Professional Documents
Culture Documents
Program Manajemen Resiko Fasilitas 2017
Program Manajemen Resiko Fasilitas 2017
PENDAHULUAN
2. LATAR BELAKANG
3. TUJUAN
3.1 Tujuan umum
2
3. Meningkatkan keamanan dan keselamatan fungsi fasilitas yang
ada di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Djemma Masamba bagi
karyawan, pasien dan pengunjung.
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penculikan Bayi
Penyanderaan
Kehilangan barang milik
pasien dan keluarga
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penanganan B3 yang salah
Penyimpanan B3 tidak pada
3
3. BENCANA
Wabah penyakit
Gempa bumi
Kebocoran gas
INSIDEN WABAH DAN BENCANA Ledakan bom
Banjir
Tanah longsor
Kecelakaan transportasi
4. KEBAKARAN
5. PERALATAN MEDIS
4
belum dilakukan pelatihan
alat baru.
6. SISTEM UTILITAS
Pemadaman listrik
Kerusakan/meledaknya
pompa air
Saluran air / IPAL mampet
Lift Macet
B. ANALISA RESIKO
Tabel Analisis risiko berdasarkan tingkat bahaya
Skor Keterangan
1 Kegagalan yang tidak disadari oleh pasien dan tidak menimbulkan dampak
dalam pelayanan kesehatan
2 Kegagalan dapat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan tetapi
menimbulkan kerugian minor
3 Kegagalan menyebabkan kerugian yang lebih besar terhadap pasien
Skor Keterangan
1 Hampir tidak pernah (remote) jarang terjadi (dapat terjadi dalam > 5 sampai
30 tahun)
5
sampai 5 tahun)
3 Kadang-kadang (occasional), kemungkinan akan muncul (dapat terjadi
beberapa kali dalam 1 sampai 2 tahun)
6
ANALISA RESIKO FASILITAS DI RSU KERTHA USADA
7
Percikan api dari colokan 4 1 4
listrik
Kebakaran akibat puntung 4 1 4
rokok
PERALATAN MEDIS
Kesalahan pembacaan 4 1 4
hasil pada alat medis
karena belum terkalibrasi
Kesalahan penggunaan 4 1 4
alat karena belum
terkalibrasi
Kesalahan penggunaan 4 1 4
alat medis yang baru
karena belum dilakukan
pelatihan alat baru.
SISTEM UTILITAS
Pemadaman listrik 2 2 4
Kerusakan/meledaknya 2 2 4
pompa air
Saluran air / IPAL 2 1 2
mampet
Lift Macet 2 2 4
Kerusakan SIRUS 2 2 4
Kerusakan telepon 2 1 2
Kebocoran gas 4 1 4
Meledaknya tabung gas 4 1 4
medis
Meledaknya sistem gas 4 1 4
sentral
C. EVALUASI RESIKO
Evaluasi resiko dilihat dari analisa resiko yang dilakukan sehingga dapat
dibuatkan suatu prioritas penanganan resiko sebagai berikut:
NO RISIKO
1 Kehilangan barang milik pasien dan
keluarga
2 Terjatuh/terpeleset di RAM/tangga
3 Penanganan B3 yang salah
4 B3 yang tidak diberi label
5 Tidak memakai APD saat penanganan B3.
6 Penculikan Bayi
7 Penyanderaan
8 Keselamatan saat ada
renovasi/pembangunan
8
9 Terpeleset di kamar mandi
10 Tersengat listrik
11 Wabah penyakit
12 Gempa bumi
13 Kebocoran gas
14 Ledakan bom
15 Banjir
16 Tanah longsor
17 Kecelakaan transportasi
18 Hubungan pendek arus listrik
19 Ledakan gas
20 Kebocoran gas
21 Ledakan kompor gas
22 Percikan api dari colokan listrik
23 Kebakaran akibat puntung rokok
24 Kesalahan pembacaan hasil pada alat medis
karena belum terkalibrasi
25 Kesalahan penggunaan alat karena belum
terkalibrasi
26 Kesalahan penggunaan alat medis yang
baru karena belum dilakukan pelatihan alat
baru.
