Professional Documents
Culture Documents
Mikrobiologi
Mikrobiologi
MAKALAH
HALAMAN JUDUL
KELAS: B1 Ambon
Oleh:
MALUKU HUSADA
AMBON
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Mikroorganisme......................................................................2
2.2 Peran dan Manfaat Mikroorganisme Perairan...........................................2
BAB III PENUTUP.................................................................................................5
3.1 Kesimpulan................................................................................................5
3.2 Saran..........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang mikroorganisme.
2. Untuk mengetahui peran dan manfaat mikroorganisme perairan.
BAB II PEMBAHASAN
lingkungan, dan tidak bertindak sebagai rumah untuk parasit atau patogen.
Sebagai rotifera, Brachionus memiliki beberapa keuntungan sebagai pakan
alami bagi larva ikan yaitu (1) rotifera adalah hewan yang sangat toleran
terhadap alkali, asam, dan air yang terkontaminasi; (2) rotifera dapat hidup
di air tawar ataupun air laut dan hampir ditemukan pada kedalaman yang
berbeda di perairan; (3) rotifera sebagai pakan alami ekonomis alternatif.
2. Sebagai bahan bakar alternatif (biofuel)
Keberadaan sumber bahan bakar fosil mulai menipis sehingga
dibutuhkan bahan bakar alternatif yang sumbernya ramah lingkungan dan
terjamin ketersediaannya. Mikroalga merupakan salah satunya.
Nannochloropsis oculata merupakan mikroalga yang sangat berpotensi
untuk dapat dimanfaatkan menjadi biofuel.
Menurut Sukarni, et al. (2018), konten makromolekul dan
mineralogi selama dekomposisi termal biomassa N. oculata diperiksa
menggunakan FTIR dan XRD, masing-masing. Hasil penelitian FTIR dan
TG menunjukkan bahwa dekomposisi biomassa N. oculata secara efektif
terjadi di bawah 800˚C. Selain itu, senyawa mineral yang tersisa di abu
akan terdegradasi di suhu lebih dari 800˚C. Analisis mineralogi
mengungkapkan bahwa senyawa mineral di biomassa terurai dan
membentuk senyawa baru selama pembakaran. Analisis morfologi
menggunakan SEM menunjukkan fragmentasi selama pemanasan, yang
menciptakan partikel residu lebih seragam pada 1200˚C. Permukaan residu
bersinar setelah pemanasan 1200˚C juga menunjukkan pembentukan
senyawa mineral baru, terutama melilite. Studi ini menunjukkan bahwa
penggunaan N. oculata sebagai bahan bakar layak dan bahan sisa yang
diperoleh dari pembakarannya memiliki potensi sebagai bahan baku untuk
berbagai keperluan, seperti untuk kaca, elektronik, semen portland, batu
bata tahan api, dan bahkan pupuk. Karena itu, N. oculata tidak hanya
sumber energi potensial tapi pembakarannya juga bisa menghasilkan nilai
tambah produk.
3. Obat untuk ikan yang terinfeksi virus
Menurut Yanuhar, et al. (2019), penyakit Virus Nervous Necrosis
(VNN) merupakan masalah serius pada budidaya ikan laut, terutama pada
ikan kerapu yang dapat menyebabkan 50-100% kematian pada larva umur
10-20 hari. Virus tersebut umumnya menginfeksi tahap larva ke remaja
dan menyerang mata dan sistem saraf otak. Infeksi VVN dapat memicu
peradangan pada jaringan ikan. Gejala-gejala yang timbul yaitu biasanya
ikan menunjukkan perilaku berenang secara abnormal, ikan berputar-putar,
tidur mati atau ikan berada di bawah seperti mati.
Berdasarkan penelitian Yanuhar, et al. (2019), Chlorella vulgaris
dapat dimanfaatkan sebagai bioaktif untuk mengontrol inflamasi yang
disebabkan oleh virus. Ekstrak kasar C. Vulgaris merupakan protein dan
pigmen dalam bentuk RNA atau enzim. Ekstrak kasar inilah yang dapat
dikembangkan menjadi anti-inflamsi pada ikan kerapu. Dikarenakan
ekstrak kasar tersebut dapat menekan peradangan yang terjadi pada
jaringan ketika terjadi infeksi VNN.
4. Indikator kualitas perairan
Keberadaan plankton dapat digunakan sebagai indikator kualitas
suatu perairan. Dilihat dari jumlah spesies palnkton dan dominasi spesies
plankton dalam suatu perairan. Kelimpahan tinggi plankton di perairan,
terutama fitoplankton dapat mendukung kehidupan dari organisme. Namun
sebaliknya, jika kelimpahannya rendah dapat mengganggu kehidupan
organisme dalam perairan. Akan tetapi, peningkatan jumlah fitoplankton di
perairan juga dapat menyebabkan eutrofikasi sehingga dapat mengganggu
ekosistem di dalamnya.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Yanuhar, et al. (2019) didapat
bahwa dominasi fitoplankton pada kolam ikan koi yang terinfeksi
Myxobolus sp. yaitu berasal dari jenis Microsystis. Penyebaran Myxobolus
sp. dalam perairan tersebut melalui fitoplankton. Hal tersebut dikarenakan
spora Myxobolus keluar dari tubuh ikan melalui insang yang disebabkan
oleh patah nodul dan kotoran spora yang kemudian mencemari perairan
dan menyebar sampai terkena plankton.
Peningkatan jumlah plankton, baik fitoplankton maupun zooplankton
di kolam ikan koi disebabkan oleh nutrisi, seperti nitrat dan fosfat. Aliran
air tambak yang merupakan aliran daerah pertanian dan pemukiman
memungkinkan penambahan nutrisi terlarut dalam air sehingga
menimbulkan dampak langsung pada plankton. Keberadaan kegiatan
pertanian memiliki dampak pada input nutrisi ke perairan, terutama fosfor
yang merupakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan plankton.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikroorganisme merupakan semua organisme yang berukuran
mikroskopis dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, untuk melihatnya
harus menggunakan alat bantu berupa mikroskop. Keberadaan mikroorganisme
sangat melimpah di perairan. Mikroalga dan plankton merupakan contoh dari
mikroorganisme perairan. Mikroorganisme memiliki banyak peran dan manfaat
dalam perairan yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai pakan alami untuk ikan
2. Sebagai bahan bakar alternatif (biofuel)
3. Obat untuk ikan yang terinfeksi virus
4. Indikator kualitas perairan
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada penulis untuk kedepannya lebih
mengembangkan lagi pokok bahasan di berbagai sumber. Selain itu semoga
kedepannya banyak dari pembaca dapat mengembangkan hasil dari kepenulisan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA