You are on page 1of 38

KERANGKA ACUAN

PROGAM PROMKES PUSKESMAS


1. PENDAHULUAN

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi , juga merupakan
karunia tuhan oleh karena itu perlu dijaga dan dipelihara kwalitasnya. Promosi kesehatan
sangat efektif untuk memelihara dan meningkatan kesehatan . fakot lingkungan dan
lingkungan mempunyai peran sangat dominan dalam peningakaan kualitas kesehatan.
Hal-hal tersebut merupakan bidang garapan promosi kesehatan.
Masalah perilaku menyangkut kebiasaan , budaya dan masalah-masalah lain yan tidak
mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat
untuk hidup sehat , perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat,
dan untuk itu diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan . sementara itu promosi
kesehatan telah ditetapkan sebagai salah satu progam unggulan, sehingga perlu digarap
secara sungguh-sungguh dengan dukungan Sumber daya yang memadai. Sementara itu
pertauran dan perundangan yang ada memberikan landasan hukum yang cukup kuat
terhadap penyelenggaraan promosi kesehatan. Dalam progam Promkes harus tetap
mengacu pada visi misi dan tata nilai puskesmas perawatan kibang budi jaya agar
terwujudnya masyarakat sehat dan berdaing saing.
2. LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu (AKI) diindonesia masih tinggi, menurut data SDKI tahun 2002-
2003 sebesar 307 pper 100.000 kelahiran hidup demikian pula angka kematian bayi juga
masih cukup tnggi yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup. Sehubungan dengan hal itu maka
pelayanan kesehatan dimasyarakat perlu teru ditingkatkan baik bersifat kuratif maupun
promotif dan preventif serta rehabilitatif. Hal ini sejalan dengan misi departemen
kesehatan yaitu menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat memelihara
dan meningkatkan kesehatanya. Proses pemberdayaan tersebut dialukan dari, oleh, dan
untuk dan bersama masyarakat artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui
kelompok-kelompok potensial dimasyarakat bahkan semua komponen
masyarakat.Gambaran pelaksanaan progam promosi kesehatan secara garis besar adalah
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatanya sehingga dapat mengindentifikasi masalah kesehatanya, mencarikan solusi
serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga derajat kesehatannya semakin
meningkat. Dalam upaya memperoleh umpan balik tetap mengacu kepada visi dan misi
Puskesmas Perawatan Mampu Poned terwujudnya masyarakat sehat dan mengacu kepada
tata nilai puskesmas yaitu tepat, akurat, komunikatif, aman, dan prima dalam pelayanan
dan pelaksanaan kegiatan.

3. TUJUAN
a. Umum
Agar masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai
bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi, baik masalah-masalah
kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam secara mandiri,
disamping itu petugas kesehatan puskesmas diharapkan mampu menjadi teladan bagi
pasien dan masyarakat untuk melakukan PHBS.
b. Khusus
- Mempengaruhi masyarakat untuk menerima dan memelihara gaya hidup yang sehat
dan positif.
- Mempengaruhi masyarakat untuk menerima dan memelihara kebiasaan makan
makanan dengan kandungan gizi yang optimal. Mempengaruhi masyarakat untuk
berhenti merokok.
- Mempengaruhi masyarakat untuk mengurangi/menurunkan/ menghilangkan
penyalahgunaan obat dan alkohol.
- Membantu masyarakat untuk terbiasa mengatasi stress yang dialami dalam
kehidupannya.
- Mengajarkan masyarakat mengenai kemampuan P3K.
- Mengajarkan masyarakat mengenai penyakit umum dan penyakit yang berhubungan
dengan pekerjaannya serta bagaimana mencegah serta meminimalisasi akibatnya.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN PROGAM PROMKES


NO JENIS KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN
1 Posyandu bayi dan balita Setiap 1 bulan sekali
2 Penyuluhan / Promosi KB Maret, April atau sesuai posyandu ibu
hamil
3 Pendekatan Keluarga Sehat Mei dan Juni
4 Penyuluhan pencegahan 1 tahun sekali atau setiap ada kunjungan
penularan TB, Pneumoni pasien
5 Penyuluhan PTM 1 tahun sekali pada bulan maret
6 Penyuluhan PHBS Maret dan Desember
7 Penyuluhan Imunisasi Februari , Maret,April, Mei, Juni
8 Penyuluhan DBD Oktober,
9 Penyuluhan ABAT September
10 Penyuluhan Kesehatan Ibu Setiap 1 bulan sekali
dan anak
11 Penyuluhan Kesgilut Januari,Februari,Maret,April
12 Penyuluhan Kespro Februari ,Maret,mei,
13 Pembinaan Kader Agustus

5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan menggunakan jadwal rencana program Promosi
Kesehatan dan stategi kegiatan yang harus dilakukan oleh petugas Promosi Kesehatan.

