You are on page 1of 40
Menimbang Mengingat RUMAH SAKIT MEDIKA UTAMA PERMATA 4. mam Bont Neo} Gunung Pase Ke Kandaean Us Koa Botapapan 76112 Toy Ont 9002 Fan Ones zee mas parma cm sn aPC KEPUTUSAN DIREKTUR RS MEDIKA UTAMA PERMATA NOMOR :159/SK/DIR/XI/2019 TENTANG KEBUAKAN IDENTIFIKASI PASIEN RS MEDIKA UTAMA PERMATA DIREKTUR RS MEDIKA UTAMA PERMATA, a. Bahwa dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien RS Medika Utama Permata perlu dibuat suatu kebijakan yang dilaksanakan melalui sasaran keselamatan pasien di RS Medika Utama Permata; Bahwa agar pelaksanaan program sebagaimana dimaksud huruf a. dapat berjalan secara berdaya guna dan berhasil guna, perlu disusun Kebijakan Identifiasi Pasien yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS Medika Utama Permata. 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. _Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran; 4, Permenkes Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 5. Permenkes Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran. Menetapkan Kesatu Kedua ketiga Keempat Kelima MEMUTUSKAN KEBUAKAN IDENTIFIKASI PASIEN RS MEDIKA UTAMA PERMATA Semua pasien di identifikasi minimal dengan dua identitas pasien selama berlangsungnya proses pelayanan di rumah sakit Identifikasi pasien selama berlangsungnya prosedur pelayanan di rumah sakit dengan pemasangan gelang identitas yang terdiri dari minimal dua identitas berupa nama lengkap dan tanggal lahir / nomor rekam medis Identifikasi dilakukan sebelum pemberian obat, sebelum pemberian darah atau produk darah, sebelum mengambil darah dan specimen untuk keperluan pemeriksaan dan sebelum memberikan pelayanan atau prosedur pelayanan pemberian diet. Identifikasi pasien yang berisiko dilakukan setelah asesmen awal ko. dan dinyatakan b Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Balikpapan tanggal 18 November 2019 rya Rismawan “ES RUMAH SAKIT 3 MEDIKA UTAMA PERMATA Menimbang Mengingat J. mam Bone No 01 Gunung Pase Ke Kandasan Kora Bolan 76112 Tp (OD42) 419092 Fan WORE eee Ema perraagapt com sec KEPUTUSAN DIREKTUR RS MEDIKA UTAMA PERMATA, NOMOR :118/SK/DIR/X1/2019 TENTANG PANDUAN IDENTIFIKAS! PASIEN. RS MEDIKA UTAMA PERMATA DIREKTUR RS MEDIKA UTAMA PERMATA ‘a. Bahwa dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien RS Me ‘a Utama Permata perlu dibuat suatu kebijakan yang dilaksanakan melalui sasaran keselamatan pasien di RS Medika Utama Permata; b. Bahwa agar pelaksanaan program sebagaimana dimaksud huruf a. dapat berjalan secara berdaya guna dan berhasil guna, perlu disusun Panduan identifiasi Pasien yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS Medika Utama Permata. 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang, Praktek Kedokteran; 4, Permenkes Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 5. Permenkes Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang lzin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran Menetapkan Kesatu Kedua Ketiga Keempat Kelima MEMUTUSKAN KEBUIAKAN IDENTIFIKASI PASIEN RS MEDIKA UTAMA PERMATA Semua pasien di identifikasi minimal dengan dua identitas pasien selama berlangsungnya proses pelayanan di rumah sakit. Identifikasi pasien selama berlangsungnya prosedur pelayanan di rumah sakit dengan pemasangan gelang identitas yang terdiri dari minimal dua identitas berupa nama lengkap dan tanggal lahir / nomor rekam medis. Identifikasi dilakukan sebelum pemberian bat, sebelum pemberian darah atau produk darah, sebelum mengambil darah dan specimen untuk keperiuan pemeriksaan dan sebelum memberikan pelayanan atau prosedur pelayanan pemberian diet, Identifikasi pasien yang berisiko dilakukan setelah asesmen awal dan dinyatakan ber Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Balikpapan Pada tanggal 15 November 2019 RUMAH, EDIKA UTAJAA PEF dra Artha/Surya Rismawan Menetapkan kesatu kedua Ketiga Keempat kelima MEMUTUSKAN, PANDUAN IDENTIFIKAS! PASIEN RS MEDIKA UTAMA PERMATA ‘Semua pasien di identifikasi minimal dengan dua identitas pasien selama berlangsungnya proses pelayanan di rumah sakit. Identifikasi pasien selama berlangsungnya prosedur pelayanan di rumah sakit dengan pemasangan gelang identitas yang terdiri dari minimal dua identitas berupa nama lengkap dan tanggal lahir / nomor rekam medi Identifikasi dilakukan sebelum pemberian bat, —sebelum pemberian darah atau produk darah, sebelum mengambil darah dan specimen untuk keperluan pemeriksaan dan sebelum memberikan pelayanan atau prosedur pelayanan pemberian diet. Identifikasi pasien yang berisiko dilakukan setelah asesmen awal dan dinyatakan berisiko. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Balikpapan tanggal 15 November 2019 RUMAH SAK} MEDIKA UTAMA Am ya Rismawan KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat- Nya, maka buku Panduan Identifikasi Pasien RS Medika Utama Permata ini telah dapat diterbitkan. Buku ini disusun agar dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan identifikasi pasien secara tepat dan benar serta untuk memenuhi standar akreditasi rumah sakit. Buku ini bersifat dinamis dan dapat diubah sesuai kebutuhan dengan mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kritik dan saran dari semua pihak senantiasa kami terima demi perbaikan dan penyempurnaan buku ini. Demikian semoga bermanfaat. