You are on page 1of 46

Pelatihan BCP XVII DPP IKPAMI

BAGI PERAWAT MATA INDONESIA


Hotel IBIS, Rabu, 15 Februari 2023
PENDAHULUAN

Tindakan Pembedahan
Prosedur pemasangan alat – alat Invasif

Memberi peluang terjadinya transmisi


mikroorganisme

Infeksi ( IDO→(Endoftalmitis)IAD,ISK,VAP)

Manajemen PPI di kamar bedah


Standar akreditasi JCI dan STARKES
HAIs Masalah kesehatan
(VAP, IADP,IDO,ISK) di seluruh dunia

Mortalitas
Morbiditas
Kecacatan

Biaya meningkat
Citra RS menurun
Tuntutan Pencegahan & Mutu pelayanan
Hukum Pengendalian Menurun
UU RI no 36 Infeksi (PPI) Tuntutan hukum
UU RI no 44

STRUKTUR
Program PPI
ORGANISASI
PENDAHULUAN
• SSI terjadi pada 2% -5% pasien yang
menjalani operasi.
• Sekitar 160.000 hingga 300.000 SSI terjadi
setiap tahun di Amerika Serikat SSI sekarang
merupakan HAI yang paling umum dan
paling mahal
• RSCM CABG 3,5-5% TAHUN 2018
• Salah satu upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi yang paling penting
adalah dengan menerapkan bundles dan
penerapan kewaspadaan standart
• Menerapkan Kewaspadaan Isolasi

• Pendidikan dan pelatihan


• Pengendalian antimikroba
• Surveilans
• Pencegahan infeksi pada pemakain alat
Kewaspadaan Standart
Ditujukan kepada semua pasien tanpa
Mempertimbangkan infeksi atau non infeksi harus diterapkan
standard precaution meliputi :

1. Kebersihan tangan,
2. Penggunaan APD Peralatan perawatan pasien,
3. Pengendalian lingkungan ,
4. Penanganan limbah,
5. Penanganan linen,
6. Kesehatan karyawan
7. Penempatan pasien
8. Hygiene respirasi/Etika batuk
9. Praktek menyuntik yang aman
10. Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi
7
• Jika menemukan ada tanda-tanda infeksi, sembuhkan
terlebih dahulu infeksinya sebelum hari operasi
elektif, dan jika perlu tunda hari operasi sampai
infeksi tersebut sembuh. (Kategori IA)

• Tidak mencukur rambut, kecuali bila rambut


terdapat pada sekitar daerah operasi dan atau akan
menggangu jalannya operasi (Kategori IA)
• Bila diperlukan mencukur rambut, lakukan di kamar bedah
beberapa saat sebelum operasi dan sebaiknya menggunakan
pencukur Elektric Clippers
(Bila tidak ada pencukur listrik gunakan silet baru)
Kategori IA

• Mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes dan


menghindari kadar gula darah yang terlalu rendah sebelum
operasi. Kategori IB
Studi yg melibatkan > 700 pasien, mendapatkan bahwa
koloni bakteri menurun 9x lipat dengan 2x mandi
chlorhexidine ( Garibaldi, 1988 ).

Chlorhexidine dianjurkan dibanding povidone-iodine


aktivitasnya lebih superior dan memberikan keuntungan
antimikroba maksimum sesudah beberapa kali
pemakaian. Oleh karenanya, pasien harus mandi malam
sebelum ( Malam ) dan pagi hari
menjelang operasi ( Rabih O. et al, 2010 ).
Desinfeksi Kulit pasien
Intra operative

Pembersihan pembedahan
awal kulit ( Desinfeksi )
pasien itu dengan
menggunakan desinfektan
chlorhexidine - alkohol
lebih superior dan
memberikan keuntungan
antimikroba maksimum
dari pada iodine -
povidone untuk mencegah
infeksi daerah operasi
terutama pada jenis operasi
: bersih terkontaminasi
Pastikan kondisi kesehatan tim bedah

Menjaga agar kuku selalu pendek dan jangan memakai


kuku palsu (Kategori I B)

