Professional Documents
Culture Documents
52-Article Text-188-2-10-20230816
52-Article Text-188-2-10-20230816
http://www.consensus.stihpada.ac.id/
E-ISSN : 2962-2395
Volume 2 Nomor 1 Agustus 2023 Page : 25 - 34
Abstrak
Dalam pemborongan pekerjaan umum dilakukan oleh instansi pemerintah, direksi lazim
ditunjuk dari instansi yang berwenang, biasanya dari instansi pekerjaan umum atas dasar
penugasan ataupun perjajian kerja. Bagaimanakah implementasi dari asas keseimbangan
dalam perjanjian jasa pemborongan, Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap
pemborong dan pemerintah sebagai pejabat pembuat komitmen dalam perjanjian
pemborongan. Penelitian yang digunakan tergolong penelitian hukum normatif.
Implementasi dari asas keseimbangan dalam perjanjian jasa pemborongan sangat
diperlukan untuk mewujudkan perjanjian yang saling menguntungkan satu sama lain. Para
pihak harus melaksanakan kewajibannya masing-masing, jika ada penyedia wanprestasi
dalam hal terlambat menyelesaikan pekerjaan maka penyedia tersebut harus dikenakan
denda yang akan dipotong dari pencairan dana proyek yang terakhir. apabila pihak pejabat
pembuat komitmen melakukan wanprestasi diharapkan penyedia jasa konstruksi
melakukan gugatan ke pengadilan negeri guna menuntut haknya yang belum pasti, tanpa
harus mengkhawatirkan hal tersebut akan berpengaruh di kemudian hari
Abstract
In chartering public works carried out by government agencies, directors are usually
appointed from the competent authority, usually from public works agencies on the basis of
assignments or work agreements. How is the implementation of the principle of balance in
the contracting service agreement, how is the legal protection for contractors and the
government as officials who make commitments in contracting agreements. The research
used is classified as normative legal research. The implementation of the principle of
balance in contracting service agreements is needed to create agreements that are
mutually beneficial to one another. The parties must carry out their respective obligations,
if there is a default provider in terms of being late in completing the work, the provider
must be subject to a fine which will be deducted from the last disbursement of project
funds. if the official who makes the commitment commits a default, it is hoped that the
construction service provider will file a lawsuit with the district court to claim their
uncertain rights, without having to worry that this will have an effect in the future
25
Consensus : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 1, Agustus 2023, hal. 25-34
umum atas dasar penugasan ataupun dahulu, hal ini terkait dengan ketersediaan
perjajian kerja.1 Dalam Pasal 1601 KUH anggaran. Apabila telah mendapat persetu-
Perdata dijelaskan mengenai perjanjian juan, PPK menyerahkannya kepada panitia
pemborongan yang mana terdapat dua Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk
pihak, yaitu pihak pemborong dan pihak melakukan proses pelelangan dan menetap-
yang memborongkan. Dalam hal ini, pihak kan pemenang lelang / tender. Setelah
pemborong atau yang lazimnya disebut panitia ULP telah mendapatkan pemenang
sebagai kontraktor adalah pihak yang lelang, panitia ULP menyerahkan kembali
mengikatkan dirinya kepada pihak yang kepada PPK untuk melaksanakan proses
memborongkan pekerjaannya untuk mela- selanjutnya, yaitu penandatanganan kontrak
kukan pekerjaan sesuai dengan yang di- kerja konstruksi dengan penyedia jasa
inginkan oleh pemilik pekerjaan / proyek. konstruksi yang telah memenangkan proses
Pemborong atau kontraktor bisa disamakan lelang.3
dengan orang atau suatu badan hukum atau Apa yang terkandung dalam kontrak
badan usaha yang mana mereka dikontrak pemerintah pada dasarnya adalah kemauan
atau di sewa untuk menjalankan pekerjaan sepihak dari pemerintah. Syarat-syarat
berdasarkan isi kontrak yang dimenangkan- dalam kontrak telah disiapkan oleh peme-
nya dari pihak pemilik pekerjaan. Sedang- rintah melalui perancang yang terampil dan
kan pihak yang memborongkan pekerjaan- berpengalaman. Pihak kontraktor atau pe-
nya adalah pihak yang mengikatkan dirinya masok hanya mempunyai dua pilihan, setu-
kepada si pemborong untuk dikerjakan ju atau tidak setuju. Sama sekali tertutup
pekerjaannya yang mana pemilik pekerjaan kemungkinan melakukan penawaran balik.
