You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN AN.

A DENGAN DEMAM THYPOID


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen Pengampu : Ns. Dwi Mulianda, M. Kep

Disusun Oleh :
Briliana Bhakti Manintan
20101440120020

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV/DIPONEGORO
SEMARANG
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN DEMAM THYPOID

I. PENGKAJIAN

A. IDENTITAS
Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nn. A Nama : Tn. A
Umur : 24 tahun Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :- Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pekerjaan :- Alamat : Ungaran Barat
Gol. Darah :- Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Ungaran Barat
Diagnose medis : Demam Thypoid

B. KELUHAN UTAMA
Suami pasien mengatakan pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan mual dan
muntah 2x, demam sejak hari Kamis malam.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Suami pasien mengatakan pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan mual dan
muntah 2x, demam sejak hari Kamis malam.
2. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Suami pasien mengatakan pasien sebelumnya pernah masuk rumah sakit dengan
keluhan demam thypoid.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit seperti DM, HT, Jantung, dan lain-lain.
Tidak memiliki riwayat penyakit menular.
D. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI
1. Pola Nutrisi
a. Makan
Suami pasien mengatakan pasien muntah 2 kali

A : Antropometri
I. Berat badan anak sebelum sakit : 50 kg
I. Berat badan anak setelah sakit : 49 kg
II. Tinggi badan : 160 cm
III.Lingkar kepala : 50,8 cm
IV.Lingkar dada : 59,7 cm
V. Lingkar perut : 70 cm
VI.LILA : 18,9 cm

B: Biochemical
a) Hb : 11,9 g/dl
b) Limfosit : 30,9 %
c) Trombosit : 231 103/L
d) Widal : S. Typhi O = 1/320
S. Typhi H = 1/160
S. Typhi A H = 1/160
C : Clinical Sign

NO BAGIAN TUBUH TANDA KLINIS


1 Tanda Umum Baik, kooperatif, lemah, lesu, ada
penurunan berat Badan
2 Kulit Terdapat lecet, turgor kulit baik
3 Mata Konjungtiva tidak anemis.
4 Mulut Bersih, mukosa bibir kering

D : Diet

Nafsu makan menurun. Porsi makan tidak habis

b. Minum

Air putih 500 cc

2. Pola eliminasi

a. BAB

Suami pasien mengatakan pasien belum BAB sejak masuk rumah sakit
b. BAK

Suami pasien mengatakan pasien BAK 3 kali sehari

3. Pola aktivitas dan latihan

Saat sakit pasien terlihat lemas

4. Pola tidur dan istirahat

Suami pasien mengatakan pasien kesulitan untuk tidur. Tidur hanya 5 jam sehari

5. Pola persepsi sensori dan kognitif

Kooperatif, tidak takut saat diperiksa oleh tenaga kesehatan

6. Pola peran dan hubungan

Pasien memiliki hubungan yang baik dengan orang tua, keluarga, dan
lingkungan sekitar

7. Pola toleransi kopping stress

Suami pasien mengatakan pasien merasa gelisah karena meninggalkan anaknya

8. Riwayat spiritual

Agama mengikuti orang tuanya

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum

Keadaan umum baik. Pasien composmentis

2. Pemeriksaan tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 100/70 mmHg

b. Nadi : 105x/menit

c. Suhu : 39,3oC

d. Pernapasan : 20x/menit

e. SpO2 : 98%

3. Pemeriksaan wajah
a. Mata :
Konjungtiva anemis, sklera an ikterik, pupil normal berbentuk bulat dan reflek
cahaya (+) langsung, tidak ada gangguan penglihatan
b. Hidung
Tidak ada polip, tidak terpasang NGT, dan tidak memakai oksigen
c. Mulut :
Mulut bersih, mukosa bibir kering
d. Telinga :
Telinga bersih, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada cairan yang
keluar dari telinga, tidak ada nyeri tekan dan tidak memakai alat bantu
pendengaran.
4. Pemeriksaan kepala dan leher :
a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, tidak ada lesi
b. Leher
Tidak ada pembesaran jaringan limfe
5. Pemeriksaan thoraks atau dada
a. Paru-Paru
I (Inspeksi) : Bentuk dada simetris
P (Palpasi) : Getaran antara kanan dan kiri teraba sama, tidak ada
nyeri tekan
P (Perkusi) : sonor

A (Auskultasi) : tidak ada suara tambahan, bunyi vesikuler


b. Jantung
I (Inspeksi) : dinding dada simetris
P (Palpasi) : tidak teraba ictus cordis
P (Perkusi) : pekak
A (Auskultasi) : bunyi Si dan Se normal

6. Pemeriksaan abdomen
I (Inspeksi ) : abdomen datar, tidak ada
benjolan A(Auskultasi) : peristaltic usus
7x/menit
P (Palpasi) : tidak terdapat nyeri tekan
P (Perkusi) : tympani
7. Pemeriksaan genetalia dan rektal:
Jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan

8. Pemeriksaan ekstermitas atau musculoskeletal :


Normal, kuat, akral hangat,pergerakan sendi bebas tidak ada kelainan
ekstermitas, tidsak ada kelainan tulang belakang.

