Professional Documents
Culture Documents
2a - 020.briliana Bhakti Manintan - Askep Typoid
2a - 020.briliana Bhakti Manintan - Askep Typoid
Disusun Oleh :
Briliana Bhakti Manintan
20101440120020
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nn. A Nama : Tn. A
Umur : 24 tahun Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :- Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pekerjaan :- Alamat : Ungaran Barat
Gol. Darah :- Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Ungaran Barat
Diagnose medis : Demam Thypoid
B. KELUHAN UTAMA
Suami pasien mengatakan pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan mual dan
muntah 2x, demam sejak hari Kamis malam.
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Suami pasien mengatakan pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan mual dan
muntah 2x, demam sejak hari Kamis malam.
2. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Suami pasien mengatakan pasien sebelumnya pernah masuk rumah sakit dengan
keluhan demam thypoid.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM, HT, Jantung, dan lain-lain.
Tidak memiliki riwayat penyakit menular.
D. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI
1. Pola Nutrisi
a. Makan
Suami pasien mengatakan pasien muntah 2 kali
A : Antropometri
I. Berat badan anak sebelum sakit : 50 kg
I. Berat badan anak setelah sakit : 49 kg
II. Tinggi badan : 160 cm
III.Lingkar kepala : 50,8 cm
IV.Lingkar dada : 59,7 cm
V. Lingkar perut : 70 cm
VI.LILA : 18,9 cm
B: Biochemical
a) Hb : 11,9 g/dl
b) Limfosit : 30,9 %
c) Trombosit : 231 103/L
d) Widal : S. Typhi O = 1/320
S. Typhi H = 1/160
S. Typhi A H = 1/160
C : Clinical Sign
D : Diet
b. Minum
2. Pola eliminasi
a. BAB
Suami pasien mengatakan pasien belum BAB sejak masuk rumah sakit
b. BAK
Suami pasien mengatakan pasien kesulitan untuk tidur. Tidur hanya 5 jam sehari
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan orang tua, keluarga, dan
lingkungan sekitar
8. Riwayat spiritual
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
b. Nadi : 105x/menit
c. Suhu : 39,3oC
d. Pernapasan : 20x/menit
e. SpO2 : 98%
3. Pemeriksaan wajah
a. Mata :
Konjungtiva anemis, sklera an ikterik, pupil normal berbentuk bulat dan reflek
cahaya (+) langsung, tidak ada gangguan penglihatan
b. Hidung
Tidak ada polip, tidak terpasang NGT, dan tidak memakai oksigen
c. Mulut :
Mulut bersih, mukosa bibir kering
d. Telinga :
Telinga bersih, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada cairan yang
keluar dari telinga, tidak ada nyeri tekan dan tidak memakai alat bantu
pendengaran.
4. Pemeriksaan kepala dan leher :
a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, tidak ada lesi
b. Leher
Tidak ada pembesaran jaringan limfe
5. Pemeriksaan thoraks atau dada
a. Paru-Paru
I (Inspeksi) : Bentuk dada simetris
P (Palpasi) : Getaran antara kanan dan kiri teraba sama, tidak ada
nyeri tekan
P (Perkusi) : sonor
6. Pemeriksaan abdomen
I (Inspeksi ) : abdomen datar, tidak ada
benjolan A(Auskultasi) : peristaltic usus
7x/menit
P (Palpasi) : tidak terdapat nyeri tekan
P (Perkusi) : tympani
7. Pemeriksaan genetalia dan rektal:
Jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan
Kekuatan otot
55
5 5
9. Pemeriksaan kulit/integument :
Terdapat lecet di area siku, turgor kulit normal
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
II. TERAPI
- L-Bio 1x1
DO:
Berat sebelum sakit = 50
kg
Berat setelah sakit = 49
kg
DO:
Tekanan darah :
100/70 mmHg
Suhu : 39,3°C,
Nadi : 105x/menit
SpO2 : 98%,
RR : 20x /menit
Kuliat terasa
hangat
Widal
- S. Typhi O
= 1/320
- S. Typhi H
= 1/160
- S. Typhi A H = 1/160
V. INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapeutik
Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
Fasilitasi menentukan
pedoman diet (missal
piramida makanan)
Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
Berikan makanan tinggi serat
Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Edukasi
Anjurkan posisi duduk,
jika perlu
Anjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
Pemberikan medikasi
sebelum makan
Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
Hipertermia Tujuan : Manajemen Hipertermia BRILI
(D.0130) b/d proses Termoregulasi Observasi
penyakit ditandai Membaik Identifikasi penyebab
dengan suami pasien hipertermia (mis,
mengatakan pasien Setelah dilakukan dehidrasi, teroaoar
demam, suhu 39,3 intervensi lingkungan panas,
0
C. keperawatan 3x24 penggunaan incubator)
jam, maka Monitor suhu tubuh
termoregulasi pasien Monitor kadar elektrolit
membaik dengan Monitor haluaran urine
kriteria hasil: Monitor komplikasi
Suhu tubuh dari akibat hipertermia
1 (memburuk)
ke 2 (cukup Terapeutik
memburuk) Sediakan
Suhu kulit dari 1 lingkungan yang
(memburuk) ke 3 dingin
(sedang) Longgarkan atau
Pucat dari 1 lepaskan pakaian
(meningkat) ke 4 Basahi dan
(cukup menurun) kipasi
permukaan
tubuh
Berikan cairan oral
Ganti linen setiap hari
atau lebih sering
jika mengalami
hyperhidrosis (keringan
berlebih)
Lakukan pendinginan
eksternal (mis, selimut
hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
DO :
Porsi makan
habis
Berat badan
naik
16/9/2021 Hipertermia Manajemen Hipertermia DS: BRILI
(08.00 WIB) (D.0130) Tindakan Observasi Suami pasien
b/d Memonitor mengatakan
proses penyakit suhu tubuh pasien
ditandai dengan Memonitor TTV demam 3 hari
pasien mengeluh Memonitor
demam, suhu haluaran urine DO:
39,3 Terapeutik Tekanan
0
C. Menyediakan darah : 100/70
lingkungan mmHg
yang dingin Suhu :
Edukasi 39,3°C,
Anjurkan tirah Nadi :
baring dan 105x/menit
kompres hangat SpO2 : 98%,
Menganjurkan RR : 20x
memakai /menit
pakaian yang Kuliat terasa
longgar hangat
16/9/2021 DS:
(14.00 WIB) Suami pasien
mengatakan
panas pasien
naik turun
DO:
Tekanan
darah : 100/70
mmHg
Suhu :
37,9°C,
Nadi :
105x/menit
SpO2 : 98%,
RR : 20x
/menit
Kuliat terasa
hangat
16/9/2021 DS :
Suami pasien
(19.00 WIB) mengatakan
pasien tidak ada
keluhan
DO:
Suhu :
38,4oC
VII. EVALUASI
O
Porsi makan habis, berat badan bertambah
A
Masalah tertasi sebagian
P
Lanjutkan intervensi
17/9/2021 2 S: BRILI
Suami pasien mengatakan panas pasien naik turun
O:
Suhu 38,4 0C
Pasien tampak berbaring di tempat tidur
P : lanjutkan intervensi