You are on page 1of 5

Aplikasi Kriptografi dalam Digital Rights Management

Mohd. Akbar1, Fendi Wiracandra2 dan Muhammad Rayhan3

Departemen Teknik Informatika


Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10 Bandung 40132

E-mail : if12053@students.if.itb.ac.id1,if12060@students.if.itb.ac.id2,
if12080@students.if.itb.ac.id3

Abstrak

Konten digital dapat didefinisikan sebagai objek-objek yang direpresentasikan dalam bentuk digital.
Buku, lagu, gambar bisa direpresentasikan sebagai konten digital. Konten digital mempunyai kelebihan
dari konten dari bentuk nyatanya, terutama dari sisi kompaknya ukuran, kemudahan distribusi dan
kemudahan penggunaan. Namun hal ini juga membawa dampak buruk karena konten digital sangat
mudah dibajak dan disalahgunakan. Digital Rights Management (DRM) lahir untuk mencegah terjadinya
dampak buruk terhadap konten digital ini. Lebih jauh, DRM juga berperan untuk memberikan opsi untuk
melakukan pengontrolan atas penggunaan rights dari sebuah konten digital. Banyak sekali teknik yang
digunakan dalam implementasi DRM, dan salah satunya yang sangat penting adalah kriptografi. Berbagai
macam teknik kriptografi telah diaplikasikan dalam DRM. Namun penggunaan kriptografi juga
mempunyai beberapa celah dalam implementasinya. Kedudukan kriptografi sangat penting dalam DRM
tetapi tidak cukup mengandalkan kriptografi saja untuk membangun sebuah sistem DRM yang ideal.

Kata kunci: makalah, kriptografi, tugas


lagi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
1. Pendahuluan mekanisme untuk mengatasi permasalahan
pembajakan konten mobile ini. Dari sinilah
Perkembangan bisnis konten digital telah Digital Rights Management lahir.
membawa peluang baru bagi kejahatan klasik
di bidang teknologi informasi, yaitu 2. Definisi DRM
pembajakan. Konten-konten yang seharusnya
menjadi properti legal dari produsen dan Digital Rights Management (DRM) dapat
secara legal dimiliki oleh orang yang telah diartikan sebagai mekanisme proteksi konten
membelinya, bisa dengan mudah digital secara persisten dan terintegrasi
disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak terkait dengan penyampaian dan penggunaan
bertanggungjawab. Konten digital seharusnya konten1). Yang dimaksud dengan proteksi
diproteksi tidak hanya ketika dikirimkan, konten digital secara persisten adalah
tetapi juga ketika konten digital tersebut proteksi yang dilakukan terus menerus
sampai kepada pemakainya1). Misalnya, sepanjang konten digital tersebut ada.
pihak yang telah membeli sebuah konten bisa Sedangkan yang dimaksud dengan proteksi
saja mengirimkannya ke orang lain, atau konten digital terintegrasi adalah mekanisme
membuat duplikatnya untuk nantinya dijual proteksi yang memenuhi spesifikasi yang
Aplikasi Kriptografi dalam Digital Rights Management 2