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..... DAFTAR ISI... BAB | PENDAHULUAN 1... BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN BAB Ill TATALAKSANA. BAB IV DOKUMENTASI BAB V PENUTUP .....cesese 13 19 22 ii BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini begitu banyak jenis cedera medis yang dialami oleh pasien sehubungan dengan kesalahan identifikasi pasien. Berbagai bentuk kesalahan identifikasi pasien dapat dijumpai dalam pelayanan, seperti: Pemberian obat yang benar pada pasien yang salah Pembedahan dilakukan pada salah pasien (wrong-person surgery) Pembedahan pada sisi yang salah (wrong-site sugery) misal operasi pada ginjal yang sehat, amputasi pada tungkai yang sehat Penyerahan hasil patologi anatomi pada pasien yang salah Pemeriksaan imaging pada pasien yang salah Pemberian transfusi darah pada pasien yang salah Pengambilan spesimen (darah, dsb) pada orang yang salah Menyerahkan bayi pada orang tua yang salah Penyerahan jenazah pada keluarga pasien yang salah Meskipun kesalahan identifikasi pasien relatif tidak terlalu sering terjadi, tetapi dampak yang ditimbulkan seringkali berakibat fatal - cacat seumur hidup ‘atau bahkan sampai mengakibatkan kematian. Pada tahun 2006 Seiden dan kawan-kawan mempublikasikan hasil Penelitiannya yang dalam sebuah jurnal bedah (Arch Surgery, 2006), untuk mengetahui banyak kesalahan yang terjadi berhubungan dengan tindakan bedah Dari 236.300 tindakan operasi, yang diperoleh melalui basis data dari NPDB, ASA, PUDF dan the Florida Code 15 mandatory reporting system (sistem laporan ‘wajib), periode tahun 1990-2003 yang dilakukan di Amerika Serikat, dilaporkan bahwa 2.217 pasien (0,94 %) mengalami cedera/KTD akibat operasi pada tempat tubuh yang salah (wrong-body part surgical). Pusat penelitian Departemen Bedah di John Hopkins (USA) pernah meneliti 21.351 spesimen bedah. Ditemukan 91 kesalahan identifikasi; di antaranya 18 spesimen tidak berlabel, 16 wadah kosong, 16 salah sisi, 14 salah lokasi pengambilan jaringan, 11 salah pasien, 9 tidak tercantum nama pasien dan 7 tidak tercantum lokasi jaringan. Kesalahan identifikasi terjadi sebesar 0,512 % pada spesimen yang berasal dari bagian rawat jalan dan 0,346 % pada spesimen yang berasal dari kamar operasi. Kejadian semacam ini umum terjadi dan menimbulkan resiko bagi seluruh pasien. Angka prevalensinya sekitar 4,3 per 1000 spesimen bedah atau 182 spesimen dengan label yang salah per tahun, Pada tahun 2002, the MEDMARX memperlajari 8.196 kasus salah obat yang berhubungan dengan kesalahan identifikasi pasien. Syukur bahwa7,284 (89 %) kesalahan tidak sampai merugikan pasien, hanya sekitar 1,4 % yang berdampak serius pada pasien. Menurut studi dari SHOT (Serious Hazard of Transfusion) selama lebih lima tahun memperlihatkan bahwa 61 % dari insiden reaksi transfusi yang terjadi berkaitan dengan pemberian transfusi pada pasien yang salah. Sebagai akibatnya 11 pasien meninggal dan sebagian kasus lain harus dirawat di ICU. Dari 15.503 kesalahan dalam laboratorium, kesalahan identfikasi terjadi pada 287 kasus. Berdasarkan laporan dari Carraro dan Plebani kesalahan identifikasi laboratorium ada fase preanalitik terjadi sebesar 8,8%. Kesalahan identfikasi dimungkinkan oleh beberapa faktor, seperti: kompleksitas dalam pelayanan dan keterbatasan petugas (baik fisik maupun mental). Dalam sehari berapa ribu petugas laboratorium memproses pemeriksaan spesimen, baik pada fase preanalitik (pengambilan, penandaan, pengumpulan, interpretasi permintaan), analitik (pemrosesan sampel) maupun postanalitik. Berapa puluh ribu kegiatan dalam sehari yang harus dilakukan oleh semua perawat,bidan, petugas farmasi yang semuanya memerlukan interaksi petugas dan pasien. Berapa ribu pengisian lembar permintaan pemeriksaan (laboratorium, resep obat) dalam sehari yang dikerjakan oleh petugas Kesehatan. Berapa ribu komunikasi terjadi dalam sehari antara dokter-dokter, dokter dengan perawat 2. Tujuan khusus © Mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan atau pengobatan © Menyesuaikan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut, BABII RUANG LINGKUP KEGIATAN Secara umum, seluruh ruangan/ bagian klinis (keperawatan, penunjang medik, gizi, unit khusus) maupun non-klinis (registrasi, tempat pendaftaran pasien, administrasi dan pembukuan) di RS Medika Utama Permata, melakukan identifikasi pasien menggunakan dua macam cara yaitu: AL Aktif Dengan menggunakan pertanyaan terbuka (dengan meminta pasien/ keluarga menyebutkan: 1. Nama lengkap pasien (sesuai KTP/ Paspor/ SIM) 2. Tanggal lahir Apabila terdapat kesamaan/ ketidakjelasan identitas nama lengkap dan tanggal lahir, dapat digunakan identitas tambahan berupa: © Alamat tempat tinggal pasien © Nama orang tua/ isteri/ suami/ keluarga terdekat, dsb. © Agama © Pekerjaan No. Telpon rumah/ HP Catatan : nomor kamar pasien atau lokasi tidak lagi digunakan untuk identifikasi. B. Pasif Dengan menggunakan alat bantu visual berupa gelang identitas pasien (pada pasien rawat inap) dan kartu berobat pasien/ slip berobat (pada pasien rawat jalan). 