Professional Documents
Culture Documents
Ukin PTK
Ukin PTK
Disusun oleh
Hosnol Imani, S.Pd.I
i
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Penelaah 1 Penelaah 2
Guru kelas IV Kaur Kurikulum
Mengesahkan
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Semiring
Warsiyati, S.Pd
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada
Rasulullah SAW yang telah membimbing umat manusia melalui lembaga
pendidikan terbaik. Alhamdulillah, Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang berjudul: “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ASMAUL
HUSNA MELALUI METODE DISKUSI PADA FASE B (KELAS IV) SDN1
SEMIRING-MANGARAN-SITUBONDO” dapat diselesaikan sesuai yang
diharapkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapakan terima kasih
kepada :
1. Warsiyati,S.Pd selaku Kepala Sekolah Negeri 1 Semiring yang telah
memberikan ijin serta dukungan secara moral maupun materiil dalam
Penelitian Tindakan Kelas dan Penyusunan Laporannya.
2. Dra. Hj.Nur Jannah selaku guru kelas IV yang telah memberikan ijin layanan
dan fasilitas dalam Penelitian Tindakan Kelas dan penyusunannya di tahun
2022 in.
3. Iskandar Zulkarnain,S.Pd selaku kaur kurikulum yang telah banyak
memberikan bimbingan ,saran,dan motivasi dalam penyusunan laporan PTK
ini.
4. Seluruh dewan guru, staf dan operator sekolah yang telah memfasilitasi
dan ,mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal kami.
Penulis berharap mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak
terkait.
Penulis
HOSNOL IMANI,S.Pd.I
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..
KATA PENGANTAR......................................................................................
ABSTRAK........................................................................................................
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A.LATAR BELAKANG MASALAH....................................................
B.PERMASALAHAN............................................................................
1. IDENTIFIKASI MASALAH.........................................................
2. RUMUSAN MASALAH................................................................
C.CARA PEMECAHAN MASALAH ………………………………
D.TUJUAN PENELITIAN...................................................................
E.MANFAAT PENELITIAN...............................................................
F.DEFINISI ISTILAH..........................................................................
G.HIPOTESIS TINDAKAN................................................................
H.SISTEMATIKA PENULISAN……………………………………..
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................
1. Kajian Terdahulu..................................................................................
2. Kajian Teori …………………………………………………………..
a. Teori tentang problem
b. Teori tentang pemecahan masalah
c. Kajian tentang relevansi antara problem dan pemecahan problem
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian...........................................................
2. Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian.................................................
3. Prosedur Penelitian...............................................................................
4. Pelaksanaan Siklus Penelitian...............................................................
5. Teknik Pengumpulan Data...................................................................
6. Instrumen Penelitian ............................................................................
v
7. Teknik Analisis Data............................................................................
8. Keabsahan Data....................................................................................
9. Indikator Keberhasilan..........................................................................
10.Tim Peneliti...........................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………..
A.Gambaran Obyek Penelitian………………………………………..
B.Hasil Penelitian………………………………………………………
1.Pelaksanaan Siklus 1……………………………………….
2.Pelaksanaan siklus 2………………………………………..
C.PEMBAHASAN…………………………………………………….
BAB V PENUTUP……………………………………………………………
A.Simpulan…………………………………………………………….
B.Saran-Saran…………………………………………………….........
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Siklus 1,2
Lampiran 2. Instrumen Observasi
Lampiran 3. Instrumen wawancara
Lampiran 4. Instrumen angket
Lampiran 4. Instrumen field note (catatan lapangan)
Lampiran 5. Instrumen Penilaian Hasil Belajar/test setiap siklus
Dll (sesuai kebutuhan)
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas,maka dikemukakan beberapa
identifikasi masalah,diantaranya:
a. Rendahnya pemahaman peserta didik terhadap materi asmaul husna
dalam Pendidikan Agama Islam fase B (kelas IV) di SDN1 Semiring
b. Sulitnya peserta didik dalam memahami materi asmaul husna dalam
Pendidikan Agama Islam fase B (kelas IV) di SDN1 Semiring
2.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas,maka peneliti
membuat rumusan masalah sebagai berikut “apakah penerapan metode
diskusi dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami
asmaul husna pada fase B (kelas IV) SDN1 Semiring?
D.TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah:
“Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang asmaul husna
khususnya asmaul husna al-malik,al-aziz,al-quddus,as-salam,al-mukmin pada
fase B (kelas IV) SDN1 Semiring”
2
E.MANFAAT PENELITIAN
1.Guru dapat menggunakan metode diskusi untuk meningkatkan kemampuan
memahami asmaul husna al-malik,al-aziz,al-quddus,as-salam,al-mukmin
2.Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan memahami asmaul husna al-
malik,al-aziz,al-quddus,as-salam,al-mukmin
3.Sekolah dapat meningkatkan efektifitas pengajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti.
F.DEFINISI ISTILAH
1. Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperdebatkan
masalah berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematik(Muchlisin Riadi, 2021)Metode diskusi juga merupakan metode
pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan.
Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan permasalahan,
menjawab pertanyaan dan memahami pengeta-huan peserta didik, serta
untuk membuatu suatu keputusan.
Menurut Tamam (2020) Metode diskusi adalah metode belajar dengan cara
membentuk perkumpulan kemudian mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, menarik data, membuat kesimpulan dan
pemecahan suatu masalah. Metode ini dilakukan dengan minimal 2 peserta
yang saling bertukar pendapat mengenai isu yang dibahas. Metode diskusi
dianggap lebih interaktif sebab setiap individu diperbolehkan untuk
mengutarakan pendapatnya.
3
3. Asmaul Husna adalah nama-nama yang mewakili sifat-sifat baik Allah
SWT. Asmaul Husna adalah nama-nama Allah SWT yang wajib diketahui
bagi muslimin dan mukminin. Jumlah Asmaul Husna ada 99, yang
semuanya merupakan sifat baik Allah SWT yang superlatif.(salim 2022)
4.Memahami makna asmaul husna akan mendapatkan manfaat kebaikan dan
kemuliaan dari sifat-sifat asmaul husna yang disebutkan,dan menambah
amalan kebaikan yang bisa menjadi kunci keberkahan.
G.HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis diturunkan dari kerangka pemikiran.Berdasarkan rumusan
masalah penelitian,tujuan pustaka,dan kerangka pemikiran maka dapat
diturunkan hipotesis.Dengan menggunakan metode diskusi pada siswa dapat
meningkatkan kemampuan memahami asmaul husna al-malik, al-aziz, al-
quddus, as-salam dan al-mukmin fase B(kelas IV) SDN1 Semiring.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian Terdahulu
Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid
menerima pelajaran pada waktu pembelajaran berlangsung,baik dalam
bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Dengan metode
pembelajaran yang tepat diharapkan pembelajaran akan semakin aktif.
Dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai pembimbing atau
penggerak,sedangkan peserta didik berperan sebagai penerima atau yang di
bimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika peserta didik
berperan lebih aktif dibandingkan gurunya. Oleh karena itu metode
mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan
belajar siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran. Untuk materi asmaul
husna metode yang biasa dipakai adalah metode menghafal dengan
menggunakan media flipchart. Menurut Susilana dan Riyana (2009) “Media
flipchart adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender
berukuran 50X75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21X28 cm sebagai
flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya”.
B.Kajian Teori
A. Kata memahami berasal dari kata paham.Memahami adalah sebuah
homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tapi
maknanya berbeda.Memahami memiliki arti dalam kelas verba atau kata
kerja sehingga memahami dapat menyatakan suatu
tindakan,keberadaan,pengalaman,atau pengertian dinamis lainnya.
Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti
atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan
kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai sudut. Seorang guru dikatakan memahami sesuatu
apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih
rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Anas
Sudijono (2011)
5
B. Metode yang kami gunakan dalam memecahkan masalah ini adalah
metode diskusi, Pengertian diskusi, metode pembelajaran merupakan suatu
cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran siswa dalam
dengan bebas berkomunikasi dalam mengemukakan gagasan dan pendapat.
Tujuan dari metode diskusi ini adalah siswa terdorong untuk berpartisipasi
secara optimal, tanpa ada aturanaturan yang keras, namun tetap harus
mengikuti etika yang telah ditetapkan.Samani (2012) menyatakan bahwa
diskusi adalah pertukaran pikiran (sharing of opinion) antara dua orang atau
lebih yang bertujuan memperoleh kesamaan pandang tentang sesuatu
masalah yang dirasakan bersama. Dengan demikian diskusi merupakan
suatu metode pembelajaran yang di dalamnya terdapat percakapan antara
individu dengan indvidu lainnya yang terbentuk ke dalam wadah atau
kelompok yang dihadapkan oleh suatu permasalahan sehingga mereka dapat
bertukar pikiran untuk mendapatkan pemecahan masalah yang benar melalui
kesepakatan satu bersama.
Menurut Arief A (dalam Masni, 2013) keunggulan metode diskusi yaitu (1)
suasana kelas lebih hidup, sebab siswa mengarahkan perhatian atau
pikirnnya kepada masalah yang sedang didiskusikan; (2) dapat menaikkan
prestasi kepribadian individu, seperti sikap toleransi, demokraso, berfikir
kritis, sistimatis, sabar, dan sebagainya; (3) kesimpulan hasil diskusi mudah
dipahami siswa karena mereka mengikuti proses ber[piker sebelum sampai
kepada suatu kesimpulan; (4) siswa dilatih belajar untuk mematuhi
peraturan-peraturan dan tata tertib layaknya dalam suatu musyawarah; (5)
6
membantu murid untuk mengambil keputusan yang lebih baik; (6) tidak
terjebak ke dalam pikiran individu yang kadang-kadang salah, penuh
prasangka dan sempit
7
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta
didik pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan dan memahami
pengeta-huan peserta didik, serta untuk membuatu suatu keputusan.
.
2.Lokasi, waktu dan subyek penelitian
a. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti adalah
SDN1 Semiring, tepatnya fase B (kelas 4)
b. Waktu penelitian
Waktu penelitian yaitu dilakukan pada tahun ajaran baru semester gazal
tepatnya pada bulan agustus tahun 2022
c. Subyek penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas yang dilakukan adalah peserta didik
kelas IV yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari 9 perempuan dan 9
laki-laki.Peneliti memilih kelas tersebut karena rata-rata nilai Pendidikan
Agama Islam dan Budi pekerti masih rendah dibandingkan kelas yang
lain.Sehingga diharapkan kelas tersebut dapat membantu kelancaran
dalam proses penelitian.
3. Prosedur Penelitian
Untuk mencapai hasil penelitian sesuai yang diharapkan,maka prosedur
dalam penelitian tindakan kelas dibuat melalui beberapa tahapan.yaitu:
1. Tahap pengenalan masalah
a. mengidentifikasi permasalahan
b. Menganalisa permasalahan secara mendalam dengan berpedoman
pada teori- teori yang relevan
2. Tahap persiapan tindakan
Kegiatan dalam tahapan ini, peneliti melakukan:
8
a. Penyusunan jadwal penelitian
b. Penyusunan rencana pembelajaran
c. Penyusunan soal
3. Tahap implementasi tindakan
Kegiatan dalam tahapan ini, peneliti melakukan implementasi pelaksanaan
dalam strategi siklus yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus diulangi
melalui konsep yang sama untuk memperkuat tindakan penelitian sehingga
tingkat keberhasilan pelaksanaan tujuan penelitian pun menjadi lebih
besar.
4. Tahap pengamatan
Kegiatan dalam tahapan ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap
siswa yang sedang menjalankan kegiatan belajar mengajar di bawah
bimbingan guru. Pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
secara menyeluruh melalui observasi dan tes
5. Tahap penyusunan laporan
Pada tahapan ini, peneliti melakukan penyusunan laporan penelitian yang
didasarkan pada semua kegiatan yang telah dijalankan dalam penelitian.
4. Pelaksanaan Siklus Penelitian
Siklus I
a. Perencanaan
1. Merencanakan skenario pembelajaran dengan membuat RPP
2. Menyusun LOS (Lembar Observasi Siswa)
b. Pelaksanaan tindakan/Implementasi Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini
yaitu melaksanakan metode diskusi untuk memahami materi asmaul husna
al-malik,al-aziz,al-quddus,as-salam,al-mukmin SDN1 Semiring,telah
direncanakan diantaranya:
1. Guru mengucapkan saalm pembuka,berdoa,mengecek keadaan siswa dan
kehadiran siswa.
2. Guru mengajak siswa membaca 5 asmaul husna
3. Guru menerangkan materi asmaul husna al-malik,al-aziz,al-quddus,as-
salam,al-mukmin
9
4. Siswa berdiskusi tentang materi asmaul husna
5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
6. Guru memberikan penjelasan ulang
7. Guru melakukan tanya jawab
8. Guru menutup dengan berdo‟a
c. Observasi dan evaluasi
Peneliti mengamati keaktifan siswa pada proses pembelajaran materi asmaul
husna al-malik,al-aziz,al-quddus,as-salam,al-mukmin SDN1 Semiring.
d. Refleksi
1. Meneliti hasil diskusi siswa.
2. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara
terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus I.
3. Menganalisis skenario pembelajaran yang dilakukan guru.
4. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan
kegiatan penelitian dalam siklus II.
Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II.
Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1. Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada
siklus sebelumnya dengan membuat RPP.