6. SASARAN
Masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Kibang Budi jaya yang terdiri dari individu ,
keluarga, karyawan, pelajar, kelompok atau golongan, serta masyarakat umum lainya

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal Pelaksanaan Terlampir

8. TATA NILAI
C : CEPAT (Cepat dalam mengambil keputusan)
A : AKURAT ( Aku5rat dalam memberikan pengobatan )
K : KOMUNIKATIF ( komunikatif dalam memberikan informasi)
A :AMAN (aman dalam bertindak berdasarkan prinsip keselamatan kerja dan
menceritakan rasa aman bagi pasien)
P : PRIMA ( Memberikan pelayanan secara Prima dengan Senyum Sapa dan salam)

9. PERAN LINTAS PROGAM DAN LINTAS SEKTOR


1. Lintas Progam terkait
KIA :Berperan dalam memberikan data bayi , balita dan ibu hamil
GIZI :Berperan dalam memberikan data sasaran bayi, balita dengan gizi buruk
KESLING :Berperan dalam memberikan data tentang kesehatan lingkungan diwilayah
kerja puskesmas kibang budi jaya
P2P :Berperan dalam memberikan data sasaran Diare, TBC, Kusta, DBD dan
malaria
2. lintas sektor
a) TK/PAUD : Berperan dalam memberikan data anak didik yang ada di TK/Paud
b) SD : Berperan dalam memberikan data siswa/siwi yang ada disekolah
c) SMP : Berperan dalam memberikan data siswa/siswi yang ada disekolah
d) SMA : Berperan dalam memberikan data siswa/siswi yang ada disekolah
e) Kepala Tiyuh dan Masyarakat berperan dalam menyediakan sarana dan prasarana
kegiatan Promkes yang ada pada tiyuh masing-masing , serta memberikan persetujuan
dalam pelaksanaan kegiatan dan menggerakan masyarakat sasaran untuk setiap
kegiatan

KEGIATAN PROGAM
KEGIATAN POSYANDU BAYI DAN BALITA

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka mendukung dan mencapai target millennium development goals
(Mdg’s) dimana hampir 70% goals yang ditetapkan dalam kegiatannya adalah
ditujukan untuk peningkatan dan percepatan kesehatan ibu dan anak serta
pemberdayaan perempuan, maka untuk itu seluruh pilar kelembagaan kemasyarakatan
yang bergerak dibidang kesehatan dan pemberdayaan perempuan serta pemberdayaan
masyarakat diharapkan mendapat perhatian lebih luas dan serius untuk kita
laksanakan. Untuk itu salah satu pilar upaya yang perlu dikembangkan adalah
kegiatan Posyandu.
B. LATAR BELAKANG
Pos pelayanan terpadu (Posyandu) adalah salah satu wujud peran serta aktif
masyarakat dalam pembangunan. Keberadaan Posyandu sudah menjadi kebutuhan
dan hal yang penting ditengah masyarakat. Karena Posyandu selain berfungsi sebagai
wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan ketrampilan dari petugas
kepada masyarakat, juga untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar terutama
yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA. Kegiatan Posyandu
adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat dan tumbuh sebagai asset masyarakat local
serta menjadi modal social yang sangat berperan dalam pembangunan kesehatan.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
a) Mempercepat penurunan Angka kematian bayi, anak dan angka kelahiran.
b) Untuk mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS).
c) Agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain
yang menunggu, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
d) Agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan lengkap pada waktu dan
tempat yang sama.
2. TUJUAN KHUSUS
a) Pemantauan status pertumbuhan balita.
b) Pelayanan gizi ibu hamil, bayi, balita, WUS dan PUS.
c) Pelayanan pencegahan terhadap penyakit baik menular maupun tidak menular.
d) Pelayanan pengobatan penyakit.
e) Pelayanan dan penyuluhan kontrasepsi.
f) Pelayanan kesehatan ibu hamil, WUS dan PUS.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita melalui kegiatan:
a) Penimbangan rutin setiap bulan
b) Pemantauan dan pelayanan gizi
c) Pencegahan terhadap penyakit
d) Penyuluhan dan pelayanan KB
2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur melalui
kegiatan:
a) Pelayanan gizi
b) Pencegahan terhadap penyakit
c) Pengobatan penyakit
d) Peyuluhan KB dan penyuluhan kesehatan.
Di dalam pelaksanaan posyandu terdapat system pengaturan 5 meja.
1) Meja 1 Pendaftaran
2) Meja 2 Penimbangan bayi dan balita
3) Meja 3 Pengisian KMS
4) Meja 4 Penyuluhan meliputi penyuluhan kesehatan secara perorangan,
pelayanan oralit, Vitamin A dosis tinggi, pemberian PMT.
5) Meja 5 Pelayanan Kesehatan
Meliputi pemeriksaan ibu hamil bersama pendampingan kader, Pelayanan KB,
dan Pelayanan Kesehatan.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan di MEJA 1
1. Pendaftaran Balita
a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita
b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang.
Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di
KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat
penimbangan.
c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau
KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap,
nama anak dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS,
kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.
Kegiatan di MEJA 2
 Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada
secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam
KMS.
 Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja
pencatatan.
Kegiatan di MEJA 3
 Buka KMS balita yang bersangkutan.
 Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.
 Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.
 Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
 Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai
ingatan ibunya.
 Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan
bulan lahir anak dan catat.
Kegiatan di MEJA 4
Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur dan
hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan.
Kegiatan di MEJA 5
kegiatan pelayanan kesehatan, imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin
dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas
F. SASARAN
1. Bayi dan Balita
2. Orang Tua Bayi dan Balita
3. Masyarakat
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU BALITA
Jadwal pelaksanaan posyandu balita dilaksanakan tiap 1 bulan sekali di masing-
masing desa.
H. EVALUASI KEGIATAN
- Terlaksanannya konsep 5 meja dengan benar
- Terpantaunya keadaan fisik balita sesuai tumbuh kembang
- Terpantau grafik perkembangan berat badan balita sesuai tumbuh kembang
- Status nutrisi pada balita terdokumentasi dengan benar
- Terlaksananya peran dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama
yang berkaitan dengan penurunan angka kematian ibu dan balita
- Terbinanya kerjasama dengan tim pelayanan kesehatan lainnya dan kader dengan
tepat
I. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN
Bidan desa melaporkan hasil kegiatan posyandu balita setiap satu bulan sekali setelah
kegiatan posyandu balita.