1. Pada pasien rawat inap: mencocokkan identitas (nama, tanggal lahir, nomor rekam medis) pada gelang dengan stiker label identitas pada rekam medis atau bon pemeriksaan penunjang/ struk menu makanan/ buku ekspedisi pasien/ buku register bayi, dll 2. Pada pasien rawat jalan: mencocokkan identitas (nama, tanggal lahir, nomor rekam medis) pada kartu berobat pasien/ slip berobat dengan stiker label identitas pada rekam medis (identitas di SIMRS, bon pemeriksaan, atau resep pasien). terangan: © Metode aktif dan pasif digunakan bersamaan pada seluruh pasien rawat inap/ rawat jalan (pasien klinik, penunjang medis, IGD) yang kompeten atau didampingi keluarga/ petugas yang mengantar. * Metode aktif saja digunakan pada pasien rawat jalan yang kompeten atau didamping) oleh keluarga/ petugas yang mengantar) dari luar yang tidak mendapat nomor rekam medis, misalnya digunakan oleh bagian laboratorium. ‘¢ Metode visual saja digunakan pada setiap pasien rawat inap/ rawat jalan yang tidak kompeten (tanpa adanya pendampingan keluarga/ petugas yang mengantar) atau pada pasien/ keluarga yang menolak untuk identifikasi secara aktif ‘Macam-macam warna gelang yang digunakan di RS Medika Utama Permata: 1.Gelang identitas a. Merah muda: pasien rawat inap perempuan/ bayi perempuan (P). . Biru muda: pasien rawat inap laki-laki/ bay laki-Iaki. 2.Gelang penanda a. Kuning: pasien beresiko jatuh b. Merah: alergi (obat/ makanan) ©. Ungu: Do Not Resuscitate Yang termasuk ke dalam kategori pasien tidak kompeten adalah sebagai berikut: a, Gangguan jiwa b.Gangguan kesadaran c. Retard: ental d.Hambatan berbicara (disartria) e. Hambatan bahasa f. Anak yang belum mengerti nama dan tanggal lahirnya g. Tuna rungu h.Tuna wicara i. Meninggal dunia Informasi yang tercetak pada gelang identitas pasien meliputi a. Nama lengkap pasien (sesuai identitas resmi: KTP/ SIM/ Paspor) b. Tanggal lahir (bila tidak diketahui tanggal lahir digunakan tanggal MRS ~ sampai diketahui identitas yang sebenarnya dan dilakukan perubahan data pada sistem database RS/ rekam medis pasien. Sementara tanggal lahir belum jelas, proses identifikasi pasien secara aktif tidak menggunakan tanggal lahir — tetapi ‘menggunakan identitas tambahan c. Nomor rekam medis Informasi yang tercetak pada kartu berobat pasien meliputi: a. Nama lengkap pasien (sesuai identitas resmi: KTP/ SIM/ paspor) .Tanggal lahir (atau menggunakan tanggal MRS, sampai diketahui identitas yang sebenarnya dan dilakukan perubahan data pada sistem database rumah sakit/ rekam medis pasien) c.Jenis kelamin (: laki-laki/ P: perempuan) d.Nomor rekam medis A. INDIKASI MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN Proses identifikasi dilakukan pada saat: a. Sebelum pemberian obat Pemberian obat kepada pasien sesuai dengan Prinsip 7 Benar © BENAR OBAT ‘+ BENAR DOSIS ‘* BENAR CARA PEMBERIAN ‘© BENAR WAKTU PEMBERIAN © BENAR PASIEN © BENAR INFORMASI © BENAR DOKUMENTASI b. Sebelum transfusi darah dan produk darah « f Verifikasi oleh dua orang perawat, menggunakan checklist Pemberian Transfusi Darah sebelum memulai transfuse darah atau produk darah 1 4 Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan: Instruksi dokter di rekam medis pasien, form permintaan transfusi darah,kartu label, Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan Identitas Pasien Jika memungkinkan, libatkan pasien dengan mengkonfirmasi Identitas dan Golongan Darah Dokumentasikan tanggal dan jam transfusi akan dilakukan Sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis penunjang 1 2. Lihat intruksi dokter di rekam medis pasien Nilai kesesuaian antara NAMA dan NOMOR REKAM MEDIS pasien yang tertera di gelang identitas pasien dengan formulir laboratorium Pemberian label pada tabung darah segera setelah darah di ambil Cara pelabelan tabung darah meliputi : Nama pasien, Nomor Rekam Medis, Kamar / Ruangan, Item pemeriksaan ‘Sebelum pasien mendapatkan tindakan medis Pasien masuk rawat inap Pasien masuk rawat jalan Perpindahan pasien antar unit Merujuk pasien ke rumah sakit lain Sebelum melakukan pemeriksaan penunjang diagnostik (patologi anatomi dan imaging). Sebelum melakukan interpretasi hasil penunjang diagnostik (patologi anatomi, laboratorium Klinik dan imaging). k. Sebelum penyerahan hasil penunjang diagnostik (patologi anatomi, lanoratorium klinik dan imaging). |. Penyerahan organ tubuh m. Penyerahan bayi baru lahir 1. Pembagian makanan ©. Pelayanan administrasi p. Penyerahan jenazah B. PENCETAKAN GELANG IDENTITAS PASIEN, Identitas pasien pada gelang identitas pasien harus dicetak dan printer. Tulisan tangan hanya boleh bila printer sedang rusak atau sedang tidak ada fasilitasnya, dan harus segera diganti bila printer sudah berfungsi lagi. Bagian registrasi rawat inap bertanggung jawab untuk mencetak gelang identitas pasien, kecuali: a. Pasien di instalasi gawat darurat (IGD): gelang identitas dicetak oleh tempat pendaftaran pasien (TPP) b. Bayi baru lahir di kamar bersalin (VI ): gelang identitas dibuat oleh bagian VK cc. Bayi baru lahir di kamar operasi (OK): gelang identitas dibuat oleh bagian VK dan dibawa ke kamar operasi. C,_TEMPAT PEMASANGAN GELANG PASIEN 5, Pemasangan gelang identitas a. Pasien yang masuk melalui registrasi Rawat Inap, gelang dipasang di ruang perawatan oleh perawat yang telah melewati masa orientasi. b. Pasien yang masuk melalui IGD (MRS, rawat intensif, observasi UGD, cito operasi), gelang dipasang di IGD oleh perawat IGD. . Bayi yang masuk dan menjalani rawat inap (bukan baru lahir) dipasang gelang identitas seperti pasien masuk untuk dirawat lainnya. d. Bayi baru lahir (partus spontan) di kamar bersalin (VK), gelang dipasang di VK oleh bidan didampingi keluarga. e. Bayi baru Iahir (SC), gelang dipasang di kamar operasi oleh bidan yang mengikuti operasi, disaksikan ibu bayi atau bila ibu bayi tidak sadar pemasangan gelang disaksikan oleh seorang perawat OK. f. Pasien ODC dipasang gelang oleh perawat ODC. Pasien ODC operasi, gelang dipasang di OK oleh perawat OK. g. Pasien rawat jalan tidak dipasang gelang identitas. 