You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/365299479

Identifikasi Zona Bahaya Gempa Bumi berdasarkan Percepatan Tanah


Maksimum di Kota Semarang

Article · October 2022

CITATIONS READS

0 42

3 authors:

Viola Fajrin Bambang Sunardi


Universitas Sebelas Maret Meteorological Climatological and Geophysical Agency
1 PUBLICATION 0 CITATIONS 105 PUBLICATIONS 199 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Sorja Koesuma
Universitas Sebelas Maret
66 PUBLICATIONS 123 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

IbM UNS View project

Seismic Hazard Analysis View project

All content following this page was uploaded by Bambang Sunardi on 11 November 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 2829-9418
Vol. 1, No. 2 (Oktober 2022) Page. 65-72 E-ISSN: 2829-9140

IDENTIFIKASI ZONA BAHAYA GEMPA BUMI BERDASARKAN PERCEPATAN


TANAH MAKSIMUM DI KOTA SEMARANG

Viola Fajrin1, Bambang Sunardi2, Sorja Koesuma1


1
Program Studi Fisika, Universitas Sebelas Maret
2
BMKG Stasiun Geofisika Kelas I
*Email: fajrinviola@student.uns.ac.id

ABSTRACT

Semarang City as the Capital of Central Java Province requires an earthquake-prone map. It is
required since there are two active faults in Semarang, namely the Semarang fault (part of the Baribis
- Kendeng fault) and the Ungaran fault. Moreover, Semarang City is composed of alluvial layers that
can accelerate earthquake waves. This study aims to determine site class, peak ground acceleration
(PGA) in bedrock, PGA at ground level and earthquake hazard index in Semarang City. In this study,
the calculation of peak ground acceleration uses the method in SNI 1726: 2019, while the earthquake
hazard index refers to the JICA classification. As input data in the form of the peak ground acceleration
value in bedrock, the average shear wave velocity to a depth of 30 meters (Vs30) to determine the site
class, as well as the value of the amplification factor. The calculation results in almost all areas of
Semarang City have a high earthquake hazard index and only Genuk sub-district has a moderate hazard
index. The main determinants of peak ground acceleration at the surface are the source of the
earthquake and the rock type.

Keyword: earthquake, Semarang City, peak ground acceleration

A. PENDAHULUAN
Gempa bumi merupakan fenomena subduksi dan sesar sebagai lokasi yang
alam yang diakibatkan pergerakan berpotensi menjadi pusat gempa bumi.
lempeng bumi oleh aktivitas tektonik, Katalog gempa bumi merusak
maupun aktivitas vulkanik. Energi yang Indonesia tahun 1612-2014 (Supartoyo
dilepaskan berupa gelombang seismik dkk, 2014) menunjukkan di Kota semarang
(Bahri & Mungkin, 2019). Indonesia pernah terjadi gempa bumi yang
memiliki potensi gempa bumi yang sangat berdampak pada beberapa desa di kota
besar, hal ini didukung dengan kondisi tersebut. Terdapat dua gempa yang
geografis Indonesia yang merupakan merusak, yaitu pada tahun 1856 dengan
wilayah pertemuan tiga lempeng besar, skala Modified Mercalli Intensity (MMI)
diantaranya lempeng Eurasia, lempeng sebesar VI-VII dan pada tahun 2014
Pasifik, dan lempeng Indo-Australia serta sebesar IV-V. Meski tidak menimbulkan
satu lempeng mikro Filipina (Damayanti korban jiwa, gempa ini menimbulkan
dkk, 2020). Interaksi lempeng-lempeng kerugian yang cukup signifikan dan
ini menyebabkan terbentuknya jalur memiliki potensi untuk terjadi kembali.

