You are on page 1of 16

1.

IZHAR
•1. Hukum Tajwid Izhar dan Huruf Izhar
•Hukum bacaan izhar memiliki arti yaitu terang atau jelas. Izhar juga dibaca apabila terdapat tanwin atau nun mati yang
bertemu dengan huruf-huruf izhar atau halqi.
•Huruf-huruf izhar yaitu seperti . ‫ا ح خ ع غ ه‬Dan ketika salah satu dari huruf tersebut bertemu dengan ‫( ـًـٍـ‬tanwin) atau
( ‫ ن‬nun mati), maka ketika dibaca harus terang atau jelas.

Nun mati bertemu dengan huruf Izhar Tanwinbertemu dengan huruf Izhar
2.IDGHAM
•Idgham Bigunnah
•Hukum bacaan idgham bigunnah diartikan sebagai idgham bigunnah apabila tanwin atau nun mati bertemu dengan
huruf-huruf idgham bigunnah seperti . ‫ و‬,‫ م‬,‫ ن‬,‫ي‬
•Idgham memiliki arti yaitu meleburkan atau memasukkan, sedangkan bigunnah memiliki arti yaitu dengan dengung.
Maka dari itu, arti dari idgham bigunnah yaitu meleburkan atau memasukkan tanwin maupun nun mati ke salah satu dari
huruf-huruf idgham bigunnah yang iikuti dengan dengung.
•Tata cara dalam membacakan hukum tajwid idgham bigunnah ini yaitu :
•Harus memasukkan bacaan dari nun mati maupun tanwin kedalam huruf yang selanjutnya.
•Harus menahan bacaannya dalam 2 ketukan.
•Harus mengengungkan bacaan tersebut dengan cara yaitu rongga hidung akan menahan dengungan tersebut.

Nun mati bertemu dengan huruf Idgham Tanwin mati bertemu dengan huruf Idgham
2.IDGHAM
•Idgham Bilagunnah
•Hukum bacaan dari idgham bilagunnah memiliki arti yaitu apabila tanwin maupun nun mati bertemu dengan huruf ‫ل‬
atau . ‫ر‬Dimana kata idgham bermakna yaitu memasukkan, dan sementara itu bilagunnah memiliki arti dengan tidak
adanya dengung.
•Maka dari itu, Idgham bilagunnah yaitu memasukkan suatu bacaan nun mati maupun tanwin ke dalam huruf yang
selanjutnya tanpa diikuti dengan dengung.
•Tata cara dalam membacakan hukum tajwid idgham bilagunnah ini yaitu :
•Bunyi dari bacaan tanwin atau nun mati harus dimasukkan ke huruf idgham bilagunnah.
•Dalam membacakan nya juga harus memendekkan suara tanpa adanya dengung dengan panjangnya yaitu satu harkat
atau setengah alif.
•Tanwin atau nun mati apabila bertemu dengan idgham bilagunnah wajib pada dua kalimat.
.

Nun mati bertemu huruf Idgham BILAGUNAH Tanwin bertemu huruf Idgham BILAGUNAH
3.IKHFA
•Secara bahasa, ikhfa memiliki arti yaitu menyamarkan atau menutupi. Sedangkan, secara istilahnya yaitu menyamarkan
tanwin atau nun mati dikarenakan timbulnya suara dengungan ketika bertemu dengan salah satu dari huruf ikhfa yang
terdiri dari 15 huruf.
•Huruf-huruf ikhfa yaitu sebagai berikut : . ‫ ك‬,‫ ق‬,‫ ف‬,‫ ظ‬,‫ ط‬,‫ض‬,‫ ص‬,‫ ش‬,‫ س‬,‫ ز‬,‫ ذ‬,‫ د‬,‫ ج‬,‫ ث‬,‫ت‬Suatu bacaan yang dikategotikan
menjadi ikhfa yaitu apabila tanwin atau nun mati bertemu dengan huruf ikhfa seperti pada yang dituliskan di atas.
•Dan hukum bacaan ikhfa ini terbagi atas 3 kelompok, seperti ikhfa sugra atau ikhfa ab’ad, ikhfa kubra atau ikhfa aqrab,
dan juga ikhfa ausat atau ikhfa wusta.

