You are on page 1of 10

Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN


MENGGUNAKAN MEDIA KARTU HURUF PADA SISWA KELAS I
SEKOLAH DASAR NEGERI 08 MUARA PAWAN
KABUPATEN KETAPANG

Ason¹, Dasmawarti²
Dosen STKIP Melawi¹ , Guru SDN 08 Muara Pawan²
Alamat : JL.RSUD Melawi KM. 04 Nanga Pinoh, Melawi 79672
asonyakobus@gmail.com, dasmasd08@gmail.com

Abstract : This study aims to improve early reading skills using letter card
media in first grade students of State Elementary School 08 Muara Pawan,
Ketapang Regency. The method used is classroom action research method.
The research subjects were 21st graders, while the object of the research
was the ability to read early. The results showed that the initial reading
ability of the first graders of State Elementary School 08 Muara Pawan
Ketapang had a significant increase with the help of letter card media.
Based on the results of the action test in the process of learning to read
using letter card media, it shows that there is an increase in the percentage
of student learning outcomes from cycle I to cycle II. In the first cycle, the
percentage of students who have reached the individual success criteria,
namely 70, only reached 52%, the second cycle increased 34% to 86%. This
has exceeded the research success criteria set by the researcher, which is
85%. Thus, it can be concluded that the use of letter card media can
improve students' initial reading skills in learning Indonesian in first grade
at the State Elementary School 08 Muara Pawan Ketapang.
Keywords: Beginning Reading, Letter Card Media.

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan


membaca permulaan menggunaan media kartu huruf pada siswa kelas I
Sekolah Dasar Negeri 08 Muara Pawan Kabupaten Ketapang. Metode yang
digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian
adalah siswa kelas I berjumlah 21 orang, sedangkan obyek penelitian adalah
kemampuan membaca permulaan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa
kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri 08 Muara Pawan
Ketapang terjadi peningkatan signifikan dengan berbantuan media kartu
huruf. Berdasarkan data hasil tes perbuatan dalam proses pembelajaran
membaca menggunakan media kartu huruf, menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan prosentase hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada
siklus I presentase jumlah siswa yang telah mencapai kriteria keberhasilan
individu yakni ≥ 70, baru mencapai 52%, siklus II meningkat 34% menjadi
86%. Hal ini telah melampaui kriteria keberhasilan penelitian yang
ditetapkan oleh peneliti yakni sebesar ≥ 85%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan siswa pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas I SD Negeri 08 Maara Pawan Ketapang.
Kata Kunci: Membaca Permulaan, Media Kartu Huruf.

316 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

M embaca, merupakan
aktivitas yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi, memperoleh ilmu
suatu permulaan, siswa dituntut untuk mampu
membaca huruf, suku kata dan kalimat.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
dan pengetahuan serta pengalaman- dilaksanakan sesuai dengan perbedaan atas
pengalaman baru. Pada hakikatnya, kelas rendah dan kelas tinggi. Pelajaran
aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, Bahasa Indonesia di kelas rendah biasanya
yaitu membaca sebagai proses dan disebut pelajaran membaca permulaan,
membaca sebagai produk. Membaca sedangkan dikelas tinggi disebut pelajaran
sebagai proses mengacu pada aktivitas membaca lanjut.
fisik dan mental. Sedangkan membaca Penggunaan model pembelajaran
sebagai produk mengacu pada dan media pembelajaran sangat membantu
konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan dalam membelajarkan siswa kelas satu
pada saat membaca ( Puji Santosa dkk, sekolah dasar. Siswa kelas satu SD pada
2005: 6.3). umumnya masih berada pada taraf berfikir
Kegiatan membaca merupakan konkret, yaitu anak akan mudah
aktivitas yang unik dan rumit, sehingga mengenali hal-hal yang bersifat nyata.
seseorang tidak dapat melakukan hal Oleh karena itu dalam membelajarkan
tersebut tanpa mempelajarinya, terutama mereka diperlukan alat bantu yang
anak usia sekolah dasar yang baru bervariasi, sehingga akan membangkitkan
mengenal huruf atau kata-kata. Problem minat siswa dalam mengikuti pelajaran.
umum yang dihadapi anak dalam Salah satu media yang digunakan oleh
membaca adalah pada pelaksanaan guru dalam pengajaran membaca
pengajaran membaca, dimana guru sering permulaan ini adalah kartu huruf. Kartu
kali dihadapkan pada anak yang huruf merupakan abjad-abjad yang
mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dituliskan pada potongan-potongan suatu
dengan hubungan huruf, suku kata, kata, media, baik karton, kertas maupun papan
kalimat sederhana, maupun ketidak tulis (tripleks). Potongan-potongan huruf
mampuan anak memahami isi bacaan. tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai
Berdasarkan Kurikulum Berbasis keinginan pembuat suku kata, kata
Kompetensi Bahasa Indonesia 2004, maupun kalimat. Penggunaan kartu huruf
Standar Kompetensi Mata Pelajaran ini sangat menarik perhatian siswa dan
Bahasa Indonesia khususnya membaca sangat mudah digunakan dalam