Kekuatan otot

55

5 5

9. Pemeriksaan kulit/integument :
Terdapat lecet di area siku, turgor kulit normal

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
1. Laboratorium

Nama Test Hasil Satuan Nilai Metode


Rujuka
n
HEMATOLOGI
Darah Lengkap : ECLIA
Hemoglobin 11,9 g/dl 10,1-12,9 Flowcytometro
Lekosit 5,34 103/l 6-17,5 Flowcytometro
Trombosit 231 103/l 229-553 Flowcytometro
Hematokrit 34,8 % 32-44 Flowcytometro
Eritrosit 4,44 106/l 3,2-5,2 Flowcytometro
MCV 78,4 Fl 73-109 Flowcytometro
MCH 26,8 Pg 21-33 Flowcytometro
MCHC 34,2 g/dl 26-34 Flowcytometro
Hitung Jenis ECLIA
(diff)
Eosinofil 0,0 % 0-4 Flowcytometro
Basofil 0,2 % 0-1 Flowcytometro
Neutrofil 51,5 % 28-78 Flowcytometro
Limfosit 30,9 % 20-70 Flowcytometro
Monosit H 17,8 % 1-11. Flowcytometro
SEROLOGI
Widal Paratyphi ECLIA
S. Typhi O 1/320 <1/160 Aglutinase
S. Typhi H 1/640 <1/160 Aglutinase

S. Typhi A H Negatif <1/160 Aglutinase

II. TERAPI

- Ceftriaxone 500/12 jam

- Ondansentron 2x2 amp

- Infus Assering 16 tpm

- Paracetamol Syrup 205 gram (ekstra)

- Zinc Syrup 1x1 cth

- L-Bio 1x1

- Asvex pulv 3x1

III. ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG PROBLEM ETIOLOGI TTD


1. DS: Defisit Ketidakmampuan BRILI
Suami pasien mengatakan Nutrisi mencerna
pasien mual dan muntah 2 makanan
kali, nafsu makan menurun,
berat badan menurun

DO:
 Berat sebelum sakit = 50
kg
Berat setelah sakit = 49
kg

2. DS: Hipertermi Proses Penyakit BRILI


Suami klien mengatakan
pasien mengalami demam
sejak 3 hari yang lalu

DO:
 Tekanan darah :
100/70 mmHg
 Suhu : 39,3°C,
 Nadi : 105x/menit
 SpO2 : 98%,
 RR : 20x /menit
 Kuliat terasa
hangat
 Widal
- S. Typhi O
= 1/320
- S. Typhi H
= 1/160
- S. Typhi A H = 1/160

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
ditandai dengan suami pasien mengatakan pasien mual dan muntah 2 kali serta
berat badan menurun (D.0021)
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suami
pasien mengatakan pasien demam 3 hari, suhu 39,3oC (D.0130)

V. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan TTD


Keperawatan
Defisit Nutrisi Tujuan : Manajemen Nutrisi BRILI
(D.0021) b/d Status nutrisi membaik Observasi
ketidakmampuan  Identifikasi status
mencerna makanan Setelah dilakukan nutrisi
ditandai dengan intervensi keperawatan  Identifikasi alergi dan
suami pasien selama 3x24 jam, intoleransi makanan
mengatakan pasien maka status nutrisi  Identifikasi makanan
mual dan muntah 2 pasien membaik yang disukai
kali serta berat dengan kriteria hasil :  Identifikasi kebutuhan kalori
badan menurun  Porsi makanan dan jenis nutrient
yang dihabiskan  Monitor asupan
dari 1 (menurun) ke makanan
3 (sedang)  Monitor berat makanan
 Berat badan dari 1  Monitor hasil
(memburuk) ke 2 pemeriksaan
(cukup memburuk) laboratorium

Terapeutik
 Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
 Fasilitasi menentukan
pedoman diet (missal
piramida makanan)
 Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
 Berikan makanan tinggi serat
 Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen
makanan, jika perlu