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYULUHAN /PROMOSI KB
I. PENDAHULUAN
Penyuluhan KB / Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam
pelayanan keluarga berencana ( KB ) dan kesehatan reproduksi,dengan melakukan
konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis
kontrasepsi yang akan di gunakan sesuai pilihannya. Konseling yang baik juga akan
membantu klien dalam menggunakan kontrasepsinya lebih lama dan meningkatkan
keberhasilan KB.Konseling juga akan mempengaruhi interaksi antara petugas dan
klien karena dapat meningkatkan hubungan dan kepercayaan yang sudah ada.
II. LATAR BELAKANG
Klien membutuhkan penjelasan yang cukup dan tepat untuk menentukan
pilihan,dengan mendengarkan apa yang di sampaikan klien berarti petugas belajar
mendengarkan informasi apa saja yang di butuhkan oleh setiap klien.
III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Mengubah pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat mengacu pada Pedoman KB
dan sesuai dengan resiko/masalah KB.
Tujuan Khusus :
1. Memberikan informasi yang baik dan benar kepada klien.
2. Menghindari pemberian informasi yang berlebihan.
3. Membahas metode yang di ingini klien.
4. Membantu klien untuk mengerti dan mengingat.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
- Penyuluhan
- Diskusi
V. CARA MELAKSANAAN KEGIATAN
- Memberikan penjelasan kepada calon akseptor tentang alat kontrasepsi antara
lain,macam macam alat kontrasepsi,keuntungan dan kerugian,cara pasang,waktu
pemakaian dan waktu pelepasan
- Memberikan kesempatan bertanya kepada akseptor
- Mempersihlakan akseptor memilih KB yang akan digunakannya/yang diinginkanya
- Membuat kesepakatan untuk waktu pemasangan alat kontrasepsi
- Pencatatan dan pelaporan kegiatan konseling KB
VI. SASARAN
- PUS , masyarakat, kelompok masyarakat
- PUS yang akan berKB.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan KB dilakukan pada bulan Maret , April atau disesuaikan
dengan posyandu ibu hamil
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi di lakukan oleh penanggung jawab program terhadap ketepatan
pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat persiapan dan pelaksanaan
kegiatan.Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan oleh penanggung jawab program
dan ditujukan kepada kepala puskesmas. Evaluasi kegiatan ini akan dilakukan dalam
bentuk postest dilakukan oleh penanggung jawab program
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab progam dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka melaksanakan Program Indonesia Sehat, Kementerian Kesehatan telah
menerbitkan “Pedoman Umum Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga”.Pedoman tersebut menyatakan bahwa pelaksana terdepan dari Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga adalah Pusat Kesehatan Masyarakat
( Puskesmas). Oleh karena itu, penerbitan Pedoman Umum Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga harus diikuti dengan penerbitan petunjuk teknisnya.
II. LATAR BELAKANG
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
perorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya Promotif dan
Preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Puskesmas bertanggungjawab atas satu wilayah administrasi
pemerintahan, yakni kecamatan atau bagian dari kecamatan.Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 juga menegaskan adanya dua fungsi Puskesmas
yaitu:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama, yakni kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama, yakni kegiatan dana atau serangkaian
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, dan memulihkan kesehatan perorangan.
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan
diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga . puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan didalam gedung melainkan juga keluar
gedung dengan mengunjungi keluarga – keluarga diwilayah kerjanya. Kunjungn
rumah ( keluarga) dilakukan secara terjadwal , rutin dengan memanfaatkan data dan
informasi dari profil kesehatan keluarga (prokesga)

III. TUJUAN
a. TujuanUmum
Pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan UKP dan UKM secara
berkesinambungan dengan target pendekatankeluarga
b. TujuanKhusus
a) Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan kesehatan
komprehensif , meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan kuratif
dan rehabilitatif dasar
b) Mendukung pencapaian standar pelayanan minimum ( SPM) kabupaten / kota dan
provinsi melalui peningkatan akses dan skrining kesehatan
c) Mendukung pelaksanaan JKN dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
menjadi peserta JKN
d) Mendukung tercapainya tujuan progam indonesia sehat dalam renstra
kementerian kesehatan tahun 2015 -2019
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a) Melakukan pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga menggunakan
prokesga oleh pembina keluarga ( dapat dibantu oleh kader kesehatan)
b) Membuat dan mengelola pangkalan data puskesmas oleh tenaga pengelola data
puskesmas
c) Menganalisa, merumuskan intervensi masalah esehatan dan menyusun rencana
puskesmas oleh pimpinan puskesmas
d) Melaksanakan kunjungan rumah dalam paya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif oleh peembina keluarga
e) Melaksanakan pelayanan kesehatan ( dalam dan luar gedung) melalui pendekatan
siklus hidup oleh tenaga kesehatan puskesmas
f) Melaksanakan sistem informasi dan pelaporan puskesmas oleh teanga pengelola
data puskesmas
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a) Melakukan inventarisasi data jumlah keluarga diwilayah kerja puskesmas kibng budi
jaya
b) Menyiapkan instrumen pendataan ( prokesga, pinkesga)
c) Menyiapkan petugas pendataan
d) Melakukan pembagian wilayah
e) Menetapkan jadwal kunjungan rumah
f) Melaksanakan kunjungan rumah
g) Melaksanakan pencatatan hasil wawancara dengan KK dan anggota rumah tangga
dalam prokesga
h) Menempelkan stiker pada jendela/ pintu depan rumah
VI. SASARAN
Seluruh jumlah kepala keluarga dan anggota keluarga (ibu hamil, Bayi dan Balita
Lansia dan masyarakat usia produktif ) didesa kibang tri jaya
VII. JADWAL PELAKSANAAN
Pendataan Keluarga Sehat dilakukan pada bulan Mei dan bulan Juni
VIII. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 6 bulan sekali
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab progam dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYULUHAN PENCEGAHAN DAN PENULARAN TB PARU