317 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

pengajaran membaca permulaan. Selain syarat, yaitu kemampuan membunyikan:


itu kartu huruf juga melatih kreatifitas lambang-lambang tulis, penguasaan kosa
siswa dalam menyusun kata-kata sesuai kata untuk memberi arti, dan memasukkan
dengan keinginannya makna dalam kemahiran bahasa.
Media kartu huruf termasuk media Pelaksanaan membaca permulaan
visual yang sering digunakan oleh guru di kelas I sekolah dasar dilakukan dalam
baik di taman kanak-kanak maupun di dua tahap, yaitu membaca periode tanpa
sekolah dasar kelas satu untuk buku dan membaca dengan menggunakan
mengenalkan huruf dan mengajarkan buku. Pembelajaran membaca tanpa buku
membaca pemulaan pada siswa. dilakukan dengan cara mengajar
Membaca Permulaan merupakan menggunakan media atau alat peraga
tahapan proses belajar membaca bagi selain buku misalnya kartu gambar, kartu
siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa huruf, kartu kata dan kartu kalimat.
belajar untuk memperoleh kemampuan Pembelajaran membaca dengan
dan menguasai teknik-teknik membaca buku merupakan kegiatan membaca
dan menangkap isi bacaan dengan baik. dengan menggunakan buku sebagai bahan
Oleh karena itu guru perlu merancang pelajaran
pembelajaran membaca dengan baik Selanjutnya untuk membelajarkan
sehingga mampu menumbuhkan kebiasan siswa membaca permulaan selain
membaca sebagai sesuatu kegitan yang menggunakan media kartu huruf, perlu
menyenangkan. didukung dengan metode yang tepat. Ada
Pada tingkatan membaca beberapa metode yang digunakan dalam
permulaan, pembaca belum memiliki pembelajaran membaca permulaan antara
keterampilan kemampuan membaca yang lain : (1) Metode Eja (2) Metode Bunyi
sesungguhnya, tetapi masih dalam tahap dan Abjad (3) Metode Suku Kata dan
belajar untuk memperoleh keterampilan Metode Kata (4) Metode Global, dan (5)
atau kemampuan membaca. Membaca Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik).
pada tingkatan ini merupakan kegiatan Dalam penggunaan media kartu
belajar mengenal bahasa tulis. Melalui huruf untuk meningkatkan kemampuan
tulisan itulah siswa dituntut dapat membaca permulaan, peneliti menerapkan
menyuarakan lambang-lambang bunyi kombinasi metode eja, bunyi dan abjad.
bahasa tersebut. Untuk memperoleh
kemampuan membaca diperlukan tiga