•Ikhfa Kubra atau Ikhfa Aqrab


•Tajwid ikhfa kubra atau ikhfa aqrab disebut apabila tanwin atau nun mati bertemu dengan huruf-huruf ikhfa yang
jaraknya lebih dekat dengan pengeluaran khuruf dari hijaiyyah-nya dengan makhraj huruf nun. Dan huruf ikhfa dari ikhfa
kubra ini yaitu sebagai berikut . ‫ ط‬,‫ د‬,‫ت‬
•Suara yang dikeluarkan dari ikhfa kubra atau ikhfa aqrab ini mendekati dengan bunyi ‘n’, dan juga suaranya berdengung
dan kemudian akan ditahan dalam 2 ketukan
Nun mati bertemu huruf Ikhfa Tanwin bertemu huruf Ikhfa
3.IKHFA
• Ikhfa Sugra atau ikhfa Ab’ad
•Tajwid ikhfa sugra atau ikhfa ab’ad ini disebut apabila tanwin atau nun mati bertemu dengan huruf ikhfa yang jaraknya
lebih jauh dengan pengeluaran huruf hijaiiyah-nya dari huruf nun. Dan huruf ikhfa dari ikhfa sugra ini yaitu sebagai
berikut . ‫ ك‬,‫ق‬
•Suara yang dikeluarkan dari ikhfa sugra atau ikhfa Ab’ad ini berdengung dengan ukuran yang pendek. Dan bacaan ini juga
pada umumnya mengarah ke bunyi ‘ng’

Nun Mati bertemu huruf Idgham Ikhfa Tanwin bertemu huruf Idgham Ikhfa

Nun mati bertemu huruf Ikhfa


3.IKHFA
• Ikhfa Wusta atau Ikhfa Ausat
•Tajwid Ikhfa wusta atau ikhfa ausat disebut ketika tanwin atau nun mati bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang
jaraknya tidak jauh dan juga tidak dekat dari makhrajnya huruf nun. Suara dari bacaan ikhfa ini juga mengarah pada
bunyi ‘n – ng’, sementara itu huruf fa mengarah pada bunyi ‘m – f’.
•Dan huruf ikhfa wusta tersebut terdiri dari huruf seperti berikut . ‫ ف‬, ‫ ظ‬, ‫ ز‬, ‫ ض‬, ‫ ص‬, ‫ ش‬, ‫ س‬, ‫ ذ‬, ‫ ج‬, ‫ث‬
Nun Mati bertemu huruf Ikhfa Tanwin bertemu huruf Ikhfa
4.IQLAB
•Secara bahasa, Iqlab disebut juga dengan berpindahnya suatu hal dari tempat asalnya. Sedangkan, diliat dari istilahnya
iqlab memiliki arti yaitu menggantikan atau mengubah huruf tanwin dan nun mati menjadi bunyi mim mati, dan
kemudian dapat disembunyikan pada huruf ba yang telah berbaris dan diikuti dengan dengungan.
•Dan huruf iqlab hanya terdiri daru huruj saja yaitu huruf . ‫ب‬Yang disebabkan bertukarnya bacaan dari nun mati dan
tanwin yang menjadi bunyi mim mati yaitu apabila bertemu dengan huruf ba, yaitu :
•Susahnya untuk menetapkan bunyi dengung ke dalam tanwin ataupun nun mati yang diikuti dengan dua bibir yang
tertutup.
•Cara pengeluaran huruf hijaiyah berbeda apabila huruf ba tersebut pengeluarannya pada dua bibir. Dan sedangkan huruf
tanwin maupun nun pengeluarannya terdapat pada ujung lidah. Maka bunyi dari tanwin atau nun sukun tersebut
digantikan dengan mim yang diikuti dengan dengungan.

Nun Mati bertemu huruf Iqlab

Tanwin bertemu huruf Iqlab


5.QALQOLAH
Qalqalah secara bahasa diartikan memantul atau getaran.
Sedanngkan pengertian Qalqalah menurut istilah adalah memantulkan suara ketika membaca kalimat (lafaz) yang
hurufnya berharakat Sukun asli atau bisa juga Sukun karena waqaf atau diwaqafkan.
Adapun huruf bacaan Qalqalah ada lima yaitu Qaf (‫ )ق‬, Tho’ (‫ )ط‬, Ba’ (‫ )ب‬, Jim (‫ )ج‬, dan Dal (‫)د‬.
Dengan demikian, hukum Qalqalah berlaku ketika ada huruf-huruf Qalqalah yang berharakat Sukun, atau huruf-huruf
Qalqalah yang berharakat fathah, kasrah ataupun dhammah yang dibaca Sukun sebab waqaf. (berhenti di akhir kalimat)