65
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 2829-9418
Vol. 1, No. 2 (Oktober 2022) Page. 65-72 E-ISSN: 2829-9140
Kota Semarang merupakan ibukota B. METODE
Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan
Berdasarkan data jumlah penduduk dari mengumpulkan dan mengolah data gempa
BPS Jawa tengah, Kota Semarang adalah serta membuat peta. Data yang digunakan
salah satu kota dengan jumlah penduduk pada penelitian ini adalah koordinat titik di
terbanyak, yaitu 1,6 juta jiwa. Menurut Jawa Tengah dan nilai Vs30 Jawa Tengah
karakteristik geologinya , Kota Semarang yang diperoleh dari USGS
berada pada daerah Kraton sunda (bagian (https://earthquake.usgs.gov/data/VS30/),
tenggara Lempeng benua Eurasia) (Bachri, serta nilai PGA Jawa Tengah. Sebagai data
2014). Kota Semarang juga termasuk pendukung, digunakan data batas
daerah rawan gempa bumi karena terdapat administrasi Jawa Tengah dan Kota
sumber aktif gempa, yaitu sesar Semarang Semarang.
dan sesar Ungaran (Robiana dkk, 2021).
Besarnya gempa bumi yang dirasakan
bergantung pada kekuatan gempa bumi,
jarak dari pusat gempa, dan juga
karakteristik tanah. Menurut Wardhana
dkk (2014), Kota Semarang bagian utara
didominasi oleh endapan alluvial berumur
Kuarter dan di bagian Selatan berupa
tinggian didominasi oleh batuan vulkanik
dan tampak beberapa struktur patahan.
Dengan jenis tanah tersebut akan
memberikan efek amplifikasi (penguatan)
gelombang yang cukup besar. Oleh karena
kondisi tersebut, salah satu upaya untuk
Gambar 1. Diagram alur penelitian
meminimalkan dampak bencana gempa
Uraian singkat mengenai metode
bumi di Kota Semarang adalah dengan
penelitian dirangkum dalam diagram alir
memberikan informasi mengenai indeks
seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Tahap
bahaya gempa bumi berdasarkan
pengolahan data dimulai dengan
percepatan tanah maksimum di permukaan
mengklasifikasikan situs nilai Vs30
(PGAM).
berdasarkan tabel 1 sesuai dengan SNI

66
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 2829-9418
Vol. 1, No. 2 (Oktober 2022) Page. 65-72 E-ISSN: 2829-9140
1726:2019. Kemudian untuk menentukan Nilai PGAM kemudian diklasifikasikan
nilai PGAM, digunakan software RSA berdasarkan JICA (2015) dengan nilai 1 –
2019 dengan menginputkan titik koordinat 8 seperti pada Tabel 3. Untuk menentukan
dan kelas situs Vs30. indeks bahaya, dilakukan perhitungan
Tabel 1. Klasifikasi situs dengan rumus:
Kelas situs 𝑣̅𝑠 (m/detik)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 (2)
SA (batuan keras) >1500 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =
SB (batuan) 750 – 1500
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑥
SC (tanah keras, sangat 350 – 750 Selanjutnya data PGA, PGAM, Vs30 dan
padat, dan batuan Indeks Bahaya di interpolasi TIN
lunak)
(Triangulated Irregular Network),
SD (tanah sedang) 175 - 350
SE (tanah lunak) <175 kemudian dibuat raster, dan dilakukan
simbolisasi pada layout peta. Hasil yang
Tabel 2. Koefisien situs FPGA didapat selanjutnya dilakukan analisa dan
Kelas PGA PGA PGA PGA PGA PGA
Situs ≤ = = = = ≥
kesimpulan.
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 C. HASIL DAN PEMBAHASAN
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
1. Kecepatan Gelombang Geser
SB 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
SC 1,3 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Hingga Kedalaman 30m (Vs30)
SD 1,6 1,4 1,3 1,2 1,1 1,1 Analisis bahaya gempa bumi
SE 2,4 1,9 1,6 1,4 1,2 1,1
dipengaruhi oleh kondisi lapisan tanah
seperti jenis tanah, ketebalan tanah,
Nilai PGAM harus disesuaikan dengan
elastisitas lapisan tanah, dan muka air
kelas situsnya. Menurut SNI 1726:2019,
tanah. Kondisi lapisan tanah dapat
PGAM dapat ditentukan dari persamaan:
ditentukan menggunakan kecepatan
𝑃𝐺𝐴𝑀 = 𝐹𝑃𝐺𝐴 ∙ 𝑃𝐺𝐴 (1)
gelombang geser (Sunardi & Nugraha,
Dimana FPGA merupakan koefisien situs
2016). Kecepatan gelombang geser untuk
seperti pada Tabel 2.
lapisan tanah hingga kedalaman 30 m
Tabel 3. Klasifikasi Indeks Bahaya
Kelas Nilai Indeks (Vs30) merupakan parameter yang telah
< 0,25 1 lama dikenal untuk mengevaluasi sifat
0,25 – 0,30 2
dinamis tanah berdasarkan waktu tempuh
0,30 – 0,35 3
dari permukaan hingga kedalaman 30 m.
0,35 – 0,40 4
Nilai/Nilai Maks
0,40 – 0,45 5 Vs30 saat ini digunakan untuk
0,45 – 0,50 6 memisahkan lokasi kedalam klasifikasi
0,50 – 0,55 7
kelas yang berbeda. Klasifikasi tersebut
> 0,55 8
kemudian digunakan untuk menentukan

