Professional Documents
Culture Documents
net/publication/336878566
CITATION READS
1 14,308
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Irvan Irvan on 29 October 2019.
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
74
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
75
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
menampung air lebih banyak daripada Belanda. Pada tanggal 2 Oktober 1608
dengan gelas. Begitu pula cara kerja menciptakan alat pertama yang disebut
teleskop. Misalkan foton diibaratkan sebagai teleskop. Teleskop ini
“hujan” yang turun ke Bumi, teleskop mempunyai kemampuan untuk
dengan celah yang lebih besar akan memperbesar benda-benda yang diamati
mengumpulkan lebih bayak foton hingga lima kali lipat. Setahun
daripada teleskop yang celahnya kecil. kemudian pada tahun 1609, Galileo
Itulah mengapa daya pengumpulan Galilei menciptkan teleskop pertama
cahaya (berdasarkan berapa banyak yang digunakan dalam astronomi yang
cahaya yang tampak dari sebuah objek dapat memperbesar hingga 20 kali lipat,
atau sebaliknya, seberapa redup sehingga pada tahun 1610 ia
cahayanya sampai nyaris tidak membenarkan teori “alam semesta
terdeteksi) dari sebuah teleskop berpusat pada matahari”
ditentukan dari luas bukaan yang ada di Pada tahun 1668, Isaac Newton
bagian depan tabung. Karena itu, para menciptakan teleskop baru yaitu
astronom selalu membangun teleskop teleskop yang menggunakan cermin
yang lebih besar sejak pertama kali sebagai lensa. Sehingga penemuan ini
ditemukannya teleskop yaitu 4 abad merupakan titik balik dalam sejarah
yang lalu.2 ilmu sains. Kemudian pada pertengahan
Sejarah teleskop diawali dengan abad ke 17, Havelius, seorang astronom
ditemukannya lensa oleh ilmuwan Islam yang berasal dari jerman membuat
yaitu Abu Ali al-Hasan bin al-Hasan bin teleskop berlensa yang kerangkanya
al-Haitsam (w. 1041 M)3. Kemudian diciptakan dari kayu setinggi 46 meter.
dilanjutkan lagi oleh Hans Lippershey Selanjutnya Huygens yang
yang merupakan seorang pembuat merupakan seorgan astronom dari
kacamata yang berasal dari Middleburg, Belanda menggunakan teleskop dengan
lensa yang berbeda, teleskopnya juga
2Hariyadi Putraga, Astronomi Dasar,
2016, h. 88-89 tidak menggunakan tabung dan hanya
3 Lihat: Arwin juli Rakhmadi Butar
Butar, bukunya yang berjudul : Astronomi terdiri dari dua buah lensa.
Muslim (Sepanjang Sejarah Peradaban Pada tahun 1897, di Teluk
Islam Biografi Intelektual, Karya,
Sumbangan, dan Penemuan), Yogyakarta: Williams, Amerika Serikat, dibuatlah
Suara Muhammadiyah, 2019.
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
76
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
77
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
agar eyepiece tidak jatuh selama kaca lensa sebagai alat yang digunakan
pemakaian.8 untuk menangkap cahaya dan
4) Focuser, setiap teleskop memiliki menjalankan fungsi teleskop. Teleskop
focuser dan focusers datang dalam bias terdiri dari dua lensa cembung,
berbagai gaya. melekat pada yaitu sebagai lensa objektif dan okuler.
tabung teleskop dan memegang Sinar yang masuk kedalam teropong
lensa mata teleskop. dibiaskan oleh lensa. Oleh karena ituu,
5) Mounting, lebih dikenal dengan teropong ini disebut teleskop bias.11
dudukan teleskop, ialah sebuah Teleskop jenis ini pertama kali
sistem penggerak utama pada diperkenalkan oleh Galileo Galilei
sebuah teleskop, yang dilengkapi tahun 1609 dengan ukuran yang kecil
dengan sebuah knop pengatur dan pembesaran yang kecil pula, hanya
lintang, tutup sumbu polar, skala berkisaran antara 3 hingga 30 kali. Pada
ketinggian lintang untuk zaman sekarang teleskop refraktor itu
mengetahui suatu posisi lintang sudah bisa dibuat dengan ukuran yang
pengamat berada, pemberat sudut lebih teliti, pembesaran lbih besar dan
jam untuk penyeimbang pada ukurannya pun bisa jauh lebih besar.
sebuah arah sudut jam.9 Sebagai contoh, teleskop refraktor Zeiss
6) Tripod, untuk sebagai kaki untuk di Observatorium Bosscha yang
berpijaknya sebuah teleskop mempunyai lensa obyektif berdiameter
diatas suatu permukaan, Tripod 600 cm.12
merupakan fondasi paling bawah 2) Teleskop reflektor
dari sistem teleskop.10 Teleskop reflektor merupakan
3. Jenis-Jenis Teleskop teleskop yang menggunakan cermin
Umumnya, teleskop terbagi menjadi sebagai pengganti terhadap lensa untuk
tiga jenis, yaitu: menangkap cahaya dan
1) Teleskop refraktor memantulkannya.13 Teleskop reflektor
Teleskop repraktor merupakan
teleskop bias yang terdiri dari beberapa 11Ibid, h. 111-112
12 Chatief Kunjaya, Suplemen
8 Ibid, h. 98 Astrofisika Untk SMA, 2014, h. 56
9 Ibid, h. 99 13 Hariyadi Putraga, Astronomi
10 Ibid, h. 102 Dasar, 2016, h. 106
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
78
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
79
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
membawa bayangan benda yang mata atau lensa okuler yang berfungsi
terbentuk lebih dekat sehingga tampak sebagai kaca pembesar sederhana untuk
benda lebih besar. Pada tahun 1608, melihat bayangan yang dibentuk oleh
Hans Lippershey ilmuwan Belanda lensa objektif. Letak benda sangat jauh
berhasil membuat teleskop. Pada tahum sehingga bayangan yang dibentuk oleh
1611, seorang ilmuwan Italy, Galileo lensa objektif berada pada titik fokus
berhasil membuat teropong dengan lensa tersebut, dan jarak bayangan sama
perbesaran sampai dengan 30 kali. dengan panjang fokus lensa tersebut.16
Galileo adalah orang pertama yang Di teropong bintang, pasti ada yang
menggunakan teleskop untuk namanya perbesaran lensa. Hal itu bisa
mengamati benda-benda langit. Dia kita dapatkan dengan:
berhasil mengamati adanya pegunungan
di Bulan dan bulan-bulan yang
mengitari planet Yupiter. Teleskop ini
lebih sering digunakan untuk
M = Perbesaran teropong bintang
mengamati benda-benda langit sehingga α = Sudut pengamat ke bintang tanpa
sering disebut teleskop astronomis. teropong (o)
Β = Sudut pengamat ke bintang dengan
teropong (o)
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
80
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
81
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
82
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
83
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
84
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
85
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
86
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
87
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
22
Mengenal Bintang. Bandung: ITB
Wikipedia.org, tentang Astronomi
Radio, (diakses 18 April 2019)
https://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi_radio
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
88
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
AL-MARSHAD: JURNAL ASTRONOMI ISLAM DAN ILMU-ILMU BERKAITAN
ISSN 2442-5729 (print) || ISSN 2598-2559 (online)
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/almarshad
DOI: 10.30596/jam.v5i1.3125 || Vol. 5, No. 1 Juni 2019
Copyright 2018. Al-Marshad: Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan. This is an open
89
acces article under the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).