•1. Qalqalah Sugra (Qalqalah kecil) •2. Qalqalah Kubra (Qalqalah besar)
•Hukum Qalqalah Sugra berlaku apabila ada huruf •Hukum Qalqalah Kubro berlaku apabila ada huruf Qalqalah
Qalqalah yang terletak pada pertengahan kalimat yang terletak pada akhir kalimat (kata) dimana hurufnya tidak
(kata) dimana hurufnya wajib berharakat Sukun. wajib berharakat Sukun (bisa fathah, kasrah, dhammah maupun
Sedangkan cara membacanya yaitu dengan tanwin) karena letaknya yang ada di akhir, tetapi dibaca waqof.
memantulkan tidak terlalu kuat. Adapun contoh Cara membacanya adalah dengan memantulkan dengan lebih
bacaan Qalqalah Sugra adalah : kuat dibanding Qalqalah Sugra. Adapun contoh bacaan Qalqalah
Kubra adalah
•:
6.MAD
•Dalam ilmu tajwid, terdapat beberapa hukum bacaan, salah satunya adalah hukum bacaan mad. Secara bahasa, mad
berarti memanjangkan atau tambah, yakni memanjangkan suara huruf yang wajib dipanjangkan
•Ada tiga macam huruf mad yaitu wawu ( ,) ‫و‬ya’ ( ,) ‫ي‬dan alif ( .) ‫ا‬Ketentuannya adalah apabila wawu ( ) ‫و‬jatuh setelah
dhammah, ya’( ) ‫ي‬jatuh setelah kasrah, dan alif ( ) ‫ا‬jatuh setelah fathah
•Terdapat macam-macam mad, yaitu sebagai berikut.

•1. Mad Thabi’i


•Mad thabi’i berarti mad biasa atau mad asli. Cara membacanya adalah dipanjangkan kira-kira satu alif atau dua harakat.
•Contoh hukum bacaan mad thabi’i adalah sebagai berikut.

•2. Mad Wajib Muttashil


•Mad wajib muttashil adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi apabila ada mad thabi’i atau mad
asli bertemu dengan huruf hamzah ( ) ‫ء‬yang berharakat fathah, dhummah ataupun kasrah dalam satu kata (bersambung).
•Cara membacanya adalah dipanjangkan menjadi dua setengah alif atau sama dengan empat sampai lima harakat
(ketukan).
6.MAD
•3. Mad Jaiz Munfashil
•Mad jaiz munfashil adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi apabila ada mad thabi’i atau mad
asli bertemu dengan huruf hamzah ( )‫ء‬yang tidak berada dalam satu kata atau masing-masing berada dalam kata yang
berlainan.
•Cara membacanya adalah dipanjangkan menjadu dua setengah alif atau sama dengan empat sampai lima harakat
(ketukan)

•4. Mad ‘Iwad


•Mad ‘iwad adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi karena adanya penggantian tanwin fathah
atau fathatain ( )‫ﹱ‬menjadi fathah karena diwaqafkan.
•Cara membacanya adalah dipanjangkan satu alif atau dua harakat (ketukan).
6.MAD
•5. Mad Layyin
•Mad layyin adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi karena ada wawu mati atau ya’ mati jatuh
sesudah huruf berharakat fathah dan bertemu huruf hidup yang diwaqafkan.
•Cara membacanya adalah lunak dan dipanjangkan satu alif atau dua harakat, dua alif atau empat harakat, tiga alif atau
enam harakat.

•6. Mad ‘Arid Lissukun


•Mad ‘arid lissukun adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi apabila mad thabi’i yang bertemu
dengan huruf yang dimatikan karena waqaf.
•Cara membacanya boleh dipanjangkan sampai tiga alif atau enam harakat, dan ini yang lebih utama, atau dipanjangkan
satu alif atau dua harakat, dua alif atau empat harakat saja.
6.MAD
•7. Mad Shilah
•Mad shilah adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi apabila terdapat ha’ dhamir berharakat
dhammah maupun kasrah, terletak di akhir kata, tidak dibaca waqaf, tidak dibaca sambung dengan huruf berikutnya dan
sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup bukan mad.
•Ada dua macam mad shilah yaitu mad silah qashirah dan mad shilah thawilah.

