You are on page 1of 6

INSPEKSI FASILITAS KESEHATAN

No. Dokumen : KAK/ /426.102.31/2023


No. Revisi : 00
KAK
Tanggal terbit : Januari 2023

Halaman : 1 dari 6 halaman

PUSKESMAS KURNIA RAMADHANI,S.KM, M. Kes


TONGAS NIP. 19870521 201001 2 010

A. PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi, tuntutan pengelolaan program managemen Fasilitas dan
Keselamatan di fasilitas pelayanan kesehatan semakin tinggi. Puskesmas sebagai
salah satu fasilitas kesehatan dari pemerintah merupakan tempat kerja yang unik dan
kompleks untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Semakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi Puskesmas tersebut, maka akan
semakin kompleks peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Kerumitan tersebut
menyebabkan Puskesmas mempunyai potensi bahaya yang sangat besar, tidak hanya
bagi pasien dan tenaga medis tetapi pengunjung Puskesmas.
Upaya keselamatan dan keamanan ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerjaan. Untuk itu, pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk
upaya kesehatan melalui upaya pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
penanganan penyakit, dan pemulihan kesehatan pada pekerja.
Fasyankes sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat kerja
yang memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja baik pada SDM
Fasyankes, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar
lingkungan Fasyankes. Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di
Fasyankes meliputi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial, dan bahaya
kecelakaan kerja. Potensi bahaya biologi penularan penyakit seperti virus, bakteri,
jamur, protozoa, parasit merupakan risiko kesehatan kerja yang paling tinggi pada
Fasyankes yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Selain itu adanya
penggunaan berbagai alat kesehatan dan teknologi di Fasyankes serta kondisi sarana
dan prasarana yang tidak memenuhi standar keselamatan akan menimbulkan risiko
kecelakaan kerja dari yang ringan hingga fatal.
WHO pada tahun 2000 mencatat kasus infeksi akibat tertusuk jarum suntik yang
terkontaminasi virus diperkirakan mengakibatkan Hepatitis B sebesar 32%, Hepatitis C
sebesar 40%, dan HIV sebesar 5% dari seluruh infeksi baru. Panamerican Health
Organization tahun 2017 memperkirakan 8-12% SDM Fasyankes sensitif terhadap
sarung tangan latex.

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas menerapkan program Keselamatan dan Keamanan Agar
penyelenggaraan MFK di Puskesmas lebih efektif dan efisien diperlukan sebuah
pedoman MFK, baik untuk pasien, pengunjung, pekerja dan masyarakat sekitar
Puskesmas. Selain dituntut mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang
bermutu, Puskesmas harus menjadi patien & provider safety sehingga mampu
melindungi pasien, pengunjung, pekerja dan masyarakar sekitar Puskesmas dari
berbagai potensi bahaya yang ditimbulkan.
Inspeksi fasilitas secara berkala meliputi bangunan, prasarana dan peralatan
dilakukan agar banguan aman dan tidak ada kejadian/ potensi bahaya yang
ditimbulkan.

Visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas Tongas adalah sebagai berikut:

Visi :
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Probolinggo Berkahlak Mulia Yang Sehjatera,
Berkeadilan Dan Berdaya Saing

Misi :
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan Melalui Peningkatan
Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Menurunkan Angka Kemiskinan

Tujuan :
Meningkatkan Kualitas Kesehatan

TATA NILAI : BerAKHLAK


Ber : Berorientasi Pelayanan
A : Akuntabel
K : Kompeten
H : Harmonis
L : Loyal
A : Adaptif
K : Kolaboratif

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk pekerja,
aman dan sehat untuk pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar
Puskesmas. Sehingga proses pelayanan di Puskesmas berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan identifikasi terhadap pengunjung, petugas dan petugas alih daya
(outsourcing)
b. Melakukan inspeksi fasilitas secara berkala meliputi bangunan, prasarana dan
peralatan
c. Melakukan simulasi terhadap kode darurat secara berkala
d. Melakukan pemantauan terhadap pekerjaan konstruksi terkait keamanan dan
pencegahan penyebaran infeksi

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Setiap Fasyankes wajib melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan
Keselamatan dan Keamanan di Fasyankes secara semester dan tahunan.

