ada nilai kepercayaan
5 Jenis kegiatan wisata alam
a. Fotografi
b. Berkemah
c. Berenang 23,45 11,49%
d. Pengamatan flora
e. Pengamatan fauna
6 Kebersihan Udara Dan Lokasi
a. Indusri
b. Jalan ramai motor/mobil
c. Sampah 25,09 12,29
d. Binatang
e. Coret-coretan
7 Keamanan Kawasan
a. Tidak ada arus berbahaya
b. Tidak ada pencurian
c. Tidak ada penebangan liar 27,73 13,58%
d. Tidak ada kepercayaan yang mengganggu
e. Bebas penyakit yang berbahaya
8 Kenyamanan Kawasan
a. Bebas bau yang mengganggu
b. Bebas lalu lintas dari kendaraan 28 13,71
c. Udara sejuk
d. Bebas kebisingan
Jumlah 204,18 100%
Sumber: Analisis Data 2020

191
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

Berdasarakan hasil penelitian dan Nyanggai, Kecamatan Pinoh Selatan,


analisis data yang telah dilakukan pada Kabupaten Melawi aspek kenyamanan
kriteria penilaian obyek daya tarik kawasan yang baik dan terjaga
wisata alam Air Terjun Entoba di Desa sedangkan skor nilai terendah terdapat
Nyanggai, Kecamatan Pinoh Selatan, diunsur dan sub unsur keunikan sumber
Kabupaten Melawi mendapatkan nilai daya alam sebesar 22,27 dengan
sebesar 204,18. Nilai yang telah didapat presentasi 10,91 %.
dikalikan dengan bobot nilai kriteria Kriteria Penilaian Aksesbilitas
penialaian daya tarik wisata yang Berdasarkan hasil penelitian
berbobot 6, sehingga didapat nilai pada langsung terhadap penilaian kriteria
kriteria penilaian daya tarik wisata Air akssbilitas untuk unsur dan sub
Terjun Entoba menjadi 1225,09. Nilai unsurnya dapat dilihat bahwa jumlah
yang telah didapat dibandingkan dengan keseluruhan skornya sebesar 60. Hasil
klasifikasi usaha pengembangan obyek penjumlahan tersebut kemudian
wisata alam. Dari hasil perbandingan dibandingkan dengan klasifikasi unsur
menunjukan kawasan Air Terjun pengembangan ODTWA PHKA tahun
Entoba memiliki daya tarik kawasan 2003, maka dari hasil perbandingan
dengan nilai Baik (A) yang berarti tersebut menunjukan bahwa kawasan
berpotensi untuk dikembangkan sebagai Air Terjun Entoba memiliki aksesbilitas
tempat tujuan wisata alam. Berdasarkan dengan nilai (C) yang berarti buruk
hasil penelitian dan analisis data dari 55 untuk dikembangkan sebagai obyek
responden didapat nilai rata - rata 28 wisata alam. Hasil penelitian untuk
dengan presentasi 13,71%. Hasil dari kriteria penilaian aksesbilitas disajikan
nilai rata - rata tersebut menunjukan pada Tabel 20, sebagai berikut:
kawasan Air Terjun Entoba di Desa
Tabel 20. Hasil Kriteria Penilaian Aksesibilitas (Accessibility Assessment Criteria
Results)
No Unsur/Sub Unsur Nilai
1 Kondisi dan Jarak Jalan Darat Baik
<5 Km - - - -
5-10 Km - - - -
10-15 Km - - - -
>15 Km 20 - - -
2 Tipe Jalan - - Jalan Batu/Makadam -
- - 10 -
3 Waktu Tempuh Dari Pusat Kota 1-2 Jam - - -
30 - - -
Jumlah Nilai 60
Sumber: Analisis Data 2020
Aksesibilitas merupakan faktor yang dikunjunginya. Menurut Soekadijo (2000)
mempermudah pengunjung untuk menyatakan bahwa aksesibilitasi
bepergiaan dari tempat tinggal pengunjung merupakan syarat penting untuk objek
kelokasi tempat wisata yang akan wisata. Tanpa dihubungkan dengan