2. Menyusun LOS (Lembar Observasi Siswa).
Pelaksanaan tindakan/Implementasi Kegiatan yang dilaksanakan tahap
ini yaitu pengembangan rencana tindakan II dengan melaksanakan
tindakan upaya lebih meningkatkan semangat belajar siswa dalam
pelaksanaan diskusi pada materi asmaul husna al-malik,al-aziz,al-
quddus,as-salam,al-mukmin SDN1 Semiring yang telah direncanakan.
b. Observasi dan Evaluasi
Peneliti mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakan model
pembelajaran, mendiskusikan tentang tindakan II yang telah dilakukan
10
mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara skenario dengan
respon dari siswa yang mungkin tidak diharapkan.
c. Refleksi
1. Meneliti hasil diskusi siswa.
2. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara
terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus II.
3. Menganalisis skenario pembelajaran yang dilakukan guru.
4. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus berikutnya
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data penelitian dapat dilakukan dengan beberapa cara
yang efektif dan terukur di antaranya adalah :
1. Observasi atau pengamatan
Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan
pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh
dicatat dalam suatu catatan observasi, kegiatan pencatatan merupakan
bagian dari suatu pengamatan, data yang diperlukan dari observasi berupa
keaktifan/aktivitas siswa di kelas pada kegiatan pra siklus hingga siklus
akhir.
2.Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan suatu permasalahan
yang di teliti. Menurut Sugiyono (2020 : 114). Wawancara adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,
sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topic tertentu.
3.Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar
yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi
atau wawancara akan lebih dapat dipercaya atau mempunyai kredibilitas
11
yang tinggi jika didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik yang
sudah ada Sugiyono (2018)
6. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Lembar observasi
Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan tingkat
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan
dengan melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai kegiatan
guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Pedoman Wawancara
Wawancara digunakan untuk menjaring data mengenai pelaksanaan
pembelajaran PAI yang telah dilakukan dengan menggunakan metode
Tutor teman sebaya. Wawancara dilakukan dengan guru mata
pelajaran yang bersangkutan dan dilaksanakan setelah pembelajaran
berakhir. Selain itu wawancara juga dilakukan dengan siswa untuk
menjaring data mengenai aktivitas siswa terhadap pembelajaran yang
telah berlangsung.
3.Dokumentasi
dokumentasi merupakan daftar dokumen yang akan digunakan dalam
penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
data perangkat pembelajaran dan daftar nilai hasil belajar PAI siswa
kelas IV.
7. Teknik Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau
dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis
deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian
indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan peningkatan
prestasi siswa pada materi asmaul husna al-malik,al-aziz,al-quddus,as-
salam,al-mukmin di SDN1 Semiring setelah menggunakan metodediskusi.
Adapun tehnik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-
12
data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang
digunakan yaitu prosentase dengan rumus sebagaiberikut:
8. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulansi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu lain sebagai pengecekan atau pembanding data itu (Lexy J. Moleong,
2005: 330). Data yang digunakan baik data observasi, wawancara maupun
catatan lapangan. Triangulasi dalam penelitian ini, menggunakan triangulasi
metode. Triangulasi metode itu adalah pengecekan derajat penemuan hasil
penelitian dengan beberapa metode yaitu observasi, wawancara, dan catatan
lapangan
9. Indikator Keberhasilan
Meningkatnya prestasi belajar siswa yang ditandai rata-rata nilai
pemahaman materi dengan KKM 70 sebanyak 75% dari jumlah siswa.
Adanya peningkatan keaktifan belajar siswa pada kategori aktif yang
mencapai 75%.
10.Tim Peneliti
13
kelas, wawancara terhadap siswa dan guru mata pelajaran PAI dan didalam
penelitian ini peneliti menjadi guru sekaligus observer aktivitas siswa.
14
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Sejarah berdirinya SDN1 Semiring
Secara administrasi Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Semiring beralamat di
Jalan Pelabuhan Kalbut, Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Kabupaten
Situbondo, Provinsi Jawa Timur.
Dengan titik koordinat SD Negeri 1 Semiring memiliki luas lahan 1.256 M²,
Dengan batas-batas :
15
Sesuai dengan tujuan didirikannya HIS sebagai tempat memberikan
pendidikan kepada orang-orang pribumi, seperti ilmu berhitung, ilmu
pertanian/teknik pertanian yang dikenal dengan istilah Land Bouw. Pada awalnya
yang bersekolah di HIS adalah anak-anak dari kalangan bangsawan baik Belanda
maupun bangsawan pribumi, seperti anakdari Belanda.Selanjutnya pada saat
menjadi Sekolah Rakyat mulai masyarakat kalangan bawah diberikan pendidikan
di sekolah ini. Ilmu yang diajarkan lebih pada cara bertani, teknik pertanian
seperti menanam padi dan jagung di sawah.
Sekolah ini sudah berganti nama Sdn 1 Semiring sejak tahun 1960 an.
Dan meluluskan kurang lebih 20 orang pertahunnya, banyak warga yg masih
belum sekolah di era 60 an. Karena sekolah masih di pegang ahli oleh
Belanda.Setelah Indonesia merdeka barulah sekolah ini berangsur angsur
memiliki murid yg berasal dari anak pribumi lokal.
16
Melaksanakan pembinaan sikap dan karakter
Mengembangkan proses pembelajaran yang kolaboratif,eksploratif,dan
komunikatif,serta menjunjung tinggi nilai iman dan taqwa
Mewujudkan kegiatan sekolah yang menjunjung tinggi kearifan lokal
dan nasional
Melaksanakan pembinaan akademik dan non akademik
Mengoptimalkan peran keluarga dalam proses pembelajaran
17
NIP :
12 GTT
18
Ruang kelas, yaitu suatu ruang yang berfungsi sebagai tempat siswa
mendapatkan ilmu pendidikan dan pengajaran dari seorang guru.
2. Ruang kantor
19
Merupakan prasarana sekolah atau fasilitas pendukung yang biasa
digunakan sebagai tempat berkumpul siswa dalam melakukan kegiatan di
sekolah. Dilihat dari kegunaanya lapangan atau halaman terdiri dari
berbagai macam yaitu :
Lapangan upacara
Lapangan olah raga
Halaman parkir kendaraan guru dan siswa
Halaman tempat beristirahat
B. Hasil Penelitian
Pada Bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil data penelitian
terutama sikap siswa selama proses tindakan dan hasil belajar siswa itu sendiri
dari siklus I sampai siklus II.
1. Siklus I
a. Perencanaan
1. Perencanaan
Peneliti penyusun Modul Mempersiapkan fasilitas dan sarana
pendukung. Menyiapkan Lembar observasi kegiatan guru dan
lembar observasi kegiatan peserta didik.
2. Kegiatan Pembelajaran Siklus 1
Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari
Sabtu, 22 Juli 2022
Bahan ajar Rukun Iman dan Pembagiannya
Peserta didik yang hadir 18 anak (100%).
Media dan sumber pembelajaran: Gambar, power point, Buku materi
PAI dan Budi Pekerti kelas 4
Kegiatan Inti pembelajaran:
● Guru melakukan salam pembuka, berdoa, absensi.
● Guru menerangkan materi iman kepada hari akhir secara global.
● Guru melakukan tanya jawab.
