You are on page 1of 24
ae] : syle i KEM! ITERIAN ‘LINGKUNGAN HIDUP. DAN KEHUTANAN DIREKTORAT: (JENDERAL PENGENDALTIAN: PENCEMARAN oN f ‘DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN | ;SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN .- KERUSAKAN LINGKUNGAN Hid NOMOR: 1 PPKL/ PPA/PKL.2/1/2020 {TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNGAN INSTALAS! PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN BIODIGESTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN Menimbang KERUSAKAN LINGKUNGAN, : a. bahwa dalam. rangka pengendalian: pencemaran air dan untuk menjaga kualitas air agar memenuhi bala mutu air, peru dilakukan upaya penurunah’ beban air melalui pembangunan instalasi_ pengolahan air’ limbah dan biodigester; , b. bahwa untuk melakukan» pembangunan _ instalasi pengolahan air limbah dan biodigester dengan baik dan benat, diperlukan’ pedoman pembangunan _ instalasi pengolahan air limbah dan biodigester;) ©. bahwa ‘untuk melaksanakan’ Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor $2 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian. Pencemaran Air, Pemerintah ‘berwenang melaksanakan . pengendalian pencemaran air; , d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huraf b, huruf ¢ dan hurut d, perlu menetapkan’ Peraturan Direktur Jenderal! tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Biodigester; : Mengingat 1. I pe Pps i i : bab it Aru |i | undarig- -Undang | Nomor 32 Tahun: co | tentang Perlindungan’, dari’. Pengelolaan ; Lingleungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabu 2009 Nomor 140, "Tambahan | Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 5059); ig-Undang | Nomer 23, Tahun 2014 tentang Pemefititahan’ Daerah’ (Lembaran Negara. Republik Indonesia Tahun’ 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara, Republik Indonesia Nomor, 5887), sebagaimana telah |diubah _ Deberapa kali -terakhir | ‘dengan! Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang/ indang Nomor 23 “Tahun 2014 tentang Pemerintahan; Daerah (Lembaran Negara ‘Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahat Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);: 5. Peraturan Pemerintah Nomor 82, Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, .Tambahan’ Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161); : » Peraturan Presiden ‘Nomor « 16 Tahun 2018 tentang Kementerian | Lingkungan , Hidup dan | Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabuh 2015 Nomor 17); i . Peraturan Menteri: Lingkungan Higup dan’ Kehutanan Nomor P. 18/MenLHiK- I/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja :Kementerian: Lingkungan | Hidup: dan Xehutanan (Berita’ Negara Republik Indonesia! Tahun 2015 Nomor 713); 1 ; . Peraturan Menteri Lingkungan hidup dan.Kehutanan No. P.68/MenLHK-Setjen/2016 . tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik : (Berita Negaras Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1323); - beget | Menetapkan (ae) il I MEMUTUSKAN: : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL | PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN, TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN, a INSTALASI PENGOLAHAN alg uiMBas DAN BIODIGESTER ger oF Pasa | Dalam ’-.Peraturan Direktur dene dengan: 1. Badan Air adalah air, yang terkumpul dalam suatu wadah bail! alimi maupus buatan yan mempunyai tabiat hidrologikal, wujud fisik, kimiawi,: dan hhayatt. i 2, Air Limbah Domestik ‘adalah air limbah yang berasal dari aktivitas hidup. sehari-hari, manusia_ yang berhubungan dengan pemaicaian air, Peek PEt 3. Instalasi Pengolahan Air limbah yang selanjutnya disingkat IPAL adalah bangunan air yang berfungsi untuk 'mengolah air limbah. : 4. Biodigester adalah sebuah wadah tertutup ‘tempat limbah organik difermentasikan oleh jbakteri anaerob secara bertahap sehingga hasil pengurainga dapat, maeningkatkan kandungan bahan penyubur dari timbah organi tersebut dan menghasilkan gas-bio. i i \ 5. Baka Mutu Air Limbah adalah ukuran baias atau kadar sur