I. PENDAHULUAN
Di Indonesia salah satu penyakit yang ditakuti pada abad ke-19, TBC adalah
penyebab nomor 8 kematian anak usia 1 hingga 4 tahun pada tahun ’20- Berdasarkan data
dari WHO tahun 1993 didapatkan fakta bahwa sepertiga penduduk Bumi telah diserang
oleh penyakit TBC. Sekitar 8 juta orang dengan kematian 3 juta orang pertahun.
Diperkirakan dalam tahun 2002-2020 akan ada 1 miliar manusia terinfeksi, sekitar 5-10
persen berkembang menjadi penyakit dan 40 persen yang terkena penyakit berakhir
dengan kematiaan.
II. LATAR BELAKANG

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini masih belum
bisa dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta penduduk dunia
setiap tahunnya, dimana angka ini melebihi penyakit infeksi lainnya. Bahkan Indonesia
adalah negara terbesar ketiga dengan jumlah pasien TBC terbanyak di dunia, setelah Cina
dan India. Sulitnya memusnahkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis ini disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah munculnya bakteri yang
resisten terhadap obat yang digunakan. Karena itu, upaya penemuan obat baru terus
dilakukan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat menginformasikan dan
mengetahui tentang penyakit TBC sehingga dapat menjaga kesehatan dan
lingkungan sekitar.
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat mengetahui tentang penyakit tbc, cara penularan dan pengobatan
penyakit tbc
b. Masyarakat dapat lebih memperhatikan perilaku hidup bersih sehat
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Penyuluhan
b. Tanya Jawab

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pembukaan :
Memberi Salam
Menjelaskan tujuan Pembelajaran
Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
2. Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
3. Materi
- Pengertian TBC
- Proses penularan TBC
- Gejala – gejala TBC
- Cara Pencegahan TBC
- Pengobatan TBC
4. Evaluasi
- Meminta masyarakat menjelaskan atau menyebutkan kembali
- Pengertian TBC
- Gejala – gejala TBC
- Memberikan pujian atas keberhasilan ibu menjelaskan pertanyaan
dan memperbaiki kesalahan,serta menyimpulkan.
5. Penutup
Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam
VI. SASARAN
Seluruh Masyarakat di wilayah Kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Penyuluhan pencegahan penularan tb dilakukan sekali dalam setahun
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Masyarakat dapat memahami tentang penyakit tb paru , Proses penularan TBC, Gejala-
gejala TBC dan Pentingnya Pencegahan penyakit TBC
IX. PENCATATAN , PELAPORAN DAN EVALUASI
Kegiatan yang sudah dilaksanakan dicatat dan didokumentasikan serta dilaporkan kepada
kepala puskesmas kibang budi jaya

KERANGKA ACUAN
PENYULUHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
I. PENDAHULUAN
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di
mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO,
2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan akan
terus terjadi sebesar 15% ( 44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010
dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang
cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang. PTM dapat dicegah
dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet yang tidak sehat, kurang
aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan mengendalikan
faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.
Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi
faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor
risiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang
mempunyai faktor risiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM,
pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini
serta meningkatkan kualitas hidup.

II. LATAR BELAKANG


Penyuluhan kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. (Health promotion is the process of
enabling people to control over and improve their health). Proses pemberdayaan
tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses
pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di
masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat.penyuluhan kesehatan dilakukan
untuk meningkatkan derajat kesehatannya sehingga dapat mengidentifikasi masalah
kesehatannya, mencarikan solusi serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat
sehingga derajat kesehatannya semakin meningkat.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk merubah perilaku Masyarakat, Kelompok Masyarakat dan Individu dalam
bidang kesehatan.
2. TujuanKhusus
a) Tercapainya perubahan perilaku Masyarakat, Kelompok Masyarakat dan
Individu dalam membina dan memelihara perilaku hidup bersih dan sehat, dan
lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
b) Masyarakat dapat memahami tentang penyakit tidak menular dan mendukung
pelaksanaan pencegahan penyakit tidak menular secara aktif.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Penyuluhan dan sosialisasi penyakit tidak menular kepada masyarakat
- Menyusun Rencana kegiatan Penyuluhan dan sosialisasi penyakit tidak menular
kepada masyarakat
- Melaksanakan kegiatan Penyuluhan dan sosialisasi penyakit tidak menular kepada
masyarakat
- mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Penyuluhan dan sosialisasi penyakit tidak
menular kepada masyarakat