● Peserta didik mengamati video pembelajaran dan gambar
● Peserta didik membaca buku paket PAIBP
20
● Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
● Siswa melakukan diskusi, perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya
● Guru memberikan motivasi dan semangat
● Guru memberitahukan materi berikutnya dan menutup dengan
berdo‟a
● Metode yang diterapkan:diskusi dan Tanya jawab
● Evaluasi: peserta didik mengerjakan LKPD melalui lembar soal
yang sudah disiapkan
b. Tindakan
Tindakan siklus I dilaksanakan pada Hari Sabtu Tanggal 22 Juli dan 1
Agustus 2022 pada Pukul 09.30–11.50 WIB. Pada tindakan siklus I,
peneliti bertindak sebagai pengajar dan dibantu oleh teman sejawat
sebagai observer. Tindakan siklus I diawali mengecek kesiapan belajar
siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian, guru melakukan
apersepsi dengan cara mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
siswa. Kegiatan inti pada tindakan siklus I dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
(1) Membagi siswa dalam 6 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri
dari 3 siswa;
(2) setiap kelompok mendapat satu lafadz asmaul husna kemudian
berdiskusi tentang maknanya.
(3) Setiap kelompok mempresantikan hasil diskusinya.
(4)siswa dibimbing dan diarahkan untuk menyimpulkan materi
pelajaran. Selanjutnya, menyampaikan pesan – pesan moral.
c. Observasi
21
yang mengarah kepada semua siswa
(2) Guru sudah melakukan apersepsi dengan maksimal. Apersepsi
dilakukan oleh guru dengan cara mengaitkan materi pelajaran dengan
kehidupan siswa
(3) Guru sudah menyiapkan dengan lengkap alat dan bahan yang akan
digunakan dalam diskusi. Selain itu pula, Lembar Kerja Peserta Didik
yang disiapkan oleh guru sudah maksimal
(4) Guru belum maksimal dalam membimbing dan mengarahkan siswa
dalam melakukan diskusi. Hanya 3 dari 5 kelompok yang mendapat
bimbingan dari guru dalam menyelesaikan kesulitan pada saat melakukan
demonstrasi
(5) Guru masih kurang dalam mengontrol keaktifan setiap siswa dalam
melakukan diskusi pada kelompoknya masing – masing.
Selanjutnya, dari hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh data
bahwa siswa hanya mampu melaksanakan 3 indikator dengan kualifikasi
sangat baik (SB) dari 10 indikator yang telah dirumuskan untuk diamati.
Data tersebut dideskripsikan sebagai berikut:(1) Ada 5 siswa yang
terlihat sibuk bercerita dengan temannya dan tidak menyimak apersepsi
yang disampaikan oleh guru; (2) Siswa sudah membentuk Siswa sesuai
instruksi guru (3) 2 dari 10 Siswa masih terlihat kesulitan dalam
berdiskusi (4) Hanya 2 kelompok yang semua anggotanya aktif dalam
melakukan diskusi;(5) Semua kelompok sudah mempresentasikan hasil
diskusinya. Namun, hanya 1 kelompok yang hasil diskusinya mencapai
taraf sangat baik dan 1 Siswa mencapai taraf baik, sedangkan hasil
diskusi dari 2 Siswa lainnya berada di taraf kurang; (6) Hanya 3 Siswa
yang terlibat aktif dalam menyimpulkan materi pelajaran
d. Tes
Pada siklus I, tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda, yang terdiri
dari 10 butir soal. Adapun hasil tes yang dilakukan peneliti pada siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
22
Tabel 1.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I
Keterangan
Belum
No Nama Nilai Tuntas
Tuntas
ZEINUL RAHMAN 40 √
1
SINDIANA PUTRI 40 √
2
ACHMAD ZAKI ABRORI 70 √
3
AFRIL LIYANTO 70 √
4
AHMAD FAIRIL RAMADANI 50 √
5
AQIDATUL HASANAH 70 √
6
BALQIS HABIBATUN NISA' 60 √
7
FERDYANSYAH PUTRA 50
8 RABBANI √
HANDIKA SAKTIYAWAN 50 √
9
JEFRI UBAIDILLAH 80
10 √
MARIYATI DWI SAPUTRI 70 √
11
MUHAMMAD AKBAR 50
12 RAMADANI √
MUHAMMAD TAUFIQUROHMAN 50
13 √
MUTMAINNA MUNIRO 50
14 √
NIHAYATUL ASYIFAH 90
15 √
SAIDATUL AILIYA 40
16 √
SHINTIYA AMALIA 50
17 √
ZEVANIA ISYQI AFLAHIYAH 80
18 √
JUMLAH 1060 8 10
RATA-RATA DAN PERSENTASE 61% 44% 56%
23
Berdasarkan daftar nilai di atas dapat digambarkan data tabel
frekuensi sebagai berikut:
7 30-39 0 0% Kurang
Jumlah 18 100%
24
Berdasarkan tabel 1.1 dan 1.2 menunjukkan bahwa rata-rata nilai
dibawah KKTP mencapai 56 %. Hal ini belum menunjukkan
peningkatan pada pembelajaran pendidikan Agama Islam dan budi
pekerti dalam pembelajaran asmaul husna tersebut dalam menggunakan
metode diskusi dan presentasi, hal ini masih belum dapat dikatakan
berhasil karena belum dapat mencapai KKTP yang telah ditentukan.
SINDIANA √ √ √ 3 33%
2 PUTRI
6 100
4 AFRIL LIYANTO
%
AHMAD FAIRIL √ √ √ 6 67%
5 RAMADANI
AQIDATUL √ √ √ 9 100
6 HASANAH %
BALQIS √ √ √ 7 78%
7 HABIBATUN
NISA'
FERDYANSYAH √ √ √ 7 78%
8 PUTRA
RABBANI
HANDIKA √ √ √ 3 33%
9 SAKTIYAWAN
25
JEFRI √ √ √ 3 33%
10 UBAIDILLAH
MUHAMMAD √ √ √ 5 56%
12 AKBAR
RAMADANI
MUHAMMAD √ √ √ 3 33%
13 TAUFIQUROHM
AN
MUTMAINNA 5 56%
14 MUNIRO
NIHAYATUL √ √ √ 9 100
15 ASYIFAH %
SAIDATUL √ √ √ 5 56%
16 AILIYA
SHINTIYA √ √ √ 3 33%
17 AMALIA
e. Refleksi
Berdasarkan proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan
pada siklus I, peneliti menemukan adanya kekurangan, baik dari
peserta didik maupun guru dalam kegiatan pembelajaran. Hal itu
dapat dilihat dari tabel hasil penilaian terhadap peserta didik yang
masih 44% mengalami ketuntasan sisanya 56% masih belum tuntas.
