Professional Documents
Culture Documents
SILVANISRINA1C Anfis
SILVANISRINA1C Anfis
NAMA:SILVA NISRINA
NIM: 2340500200000211
Parietal : Ubun-Ubun
Caput : Kepala
Capitus : Rambut
Facial : Wajah
Frontalis : Dahi
Temporalis : Pelipis
Zigomaticus : Tulang Pipi
Supercelium : Alis Mata
Opticus : Mata
Orbita : Lekukan Mata
Palpebra : Kelopak Mata
Glandula Lakrimalis : Kelenjer Air Mata
Maxilla : Rahang Atas
Mandibula : Rahang Bawah
Auricula : Telinga
Cavum Oris : Rongga Mulut
Oral : Mulut
Lingua : Lidah
Dentis : Gigi
Gingiva : Gusi
Palatum : Langit-Langit
Saliva : Kelenjer air ludah
Axilla : Ketiak
Nasal : Hidung
Nares : Lubang hidung
Septumnasi : Sekat hidung
Cervix : Leher
Skapula : Bahu
Klavikula : Tulang selaka
Acromion : Ujung bahu
Humerus : Tulang lengan atas
Radius : Tulang Perupil
Ulna : Tulang hasta
Carpus : Pangkal tangan
Metacarpus : Tulang tengah tanga
Palmaris : Telapak tangan
Phalangesmanus : Jari-Jari tangan
Cutis : Kulit
0s : Tulang
Unguis : Kuku
Abdomen : Perut
Cor : Jantung
Hepar : Hati
Ren : Ginjal
Lien : Limfa
Pulmo : Paru-Paru
Umbilikus : Pusat
Coxae : Panggul
Femur : Paha
Patela : Lutut
Tibia : Tulang kering
Fibula : Betis
Poplitea : Tekuk lutut
Tarsus : Pangkal kaki
Metatarsus : Tengah kaki
Plantar : Telapak kaki
Phalangespedis : Jari-Jari kaki
Calcaneus : Tumit
Anterior : Letak lebih dekat ke bagian depan badan.
Posterior : Letak lebih dekat ke bagian belakang badan.
Superior : Letak lebih dekat ke atas (kepala).
Inferior : Letak lebih dekat ke bawah (kaki).
Medial : Letak lebih dekat ke bidang median.
Lateral : Letak lebih jauh dari bidang medial.
Ventral : Letak lebih dekat ke perut.
Dorsal : Letak lebih dekat ke punggung.
Distal : Lebih jauh dari batang badan.
Proksimal : Lebih dekat dari batang badan.
Cranial : Letak lebih dekat ke kepala.
Caudal : Letak lebih dekat ke ekor.
Tuber : Tonjolan besar, bulat.
Tuberculum : Tuber yang kecil.
Condylus : Bulatan pada ujung tulang dekat sendi merupakan bagian
persendian.
Epycondylus : Tonjolan diatas condylus.
Spina : Tonjolan seperti duri.
Processus : Tonjolan meruncing.
Crista : Rigi yang meninggi.
Linea : Rigi yang tidak meninggi berupa garis.
Labium : Peninggian yang tumpul dan melebar (bibir).
Pecten : Rigi yang tidak begitu lebar dan tinggi.
Eminentia : Sesuatu/daerah yang meninggi.
Cornu : Bangunan sebagai tanduk.
Caput : Bulatan yang besar.
Capitulum : Caput yang kecil.
Torus : Penebalan tulang.
Apex : Puncak.
Ramus : Sebuah cabang yang besar dari bagian tubuh utama.
Corpus : Badan tulang.
Collum : Leher tulang.
Tuberositas : Permukaan tulang yang kasar, peninggian yang bervariasi.
Hamulus : Tonjolan.
Margo : Sisi atau daerah.
Angulus : Sudut.
Fovea : Cekungan seperti lembah.
Foveola : Fovea yang kecil.
Impresario : Cekungan disebabkan oleh alat lain.
Fissura : Celah.
Incisura : Cekungan.
Sulcus : Parit.
Fossa : Daerah seperti lembah.
Fossula : Fossa yang kecil.
Apertura : Pintu masuk ke dalam rongga.
Ostium : Muara suatu/saluran ke dalam rongga lain.
Porus : Lubang umumnya sebagai pintu masuk/muara keluar
saluran pada tulang foramen, lubang pada tulang, tidak bersaluran.
Orificium : Lubang seperti porus untuk jaringan.
Foramen : Lubang besar.
Foramina : Lubang kecil.
Canalis : Kanal, saluran berpipa pada tulang.
Canaliculi : Kanal yang kecil.
Ductus : Pipa, saluran berdinding dilapisi selaput lender.
Ductilus : Pipa yang kecil.
Tubus : Pipa besar.
Tubulus : Pipa agak kecil.
Meatus : Liang/gang.
MATERI 5
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI
1. PENDAHULUAN
Anatomi fisiologi merupakan salah satu dasar ilmu kedokteran yang mempelajari
struktur tubuh beserta fungsinya. Mempelajari fisiologi tidak hanya mencakup kajian
tentang bagaimana masing-masing sistem melakukan fungsinya, tetapi juga
mekanisme yang terlibat yang mengatur kegiatan ini dalam mempertahankan
kondisinya.
Pada sistim respirasi terjadi pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.Pada
proses pernafasan juga terjadi proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas
didalam jaringan atau yang disebut pernafasan dalam/respirasi internal dan terjadi
pertukaran gas didalam paru-paru atau disebut pernafasan luar/respirasi eksternal.
Pada waktu bernafas udara masuk kedalam paru-paru pada saat menarik nafas
(disebut inspirasi) dan udara didorong keluar paru pada waktu mengeluarkan nafas
(disebut ekspirasi.)
2. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami sistem respiratori (saluran pernafasan dan paru-
paru) serta mekanisme pernafasan.
4. KEGIATAN BELAJAR
a. URAIAN TEORI
Sistem respirasi adalah sistem yang memiliki fungsi utama untuk melakukan
respirasi dimana respirasi merupakan proses mengumpulkan oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida. Fungsi utama sistem respirasi adalah untuk
memastikan bahwa tubuh mengekstrak oksigen dalam jumlah yang cukup untuk
metabolisme sel dan melepaskan karbondioksida (Peate and Nair, 2011).
b. LATIHAN
1.Frontal sinus
2.inflamed sinus lining
3.Spenoid sinus dan etmoid sinus
4.Sinus infection/excess mucus
5.maxillary sinus
2. Paru-paru kanan terdiri dari 3
lobus, yaitu :
-superial,
-media,
-inferior
Mekanisme ekspirasi:
Bermula dari otot diafragma yang
berelaksasi dan otot dinding perut
berkontraksi. Ini menyebabkan
diafragma terangkat dan melengkung
menekan rongga dada. Hal ini
menyebabkan volume rongga dada
mengecil dan tekanannya meningkat,
sehingga udara dalam paru-paru keluar
Referensi
Dina Widya Asmara Solin. 2016. Anatomi Osteologi . Jakarta : Academia Edu.
Guyton, A. &. H. J., 2006. Textbook of Medical Physiologi. 12 ed. Philadelphia: W.B.
Sanders Company
Pearce, E., 2007. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.
Setiadi, 2016. Dasar-Dasar Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Pertama ed. Yogyakarta:
Indomedia Pustaka.
Sherwood, 2012. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. 6 ed. Jakarta: EGC.