6. Pemasangan gelang resiko ‘a. Gelang resiko alergi, dilakukan di IGD (bila riwayat alergi sudah diketahui sejak pasien dirawat di IGD) atau di ruang keperawatan (bila gejala alergi ditemukan selama pasien dalam perawatan. b, Gelang resiko jatuh, dilakukan di ruang keperawatan (sesuai dengan pangkajian dan edukasi yang dilakukan oleh perawat ruangan). c. Gelang resiko jatuh di rawat jalan dipasang oleh petugas rawat jalan (customer service, satuan pengaman, rekam medis/ petugas pendaftaran dan perawat poliklinik).. D. PEMASANGAN GELANG PADA KONDIS! DENGAN PENYULIT Gelang identitas pasien maupun gelang resiko tidak dipasang di pergelangan tangan pasien pada keadaan berikut: 1. Pasien yang menolak pemasangan gelang 2. Pasien yang menolak pemasangan gelang dan menolak lentifikasi secara aktif. 3. Pasien alergi dengan bahan gelang. 4, Kasus-kasus dengan penyulit, misal: luka bakar luas, fraktur multiple, dsb. 5, Pasien bayi berat badan lahir rendah (BBLR). E,_ PENGGANTIAN GELANG Gelang identitas dan penanda resiko pasien harus segera diganti yang baru bila gelang rusak, t n tidak jelas atau tidak terbaca, longgar, atau lepas. 10 F. PELEPSASAN GELANG PASIEN Pelepasan gelang identitas dan/ atau gelang resiko dilakukan pada saat: Pasien akan pulang b. Pa $n alergi dengan bahan gelang cc. Pasien dirujuk ke RS lain d. Gelang longgar/ rusak (harus segera diganti baru) sesuai prosedur awal pemasangan). e. Perubshan identitas melalui bagian registrasi f. Pasien meninggal dunia g. Status pasien berubah menjadi resiko rendah jatuh melalui asesmen resiko jatuh (gelang resiko berwarna kuning dilepas, sedangkan gelang identitas pasien tetap terpasang) G. _PENDAFTARAN PASIEN DI REGISTRASI RAWAT INAP, RAWAT JALAN, DAN ONE DAY CARE (ODC) 1. Nama pasien harus ditulis dengan lengkap sesuai e-KTP, bila tidak ada maka digunakan KTP/ kartu identitas lainnya. 2. Penulisan nama pada formulir identitas yang disediakan RS ditulis dengan huruf capital pada kotak-kotak huruf yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, dan tidak boleh salah ketik walaupun satu huruf. 1H. EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA, World Health Organization (WHO, 2007) menekankan pentingnya peran pasien dan keluarga sebagai barrier di dalam gerakan keselamatan pasien. Pasien dan keluarga pasien harus dilibatkan secara aktif dalam proses identifikasi dan menerima edukasi mengenai pentingnya ketepatan identifikasi pasien. WHO menyarankan materi edukasi standar untuk pasien dan keluarga meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang resiko kesalahan identitas yang mungkin terjadi. nu 2. Meminta pasien dan keluarga untuk turut memverifikas jentitasnya. 3. Meminta pasien untuk aktif bertanya dan mencocokkan pemeriksaan, tindakan medis atau obat-obatan sebelum diberikan. 4. Mendorong pasien dan keluarga untuk berperan aktif dalam keseluruhan proses identifikasi dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan ketepatan jenis layanan yang mereka terima. 2 BABII TATALAKSANA, ‘A. CARA MENGIDENTIFIKAS! PASIEN DI BAGIAN KLINIS Langkah-langkah untuk melakukan identifikasi_pasien di bagian klinis. (keperawatan, penunjang medis, unit khusus, gizi) adalah sebagai berikut: Pada pasien yang kompeten dalam berkomunikasi: tanyakan langsung kepada pasien; nama lengkap, dan tanggal lahir. Bila tidak diketahui dengan jelas/ terdapat kesamaan nama lengkap dan tanggal lahir, dapat digunakan identitas tambahan berupa (berurutan): ‘© Alamat tempat tinggal pasien © Nama oran tua/ isteri/ suami/ keluarga terdekat, dsb © Agama © Pekerjaan * No. Telpon rumah/ HP. 2. Pada pasien yang tidak kompeten dalam berkomunikasi: tanyakan identitas pasien kepada keluarga dan atau petugas yg mengantar pasien. 3. Mencocokkan jawaban pasien/ keluarga/ petugas yang mengantar dengan identitas yang tertera pada gelang yang dipakai pasien (nama lengkap,tanggal Jahir)/ dengan struk pasien (rawat jalan)/ label identitas pada rekam medis pasien/ stiker label identitas pada bon permintaan pemeriksaan penunjang (bagian penunjang medik & laboratorium). 4. Mencocokkan identitas pada gelang/ struk pasien rawat jalan (nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, no.rekam medis) dengan stiker label identitas pada rekam medis pasien B. CARA MENGIDENTIFIKASI PASIEN DI BAGIAN NON-KLINIS Langkah-langkah untuk melakukan identifikasi pasien di bagian non-klinis (Registrasi, tempat pendaftaran pasien, administrasi) adalah sebagai berikut: B 1. Pada pasien yang kompeten dalam berkomunikasi: tanyakan langsung kepada pasien; nama lengkap (sesuai KTP/SIM/paspor) dan tanggal lahir. Bile tidak diketahui dengan jelas/ terdapat kesamaan nama lengkap dan tanggal lahir, maka digunakan identitas tambahan berupa (berurutan): © Alamat tempat tinggal pasien © Nama orang tua/ isteri/ suami/ keluarga terdekat © Agama © Pekerjaan * No. Telpon/ HP 2. Pada pasien yang tidak kompeten dalam berkomunikasi: tanyakan identitas pasien kepada keluarga dan atau petugas yang mengantar pasien. 