26
Serta pengamatan terhadap peserta didik dan pengamatan terhadap
guru. Banyak peserta didik yang kurang aktif dan hanya sebagian
kecil saja yang sudah aktif. Guru Kurang perhatian terhadap
pembelajaran dan rendahnya penguasaan materi. Hal ini terlihat dari
peserta didik yang nilainya masih berada di bawah KKTP. Selain itu
guru juga masih memiliki kekurangan-kekurangan dalam beberapa
aspek, hal itu dapat dilihat pada tabel 1.4, ada beberapa aspek yang
belum memenuhi kriteria baik.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti perlu melakukan tindakan
kembali pada siklus berikutnya, sehingga semua peserta didik dapat
memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Maka akan
dilaksanakan penelitian kedua yaitu siklusII
2. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I serta saran – saran dari
kolaborator, maka peneliti mengambil langkah – langkah perencanaan
siklus II sebagai berikut:
(1) Mengklasfikasi siswa berdasarkan tingkat kognitifnya. Hal inilah
yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam menetapkan anggota –
anggota setiap Siswa;
(2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan
metode diskusi dengan menyesuaikan perbaikan siklus I;
(3) Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam dskusi;
(4) Membuat lembar kerja Siswa yang memuat tentang alat dan bahan
serta langkah – langkah yang akan dilakukan dalam diskusi;
(5) Membuat serangkaian soal – soal yang akan digunakan dalam
mengevaluasi hasil belajar siswa.
(6) Melakukan uji coba di rumah agar dapat diketahui kemungkinan –
kemungkinan yang akan terjadi dalam kegiatan demonstrasi;
27
(7) Membuat pedoman observasi disertai panduan penskorannya dan
serta menyediakan kamera sebagai alat bantu dokumentasi. Hal ini
bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran yang
dilakukan secara spesifik karena tidak mungkin semua proses
pembelajaran dapat direkam sendiri oleh peneliti.
b. Pelaksanaan
Berdasarkan hasil perencanaan, maka pembelajaran siklus II
dilaksanakan pada Hari Kamis Tanggal 2 Agustus 2022 Pada Pukul
07.10–08.50 WITA. Pada siklus II, peneliti bertindak sebagai pengajar
dan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat, Tindakan siklus II
diawali dengan mengecek kesiapan belajar siswa, menyampaikan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai; dan melakukan apersepsi dengan cara
mengaitkan materi pelajaran yang sebelumnya..
Kegiatan inti pada tindakan siklus II dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
(1) Membagi siswa dalam 4 kelompok heterogen, dimana setiap
kelompok terdiri dari 4 atau 5 siswa;
(2) Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan serta Lembar
Kerja Siswa yang akan digunakan dalam diskusi,
(3) Setiap kelompok melakukan diskusi sesuai dengan petunjuk yang
tertera dalam LKPD.;
(4) Setiap kelompok melakukan diskusi inter kelompok untuk membahas
hasil temuan mereka dalam dIskusi;
(5) Melakukan diskusi antar kelompok dimana guru bertindak sebagai
moderator. Diskusi dilakukan dengan cara memberikan kesempatan
kepada perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.Di akhir tindakan siklus II, siswa diberi kesempatan untuk
menyimpulkan materi pelajaran. Selanjutnya, menyampaikan pesan –
pesan moral dan moril.
c. Observasi
28
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam proses
pembelajaran, diperoleh data bahwa guru mampu melaksanakan8
indikator yang telah ditetapkan untuk dinilai dengan kualifikasi sangat
baik (SB). Data tersebut dideskripsikan sebagai berikut:
(1) Guru sudah menyampaikan tujuan – tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai dengan suara yang nyaring, bahasa yang jelas, dan
pandangan mengarah kepada semua siswa;
(2) Guru sudah maksimal dalam melakukan apersepsi, yakni dengan
menanyakan kembali materi yang sudah di sampaikan sebelumnya,
(3) Pembagian kelompok yang dilakukan oleh guru sudah heterogen
dilihat dari tingkat kognitif maupun gender;
(4) Guru sudah menyiapkan alat dan bahan diskusi, serta Lembar Kerja
Siswa yang memuat langkah kerja dalam melakukan diskusi dengan
bahasa yang jelas;
(5) Guru sudah maksimal dalam mengarahkan dan membimbing siswa
dalam melakukan diskusi;
(6) Guru sudah maksimal dalam mengontrol keaktifan setiap siswa dalam
melakukan diskusi pada kelompoknya masing – masing dan memberikan
teguran kepada siswa yang tidak aktif;
(7) Guru sudah maksimal dalam memandu diskusi kelompok;
(8) Guru sudah memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
menyimpulkan materi pelajaran. Selanjutnya, dari hasil observasi
aktivitas belajar siswa, diperoleh data bahwa aktivitas belajar siswa
mencapai 9 indikator dengan kualifikasi sangat baik (SB) dan 1 indikator
dengan kualifikasi baik (B) dari 10 indikator yang telah dirumuskan
untuk diamati. Data tersebut dideskripsikan sebagai berikut:
(1) Semua siswa sudah menyimak apersepsi yang disampaikan oleh guru;
(2) Siswa sudah membentuk kelompok sesuai instruksi guru;
(3) Perwakilan setiap kelompok secara mandiri mengambil alat dan
bahan, serta LKS yang akan digunakan dalam
diskusi;
29
(4) Semua kelompok sudah mampu melakukan diskusi dengan baik;
(5) Terdapat 3 kelompok yang semua anggotanya aktif dalam melakukan
diskusi, sedangkan 1 kelompok lagi hanya 3 dari 4 orang anggotanya
yang aktif;
(6) Semua Siswa sudah melakukan diskusi
(7) Semua Siswa sudah mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik,
(8) Semua kelompok sudah terlibat aktif dalam mengemukakan pendapat
dan gagasannya pada diskusi antar Siswa;
(9) Semua kelompok sudah terlibat dalam memberi kesimpulan tentang
materi pelajaran yang telah dipelajarai;
(10) setiap Siswa sudah membersihkan dan menyimpan alat dan bahan
yang digunakan dalam diskusi
d. Tes
Tes siklus II dilakukan dengan memberikan soal tes tertulis yang
terdiri dari 10 soal uraian. Adapun hasil tes siklus II dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
1 ZEINUL RAHMAN 40
70 75 Baik
2 SINDIANA PUTRI 40
70 80 Baik
ACHMAD ZAKI 70
3 ABRORI 70 90 Baik
4 AFRIL LIYANTO 70
70 85 Baik
AHMAD FAIRIL 50
5 RAMADANI 70 75 Baik
6 AQIDATUL 70 70 80 Baik
30
HASANAH
BALQIS HABIBATUN 60
7 NISA' 70 80 Baik
FERDYANSYAH 50
8 PUTRA RABBANI 70 80 Baik
HANDIKA 50
9 SAKTIYAWAN 70 75 Baik
10 JEFRI UBAIDILLAH 80
70 90 Baik
MARIYATI DWI 70
11 SAPUTRI 70 80 Baik
MUHAMMAD 50
12 AKBAR RAMADANI 70 80 Baik
MUHAMMAD 50
13 TAUFIQUROHMAN 70 80 Baik
MUTMAINNA 50
14 MUNIRO 70 80 Baik
NIHAYATUL 90
15 ASYIFAH 70 95 Baik
16 SAIDATUL AILIYA 40
70 80 Baik
17 SHINTIYA AMALIA 50
70 80 Baik
ZEVANIA ISYQI 80
18 AFLAHIYAH 70 95 Baik
31
Peningkatan ini terutama disebabkan karena metode pembelajaran
yang semula hanya menggunakan metode diskusi pada siklus ke dua
ditambah dengan metode make a match Model pembelajaran make a
match merupakan salah satu jenis dari model pembelajaran kooperatif,
yakni bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari
empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen. sehingga peserta didik lebih aktif,lebih semangat dan lebih
menyenangkan. (SP.Sari, 2020)
e. Refleksi
Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan evaluasi
kemudian dianalisis bersama dengan kolaborator. Setelah dianalisis,
ditemukan fakta bahwa:
(1) Secara umum proses pembelajaran dengan penerapan metode diskusi
sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun
sebelumnya. Namun, masih terdapat sedikit kekurangan, yakni ada 2
siswa yang belum sepenuhnya aktif dalam melakukan diskusi. Padahal
guru sudah memberikan teguran;
(2) Aktivitas belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan,
dimana hanya terdapat 9 indikator yang terlaksana dengan kualifikasi
sangat baik (SB) dan 1 indikator yang terlaksana dengan kualifikasi baik
(B) dari 10 indikator yang tertera di pedoman observasi. Sedangkan dari
segi hasil belajar mengalami peningkatan dari 56% menjadi 82% pada
siklus kedua. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar peserta didik
bahwa tidak ada lagi peserta didik yang termasuk dalam kelompok
rendah dan sebaliknya peserta didik mencapai hasil belajar dalam
kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan telah memenuhi
tujuan penelitian dan berkembang ke titik penting, sehingga siklus II
penelitian dapat diselesaikan.
