You are on page 1of 7
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA 2013 SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 5.3 PERKERASAN BETON SEMEN UNTUK PEMBUKAAN LALU LINTAS LEBIH AWAL (FAST TRACK) SKh-1.5.3 ‘SPESIFIKAS! KHUSUS SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM. Seksi 5.3 PERKERASAN BETON SEMEN UNTUK PEMBUKAAN LALU LINTAS LEBIH AWAL (FAST TRACK) SKb-1.53.1 UMUM 1) Uraian a) _Spesifikasi khusus ini meliputi persyaratan beton untuk segmen perkerasan jalan beton rang dibuka untuk lalu lintas pada umur beton kurang dari 7 (tujuh) hari. b) Beton perkerasan kaku untuk pembukaan lalu lintas lebih awal yang digunakan dalam spesifikasi ini adalah beton kuat tekan tinggi dimana saat dibuka untuk lalu lintas kuat tekan beton sudah harus mencapai 300 kg/cm”. ©) Perkerasan Jalan Beton pada sepesifikasi ini harus dibuat diatas tanah dasar atau lapis pondasi yang sudah disiapkan dan sesuai dengan Gambar Rencana. 4) Persyaratan-persyaratan dalam Seksi 5.3 Perkerasan Beton Semen dan Seksi 7.1 Beton dalam Spesifikasi Umum berlaku dalam spesifikasi khusus ini. Tetapi bila terdapat persyaratan yang berlawanan, maka persyaratan dalam spesifikasi ini berlaku, 2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Spesifikasi Khusus ini a) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 2 Seksi 1.8 b) — Kajian Teknis Lapangan 2 Seksi 1.9 ©) Bahan dan Penyimpanan Seksi 1.11 4) Pengamanan Lingkungan Hidup 2 Seksi 1.17 ©) Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2 Seksi 1.19 f) — Manajemen Mutu 2 Seksi 1.21 2) Lapis Pondasi Agregat 2 Seksi 5.1 h) Lapis Pondasi Semen Tanah 2 Seksi 5.4 i) Lapis Pondasi Atas Bersemen dan Lapis Pondasi Bawah 2 Seksi 5.5 Bersemen (CTB & CTSB) i) Beton 2 Seksi 7.1 k) Baja Tulangan 2 Seksi 7.3 3) Standar Rujukan ‘Standar Nasional Indonesia (SN) : SNI.03-2460-1991 : Spesifikasi Abu Terbang Sebagai Bahan Tambahan Untuk Campuran Beton 'SNI 2049-1994 Semen Portland ‘SNI 03-6817-2002 : Metode Pengujian Mutu Air untuk digunakan dalam beton SKh-1.53-1 4) ‘SPESIFIKASI KHUSUS Kondisi Tempat Kerja Kondisi tempat kerja harus sesuai dengan persyaratan dalam Spesifikasi Umum Pasal 7.1.19), dengan Tingkat Penguapan melampaui 0,5 kg/m’/jam. Kondisi ini umumnya dapat dicapai pada rentang waktu sore hingga malam hari. SKh-1.53.2 BAHAN » 2» 3 4) 3» 6) 2 8) Agregat ‘Agregat yang digunakan pada spesifikasi ini harus memenuhi persyaratan agregat dalam Spesifikasi Umum pasal 5.3.2.2) dan pasal 5.3.2.3) Semen Semen Portland Tipe I atau Tipe Ill harus digunakan untuk beton pada spesifikasi ini. ‘Semen yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam SNI 2049-1994. ‘Abu Terbang (Fly Ash) ‘Abu Terbang (Fly Ash) dapat digunakan dengan batasan 15 - 25% berat total bahan pengikat. Abu Terbang yang digunakan harus memenuhi persyaratan SNI 03-2460-1991. Air ‘Air yang digunakan harus sesuai dengan SNI 03-6817-2002. Baja Tulangan Dowel, Batang Pengikat (Tie Bar) dan tulangan yang digunakan harus sesuai dengan Spesifikasi Umum pasal 5.3.2.6). Bahan Tambah Bahan Tambah yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan dalam Spesifikasi Umum pasal 5.3.2.8). Penggunaan bahan tambahan yang bersifat mempercepat (akselerator) bila digunakan harus dengan persetujuan dari Direksi Pekerjaan. ‘Bahan untuk Perawatan Penutup insulasi untuk perawatan beton yang digunakan harus mempunyai tingkat penahan panas minimal 0,5 jam-foot’/BTU. Umumnya penutup insulasi merupakan bahan berbasis polyesteren yang tertutup rapat dengan tambahan plastik. Bahan penutup beton harus pada kondisi baik dan tidak ada bagian yang robek. Bahan Penutup Sambungan dan Bahan Pengi: ng Bahan penutup sambungan (joint sealer) dan bahan pengisi siar (fller) yang digunakan harus sesuai pasal Spesifikasi Umum 5.3.2.10). SKh-1.5.3-2 SPESIFIKASI KHUSUS SKh-15.3.3 PERALATAN Peralatan yang digunakan harus mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi Umum pasal 