2. Pencatatan dan pelaporan secara semester sebagaimana dimaksud pada nomer 1


meliputi kasus yang berhubungan dengan kejadian keselamatan dan Keamanan

3. Pencatatan dan pelaporan secara tahunan sebagaimana dimaksud pada nomer 1


meliputi seluruh pelaksanaan kegiatan Keselamatan dan Keamanan di Fasyankes
selama 1 (satu) tahun.

4. Mekanisme pelaporan penyelenggaraan Keselamatan dan Keamanan di Fasyankes


dilakukan secara berjenjang dari Fasyankes, dinas kesehatan pemerintah daerah
kabupaten/kota, dinas kesehatan pemerintah daerah provinsi, dan Kementerian
Kesehatan.

5. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada nomer (4), mekanisme


pelaporan Fasyankes selain Puskesmas disampaikan kepada Puskesmas yang
menjadi pembina wilayahnya untuk selanjutnya disampaikan kepada dinas
kesehatan pemerintah daerah kabupaten/kota, dinas kesehatan pemerintah daerah
provinsi, dan Kementerian Kesehatan.

6. Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
secara terintegrasi dengan sistem informasi pada Fasyankes sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Tim MFK melakukan inspeksi fasilitas kesehatan secara berkala sesuai dengan
SOP pelayanan.

F. SASARAN
Sasaran Keselamatan dan Keamanan inspeksi fasilitas kesehatan secara berkala
meliputi : bangunan, prasarana dan peralatan.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
NO PELAYANAN KEGIATAN PELAKSANA METODE SASARAN TEHNOLOGI
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
1 Managemen Inspeksi Tim MFK Pemanta Bangunan, Form
Fasilitas Dan fasilitas uan sarana dan Pemantauan
Keselamatan kesehatan prasarana,
(MFK) secara peralatan
berkala
meliputi x x x x x x x x x x x x
bangunan,
prasarana
dan
peralatan
H. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
1. PERAN LINTAS PROGRAM
a. Tim PPI Puskesmas Tongas
b. Tim Mutu Puskesmas Tongas

I. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Monitoring menggunakan cek list monitoring untuk menilai kesuaian pelaksanaan
kegiatan dengan rencana kegiatan. Monitoring dilakukan oleh pelaksana kegiatan
2. Evaluasi dilakukan oleh pelaksana MFK di puskesmas. Evaluasi yang dilakukan
adalah evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan jadwal yang direncanakan.
Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap 6 bulan sekali.
3. Laporan evaluasi menggunakan form monitoring dan evaluasi kegiatan, laporan
dikerjakan setiap selesai kegiatan dan dilaporan kepada Tim MFK setiap selesai
kegiatan.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan kegiatan meliputi dokumentasi kegiatan menggunakan format laporan
kegiatan Puskesmas Tongas yang terdiri dari : Form inspeksi, dan foto.
2. Pelaporan Keamanan inspeksi fasilitas kesehatan secara berkala dilaksanakan oleh
pelaksana Tim MFK kepada Kepala Puskesmas setiap 6 bulan sekali.
3. Evaluasi kegiatan merupakan evaluasi kegiatan / program secara menyeluruh yang
dilaporkan oleh pelaksana Tim MFK kepada Kepala Puskesmas setiap 6 bulan
sekali.

K. SUMBER DANA
Kegiatan ini dibiayai dari Dana BLUD Puskesmas Tongas Kabupaten Probolinggo
Tahun Anggaran 2023.

L. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Keselamatan dan Keamanan inspeksi fasilitas
kesehatan secara berkala ini kami buat dan dapat dipergunakan sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan.
Mengetahui, Probolinggo, Januari 2023
Kepala Puskesmas Tongas Pelaksana Pelayanan

KURNIA RAMADHANI, S.KM, M.KES SUKRIYAH NIKMAH, Amd. Kep


NIP. 19870521 201001 2 010 NIP.-

You might also like