telah ditentukan sebelumnya dan mesti dikhususkan penggunaannya untuk


implementasikan oleh seluruh pihak terkait. memproteksi konten digital pada perangkat
Dalam DRM, dikenal beberapa istilah mobile
umum sebagai berikut: 3. MediaSnap DRM
1. DRM Content MediaSnap DRM merupakan salah satu
Yang dimaksud dengan DRM Content DRM yang memiliki tujuan untuk
adalah konten yang telah melindungi dokumen PDF (portable
ditransformasikan menjadi sebuah konten document format)
digital sesuai dengan spesifikasi DRM 4. SecretSeal DRM
yang digunakan. DRM untuk memproteksi perangkat lunak
2. Rights dan arsip biner.
Right adalah hak penggunaan sebuah
DRM content. Rights bisa membatasi
penggunaan konten dalam beberapa aspek 3. Tujuan DRM
seperti rentang waktu penggunaan dan
Adapun beberapa tujuan umum dari DRM
jumlah penggunaan. Instansiasi dari rights
adalah sebagai berikut1)
dinamakan rights object.
3. DRM Agent
3.1 Keamanan Pengiriman (Delivery
DRM Agent adalah perangkat (bisa berupa
hardware atau software) yang digunakan Security) Konten Digital
untuk menggunakan DRM content beserta
rights yang bersesuaian Konten digital biasanya diterima oleh pihak
yang telah membelinya melalui jalur yang tidak
Sebagai contoh, tinjau sebuah DRM XYZ. aman, seperti internet misalnya. Dalam internet,
DRM XYZ akan digunakan untuk memproteksi cukup besar kemungkinan data yang dikirimkan
konten digital, sebuah arsip musik digital. Untuk dipintas oleh pihak lain yang tidak mempunyai
merealisasikannya, maka konten digital tersebut wewenang. Salah satu tujuan DRM adalah
harus diubah ke bentuk DRM content sesuai bagaimana konten digital yang dikirim bisa
spesifikasi DRM XYZ. Begitu juga perangkat diterima hanya oleh orang yang berhak, dan
DRM Agent yang akan digunakan untuk dalam keadaan utuh sebagaimana kondisi pada
menggunakan konten tersebut, juga mesti saat awal pengiriman.
memenuhi spesifikasi DRM XYZ. Inilah yang
dimaksud dengan proteksi terintegrasi.
Saat ini telah banyak pihak yang 3.2 Pengontrolan Distribusi Konten Digital
mengeluarkan spesifikasi DRM, beberapa
diantaranya adalah: Konten digital merupakan objek yang sangat
1. Microsoft DRM mudah didistribusikan. Konten digital bisa
DRM yang menangani proteksi konten dengan mudah disebarluaskan, misalnya, dengan
digital dengan format yang dikeluarkan meletakkannya pada suatu server yang
Microsoft, seperti WMA (Windows Media terhubung ke internet, sehingga bisa diakses
Audio). oleh orang di seluruh dunia. Atau contoh yang
2. OMA-DRM lebih sederhana, seseorang yang telah membeli
OMA-DRM(Open Mobile Alliance Digital konten digital secara resmi, kemudian bisa saja
Right Management) merupakan DRM yang menjual kembali konten tersebut kepada
Aplikasi Kriptografi dalam Digital Rights Management 3