ini berasal dari instansi / lembaga pemerin- Kontrak baku yang secara luas digunakan
tahan, badan hukum, badan usaha, ataupun dalam praktek kontrak pemerintah dengan
perorangan.2 demikian hanya menyisakan sedikit hak
Dalam pelaksanaan jasa konstruksi bagi kontraktor, selebihnya adalah kewaji-
yang bekerja sama dengan instansi / ban yang harus dipatuhi.4 Kontrak baku
lembaga pemerintah yang dalam hal ini tersebut menghilangkan hak dari pihak
diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen penyedia jasa konstruksi untuk mengadakan
(PPK) selaku pejabat yang akan bertanggu- negosiasi pada saat pembentukan kontrak,
ng jawab atas pelaksanaan pengadaan sehingga posisi para pihak tidak seimbang.
barang / jasa yang akan dilakukan dengan Pihak Penyedia Jasa hanya dapat memilih
penyedia jasa konstruksi. Ada beberapa antara dua, menerima atau menolak kontrak
tahapan, yang pertama adalah dibuat kerja konstruksi yang telah dirumuskan
rencana umum pengadaan oleh pengguna oleh PPK terlebih dahulu. Apabila pihak
anggaran, kemudian menetapkan PPK yang penyedia jasa konstruksi bersedia menerima
nantinya akan menyusun Harga Perkiraan kontrak, maka mereka harus menandata-
Sendiri (HPS) dan menyusun rancangan ngani kontrak kerja konstruksi itu.
kontrak yang disebut juga sebagai Kontrak Ketidakseimbangan antara jumlah
Kerja Konstruksi. Setelah dokumen tersebut pekerjaan konstruksi / proyek dan banyak-
selesai, PPK menyerahkannya kepada nya penyedia jasa konstruksi mengakibat-
bagian keuangan untuk disetujui terlebih kan posisi tawar penyedia jasa konstruksi
menjadi lemah. Banyaknya jumlah Penye-
1
Sri Soedewi Masjchun Sofwan, Hukum dia Jasa Konstruksi membuat PPK leluasa
Bangunan, Perjanjian Pemborongan Bangunan,
Liberty Yogyakarta, 1982, hlm. 62
2 3
Artikel yang berjudul “Perbedaan Ibid.
4
Kontraktor dan Pemborong”, didownload pada Yohannes S. Simamora., Hukum Kontrak
laman : (Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
www.cvemasnapropertindosentosa.blogspot.com, di Indonesia), Laksbang Justitia Surabaya, Surabaya,
diakses pada tanggal 15 Oktober 2015 tanpa tahun, hlm. 64
26
Perlindungan Hukum Implementasi Asas ... Solihin Abdullah, Muhammad Ervan Sidabutar,
Yoga Ronaldo, Abdurrachman Hidayat, Eriandi
27
Consensus : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 1, Agustus 2023, hal. 25-34
28
Perlindungan Hukum Implementasi Asas ... Solihin Abdullah, Muhammad Ervan Sidabutar,
Yoga Ronaldo, Abdurrachman Hidayat, Eriandi
Pembayaran prestasi pekerjaan da- Kontrak atau nilai bagian Kontrak untuk
pat dilakukan dengan bentuk pembayaran setiap hari keterlambatan.”