Selain itu, terlihat dari hasil observasi bahwa peningkatan tersebut
disebabkan oleh aktivitas peserta didik yang dibuktikan dengan
32
partisipasi aktif peserta didik dalam bertanya, memberikan jawaban, dan
memberikan demonstrasi dengan mudah.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa metode diskusi untuk
materi asmaul husna di SDN1 Semiring, dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas mengenai data yang telah disajikan
atau dipaparkan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan indikator yang
telah ditetapkan, yaitu pertama, Semua indikator aktivitas belajar siswa
dalam proses pembelajaran yang tertera pada pedoman observasi harus
mencapai kualifikasi baik (B) atau sangat baik (SB). Kedua,75% atau
lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran harus
menguasai ≥70% materi pelajaran. Oleh karena itu, data yang akan
dibahas pada bagian ini adalah aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar siswa. Data yang diperoleh dari hasil observasi pada pra
penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam proses
pembelajaran sangat rendah. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru
kemudian ditugaskan untuk menjawabsoal – soal yang ada dalam buku
paket. Hal ini berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. Nilai
ulangan harian siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti dengan materi asmaul husna yang diperoleh dari daftar nilai
yang disusun oleh guru menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar
siswa masih tergolong rendah, yakni hanya 20% siswa yang memperoleh
nilai ≥70, sedangkan jika dikaitkan dengan indikator keberhasilan
penelitian yang telah ditetapkan, maka hanya 7 atau 20% siswa yang
berhasil menguasai ≥70% materi pelajaran. Penerapan metode diskusi
dalam proses pembelajaran merupakan solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut karena dengan metode deiskusi siswa akan terlibat
aktif secara langsung dalam memperoleh pengetahuan yang akan
berdampak pada peningkatan hasil belajar. Pada tindakan siklus I dengan
menerapkan metode diskusi, aktivitas belajar siswa mengalami
33
peningkatan dari pembelajaran sebelumnya. Siswa sudah aktif dalam
melibatkan dirinya untuk mencari, menemukan, dan memperoleh
pengetahuan. Namun, pada tindakan siklus I belum semua siswa aktif
dalam melakukan diskusi sesuai hasil observasi yang menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa hanya mencapai 3 indikator yang terlaksana
dengan kualifikasi snagat baik (SB) dari 10 indikator yang telah
ditetapkan. Ternyata, fakta ini dipengaruhi oleh peran guru sebagai
desainer, fasilitator, dan motivator yang belum maksimal dalam proses
pembelajaran. Guru lepas kontrol dalam mengecek keaktifan dan
keterlibatan setiap siswa dalam melakukan diskusi, pelaksanaan diskusi
antar Siswa juga belum melibatkan semua Siswa untuk saling
menanggapi, serta pemberian kesempatan kepada setiap Siswa untuk
menyimpulkan materi pelajaran juga belum maksimal. Hal ini terlihat
dari hasil observasi, dimana aktivitas guru hanya mencapai3 indikator
yang terlaksana dengan kualifikasi sangat baik (SB) dari 8 indikator yang
telah ditetapkan. Masih rendahnya aktivitas guru dan aktivitas belajar
siswa dalam proses pembelajaran berdampak pada pencapaian hasil
belajar yang belum maksimal. Hasil tes siklus I yang telah dilakukan
diperoleh data bahwa hanya terdapat 56% dari 18 siswa yang mengikuti
proses pembelajaran yang berhasil menguasai ≥70% materi pelajaran.
Jika hasil belajar siswa pada siklus I akan dibandingkan dengan
nilai ulangan harian siswa, maka pada siklus I terjadi peningkatan
sebanyak 20 %dari 18 siswa yang mengikuti proses pembelajaran
berhasil menguasai ≥70% materi pelajaran. Pada siklus I, memang terjadi
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, tetapi belum mencapai
indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.
Ada beberapa aspek yang menjadi fokus perbaikan dalam
pelaksanaan tindakan siklus II sesuai dengan hasil refleksi siklus I agar
memperoleh hasil yang maksimal. Perbaikan – perbaikan yang
dirumuskan pada refleksi siklus I ternyata memberikan hasil yang
34
maksimal. Hasil observasi pada pembelajaran siklus II, diperoleh data
bahwa aktivitas guru sudah mencapai taraf maksimal dalam
melaksanakan 8 indikator yang telah ditetapkan dengan kualifikasi sangat
baik (SB) dan aktivitas belajar siswa juga sudah mencapai 9 indikator
yang terlaksana dengan kualifikasi sangat baik (SB) dan 1 indikator
dengan kualifikasi baik (B) dari 10 indikator yang telah ditetapkan.
Aktivitas guru dan siswa sudah mencapai tahap maksimal yang tentunya
akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Hasil tes siklus II
menunjukkan bahwa 82 % dari 18 siswa yang mengikuti proses
pembelajaran berhasil menguasai ≥70% materi pelajaran. Artinya, bahwa
pada siklus II terjadi peningkatan dari siklus I, yakni 2,5%. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II menggambarkan bahwa aktivitas dan hasil
belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang
ditetapkan. Oleh karena itu, penelitian sudah mencapai tahap
keberhasilan. Keberhasilan tindakan pada siklus II ini tidak lepas dari
besarnya keterlibatan siswa dalam mencari, menemukan, dan menggali
pengetahuannya sendiri.