temannya dengan cara yang sangat mudah, yaitu Contoh penggunaan enkripsi paling
dengan mengirimkannya saja. sederhana adalah untuk keamanan
pengiriman konten digital. Sebelum dikirim,
konten dienkripsi dengan sebuah kunci Ck
3.3 Pengontrolan Penggunaan Konten Digital yang diketahui baik oleh pengirim maupun
penerima. Algoritma enkripsi yang
Pengontrolan penggunaan konten digital digunakan adalah algoritma enkripsi simetri.
kadang juga diperlukan dalam bisnis konten Algoritma enkripsi simetri tidak cukup
digital pada saat ini. Sebagai contoh, tinjau jika kita ingin melakukan pengontrolan
sebuah konten digital berupa musik digital. distribusi konten digital dengan DRM. Salah
Pihak penjual musik digital tersebut ingin satu teknik yang bisa digunakan untuk
menjual musik tersebut dengan harga sesuai mewujudkan itu adalah enkripsi kunci publik.
dengan lama penggunaan musik tersebut. Contoh implementasinya misalnya sebagai
Misalnya, sebuah musik digital bisa dijual untuk berikut.
digunakan selama satu bulan, tiga bulan, atau 1. Setiap DRM Agent mempunyai
untuk waktu yang tidak terbatas. Penggunaan pasangan kunci publik-privat yang
rights pada DRM bisa mengakomodasi unik satu sama lainnya.
kebutuhan ini. 2. Seluruh kunci publik masing-masing
DRM Agent tersebut diketahui oleh
3.4 Pencegahan Penyalahgunaan Konten pihak pengiriman konten digital
Digital 3. DRM Agent hanya bisa menerima
konten digital dari pengirim konten
Penyalahgunaan konten digital (digital digital, tidak bisa dari DRM Agent
content abuse) merupakan salah satu masalah lain
serius yang berkembang akhir-akhir ini. 4. Ketika akan melakukan pengiriman
Beberapa contoh penyalahgunaan konten digital konten, pengirim konten
tersebut adalah: mengenkripsi konten terlebih dahulu
ƒ Perubahan isi sebagian konten digital dengan kunci publik DRM Agent
ƒ Klaim ilegal kepemilikan konten digital yang dituju. DRM Agent kemudian
ƒ Pengutipan/penyaduran sebagian atau melakukan dekripsi konten tersebut
seluruh isi konten digital secara ilegal dengan kunci privat miliknya.
Permasalahan penyalahgunaan konten digital
bisa dicegah dengan menggunakan teknik digital Untuk pengontrolan penggunaan konten
signature dan digital watermarking. digital, skema enkripsi juga bisa digunakan,
seperti yang telah diimplementasikan pada
metode separate delivery dalam OMA-
4. Aplikasi Kriptografi DRM.
Dalam metode separate delivery OMA-
4.1 Enkripsi DRM, terdapat dua objek terpisah yang
diperlukan untuk menggunakan konten
Enkripsi merupakan salah satu teknik yang digital, yaitu DRM content, dan right object.
paling banyak diterapkan dalam implementasi DRM content adalah konten digital yang
DRM. Cukup banyak variasi enkripsi yang dienkripsi menggunakan algoritma AES
digunakan dalam DRM untuk mewujudkan dengan panjang kunci 128-bit. Rights object
tujuan DRM yang telah dibahas diatas.
Aplikasi Kriptografi dalam Digital Rights Management 4

adalah objek yang membatasi penggunaan setelah konten didekripsi, content de-
DRM content (misalnya dalam waktu scrambling juga harus dilakukan untuk
penggunaan, dan jumlah penggunaan). mengembalikannya ke bentuk asalnya.
Selain itu, rights object juga memiliki kunci
yang diperlukan untuk mengdekripsi DRM 4.3 Digital Watermarking
content. Dalam pengirimannya, DRM
content bisa dikirimkan melalui jalur Digital watermarking adalah teknik
unsecure sedangkan rights object mesti penyisipan sidik digital ke dalam sebuah
dikirimkan melalui jalur yang secure. konten digital, yang mana sidik digital
Pengontrolan penggunaan konten digital tersebut berfungsi sebagai bukti kepemilikan
bisa diwujudkan dengan menggunakan (copyright). Digital watermarking diterapkan
skema tersebut, karena sebuah DRM content dalam beberapa DRM, seperti MediaSnap
bisa memiliki banyak rights object. DRM dan Microsoft DRM. Dalam konteks
Misalkan A dan B masing-masing telah DRM, Digital watermarking bertujuan untuk
memiliki DRM content. Baik A dan B menjaga dan melacak terjadinya
memerlukan sebuah rights object karena penyalahgunaan konten digital seperti adanya
mereka belum memiliki kunci dekripsi DRM klaim kepemilikan konten yang tidak benar.
content. Tetapi, A ingin menggunakan DRM
content selama satu bulan saja, dan B ingin
menggunakannya tanpa waktu penggunaaan. 4. Analisis Aplikasi Kriptografi dalam
Untuk mewujudkan itu, pengirim konten DRM
bisa mengirimkan rights object yang
berbeda untuk A maupun B. Enkripsi tidak sepenuhnya bisa
digunakan pada implementasi DRM.
4.2 Content Scrambling Enkripsi kunci publik misalnya, hanya
cocok digunakan pada konten digital yang
Yang dimaksud dengan content berukuran kecil, karena enkripsi kunci
scrambling adalah pengacauan isi konten publik pada konten digital berukuran besar
digital dengan menggunakan sekumpulan akan memakan resource yang sangat besar,
besar pustaka algoritma enkripsi4). yang mana tidak semua DRM Agent
Pemilihan algoritma enkripsi dilakukan memiliki kapabilitas untuk itu.
sedemikian rupa sehingga untuk suatu Selain itu, enkripsi pada DRM yang
waktu, hanya pengirim konten digital dan algoritmanya dipublikasikan, sangat rentan
DRM agent yang mengetahuinya. Content untuk diserang. Beberapa DRM lama
scrambling lebih menekankan pada jumlah bahkan menggunakan algoritma yang sudah
koleksi algoritma enkripsi yang semakin obsolete, yang pada masa sekarang
besar (kuantitas), ketimbang kekuatan dipecahkan dalam waktu yang relatif
masing-masing algoritma enkripsi (kualitas). singkat. Beberapa DRM
Content scrambling diterapkan pada mengimplementasikan kombinasi enkripsi
MediaSnap DRM. Untuk memperkuat dengan content scrambling untuk tingkat
tingkat keamanan, selain melakukan keamanan konten digital yang lebih tinggi,
enkripsi dengan algoritma AES, MediaSnap seperti yang diimplementasikan MediaSnap
DRM juga menerapkan content scrambling DRM. secretSeal DRM mengambil
sebelum konten dienkripsi. Tentu saja, pendekatan lain, yaitu dengan menerapkan
Aplikasi Kriptografi dalam Digital Rights Management 5