bulanan, pembayaran berdasarkan tahapan Penerapan asas keseimbangan dalam
penyelesaian pekerjaan (termin) dan pem- perjanjian antara penyedia jasa konstruksi
bayaran secara sekaligus setelah penyele- dan PPK, perjanjian antara rekanan dan
saian pekerjaan, dengan memperhitungkan PPK yang tertuang dalam kontrak kerja
kembali uang muka, denda (jika ada) dan konstruksi sudah seimbang tetapi tidak
pajak. Tempat dimana pembayaran dilaku- demikian dalam pelaksanaannya di lapa-
kan tidak diatur secara khusus dalam ngan. Misalnya dalam hal pembayaran
Perpres No. 54 Tahun 2010. Tetapi pada prestasi pihak rekanan oleh PPK, kadang
umumnya dilakukan pada tempat PA / kala pembayaran prestasi tersebut terlambat
KPA. Dengan demikian mengenai tempat dibayarkan kepada rekanan, walaupun
pembayaran ini terjadi penyimpangan atas penyedia jasa telah menyelesaikan prestasi-
ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1514 nya tanpa ada masalah dan tepat waktu
KUH Perdata. Bagi penyedia barang / jasa karena tidak adanya dana di kas daerah. Itu
yang terpenting adalah menerima pembaya- merupakan salah satu kesalahan dari reka-
ran, karenanya tempat bukan persoalan nan juga, seharusnya mereka mengajukan
yang esensial. Sebaliknya, waktu dan me- komplain terkait hal tersebut. Tetapi sebe-
tode pembayaran merupakan aspek penting narnya mereka tidak bisa juga disalahkan
dalam pelaksanaan kontrak karena ini sepenuhnya karena hal ini merupakan
menyangkut nri penyedia barang / jasa.10 kelemahan birokrasi kita yang harus kem-
“PPK yang melakukan cidera janji bali dibenahi sistemnya agar tidak merugi-
terhadap ketentuan yang termuat dalam kan pihak-pihak yang terkait. Adanya ke-
Kontrak, dapat dimintakan ganti rugi de- terlambatan pembayaran disebabkan meka-
ngan ketentuan sebagai berikut : nisme birokrasi yang belum melaksanakan
a. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh tugas sesuai dengan yang seharusnya. Pihak
PPK atas keterlambatan pembayaran keuangan tidak boleh menggunakan angga-
adalah sebesar bunga terhadap nilai ran A untuk anggaran B karena itu meru-
tagihan yang terlambat dibayar, ber- pakan suatu kesalahan.11
dasarkan tingkat suku bunga yang Para pihak harus melaksanakan ke-
berlaku pada saat itu menurut keteta- wajibannya masing-masing, jika ada penye-
pan Bank Indonesia; atau dia wanprestasi dalam hal terlambat menye-
b. dapat diberikan kompensasi sesuai lesaikan pekerjaan maka penyedia tersebut
ketentuan dalam kontrak.” harus dikenakan denda yang akan dipotong
Sedangkan peraturan mengenai den- dari pencairan dana proyek yang terakhir.
da yang harus dibayarkan apabila penyedia Tetapi terkadang pihak PPK juga yang
jasa yang melakukan wanprestasi, tertuang terlambat membayar pekerjaan rekanan.
pada Pasal 120 Perpres no. 70 Tahun 2012 : Padahal sebelum dilakukan pelelangan pro-
“Selain perbuatan atau tindakan sebagai- yek, pihak PPK harus sudah mengajukan
mana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1), kelengkapan dokumen terkait ketersediaan
Penyedia Barang/Jasa yang terlambat anggaran kepada ULP karena hal ini meru-
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka pakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kon- oleh PPK agar pihak ULP dapat melakukan
trak karena kesalahan Penyedia Barang/- pelelangan.
Jasa, dikenakan denda keterlambatan se- B. Perlindungan Hukum Terhadap
besar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai Pemborong Dan Pemerintah Se-
11
Sogar Simamora, Hukum Kontrak (Kontrak
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Indonesia), Laksbang
10
Yohannes S. Simamora., Op.Cit., hlm. 249 Justitia, Surabaya, 2013, hlm. 87
29
Consensus : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 1, Agustus 2023, hal. 25-34
bagai Pejabat Pembuat Komitmen Dalam turan yang terkait dengan jasa kons-
Perjanjian Pemborongan truksi.
Terkait dengan wanprestasi yang Adapun bentuk perlindungan hukum
dilakukan oleh pengguna jasa terhadap terhadap penyedia jasa konstruksi tertuang
penyedia jasa, terutama masalah keterlam- dalam kontrak kerja konstruksi yaitu pada
batan pembayaran, sangat jarang ditemukan SSUK huruf B tentang Pengendalian Waktu
kasus dimana penyedia jasa menggugat No. 27 angka 1 mengenai perpanjangan
pengguna jasa khususnya apabila pengguna waktu, yaitu:
jasanya adalah pihak instansi atau “Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehing-
pemerintahan.12 ga penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Adapun faktor-faktor yang dianggap Tanggal Penyelesaian maka penyedia ber-
sebagai penyebab penyedia jasa konstruksi hak untuk meminta perpanjangan Tanggal
enggan menggungat PPK :13 penyelesaian berdasarkan data penunjang.
1. Adanya rasa saling percaya yang PPK berdasarkan pertimbangan pengawas
dimiliki oleh penyedia jasa dan Pekerjaan memperpanjang tanggal penyele-
PPK, bahwa pihak PPK mempunyai saian pekerjaan secara tertulis. Perpanja-
itikad baik dalam perikatan perjan- ngan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan
jian yang telah sama-sama disepa- melalui adendum Kontrak jika perpanja-
kati. ngan tersebut mengubah Masa Kontrak.”