67
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 2829-9418
Vol. 1, No. 2 (Oktober 2022) Page. 65-72 E-ISSN: 2829-9140
koefisien seismik dalam desain bangunan situs yaitu SC (tanah keras/batuan
tahan gempa (Brown dkk., 2000). Dari lunak) yang ditunjukkan dengan warna
hasil peta Vs30 pada Gambar 3 kuning dan SD (tanah sedang) dengan
menunjukkan bahwa nilai Vs30 di warna oranye. Wilayah dengan kelas
wilayah Kota Semarang bervariasi antar situs SC, diantaranya Kecamatan
175 sampai 750 m/s. Distribusi dengan Ngaliyan, Gajah Mungkur, Candisari,
rentang rendah berada pada bagian utara Tembalang, dan Gunung Pati.
dan timur Kota Semarang, sedangkan Sedangkan wilayah dengan kelas situs
distribusi dengan rentang tinggi berada SD, diantaranya Kecamatan Tugu,
pada bagian barat dan selatan Kota Semarang Barat, Semarang Utara,
Semarang. Hal ini sesuai dengan kondisi Semarang Tengah, Semarang Timur,
topografi wilayah Kota Semarang, Semarang Selatan, Gayam Sari, Genuk,
dimana pada daerah dengan nilai Vs30 dan Pedurungan. Terdapat juga
rendah adalah wilayah pantai yang beberapa kecamatan yang hanya
didominasi dengan alluvial dan pada setengah bagiannya saja yang termasuk
daerah dengan nilai Vs30 tinggi adalah dalam kelas SC dan sebagian lagi SD,
bagian pegunungan yang didominasi yaitu Kecamatan Mijen dan
dengan batuan vulkanik. Kesesuaian ini Banyumanik. Wilayah dengan nilai
dibuktikan dengan peta geologi Kota Vs30 yang lebih rendah cenderung
Semarang pada gambar 2, sehingga lebih rentan terhadap gempa bumi. Hal
didapat informasi bahwa nilai Vs30 ini dikarenakan ketika terjadinya gempa
berbanding lurus dengan densitas lapisan bumi maka tanah dengan VS30 yang
tanah suatu daerah. lebih rendah akan memberikan respon
getaran yang lebih besar.

Gambar 2. Peta geologi Kota Semarang


(Wardhana dkk,2014)
Gambar 3. Peta Vs30 Kota Semarang
Berdasarkan Tabel 1, nilai Vs30
Kota Semarang berada di dua kelas

68
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 2829-9418
Vol. 1, No. 2 (Oktober 2022) Page. 65-72 E-ISSN: 2829-9140
2. Percepatan Tanah Maksimum di percepatan 0,36 g, zona dengan nilai
Batuan Dasar (PGA) percepatan 0,33 g, dan zona dengan
Dalam analisis bahaya seismik, PGA nilai percepatan 0,30 g. Dari Gambar 4,
(Peak Ground Acceleration) digunakan distribusi nilai PGA 0,39 g
untuk mengukur besar guncangan tanah mendominasi di bagian selatan Kota
pada saat gempa bumi. PGA Semarang, yaitu di Kecamatan Mijen,
memperkirakan besar guncangan tanah Gunung Pati, Banyumanik, Gajah
dengan merepresentasikannya dalam Mungkur, dan Kecamatan Semarang
percepatan tanah pada batuan dasar Selatan. Sedangkan bagian utara dan
maupun permukaan (Ramkrishnan dkk, tenggara didominasi dengan nilai
2021). Nilai PGA juga dipengaruhi oleh percepatan 0,36 g yaitu Kecamatan
tingkat kepadatan tanah di daerah Tugu, Semarang Barat, Semarang
tersebut. Semakin padat tanah maka Utara, Semarang Tengah, Semarang
nilai PGA semakin kecil dan semakin Timur, Gayam Sari, Pedurungan,
besar nilai PGA maka semakin besar Candisari dan Tembalang. Kecamatan
pula resiko ketika terjadi gempa bumi Genuk memiliki nilai percepatan
(Ayubi dkk, 2020). terkecil yaitu sebesar 0,30 – 0,33 g serta
Kecamatan Ngaliyan memiliki nilai
percepatan terbesar yaitu 0,42 g.
Semakin besar nilai PGA, maka potensi
terjadi kerusakan lebih besar.
3. Percepatan Tanah Maksimum di
Permukaan (PGAM)