V. CARA MELAKSANAKAN KEGATAN


- Pembukaan :
Memberi Salam
Menjelaskan tujuan Penyuluhan
Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
- Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
- Materi
Pengertian penyakit tidak menular
Macam-macam penyakit tidak menular dan cara pencegahan serta
pemeliharaan kesehataan
Meminta masyarakat menjelaskan atau menyebutkan kembali serta
memberikan kesempatan untuk bertanya

- Penutup
Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam
VI. SASARAN
- Masyarakat
- Anggota keluarga yang beresiko memiliki riwayat penyakit tidak menular

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Penyuluhan PTM di laksanakan 1 kali dalam setahun pada bulan maret

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Masyarakat dapat memahami tentang penyakit tidak menular , cara Pencegahan serta
pemeliharaan kesehatan

IX. PENCATATAN , PELAPORAN DAN EVALUASI


Kegiatan yang sudah dilaksanakan dicatat dan didokumentasikan dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas kibang budi jaya

KERANGKA ACUAN
PENYULUHAN PHBS
I. PENDAHULUAN
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari oleh untuk dan bersama
masyarakat ,agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumberdaya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat
didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Banyak masalah
kesehatan di negeri kita indonesia, termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB)
yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB
Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat
seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci
tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air tidak sehat dan lain-lain.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan prilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu /kelompok
dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperang aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

II. LATAR BELAKANG


Gambaran pelaksanaan program kegiatan oleh Seleksi Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, secara
garis besar adalah Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya sehingga dapat mengidentifikasi masalah
kesehatannya, mencarikan solusi serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat
sehingga derajat kesehatannya semakin meningkat. Adapun gambaran kegiatan yang
dilakukan Penyuluhan PrilakuHidupBersihdanSehat ( PHBS).

III. TUJUAN
1. Umum
Memberikan informasi atau pengetahuan kepada masyarakat , anggota keluarga
dan siswa sekolah tentang perilaku hidup bersih dan sehat

2. Khusus
- Dengan adanya Penyuluhan PHBS diharapkan Pengetahuan Peserta Didik, anggota
keluarga dan masyarakat meningkat.
- Dengan adanya Penyuluhan PHBS Diharapkan Peserta Didik disekolah,
masyarakat dan anggota keluarga mengetahui cara hidup Bersih dan Sehat baik itu
dilingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah.

3. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Penyuluhan
- Tanya Jawab

4. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


- Perkenalkan diri
- Mengemukakan maksud dan tujuan
- Menjelaskan Point-point penyuluhan
- Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak membosankan
Selingi dengan humor yang segar.
- Mengunakan bahasa yang sederhana dan di megerti
- Ciptakan suasana yang santai (rileks), pancinglah pendengar agar turut
berpartisipasi.
- Jawab setiap pertanyaan jujur dan menyakinkan
- Sediakan waktu untuk tanya jawab
- Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
- Tutuplah penyuluhan dengan mengucapkan terimakasih

5. SASARAN
- Peserta Didik disekolah
- Anggota Keluarga
- Masyarakat

6. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAAN


Kegiatan Penyuluhan PHBS dilakukan pada bulan maret dan bulan desember

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYULUHAN IMUNISASI

I. PENDAHULUAN
Penyuluhan imunisasi adalah suatu kegiatan memberi pengetahuan yang
dilakukan dengan cara menyampaikan pesan kepada masyarakat, kelompok, atau
individu dengan harapan setelah adanya pesan tersebut masyarakat / kelompok /
individu dapat memperoleh pengetahuan, mengerti dan memahami tentang imunisasi.

II. LATAR BELAKANG


Salah satu faktor penting yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
adalah faktor perilaku masyarakat itu sendiri terhadap kesehatan yang meliputi aspek
pengetahuan, sikap, maupun tindakan. Merupakan suatu kenyataan bahwa salah satu
penyebab rendahnya cakupan program-program kesehatan adalah oleh karena masih
rendahnya kesadaran masyarakat terhadap norma-norma hidup sehat. Usaha yang
dilakukan oleh petugas puskesmas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,
mendorong ke arah sikap positif dan mau melakukan cara-cara hidup sehat seperti
yang kita kehendaki ialah dengan memberikan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan ini
dapat diberikan kepada sasaran secara langsung (ibu-ibu balita) maupun sasaran tidak
langsung (kader, kepaladesa, dll). Setiap penyuluhan hendaknya mengetahui
perubahan perilaku apa yang dikehendaki, bagaimana tingkat pengetahuan sasaran
yang akan diberi penyuluhan dan metode apa yang dipilih. Karena penyuluhan akan
berjalan dengan efektif dan efisien jika kita menggunakan teknik penyuluhan yang
benar serta memilih pesan-pesan yang tepat sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
pengalaman sasaran.Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa untuk membentuk
atau meningkatkan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup sehat dapat dilakukan
dengan cara memberikan penyuluhan, khususnya tentang imunisasi.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Adanya perubahan sikap dan perilaku masyarakat yang lebih baik terhadap
program imunisasi.
2. Tujuan khusus
a) Setelah dilakukan penyuluhan imunisasi sasaran mengerti pengertian
imunisasi rutin dan imunisasi lanjutan
b) Setelah dilakukan penyuluhan imunisasi sasaran mengerti macam-macam
imunisasi.
c) Setelah dilakukan penyuluhan imunisasi sasaran mengerti efek samping
Imunisasi
d) Setelah dilakukan penyuluhan imunisasi sasaran mengerti fungsi imunisasi

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan penyuluhan imunisasi secara individu dan kelompok di posyandu bayi dan
balita yang berjumlah 11 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Mampu
Poned Kibang Budi Jaya.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


