Professional Documents
Culture Documents
Ason
Ason
Ason¹, Dasmawarti²
Dosen STKIP Melawi¹ , Guru SDN 08 Muara Pawan²
Alamat : JL.RSUD Melawi KM. 04 Nanga Pinoh, Melawi 79672
asonyakobus@gmail.com, dasmasd08@gmail.com
Abstract : This study aims to improve early reading skills using letter card
media in first grade students of State Elementary School 08 Muara Pawan,
Ketapang Regency. The method used is classroom action research method.
The research subjects were 21st graders, while the object of the research
was the ability to read early. The results showed that the initial reading
ability of the first graders of State Elementary School 08 Muara Pawan
Ketapang had a significant increase with the help of letter card media.
Based on the results of the action test in the process of learning to read
using letter card media, it shows that there is an increase in the percentage
of student learning outcomes from cycle I to cycle II. In the first cycle, the
percentage of students who have reached the individual success criteria,
namely 70, only reached 52%, the second cycle increased 34% to 86%. This
has exceeded the research success criteria set by the researcher, which is
85%. Thus, it can be concluded that the use of letter card media can
improve students' initial reading skills in learning Indonesian in first grade
at the State Elementary School 08 Muara Pawan Ketapang.
Keywords: Beginning Reading, Letter Card Media.
316 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021
M embaca, merupakan
aktivitas yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi, memperoleh ilmu
suatu permulaan, siswa dituntut untuk mampu
membaca huruf, suku kata dan kalimat.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
dan pengetahuan serta pengalaman- dilaksanakan sesuai dengan perbedaan atas
pengalaman baru. Pada hakikatnya, kelas rendah dan kelas tinggi. Pelajaran
aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, Bahasa Indonesia di kelas rendah biasanya
yaitu membaca sebagai proses dan disebut pelajaran membaca permulaan,
membaca sebagai produk. Membaca sedangkan dikelas tinggi disebut pelajaran
sebagai proses mengacu pada aktivitas membaca lanjut.
fisik dan mental. Sedangkan membaca Penggunaan model pembelajaran
sebagai produk mengacu pada dan media pembelajaran sangat membantu
konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan dalam membelajarkan siswa kelas satu
pada saat membaca ( Puji Santosa dkk, sekolah dasar. Siswa kelas satu SD pada
2005: 6.3). umumnya masih berada pada taraf berfikir
Kegiatan membaca merupakan konkret, yaitu anak akan mudah
aktivitas yang unik dan rumit, sehingga mengenali hal-hal yang bersifat nyata.
seseorang tidak dapat melakukan hal Oleh karena itu dalam membelajarkan
tersebut tanpa mempelajarinya, terutama mereka diperlukan alat bantu yang
anak usia sekolah dasar yang baru bervariasi, sehingga akan membangkitkan
mengenal huruf atau kata-kata. Problem minat siswa dalam mengikuti pelajaran.