2. Adanya rasa ketidakenakan kepada Adapun hal-hal yang dikategorikan
pihak PPK karena telah lama sebagai peristiwa kompensasi, ditegaskan
menjalin hubungan sebagai relasi dalam SSUK huruf E tentang Kewajiban
dalam dunia jasa konstruksi. PPK No. 58 angka 1 mengenai Peristiwa
3. Nilai kontrak yang terkadang diang- Kompensasi, yaitu :
gap tidak seberapa jumlahnya juga “Peristiwa kompensasi dapat diberi-
menjadi salah satu faktor karena kan kepada penyedia dalam hal sebagai
melakukan penggugatan bisa jadi berikut :
membutuhkan biaya yang tidak a. PPK mengubah jadwal yang dapat
sedikit. mempengaruhi pelaksanaan pekerja-
4. Lamanya proses peradilan juga an;
menjadi pertimbangan penyedia jasa b. Keterlambatan pembayaran kepada
untuk menggugat pihak PPK. penyedia;
5. Penyedia jasa khawatir apabila me- c. PPK tidak memberikan gambar-
layangkan gugatan, hal itu akan ber- gambar, spesifikasi dan/atau instruk-
pengaruh terhadap penilaian kinerja si sesuai jadwal yang dibutuhkan;
mereka saat itu dan kedepannya. d. Penyedia belum bisa masuk ke
6. Wanprestasi yang kadang terjadi lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;
sudah dianggap hal lumrah dan e. PPK menginstruksikan kepada pihak
menjadi kebiasaan di dalam dunia penyedia untuk melakukan penguji-
jasa konstruksi. an tambahan yang setelah dilaksana-
7. Pembayaran prestasi dari pihak PPK kan pengujian ternyata tidak ditemu-
yang kadang terlambat, dianggap kan kerusakan/kegagalan/penyimpa-
sebagai salah satu resiko dari peker- ngan;
jaan menjadii penyedia jasa. f. PPK memerintahkan penundaan
8. Pihak penyedia jasa masih ada yang pelaksanaan pekerjaan;
kurang memahamii mengenai unda- g. PPK memerintahkan untuk menga-
ng-undang ataupun peraturan-pera- tasi kondisi tertentu yang tidak dapat
diduga sebelumnya dan disebabkan
12
Agus Yudha Hernoko, Op.Cit, hlm. 66 oleh PPK;
13
Ibid, hlm. 66-67
30
Perlindungan Hukum Implementasi Asas ... Solihin Abdullah, Muhammad Ervan Sidabutar,
Yoga Ronaldo, Abdurrachman Hidayat, Eriandi
h. Ketentuan lain dalam SSKK.” klaim yang timbul dari hal-hal berikut
Selain itu, perlindungan hukum bagi terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
penyedia jasa konstruksi juga dituangkan dengan tanggal penandatanganan berita
dalam SSUK huruf B tentang Keadaan acara penyerahan akhir :
Kahar No. 37 angka 1 mengenai Keadaan a. kehilangan atau kerusakan peralatan
Kahar, yaitu : dan harta benda penyedia, Sub-
“suatu keadaan yang terjadi diluar kehen- penyedia (jika ada), dan Personil
dak para pihak dan tidak dapat diperkirakan b. cidera tubuh, sakit atau kematian
sebelumnya sehingga kewajiban yang personil
ditentukan dalam kontrak menjadi tidak c. kehilangan atau kerusakan harta
dapat dipenuhi” benda dan cidera tubuh, sakit atau
Selain itu, bentuk perlindungan hu- kematian pihak ketiga.”
kum selanjutnya bagi pejabat pembuat Dengan adanya hal diatas, dapat
komitmen adalah diperbolehkan untuk men- melindungi pejabat pembuat komitmen dari
cairkan uang jaminan pemeliharaan yang risiko-risiko yang mungkin terjadi di
telah disetorkan sebelumnya oleh penyedia lapangan selama pengerjaan proyek yang
jasa konstruksi kepada pihak Kas Daerah, mana risiko tersebut merupakan tanggung
apabila pihak penyedia jasa konstruksi tidak jawab dari penyedia jasa.
