You are on page 1of 4

KEPADA YTH

BAPAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


DI ISTANA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
JALAN MERDEKA UTARA/JALAN VETERAN NO. 18
JAKARTA
Melalui
BAPAK KEPALA LEMBAGA KEMASYARAKATAN SUKAMISKIN
BANDUNG

DI BANDUNG

Lampiran: Satu Berkas

Perihal: Permohonan Pengampunan Pelaksanaan Hukuman atas nama H. ANNAS


MAAMUN, Dari 7 Tahun menjadi 4 Tahun, dan Penghapusan Tuntutan Pidana
dengan Menghentikan Tuntutan Hukum Perkara Pidana Pengesahan APBD Riau
2015, Nomor Perkara SprinDik 01/01/01 Tanggal 12 Januari 2015.

Dengan Hormat,

Dipermaklumkan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, bahwa saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama : H. ANNAS MAAMUN
Tempat/Tanggal Lahir : Bagansiapiapi, 17 April 1940, Umur: 78 Tahun.
Alamat : Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung.

Dengan ini perkenalkanlah saya menyampaikan permohonan sebagai berikut:


1. Bahwa saya H. ANNAS MAAMUN, sejak 25 September 2014 hingga sekarang
menjalani hukuman penjara di Lapas Kelas 1 Sukamiskin Bandung, dan sejak tanggal
14 April 2015 sampai sekarang dirawat di Poliklinik Lapas Kelas 1 Sukamiskin
Bandung atas Tindak Pidana Korupsi Pegawai Negeri Sipil atau Penyelenggara
Negara yang menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya Pegawai Negeri
atau Penyelenggara Negara berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya,
bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi hutan
di Provinsi Riau Tahun 2014, kepada Kementerian Kehutanan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a atau Pasal 17 huruf b atau Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2. Bahwa selama pemeriksaan perkara a quo dilakukan, baik di tingkat Penyidik KPK,
maupun pemeriksaan di Pengadilan Tipikor Bandung sangat sering menjalani
kendala/hambatan gangguan sesak nafas, karena Saya H. ANNAS MAAMUN terus
sakit dan ditambah usia sudah mencapai 78 tahun dan sudah uzur, pelupa serta sesak
nafas sehingga sering tertunda meskipun akhirnya saya H. ANNAS MAAMUN
dihukum dengan hukuman yang telah incraht van gewijsde selama 7 tahun.
3. Bahwa saat ini saya H. ANNAS MAAMUN telah dijadikan pula tersangka korupsi
Provinsi Riau dalam pembahasan RAPBD 2015 TA 2015 meskipun pemeriksaan
belum sempat dilakukan karena terus menerus dalam keadaan sakit (terlampir).
4. Bahwa melihat keadaan kondisi kesehatan saya tersebut, isteri beserta anak dan
keluarga sangat prihatin karena kondisi kesehatan saya terus menurun dan diharuskan
melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter spesialis, diperburuk lagi
usianya sudah lanjut (78 tahun), uzur, pikun, sering ketakutan, tidak mau tidur dan
makan sangat berkurang serta tidak boleh banyak berpikir.
5. Bahwa dengan kondisi kesehatan saya H. ANNAS MAAMUN, umur 78 tahun yang
semakin menurun dan sudah pikun, maka dengan segala kerendahan hati saya
mengajukan permohonan agar berkenan kiranya Bapak Presiden Republik Indonesia
memberikan PENGAMPUNAN PELAKSANAAN HUKUMAN kepada saya H.
ANNAS MAAMUN, dari 7 tahun menjadi 4 tahun penjara, sesuai dengan Pasal 14
Nomor (1) UUD 1945 yaitu Presiden dapat memberikan GRASI (PENGAMPUNAN)
dan ABOLISI (PENGHAPUSAN TUNTUTAN PERKARA) dengan menghentikan
Penyidikan atas dugaan korupsi bersama-sama dalam Penambahan RAPBD TA 2015
Provinsi Riau.

