You are on page 1of 14

Makalah SikluS Hidrologi

OLEH : KELOMPOK 8

ILVI LIAN SURI : 131000264


RISKA AFANY : 131000270
INA SABRINA SITEPU : 131000274
NILA ASTUTI. S : 131000319
ASRINA TAN : 131000310
SINTIA CRISTIE BATUBARA : 131000272
LAILA FITRIANA DEWI : 131000318
ROSARI INRIANI SIDABUTAR : 131000706

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah Tentang Siklus Hidrologi ini.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah yang telah membimbing
kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara membuat Makalah.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Ilmu $iologi, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh kami selaku
kelompok %. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga Makalah kami dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa lainnya,khususnya pada diri kami
sendiri dan semua yang membaca Makalah kami ini. Dan mudah-mudahan juga dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kami selaku kelompok % mohon maaf serta saran dan kritiknya.
Terima kasih

Medan,() No*ember )(+3

Penulis Makalah

DAFTAR ISI

$A$ I P/NDAH010AN
A. 1atar $elakang22222222222222222222222.222222.
$. Identifikasi Masalah22222222222222222222222.2222.
3. Tujuan222222222222222222222222222222.22...
D. Metode2222222222222222222222222222222.2.
$A$ II P/M$AHASAN
A. Pengertian Siklus Hidrologi222222222222222222222222..
$. Proses Terjadinya Siklus Hidrologi222222222222222222222..
3. Macam 4 macam Siklus Hidrologi2222222222222222222.22...
D. 0nsur 4 unsur 0tama dalam Siklus Hidrologi22222222222222222.
/. Manfaat Siklus Hidrologi2222222222222222222222222..
F. Dampak Negatif5Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Hidrologi2222222...
G. 0paya Manusia untuk Memperbaiki atau Meningkatkan Siklus Hidrologi222222.

$A$ III P/N0T0P


A. Kesimpulan2222222222222222222222222222222.
$. Saran2222222222222222222222222222222222
3. Daftar Pustaka222222222222222222222222222222.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Hidrologi adalah cabang ilmu dari ilmu kebumian. Hidrologi merupakan ilmu
yang penting dalam asesmen, pengembangan, utilisasi dana manajemen summberdaya air
yang dewasa ini semakin meningkat realisasinya di berbagai le*el. Indonesia secara
umum juga
mengalami berbagai permasalahan sumberdaya air yang membutuhkan analisis hidrologi yang
semakin rumit dalam mengatasinya. Hal ini mendorong para peneliti bidang Hidrologi untuk
semakin intensif dalam mengumpulkan data dan informasi dari le*el global sampai pada tingkat
prilaku air di sub-sub daerah aliran sungai.
Pemahaman ilmu hidrologi akan membantu kita dalam menyelesaikan problem berupa
kekeringan, banjir, perencanaan sumberdaya air seperti dalam disain irigasi5bendungan,
pengelolaan daerah aliran sungai, degradasi lahan, sedimentasi dan problem lain yang terkait
dengan kasus keairan.

II. Rumusan Masalah


+. Apakah Pengertian Siklus Hidrologi7
). $agaimankah Proses Siklus Hidrologi7
3. Apakah Macam 4 macam Siklus Hidrologi Itu7
8. Apakah 0nsur 4 unsur dari Siklus Hidrologi7
5. Apakah Manfaat Siklus Hidrologi Itu7
6. Apakah Dampak Negatif5Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Hidrologi7
;. $agaimanakah 0paya Manusia untuk Memperbaiki atau Meningkatkan Siklus Hidrologi7

III. Tujuan Penulisan


Pembuatan makalah ini selain untuk melengkapi salah satu tugas mata pelajaran $iologi, juga
untuk mengetahui <
+. 0ntuk Mengetahau Pengertian Siklus Hidrologi.
). 0ntuk Mengetahui Proses Siklus Hidrologi.
3. 0ntuk Mengetahui Macam 4 macam Siklus Hidrologi.
8. 0ntuk Mengetahui 0nsur 4 unsur dalam Siklus Hidrologi.
5. 0ntuk Mengetahui Manfaat Siklus Hidrologi.
6. 0ntuk Mengetahui Dampak Negatif5Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Hidrologi.
;. 0ntuk Mengetahui 0paya Manusia untuk Memperbaiki atau Meningkatkan Siklus Hidrologi.