318 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

METODE PENELITIAN bersama-sama menyusun Rencana


Penelitian ini menggunakan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tema:” Diriku.”, dan media yang
model Kurt Lewin yang meliputi empat diperlukan termasuk media kartu huruf.
komponen yaitu: perencanaan (planning), Kemudian peneliti menyusun format
tindakan (aktion), pengamatan (observing) observasi untuk proses pelaksanaan
dan refleksi (reflecting). Rencana lanjutan penelitian tindakan kelas dilihat dari guru
dibuat setelah mendapatkan hasil refleksi sebagai pelaksana tindakan dan siswa
dari kegiatan pembelajaran siklus pertama. sebagai subyek dari pelaksanaan penelitian
Rencana lanjutan berisi perbaikan dari tindakan kelas. Selanjutnya peneliti
kekurangan yang ada pada kegiatan di bersama guru menyusun instrumen
siklus pertama yang dituangkan dalam penilaian tes perbuatan untuk mengukur
kegiatan pembelajaran pada siklus kedua kemampuan membaca permulaan siswa.
Model rancangan PTK oleh Hal ini dilakukan untuk mengetahun
Kemmis dan McTaggart dikembangkan kemampuan siswa pada awal penelitian
dalam pelaksanaan penelitian dengan maupun setelah dilaksanakan proses
model spiral dari siklus yang satu ke siklus pembelajaran oleh guru.
berikutnya. Model yang dikemukakan oleh Penelitian tindakan kelas ini
Kemmis dan McTaggart pada hakekatnya dilakukan oleh peneliti utama dan guru
berupa perangkat-perangkat atau untaian- kelas I SD Negeri 08 Muara Pawan
untaian dengan satu perangkat terdiri dari sebagai anggota peneliti dengan cara
empat komponen, yaitu; perencanaan, berkolaborasi, yaitu dilakukan secara
tindakan, pengamatan dan refleksi. berpasangan antara pihak yang melakukan
Komponen-komponen tersebut tindakan pada anak dan pihak yang
dijelaskan melalui langkah-langkah mengamati proses jalannya tindakan yang
sebagai berikut : Pertama, tahap dilakukan. Peneliti menentukan fokus
perencanaan. Dalam tahap ini, peneliti permasalahan yang perlu mendapat
utama dan anggota peneliti yang adalah perhatian untuk diamati kemudian
guru kelas I mengadakan pertemuan untuk membuat instrument pengamatan untuk
merancang segala sesuatu yang diperlukan membantu peneliti melihat fakta yang
dalam penelitian, termasuk tema telah terjadi selama tindakan berlangsung.
pembelajaran dan waktu pelaksanaanya. Kedua, tahap pelaksanaan
Di samping itu tim peneliti secara tindakan. Pada pelaksanaan tindakan,

319 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

kegiatan yang dilakukan adalah subyek memperoleh tindakan secara sistematis.


guru melaksanakan skenerio pembelajaran Tahap ini sebagai sarana untuk melihat
di kelas mengacu pada Rencana kembali tindakan yang telah dilakukan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terhadap subjek penelitian dan telah
telah disusun. dicatat dalam observasi. Langkah ini
Ketiga, tahap pengamatan. dilakukan melalui diskusi bersama antara
Pengamatan atau observasi dilakukan sesama peneliti yakni peneliti utama dan
untuk mengamati proses pembelajaran guru kelas sebagai pelaksana tindakan
yang sedang berlangsung, mengamati sekaligus sebagai anggota peneliti. Hasil
interaksi selama proses pembelajaran refleksi ini penting untuk melakukan tiga
berlangsung, mengamati respon anak kemungkinan yang terjadi terhadap
terhadap proses pembelajaran. perencanaan sebelumnya, yaitu antara
Pengamatan dilakukan oleh peneliti utama diberhentikan, dimodifikasi, atau
pada saat proses tindakan yang sedang dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Refleksi
berlangsung oleh guru. Peneliti anggota dilakukan untuk mengetahui tingkat
sebagai guru pelaksana yang melakukan keberhasilan dalam menerapkan media
tindakan dan juga sekaligus mengamati kartu huruf kepada peserta didik dalam
akivitas siswa. pembelajaran membaca di kelas. Bila
Pelaksanaan pengamatan terhadap terdapat hambatan di dalamnya maka
tindakan dilaksanakan ketika proses peneliti utama berdiskusi dengan guru
pembelajaran berlangsung dengan adanya mencari jalan keluar untuk memperbaiki
lembar observasi yang telah dibuat permasalahan tersebut dan dilanjutkan
sebelumnya oleh peneliti. Hal yang harus pada tahap siklus selanjutnya jika
diamati yaitu proses pembelajaran yang diperlukan.
sedang berlangsung, setelah dilakukannya Data dalam penelitian ini
pengamatan maka dilakukan dengan dikumpulkan melalui teknik tes. Teknik
analisis. Analisis hasil pengamatan tes berupa tes perbuatan untuk mengukur
dimaksudkan untuk mengetahui jalannya hasil berlajar siswa dalam bentuk
pembelajaran berlangsung. kemampuan membaca, menggunakan alat
Keempat, Refleksi. Komponen media kartu huruf. Data tes hasil belajar
reflektif adalah langkah di mana tim membaca dengan berbantuan media kartu
peneliti menilai kembali situasi atau huruf dikumpulkan dari sumber langsung
kondisi, setelah subjek yang diteliti yakni siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri

320 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

08 Muara Pawan dalam pembelajaran (Ngalim Purwanto, 2006 : 112).


Hasil persentase pada masing-
tematik dengan tema:” Diriku.”
masing indikator ditransformasikan pada
Peningkatan hasil belajar siswa dalam
penentuan patokan dengan perhitungan
bentuk kemampuan membaca dihasilkan
persentase untuk skala lima (Burhan
dari sebuah tindakan menggunakan media
Nurgiyantoro 2009 : 399). Adapun kriteria
kartu huruf, dikumpulkan dan digunakan
patokan yang digunakan adalah sebagai
sebagai bahan pertimbangan dan acuan
berikut:
untuk menentukan tindakan perbaikan
85 - 100 = Baik sekali
pada siklus-siklus berikutnya.
70 - 84 = Baik
Dalam penelitian ini analisis data 60 - 69 = Cukup
40 – 59 = Kurang
yang digunakan adalah deskriptif
0 - 39 = Gagal
kualitatif. Analisis ini dimaksudkan untuk
Tingkat keberhasilan adalah
mendeskripsikan tingkat kemampuan
standar yang digunakan untuk menentukan
membaca siswa membaca dalam
berhasil atau tidaknya suatu penelitian.
mengikuti pembelajaran tematik dengan
Dalam penelitian ini kiriteria keberhasilan
tema: “Diriku.” Analisis data adalah
minimal secara individu ditetapkan apabila
merangkum secara akurat data - data
kemampan membaca siswa telah mencapai
dengan benar. Data yang dianalisis adalah
nilai ≥ 70. Keberhasilan penelitian yang
aspek kemampuan membaca siswa pada
diharapkan adalah meningkatnya
saat proses pembelajaran berlangsung
presentase hasil tes perbuatan membaca
menggunakan media kartu huruf.
siswa menggunakan media kartu huruf.
Analisa data yang digunakan adalah
Maka indikator keberhasilan penelitian
statistik deskriptif (persentase) dengan
apabila kemampuan membaca siswa telah
melihat hasil tes perbuatan membaca
mencapai ≥ 85% .
menggunakan media kartu huruf, dengan
rumus sebagai berikut : HASIL PENELITIAN
𝑅 Penelitian ini dilaksanakan di
𝑆= × 100%
𝑁 Sekolah Dasar Negero 08 Muara Pawan
Keterangan : Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.
S = nilai persen yang dicari atau
diharapkan SDN 08 Muara Pawan beralamat di Jalan
R = skor mentah yang diperoleh siswa Ketapang – Siduk kilometer 10 Ketapang
N = skor maksimum ideal dari tes yang
bersangkutan Kalimantan Barat. Subyek penelitian
100 =bilangan tetap adalah siswa kelas I SDN 08 Muara