3, Mencocokkan jawaban pasien/ keluarge/ petugas yang mengantar dengan identitas yang tertera pada: 4. Khusus bagian administrasi: mencocokkan stiker label identitas pada form pelayanan administrasi (nama lengkap, tanggal Iahir, jenis kelamin, no.rekam medis) dengan stiker label identitas pada lembar rincian biaya perawatan. CARA MENGIDENTIFIKAS! BAY! BARU LAHIR Identifikasi bayi baru lahir dilakukan secara: 1. Aktif: Menanyakan nama lengkap ibu bayi dan tanggal lahir bayi (identitas ‘tambahan: jenis kelamin bayi, tanggal Iahir ibu), 2. Pasif: Mencocokkan identitas yang tertera pada gelang identitas ibu dan bayi: ‘* Nama lengkap ibu (apabila kemudian nama bayi sudah diketahui, maka identitas pada gelang diganti dengan nama lengkap bayi). ‘+ Tanggal lahir bayi (pada situasi tertentu dapat ditambahkan: tanggal lahir ibu) ‘* Nomor rekam medis bayi 4 D. CARA MENGIDENTIFIKAS! BAY! BARU LAHIR KEMBAR (GEMELLI) Identifikasi bayi baru lahir kembar dilakukan secara: 1. Aktif: Menanyakan nama lengkap ibu bayi dan tanggal lahir bayi (identitas tambahan: jenis kelamin bayi, tanggal lahir ibu). 2. Pasif: Mencocokkan identitas yang tertera pada gelang identitas ibu dan bayi: © Nama lengkap ibu, diikuti angka 1,2,3,dst. Sesuai dengan urutan kelahiran bayi (mis; By.Ny.Mawar Harum 1, By.Ny.Mawar Harum 2, dst) Apabila kemudian nama setiap bayi sudah diketahui, maka nama lengkap ibu diganti dengan nama lengkap masing-masing bayi. ‘© Tanggal lahir bayi © Nomor rekam medis masing-masing bayi. E. CARA MENGIDENTIFIKAS! KONDISI KHUSUS DI UGD 1. Pasien penurunan kesadaran tanpa identitas yang jelas: Inisial lakiaki —: Th. XY, tanggal masuk RS Inisial perempuan. : Ny. XX, tanggal masuk RS 2. Pasien tidak diketahui identitasnya dan masuk ke UGD secara serentak (bersamaan): digunakan inisial laki-laki (X¥)/ perempuan (XX), diikuti numeral sesuai dengan urutan pasien masuk dan tanggal MRS. *misalnya: Tn. XY1, 25-08-18, Tn. XY2, 25-08-18, dst. 3. Apabila kemudian identitas pasien telah diketahui/ pasien sadar sepenuhnya/ sudah ada keluarga yang mendampingi, maka proses identifikasi pasien selanjutnya dilakukan sesuai dengan nama asli dan segera dilakukan perubahan identitas pada database RS/ rekam medis pasien. F, PEMASANGAN GELANG PADA KONDISI DENGAN PENYULIT 1. Pasien yang menolak pemasangan gelang: Lakukan edukasi ulang oleh Pi/ karu, apabila pasien tetap menolak, pasien/ keluarge mengisi surat penolakan (format formulir penolakan tindakan) dan proses identifikasi selanjutnya dilakukan secara aktif. 15 2 Pasien yang menolsk pemasangan gelang dan menolak diidennntifikasi secara aktif: Tempel label identitas di baju pasien (pada dada sebelah kanan/ tempat yang mudah terlihat oleh petugas) melalui prosedur yang sama dengan prosedur pemasangan gelang identitas. Pasien alergi dengan bahan gelang: a. Dokumentasikan di catatan keperawatan (rekam medis) pasien sebagai bukti. b. Gelang tidak dipasang, sebagai gantinya label identitas ditempelkan di baju pasien (pada dada sebelah kanan/ tempat yang mudah terlihat oleh petugas) melalui prosedur yang sama dengan prosedur pemasangan gelang identitas. ¢. Apabila pasien tidak kompeten berkomunikasi dan tidak didampingi oleh keluarga, maka boleh dipasang tambahan papan identitas (berisi nama lengkap pasien, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor rekam medis) pada tempat tidur pasien dengan syarat: pasien tidak dipindahkan dari tempat tidur. Kasus-kasus dengan penyakit (misalnya: luka bakar luas, fraktur multiple dsb): a. Dokumentasikan di catatan keperawatan (rekam medis) pasien sebagai bukti. b. Gelang tidak dipasang dan proses identifikasi selanjutnya dilakukan secara aktif. c. Apabila pasien tidak kompeten berkomunikasi dan tidak didampingi oleh keluarga, maka boleh dipasang papan identitas (berisi nama lengkap pasion, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor rekam medis) pada tempat tidur pasien, dengan syarat: pasien tidak dipindahkan dari tempat tidur. Pasien bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR): Digunakan dua buah gelang identitas: a. Gelang identitas pertama diletakkan di dalam inkubator pasien. 16 b. Gelang identitas kedua dipasang pada anggota tubuh selain pergelangan tangan kiri (misal: paha kiri) G. CARA PEMASANGAN GELANG IDENTITAS Pemasangan gelang identitas pada pa skukansesuai dengan prosedur terlampir H. CARA PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PADA BAY! BARU LAHIR a. Bayi lahir di VK Petugas VK membawa bayi didampingi keluarga. Petugas mengkonfirmasi identitas bayi kepada keluarga dan memasangkan gelang identitas di dampingi keluarga b. Bayi lahir di kamar bedah Pemasangan gelang identitas dipasang ‘amar bedah (sesuai prosedur). |. CARA PELEPASAN GELANG IDENTITAS Pelepasan gelang identitas pada pasien dilakukan sesuai dengan prosedur terlampir J. CARA IDENTIFIKAS! PADA JENAZAH 1. Jenazah dari dalam Rumah sakit a. Pasien yang meniggal tidak dilepas gelang identitasnya di bangsal. Gelang identitas dilepaskan saat akan diganti identitas dengan label identitas jenazah, b. Label identitas jenazah terdiri dari nama, jenis kelamin, nomor rekam medis, tanggal lahir, tanggal meninggal. ¢. Label identitas dipasang pada ibu jari kaki kanan. Apabila ibu jari kaki kanan tidak dapat dipasangkan, label identitas dipasangkan pada ibu jari kaki kiri. 2. Jenazah dari luar Rumah sakit a. Petugas kamar jenazah mengidentifikasi jenazah dengan menanyakan nama lengkap, tanggal lahir pada pengantar. b. Apabila pengantar tidak mengetahui nama lengkap dan tanggal lahir, jenazah diidentifikasi dengan v7 Apabila terdapat kesamaan/ ketidakjelasan identitas nama lengkap dan tanggal lahir, dapat digunakan identitas tambahan berupa: Alamat tempat tinggal pasien Nama orang tua/ isteri/ suami/ keluarga terdekat, dsb Agama Pekerjaan No. Telepon/ HP Apabila data tidak bisa didapatkan dari pengantar, petugas mencatat jenis kelamin, tanggal dan jam masuk kamar jenazah. K, PENANDA PASIEN DENGAN NAMA SAMA. Pada pasien dengan nama yang sama dengan pasien yang lainnya yang dirawat di satu ruang keperawatan (baik dalam satu kamar maupun tidak) maka dilakukan pemasangan stiker HATI-HATI NAMA SAMA ditempel di Map rekam medis dan formuli formulir pemeriksaan. 