IV. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Metode Secara 1angsung,
metode ini mengkaji berbagai referensi tentang Siklus Hidrologi.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Siklus Hidrologi


Siklus hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle atau siklus air adalah pergerakan
air di bumi berupa cair, gas, dan padat baik proses di atmosfir, tanah dan badan-badan air yang
tidak terputus melalui proses kondensasi, presipitasi, e*aporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai
presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau
kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas
atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah
mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
• Evaporasi / transpirasi : Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian
akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh
uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation)
dalam bentuk hujan, salju, es.
• Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah : Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan
pori- pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau
air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
• Air Permukaan : Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau;
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung
satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut.
• Presipitasi : Uap air yang jatuh ke permukaan bumi.
Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga
menjadi salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar
505.000 km3 (121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3
(95.000 cu mi) dari terjadi di atas lautan.
• Canopy intersepsi : Pengendapan yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan
akhirnya menguap kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah.
• Pencairan salju : Limpasan yang dihasilkan oleh salju mencair.
• Limpasan (runoff) : Berbagai cara dengan mana air bergerak di seluruh negeri.
Ini mencakup baik limpasan permukaan (surface runoff) dan limpasan saluran
(channel runoff). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke
udara, menjadi disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia
pertanian atau

lainnya.

1
Arus Bawah Permukaan : Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer.
Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai pegas atau
dipompa) atau akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada
elevasi lebih rendah dari tempat itu disusupi, di bawah tekanan gaya gravitasi atau gravitasi
diinduksi. Tanah cenderung bergerak lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga
dapat tetap dalam akuifer selama ribuan tahun.
Penguapan : Transformasi air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah atau badan air
ke atmosfer atasnya.
Sumber energi untuk penguapan terutama radiasi matahari. Penguapan banyak yang
implisit meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun bersama-sama mereka secara khusus
disebut sebagai evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi tahunan total sekitar 505.000 km3
(121.000 cu mi) volume air, 434.000 km3 (104.000 cu mi) yang menguap dari lautan.
Sublimasi : Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) untuk uap air.
Adveksi : Gerakan air dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer.
Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas
tanah.
• Kondensasi - Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, awan dan kabut
adalah wujudnya.
• Transpirasi - Pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke udara. Uap air adalah gas
yang tidak dapat dilihat.

Karakteristik siklus Hidrologi :


0 Siklus hidrologi dapat berupa siklus pendek.
Misalnya hujan yang jatuh di laut, danau ataupun sungai yang segera dapat mengalir
kembali ke laut.
0 Tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu siklus.
Pada musim kemarau terlihat kegiatan daur berhenti, sedangkan pada musim penghujan
daur berjalan kembali.
0 Intensitas dan frekuensi siklus tergantung pada keadaan geografis dan iklim.
Hal ini diakibatkan adanya letak matahari yang berubah-ubah terhadap meridian bumi
sepanjang tahun (pada kenyataannya yang berubah-ubah adalah letak planet bumi terhadap
matahari).
0 Berbagai bagian dari siklus dapat menjadi sangat kompleks.
Sehingga kita hanya dapat mengamati bagian akhirnya saja dari suatu hujan yang jatuh
di permukaan tanah dan kemudian mencari jalan untuk kembali ke laut.Meskipun konsep
siklus hidrologi telah disederhanakan, namun masih dapat membantu memberikan gambaran
mengenai proses-proses penting dalam siklus tersebut yang harus dimengerti oleh ahli
hidrologi.