321 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

Pawan sebanyak 21 orang, terdiri dari 10 Setelah penelitian tahap pertama


orang laki-laki dan 11 perempuan. Obyek dilaksanakan, peneliti utama mengadakan
penelitian adalah kemampuan membaca refleksi bersama guru kelas sebagai
permulaan siswa kelas I SD Negeri 08 anggota peneliti terhadap hasil yang
Muara Pawan menggunakan media kartu dicapai siswa dalam membaca abjad A-Z.
huruf. Dalam pembahasan dijumpai beberapa hal
Realisasi tindakan siklus I yang dialami siswa, yaitu : (1) Ada
dilaksanakan mengacu pada skenario beberapa siswa yang kurang hafal huruf
pembelajaran yang telah dirancang dalam huruf ajad yang mereka tunjuk di papan
RPP tematik sebagai berikut: (1) Pada tulis; (2) Nampak muncul sikap kaku,
kegiatan awal guru mengucapkan salam, ragu-ragu, dan bimbang pada diri siswa
memeriksa kehadiran siswa, melakukan dalam melaksanakan perintah dari guru
appersepsi dengan menunjukkan beberapa sehingga membunyikan huruf tidak jelas;
kartu huruf serta menanyakannya kepada (3) Peserta didik masih lamban dalam
siswa. Terhadap jawaban siswa guru menghafal huruf abjad A-Z.
memberikan penguatan. Selanjutnya guru Mengacu pada hasil refleksi terhadap
menjelaskan tentang abjad A-Z dan pelaksanaan tindakan siklus I belum
menyampaikan tujuan pembelajaran. (2). mencapai kriteria keberhasilan yang
Kegiatan inti diawali dengan guru ditetapkan peneliti yakni ≥85%, maka
menempelkan famplet abjad A-Z di papan penelitian ini dilanjutkan dengan siklus II,
tulis kemudian mengajak peserta didik dengan langkah-langkah pembelajaran
membacakan abjad A-Z tersebut bersama- sebagai berikut: (1) Pada kegiatan awal
sama. Kemudian guru meminta siswa guru mengucapkan salam, memeriksa
maju satu persatu membacakan abjad A- kehadiran siswa, melakukan appersepsi
Z sampai semua siswa mendapat giliran. tentang huruf abjad, dan memberikan
Pada saat siswa maju untuk membaca penguatan terhadap jawaban yang
abjad di papan tulis proses penilaian diberikan siswa. Selanjutnya guru
perbuatan dilakukan oleh peneliti (3) Pada menyampaikan tema : Diriku,” dan
kegiatan akhir, dilakukan evaluasi menyampaikan tujuan pembelajaran yang
bersama terhadap pembelajaran dan akan dicapai pada akhir pembelajaran.
meminta siswa untuk menghafal abjad A- Kemudian guru menjelaskan tentang
Z di rumah sebelum menutup kegiatan media kartu huruf, cara memainkannya
dengan doa bersama. dan alat yang digunakan untuk bermain

322 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

kartu huruf. (2) Pada kegiatan inti guru peningkatan yang signifikan dari siklus I
membagikan kartu huruf kepada peserta ke siklus II. Hal ini nampak pada data
didik, masing-masing mendapatkan 4 katu hasil tes perbuatan membaca, sebagaimana
huruf yang berbeda. Selanjutnya guru ditampilkan pada tabel 1 berikut
menjelaskan cara bermain, dengan contoh Tebel 1
Perbandingan Data Hasil Tes Kemampuan
menyebutkan nama guru sendiri “D-A-S- Membaca Siklus I dan II