Gambar 4. Peta PGA di Batuan Dasar


(PGA) Kota Semarang

Nilai percepatan maksimum di


batuan dasar (PGA) Kota Semarang
bervariasi dari 0,30 – 0,41 gal seperti
ditunjukkan pada Gambar 4. Zonasi
PGA di Kota Semarang dibagi menjadi Gambar 5. Peta PGA Permukaan
(PGAM) Kota Semarang
lima zona, yaitu zona dengan nilai
percepatan 0,42 g, zona dengan nilai Gambar 5 merupakan peta
percepatan 0,39 g, zona dengan nilai percepatan tanah maksimum di

69
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 2829-9418
Vol. 1, No. 2 (Oktober 2022) Page. 65-72 E-ISSN: 2829-9140
permukaan tanah Kota Semarang akibat nilai Vs30 daerah tersebut, sehingga
aktivitas Sesar Semarang dan Sesar memperbesar faktor amplifikasi.
Ungaran. Dapat dilihat pada peta, Sedangkan daerah yang memiliki nilai
terjadi peningkatan nilai PGA setelah PGAM rendah berada pada bagian
sampai di permukaan tanah. Rentang timur laut Kota Semarang tepatnya di
nilai PGA di batuan dasar yaitu sebesar Kecamatan Genuk, dikarenakan
0,30 – 0,42 g, sedangkan nilai PGA di letaknya paling jauh dari kedua sesar
permukaan sebesar 0,37 – 0,50 g. tersebut.
Peningkatan nilai PGA ini dipengaruhi 4. Indeks Bahaya Gempa Bumi
oleh terjadinya amplifikasi selama
proses dari batuan dasar ke permukaan.
Seperti pada Gambar 5, zonasi pada
PGAM sama dengan zonasi pada PGA
di batuan dasar. Daerah dengan nilai
PGA permukaan tinggi sebesar, yaitu
0,50 g berada di Kecamatan Ngaliyan,
Gambar 6. Peta indeks bahaya Kota
dan daerah dengan nilai 0,47 g terdapat Semarang
di Kecamatan Mijen, Gunung Pati,
Banyumanik, Gajah Mungkur, dan Indeks bahaya gempa bumi
Kecamatan Semarang Selatan. diketahui dengan menghitung nilai
Sedangkan zona dengan nilai percepatan gelombang di permukaan
percepatan sedang, yaitu 0,44 g berada (PGAM) berdasarkan klasifikasi kelas
di Kecamatan Tugu, Semarang Barat, situs Vs30. Nilai VS30 berbanding
Semarang Utara, Semarang Tengah, terbalik dengan percepatan gelombang
Semarang Timur, Gayam Sari, yang disebabkan oleh gempa bumi. Hal
Pedurungan, Candisari dan Tembalang. ini dapat diketahui berdasarkan hasil
Daerah yang memiliki nilai PGAM peta Vs30 dan peta PGAM. Dimana
tinggi disebabkan oleh letak daerah gelombang akan bergerak lebih cepat
tersebut berada di sekitaran Sesar pada daerah dengan nilai Vs30 yang
Semarang dan Sesar Ungaran sehingga rendah atau tanah yang lebih lunak.
mendapat guncangan paling besar. Hasil klasifikasi menunjukkan
Ditambah dengan lapisan tanah yang bahwa wilayah Kota Semarang
didominasi oleh tanah sedang dan memiliki nilai kelas yang cukup tinggi
batuan lunak yang ditunjukkan dengan yaitu kelas 4-6 dikarenakan nilai