2
B. Proses Terjadinya Siklus Hidrologi
C. Sama seperti proses fotosintesis pada siklus karbon, matahari juga berperan penting dalam
siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus air,memanaskan
air dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 %
air yang

menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap air.
Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah
yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
D. Setelah air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai
ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu
dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap
air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.
E. Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak
prosesmeteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari
langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat
terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun.
Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah
sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke
laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
F. Sebagian dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-lain. Semua aliran itu
bergerak menuju lautan. sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan sebagai air tawar di
danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah
sebagai infiltrasi. Infiltrat air jauh ke dalam tanah dan mengisi ulang akuifer, yang merupakan
toko air tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan permukaan
tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah.
Beberapa tanah menemukan bukaan di permukaan tanah dan keluar sebagai mata air air tawar.
Seiring waktu, air kembali ke laut, di manasiklus hidrologi kita mulai.

Keteranagan Gambar Siklus Hidrologi : (T = transpirasi, E = evaporasi, P = hujan,


R = aliran permukaan, G = aliran air tanah dan I = infiltrasi). Sumber : Viessman et.al., 1989)

3
C. Macam — macam Siklus Hidrologi
1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah
menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke
laut dan akan kembali berulang.
2. Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan
melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan
dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai
atau saluran-saluran air.

3. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi,
lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju
atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di
puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah,
mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

4
D. Unsur — unsur Utama dalam Siklus Hidrilogi
• Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung.
• Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.
• Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia.
• Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi.
• Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai
hasil pendinginan.
• Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang
meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.
• Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.
• Perkolasi : air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga .
mencapai air tanah atau groundwater.
• Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai,
hingga menuju ke laut.

E. Manfaat Siklus Hidrologi


- Sebagai saranatransportasi aliransungai, lautan, danau
- Untuk menjadi kelembabanatmosfer maupun litosfer
- Membentuk musim
- Mempengaruhiiklim, pergerakan udara/angin
- Menyebarkan berbagai mikroorganisme, biji-bijian, dsb.

F. Dampak Negatif atau Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Hidrologi


ℵ Dampak Negatif Aktivitas Manusia Terhadap Siklus Hidrologi
1) Penebangan hutan
Penebangan hutan secara berlebihan yang mengakibatkan pengaruh terhadap resapan
air ke dalam tanah. Hutan yang gundul tidak akan dapat menyerap air sehingga ketika
hujan turun air akan mengalir langsung ke laut. Karena tidak ada resapan yang terjadi
karena hutan gundul, akibatnya lapisan atas tanah dan humus terkikis oleh air yang
mengalir. Terbukanya permukaan tanah menyebabkan kapasitas intersepsi hujan menurun
drastis, hujan yang jatuh langsung memukul permukaan tanah dan memecahkan matriks
tanah menjadi partikel tanah yang kecil ‐kecil. Sebagian dari partikel tanah menutup pori
tanah dan memadatkan permukaan tanah, sehingga menurunkan kapasitas infiltrasi.
Dengan menurunnya kapasitas infiltrasi maka jumlah aliran permukaan meningkat dan
jumlah aliran air yang menuju ke bawah permukaan untuk mengisi air tanah berkurang.
Aliran permukaan menjadi energi yang dapat menggerus partikel tanah di permukaan dan
mengangkutnya ke tempat lain sebagai bagian dari proses erosi.
2) Pembangunan pemukiman
Pembangunan pemukiman yang tidak memperhatikan aspek lahan serapan air,
akibatnya lahan yang seharusnya menjadi tempat serapan air menjadi tertutupi
pemukiman, dimana dipastikan sebagian besar halaman pemukiman di tutup oleh jalanan,
semen/beton.