35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan uraian pada BAB IV, maka penulis akan
memberikan kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran dengan penerapan
metode diskusi adalah suatu proses pembelajaran yang efektif digunakan dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Selain itu pula, siswa akan
memperoleh kebermaknaan dalam belajar yang berdampak pada pencapaian
hasil belajar yang maksimal. Hal ini sudah terbukti bahwa dengan penerapan
metode diskusi, aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Penddidikan Agama dan Budi Pekerti tentang asmaul husna Kelas IV di SDN1
Semiring meningkat secara signifikan.
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat diajukan
antara lain:
1. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan agar semakin meningkatkan
pembinaan kepada guru-guru terutama guru Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti, karena ia mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih
rumit dari guru pelajaran umum. Diharapkan dari pembinaan tersebut
semakin baik pelayanan yang diberikan guru kepada siswa.
2. Guru PAI Selalu membuka diri dengan wawasan baru untuk meningkatkan
profesionalisme. Salah satunya dengan mengembangkan metode dan
strategi yang digunakan, sehingga penggunaan strategi dan metode yang
inovatif membuat siswa tidak merasa bosan. Tidak hanya itu, kemampuan
meyiapkan perangkat pembelajaran juga perlu ditingkatkan Seperti Modul
Ajara (MA), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Buku Catatan Harian, Buku
Bimbingan Konseling Islami, dll. Bila persiapan telah matang, mengajar
tidak akan terkesan seadanya dan mendapatkan hasil yang maksimal. Semua
itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar yang
diperoleh siswa.
36
3. Kepada peserta didik Tahun Pelajaran 2022/2023, hendaknya semakin
meningkatkan semangat belajarnya dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas
pendidikan yang tersedia baik di sekolah atau di rumah, dan melatih dirilah
untuk meneladani asmaul husna
4. Mengingat penelitian tindakan yang telah dilakukan ini masih terdapat
kekurangan, oleh sebab itu sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih lanjut
sehingga dapat melengkapi kekurangan yang ada pada penelitian sekarang.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ermi, Netti. "Penggunaan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar materi
perubahan sosial pada siswa kelas XII SMA Negeri 4 Pekanbaru." Sorot 10.2
(2015): 155-168.
ERMI, Netti. Penggunaan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar materi
perubahan sosial pada siswa kelas XII SMA Negeri 4 Pekanbaru. Sorot, 2015,
10.2: 155-168.
Harianti, Deasy. (2008). Metode Jitu Meningkatkan Daya Ingat, Jakarta: Tangga
Pustaka
Mabruri Pudyas Salim .Jumlah Asmaul Husna Ada 99, Berikut Pengertian, Daftar,
dan Artinya. (2022)
38
LAMPIRAN-LAMPIRAN
MODUL-1
Jenjang Sekolah : SD
Fase :B
Alokasi Waktu : 1 pertemuan(3x35 menit).
Kompetensi Awal : 1...Peserta didik dapat membaca tulisan arab
2.Peserta didik mengenal sebagian asmaul husna
Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan arti Asmaul husna al-Mālik, al- Azīz, al-Quddūs, as-Salām dan
al Mu’min
2. Membuat karya berupa kaligrafi al-Mālik, al-Azīz, al-Quddūs, as-
39
Salām dan al-Mu’min beserta artinya secara berkelompok.
3. Membiasakan sikap suka menahan diri, mandiri,cinta kebersihan, menjaga
lisan, dan hidup tertib.
4. Meyakini adanya Allahyang Maha raja, Maha mulia, Maha suci, Maha
menyelamatkan dan Maha Pemberi Keamanan
B.Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
5. Menjelaskan arti Asmaulhusna al-Mālik, al- Azīz, al-Quddūs, as-Salām dan
al-Mu’min.
6. Kemahiran Menghafal Asmaulhusna al-Mālik, al- Azīz dan al-Quddūs,
as-Salām dan al- Mu’min.
7. Keterampilan Membuat karya berupa kaligrafi al-Mālik, al-Azīz,al-
Quddūs, as-Salām dan al-Mu’min.
8. Memberikan contoh perilaku terpuji untuk meneladani asmaul husna
C.Pemahaman Bermakna
40
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.
2. Peserta didik dalam tiap kelompok diberi materi yang
berbeda,satu kelompok mendaapt satu asmaul husna beserta
artinya dan penjelasannya.
3. Masing-masing kelompok secara bergiliran menjelaskan
asmaul husna sesuai materi yang dia terima,di lanjutkan dengan
diskusi.
4. Guru mengevaluasi proses kegiatan pembelajaran dan memberi
penjelasan ulang tentang materi Asmaulhusna dan artinya.
Peserta didik secara berkelompok membuat kaligrafi Asmaulhusna dan
artinya secara berkelompok. Kegiatan Penutup (25 menit)
1. Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang asmaul husna dan artinya.
2. Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas
baik secara individu maupun kelompok pada peserta didik.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan motivasi dan ditutup dengan
doa
F.Asesmen
15. Penilaian sikap
Penilaian sikap berupa observasi,observasi dilakukan saat proses
pembelajaran,baik dari segi tingkah lakunya maupun keaktifannya
16. Penilaian Pengetahuan
Peserta didik diminta mengerjakan 10 soal
pilihan ganda 3.Penilaian keterampilan
Peserta didik dapat membuat karya kaligrafi asmaul husna
G.Pengayaan dan Remidial
1. Kegiatan
remedial:
41
Peserta didik yang belum mencapai target,maka guru melakukan
pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dan
memberikan tugas tambahan untuk memperbaiki hasil
belajarnya.
2.Kegiatan pengayaan:
H. Glosarium
a. Asmaul husna artinya nama-nama Allah yang baik,mengenal asmaul
husna adalah salah satu cara mengenal Allah.
b. Al malik artinya Maha Raja
c. Al Aziz artinya Maha Mulia
d. Al Quddus artinya Maha Suci
e. Al Salam artinya Maha Menyelamatkan
f. Al Mukmin artinya Maha Memelihara Keamanan
I. Daftar Pustaka
LAMPIRAN
Penilain sikap
Mengamati peserta didik dalam proses pembelajaran baik tingkah laku
maupun keaktifannya.
42
Rubrik penilaian
Penilaian Pengetahuan
43
yang disebut ….