umum yang dihadapi anak dalam Salah satu media yang digunakan oleh
membaca adalah pada pelaksanaan guru dalam pengajaran membaca
pengajaran membaca, dimana guru sering permulaan ini adalah kartu huruf. Kartu
kali dihadapkan pada anak yang huruf merupakan abjad-abjad yang
mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dituliskan pada potongan-potongan suatu
dengan hubungan huruf, suku kata, kata, media, baik karton, kertas maupun papan
kalimat sederhana, maupun ketidak tulis (tripleks). Potongan-potongan huruf
mampuan anak memahami isi bacaan. tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai
Berdasarkan Kurikulum Berbasis keinginan pembuat suku kata, kata
Kompetensi Bahasa Indonesia 2004, maupun kalimat. Penggunaan kartu huruf
Standar Kompetensi Mata Pelajaran ini sangat menarik perhatian siswa dan
Bahasa Indonesia khususnya membaca sangat mudah digunakan dalam
317 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021
318 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021
319 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021
320 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021
321 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021
322 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021
kartu huruf. (2) Pada kegiatan inti guru peningkatan yang signifikan dari siklus I
membagikan kartu huruf kepada peserta ke siklus II. Hal ini nampak pada data
didik, masing-masing mendapatkan 4 katu hasil tes perbuatan membaca, sebagaimana
huruf yang berbeda. Selanjutnya guru ditampilkan pada tabel 1 berikut
menjelaskan cara bermain, dengan contoh Tebel 1
Perbandingan Data Hasil Tes Kemampuan
menyebutkan nama guru sendiri “D-A-S- Membaca Siklus I dan II
323 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021
48% atau 10 siswa masih berada dibawah cukup signifikan yakni mencapai 7 atau 8
nilai 70. Hasil tes kemampuan membaca poin. Secara keseluruhan rata-rata
peserta didik kelas I SDN 08 Muara peningkatan kemampuan membaca siswa
Pawan pada siklus I masih sangat rendah, kelas I SDN 08 Muara Pawan siklus I dan
khususnya untuk 10 siswa. Berdasarkan siklus II sebesar 34%.
data tersebut dapat diuraikan bahwa siswa
SIMPULAN
yang mencapai kualifikasi cukup sebanyak
Berdasarkan data hasil penelitian
10 siswa dan kualifikasi baik dan sangat
dan pembahasan, dapat dikemukakan
baik 11 siswa.
simpulan penelitian sebagai berikut:
Pada siklus II data hasil tes
Pertama, penggunaan media kartu huruf
kompetensi membaca berbantuan media
efektif dalam meningkatkan kemampuan
kartu huruf pada siswa kelas I SDN 08
membaca siswa kelas I SDN 08 Muara
Muara Pawan mengalami peningkatan
Pawan Ketapang. Hal ini terlihat dari data
sehingga mencapai 86%. Mengacu pada
hasil tes perbuatan membaca yang
kriteria minimal yang ditetapkan peneliti
dilaksanakan dalam proses pembelajaran
untuk individu, 18 dari 21 siswa telah
di mana terjadi peningkatan kemampuan
mencapai nilai ≥ 70, sedangkan 4 orang
membaca untuk setiap peserta didik secara
siswa atau 14% siswa lainnya
bervariasi. Pada siklus I kompetensi
memperoleh nilai di bawah 70. Mengacu
membaca siswa kelas I SDN 08 Muara
pada kriteria keberhasilan penelitian yakni
Pawan Ketapang mencapai 52%. Pada
85%, maka, hasil siklus II ini telah
siklus II jumlah siswa yang telah mencapai
mencapai kriteri yang telah ditetapkan
kriteria keberhasilan minimal, meningkat
peneliti.
34% menjadi 86% Secara keseluruhan
Bedasarkan data pada tabel 1 di
rata-rata peningkatan kemampuan
atas, nampak bahwa peningkiatan
membaca siswakelas I SDN 08 Muara
kemampuan membaca masing-masing
Pawan dari siklus I ke siklus II sebesar
siswa sangat beragam. Ada satu orang
34%. Kedua, penerapan media huruf yang
siswa yang kemamuan membacanya tidak
dikemas dalam bentuk permainan,
meningkat yakni nilainya tetap 66 pada
memberi motivasi dan semangat bagi
siklus I dan II. Siswa yang kemamuannya
peserta didik untuk aktif terlibat dalam
meningkat 2 -3 poin terdiri dari 9 orang,
pembelajaran, sehingga pembelajaran
meningkat 4-6 poin ada 9 orang, dan ada
menggunakan media kartu huruf efektif
tiga orang siswa yang peningkatannya
324 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3
Jurnal Pendidikan Dasar, 9 (2), Desember 2021
325 | J P D , p - I S S N : 2 2 5 2 – 8 1 5 6 , e - I S S N : 2 5 7 9 - 3 9 9 3