5
3) Manipulasi manusia skala besar

debit
Ssuknaglaaib.ePsearumbahnaipnuylaasnigmdainhuasilaktaenrhdaidpaeprmairuksaeacnarlaausit
g, nsiafliiknaintasmleanugt,udbahn pdoallamglosibfaalt
biofisik dari permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik
iklim.Regulasi manusia dari aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan
sungai sekitar 324 km/tahun. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan
permukaan laut sebesar 0,8 mm /tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari
kenaikan permukaan laut yang diamati dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan arah. Jadi,
kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih
cepat dari sebenarnya.
4) Mayoritas manusia yang mempengaruhi proses siklus air di darat
Penyimpanan air di waduk, pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi, pembakaran,
deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan
menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan,
permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
5) Pembukaan lahan
Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-
hutan banyak di tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alihfungsikan menjadi
lahan industri, perumahan, atau lahan pertanian. Akibatnya daerah resapan air menjadi
berkurang.
6) Pemakaian Berbagaai Zat Kimia
Berbagai zat kimia yang dilepaskan ke udara maupun lingkungan sebagai akibat
aktivitas manusia juga mempengaruhi kandungan air hujan yang turun ke bumi. Berbagai
kandungan zat kimia tersebut akan terakumulasi dengan air hujan yang membahayakan
bagi manusia yang terjadi saat ini.
a. Hujan asam
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan
secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di
udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
b. Eutrofikasi
Eutrofikasi adalah proses pengayaan nutrien dan bahan organik dalam jasad air. Ini
merupakan masalah yang dihadapi di seluruh dunia yang terjadi di ekosistem air tawar
maupun marin. Eutrofikasi memberi kesan kepada ekologi dan pengurusan sistem
akuatik yang mana selalu disebabkan masuknya nutrient berlebih terutama pada buangan
pertanian dan buangan limbah rumah tangga. (Tusseau-Vuilleman, M.H. 2001)

6
ℵ Dampak Positif Aktivitas Manusia Terhadap Siklus Hidrologi
Skala besar manipulasi manusia air secara signifikan mengubah pola global debit sungai.
Perubahan yang dihasilkan di permukaan laut, salinitas laut, dan dalam sifat biofisik dari
permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik iklim.Regulasi manusia dari
aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan sungai sekitar 324 km/tahun.
Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut sebesar 0,8 mm
/tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari kenaikan permukaan laut yang diamati
dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan ar ah. Jadi, kalau bukan karena pengalihan manusia dari
limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
Mayoritas manusia yang mempengaruhi proses siklus air di darat.
Penyimpanan air di waduk pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi, pembakaran,
deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan
menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan,
permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-hutan banyak di
tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alih fungsikan menjadi lahan industri,
perumahan, atau lahan pertanian.

G. Upaya Manusia untuk Memperbaiki atau Meningkatkan Siklus Hidrologi


Dengan menjaga sanitasi lingkungan, terutama pada pengolahan limbah.
Fungsi utama pengolahan limbah adalah memecah kotoran dan menghapus mikroba
berbahaya dari air. Limbah tanaman juga memiliki peran untuk bermain dalam
menghilangkan bahan
kimia berbahaya dari air. Campur tangan manusia dalam siklus hidrologi dapat
menyebabkan masalah yang sama dan terkait. Misalnya, pengalihan air sungai untuk irigasi
banjir memiliki dampak besar pada tabel air tanah setempat, dengan mengisi kembali akuifer
secara lokal oleh
kebocoran dari kanal dan sawah irigasi, seperti irigasi banjir telah memberikan cara untuk
irigasi sprinkler selama beberapa dekade terakhir.Dibagian padat penduduk dunia, air melewati
sistem sanitasi merupakan proporsi yangsubstansial dari aliran air di sungai. Hal ini untuk
mencegah terjadinya pencemaran air permukaan dan air tanah yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia ataupun mahluk hidup lain.
Penggunaan bahan kimia dengan bijaksana, supaya tidak mencemari lingkungan.
Hal ini sangat penting karena bahan kimia menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan baik tanah, udara maupun air.

Melakukan eksploitasi
mengedepankan atau pertambangan
pelestarian lingkungan. dengan bijaksana dan mengutamakan atau
Pembuatan waduk untuk menghindari kekeringan pada waktu musim kemarau. Dan untuk
menampung kelebihan air di waktu musim hujan tiba.

Pengalihan air untuk pembangkit listrik tenaga air.