M-A-W-A-R-T-I”. Siswa yang memegang No Nama Siswa Siklus Siklis II Peningka


Urt I tan
huruf abjad sesuai dengan nama tersebut 1 Abdel 65 70 5
2 Ainun 68 71 3
segera membentuk barisan sehingga abjad 3 Aisyah 75 78 3
4 Alifa 68 70 2
tersebut berbunyi “DASMAWARTI”. 5 Andre 67 71 4
6 Arumi 74 77 3
Permainan dilanjutkan dengan 7 Damar 60 64 4
8 Dicky 65 70 5
menggunkan nama anggota tubuh, 9 Fensen 60 63 3
10 Ferji 70 74 4
misalnya tangan, kaki, kepala, dan 11 Jesica 73 75 2
12 Nabila 69 77 8
seterusnya. Kemudian dilanjutkan dengan 13 Nadia 67 70 3
14 Nia 68 74 6
setiap peserta didik menyusun namanya 15 Rahma 66 66 0
16 Revan 73 78 5
sendiri secara bergantian dan 17 Rido 78 80 2
18 Ryky 79 83 4
membacakannya. Peserta didik yang sudah 19 Susan 80 87 7
20 Syyofa 80 85 5
maupun yang belum mendapat giliran 21 Vidya 80 87 7
Rerata (%) 52% 86% 34%
bermain dapat memberi semangat kepada
teman-temannya yang sedang bermain. Berdasarkan data hasil penelitian
Dalam proses ini observer menilai pada tabel 1 di atas, tergambar bahwa
kemampuan setiap individu peserta didik kemampuan membaca siswa kelas I SDN
untuk menyusun kartu huruf sesuai dengan 08 Muara Pawan Ketapang pada siklus I
nama mereka masing-masing, kemudian mencapai 52%. Mengacu pada criteria
membacanya. (3) Kegiatan Akhir. Pada keberhasilan minimal yang ditetapkan
kegiatan akhir, dilakukan evaluasi untuk individu peserta didik, 11 dari 21
bersama terhadap kegiatan yang telah siswa telah mencapai nilai ≥ 70,
diberikan, kemudian merapikan alat yang sedangkan 10 orang siswa atau 48% siswa
telah digunakan dan berdoa sebelum lainnya masih berada di bawah nilai 70.
pulang. Mengacu pada prosentase keberhasilan
Berdasarkan proses pelaksanaan penelitian yang ditetapkan yakni 85%,
tindakan siklus I dan siklus II, hasil maka hasil siklus I belum mencapai
penelitian menunjukkan adanya kriteria yang ditetapkan, karena masih

323 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

48% atau 10 siswa masih berada dibawah cukup signifikan yakni mencapai 7 atau 8
nilai 70. Hasil tes kemampuan membaca poin. Secara keseluruhan rata-rata
peserta didik kelas I SDN 08 Muara peningkatan kemampuan membaca siswa
Pawan pada siklus I masih sangat rendah, kelas I SDN 08 Muara Pawan siklus I dan
khususnya untuk 10 siswa. Berdasarkan siklus II sebesar 34%.
data tersebut dapat diuraikan bahwa siswa
SIMPULAN
yang mencapai kualifikasi cukup sebanyak
Berdasarkan data hasil penelitian
10 siswa dan kualifikasi baik dan sangat
dan pembahasan, dapat dikemukakan
baik 11 siswa.
simpulan penelitian sebagai berikut:
Pada siklus II data hasil tes
Pertama, penggunaan media kartu huruf
kompetensi membaca berbantuan media
efektif dalam meningkatkan kemampuan
kartu huruf pada siswa kelas I SDN 08
membaca siswa kelas I SDN 08 Muara
Muara Pawan mengalami peningkatan
Pawan Ketapang. Hal ini terlihat dari data
sehingga mencapai 86%. Mengacu pada
hasil tes perbuatan membaca yang
kriteria minimal yang ditetapkan peneliti
dilaksanakan dalam proses pembelajaran
untuk individu, 18 dari 21 siswa telah
di mana terjadi peningkatan kemampuan
mencapai nilai ≥ 70, sedangkan 4 orang
membaca untuk setiap peserta didik secara
siswa atau 14% siswa lainnya
bervariasi. Pada siklus I kompetensi
memperoleh nilai di bawah 70. Mengacu
membaca siswa kelas I SDN 08 Muara
pada kriteria keberhasilan penelitian yakni
Pawan Ketapang mencapai 52%. Pada
85%, maka, hasil siklus II ini telah
siklus II jumlah siswa yang telah mencapai
mencapai kriteri yang telah ditetapkan
kriteria keberhasilan minimal, meningkat
peneliti.
34% menjadi 86% Secara keseluruhan
Bedasarkan data pada tabel 1 di
rata-rata peningkatan kemampuan
atas, nampak bahwa peningkiatan
membaca siswakelas I SDN 08 Muara
kemampuan membaca masing-masing
Pawan dari siklus I ke siklus II sebesar
siswa sangat beragam. Ada satu orang
34%. Kedua, penerapan media huruf yang
siswa yang kemamuan membacanya tidak
dikemas dalam bentuk permainan,
meningkat yakni nilainya tetap 66 pada
memberi motivasi dan semangat bagi
siklus I dan II. Siswa yang kemamuannya
peserta didik untuk aktif terlibat dalam
meningkat 2 -3 poin terdiri dari 9 orang,
pembelajaran, sehingga pembelajaran
meningkat 4-6 poin ada 9 orang, dan ada
menggunakan media kartu huruf efektif
tiga orang siswa yang peningkatannya

