Professional Documents
Culture Documents
CPMK:
Mata kuliah Komunikasi Pendidikan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan
kemampuan untuk menganalisis hubungan dan kontribusi ilmu komunikasi kepada
pembelajaran serta menerapkannya Teknik public speaking untuk pembelajaran.
1
membuat CV dan mengirimkan kepada dosen. Lalu, dosen mengumpulkan semua
CV mahasiswa dalam sebuah album. Album yang berisi CV mahasiswa ini
dibawa setiap kali perkuliahan. Kecuali dosen mampu mengenali potensi
mahasiswa tanpa harus membawa album dalam bentuk fisik. Data yang ada dalam
CV mahasiswa ini dijadikan dasar dalam pembagian kelompok.
2
6. Dosen mengobservasi aktivitas di dalam kelompok (group
discussion).
7. Setelah waktu pembahasan kasus di dalam kelompok selesai
maka dosen meminta mahasiswa menyampaikan
ide/gagasan/solusinya. Dosen meminta mahasiswa secara
individu (bukan atas nama kelompok). Jika mahasiswa yang
tampil memiliki ide/gagasan/solusi belum sesuai harapan
maka dosen meminta mahasiswa tersebut untuk berhenti dan
menyimak pendapat mahasiswa lain yang ditunjuk
berikutnya. Jika dosen meminta mahasiswa dari kelompok
berbeda maka telah tercipta “classroom discussion”. Dosen
juga membuka ruang kepada mahasiswa untuk saling
menanggapi (reciprocal).
8. Dosen memperhatikan durasi mahasiswa mempresentasikan
ide/gagasan/solusinya (IGAS). Jika waktu telah habis maka
presentasi dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
3 Perkuliahan 2 1. Dosen membuka perkuliahan dengan ringkas dan fokus
pada apersepsi.
2. Dosen mempersilakan mahasiswa untuk menyampaikan
IGASnya. Jika dirasa perlu, dosen bisa saja meminta
mahasiswa untuk kembali ke “group discussion” jika ada
IGAS yang kurang tepat.
3. Jika dalam dua minggu perkuliahan, belum semua
mahasiswa mendapat waktu presentasi maka dosen meminta
mahasiswa tersebut untuk merekam IGASnya. Tapi, sedapat
mungkin semua mahasiswa mendapat giliran berbicara.
4. Dosen dan mahasiswa melakukan refleksi proses dan
ketercapaian “outcome”.
Pencapaian Sub CPMK 5/CO 5 ini menerapkan metode “Team Based Project”. TBP
merupakan metode pembelajaran dari Model Pembelajaran “Project Based Learning”.
Oleh sebab itu, penerapan model ini melalui metode TBP disarankan untuk menerapkan
sintak atau langkah-langkah pembelajaran PjBL. Menurut Buck Institute of
Education/BIE (1999), sintak PjBL meliputi:
3
AKTIVITAS WAKTU
LANGKAH AKTIVITAS DOSEN
MAHASISWA
4
selama penyelesaian
proyek.
Operasional dalam Mata kuliah Komunikasi Pendidikan khususnya Sub CPMK 5/CO 5:
1. Pertemuan 1:
Dosen menjelaskan proyek yang akan dikerjakan terkait Sub CPMK 5 yaitu
mempraktikkan Teknik Dasar Komunikasi dan Public Speaking untuk presentasi
pembelajaran serta mempublikasikan videonya melalui media sosial. Dosen bisa
saja menentukan presentasi pembelajaran yang mana yang harus dikerjakan
mahasiswa apakah kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup atau
salah satu dari keterampilan belajar atau teknik humor, teknik reinforcement,
teknik ice breaker atau yang lainnya. Bedanya dengan mata kuliah micro atau peer
teaching adalah fokus yang diobservasi. Kalau dalam mata kuliah micro/peer
teaching fokus pada “didakdik metodik” (didakdik = prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan dalam penyampaian materi, metodik = cara mengajar) sedangkan
dalam mata kuliah Komunikasi Pendidikan fokus pada kualitas voice, verbal dan
visual pada saat mempraktikkan presentasi pembelajaran.
Pada pertemuan pertama, dosen juga menjelaskan standar dan kriteria penilaian
produk serta jadwal pengerjaan produk.
5
2. Pertemuan 2 – 5 (empat minggu).
Dosen memantau aktivitas mahasiswa dalam kelompok, mereviu perkembangan
proyek serta memberi penguatan agar produk dari proyek ini sesuai standar. Jika
dosen tidak memiliki waktu yang cukup untuk memonitor/mereviu/memberi
penguatan secara langsung kepada semua kelompok maka dosen bisa meminta
mahasiswa mendokumentasikan dalam bentuk video.
3. Pertemuan 6 (satu minggu).
Mahasiswa memaparkan/menyajikan/mempublikasikan hasil proyek dan
mahasiswa lain serta dosen memberi tanggapan. Mahasiswa merevisi proyek jika
diperlukan. Jika proses monitoring dan reviu berjalan efektif maka kemungkinan
revisi semakin kecil demikian sebaliknya.
Demikianlah contoh penerapan metode kasus dan TBP dalam pencapaian Sub CPMK/CO
pada mata kuliah Komunikasi Pendidikan. Semoga bermanfaat.