Edukasi
 Anjurkan posisi duduk,
jika perlu
 Anjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
 Pemberikan medikasi
sebelum makan
 Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
Hipertermia Tujuan : Manajemen Hipertermia BRILI
(D.0130) b/d proses Termoregulasi Observasi
penyakit ditandai Membaik  Identifikasi penyebab
dengan suami pasien hipertermia (mis,
mengatakan pasien Setelah dilakukan dehidrasi, teroaoar
demam, suhu 39,3 intervensi lingkungan panas,
0
C. keperawatan 3x24 penggunaan incubator)
jam, maka  Monitor suhu tubuh
termoregulasi pasien  Monitor kadar elektrolit
membaik dengan  Monitor haluaran urine
kriteria hasil:  Monitor komplikasi
 Suhu tubuh dari akibat hipertermia
1 (memburuk)
ke 2 (cukup Terapeutik
memburuk)  Sediakan
 Suhu kulit dari 1 lingkungan yang
(memburuk) ke 3 dingin
(sedang)  Longgarkan atau
 Pucat dari 1 lepaskan pakaian
(meningkat) ke 4  Basahi dan
(cukup menurun) kipasi
permukaan
tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari
atau lebih sering
jika mengalami
hyperhidrosis (keringan
berlebih)
 Lakukan pendinginan
eksternal (mis, selimut
hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
 Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
 Berikan oksigen, jika
perlu

Edukasi
 Anjurkan tirah baring

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu

VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosis Implementasi Respon TTD


16/9/2021 Defisit Manajemen Nutrisi DS : BRILI
(08.00 WIB) Nutrisi Tindakan Observasi Suami pasien
(D.0021)  Mengidentifikasi mengatakan
b/d ketidakma status nutrisi pasien muntah
mpuan mencerna  Memonitor asupan 2x
makanan makanan
ditandai dengan  Memonitor berat DO :
suami pasien badan  Berat badan
mengtakan Terapeutik sebelum sakit
pasien mual dan  Menyajikan makanan = 50 kg
muntah 2x, secara menarik dan Berat badan
nafsu makan suhu yang sesuai setelah sakit
menurun dan  Memberikan terapi = 49 kg
berat badan injeksi ondansentron
menurun 2x2 amp DS :
16/9/2021 Edukasi Suami pasien
(14.00 WIB)  Ajarkan diet yang mengatakan
diprogramkan pasien batuk
Kolaborasi disertai muntah
 Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk DO:
menentukan jumlah  Porsi makan
kalori dan jenis tidak habis,
nutrien yang hanya
dibutuhkan, jika makan 2
perlu sendok
16/9/2021 DS:
(19.00 WIB) Suami pasien
mengatakan
pasien tidak ada
keluhan

DO :
 Porsi makan
habis
 Berat badan
naik
16/9/2021 Hipertermia Manajemen Hipertermia DS: BRILI
(08.00 WIB) (D.0130) Tindakan Observasi Suami pasien
b/d  Memonitor mengatakan
proses penyakit suhu tubuh pasien
ditandai dengan  Memonitor TTV demam 3 hari
pasien mengeluh  Memonitor
demam, suhu haluaran urine DO:
39,3 Terapeutik  Tekanan
0
C.  Menyediakan darah : 100/70
lingkungan mmHg
yang dingin  Suhu :
Edukasi 39,3°C,
 Anjurkan tirah  Nadi :
baring dan 105x/menit
kompres hangat  SpO2 : 98%,
 Menganjurkan  RR : 20x
memakai /menit
pakaian yang  Kuliat terasa
longgar hangat

16/9/2021 DS:
(14.00 WIB) Suami pasien
mengatakan
panas pasien
naik turun

DO:
 Tekanan
darah : 100/70
mmHg
 Suhu :
37,9°C,
 Nadi :
105x/menit
 SpO2 : 98%,
 RR : 20x
/menit
 Kuliat terasa
hangat

16/9/2021 DS :
Suami pasien
(19.00 WIB) mengatakan
pasien tidak ada
keluhan

DO:
 Suhu :
38,4oC

VII. EVALUASI

Tanggal No. Evaluasi Tanda


Dx tangan
17/9/2021 1 S BRILI
Suami pasien mengatakan nafsu makan pasien membaik

O
Porsi makan habis, berat badan bertambah

A
Masalah tertasi sebagian

P
Lanjutkan intervensi

17/9/2021 2 S: BRILI
Suami pasien mengatakan panas pasien naik turun

O:
Suhu 38,4 0C
Pasien tampak berbaring di tempat tidur

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

You might also like