Melakukan penghijauan pada daerah resapan air dan Stop Illegal Logging, penebangan hutan
secara serampangan dan terus menerus akan berakibat fatal terhadap siklus daur air, dimana air
hujan yang jatuh ke lahan yang telah gundul tidak mampu lagi deserap oleh tanah, sehingga
suplai air tanah lama kelamaan akan berkurang. Hutan yang telah gundul menjadi pemicu
terjadinya bencana alam, seperti banjir bandang, dan tanah longsor. Tidak kah kita merasa iba
terhadap saudara-saudara kita yang
Pembuatan teras dalam pengelolaan lahan dapat meningkatkan laju infiltrasi dan menurunkan
aliran permukaan. Vegetasi yang ditanam dan serasah yang dihasilkannya akan meningkatkan
kekasaran permukaan tanah, sehingga menurunkan laju aliran permukaan dan akhirnya
menurunkan energi gerusannya terhadap tanah. Penurunan laju aliran permukaan akan
menurunkan jumlah erosi yang terjadi. Pembuatan waduk atau dam untuk
mengendalikan banjir dapat mengancam kelestarian biota air. Aliran air yang masuk ke
dalam waduk dan
membawa hara mineral akibat erosi di bagian hulu sungai, dapat meningkatkan kandungan
hara dalam waduk. Peningkatan hara mineral akan memacu pertumbuhan ganggang yang
menimbulkan peristiwa etrofikasi dan pada akhirnya mengancam kelestarian biota perairan
tersebut. Penjelasan tentang etrofikasi dibahas dalam bagian konservasi tanah dan air.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain
juga sangat membutuhkan air. Air secara terus-menerus mengubah posisinya dari satu ke bagian
lain dari siklus air, pada dasarnya melibatkan proses fisik berikut:
1. Penguapan dari lautan dan badan air lainnya dan transpirasi dari makhluk hidup (hewan
dan tumbuhan) ke atmosfer,
2. Curah hujan, disebabkan oleh kondensasi uap air, yang dapat beradaptasi beberapa
bentuk,
3. Limpasan, atau gerakan air permukaan ke dalam lautan.
Siklus air ini membuat air seolah-olah tidak terbatas. Namun dapat kita lihat berbagai
aktivitas manusia dapat berpengaruh terhadap siklus hidrologi ini.Meskipun
keseimbangan air di bumi tetap konstan dari waktu ke waktu, molekul air bisa datang
dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain,
seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer, oleh proses fisik penguapan,
kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan aliran bawah permukaan. Namun
perbuatan manusia dapat berdampak terhadap keberlangsungan siklus air.

B. Saran
Air adalah kebutuhan vital yang harus dipenuhi semua makhluk hidup baik itu manusia,
hewan, ataupun tumbuhan. Namun makhluk hidup yang paling berpengaruh terhadap siklus air
ini tentu saja manusia. Berbagai kegiatan manusia seperti menebang hutan, menghilangkan
resapan air, membuang sampah di sungai, pembuangan limbah pabrik di aliran air maupun
udara dapat mengancam ketersediaan air bersih semakin menipis. Untuk itu, manusia perlu
mempertimbangkan aktivitas yang dilakukannya sehingga tidak merusak lingkungan dan
mengganggu siklus air itu sendiri.

Daftar Pustaka

0 Anonim. 2013. Hidrosfer. http://id.wikipedia.org


0 Anonim. 2013. Muti Fungsi Sikus Hydroogi. http://www.scribd.com
0 Anonim.2011. Sikus Air atau Sikus Hidroogi di &umi.
http://www.adipedia.com
0 Anonim. 2013. Sikus Hidroogi. http://referensi.dosen.narotama.ac.id
0 Anonim.2011. SikluS Hidrologi atau SikluS Air. http://id.shvoong.com
0 Anonim.2013.Sikus Hidroogi. http://yusiharini.bogspot.com
0
Aninim.2013.http://Sikus Hidroogi.htm

10

You might also like