18 A BABIV DOKUMENTASI KBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN SASARAN 1. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN 1. Pasien diidentifikasi menggunakan minimal 2 identitas pasien, yaitu nama lengkap (sesuai KTP/paspor/SIM), tanggal Iahir, nomor rekam medis. Tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien. 2. Petugas melakukan proses identifikasi pasien secara verbal (menggunakan pertanyaan terbuka) dan visual (dengan menggunakan alat bantu visual (tools) berupa gelang identitas pasien (pada pasien rawat inap) dan struk identitas pasien (pada pasien rawat jalan). 3. Pasien diidetifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah, sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/ prosedur. 4, Proses identifikasi pasien dilaksanakan secara konsisten pada semua situasi dan lokasi. 5. Rumah sakit menetapkan metode penandaan untuk pasien dengan nama yang sama yang dirawat dalam satu ruangan. ‘SPO PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN (terlampir) ‘SPO PELEPASAN GELANG IDENTITAS PASIEN (terlampir) ‘SPO SEBELUM PEMBERIAN OBAT (terlampir) ‘SPO SEBELUM PENGAMBILAN DARAH/ SPESIMEN LAIN (terlampir) SPO SEBELUM PEMBERIAN PRODUK DARAH (terlampir) INDIKATOR MUTU Indikator yang ditetapkan RS Medika Utama Permata: RS Medika Utama Permata menetapkan 8 (delapan) hal yang dijadikan sebagai indikator mutu keselamatan pasien standar ketepatan identifikasi pasien, yaitu: 19 vey carne . Ketepatan pelaksanaan proses identi Ketepatan pelaksanaan proses identifikasi saat pemberian obat Ketepatan pelaksanaan proses identifikasi saat penerimaan pasien operasi . Ketepatan pelaksanaan proses identifikasi saat penerimaan specimen Ketepatan pelaksanaan proses identifikasi saat pengambilan specimen Ketepatan pelaksanaan proses identifikasi sebelum melakukan pemeriksaan radiologi kasi sebelum menerima pasien masuk poli Ketepatan pelaksanaan proses identifikasi sebelum menyerahkan darah Ketepatan pelaksanaan proses identifikasi sebelum melakukan tindakan Terlaksananya proses identifikasi saat pemberian obat pagi hari di unit perawatan 10. Terlaksananya edukasi jenis-jenis gelang ‘SISTEM PELAPORAN 1 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) melakukan pencatatan dan pelaporan yang meliputi: kondisi potensial cedera (KPC), kejadian nyaris cedera {KNNC), kejadian yang tidak diharapkan (KTD) dan sentinel events yang terjadi sehubungan dengan kesalahan identifikasi pasien . Pencatatan dan pelaporan insiden mengacu pada Buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien yang dikeluarkan oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit-PERS! . KKPRS membuat form monitoring implementasi SKP 1 yang hasilnya direkapitulasi setiap tahun kemudian dilaporkan kepada Direksi dan unit terkait. |. Hal yang dilaporkan dalam laporan tahunan Keselamatan Pasien: * Kondisi potensial cedera © Kejadian nyaris cedera © Kejadian tidak diharapkan ‘+ Sentinel events + Indikator keselamatan pasien. 20 5. Waktu pelaporan ‘+ Setiap terjadi Insiden Keselamatan Pasien (IKP) dilaporkan ke tim KPRS dalam waktu 1x24 jam (untuk insiden dengan risk grading merah dan kuning) atau 2x24 jam (untuk insiden dengan risk grading hijau dan biru) Indikator keselamatan pasien dilaporkan setiap bulan ke tim KPRS a BABV PENUTUP, Demikianiah panduan ini disusun sebagai pedoman dalam menjalankan layanan pasien yang aman, khususnya dalam rangka mencegah kesalahan identifikasi pasien. Panduan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu panduan akan ditinjau kembali setiap 2 sampai 3 tahun sesuai dengan tuntutan layanan dan standar akreditasi, baik akreditasi Nasional 2018 maupun standar Internasional (JC!) 2 No. Revisi: No, Dokumen a Halaman RS MEDIKAUTAMA PERMATA | 460/SPO/RSMUP/KEP/XI/2019 Adari3 JI Imam Bonjol No. 1 Balikpapan Telp, 0542-413932 PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN Standar Prosedur Operasional | Ditetapkan Oleh: Tanggal Terbit 18 Nopember 2019 ‘rg. Artha Surya Rismawan PENGERTIAN Proses pemasangan gelang identifikasi pasien yang berisi (Nama, nomor medical record dan tanggal lahir) yang akan membedakan informasi antar individu termasuk risiko alergi dan risiko jatuh TUJUAN 1. Untuk membedakan informasi/ Data antara individu pasien 2.Sebagai Cara yang dapat dipercaya/ reliable mengidentifikasi individu pasien yang dimaksudkan mendapat pelayanan dan pengobatan 3. Untuk kesesusaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu pasien KEBLIAKAN PROSEDUR: ‘SK Nomor Nomor 159/SK/DIR/XI/2019 tentang Kebijakan Identifikasi Pasien 1. Petugas pendaftaran anamnese data social setiap pasien baru, dan | update data social pada pasien lama, setelah anamnese pasien dipersitahkan ke unit pelayanan yang dituju. 