70
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 2829-9418
Vol. 1, No. 2 (Oktober 2022) Page. 65-72 E-ISSN: 2829-9140
PGAM di Kota Semarang berkisar Gempa Menggunakan Metode
antara 0,37 – 0,50 g. Sehingga ketika DSHA (Deterministic Seismic
dihitung menjadi nilai indeks, Hazard Analysis) untuk
memberikan hasil di sebagian besar Menentukan PGA (Peak Ground
wilayah Kota Semarang merupakan Accelaration) di Kabupaten
wilayah dengan indeks yang tinggi. Hal Sumba Barat Daya. Indonesian
ini dapat dilihat pada peta indeks Physical Review, 3(2), 38–53.
bahaya di Gambar 6, dimana warna https://doi.org/https://doi.org/10.
merah menunjukkan indeks tinggi, 29303/ ipr.v3i2.44
warna kuning indeks sedang, dan warna Bachri, S. (2014). Pengaruh Tektonik
hijau dengan indeks rendah. Nilai Regional Terhadap Pola Struktur
indeks bahaya sedang hanya berada dan Tektonik Pulau Jawa. Jurnal
pada bagian timur laut, yaitu kecamatan Geologi Dan Sumberdaya
Genuk. Mineral, 15(4), 215–221.
Bahri, Z., & Mungkin, M. (2019).
D. KESIMPULAN Penggunaan SCR sebagai alarm
Kota Semarang berada di dua kelas peringatan dini pada saat terjadi
situs berdasarkan Vs30 yaitu kelas SC gempa bumi. JET (Journal of
(tanah keras/batuan lunak) dan SD (tanah Electrical Technology), 4(3),
sedang) dengan nilai PGA batuan dasar 101–105.
sebesar 0,30 – 0,42 dan nilai PGA Brown, L. T., Diehl, J. G., & Nigbor, R.
permukaan sebesar 0,37 – 0,50 g. L. (2000). a Simplified Procedure
Berdasarkan nilai PGA permukaan To Measure Average Shear-Wave
tersebut, Kota Semarang memiliki indeks Velocity To a Depth of 30 Meters
bahaya gempa bumi yang tinggi di hampir ( Vs30 ). 12Wcee, 1–8.
seluruh wilayah, sedangkan indeks sedang http://www.iitk.ac.in/nicee/wcee/
hanya berada di bagian timur laut, yaitu article/0677.pdf
kecamatan Genuk. Damayanti, C., Yamko, A. K., Souisa,
C. J., Barends, W., & Naroly, I. L.
E. DAFTAR PUSTAKA P. T. (2020). Pemodelan
Ayubi, S. S. A., Karyanto, Haerudin, Segmentasi Mentawai-Pagai:
N., Rasimeng, S., & Wibowo, R. Studi Kasus Gempa Megathrust
C. (2020). Zonasi Site Effect dan di Indonesia. Jurnal Geosains
Analisis Bahaya Penguatan Dan Remote Sensing, 1(2), 105–
71
Indonesian Journal of Environment and Disaster (IJED) ISSN: 2829-9418
Vol. 1, No. 2 (Oktober 2022) Page. 65-72 E-ISSN: 2829-9140
110. Vulkanologi Dan Bencana
https://doi.org/10.23960/jgrs.202 Geologi, 15(1), 11–20.
0.v1i2.56 Sunardi, B., & Nugraha, J. (2016). Peak
Ramkrishnan, R., Sreevalsa, K., & Ground Acceleration At Surface
Sitharam, T. G. (2021). Peak Ground Acceleration At
Development of New Ground Surface and Spectral Acceleration
Motion Prediction Equation for for Makassar City Based on a
the North and Central Himalayas Probabilistic Approach. Jurnal
Using Recorded Strong Motion Meteorologi Dan Geofisika,
Data. Journal of Earthquake 17(1), 33–46.
Engineering, 25(10), 1903–1926. Supartoyo, Surono, & Putranto, E.
https://doi.org/10.1080/13632469 (2014). Katalog Gempabumi
.2019.1605318 Merusak di Indonesia Tahun
Robiana, R., Afif, H., Cipta, A., Omang, 1612-2014. In Pvmbg (Vol. 2014,
A., & Solikhin, A. (2021). Issue 57).
Simplifikasi Pembagian Kelas Wardhana, D. D., Harjono, H., &
Batuan Berdasarkan Nilai Periode Sudaryanto, S. (2014). Struktur
Dominan : Studi Kasus Kota Bawah Permukaan Kota
Semarang Simplified Of Site Semarang Berdasarkan Data
Class Classification Based On Gayaberat. Jurnal RISET Geologi
Natural Periods : Case Study In Dan Pertambangan, 24(1), 53.
Sem ... Simplifikasi Pembagian https://doi.org/10.14203/risetgeot
Kelas Batuan Berdasarkan Nilai am2014.v24.81
Periode Domina. Bulletin

72

View publication stats

You might also like