pencemar. dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan di buang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan. | ay bl 6. Direktur Jenderal adalah eselon 1 yang bertanggung jawab di bidang Pengendalian Pencemaran, dan , Kerusakan Lingkungan. i Pasal 2 (1) Peraturan Direktur Jenderal ini bertujuan’ untuk mengatur mengenai penyediaan IPAL dan Biodigester. | (2) IPAL/, sebagaimana ‘ dimaksud) pada’; ayat (1) untuk mengolah air limbah yang berasal dari Kegiatan:, b. usaha skala keeil dan mikro batik. : 5! (8) Biodigester sebagaimana dimakstidj pada iayat (1) untuk mengolah air limbah yang berasal dari: /) : a. domestik; bil c. (4) Penyediaan IPAL’ sebagaimana dimaksud, pada ayat (2) dapat}, Gigabungkan, dengan | telaiclogi | Biodigester sebagaimana d imaksud pada ayat (3). tre il Pasal 3 Hae Penyediaan IPAL dan Biodigester sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 melalui tahapan: ppl . seleksi permohonan bantuan; ete . penentuan lokasi dan survey, lapangan; : a. b. c. peraricangan sistem; d. sosialisasi; e, pelaksanaan pembangunan; rae f. pengawasan Pembangunan; : & wii kings! h. serah terima; i. operasional; dan |. ' eee j. pemeliharaan, tinsel i Pasal4@ 2 4 | Seleksi- permohonan bantuan IPAL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf.a dilakukan terhadap péniohon dari: a. Lembaga Pemerintsh dan Lembaga Non Pemerinta b. Kelompok Masyarakat; : c. Lembaga Swwad ya Masyarakat dan/atau; ee ee d |. Lembaga Pendidikan/Rumah Toadah/ keschatan, i + Pasal 5 : = : i i id Persyaratan’. pengajuan permohonan .. bantuan —IPAL scbagaimana dimaksud dalam, Pasal dilakukan dengan oT ketentuan: i : a. petiihonan ‘ditujukan kepada Keinenterian Hidub i dan | Kehutanan oneal Direktir | Jenderal Pengend alian, Pencématan dan | Kérusakan | | Lingkungan atau! merupakan inisiatif Direktur ‘Jenderal Pengendalian { telah | plelakukan koordi asi ‘dengan pial terkait untuk bantuan fasilitasi Pembangunan IPAL; i b. pemohon bersedia menandatangani Pencemaran { dan} ‘Lingkungan : surat | pernyataan kesediaan menerima dan mengelola banthian pemerintah; f ©. pemohon beisedi erjandatangani Berita Acara Serah : | bantuan pemerintah; dan, |! if foi de pase tke! Lembaga | ‘Pemerintah, idan Lembaiga Non } Pemerintah sebagaimana dimaksud| dalam: ‘Pasal melampirisan dotcumen Persyaratan yang meliputi: | i a. surat permohonan ditandatangani plch: ketua . ata kepala lembaga, pemerintah dan Lebage Non emerinta dan menetima bantuan Garena) prasarane yan ‘memerlukan lokasi tanah.: : i » Pasal 7 Kelompok Masyarakat! sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf |b harushmelampitkan dokumien perigaratan yang melipui a. surat; ermotionan berisi usulan’ besarian ‘kegiatan yang ditandatangani oleh ketua kelompok masyarakat; b. surat | keterangan i kelembageart| pe nerima ; bantuan dan/atau Surat ‘keterangan yang sear dan dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah; dan c. surat! keterangan tanah tidak dalam senakota {apabila menerima bantuan sarana/prasar a orig memerlukan i | Beet qed shih ieee Vpesas fT | Lembaga Swadaya Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4) puruf ¢ jhe thelampirkan "dolnimen petsyaratan i 7 ' i a. surat jpermohonan berisi usulan besaran kegiatan yang ditandetaneani oleh Ketua lembaga swadaya| masyaralcat yang meliputi: b. surat)! keterangan, kelembagaan. ; penerima ) bantuan dan /atau surat keterangan yang setara dan, dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah; dan © surat | keterangan tanah tidak dalam uta apabila menerima bantuan sarana/prasarena yang aan lokasi tanah." | Pagal 9 : (1) Lembaga Swadaya Masyarakat sebagaimana dimaksud dala Pasal 4 hurufeharus:s 0) 1) a. terdaftar di Pemerintah Daerah; dan b. ‘sudah terbentuk dan disahkan' mittrnal oleh Kepala Desa/Lurah; : (2) Lembaga } Pendidikan/Rumah i *foadch Kesehatan sebagaitnana’ dimaksud dalam ‘Pasal. huruf, d_harus berbadan hukani. : ceil pe] pe , Pasal 10 (1) Penentuan lokasi sebiagaimana dimaksad dala Pasal 3 huruf b meliputi kriteria: a. berada