2. Dokter dan perawat di unit pelayanan (Kamar Bersalin, ISD, Kamar Bedah, Rawat jalan), melakukan pemeriksaan assessmen pada pasien 3. Perawat di unit pelayanan menginformasikan ke petugas pendaftaran, bila dari hasil assessmen pasien akan rawat inap, rawat jalan (Observasi lebih 2 jam, tindakan operasi) 4, Petugas pendaftaran entri nama, tanggal lahir, nomor rekam medis pada golang identitas (biru untuk laki-laki, merah muda JI Imam Bonjol No. 1 Balikpapan u> RS MEDIKA UTAMA PERMATA Telp. 0542-413932 PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKAS! PASIEN Halaman 2 dari 2 No. Dokumen No. Revisi: 460/SPO/RSMUP/KEP/X1/2018 on untuk perempuan) 5, Petugas pendaftaran menyerahkan gelang identitas yang sudah dientri kepada perawat pelayanan unit terkait | 6. Perawat unit terkait edukasi pemakaian gelang identitas, dan .gelang identitas dipasang pada tangan yang tidak terpasang infuse 7. Pasang gelang identitas pasien memberi ruang/ jarak kulit dengan gelang + 2m 8. Perawat unit pelayanan terkait mendokumentasikan pada formulir edukasi rekam medis setelah memberikan edukasi gelang identitas 9. Apabila pada pasien terdapat tambahan indikasi_ maka ditambahkan klip pada gelang identitas pasien (klip merah: Alergi, lip kuning:risiko jatuh, klip ungu: Do Not Resucitate). 10.Bila selama perawatan gelang identitas rusak atau terjadi infeksi, alergi pada lokasi pemasangan gelang, maka gelang harus diganti dengan dimintakan ke Petugas Pendaftaran. 11.Gelang identitas dilepaskan di ruang rawat inap (Perawatan unum, perina, kebidanan dan kandungan, HCU) IGD, Ok, kamar bersalin bila pasien pulang atau meninggal oleh perawat penanggung | jawab pasien. Perawat melepaskan gelang identitas dengan cara memasukkan jari diantara tangan pasien dan gelang identitas kemudian menggunting gelang identitas tersebut. 12.Gelang yang sudah digunting dibuang ke tempat sampah 13.Bila pasien menolak pemasangan gelang identitas maka pasien harus mendatangani formulir penolakan tindakan. UNIT TERKAIT Kamar bersalin Perawatan perinatologi Rawat Inap Rekam Medis isd u> MELEPASKAN GELANG IDENTIFIKAS! PASIEN | ——_—— No. Dokumen | No. Revisi:01 | Halaman RSMEDIKAUTAMA PERMATA | 461/SPO/RSMUP/KEP/X1/2019 1 dari 2 J] Imam Bonjol No. 1 Balikpapan Telp. 0542-413932 CHEE eeerreeeeee Ditetapkan Oleh: 1 Tanggal Terbit Standar Prosedur Operasional tear oe y RU. SARIT MEDDIKA UTAMA PERMATA |__ dr. artha Surya Rismawan | PENGERTIAN Proses/Tata cara melepaskan gelang identifikasi pada pasien TUIUAN ‘Sebagai acuan bagi perawat untuk melepas gelang pasien yang akan. keluar dari Rumah Sakit KEBUAKAN ‘5K Nomor Nomor 159/SK/DIR/X1/2019 tentang Kebijakan Identifikasi Pasien PROSEDUR 1. Pasien yang akan dipulangkan baik itu sembuh, APS (Atas Permintaan Sendiri) dan Meninggal dunia akan dilepaskan gelang identifikasinya 2. Sebelum gelang identifikasi dilepaskan, lakukan serah terima berkas-berkas dan obat ~ obatan (jika ada) kepada pasien atau keluarga. 3. Pastikan rekening telah selesai dengan menunjukkan bukti pembayaran. 4. Ucapkan salam “Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu” 5. Sebut nama dan unit kerja anda. “Saya..... (nama), dari unit kerja su{Sebutkan)” 6. _Jelaskan maksud dan tujuan pelepasan gelang identifikasi pasien “Bapak/Ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, saya akan melepaskan gelang Bapak/Ibu karena telah selesai proses Pelayan kesehatan yang kami berikan. Sebelum membuang gelang tersebut ke tempat sampah, terlebih dahulu gunting- gunting gelang tersebut menjadi beberapa MELEPASKAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN. uw No. Dokumen ae Halaman | on RS MEDIKAUTAMA PERMATA | 461/SPO/RSMUP/KEP/X1/2019 2dari2 J} Imam Bonjol No. 4 Balikpapan Telp. 0542-413932 | agian. 7. Ucapkan terimakasih dan sampaikan “Terima kasih atas pengertian dan kerjasamanya. UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap A 2. IGD > RS MEDIKA UTAMA PERMATA J] Imam Bonjot No. 1 Balikpapan Telp. 0542-413932 IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN OBAT DAN TINDAKAN PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi: 01 Halaman 463/SPO/RSMUP/SKP/X1/2019 Adari2 Standar Prosedur Operasional Tanggal Terbit 18 November 2019 PENGERTIAN ‘Suatu upaya mengidentifikasi pasien sebélum pemberian pengobatan | dan tindakan / prosedur pada pasien, sehingga tindakan yang diberikan tepat sasaran, TUIUAN 1. Untuk mencegah kesalahan pengobatan, tindakan dan prosedur 2. Untuk meningkatkan akurasi data administrasi medis 3. Untuk meningkatkan keselamatan pasien. REBUAEAN: Zi 5K Nomor 159/SK/DIR//KV/2019 tentang KebljakanIdentifikas Pasien | PROSEDUR “1. Slapkan tindakan yang akan dilakukan 2. Cocokkan persiapan pengobatan dan tindakan / prosedur sesuia dengan instruksi dokter 4. Petugas memperkenatinn di sebetum rencana pengobatan atau | tindakan dilakukan 4. Petugas mencocokkan identitas pasien secara verbal yaitu menanyakan identitas pasien secara langsung seperti nama, nomor rekam medis, dan tanggal lahir 5. Petugas mencocokkan identitas pasien secara visual yaitu melihat gelang identitas pasien untuk mencocokkan nama, nomor rekam pasien, dan tanggal lahir pasien Petugas memberikan informasi yang lengkap dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien_ mengenai pengobatan atau tindakan yang akan dilakukan dan efek sampingnya 6. Dokumentasikan dalam rekam medis pasien uv RS MEDIKA UTAMA PERMATA JI Imam Bonjol No. 1 Balikpapan Telp. 0542-413932 IDENTIFIKAS! SEBELUM PEMBERIAN OBAT DAN TINDAKAN, PROSEDUR ] No. Dokumen ee Halaman {463/SPO/RSMUP/KEP/XI/2019 2 dari2 UNIT TERKAIT Rawat inap