You are on page 1of 17
KEBIJAKAN PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO TAHUN 2018 Jalan Panglima Sudirman Nomor 16 Kertosono Nganjuk Kode Pos 64315 Telepon (0358) 5501604, 5501482, 5501503 Faks (0358) 553975 E-mail : rsudkertosono@nganjukkab.go.id PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO Jalan Pangiima Sudirman Nomor 16 Kertosono Nganjuk Kode Pos 64315 Telepon (0358) 5501604, 5501482, 5501503 Faks (0358) 553975 E-mail : rsudkertosono@nganjukkab.go.id KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO. NOMOR: 188/3794.c. MFK/411.303.42/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO, Menimbang a. bahwa agar kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana di lingkungan Rumah Sakit dapat berjalan lancar maka perlu dibuat Pedoman Sistem Utlitas yang memuat kaidah — kaidah Sistem Utiitas yang sesuai peraturan; b. bahwa agar buku pedoman sebagaimana dimaksud huruf a dapat dipergunakan secara maksimal, maka perlu ditetapkan dalam Keputusan Direktur. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan; 5. Permenkes No. 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan; 6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/MENKES/ PER/IIV2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1335/MENKES/ SK/X/2002, tentang Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit; 8. _ Keputusan Menteri Kesehatan No. 351/MENKES/ SK/II/2003, tentang Komite dan Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan; 9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Minimal Rumah Sakit; 10. Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 26 Tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk. 11. Surat Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 821/261/411.203/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang Pengangkatan dalam Jebatan Dokter yang diberi tugas tambahan sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono. MEMUTUSKAN: Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM LUTILITASDI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO. KESATU Pedoman Sistem Utiitas ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan sistem utiitas di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono KEDUA Pedoman dalam DIKTUM KESATU tercantum dalam lampiran Keputusan Direktur it KETIGA Keputusaniniberlakusejakditetapkan, denganketentuanakansenantiasadisempurnakansesuaidenganperkem bangan yang ada, Ditetapkan di Nganjuk tariggal 4 Desember 2017 NIP. 19730308 200501 2.001 LAWPIRAN —_KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO NomoR 188 MFK /411,303.42/2017| TANGGAL —; 4 DESEMBER 2017 BABI PENGERTIAN DAN BATASAN A. Pengertian Sistem utiitas adalah unit-unit kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, Kesehatan, keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam pelayanan rumah sakit. Dalam hal ini kelengkapan serta ketersediaan sistem utilitas sangat dibutuhkan Rumah Sakit untuk mendukung standar pelayanan pasien yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan biaya yang efektif. Perencanaan manajemen utiltas diperlukan untuk memastikan bahwa layanan penting dari sistem utiitas ini selalu tersedia,misalnya seperti ketersediaan listrik dan air bersih 24 jam 7 hari Bangunan-bangunan gedung tidak dapat terlepas dari _masalah-masalah lingkungan seperti hujan, angin, panas, dingin, lembab, polusi dan sebagainya. Hal itu menyebabkan sebuah bangunan memerlukan suatu sistem utlitas yang dapat berfungsi dalam pelayanan suatu bangunan (building service), dimana fungsi utamanya adalah pada operasi mekanikal dan elektrikal seperti sistem tata udara, sistem plumbing, sistem kelistrixan, sistem tata cahaya, sistem transportasi vertikal dan sistem-sistem yang lain yang dapat menunjang bangunan tersebut agar dapat berfungsi dengan baik. Secara fisik sistem utlitas rumah sakit sebagian besar merupakan jalur-jalur panjang, baik pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya. Dan di datam perancangan bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya ruang/tempatllokasi yang secara kuantitas cukup dan secara kualitas memenuhi syarat, baik syarat teknis maupun syarat pemeliharaan dan perbaikan. Di dalam perancangannya, seringkali jalur instalasi ini ditempatkan