Membersihkan sela-sela dibawah kuku setiap hari


sebelum cuci tangan bedah yang pertama. (Kategori IB)
Tidak memakai perhiasan di tangan atau lengan.
(Kategori IB)

Tidak ada rekomendasi mengenai pemakaian cat kuku,


namun sebaiknya tidak memakai.
Mendidik dan biasakan anggota tim bedah agar melapor
Jika mempunyai tanda dan gejala penyakit infeksi dan
segera melapor kepada petugas pelayan kesehatan
karyawan. (Kategori II)

Larangan bekerja
untuk anggota tim bedah yang memiliki luka pada kulit,
hingga infeksi sembuh atau menerima
terapi yang memadai.
• Bagi anggota tim bedah yang
terkolonisasi mikroorganisme
seperti S.Aureus atau Stertococcus
grup A tidak perlu dilarang bekerja,
kecuali bila ada hubungan
epidemiologis dengan penyebaran
Mikroorganisme tersebut dirumah
sakit
(Kategori IB)
Menyusun satu kebijakan mengenai perawatan pasien bila
karyawan mengidap infeksi yang kemungkinan dapat menular.
(Kategori II)
Kebijakan ini mencakup:
Tanggung jawab karyawan untuk melaporkan penyakitnya.
Pelarangan bekerja untuk yang sakit
Ijin untuk kembali bekerja setelah sembuh penyakitnya.
Petugas yang berwewenang untuk melakukan pelarangan
bekerja
Pastikan kebersihan tangan tim bedah
Cuci tangan bedah
1. Kebersihan tangan petugas :
(surgical Scrub)
Terutama operator, Dokter
dengan antiseptik Anastesi, perawat yang kontak
yang sesuai. langsung dengan pasien
Keringkan dengan
handuk steril. 2. Dengan melakukan kebersihan
tangan yang tepat dan benar
Kategori IB dapat menurunkan infeksi 50 %

3. Catatan : penggunaan sarung


tangan bersih tidak menjadi
jaminan mencegah transmisi
mikroorganisme
Petugas..cont

• Pembatasan jumlah
personil
• OK Besar maksimal 10
orang
• OK Kecil 7 Orang
Pastikan pemakaian APD tim bedah tepat dan benar

Pakai Tutup kepala,


semua rambut harus
tertutup,Gaun, Masker,
Sarung tangan

Segera lepas alat


pelindung diri jika tidak
diperlukan lagi
Catatan :
Tidak di komendasikan
mengalungkan masker di
leher
Baju Bedah dan “drapes
:

. Pakai masker yang menutupi seluruh mulut dan


hidung
bila memasuki kamar bedah pada saat operasi akan
mulai atau sudah selesai, atau apabila ada alat bedah
yang dibuka. Pakai masker sepanjang operasi (IB)

. Pakai topi yang menutupi seluruh rambut kepala dan


wajah waktu masuk kamar bedah ( IB )

. Jangan memakai “shoe cover” untuk mencegah ILO.


( IB )
Baju Bedah dan “drapes
:

. Pakai
sarung tangan steril sesudah cuci tangan. Pakai
sarung tangan sesudah memakai baju steril ( IB )

. Pakai baju bedah dan “drapes” yg kedap air ( IB )

. Ganti baju atau “drapes” yg terkontaminasi atau


tertembus darah atau cairan infeksius ( IB )

. Tidak direkomendasi bagaimana dan dimana untuk


mencuci baju dan “drapes” ( unresolved issue )
Petugas..cont

Semua petugas harus


mempunyai kesadaran
tentang PPI
MANAJEMEN LINGKUNGAN

Pastikan lingkungan kamar benar


sudah tepat dan benar
• Pertahankan tekanan udara positif dalam kamar
bedah dibandingkan dengan koridor dan ruangan di
sekitarnya (Kategori IB)
• Pertahankan minimun 15 - 30 kali pergantian udara
per jam , dengan minimun 3 di antaranya adalah
udara segar (Kategori IB)
• Menjaga dan mempertahankan suhu 20-24 derajat,
kelembaban 60-
• Semua udara harus disaring, baik udara segar
maupun udara hasil resirkulasi. (Kategori I A)
• Semua udara masuk harus melalui langit-langit dan
keluar melalui dekat lantai.( Kategori IB)
HOW DOES AIRBORNE CONTAMINATION
MANAJEMEN
AND LINGKUNGAN
INFECTION OCCUR