melakukan pemeliharaan bangunan pasca Terkait dengan kasus yang terjadi
serah terima pekerjaan selama waktu yang pada sub A bab ini, selaku penyedia jasa
telah ditentukan dalam Syarat-Syarat Khu- konstruksi dan Pihak PPK selaku pengguna
sus Kontrak.14 Mengenai hal ini ditegaskan jasa konstruksi. Sebagai para pihak yang
dalam SSUK huruf B tentang Penyelesaian terlibat dalam Kontrak Jasa Konstruksi,
Kontrak No. 31 angka 8 mengenai Serah mereka memiliki hak dan kewajiban yang
Terima Pekerjaan : diatur dalam peraturan ataupun perundang-
“Apabila penyedia tidak melaksanakan ke- undangan dan kontrak yang telah disepakati
wajiban pemeliharaan sebagaimana mesti- bersama. Pemenuhan hak dan kewajiban
nya, maka PPK berhak menggunakan uang merupakan bentuk perlindungan hukum
retensi untuk membiayai perbaikan/pemeli- terhadap para pihak yang mengadakan
haraan atau mencairkan jaminan pemeli- perjanjian. Dalam hal ini, penyedia jasa
haraan.” konstruksi tidak memenuhi kewajibannya
Perlindungan hukum selanjutnya terhadap pihak PPK selaku pengguna jasa
adalah ditegaskan dalam SSUK huruf C secara penuh dengan alasan tidak diba-
tentang Hak dan Kewajiban Para Pihak No. yarkannya haknya oleh pihak PPK berupa
43 angka 1 mengenai Penanggungan dan pembayaran termin 55%. Tetapi, walapun
Risiko. pihak penyedia jasa tidak menerima pem-
“penyedia berkewajiban untuk me- bayaran termin 55%-nya, pihak penyedia
lindungi, membebaskan, dan menanggung jasa tetap melanjutkan pekerjaannya meski
tanpa batas PPK beserta instansinya terh- dalam keadaan minim dana. Minimnya da-
adap semua bentuk tuntutan, tanggung ja- na yang dimiliki menyebabkan terlambat-
wab, kewajiban, kehilangan, kerugian, den- nya penyelesaian proyek yang dikerjakan-
da, gugatan atau tuntutan hukum, proses nya.
pemeriksaan hukum, dan biaya yang Pada saat itu, pihak PPK memberi-
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya kan penambahan jangka waktu untuk pihak
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan penyedia jasa sebagai kompensasi karena
tersebut disebabkan kesalahan atau tidak membayarkan termin sesuai yang
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan diatur dalam kontrak kerja konstruksi. Hal
ini merupakan bentuk perlindungan hukum
14
yang diberikan pihak PPK kepada pihak
F.X. Djumialdji,, Op.Cit, hlm. 25
31
Consensus : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 1, Agustus 2023, hal. 25-34
32
Perlindungan Hukum Implementasi Asas ... Solihin Abdullah, Muhammad Ervan Sidabutar,
Yoga Ronaldo, Abdurrachman Hidayat, Eriandi
Buku :
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Edisi Kedua), Ghalia Indonesia, Bogor, 2008.
Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam Kontrak
Komersial), Pradana Media Group, Jakarta, 2011.
Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Rajawali Pers, Jakarta, 2013.
& Sakka Pati, Hukum Perikatan (Penjelasan Makna Pasal 1233 sampai 1456
KUH Perdata), Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
H. Budiono, Asas Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian Indonesia. Citra Aditya,
Bandung, 2006.
Karen Lebacqz, Teori-Teori Keadilan (Six Theories of Justice), Nusa Media, Bandung,
2013.
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, P.T. Alumni, Bandung, 2011.
R. Subekti, Hukum Perjanjian, PT. Intermasa, Jakarta, 1987.
Salim H.S., Hukum Kontrak (Teori & Teknik Penyusunan Kontrak), PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2011.
Efendi, Erlan, And M. Ainal Hakim. "Perlindungan Hukum Terhadap Guru Terkait
Tindakan Pemberian Hukuman (Punishment) Kepada Siswanya." Lexstricta:
Jurnal Ilmu Hukum 1.1 (2022): 59-70.
Sogar Simamora, Hukum Kontrak (Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di
Indonesia), Laksbang Justitia, Surabaya, 2013.
Yohannes S. Simamora., Hukum Kontrak (Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah di Indonesia), Laksbang Justitia Surabaya, Surabaya.
33
Consensus : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 1, Agustus 2023, hal. 25-34
34