pada satu zona dengan jalur sirkulasi, baik yang berada dalam jalur vertikal maupun yang berada pada jalur horisontal. Pada jalur vertical yang ditempatkan pada satu zona disebut core dan pada jalur horisontal sering kita lihat berada sejalan dengan jalur-jalur koridor yang menjalar di dalam bangunan yang bersangkutan. B. Batasan Pembangunan sebuah rumah sakit menempati rangking teratas dalam hal komplesitasnya bila dibandingkan dengan public building yang lain, misalnya hotel, perkantoran, kampus,dan lain-lain. Untuk itu diperlukan pemahaman yang sama pada tim yang terlibat dalam proses pembangunan sebuah rumah sakit, berikut adalah beberapa hal penting yang nampaknya sedethana namun sering “terlewatkan” dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan rumah sakit ; Sistem penghawaan dan pengkondisian udara Sistem komunikasi intern rumah sakit Sistem kelistrikan Sistem fasilitas sanitasi Sistem plumbing Sistem tanggap darurat kebakaran Sistem gas medis Sistem distribusi vertikallift eNoannaona (8 ins denon Cnscarer BABII ‘SISTEM PENGHAWAAN DAN PENGKONDISIAN UDARA ‘A. Sistem Penghawaan Setiap bangunan rumah sakit harus memiliki ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan rumah sakit harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami. Jenis sistem penghawaan di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono menggunakan : 1, AC ( Air Conditioner ) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area (yang digunakan untuk pendinginan maupun pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu tertentu). Jenis AC yang digunakan yaitu :AC Central, AC Split dan AC stand. 2. Exhaust fan berfungsi untuk menghisap udara panas di dalam ruang dan membuangnya ke luar dan pada saat bersamaan menghisap udara segar di luar masuk ke dalam ruangan. Fungsi lain exhaust fan adalah mengatur volume udara yang akan disirkulasikan pada ruang. Supaya sehat setiap ruang butuh sirkulasi udara berbeda sesuai dengan fungsinya. Bo BAB Ill ‘SISTEM KOMUNIKASI DALAM RUMAH SAKIT Persyaratan komunikasi dalam rumah sakit dimaksudkan sebagai penyedia sistem komunikasi baik untuk keperluan internal bangunan ataupun untuk hubungan keluar, pada saat terjadi kebakaran/kondisi darurat lainnya. termasuk antara lain sistem telepon, sistem tata suara, sistem voice evacuation dan sistem panggilan perawat. Penggunaan instalasi tata suara pada waktu keadaan darurat dimungkinkan asal memenuhi pedoman dan standar yang berlaku A. Sistem Telepon dan Tata Suara Persyaratan teknis instalasi telepon antara lain : 1. Saluran masuk sistem telepon harus memenuhi persyaratan : a. Tempat pemberhentian ujung kabel harus terang, tidak ada genangan air, aman dan mudah dikerjakan b. Ukuran lubang orang (manhole) yang melayani saluran masuk ke dalam gedung untuk instalasi telepon minimal berukuran 1,50 m x 0,80 m dan harus diamankan agar tidak menjadi jalan air masuk ke rumah sakit pada saat hujan. . Diupayakan dekat dengan kabel catu dari kantor telepon dan dekat dengan jalan besar. 2. Penempatan kabel telepon yang sejajar dengan kabel listrik, minimal berjarak 0,10 m atau sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Ruang PABX/TRO sistem telepon harus memenuhi persyaratan = a. Ruang yang bersih, terang, kedap debu, sirkulasi udaranya cukup dan tidak boleh kena sinar matahari langsung, sera memenuhi persyaratan untuk tempat peralatan b. Tidak boleh digunakan cat dinding yang mudah mengelupas ¢. Tersedia ruangan untuk petugas sentral dan operator telepon B. Sistem Panggil Perawat (Nurse Call) Peralatan sistem panggilan perawat dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan bantuan perawatan baik dalam kondisi rutin ataupun darurat. Sistem panggil perawat bertujuan menjadi alat komunikasi antara perawat (8 ins denon Cnscarer dengan pasien dalam bentuk visual dan audible (suata) dan memberikan sinyal pada kejadian darurat pasien. Nurse call yang ada di lingkup Rumah Sakit Umum daerah Kertosono berupa tombol darurat di kamar perawatan yang tersambung langsung ke kantor perawat. C. Pemeliharaan dan Perbaikan 1. Tata suara a. Tape deck. 1) Pemelinaraan Pembersihan kotoran pada head dilakukan dengan head spray, bila terjadi penurunan kualitas suara. 