• Jangan menggunakan Fogging dan sinar ultra


violet di kamar bedah untuk mencegah infeksi
ILO, gunakan HEPA Filter (Katgori IA),
• Pintu kamar bedah harus selalu tertutup, kecuali
bila di butuhkan untuk lewatnya peralatan,
petugas dan pasien. (Kategori IB)
• Batasi jumlah orang yang masuk dalam kamar
bedah (Kategori IB)
MANAJEMEN LINGKUNGAN

• Bila tampak kotoran atau darah atau cairan tubuh


lainnya pada permukaan benda atau peralatan,
gunakan desinfektan untuk membersihkannya
sebelum operasi dimulai. (Kategori IB)
• Tidak perlu mengadakan pembersihan khusus atau
penutupan kamar bedah setelah selesai operasi
kotor. (Kategori IB)
• Jangan menggunakan keset berserabut untuk
kamar bedah ataupun daerah sekitarnya (Kategori IB)
HOW DOES AIRBORNE CONTAMINATION
MANAJEMEN
AND LINGKUNGAN
INFECTION OCCUR

• Bersihkan dan keringkan lantai kamar bedah dan desinfeksi


permukaan lingkungan atau peralatan dalam kamar bedah
setelah selesai operasi terakhir setiap harinya dengan
desinfektan (Kategori II)

• Tidak ada rekomendasi mengenai desinfeksi permukaan


lingkungan atau peralatan dalam kamar bedah di antara dua
operasi bila tidak tampak adanya kotoran.

• Tidak ada rekomendasi untuk kultur lingkungan secara rutin


(dilakukan hanya untuk epidemiologi study)
SISTIM TATA UDARA
• Refrigerating, and Air-Conditioning
Engineers (ASHRAE) → TERBAIK untuk
menjaga suhu 20 – 24 derajat dan
kelembaban 60-70 persen
• Monitoring Tekanan, suhu dan
kelembaban dilakukan setiap hari
Pastikan penanganan limbah
tepat dan benar
• Tidak menyarungkan kembali jarum
suntik habis pakai
• Kontainer benda tajam diletakkan
dekat lokasi tindakan
• Resiko penularan HIV,HBV,HCV di
kamar operasi terjadi akibat tertusuk
benda tajam habis pakai.
• Instumentator setiap memberikan
instrumen tajam kepada operator
harus selalu menggunakan tray, tidak
boleh langsung
Pastikan penanganan limbah
tepat dan benar
• Tidak menekuk atau
mematahkan benda tajam
• Tidak meletakkan limbah benda
tajam sembarang tempat
• Segera buang limbah benda
tajam ke kontainer yang
tersedia
• Selalu buang sendiri oleh
sipemakai
Pastikan penanganan limbah
tepat dan benar
• Pisahkan limbah sesuai dengan jenisnya
• Tempatkan limbah sesuai jenisnya
– Limbah padat infeksius dalam kantong
plastik kuning
– Limbah padat non infeksius dalam
kantong plastik hitam
– Limbah padat tajam dalam kontainer
tahan tusuk dan tahan air
Kebersihan lantai dengan
desinfektan

Pencampuran bahan pembersih/desinfektan


dan air bersih dengan perbandingan sbb :

Perbandingan : desinfektan : air


untuk lantai dengan pengotoran berat
= 1 : 10 - 1 : 20→setiap selesai operasi
Tata Cara Membersihkan
Percikan Darah

❖ Serap darah→ dengan bahan yang


dapat menyerap cairan

❖ Semprot lantai dengan → Desinfekatan

❖ Segera bersihkan lantai


Waktu Pembersihan
Kegiatan Periode

Pembersihan lantai Setiap pergantian pasien


dan bila terlihat kotor

Pembersihan dinding Setiap minggu dan bila


terlihat kotor

Pembersihan dinding Setiap hari dan bila


kaca terlihat kotor
Pembersihan alat –alat Setiap hari setelah
monitoring selesai operasi dan bila
terlihat kotor
Kamar bedah harus tetap tertutup,
kecuali untuk lewat alat, personal dan
pasien
Sampling Mikrobiologi :

• Jangan lakukan sampling lingkungan rutin di kamar


bedah.