27 Kebocoran gas
28 Meledaknya tabung gas medis
29 Meledaknya sistem gas sentral
30 Pemadaman listrik
31 Kerusakan pompa air
32 Lift Macet
33 Kerusakan SIRUS
34 Kehilangan kendaraan bermotor
35 Kehilangan sarana prasarana RS
36 Saluran air / IPAL mampet
37 Kerusakan telepon
9
kendaraan bermotor dan tempat beresiko lainnya.
B. Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV
C. Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk
pengunjung pasien rawat inap, penunggu pasien rawat inap, dan
tamu di RS
D. Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien
( mis : pegangan di setiap tangga dan diniding termasuk kamar
mandi, tempat tidur dengan penahan pada tepinya dll ).
E. Melengkapi sumber listrik dengan penutup.
F. Menyediakan rol hole pada ram/ jalan miring.
G. Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan
Gedung di Rumah Sakit.
3. BENCANA
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan keadaan darurat bencana adalah:
A. Membentuk Tim Siaga Bencana.
B. Membuat standar prosedur operasional tentang pencegahan dan
penanggulangan bencana.
C. Melakukan pelatihan siaga bencana dan evakuasi ( Jadwal
10
pelatihan, peserta, pelaporan ), yang melibatkan semua unsur di
Rumah Sakit.
D. Menyediakan fasilitas : rambu – rambu penunjuk arah lokasi
pelayanan, jalan keluar, jalan masuk, arah evakuasi bencana,
pintu emergency, denah dan gambar arah evakuasi di setiap
gedung.
E. Melakukan simulasi keadaan darurat bencana.
4. KEBAKARAN
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan kebakaran adalah:
A. Menyediakan APAR yang mencukupi kwalitas dan kwantitasnya,
terutama di ruang khusus.
B. Melakukan pemliharaan APAR secara berkala.
C. Melakukan Patroli Asap secara rutin
D. Melakukan pemasangan larangan merokok dan penegakan aturan
larangan merokok.
E. Mengusulkan alat deteksi asap/ api pada tempat – tempat yang
rawan kebakaran, misalnya, laboratorium, Instalasi Gizi/Dapur,
Radiologi dan tempat perawatan Intensif.
F. Pemeliharaan Hidran secara rutin.
G. Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran, banjir
dan gempa.
H. Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian
kebakaran.
I. Membentuk Tim di masing – masing ruangan untuk pencegahan.
Pengendalian Kebakaran.
J. Melakukan simulasi kebakaran dan keadaan darurat bencana
secara berkesinambungan.
5. PERALATAN MEDIS
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan Sarana dan Prasarana adalah:
A. Melakukan Kalibrasi alat secara berkala
B. Membuat dan menerapkan SPO tentang pelatihan bagi tenaga
11
medis yang mendapatkan alat baru.
6. SISTEM UTILITAS
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan sistem utilisasi adalah:
F. PELAPORAN INSIDEN
Pelaporan insiden dilakukan oleh masing-masing unit. Jika terjadi
insiden di salah satu unit, maka unit yang bersangkutan wajib
melaporkan insiden tersebut ke TIM K3RS yang nantinya akan
dilakukan investigasi dan evaluasi dari kejadian tersebut. Hasil
investigasi dan evaluasi akan dijadikan acuan penyusunan program
berikutnya dan disampaikan ke direktur RSU Kertha Usada.
6. SASARAN
12
kendaraan bermotor dan tempat beresiko lainnya terlaksana 100
% dalam waktu 3 bulan.
B. Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV dilakukan setiap hari
terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
C. Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk
pengunjung pasien rawat inap, penunggu pasien rawat inap, dan
tamu di RS terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
D. Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien
( mis : pegangan di setiap tangga dan diniding termasuk kamar
mandi, tempat tidur dengan penahan pada tepinya dll ) terlaksana
100 % dalam waktu 3 bulan.