2) Perbaikan kecil Apabila permukaan head sudah tipis, karet-karet_sudah gelas perlu dilakukan penggantian b. Paging microphone Pemeliharaan Pembersihan permukaan dan kotoran dilakukan dengan kain lap kering. Pembersihan dilakukan setiap 1 bulan. . Volume control. 1) Pemeliharaan a) Pembersinan permukaan dan kotoran dilakukan dengan bin lap, sedangkan kemacetan pada kontak mekaniknya dibersihkan dengan contact cleaner. Pembersinan dilakukan setiap 3 bulan. b) Knop yang longgar dapat dilakukan penyetelan atau penguatan dengan obeng. 2) Perbaikan kecil Knop yang aus dapat dilakukan penggantian dengan elemen yang sama. d. Speaker Pembersihan permukaan dan debu dilakukan dengan kuas. 2. Telepon a. Pesawat telepon Pemeliharaan Handset dibersihkan dengan kain lap, sedangkan microphone sebaiknya dilakukan dengan compressor. Pembersihan diakukan sebulan sekali b. Jack/outlet telepon 1) Pemelihraan Dilakukan penyetelan dengan obeng bila jack/outlet telepon longgar. 2) Perbaikan kecil Bila terjadi kerusakan dilakukan penggantian. Main Distribution Frame (MDF). Pemeliharaan 1) Debu yang terdapat pada MDF dibersihkan dengan kuas. Pembersihan dilakukan setahun sekali 2) Kabel-kabel yang longgar pada terminal kabel diperkuat dengan obeng ataupun dengan penyolderan. |. PABX Pemeliharaan Pembersihan kotoran pada PABX yang menggunakan relay dilakukan dengan contact cleaner. BABIV ‘SISTEM KELISTRIKAN A. Sumber Daya Listrik di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono 1. Sumber daya listrik normal Sumber daya listrik utama gedung harus diusahakan untuk menggunakan tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara. 2. Sumber daya listrik siaga Sumber daya listrik siaga di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono menggunakan 1 buah Genset dengan kapasitas 800 KVA. 3. Sumber daya listrik darurat Pasokan daya listrik darurat berasal dari peralatan UPS (Uninterruptable Power Supply) dengan kapasitas 60 KVA untuk melayani ruang prioritas. B. Jaringan Distribusi Listrik 1. Jaringan distribusi listrik terdiri dari kabel dengan inti tunggal atau banyak dan/atau busduct dari berbagai tipe, ukuran dan kemampuan 2. Peralatan pada papan hubung bagi seperti pemutus atus, saklar, tombol, alat ukur dan lain-lain harus ditempatkan dengan baik sehingga memudahkan pengoperasian dan pemeliharaan oleh petugas. 3. Jaringan yang melayani beban penting, seperti pompa kebakaran, lift kebakaran peralatan pengendali asap, sistem deteksi dan alarm kebakaran, sistem komunikasi darurat dan beban penting lainnya harus terpisah dari instalasi beban lainnya dan dilindungi terhadap kerusakan dan atau bencana lain. (8 ins denon Cnscarer BABV SISTEM FASILITAS AIR Persyaratan Air Bersih Rumah sakit adalah tempat yang unik. di dalamnya terdapat orang-orang yang menginap layaknya hotel, ada orang yang bekerja layaknya di kantor, ada juga restoran dan dapur yang melayani orang yang menginap dan bekerja tadi. Lebin rumit lagi, rumah sakit ada alat-alat besar yang mendukung operasionainya seperti genset, boiler, clarifier (pemasok air panas) dan alat-alat kesehatan seperti mesin haemodialysa, alat penguji darah dan sejumlah peralatan lain, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,antara lain; 1. Harus tersedia air bersih yang cukup dan memenuhi syarat Kesehatan atau dapat mengadakan pengolahan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Tersedia air bersih minimal 500 fiter/tempat tidur/hari ‘Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang membutuhkan secara berkesinambungan 4. Tersedia penampungan air (reservoir) bawah atau atas 5. Distribusi air minum dan air bersih di setiap ruangan/kamar harus menggunakan jaringan perpipaan yang mengalir dengan tekanan posit 6. Penyediaan fasilitas air panas dan uap terdiri atas unit boiler, sistem perpipaan dan kelengkapannya untuk distribusi ke daerah pelayanan 7. Dalam rangka pengawasan kualitas air maka rumah sakit harus melakukan inspeksi terhadap sarana air munum dan air ebrsih minimal 1 (satu) tahun sekali 8 Pemeriksaan kimia air minum dan atau air bersih dilakukan minimal 2 (dua) jali setahun (sekali pada musim kemarau dan sekali pada musim hujan), tik sampel yaitu pada penampungan air (reservoir) dan keran terjauh dari reservoir. 