pada Daerah Alican sungei prioritas, Danau pricritas nasional, atau sungai dan/atau danau yang telah tercemar; | "| ; b. -daérah: kumuh din padat penduduk dengan cakupan layanan minimal 40 (empat pub) jival untuk IPAL domestik; dan/atau eee ate i c. meinpunysi ‘kepemilikan, yang ‘jelas dengan luasan yang mencukupi untuk dibangunnyaj IPAL atau Biodigester beserta sarana penunjangnya., | (2) surie} lapangan sebagaimana dimaksud a dal hurat! bertujuan.; memastikan lokasi sesuai dengan keriteria. (8) Hasil survey lapangan antara lain'm sliputi: j a. nama dan alamat lokasi _pembangunan IPAL atau Biodigester termasuk titik koordinat} , b. kepastian. lahan | yang ‘akan, digunalcan untuk pembangunan mempunyai kepemil ean | yang. jelas dengan luasan yang meneukupi untuk dibangunnya IPAL atau Biodigester beserta sarana pentunjangnya; c. jumlah pengguna yang akan mermantiatcan IPAL; 4. jenis limbah yang akan diolah; e. jumlah penggunaan air; : ty {. persebaran pelakulusaha skala kecil atau mikro; g Ketersedisan Jaan, listrik,:) air sbersih, dan pembuangan effluent; is h, nama badan air penerima; i. struktur tata ruang permukiman; i. glevasi untuk pemipaan; high Py k, keberadaan Keleribagaan para pegusaha kecil dan smikro; dan/atau 1. daftar harga bahan dan upah. (4) Terhadap lokasi yaiig, memenuhi. Kriteria dan telah dilakukan survey lapangan sebagaimana dimiaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan: a. perancangan gambar teknis/detail engine ering desaign IPAL; dan’ i b. Penyusunan 1 rencana anggaran biaya, i Y\Pasal 11 (1) Sosialisasi sebagaimana dalam: Pasal 3:huraf 4 dilakukan untuk: mendukung | ‘pembangunan dai pemunfaatan IPAL melalui penyebarluasan informasi: a. pentingnya, pembangunan . IPAL, dalam mengurangi beban pencemiardn; dan : I b. perilaku hidup bersih dan sehat; ho pil (2) Sosialisasi dilakukan pada tingkat: i \ a. Kabupaten /Kota; dan b. Desa/Kelurahan. i 1% Pasal 12 q Pelaksariaan ; +) Pembangunen Pal atau | i Biodigester sebagaimana} dimaksud dalam Pasal:3 unit ¢ sesuai dengan ketentuan: i heat Kapasitas pengolahan air limbah, oo mhemenui baku mutu air limbah domesti : (2) Spesifikasi dan conteh gambar teknis, IAL, domiestik dan IPAL usaha skala kecil dan mikro batik, tereantum dalam idake tepisaan dari Lampiran I yang merupakan bagia Peraturan Direktur Jenderal ini. iy (8) Spesifikasi dan _contoh gambar | teknis Biodigester tercantum dalam Lampiran 1 yang merapakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur dJenderal i ini. i ij Pasal 13. | qa) Pengawasan ty pembangunan IPAL ataty 1 | Biodigester sebagaimana 'Pasal 3: huruf f dilakukan untuk menjamin pelalgianiaan ,! pembangunan seeuai | gamber teknis 10 ayat 4) huruf a. (2) Pengawasan Sebagaimana ayat a) dilakukan ole a. Konsultan pengawas; dan/atau eh b. personil “KLHK- yang ditugaskan ° melakukan pengawasan. | ul t Pasal 14 te ioe (1) Uji, fangsi PAL atau Biodigester sebagaimana |dimaksud dalam Pasal 3 hurt g bertujuan, untule memastikan: avseluruh’ pekerjaan pembangunan, d lesailan sesuai dengan gambar.teknis; dan | ea b. sistem telah berfungsi dengan ‘paik: pibtey (2) Uji fags eetagaimana dimaksud pada ‘ayat (1) dilakukan setelah seluruh Bekerjaan | Bambara | selesai dilaksanakan!, ve THe (3) Uji fungsi sebagaimasia ayat (1) smeliputi: teal a. ‘Uj jangsi kebocoran; eet iran; dan ©. Uji fangs tutup manhole, (4) Uji fungsi dilakeuken bersama oleh: a._kontraktor pelaksand; b. kongiltan’pengawas; ¢. Direktur ‘Jenderal Pengendblian Fencemaran dan Kerusakan| Lingkungan; ! a. Kabupaten Kota; dan/atau e pemerintah desa/KSM wakil dari masyarakat calon Pengguna,’ : a eget i Pasal 15 i (1) Sera terima iPAL atau Biodigester sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf h dilakukan paling latabat|6 (enam) bulan setelah selurdh pelaksanakan pembarigunan dan yj fungsi., : (2) Serahterima) sebagaimana. syat (1) dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehrutanan kepada Pemérintah Kabupaten/Kota/penerima: ‘bantuan agar sarana tersebut dapat dicatatkan sebagai aset