konsep variable-length encrypted keys dan serangan terhadap sebuah enkripsi dari
morphogenic algorithm2). Yang dimaksud waktu ke waktu selalu berkembang.
dengan variable-length encrypted keys Terakhir, pembatasan akses di sisi
adalah panjang kunci enkripsi yang selalu hardware dan operating system DRM Agent
berubah-rubah setiap kali enkripsi juga bisa membantu tingkat keamanan
dilakukan. Morphogenic algorithm adalah kriptografi pada DRM. Salah satu contohnya
algoritma enkripsi yang selalu berubah- adalah pembatasan akses terhadap program
berubah, dan implementasinya dalam DRM enkripsi pada DRM Agent sehingga tidak
Agent tidak mudah untuk dipecahkan. ada pihak yang bisa melakukan
Bagaimana dengan pemakaian algoritma reengineering untuk menemukan celah yang
enkripsi yang tidak standar. Pemakaian ada dalam implementasinya.
algoritma yang tidak standar memiliki
kelemahan dari sisi tingkat kepercayaan
(trustworthy) dan efesiensi. Pihak yang 5. Kesimpulan.
terlibat dalam bisnis konten digital akan
enggan menggunakan suatu DRM apabila Peranan kriptografi dalam DRM sangat
DRM tersebut menggunakan algoritma penting, tetapi tidak cukup hanya
enkripsi yang tidak standar. mengandalkan teknik kriptografi yang
DRM yang mengandalkan kriptografi sederhana saja untuk membangun sebuah
dalam implementasinya sebaiknya juga DRM yang ideal. Beberapa teknik kriptografi
membatasi masa berlaku spesifikasi DRM- bisa dikombinasikan untuk menghasilkan
nya. Dengan kata lain, spesifikasi tingkat keamanan yang lebih tinggi. Selain
implementasi kriptografi pada DRM itu, proteksi pada sisi hardware dan
sebaiknya diperbaharui dalam waktu berkala operating system DRM Agent juga
untuk menjamin tingkat keamanan konten dibutuhkan untuk mendukung aplikasi
digital. Hal ini dilakukan mengingat kriptografi dalam DRM.

[1] E. Fife Dr, Digital Rights Management: Challenges and Issues in the Emerging Mobile,
2004
[2] O. Pitkänen, Toward a Digital Right Managements Framework, 2000.
[3] secretSeal, secretSeal Technologies Corporation press release, 2000.
[4] M. Stamp, Digital Rights Management : The Technology Behind The Hype, San Jose State
University, 2003.

You might also like