324 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021

untuk meningkatkan kemampuan


Hakim, Imam Nur. “Pembelajaran
membaca permulaan siswa kelas I SD
Tematik Integratif di SD/MI
Negeri 08 Muara Pawan Ketapang kurkulum 2013.” Insania volume
19 (1 Januari 2014).
UCAPAN TERIMA KASIH
Kadir, Abd. 2014. Pembelajaran Tematik.
Dengan tersusunnya artikel ilmiah Jakarta: PT. Raja Grafinda Persada
Masyithoh, Syari’ati. Meningkatkan
dengan judul :” Peningkatan Kemampuan
Kemampuan Membaca Permulaan
Membaca melalui Media Kartu Huruf Melalui Media Balok Huruf Pada
Kelompok B TK Negeri Pembina
pada Siswa Kelas I SDN 08 Muara
Bantul. Vol. 05 Edisi 2, 2016.
Pawan Kabupaten Ketapang,” maka Paizaluddin dan Ermalinda. Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
Research). Bandung: Alfabeta,
Kepala SD Negeri 08 Muara Pawan yang 2013.
Pangastuti, Ratna dan Siti Farida Hanum.
telah memberi kesempatan kepada Peneliti
Pengenalan Abjad pada Anak Usia
untuk mengadakan penelitian. Ucapan Dini Melalui Media Kartu Huruf.
Vol. 1 (1), 2017.
terima kasih juga Peneliti sampaikan
Salmiati. Penerapan Media Flash Card
kepada Guru Kelas I SDN 08 Muara dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca Permulaan pada Anak
Pawan, yang bersedia diajak kerjasama
Kelompok A PAUD di Kabupaten
berkolaborasi dalam penelitian sebagai Aceh Besar. Vol. 5 No. 2, 2018.
Sulianah. Mengenalkan Konsep Huruf
anggota peneliti sekaligus sebagai subyek
dengan Metode Permainan Kartu
pada penelitian ini. Semoga kebaikan Huruf pada Anak. Vol. 1 No. 2,
2013.
Bapak dan Ibu mendapatkan berkat yang
Trisniwati, “Peningkatan Kemampuan
berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kasih. Mengenal Huruf Melalui Metode
Permainan Kartu Huruf Pada
Kelompok B1 TK ABA
DAFTAR PUSTAKA
Ketanggungan Wirobrajan
Yogyakarta”,Skripsi pada
Anggraeni, Ria. Upaya Meningkatkan
Universitas Negeri Yogyakarta:
Kemampuan Membaca Permulaan
2014.
Melalui Penggunaan Media Papan
Windarti, Tri. Peningkatan Kemampuan
Flanel pada Anak. Edisi 5, 2015.
Membaca Permulaan Anak
Ariyati, Tatik. Peningkatan Kemampuan
Kelompok B Melalui Permainan
Membaca Permulaan Melalui
Tangga Literasi di RA (Raudhatul
Penggunaan Media Gambar Vol.8
Athfal) AlBaraakah
Edisi I, 2014
SariharjoNgaglik Sleman.Edisi 11,
Astuti, Sri. Penggunaan Media Kartu
2015.
Huruf Untuk Meningkatkan
KemampuanMenulis Permulaan di
TK Intan Komara Kelompok B.
Vol. 7 No. 1, 2016.

325 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3

You might also like