 Perkenalan diri
 Mengemukakan maksud dan tujuan
 Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak membosankan
 Pergunakan bahasa sederhana
 Ciptakan suasana santai,usahakan pendengar turut berpartisipasi
 Sediakan waktu untuk tanya jawab
 Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
 Bila ada bahan bacaan sebaiknya dibagikan setelah penyuluhan selesai
 Merapikan alat dan bahan
 Pelaporan

VI. SASARAN
1. Kader
2. Masyarakat
3. Ibu Balita

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Penyuluhan imunisasi dilaksanakan setiap 1 bulan sekali atau disesuaikan
dengan jadwal posyandu bayi dan balita

VIII. EVALUASI KEGIATAN


Evaluasi dilaksanakan setiap setelah melakukan kegiatan, dilakukan oleh
petugas dan dilaporkan hasilnya kepada Kepala Puskesmas Perawatan Mampu
Poned Kibang Budi Jaya

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Pencatatan dan pelaporan dilakukan tiap akhir kegiatan, dilakukan oleh
petugas dan dilaporkan hasilnya kepada Kepala Puskesmas Perawatan Mampu
Poned Kibang Budi Jaya

KERANGKA ACUAN
PENYULUHAN PENCEGAHAN DAN PENULARAN ISPA

I. PENDAHULUAN
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering
terjadi pada anak. Insidens menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode
per anak/tahun di Negara berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di negara
maju. Ini menunjukkan bahwa terdapat 156 juta episode baru di dunia per tahun
dimana 151 juta episode (96,7%) terjadi di Negara berkembang. Kasus terbanyak
terjadi di India (43 juta), China (21 juta) dan Pakistan (10 juta) dan Bangladesh,
Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta episode. Dari semua kasus yang terjadi di
masyarakat, 7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. Episode
batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun (Rudan et al
Bulletin WHO 2008). ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien
di Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%). (Kemkes RI, Pedoman
Pengendalian ISPA).

II. LATAR BELAKANG


ISPA masih merupakan masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya. Hal ini bisa dibuktikan bahwa penyakit
ISPA menduduki peringkat pertama 10 besar penyakit di Puskesmas Perawatan
Mampu Poned Kibang Budi Jaya tahun 2016. Penanganan ispa sesuai dengan tata
nilai puskesmas perawatan mampu poned kibang budi jaya CAKAP (cepat, akurat,
komunikatif, aman, prima).Cepat dalam penanganan pasien ispa,akurat dalam
pemeriksaan ispa,komunikatif dalam pemberian pengetahuan ispa kepada
masyarakat,aman dalam penanganan ispa,prima dalam pelayanan pasien ispa.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan upaya untuk menurunkan angka kesakitan ISPA di wilayah kerja
Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya.
2. Tujuan Khusus
a. Petugas dapat mengetahui faktor-faktor penyebab tingginya angka kesakitan
ISPA di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya.
b. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang gejala dan pencegahan
penyakit ISPA
c. Petugas dapat mencari alternative pemecahan masalah, langkah-langkah
pemecahan masalah dan prioritas pemecahan masalah pada kasus ISPA di
wilayah kerja Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Penyuluhan Pencegahan penularan tentang Ispa

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


NO Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 2 menit Pembukaan 1.menjawab salam
1.memberi salam 2.mendengarkan dan
2.menjelaskan tujuan memperhatikan
pembelajaran
2. 7 menit Pelaksanaan Menyimak dan
Menjelaskan materi mendengarkan
penyuluhan secara berurutan
dan teratur materi
1.pengertian ispa
2.gejala ispa
3.penanganan ispa
3. 4 menit Evaluasi Bertanya dan
Meminta kepada ibu untuk menjawab pertanyaan
menjelaskan kembali atau
menyebutkan
1.pengertian ispa
2.tanda bahaya ispa
4. 2 menit Penutup Menjawab salam
Mengucapkan terima kasih
dan mengucapkan salam
VI. SASARAN :
1. Pasien penderita gangguan ISPA
2. Masyarakat

VII. JADWAL KEGIATAN


Pada saat pasien datang ke puskesmas perawatan mampu poned kibang budi jaya.

VIII. EVALUASI KEGIATAN


Kegiatan di evaluasi setiap 6 bulan sekali

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN DOKUMENTASI


1. Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan.
2. Dokumentasi penunjang dan foto kegiatan
KERANGKA ACUAN
PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

I. PENDAHULUAN
Kelompok usia remaja merupakan kelompok yang cukup besar, sekitar 23 % dari
seluruh populasi, sebagai generasi penerus, kelompok ini merupaka aset atau modal utama
sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Kelompok
remaja yang berkualitas memegang peranan penting didalam mencapai kelangsungan serta
keberhasilan Tujuan Pembangunan Nasional.