•Mad shilah qashirah adalah apabila ada ha’ dhamir berharakat dhammah maupun kasrah, terletak di akhir kalimat, tidak
dibaca waqaf, tidak dibaca sambung dengan huruf berikutnya, dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup
bukan mad, sedangkan huruf sesudahnya bukan huruf hamzah. Cara membacanya adalah dipanjangkan satu alif atau dua
harakat. Contoh hukum bacaan mad silah qashirah adalah sebagai berikut

•Mad shilah thawilah adalah apabila ada ha’ dhamir berharakat dhammah maupun kasrah, terletak di akhir kalimat, tidak
dibaca waqaf, tidak dibaca sambung dengan huruf berikutnya dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup
bukan mad, sedangkan huruf sesudahnya adalah huruf hamzah. Cara membacanya adalah dipanjangkan dua setengah
alif atau lima harakat. Contoh hukum bacaan mad thawilah adalah sebagai berikut
6.MAD
•8. Mad Badal
•Mad badal adalah adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi karena ada huruf mad (alif, wau atau
ya’) dan hamzah terkumpul dalam suatu kalimat sedangkan huruf hamzah mendahului huruf mad.
•Cara membacanya adalah dipanjangkan satu alif atau dua harakat. Contoh hukum bacaan mad badal adalah sebagai
berikut

•9. Mad Tamkin


•Mad tamkin adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi karena ada dua ya’ dalam satu kalimat, ya’
pertama bertasydid dan ya’ kedua sukun.
•Cara membacanya adalah dengan memantapkan bunyi ya’ yang bertasydid dengan ditekan dan ditahan dua harakat.
•Contoh hukum bacaan mad tamkin terdapat dalam surat Al Maun ayat 1 sebagai berikut
6.MAD
•10. Mad Farqi
•Mad farqi adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi karena adanya bacaan yang berfungsi untuk
membedakan kalimat istifham atau pertanyaan dan khabar atau keterangan.
•Cara membacanya adalah dipanjangkan tiga alif atau enam harakat dengan tujuan untuk membedakan antara kalimat
tanya dan bukan kalimat tanya.
•Contoh hukum bacaan mad farqi terdapat dalam surat Al An’am ayat 143 sebagai berikut.

•11. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi


•Mad lazim mukhaffaf kilmi adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi karena huruf mad bertemu
sukun asli dalam satu kalimat dan tidak terletak di akhir kata.
•Cara membacanya adalah dpanjangkan tiga alif atau enam harakat.
•Contoh hukum bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi terdapat dalam surat Yunus 51 sebagai berikut.
6.MAD
•12. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
•Mad lazim mutsaqqal kilmi adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi karena mad bertemu tasydid
dalam satu kalimat.
•Cara membacanya adalah dipanjangkan tiga alif atau enam harakat kemudian disambung dengan ditasydidkan dan tetap
memperhatikan huruf rangkap yang ditandai dengan tasydid setelah mad.
•Contoh hukum bacaan mad lazim mutsaqqal kilmi terdapat dalam surat Al Fatihah ayat 7 sebagai berikut.

•13. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi


•Mad lazim mukhaffaf harfi adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi karena huruf mad bertemu
sukun pada potongan huruf di awal surat Al Qur’an yang terdiri dari satu kata atau lebih.
•Huruf-huruf yang dimaksud adalah kha, ya’, tha’, ha’, dan ro’.
•Cara membacanya adalah dipanjangkan dan diringankan satu alif atau dua harakat seperti halnya hukum bacaan mad
thabi’i, kecuali huruf alif yang harus dibaca dengan nama hurufnya dan tidak dipanjangkan.
•Contoh hukum bacaan mad lazim mukhaffaf harfi terdapat dalam surat Thaha ayat 1 sebagai berikut
6.MAD
•14. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
•Mad lazim mutsaqqal harfi adalah salah satu hukum mad far’i dalam ilmu tajwid yang terjadi karena huruf mad bertemu
sukun yang dibaca idgham dalam huruf.
•Pengertian lain, mad thabi’i yang bertemu dengan sukun asli (bukan karena waqaf) pada salah satu huruf hijaiyah yang
bertasydid yaitu huruf nun, qaf, shod, ‘ain, sin, lam, kaf, dan mim.Cara membacanya adalah dipanjangkan tiga alif atau
enam harakat.
•Contoh hukum bacaan mad lazim mutsaqqal harfi adalah sebagai berikut

•15. Mad Lazim Musyabba’ Harfi


•Mad lazim musyabba’ harfi adalah huruf yang wajib dipanjangkan bacaannya dan setelah mad terdapat huruf mati yang
tidak diidghamkan atau ditasydidkan.
•Cara membacanya adalah dipanjangkan tiga alif atau enam harakat.
•Contoh hukum bacaan mad lazim musyabba’ harfi terdapat dalam surat Ali ‘Imran ayat 1 sebagai berikut

You might also like