Professional Documents
Culture Documents
PDF Makalah Siklus Hidrologi 1
PDF Makalah Siklus Hidrologi 1
OLEH : KELOMPOK 8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah Tentang Siklus Hidrologi ini.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah yang telah membimbing
kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara membuat Makalah.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Ilmu $iologi, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh kami selaku
kelompok %. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga Makalah kami dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa lainnya,khususnya pada diri kami
sendiri dan semua yang membaca Makalah kami ini. Dan mudah-mudahan juga dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kami selaku kelompok % mohon maaf serta saran dan kritiknya.
Terima kasih
Penulis Makalah
DAFTAR ISI
$A$ I P/NDAH010AN
A. 1atar $elakang22222222222222222222222.222222.
$. Identifikasi Masalah22222222222222222222222.2222.
3. Tujuan222222222222222222222222222222.22...
D. Metode2222222222222222222222222222222.2.
$A$ II P/M$AHASAN
A. Pengertian Siklus Hidrologi222222222222222222222222..
$. Proses Terjadinya Siklus Hidrologi222222222222222222222..
3. Macam 4 macam Siklus Hidrologi2222222222222222222.22...
D. 0nsur 4 unsur 0tama dalam Siklus Hidrologi22222222222222222.
/. Manfaat Siklus Hidrologi2222222222222222222222222..
F. Dampak Negatif5Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Hidrologi2222222...
G. 0paya Manusia untuk Memperbaiki atau Meningkatkan Siklus Hidrologi222222.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Hidrologi adalah cabang ilmu dari ilmu kebumian. Hidrologi merupakan ilmu
yang penting dalam asesmen, pengembangan, utilisasi dana manajemen summberdaya air
yang dewasa ini semakin meningkat realisasinya di berbagai le*el. Indonesia secara
umum juga
mengalami berbagai permasalahan sumberdaya air yang membutuhkan analisis hidrologi yang
semakin rumit dalam mengatasinya. Hal ini mendorong para peneliti bidang Hidrologi untuk
semakin intensif dalam mengumpulkan data dan informasi dari le*el global sampai pada tingkat
prilaku air di sub-sub daerah aliran sungai.
Pemahaman ilmu hidrologi akan membantu kita dalam menyelesaikan problem berupa
kekeringan, banjir, perencanaan sumberdaya air seperti dalam disain irigasi5bendungan,
pengelolaan daerah aliran sungai, degradasi lahan, sedimentasi dan problem lain yang terkait
dengan kasus keairan.
IV. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Metode Secara 1angsung,
metode ini mengkaji berbagai referensi tentang Siklus Hidrologi.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
lainnya.
1
Arus Bawah Permukaan : Aliran air bawah tanah, di zona Vadose dan akuifer.
Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai pegas atau
dipompa) atau akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada
elevasi lebih rendah dari tempat itu disusupi, di bawah tekanan gaya gravitasi atau gravitasi
diinduksi. Tanah cenderung bergerak lambat, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga
dapat tetap dalam akuifer selama ribuan tahun.
Penguapan : Transformasi air dari cair ke fase gas ketika bergerak dari tanah atau badan air
ke atmosfer atasnya.
Sumber energi untuk penguapan terutama radiasi matahari. Penguapan banyak yang
implisit meliputi transpirasi dari tanaman, meskipun bersama-sama mereka secara khusus
disebut sebagai evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi tahunan total sekitar 505.000 km3
(121.000 cu mi) volume air, 434.000 km3 (104.000 cu mi) yang menguap dari lautan.
Sublimasi : Perubahan wujud secara langsung dari air padat (salju atau es) untuk uap air.
Adveksi : Gerakan air dalam wujud padat, cair, atau uap - melalui atmosfer.
Tanpa adveksi, air yang menguap dari lautan tidak bisa jatuh sebagai presipitasi di atas
tanah.
• Kondensasi - Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, awan dan kabut
adalah wujudnya.
• Transpirasi - Pelepasan uap air dari tanaman dan tanah ke udara. Uap air adalah gas
yang tidak dapat dilihat.
2
B. Proses Terjadinya Siklus Hidrologi
C. Sama seperti proses fotosintesis pada siklus karbon, matahari juga berperan penting dalam
siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus air,memanaskan
air dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 %
air yang
menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap air.
Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah
yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
D. Setelah air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai
ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu
dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap
air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.
E. Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak
prosesmeteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari
langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat
terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun.
Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah
sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke
laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
F. Sebagian dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-lain. Semua aliran itu
bergerak menuju lautan. sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan sebagai air tawar di
danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah
sebagai infiltrasi. Infiltrat air jauh ke dalam tanah dan mengisi ulang akuifer, yang merupakan
toko air tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan permukaan
tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah.
Beberapa tanah menemukan bukaan di permukaan tanah dan keluar sebagai mata air air tawar.
Seiring waktu, air kembali ke laut, di manasiklus hidrologi kita mulai.
3
C. Macam — macam Siklus Hidrologi
1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah
menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke
laut dan akan kembali berulang.
2. Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan
melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan
dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai
atau saluran-saluran air.
3. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi,
lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju
atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di
puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah,
mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.
4
D. Unsur — unsur Utama dalam Siklus Hidrilogi
• Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung.
• Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.
• Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia.
• Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi.
• Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai
hasil pendinginan.
• Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang
meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.
• Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.
• Perkolasi : air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga .
mencapai air tanah atau groundwater.
• Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai,
hingga menuju ke laut.
5
3) Manipulasi manusia skala besar
debit
Ssuknaglaaib.ePsearumbahnaipnuylaasnigmdainhuasilaktaenrhdaidpaeprmairuksaeacnarlaausit
g, nsiafliiknaintasmleanugt,udbahn pdoallamglosibfaalt
biofisik dari permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik
iklim.Regulasi manusia dari aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan
sungai sekitar 324 km/tahun. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan
permukaan laut sebesar 0,8 mm /tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari
kenaikan permukaan laut yang diamati dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan arah. Jadi,
kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih
cepat dari sebenarnya.
4) Mayoritas manusia yang mempengaruhi proses siklus air di darat
Penyimpanan air di waduk, pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi, pembakaran,
deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan
menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan,
permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
5) Pembukaan lahan
Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-
hutan banyak di tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alihfungsikan menjadi
lahan industri, perumahan, atau lahan pertanian. Akibatnya daerah resapan air menjadi
berkurang.
6) Pemakaian Berbagaai Zat Kimia
Berbagai zat kimia yang dilepaskan ke udara maupun lingkungan sebagai akibat
aktivitas manusia juga mempengaruhi kandungan air hujan yang turun ke bumi. Berbagai
kandungan zat kimia tersebut akan terakumulasi dengan air hujan yang membahayakan
bagi manusia yang terjadi saat ini.
a. Hujan asam
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan
secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di
udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
b. Eutrofikasi
Eutrofikasi adalah proses pengayaan nutrien dan bahan organik dalam jasad air. Ini
merupakan masalah yang dihadapi di seluruh dunia yang terjadi di ekosistem air tawar
maupun marin. Eutrofikasi memberi kesan kepada ekologi dan pengurusan sistem
akuatik yang mana selalu disebabkan masuknya nutrient berlebih terutama pada buangan
pertanian dan buangan limbah rumah tangga. (Tusseau-Vuilleman, M.H. 2001)
6
ℵ Dampak Positif Aktivitas Manusia Terhadap Siklus Hidrologi
Skala besar manipulasi manusia air secara signifikan mengubah pola global debit sungai.
Perubahan yang dihasilkan di permukaan laut, salinitas laut, dan dalam sifat biofisik dari
permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik iklim.Regulasi manusia dari
aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan sungai sekitar 324 km/tahun.
Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut sebesar 0,8 mm
/tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari kenaikan permukaan laut yang diamati
dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan ar ah. Jadi, kalau bukan karena pengalihan manusia dari
limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
Mayoritas manusia yang mempengaruhi proses siklus air di darat.
Penyimpanan air di waduk pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi, pembakaran,
deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan
menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan,
permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-hutan banyak di
tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alih fungsikan menjadi lahan industri,
perumahan, atau lahan pertanian.
Melakukan eksploitasi
mengedepankan atau pertambangan
pelestarian lingkungan. dengan bijaksana dan mengutamakan atau
Pembuatan waduk untuk menghindari kekeringan pada waktu musim kemarau. Dan untuk
menampung kelebihan air di waktu musim hujan tiba.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain
juga sangat membutuhkan air. Air secara terus-menerus mengubah posisinya dari satu ke bagian
lain dari siklus air, pada dasarnya melibatkan proses fisik berikut:
1. Penguapan dari lautan dan badan air lainnya dan transpirasi dari makhluk hidup (hewan
dan tumbuhan) ke atmosfer,
2. Curah hujan, disebabkan oleh kondensasi uap air, yang dapat beradaptasi beberapa
bentuk,
3. Limpasan, atau gerakan air permukaan ke dalam lautan.
Siklus air ini membuat air seolah-olah tidak terbatas. Namun dapat kita lihat berbagai
aktivitas manusia dapat berpengaruh terhadap siklus hidrologi ini.Meskipun
keseimbangan air di bumi tetap konstan dari waktu ke waktu, molekul air bisa datang
dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain,
seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer, oleh proses fisik penguapan,
kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan aliran bawah permukaan. Namun
perbuatan manusia dapat berdampak terhadap keberlangsungan siklus air.
B. Saran
Air adalah kebutuhan vital yang harus dipenuhi semua makhluk hidup baik itu manusia,
hewan, ataupun tumbuhan. Namun makhluk hidup yang paling berpengaruh terhadap siklus air
ini tentu saja manusia. Berbagai kegiatan manusia seperti menebang hutan, menghilangkan
resapan air, membuang sampah di sungai, pembuangan limbah pabrik di aliran air maupun
udara dapat mengancam ketersediaan air bersih semakin menipis. Untuk itu, manusia perlu
mempertimbangkan aktivitas yang dilakukannya sehingga tidak merusak lingkungan dan
mengganggu siklus air itu sendiri.
Daftar Pustaka
10