192
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

jaringan transportasi tidak mungkin suatu tempuh ke Desa Nyanggai dari pusat kota
objek mendapatkan kunjungan wisatawan. Nanga Pinoh diyakini jarak tempuh ± 67
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan Km atau ± 2 jam perjalananan.
kondisi dan jarak jalan dari pusat kota Kriteria Penilaian Kondisi Sekitar
Nanga Pinoh hingga memasuki Desa Kawasan
Nyanggai dalam kondisi sangat baik Berdasarkan hasil pengamatan
dengan lebar jalan rata - rata lebih dari 5 langsung terhadap kriteria penilaian
meter. Didalam desa, hampir 70% jalan kondisi lingkungan sosial ekonomi
sudah diaspal. Namun, ukuran jalan dilokasi Air Terjun Entoba memperoleh
didalam desa relatif lebih kecil, serta nilai skor 140. Hasil nilai tersebut
beberapa ruas jalan masih belum diaspal dibandingkan dengan klasifikasi unsur
dan dalam kondisi rusak. Pada saat musim pengembangan yang mengacu pada
hujan jalan batu/makadam dapat pedoman ODTWA PHKA 2003,
mengakibatkan jalan menjadi licin bagi Penilaian kriteria kondisi lingkungan
pengendara roda 2. Selain faktor kondisi sosial ekonomi pada kawasan Air Terjun
jalan, jarak tempuh dari pusat kota ke Entoba disajikan pada Tabel 21, sebagai
kawasan wisata juga menjadi faktor berikut:
pertimbangan pengunjung. Untuk jarak

Tabel 21. Hasil Kriteria Penilaian Kondisi Sekitar Kawasan (Results of the
Assessment Criteria for Surrounding Area Conditions)
No Unsur/Sub Unsur Nilai
1 Tata Ruang Wilayah Ada dan sesuai - - -
30 - - -
2 Status Lahan Hutan Negara - - -
30 - - -
3 Mata Pencaharian Penduduk - - Petani/Nelayan -
- - 20 -
4 Pendidikan Sebagian besar lulusan - - -
SLTA keatas
30 - - -
5 Tanggapan Masyarakat Terhadap Sangat Mendukung - - -
Pengembangan OWA
30 - - -
Jumlah 140
Sumber: Analisis Data 2020
Berdasarkan hasil pengamatan alam. Desa Nyanggai dengan luas
dilapangan, kriteria kondisi sekitar 67 Km2 atau 6,96 % dengan jumlah
kawasan mendapatkan nilai 140. Hasil penduduk 745 jiwa yang terdiri dari 367
nilai tersebut dibandingkan dengan Orang laki - laki dan 378 perempuan
klasifikasi unsur pengembangan dengan jumlah kepadatan penduduk 13
menunjukan kriteria kondisi sekitar Jiwa/km2. Berdasarkan Keputusan
kawasan dikategorikan baik (A) untuk Mentri Lingkungan Hidup dan
dikembangkan menjadi obyek wisata Kehutanan Republik Indonesia dengan