5.3.3. SKh-153.4 SAMBUNGAN Pekerjaan sambungan sesuai dengan Spesifikasi Umum pasal 5.3.4, SKh-1.53.5 PELAKSANAAN ) 2 9 4) Pelaksanaan mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi Umum pasal 5.3.5. Pengecoran a) Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah semua persiapan yang dipertukan disetujui. Bila tidak menggunakan lean conerete, siapkan tanah dasar atau lapis pondasi dalam kondisi rata, bersih, dengan kepadatan dan kemiringan yang seragam hingga pengecoran dilakukan. b) Siram tanah dasar atau lapis pondasi dengan air secukupnya hingga lembab terhadap ccuaca harus dipersiapkan. ©) Alatalat pengujian harus tersedia dalam kondisi siap pakai. ‘Sambungan Susut Gergajian (Sawn Contraction Joint) Penggergajian untuk membentuk sambungan harus dilakukan sesegera mungkin setelah beton cukup mengeras tanpa terjadinya chipping, spalling atau raveling, yaitu kurang lebih pada ‘waktu terjadinya final setting, dan harus dilakukan pengecekan sesuai kondisi di lapangan. Pembukaan Acuan ‘Acuan tidak boleh dibuka sebelum 6 jam sesudah pengecoran. Penundaan pembukaan acuan dapat dilakukan Direksi Pekerjaan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan kondisi lainnya, Perawatan a) Perawatan beton harus dilakukan sesuai dengan Spesifikasi Umum pasal 5.3.5.13). b) Bila perawatan dilakukan dengan curing compound, gunakan curing compound dalam 2 lapis. Lapis pertama harus dilakukan tidak lebih dari 10 menit setelah penyikatan dan lapis kedua, tegak Iurus lapis pertama harus dilakukan 30 menit setelah lapis pertama dilakukan, Penggunaan curing compound adalah 3,75 m'/lter. ©) Curing compound yang dirusak harus diganti dan dipelihara hingea pembukaan jalan terhadap lalu lintas. 4) Setelah permukaan beton cukup keras, bila diperlukan permukaan dapat ditutup dengan Jembaran penutup insulasi. ‘SPESIFIKASI KHUSUS ‘Tabel 1. Penggunaan Penutup Insulasi ‘Waktu Pembukaan Terhadap Lalu Lintas (jam) 8 16 4 36 48 Ya Ya Ya Tidak | Tidak SKh-1.53.6 PANJANG PERCOBAAN Penyedia Jasa harus menyediakan instalasi, peralatan dan menunjukkan metode pelaksanaan pekerjaan dengan melakukan percobaan penghamparan dengan panjang tidak kurang dari 15 m di lokasi yang disediakan oleh Penyedia Jasa di luar daerah permanen. Ketentuan lain terkait Panjang Percobaan harus mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi Umum pasal 5.3.6. SKh-153.7 PERLINDUNGAN TERHADAP PERKERASAN Perlindungan terhadap perkerasan ini harus mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi Umum pasal 5.3.7. SKh-1.5.3.8 PEMBUKAAN TERHADAP LALU LINTAS Perkerasan harus ditutup terhadap segala lalu lintas sedikitnya sampai beton berumur 8 jam. Waktu dapat diperpanjang oleh Direksi Pekerjaan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan kondisi lainnya. Perkerasan dibuka untuk lalu lintas setelah kuat tekan beton mencapai 300 kg/m2. yang didapat dari benda uji beton yang dirawat sesuai dengan kondisi perkerasan, Sebelum pembukaan untuk lalu lintas semua sambungan sudah harus ditutup dan semua perkerasan sudah dibersihkan. SKh-153.9 TOLERANSI KETEBALAN PERKERASAN Toleransi ketebalan perkerasan ini mengikuti ketentuan Spesifikasi Umum dalam pasal 5.3.9. SKh-1.53.10 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN ) 2 Pengukuran untuk Pembayaran Lakukan pengukuran sesuai dengan Spesifikasi Umum pasal 5.3.10.1). ‘Dasar Pembayaran Pembayaran disesuaikan dengan Spesifikasi Umum pasal 5.3.10.2). SKh-1.5.3-4 ‘SPESIFIKASI KHUSUS Nomor Mata Uraian Satuan Pengokuran | SKh-1.5.3,(1) | Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan | Meter Kubik Lalu Lintas Umur Beton <24 jam SKh-1.5.3.(2) | Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalu Lintas Umur Beton lebih dari 1 hari dan urang dari 3 hari. Skh-1.5.3.3) | Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan | Meter Kubik Lalu Lintas Umur Beton lebih dari 3 hari dan Ikurang dari 7 hari. SKh-1.53-5

You might also like