• Lakukan sampling Mikrobiologi di permukaan kamar


bedah dan udara hanya sebagai bagian penelitian
epidemiologis ( IB )

CDC, Centre for Disease Control and Prevention, Guidelines for prevention of Intravascular
catheter related Infections, MMWR, 2002: 51 ( No. RR 10 )
Pastikan penanganan linen
di kamar bedah tepat dan benar

• Pemisahan linen kotor terkontaminasi darah


atau cairan tubuh dengan linen kotor tidak
terkontaminasi..(Kategori II)
• Tidak menempatkan linen di lantai
• Semua linen infeksius dimasukan ke
dalam kantong dengan kode infeksius
(kantong kuning)
• Linen yang terkontaminasi cairan tubuh
dibersihkan sebelum proses selanjutnya
PERALATAN PERAWATAN
Steriisasi Alat Bedah
PASIEN
Pastikan penanganan peralatan
perawatan pasien tepat dan benar

• Sterilkan semua instrumen bedah


sesuai petunjuk (Kategori II)
• Pelaksanaan sterilisasi kilat hanya untuk
instrumen yang harus segera digunakan.
Tidak melaksanakan sterilisasi kilat
dengan alasan kepraktisan, untuk
menghemat pembelian instrumen baru
atau untuk menghemat waktu
(Kategori II)
PERALATAN PERAWATAN
Steriisasi Alat Bedah
PASIEN
Pastikan penanganan peralatan
perawatan pasien tepat dan benar

• Peralatan disposible setelah


dipakai dibuang, khususnya
pada pasien penderita
HIV,HBV,HCV
• Peralatan yang dapat dipakai
ulang dilakukan disinfeksi
tingkat tinggi atau sterilisasi
sesuai jenis alat medis
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
YANG RASIONAL
• Pemberian profilaksis antimikroba hanya bila di
indikasikan, dan pilihlah jenis antimikroba yang paling
efektif terhadap patogen yang umum menyebabkan ILO
pada operasi jenis tersebut atau sesuai dengan
rekomendasi. (Kategori IA)

• Berikan dosis propilaksis awal melalui intravena pada saat


yang sesuai sehingga pada saat operasi dimulai
konsentrasi bakterisida pada serum dan jaringan
maksimal konsentrasinya. Pertahankan kadarnya dalam
serum dan jaringan selama berlangsungnya operasi dan
maksimum sampai beberapa jam setelah insisi ditutup.
(Kategori IA)
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
YANG RASIONAL

• Pada operasi Caesar beresiko tinggi,


berikan propilaksis sesaat setelah tali pusar
dipotong. Kategori I A
• Tidak menggunakan vancomycin secara
rutin untuk profilaksis antimikroba.
Kategori IA
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
Pastikan tim bedah sudah
mendapatkan pelatihan
tentang PPI

Berikan pendidikan dan latihan


tentang pencegahan dan
penggendalian infeksi Rumah
Sakit pada setiap individu
yang bekerja di kamar bedah
SURVEILENS
Pastikan adanya surveilens di kamar bedah

Lakukan surveilens aktif:

– Infeksi luka operasi


– Penggunaan antimikroba
– Pola kuman infeksi luka operasi
– Karyawan yang tertusuk jarum
– Kepatuhan melaksanakan kewaspadaan standar
Kebiasaan yang salah
Mengalungkan masker
• Setiap individu yang bertugas di kamar bedah

• Petugas kebersihan , perawat ,dokter individu


yang ada di kamar bedah
KESIMPULAN

Pencegahan dan pengendalian infeksi di Instalasi


Bedah sangatlah penting oleh karena itu diperlukan
kerja sama semua pihak, serta dukungan dan
komitmen untuk menerapkan kewaspadaan standar
sehingga kualitas pelayanan meningkat terlihat dari
penurunan angka Infeksi Rumah Sakit

You might also like