II. LATAR BELAKANG


Kesehatan reproduksi mendapat perhatian khusus secara global sejak
dikemukakannya isu tersebut dalam Konferensi Internasional tentang kependudukan dan
pembangunan Internasional Conference On Population and Development
( ICPD ) di Cairo, Mesir pada tahun 1994. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu
kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja. Pengertian sehat disini tidak semata- mata berarti bebas penyakit atau bebas dari
kecacatan namun juga sehat seara mental serta sosial kultural. Remaja seringkali
kekurangan informasi dasar mengenai kesehatan reproduksi, keterampilan menegoisasikan
hubungan seksual, dan akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang
terjangkau serta terjamin kerahasiaannya. Oleh karena itu, remaja perlu mengetahui
kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi
serta faktor yang ada di sekitarnya melalui penyuluhan kepada remaja yang ada di sekolah
terkhususnya sekolah SMP sebagai prsoses transisi dari anak ke dewasa. Dengan
informasi yang benr, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses reprduksinya. Pentingnya remaja sebagai aset masa
depan peradaban manusia ditunjukkan dengan adanya beberapa indikator yang ditetapkan
Persatuan Bangsa Bangsa sebaga Millenium Development Goals ( MDGs) yang terkait
lansung dengan remaja. Fakta yang menunjukkan bahwa saat ini remaja menghadapi
berbagai tantangan yaitu perilaku resiko, pengetahuan, dan akses terhadap informasi.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas remaja antara lain adalah
dengan memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.
III. TUJUAN
1. Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, remaja diharapkan mampu memahami pengetahuan
dasar kesehatan reproduksi pada remaja dan aspek yang terkandung di dalamnya.

2. Khusus
1) Mengenal sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang remaja)
2) Mengetahui cara menjaga kebersihan organ reproduksi remaja
3) Mengetahui penyakit menular seksual
4) Mengetahui pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
5) Mengetahui kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Penyuluhan
- Tanya Jawab
- Penutup

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a. Materi
1) Siistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang remaja)
2) Cara menjaga kebersihan organ reproduksi remaja
3) Penyakit menular seksual
4) Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
5) Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
b. Metode Pelaksanaan
Ceramah dan tanya jawab.

c. Tahapan Kegiatan
1) Koordinasi dengan kepala sekolah
2) Persiapan (undangan peserta)
3) Pelaksanaan
4) Laporan hasil pelaksanaan
VI. SASARAN
Seluruh siswa di Sekolah Menengah Pertama yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya

VII. JADWAL KEGIATAN


Kegiatan Penyuluhan ini dilaksanakan pada bulan Februari

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi kegiatan dilakukan pada saat persiapan proses dan akhir kegiatan, dengan
pelaporan pelaksanaan kegiatan.

IX. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Dilakukan pencatatan terhadap hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan. Dilakukan
pelaporan hasil analisis oleh penanggung jawab kegiatan kepada kepala Puskesmas.
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PEMBINAAN KADER

I. PENDAHULUAN
Kader kesehatan merupakan ujung tombak kegiatan kesehatan dimasyarakat yang
perlu pengembangan dan peningkatan kemampuan ketrampilan melalui pembinaan kader
secara rutin dan berkelanjutan.

II. LATAR BELAKANG


Peran kader kesehatan sangat penting bagi masyarakat dan bagi petugas dibidang
kesehatan . dimana kader juga sebagai perantara antara masyarakat dan petugas
kesehatan dalam hal membantu sosialisasi informasi terkini tentang kesehatan. Melihat
hal diatas kader sangat memerlukan pembinaan kader secara rutin dan berkelanjutan dan
menginformasikan hal-hal terkini tentang kesehatan secara benar, jelas, dan dapat
dipertanggung jawabkan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pengetuan dan ketrampilan kader serta informasi tentang kesehatan yang diberikan
dalam kegiatan posyandu dapat dilakukan dengan benar , jelas dan dapat
disosialisasikan dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Tujuan khusus
1. Kader dapat memahami informasi ilmu pengetahuan yang didapat
2. Kader dapat mensosialisasikan kembali tentang informasi yang didapat
3. Kader dapat membantu mengumpulkan laporan kegiatan yang telah dilakukan
4. Kader dapat saling menginformasikan masalah, pengetahuan dan pengalaman
kepada petugas kesehatan dan kader lain sehingga masalah dapat dicari solusi
dengan bermusyawarah dan mufakat

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Petugas kesehatan merapikan dan menyiapkan tempat serta memilih salah satu
kader untuk menjadi pembawa acara
2. Pembukaan oleh pembawa acara
3. Pengarahan dari petugas kesehatan
4. Pengarahan dari lintas sektor
5. Tanya jawab dan diskusi masalah / keluhan /informasi yang ada
6. Pengumpulan laporan rutin bulanan kegiatan posyandu, pendataan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


- Tanya jawab
- Diskusi
Pemaparan materi dengan LCD yaitu ceramah, demontrasi pembagian media promkes

VI. SASARAN
Kader Posyandu

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Kegiatan Pembinaan kader dilaksanakan pada bulan agustus

VIII. EVALUASI KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan setiap 6 bulan sekali

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab progam dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN/PEMBERIAN TABLET FE PADA REMAJA PUTERI

I. PENDAHULUAN

RPJMN 2015-2019 mencantumkan sasaran strategis pembangunan kesehatan untuk


menurunkan prevalensi kekurangan gizi pada balita dari 18,4% menjadi dibawah 15% dan
menurunkan prevalensi balita pendek dari 37% menjadi dibawah 32%. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Direktorat Bina Gizi memfokuskan pada upaya memperbaiki asupan zat
gizi makro dan mikro, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penerapan gizi
seimbang, pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan intervensi gizi berbasis
masyarakat