193
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

nomor SK. 4014/MENLHK- memberikan dampak positif bagi


PSKL/PKPS/PSL 0/4/2019 tentang perkembangan pariwisata di Desa
pemberian hak pengelolaan hutan desa Nyanggai, karena akan menambah daya
kepada lembaga pengelolaan hutan tarik wisata yang ada Desa Nyanggai
Desa Nyanggai seluas ±1.125 (Seribu dan akan membuka lapangan pekerjaan
Seratus Dua Puluh Lima) Hektar yang baru bagi masyarakat setempat.Harapan
berada pada kawasan hutan lindung di utama masyarakat setempat dengan
Desa Nyanggai Kecamatan Pinoh dikembangkannya daya tarik wisata Air
Selatan Kabupaten Melawi Provinsi Terjun Entoba dapat meningkatkan
Kalimantan Barat. Mata pencaharian perekonomian masyarakat yang dulunya
Sebagian besar penduduk Desa bekerja sebagai petani, pedagang dan
Nyanggai mayoritas bekerja sebagai lain-lain, sampai yang belum bekerja
petani, disamping itu ada juga yang atau pengangguran dapat beralih profesi
menjadi pedagang dan peternak. di sektor pariwisata.
Tingkat pendidikan di Desa Nyanggai Kriteria Penilaian Akomodasi
tergolong rendah. Sarana pendidikan Unsur-unsur yang dinilai pada
yang ada di Desa Nyanggai hanya ada kriteria penilaian akomodasi adalah
SD dan SMP. (BPS Kabupaten jumlah penginapan dan jumlah kamar.
Melawi). Berdasarkan hasil yang Berdasarkan hasil pengamatan langsung
didapat dilapangan, masyarakat yang pada penelitiaan kriteria sarana dan
berpersepsi mengenai tanggapan prasarana penunjang memiliki nilai skor
terhadap pengembangan obyek wisata sebesar 0. Hasil nilai tersebut
alam Air Terjun Entoba, masyarakat dibandingkan dengan klasifikasi unsur
sangat setujuh dengan pengembangan yang mengacu pada
dikembangkannya Air Terjun Entoba pedoman ODTWA PHKA 2003, Hasil
sebagai obyek wisata alam. penilaian kriteria akomodasi pada
Pengembangan obyek wisata alam kawasan Air Terjun Entoba disajikan
sebagai daya tarik wisata akan pada Tabel 22, sbagai berikut:

Tabel 22. Hasil Kriteria Penilaian Akomodasi (Accommodation Assessment Criteria


Results)
No Unsur / Sub Unsur Nilai / Skor
1 Jumlah Penginapan 0
2 Jumlah Kamar 0
Jumlah Nilai Skor 0
Sumber : Analisis Data 2020

Berdasarkan hasil pengamatan di disediakan bagi pengunjung.


lapangan dan informasi dari Kepala Pengunjung yang berasal dari luar
Desa Nyanggai serta masyarakat daerah biasanya menginap di pusat kota
setempat bahwa di sekitar Air Terjun Nanga Pinoh karena terdapat banyak
Entoba belum terdapat penginapan yang penginapan dan akses dari Nanga Pinoh

194
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

ke Air Terjun Entoba dapat di tempuh 45. Hasil dari nilai skor tersebut
dengan waktu 2 jam. kemudian dibandingkan dengan
Kriteria Penilaian Sarana Dan klasifikasi unsur pengembangan
Prasarana Penunjang berdasarkan nilai bobot kriteria sarana -
Sarana dan prasarana penunjang prsarana penunjang yang mengacu pada
yang di nilai adalah yang berada dalam pedoman penunjang ODTWA PHKA
radius 10 km dari objek. Berdasarkan 2003, sarana dan prasarana penunjang
hasil pengamatan langsung pada yang terdapat pada kawasan Air Terjun
penelitiaan kriteria sarana dan prasarana Entoba disajikan pada Tabel 23, sebagai
penunjang memiliki nilai skor sebesar berikut:

Tabel 23. Hasil Kriteria Penilaian Sarana dan Prasarana Penunjang (Results of
the Criteria for Assessment of Supporting Facilities and Infrastructure)
Macam
No Unsur/Sub Unsur > 4 macam 3 macam 2 1 Tidak
macam macam ada
Nilai
1 Sarana: - - 20 - -
a. Bank
b. Transportasi
2 Prasarana: - 25 - - -
a. Jaringan air minum
b. Jaringan listrik
c. Jaringan telpon
Jumlah 45
Sumber : Analisis Data 2020