9. Rumah sakit telah menggunakan air yang sudah diolah seperti dari PDAM, sumur bor dan sumber lain untuk keperiuan operasi dapat melakukan pengolahan tambahan dengan cartridge fiter dan dilengkapi dengan desinfeksi menggunakan ultra violet. 10. Ruang farmasi dan hemodialisis : yaitu dari air yang dimurnikan untuk penyiapan bat, penyiapan injeksi dan pengenceran dalam hemodialisis A. Sistem Air Bersih di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono Sistem yang digunakan adalah dengan menngunakan 2 buah sumber air, yaitu 1. PDAM Adalah alah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai (8 ins denon Cnscarer sarana penyedia air bersin yang diawasi dan dimonitor oleh aparat aparat eksekutit maupun legisiatif daerah. Rumah sakit unum daerah Kertosono menggunakan air PDAM sebagai support pasokan pengadaan air bersih selain dari air tanah. Air Tanah ‘Adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri, termasuk di rumah sakit umum daerah kertosono B. Instalasi Pengolahan Air Limbah Instalasi pengolahan air limbah di Rumah sakit umum daerah kertosono berupa; 1 eeroanren Saluran Pemeliharaan dan saluran diatas secara periodik tiap bulan dapat berupa: a. Penggelontoran air. b. Penyemprotan air dengan tekanan tinggi . Pengambilan endapan. Lubang Pemeriksa (Bak Kontrol/Main Hole) Pemelinaraan Kloset Tangki Septik Bak Pengumpul/Pengangkat Instalasi Pengolahan Biologis Dengan Anaerobic Filter Bak Penampung Lumpur Bak Pengering Lumpur Bak Kaporisasi i, yang dipompa menggunakan mesin pompa tanam sibel. (8 ins denon Cnscarer BAB VI ‘SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN Berdasarkan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 390/KPTS/M/2002 maka pengadaan system tanggap darurat pada suatu instansi kebakaran harus tersedia. Sistem tanggap darurat kebakaran adalah suatu sistem yang di sediakan dalam suatu bangunan untuk menanggulangi bahaya kebakaran. Sistem pamadam kebakaran pada suatu instansi dengan gedung berlantai satu maupun bertingkat tinggi adalah wajid hukumnya untuk di sediakan. Mengingat terutama dalam suatu gedung bertingkat akan timbul keterbatasan tindakan yang dapat di lakukan penghuni untuk menyelamatkan diri saat teradi kebakaran. Selain itu proses penyelamatan para penghuni pun juga akan sulit di lakukan oleh dinas pemadam kebakaran di sebabkan tingginya lokasi Peralatan dan perlengkapan untuk penanggulangan kebakaran meliputi antara lain : Sistem deteksi dan alarm kebakaran Sistem Apar Sistem Sprinkler Sistem Hydran pomp, ‘A. SISTEM DETEKSI DAN ALARM KEBAKARAN Sistem alarm kegawaldaruratan merupakan perangkat yang berfungsi mendeteksi dan memperingatkan orang-orang di sekitarnya melalui suara ketika terdeteksi asap, api, karbon- dioksida, dan keadaan darurat lainnya. Sistem alarm kegawat daruratan yang digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono adalah alarm kebakaran dan heat detector. 1 SISTEM APAR ‘lat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu pula karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Oleh karena itu cara penggunaan APAR dan pemahaman terhadap fungsi- fungsi serta bagaimana management penggunaan Alat Pemadam Api Ringan serta tata letak APAR penting diketahui oleh setiap pegawai di Rumah Sakit, karenakan fungsinya untuk penanganan dini dalam menangani kebakaran bisa semaksimal mungkin, Apar yang digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono yaitu 1. APAR Dry powder (8 ins denon Cnscarer Il. Sistem Sprinkler Salah satu sistem yang dianjurkan dalam sistem tanggap darurat kebakaran Untuk diinstal adalah instalasi sprinkler. Sistem ini bekerja dengan prinsip yang sama seperti sistem hidran. sistem ini dikenal lebih sigap dalam melindungi bangunan dan praktis dibandingkan harus memanggil petugas pemadam kebakaran ataupun menunggu petugas yang profesional menggunakan sistem hidran. Sistem sprinkler bekerja secara otomatis artinya tidak dibutuhkan orang lain untuk mengendalikan atau mengoperasikannya. Sistem Sprinkler akan aktifjika detektor telah mendeteksi adanya kebakaran di ruangan tersebut, air pemancar yang keluar dari kepala sprinkler memilki daya tekan yang tinggi akibat lubang orifice pada kepala sprinkler dan tekanan dari pompa sehingga air pemancar yang keluar akan memadamkan ke seluruh area, dan penerapannya di