II. LATAR BELAKANG

Masa remaja adalah masa dimana manusia mengalami pertumbuhan yang pesat,
sehingga memerlukan asupan zat gizi yang seimbang. Selama ini, yang diperhatikan
hanyalah asupan zat gizi makro dan tidak memperhatikan zat gizi mikro. Padahal pada
kenyataannya banyak anak pada masa remaja mengalami anemia, yaitu kekurangan zat
gizi mikro berupa zat besi. Bila keadaan ini terus berlanjut, akan membuat remaja
mengalami masalah yang berakibat penurunan produktivitas remaja. Produktivitas remaja
yang terus menurun ini akan menyebabkan kualitas SDM yang ada ikut menurun. Secara
umum, juga akan mempengaruhi kualitas penerus bangsa ini .Oleh karena itu, pada tahun
2016 ini salah satu kegiatan program perbaikan dan peningkatan gizi masyarakat salah
satunya adalah Penyuluhan dan pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja Puteri
Diwilayah kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya

III. TUJUAN
Umum
1) Remaja Puteri mampu mengetahui pentingnya zat gizi Fe bagi kebutuhannya
2) Remaja Puteri dapat menerapkan apa yang ia ketahui dari penyuluhan,
sehingga angka penderita anemia menurun
Khusus
1) Menurunkan angka kejadian anemia pada remaja Puteri Menurunkan angka
kejadian kematian bayi dan Ibu
2) Menurunkan angka kejadian BBLR

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1) Penyuluhan tentang manfaat Tablet tambah darah
2) Pemberian Tablet Tambah Darah(Fe).

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


- Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan
- Memberikan Penyuluhan tentang Pentingnya Tablet tambah darah
- Tanya jawab
- Pembagian Tablet Tambah darah kepada Remaja Putri
- Penutup

VI. SASARAN
Ibu Hamil dan Remaja Putri dilingkungan sekolah wilayah kerja puskesmas
kibang budi jaya

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Penyuluhan dan Pemberian Tablet Tambah darah dilaksanakan pada
bulan juli

VIII. EVALUASI KEGIATAN


Evaluasi dilaksanakan setelah dilakukan kegiatan Penyuluhan

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh pelaksana daan penanggungjawab
progam dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENYULUHAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

I. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.Melalui
program dan kegiatannya,puskesmas berperan serta mewujudkan keberhasilan
pembangunan kesehatan Indonesia,khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
Program KIA termasuk satu dari program pokok puskesmas yang bertujuan untuk
memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA secara efektif dan
efisien.Keberhasilan program KIA menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan
Indonesia.

II. LATAR BELAKANG


Pentingnya kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu indikator kesehatan, ,maka
puskesmas Kiban Budi Jaya dan jaringannya menyelenggarakan berbagai upaya
kesehatan ibu dan anak baik yang bersifat promotif, preventif, maupun kuratif dan
rehabilitatif. Upaya tersebut berupa pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan anak,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan komplikasi kebidanan,
penanganan komplikasi neonatus.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan status kesehatan ibu dan anak.
b. Tujuan Khusus
a. Menurunkan kasus kesakitan dan kematian
b. Menurunkan kasus kesakitan dan kematian anak

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak
V. CARA MELAKSANAKANN EKGIATAN
1. Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Penyuluhan
3. Tanya Jawab

VI. SASARAN
Masyarakat diwilayah Kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya

VII. JADWAL PELAKSANAAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali atau pada saat posyandu ibu hamil

VIII. EVALUASI KEGIATAN


Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 6 bulan sekali

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh pelaksana daan penanggungjawab
progam dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.
KERANGKA ACUAN
PENYULUHAN RUMAH TANGGA SEHAT

I. PENDAHULUAN
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari oleh untuk dan bersama
masyarakat ,agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumberdaya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat
didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Banyak masalah
kesehatan di negeri kita indonesia, termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB)
yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB
Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat
seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci
tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air tidak sehat dan lain-lain.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan prilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu /kelompok
dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperang aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

II. LATAR BELAKANG


Progam pembinaan PHBS sudah berjalan sekitar 17 tahun, tetapi keberhasilannya
masih jauh dari harapan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007
menunjukkan bawha rumah tangga di indonesia yang mempraktikkan PHBS baru
mencapai 38,7%. Padahal Rencana Strategi (Renstra) Kementrian Kesehatan
menetapkan target pada tahun 2014 rumah tangga yang mempraktikkan PHBS adalah
70%. Hal ini menuntut peningkatan kinerja yang luar biasa dalam pembinaan PHBS.
(Dinkes Jombang, 2013)

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatnya PHBS ditatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan
tempat kerja, tatanan umum dan fasilitas kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1. Memperkuat gerakan dan peran serta masyarakat melalui PHBS ditatanan
rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja,tempat umum dan fasilitas
kesehatan.
2. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat ditatanan
rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan faslitas
kesehatan.
3. Terwujudnya kawasan sehat dengan meningkatkan PHBS pada semua tatanan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan pendataan, Penyuluhan, pemberdayaan dan penggerakan masyarakat,
pembinaan dan evaluasi kegiatan PHBS dengan mengacu pada 10 indikator PHBS
tatanan rumah tangga meliputi :
1. Persalinan ditolong oleh NAKES
2. Memberi bayi ASI ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dirumah seminggu sekali
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok didalam rumah

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


- Menjelaskan maksud dan tujuan
- Memberikan Penyuluhan
- Melakukan tanya jawab
- Penutup

VI. SASARAN
Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara
keluarga yaitu : pasangan usia subur, ibu hamil atau ibu menyusui, anak dan
remaja, usia lanjut dan pengasuh anak.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Penyuluhan Rumah Tangga Sehat dilaksanakan pada bulan september

VIII. EVALUASI KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan setiap 6 bulan sekali

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab progam dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas

You might also like