Poliklinik. Kamar Operasi led pwN RS MEDIKA UTAMA PERMATA JI Imam Bonjot No. 1 Balikpapan Telp. 0542-413932 IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN DARAH ATAU PRODUK DARAH Halaman No. Dokumen 462/SPO/RSMUP/KEP/X1/2019 Adari2 Standar Prosedur Operasional ‘Tanggal Terbit 18 Nopember 2019 RUI AGT MEDIKA UTAMA PERMATA ai ‘Surya Rismawan PENGERTIAN A Mengidentifikasi pasien sebelum pemberian darah atau produk darah dengan prosedur yang tepat TUIUAN > Untuk mencegah Kesalahan pembarian darah/ produk darah 2. Untuk meningkatkan akurasi data administrasi medis 3. Untuk meningkatkan keselamatan pasien KEBUAKAN ‘SK Nomor Nomor 159/SK/DIR/Xi/2019 tentang Kebijakan Identifikasi | Pasien. PROSEDUR 1. Obat atau darah/ produk darah disiapkan sesuai instruksi dokter 2. Verifikasi oleh dua orang petugas dengan menggunakan check list darah 3. Cocokkan label darah/ produk darah dengan instruksi dokter di | Rekam Mi 4. Petugas memperkenalkan diri sebelum memberikan darah/ produk darah 5. Cocokkan identitas pasien secara verbal yaitu menanyakan identitas pasien secara langsung seperti nama dan tanggal lahir 6 Cocokkan identitas pasien secara visual yaitu melihat gelang identitas pasien untuk mencocokkan nama, nomor rekam medis, | dan tanggal lahir pasien | 7. Berikan informasi yang lengkap dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien mengenai pemberian obat atau | darah/ produk darah dan efek sampingnya IDENTIFIKAS! SEBELUM PEMBERIAN DARAH ATAU PRODUK DARAH uP No. Dokumen Ne. Revels Halaman on Rstmenmautaaanpenmata, | *02/SPO/RSMUP/KEP/KY/2029 2dari2 J} Imam Bonjol No. 1 Balikpapan Telp. 0542-413932 Observa: setelah pemberian obat atau darah/ produk darah selama 5-10 menit, catat reaksi dan efek samping yang mungkin timbul 9, Dokumentasikan dalam rekam medis pasien UNIT TERKAIT | 1. Rawat inap 2. Kamar Operasi 3. IGD uv RS MEDIKA UTAMA PERMATA JI Imam Bonjol No. 1 Balikpapan Telp. 0542-413932 Standar Prosedur Operasional IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN DARAH ATAU PRODUK DARAH. No. Dokumen No. Revis '462/SPO/RSMUP/KEP/X1/2019 1 dari2 on Halaman Ditetapkan Oleh: Tanggal Terbit | 15 Nopember 2019 PENGERTIAN Mengidentifikasi pasien sebelum pemberian darah atau produk darah | dengan prosedur yang tepat TUIUAN 1. Untuk mencegah kesalahan pembarian darah/ produk darah 2, Untuk meningkatkan akurasi data administrasi medis | 3. Untuk meningkatkan keselamatan pasien KEBIIAKAN SK Nomor Nomor 118/SK/DIR/XI/2019 tentang Kebijakan Identifikasi Pasien PROSEDUR 1 Obet atau darah/ produk darah disiapkan sesuai instruksi dokter 2. Verifikasi oleh dua orang petugas dengan menggunakan check list darah 3. Cocokkan label darah/ produk darah dengan instruksi dokter di | Rekam Medis | 4. Petugas memperkenalkan dirt sebelum memberikan darah/ | produk darah 5. Cocokkan identitas pasien secara verbal yaitu. menanyakan identitas pasien secara langsung seperti nama dan tanggal lair 6. Cocokkan identitas pasien secara visual yaitu melihat gelang identitas pasien untuk mencocokkan nama, nomor rekam medis, | dan tanggallahir pasien | 7. Berikan informasi yang lengkap dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien mengenai pemberian obat atau darah/ produk darah dan efek sampingnya IDENTIFIKAS! SEBELUM PEMBERIAN DARAH ATAU PRODUK DARAH uP? | No. Dokumen et Halaman on RS MEDIKA UTAMA PERMATA 462/SPO/RSMUP/KEP/XI/2019 2dari2 J} Imam Bonjol No. 1 Balikpapan Telp. 0542-413932 ‘Observasi setelah pemberian obat atau darah/ produk darah selama 5-10 menit, catat reaksi dan efek samping yang mungkin timbul 9. Dokumentasikan dalam rekam medis pasien UNIT TERKAIT 1 Rawat Inap 2. Kamar Operasi 3. IGD > IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN OBAT DAN TINDAKAN PROSEDUR No. Dokumen Halaman RSMEDIKAUTAMA PERMATA | 463/SPO/RSMUP/SKP/XI/2019 Adari2 JI Imam Bonjol No. 1 Balikpapan Telp. 0542-413932 an Oleh: ktur ‘Tanggal Terbit Standar Prosedur Operasional | Heater RU MEDIA arth Surya fiSiawan PENGERTIAN ‘Suatu upaya mengidentifikasi pasien sebklum semberian pengobatan dan tindakan / prosedur pada pasien, sehingga tindakan yang diberikan tepat sasaran. TUIUAN 1. Untuk mencegah kesalahan pengobatan, tindakan dan prosedur | 2. Untuk meningkatkan akurasi data administrasi medis 3. Untuk meningkatkan keselamatan pasien. KEBUAKAN Z ‘sk Nomor 159/SK/DIR//X1/2019 tentang Kebijakan Identifikasi Pasien PROSEDUR 7. Siapkan tindakan yang akan dilakukan | 2. Cocokkan persiapan pengobatan dan tindakan / prosedur sesuia | dengan instruksi dokter | 3. Petugas memperkenalkan diri sebelum rencana pengobatan atau | tindakan dilakukan | | 4. Petugas mencocokkan identitas pasien secara verbal yaitu menanyakan identitas pasien secara langsung seperti nama, nomor rekam medis, dan tanggal lahir 5. Petugas mencocokkan identites pasien secara visual yaitu rmelihat gelang identitas pasien untuk mencocokkan nama, rnomor rekam pasien, dan tanggal lahir pasien Petugas memberikan informasi yang lengkap dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien mengenai pengobatan atau tindakan yang akan dilakukan dan efek sampingnya | 6. Dokumentasikan dalam rekam medis pasien IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN OBAT DAN TINDAKAN PROSEDUR RS MEDIKA UTAMA PERMATA 463/SPO/RSMUP/KEP/XI/2019 2dari2 JI Imam Bonjol No. 1 Balikpapan Telp. 0542-413932 UNIT TERKAIT 1. Rawat inap 2. Poliklinik 3. Kamar Opera: 4. ID

You might also like