Berdasarkan hasil perbandingan Kriteria Penilaian Ketersediaan Air


tersebut menunjukan bahwa sarana dan Bersih
prasarana penunjang dikawasan Air Terjun Berdasarkan hasil pengamatan
Entoba memiliki nilai sedang (B) yang langsung pada penelitiaan kriteria
berarti berpotensi untuk di kembangkan ketersediaan air bersih memiliki nilai skor
menjadi obyek wisata alam. Meskipun sebesar 145. Hasil dari nilai skor tersebut
nilai sarana dan prasarana penunjang kemudian dibandingkan dengan klasifikasi
mendapatkan nilai (B), namun masih unsur pengembangan berdasarkan nilai
banyak yang belum tersedia seperti bobot kriteria sarana - prsarana penunjang
akomodasi, kantor pos, puskemas, rumah yang mengacu pada pedoman penunjang
makan, pasar, dan toko souvenir sehingga ODTWA PHKA 2003, disajikan pada
perlu disediakan oleh pemerintah Tabel 24, sebagai berikut:
setempat.

195
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

Tabel 24. Hasil Kriteria Penilaian Ketersediaan Air Bersih (Results of the Clean
Water Availability Assessment Criteria)
No Unsur/Sub Unsur Sub Unsur Penilaian Nilai
1 Volume Banyak 30
2 Jarak Sumber Air Terhadap Lokasi Objek 0 - 3 Km 30
3 Kemudahan Air Dialirkan ke Objek Sangat Mudah 30
4 Kelayakan Konsumsi Perlu Perlakuan Sederhana 25
5 Kontuinitas Sepanjang Tahun 30
Jumalah Nilai Skor 145
Sumber : Analisis Data 2020

Berdasarkan hasil penelitian unsur dan analisa data yang telah dilakukan,
dan sub unsur ketersediaan air bersih klasifikasi unsur dan sub unsur untuk
memperoleh skor sebesar 145. Hasil pengembangan dari (6) enam kriteria
nilai skor tersebut menunjukan bahwa penilaian yaitu kriteria daya tarik
ketersediaan air bersih dikawasan Air wisata, kriteria aksebilitas, kriteria
Terjun Entoba dapat diklasifikasikan kondisi lingkungan sosial ekonomi,
baik (A) untuk di kembangkan sebagai kriteria akomodasi, kriteria sarana dan
tempat wisata alam. prasarana penunjang serta kriteria
Air bersih merupakan faktor yang harus ketersediaan air bersih. Nilai dari
tersedia dalam pengembangan suatu masing - masing kriteria yang telah
tempat wisata baik untuk pengelolaan diklasifikasikan di jumlahkan sehingga
dan pelayanan. Volume/ketercukupan mendapatkan nilai total sebesar
air pada lokasi Air Terjun Entoba dinilai 1615,09, maka nilai total yang telah
banyak, jarak sumber air sangat dekat didapat 1615,09 / 6 = 269,18.
(< 1 Km) dan sangat mudah untuk Berdasarkan hasil yang telah
dialirkan. Untuk kelayakan konsumsi didapat dan diklasifikasikan dengan
umumnya air yang berada disekitar kelas pengembangan ODTWA PHKA
kawasan dibutuhkan perlakuan tahun 2003, kawasan Air Terjun Entoba
sederhana yaitu dimasak dahulu dan mendapatkan nilai Buruk (C) yang
selalu tersedia sepanjang tahun berarti bahwa kawasan Air Terjun
meskipun kemarau. Entoba tidak potensial untuk
Hasil Perhitungan Klasifikasi Unsur dikembangkan sebagai tempat obyek
Pengembangan Berdasarkan Nilai wisata alam. Hasil penilaian keenam
Bobot Setiap Kriteria Penilaian kriteria tersebut disajikan dalam Tabel
Berdasarkan hasil pengamatan 25, sebagai berikut:

196
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

Tabel 25. Hasil Perhitungan Setiap Kriteria Penilaian Berdasarkan Standar Baku
Klasifikasi Pengembangan ODTWA PHKA tahun 2003 (Calculation
Results of Each Assessment Criteria Based on the Classification Standards
for the Development of ODTWA PHKA in 2003)
No Kriteria Penilain Nilai Klasifikasi
1 Penilaian Daya Tarik Wisata 1225,09 (A) Baik
2 Penilaian Aksesibilitasi 60 (C) Buruk
3 Penilaian Kondisi Sekitar Kawasan 140 (A) Baik
4 Penilaian Akomodasi 0 (C) Buruk
5 Penilaian Sarana Prasarana 45 (B) Sedang
Pengunjung
6 Penilaian Ketersediaan Air Bersih 145 (A) Baik
Skor Total Penilaian 1615,09/6 = 269,18 (C) Tidak Potensial
Dikembangkan
Sumber : Analisis Data 2020
Kesimpulan lokasi Air Terjun Entoba, akomodasi
1. Nilai skor total yang diperoleh dari harus diperiotaskan seperti
hasil perhitungan seluruh kriteria penginapan, sarana prasarana
penilaian yaitu sebesar 1615,09 / 6 = penunjang yang masih belum
269,18. Masuk kategori (C) yang tersedia di lokasi Air Terjun Entoba.
berarti belum potensial untuk 2. Diharapkan masyarakat maupun
dikembangkan pada saat ini sebagai pengunjung agar tetap menjaga
tempat tujuan wisata alam di Desa kelestarian hutan serta potensi yang
Nyanggai Kecamatan Pinoh Selatan terdapat pada kawasan Air Terjun
Kabupaten Melawi. Entoba.
2. Hasil penilaian potensi daya tarik
wisata Air Terjun Entoba masuk DAFTAR PUSTAKA
dalam kategori Baik (A) dengan nilai [BPS] Badan Pusat Statistik. 2019.
1225,09, penilaian aksesibilitas Kecamatan Pinoh Selatan Dalam
Angka 2019. Melawi : Badan
masuk kategori buruk (C) dengan
Pusat Statistik Kabupaten Melawi.
nilai 60, penilaian kondisi sekitar
kawasan masuk dalam kategori Baik [KLKHK] Kementrian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Keputusan
(A) dengan nilai 140, penilaian
Mentri Kehutanan
akomodasi masuk dalam kategori 4014/MENLHK-
Buruk (C) dengan nilai 0, penilaian PSKL/PKPS/PSL 0/4/2019
sarana prasarana penunjang masuk tentang Pemberian Hak
kategori Sedang (B) dengan nilai 45, Pengelolaan Hutan Desa. Kalbar:
penilaian ketersediaan air bersih UPT KPH Wilayah Melawi.
masuk dalam kategori Baik (A) [PHKA] Perlindungan Hutan Dan
dengan nilai 145. Konservasi Alam 2003. Pedoman
Saran Analisis Daerah Operasi Obyek
1. Diharapkan pemerintah daerah lebih Dan Daya Tarik Wisata Alam
(ADO-ODTWA). Bogor:
memperhatikan aksesbilitas menuju
Direktorat Jendral Perlindungan

197
JURNAL HUTAN LESTARI (2021)
Vol. 9 (2): 188 – 198

Hutan dan Konservasi Alam.


[PHKA] 1993. Ukuran Standar Baku
Penilaian Pengembangan dan
Pemanfaatan Obyek Wisata Alam.
Jawa Barat: Komisi Kerjasama
Penelitian Dan Pengembangan
Obyek Wisata Alam Bogor.
Bogor.
Rano Karno Siahaan. 2018. Penilaian
Potensi Obyek Daya Tarik Wisata
Alam (ODTWA) Kawasan
Mangrove Setapuk Dikelurahan
Setapuk Besar Kecamatan
Singkawang Utara Kota
Pontianak. Peronema Forestry
Science Journal 6(1) : 25-24
Soekadijo, R. G. 2000. Anatomi
Pariwisata. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia. Pustaka Utama.

198

You might also like