E. Melengkapi sumber listrik dengan penutup terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
F. Menyediakan rol hole pada ram/ jalan miring terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
G. Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan
Gedung di Rumah Sakit terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
13
3. BENCANA
A. Membentuk Tim Siaga Bencana terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
B. Membuat standar prosedur operasional tentang pencegahan dan
penanggulangan bencana terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
C. Melakukan pelatihan siaga bencana dan evakuasi ( Jadwal
pelatihan, peserta, pelaporan ), yang melibatkan semua unsur di
Rumah Sakit terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
D. Menyediakan fasilitas : rambu – rambu penunjuk arah lokasi
pelayanan, jalan keluar, jalan masuk, arah evakuasi bencana,
pintu emergency, denah dan gambar arah evakuasi di setiap
gedung terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
E. Melakukan simulasi keadaan darurat bencana terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
4. KEBAKARAN
A. Menyediakan APAR yang mencukupi kwalitas dan kwantitasnya,
terutama di ruang khusus terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
B. Melakukan pemliharaan APAR secara berkala terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
C. Melakukan Patroli Asap secara rutin terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
D. Melakukan pemasangan larangan merokok dan penegakan aturan
larangan merokok terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
E. Mengusulkan alat deteksi asap/ api pada tempat – tempat yang
rawan kebakaran, misalnya, laboratorium, Instalasi Gizi/Dapur,
Radiologi dan tempat perawatan Intensif terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
F. Pemeliharaan Hidran secara rutin terlaksana 100 % dalam waktu
3 bulan.
14
G. Pemasangan arah an denah evakuasi bencana kebakaran, banjir
dan gempa terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
H. Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian
kebakaran terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
I. Membentuk Tim di masing – masing ruangan untuk pencegahan.
Pengendalian Kebakaran terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
J. Melakukan simulasi kebakaran dan keadaan darurat bencana
secara berkesinambungan terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
5. PERALATAN MEDIS
A. Melakukan Kalibrasi alat secara berkala terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
B. Membuat dan menerapkan SPO tentang pelatihan bagi tenaga
medis yang mendapatkan alat baru terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
6. SISTEM UTILITAS
A. Melakukan pemantauan secara rutin pompa sumur air, panel-
panel listrik, dan sistem gas medis terlaksana 100 % dalam waktu
3 bulan.
B. Penempatan gas medis (tabung) di ruangan khusus dan diberikan
pengaman agar tidak terjatuh terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
7. JADWAL PELAKSANAAN
15
16
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
18
4 Menyediakan fasilitas : rambu – Seluruh UPSRS
rambu penunjuk arah lokasi Gedung
pelayanan, jalan keluar, jalan
masuk, arah evakuasi bencana,
pintu emergency, denah dan gambar
arah evakuasi
5 Melakukan simulasi keadaan DIKLAT Tim K3RS
darurat bencana
KEBAKARAN
1 Menyediakan APAR yang Seluruh UPSRS
mencukupi kwalitas dan Gedung
kwantitasnya
2 Melakukan pemliharaan APAR - UPSRS
secara berkala
3 Melakukan Patroli Asap secara Seluruh Unit
rutin Gedung Keamanan,
Perawat
Ruangan
4 Melakukan pemasangan larangan Seluruh Unit
merokok Gedung Keamanan
5 Mengusulkan alat deteksi asap/ api Seluruh UPSRS
pada tempat – tempat yang rawan Gedung
kebakaran
6 Pemeliharaan Hidran secara rutin Hidran UPSRS
7 Pemasangan arah dan denah Lobi UPSRS
evakuasi bencana kebakaran, banjir
19
dan gempa
8 Melakukan sosialisasi mengenai Seluruh Tim K3RS
pencegahan, pengendalian Ruangan
kebakaran
9 Membentuk Tim di masing – Seluruh Ka.Ru
masing ruangan untuk pencegahan. Ruangan
Pengendalian Kebakaran
10 Melakukan simulasi kebakaran dan DIKLAT Tim K3RS
keadaan darurat bencana secara
berkesinambungan
PERALATAN MEDIS
1 Melakukan Kalibrasi alat secara Seluruh Bagian
berkala Ruangan Operasional
2 Membuat dan menerapkan SPO Seluruh Tim K3RS
tentang pelatihan bagi tenaga medis Ruangan
yang mendapatkan alat baru
SISTEM UTILITAS
1 Melakukan pemantauan secara Area gas UPSRS
rutin pompa sumur air, panel-panel medis,
listrik, dan sistem gas medis pompa air
dan panel
listrik
2 Penempatan gas medis (tabung) di Penyimpanan UPSRS
ruangan khusus dan diberikan Gas Medis
pengaman agar tidak terjatuh
Keterangan:
20
Tanda “x” = Kegiatan akan dilakukan di Bulan tersebut
21