.a.asmaul husna
b.al quran
c.al quddus
d.al fatihah
5. Allah adalah dzat yang maha Suci dari segala kekurangan,hal ini
menunjukkan bahwa Allah memiliki asmaul husna . . .
a. al quddus
b. al-malik
c. as salam
d. al mukmin
6.Mengapa kita harus memahami asmaul husna?
e. untuk menambah kepandaian
f. untuk menambah kekayaan
g. untuk menambah kemuliaan
h. untuk menambah keimanan
44
8.Allah adalah dzat Yang Maha mengatur segala urusan
makhluknya,karena Allah memiliki asmaul husna . .
a. al malik
b. al quddus
c. al aziz
d. al mukmin
9.Allah adalah dzat Yang Maha Menyelamatkan,ini menunjukkan bahwa
Allah memiliki asmaul husna. . .
b. al quddus
c. al aziz
d. as salam
e. al mukmin
10.Andi selalu berhati-hari dalam berbicara,hal ini menunjukkan
bahwa Andi meneladani asmaul husna.. .
a.as salam
b. al aziz
c. al malik
d. al mukmin
kunci jawaban
1 b 1
2 a 1
3 b 1
4 b 1
5 a 1
6 d 1
7 a 1
8 a 1
9 c 1
10 a 1
45
Penilaian Keterampilan
Mengetahui,
Situbondo, Juli 2022
46
Modul Ajar (MA) -2
Informasi Umum
Jenjang Sekolah : SD
Kelas :B
47
Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan arti Asmaulhusna al-Mālik, al- Azīz, al-Quddūs, as-Salām dan al
Mu’min.
2. Membuat karya berupa kaligrafi al-Mālik, al-Azīz, al-Quddūs, as-Salām dan al-
Mu’min beserta artinya secara berkelompok.
3. Membiasakan sikap suka menahan diri, mandiri, cinta kebersihan, menjaga lisan,
dan hidup tertib.
4. Meyakini adanya Allah yang Maha raja, Maha mulia, Maha suci,
Mahamenyelamatkan dan Maha Pemberi keamanan
C. Pemahaman Bermakna
Menunjukkan perilaku bisa menahan diri,mandiri,cinta
kebersihan,menjaga lisan dan hidup tertib
D. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang dimaksud berakhlak?
2. Mengapa kita harus berakhlak asmaul husna?
E. Kegiatan Pembelajaran
48
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
2. Membaca doa yang dipimpin oleh salah satu siswa
3. Guru menanyakan keadaan atau kabar peserta didik dan mengabsen
kehadiran peserta didik
4. Peserta didik menyanyikan satu lagu wajib nasional dan
guru menekankan pentingnya rasa nasionalisme kemudian
dilanjutkan membaca 3 atau 4 surah pendek.
5. Guru menanyakan kembali materi yang sudah di sampaikan
sebelumnya yakni tentang penjelasan asmaul husna.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dalam pembelajaran
49
1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi tentang akhlak terpuji
untuk meneladani asmaul husna.
F. Asesmen
1. Penilaian sikap
Penilaian sikap berupa observasi,observasi dilakukan saat proses
pembelajaran,baik dari segi tingkah lakunya maupun keaktifannya
2. Penilaian Pengetahuan
Peserta didik diminta mengerjakan 10 soal uraian
1. Kegiatan remedial:
Peserta didik yang belum mencapai target,maka guru melakukan
pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dan
memberikan tugas tambahan untuk memperbaiki hasil belajarnya.
2. Kegiatan pengayaan:
Peserta didik yang kemampuannya lebih dari yang lain maka guru
memberikan pengayaan yang lebih menantang terhadap materi yang
telah dipelajari.
50
H. Glosarium
Menahan diri : menjaga diri agar tidak terlibat dalam perkara orang lain
dan sebagainya.
Mandiri : kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri dan
tidak tergantung kepada orang lain
Cinta kebersihan: menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari kotoran,
seperti debu, sampahdan bau yang tidak sedap.
Menjaga lisan : tidak berbicara atau berucap kecuali dengan baik,
menjauhi perkataan buruk dan kotor, menggossip (ghibah), fitnah dan adu
domba.
Hidup tertib: serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap sesuatu peraturan tata
tertib.
I. Daftar Pustaka
Faozan, Ahmad dan Jamaluddin. (2021). Buku Panduan Guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas 1V.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.
Penilain sikap
51
Rubrik penilaian
0-59
Penilaian Pengetahuan
52
9. Mengapa kita dianjurkan hidup mandiri?
10. Menggunakan lisan untuk berdzikir menasehati kebaikan dan
membaca Al-Quran serta menjauhkan diri dari fitnah dan ghibah
berarti meneladani Asmaul Husna
no Kunci jawaban skor
1 Menjaga kebersihan 1-4
2 Bersikap rendah hati,tidak sombong,tidak 1-4
semena-mena,dan tidak angkuh dengan
kekuasaan yang bersifat semu dan sementara
3 Menjaga kebersihan diri dan 1-4
lingkungan,menjaga hati agar terhindar dari
sifat tercela
4 Hidup tertib 1-4
5 Supaya mendapat pahala,memjadi manusia 1-4
beruntung dan berbudi pekerti luhur
6 Allah yang mengatur segala urusan 1-4
makhluknya
7 Menahan diri dari amarahnya karena dia 1-4
sadar apa yang sudah terjadid padanya sudah
di atur oleh Allah
8 Al-malik,al-aziz,al-quddus,as-salam,al- 1-4
mukmin
9 Karena dengan mandiri kita akan menjadi 1-4
orang mulia sebagai bentuk untuk
meneladani asmaul husna al-aziz
10 As salam 1-4
Kriteria skor:
1. Jika mampu menjawab namun sangat tidak sesuai dengan jawaban yang benar
53
2. Jika mampu menjawab namun masih ada lebih dari dua kesalahan dari jawaban
yang benar
3. Jika mampu menjawab namun masih ada satu kesalahan dari jawaban yang benar
4. Jika mampu menjawab sesuai dengan jawaban yang
Skor Maksimal
54
mengikuti KBM
2 Peserta didik
memperhatikan penjelasan
guru
7 Peserta didik
menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru
55
berikut:
Aktif A 10-16
LAMPPIRAN WAWANCARA
56
wawancara Pedoman Lampiran 1.1 Lembar Pedoman Wawancara
a
Wawacar PEDOMAN WAWANCARA GURU
a
PRA PENELITIAN
Daftar
Cocok KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS
(Check
X
list)
Narasumber :
………………………..
Mata Pelajaran :
………………………..
Tanggal :
………………………..
Topik Pembahasan :
………………………..
57
10. Apakah siswa bersungguh-sungguh
dalam mengikuti pembelajaran ?
11. Apakah siswa aktif mengerjakan tugas ?
12. Apakah siswa aktif dan berani dalam
mengkomunikasikan hasil tugas ?
13. Bagaimana keaktifan siswa dalam
bekerjasama dengan kelompok ?
14. Berapa banyak siswa yang aktif dalam
membantu temannya yang mengalami
kesulitan ?
Langkah-langkah apa saja yang anda
lakukan untuk meningkatkan
keaktifan belajar siswa?
LAMPIRAN ANGKET
58
3 Apakah minat siswa
untuk belajar asmaul
husna itu tinggi?
4 Apakah waktu yang
digunakan
Untuk belajar asmaul
husna itu cukup?
59