Adapun Permohonan GRASI (PENGAMPUNAN) dan Permohonan ABOLISI


(PENGHAPUSAN TUNTUTAN PERKARA) ini, saya mengajukan kepada Bapak Presiden
Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, saya dipidana 7 tahun tanpa
uang pengganti (tidak ada kerugian Negara, tidak ada harta yang disita) dan telah
jalani 4 tahun 7 bulan dari hukuman pokok 7 tahun.
2. Bahwa saya sudah berusia 78 tahun dalam kondisi sakit-sakitan, dan bersama ini
izinkanlah saya menyampaikan sebagai berikut: a). Sejak saya ditempatkan di Lapas
Kelas 1 Sukamiskin Bandung pada 5 Februari 2015 dan ditempatkan di Blok Timur
Atas Nomor: 25, namun hanya beberapa hari ditempatkan di Blok Timur Atas Nomor:
25 tersebut, maka pada tanggal 14 April 2015 saya ditempatkan/dirawat di Poliklinik
Lapas Kelas 1 Sukamiskin Bandung, kemudian sejak itu bolak-balik dirawat Rumah
Sakit yang ada di sekitar Bandung, yaitu: 1). Rumah Sakit "Santosa" Bandung,
sebanyak 6 Kali; 2). Rumah Sakit "Santo Yusuf" Bandung, sebanyak 3 kali; 3).
Rumah Sakit "Hasan Sadikin" Bandung, sebanyak 1 kali; 4). Rumah Sakit "St.
Boromeus" Bandung, sebanyak 1 kali; 5). Rumah Sakit "Hermina", sebanyak 1 kali;
b). Sampai saat ini saya masih di rawat di Poliklinik Lapas Kelas 1 Sukamiskin
Bandung.
3. Adapun penyakit yang diderita sesuai keterangan Dokter adalah: a). PPOK (COPD)
akut, Dispepsia Syndrome (Depresi Berat) dan Gastritis/Lambung, Hernia dan hamper
setiap hari sesak nafas; b). Setelah dirawat di Rumah Sakit di luas Poliklinik Lapas
Kelas 1 Sukamiskin Bandung, saya terus dirawat di Poliklinik Lapas Kelas 1
Sukamiskin Bandung karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk
berada di Blok Hunian, karena setiap waktu membutuhkan pemakaian O2 (Oksigen),
Surat keterangan sakit terlampir.
4. Bahwa saya H. ANNAS MAAMUN, yang beralamat di Jalan Perwira No. 1,
Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, terakhir menjabat sebagai Gubernur Riau
periode 2014-2019, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten
Rokan Hilir selama dua periode dan sebagai Bupati di Rokan Hilir dua periode
berturut-turut.
5. Pendidikan: a). Tahun 1954, Tamat Sekolah Rakyat No. 1 Bagansiapiapi; b). Tahun
1957, Tamat Sekolah Guru B Negeri Bengkalis; c). Tahun 1960, Tamat Sekolah Guru
A; d). Tahun 1968, Tugas Belajar PPSL Negeri Padang.
6. Selama perjalanan hidup saya telah mengabdi kepada Bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sejak tahun 1960, mulai dari : a). Kepala Desa Bangko Kanan,
Kecamatan Bangko (1960-1962); b). Guru SMP Negeri Bagansiapiapi, Riau; c).
Kepala Seksi Pembangunan Desa pada Kantor Camat Bangko, Bagansiapiapi (1974-
1976); d). Kepala Seksi Pembinaan Gotong Royong pada Kantor Pembangunan
Masyarakat Desa Pekanbaru (1977-1981); e). Kepala Kantor Camat Rumbai (1982-
1987); f). Pjs. Camat Rumbai (1988-1991); g). Kepala Kantor Pembangunan Desa
Kabupaten Bengkalis/Eselon III.b (1992-1996); h). Kepala Fraksi Golkar DPRD
Kabupaten Bengkalis (2000-2002); i). Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir (2002-
2006); j). Bupati Kabupaten Rokan Hilir (2006-2011); j). Bupati Kabupaten Rokan
Hilir (2011-2014); k). Gubernur Riau (2014-2019).

Selama mengabdi kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia telah
memperoleh penghargaan tingkat Nasional sebagai berikut:
1. Piagam Penghargaan Tahun 2013 dari Menteri PU atas keberhasilan penyelenggaraan
pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Rokan Hilir, Predikat terbaik tingkat
Kabupaten Se-Indonesia;
2. Piagam Penghargaan dari Presiden RI atas keberhasilan meningkatkan panganan,
terutama peningkatan penghasilan padi di Kabupaten Rokan Hilir tingkat Kabupaten
Se-Indonesia;
3. Penghargaan dari Presiden RI Tahun 2008 atas keberhasilan Kota Bagansiapiapi
sebagai Kota terbersih Se-Indonesia.

Penghargaan lainnya adalah sebagai berikut:


1. Tahun 2007 dari Legiun Veteran RI;
2. Tahun 2008 dari Pangkap Pramuka Negara Malaysia;
3. Tahun 2009 Penghargaan dari Presiden RI "Peningkatan Ketahanan Pangan" di
Kabupaten Rokan Hilir;
4. Tahun 2010 Penghargaan Pramuka Pusat, Jakarta;
5. Tahun 2011 Pena Mas dari PGRI Rokan Hilir;
6. Tahun 2011 Penghargaan dari Komandan Jenderal Akademi TNI Jakarta;
7. Tahun 2012 Penghargaan dari PWI Riau;
8. Tahun 2013 Penghargaan dari Presiden RI "Peningkatan Ketahanan Pangan" di
Kabupaten Rokan Hilir.
Sebagai pertimbangan bersama ini dengan hormat kami lampirkan:
1. Permohonan Pengampunan dari PGRI Riau;
2. Permohonan Pengampunan dari Lembaga Melayu Riau;
3. Permohonan Pengampunan dari Persatuan Kepala Desa se-Provinsi Riau;
4. Daftar Riwayat Hidup Haji ANNAS MAAMUN;
5. Eksaminasi dari Universitas Gadjah Mada, Fakultas Hukum, Magister Ilmu Hukum,
dan Universitas Trisakti, Jakarta, Magister Hukum;
6. Surat Keterangan Sakit;
7. Pemeriksaan dari Penyidik KPK yang dilaksanakan 4 kali pemeriksaan, namun tidak
terlaksana karena H. ANNAS MAAMUN dalam keadaan sakit;
Demikian permohonan pengampunan ini saya sampaikan kepada Bapak Presiden Republik
Indonesia (Bapak Joko Widodo), dan atas perkenan Bapak mengabulkan permohonan ini.
Demikianlah saya menghaturkan terima kasih.

Bandung, 16 April 2019

Hormat dari Saya


Yang Memohon

Ttd.
H. ANNAS MAAMUN

You might also like