lapangan harus sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor 26/PRT/M/2008, tentang Persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan,dan juga SNI 03-3989-2000 atau edisi terakhir;Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatis Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung Il Sistem Hydran Jaringan sistem hydran biasanya terdiri dari pompa hydrant yang diletakan secara khusus dalam sebuah ruang yang disebut dengan rumah pompa, tandon air yang secara khusus digunakan untuk mensuplai air untuk kebutuhan hydrant itu sendiri, jaringan pipa hydrant sebagai distribusi air yang dipasang menuju tik pilar hydrant Pembuatan tandon air ( ground tank ) pada fire hydrant system idealnya dibuat secara khusus untuk memenuhi kebutuhan fire hydran itu sendiri, peruntukanya tidak di manfatkan hal hal lain seperti kebutuhan air bersih. Pada beberapa kasus sering terjadi tandon air pada fire hydrant penggunaanya dicampur untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Hal ini sangat tidak disarankan karena penggunaan air bersih ‘akan mennganggu kesiapan kebutuhan air saat fire hydrant bekerja. Tandon air ( ground tank) kapasitas daya tampungnya harus disesuaikan dengan kemampuan pompa, artinya saat kebakaran terjadi dan fire hydrant dijalankan jangan sampai kelersediaan air tidak mencukupi atau kehabisan air sebelum bantuan dinas kebakaran setempat tiba untuk memberikan bantuan, Penempatan tandon air disarankan terpasang dengan posisi diatas pompa hydrant atau dengan kata lain permukaan dasar dari tandon air harus diatas ketinggian pompa hydrant (fire pump ). Fire Hydrant Pump dibuat dengan memperhitungkan kemungkinan tidak adanya daya dari PLN maka fire hydrant pump harus dirancang agar tetap dapat bekerja saat PLN melakukan pemadaman, karena unutk menghadapi setiap kasus kebakaran PLN Bo akan selalu melakukan pemadaman jaringan listrk agar kebakaran tidak menyebar kemana mana,maka dari itu harus_ dirancang agar pompa pemadam kebakaran dapat tetap bekerja saat jaringan listrik dipadamkan. Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran, terdiri mulai dari tangkilreservoir air bawah/atas, sampai ke awal pipa tegak. Instalasi ini meliputi 4 2, 3. 4. 5 6. tangki air; instalasi pipa isap, pompa kebakaran, pompa jockey; penggerak pompa kebakaran dan pompa jockey; dan instalasi pipa tekan. BAB VIL SISTEM GAS MEDIS Sistem gas medis merupakan instalasi untuk memenuhi kebutuhan dari gas untuk medis. Instalasi gas medis telah dikembangkan untuk mengeliminasi kesulitan-kesulitan penggunaan gas medik secara konvensional. Dalam sistem ini, silinder gas tekanan tinggi ‘compressor dan pompa vacuum di sentralisasi di suatu tempat, kemudian gas-gas dan udara tersebut dialirkan ke ruangan melalui pemipaan Gas medis yang digunakan di rumah sakit adalah elemen pendukung kehidupan yang berpengaruh langsung dalam mempertahankan hidup pasien. Oleh karena itu, pada be dimana gas medis digunakan, gas tersebut harus bersih, memiliki kemumian tinggi dan tersedia dengan tekanan yang stabil. Gas medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono menggunakan 2 buah system yaitu : 1. Sentral Gas medis sentral di Rumah Sakit umum Daerah Kertosono menggunakan Oksigen Liquid sebagai pemasok kebutuhan oksigen utama di ruang perawatan . 2. Tabung Untuk ruangan yang belum terpasang instalsi Oksigen sentral masih_ menggunakan tabung Oksigen dengan kapasitas tabung 6 m° dan untuk transfer pasien menggunakan tabung 1 m° Pada ruang Instalasi Bedah Sentral menggunakan tabung NzO dengan kapasitas 25 kg. (8 ins denon Cnscarer BAB VII ‘SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL / LIFT ‘Sudah menjedi suetu kebutuhan pada bangunan-bangunan tingkat tinggi diperukan suatu alat transfortasi vertical, untuk memudahkan transfortasi pengguna dan efisiensi Dangunan itu sendit.Sistem transportasi vertkal didalam bengunan gedung adalah suatu sistem peralatan yang digunakan untuk memindahkan orang / barang dati lantai bewah ke ‘tas atau sebaliknya, yang disebut it atau elevator. [Lin di Rumah Sakit umum Daerah Kertosono ada 10bh, yet Lin di Gedung A (2 Bh) Lit di Gedung 8 (1 Bh) Lit i x (6 Bh) Lit di Gedung C (1 Bh Lit i Gedung J (1 Bh) NIP. 19730808 200601 2 001

You might also like