Pemerintah Kabupaten/Kota dikecualikan tethadap : oe yang diperoleh karena hibah. Hea (3) Pemerintah Kabupaten Kota dapat menyérahan IPAL atau; Biodigester ‘tersebut kepada, Kelompok ||Swadaya Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, |Lembaga Pendidikan, rumah ibadah serta Lembagi kesehatan. (4) Tata cara.serah terima IPAL atau Biodigester sebagaimana dimaksud pada’ ayat (1): dilakukan} sesuai, ketentuan peraturan perundang- uungangan, i dengan fl f Salinan sesuai dengan astinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN i (9) Pemeli haraan, sebagaimana dimasud pada i 2) ditacacan melalui kegiatan: Dobos i c. (4) Pemeliharaan IPAL; atau Biodigester | sebagaimana tercantura dalam Lampiran II’ yang pierapaan bagian © Pasal 17 ( Biaya pemelibaraan! IPAL atau! Bigaigester setelah dilakukan scrah terimia sibebanian skepada 'penerima bantuan, wa } terima . biaya pemeliharaan «di Febankan | kepada Kementerian Lingleangan Hidup dan! Kehutanan., ditetapkan, yi Wi bod Ditetapkan di Jakarta | | Pada tanggal: 28 Januari 2020 1 t KERJA SAMA TEKNIK, :; jl DIREKTUR JENDERAL, Fitna FITRI HARWATI LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN : EE eee 7 NOMOR : P.1/PPKL/PPA/PKL.2/1/2020 i Porn| TENTANG : PETUNJUK TEXNIS; PEMBANGUNAN ete PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN BIODIGESTER veer Hogi SPESIFIKASI DAN cONTOH GAMBAR TEKNIS IPAL DoMESTIK DAN IPAL USAHA SKALA kecht DAN MIKRO BATIK | A. IPALDOMESTIK a iapenh td Pengolahan air limbah doment site system (setempat) dan off :site system (perpipaan). Pomilihan sistem pengolahan sangat tergantung ‘pada | tingkat kepadatan permukiman dan permukiman dapat dilakukan dengan on ketersediaan lahan. Untuk permukiman padat penduduk akan! Sangat efektif dan relatif murah apabila disediakan sistem pengolahan dengan perpipaan. Demikian halnya permukiman yang berada dalam komplcks perimahan i em pengolahan dengan perpipaan akan lebih sesuai, dibandingkan lengan sistem setempat. ; | i Perkantoran, asrama,-rumah susun, aparteman, rumah maken ataupun rumah yang letaknya saling berjauhan imaka, sistem |pengolahen setempat sangat disarankan untuk dipilih. || : pipe Berdasarkan komposisi ait limbah domestik ‘dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu air limbah yarig berdsal dari aktivitas mandi dan cuci (grey water) dan air limbah yang berasal dari toilet (black water). Air limbah yang berasal dari toilet dapat diolah melalu Foses biogas namun acnigan ketentuan minimal 100 orang dimana jumlah biogas yang dihasilkan sébesar 2,3 m3 per hari (1 m3 biogas setara dengan 0,46 kg LPG). : aa Bagian dari IPAL domestik terdiri dari: a. Settler : Limbah organik dari semua bagian rumah tangga (WC, air mandi, wastafel, Tuang cuci) dialirkan mentju Bak Inlet IPAL, Kemudian air: simbah masuk ke bak Settler. Bak Settler, pada dasarnya adalah bak sedimentasi fi Jarnpur yang telah distabilisasi dengan penguraian anacrobik ae ed tt Pita l Sementara bahan terlarut dan terapung, akan’ tetap mengelir tanpa proses pengolahan berarti. Di dalam Bak Settler terjadi dua bentuk jpengolahan, pengolahan mekanik (sedimentasi) dan pengolahan biglogis (sontale dengan lumpur aktif). Sedimentasi,akan/terjadi dengan optimal sik aliran yang ada mengalir pelan dan ta optimal jika kontak antara aliran limbah baru dan ‘lumpur ak lama (yang gangguan., Sementara pengolalian, biologis akan telah mengendap) terjadi dengan intensif.” Dengan aliran lambat, supernatant akan tetap: vega don take Berbau yang menunjukkan bahwa proses degradast | ibelum ‘etjack | Proses, degradasi zat padat terlarut dan terapung akan lebih cepat terjadi jika:terjadi Kontak intensif antara air limbah segar ¢ dan air limbah alti. Beberapa, zat terapung akan tetap mengalir karena adanya'turbulensi. Bak Septik ‘Tank berbau i arena zat padat aktif yang belum terfermentasi dengan menyeturub ‘telah meninggalkan tangki. Setelah beberapa wakiu, scum akan muncul dan) mengapung pada air limbah di tangki septik. Jenis scum yang sering muncul

You might also like