You are on page 1of 6

CARA MENERAPKAN METODE KASUS DALAM PERKULIAHAN

(Gagasan yang terbuka untuk dialog lebih lanjut)

Ditulis oleh Dr. Nofrion, M. Pd


Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran, LP3M, UNP
Assistant Professor at Bachelor of Geography Education

Mata Kuliah : Komunikasi Pendidikan


Bobot : 2 sks (1 T, 1 P)
Kelompok MK : MK Pilihan Kependidikan Program Studi (Elective Course)
Dosen : Dr. Nofrion, M. Pd

CPMK:
Mata kuliah Komunikasi Pendidikan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan
kemampuan untuk menganalisis hubungan dan kontribusi ilmu komunikasi kepada
pembelajaran serta menerapkannya Teknik public speaking untuk pembelajaran.

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CP-MK)


Menjelaskan RPS, Kontrak Perkuliahan, Kriteria Penilaian serta
M1 Posisi dan Urgensi Mata Kuliah Komunikasi Pendidikan dalam
pencapaian CPL.
M2 – M3 Menganalisis hubungan dan kontribusi komunikasi terhadap
Sub CPMK 1/CO 1 Pendidikan dan pembelajaran
M4 – M5 Memberi argumentasi perlunya pengembangan Bahasa, logika dan
Sub-CPMK 2/CO 2 komunikasi dalam Pendidikan dan pembelajaran
M6 - M7 Menelaah format interaksi dan kesantunan komunikasi dalam
Sub CPMK 3/CO 3 pembelajaran
M8 Mempraktikkan Teknik Voice, Verbal dan Visual
Sub CPMK 4/CO 4
M9 UJIAN TENGAH SEMESTER/UTS
Mempraktikkan Teknik Dasar Komunikasi dan Public Speaking
M10 – M 15
untuk presentasi pembelajaran serta mempublikasikan videonya
Sub CPMK 5/CO 5
melalui media sosial
M16 UJIAN AKHIR SEMESTER/UAS

A. Sub CPMK 1/CO 1 (dicapai dalam waktu dua minggu)

Menganalisis hubungan dan kontribusi komunikasi


terhadap Pendidikan dan pembelajaran.

Perkuliahan menerapkan metode kasus (case method). Salah satu syarat


penerapan metode kasus adalah dosen memiliki informasi yang memadai tentang
mahasiswa yang ada di kelasnya. Berdasarkan “good practice” dari Harvard
Bussiness School, cara yang dapat dilakukan adalah dengan meminta mahasiswa

1
membuat CV dan mengirimkan kepada dosen. Lalu, dosen mengumpulkan semua
CV mahasiswa dalam sebuah album. Album yang berisi CV mahasiswa ini
dibawa setiap kali perkuliahan. Kecuali dosen mampu mengenali potensi
mahasiswa tanpa harus membawa album dalam bentuk fisik. Data yang ada dalam
CV mahasiswa ini dijadikan dasar dalam pembagian kelompok.

Berikut dijelaskan tahapan pembelajaran dan uraian pengalaman belajar (learning


experiences) yang menerapkan Metode Kasus (Case Method).

No Waktu Aktivitas dan Pengalaman Belajar


1 Sebelum 1. Dosen menyiapkan bahan ajar yang diperlukan mahasiswa
perkuliahan untuk membahas kasus, merumuskan ide/gagasan/solusi
dan mencapai Sub CPMK/CO
2. Dosen menyiapkan kasus yang relevan dengan pencapaian
Sub CPMK/CO.
3. Mahasiswa secara mandiri (individual activity) mempelajari
bahan ajar/referensi yang telah disediakan dosen di
LMS/Elearning dan membuat ringkasan/kata kunci/pokok
materi.
2 Perkuliahan 1 1. Dosen membuka perkuliahan (orientasi, apersepsi,
motivasi).
2. Dosen membagi mahasiswa ke dalam kelompok (4 orang
per kelompok berdasarkan pertimbangan heterogenitas).
Data diambil dari CV mahasiswa yang dikumpulkan
sebelum perkuliahan. Agar menarik, dosen membuat daftar
nama kelompok pada kertas sticky note dan meminta
perwakilan mahasiswa mengambil satu kertas dan
membacakan nama-nama yang tertera di kertas tersebut
(student engagement).
3. Dosen menampilkan/membagikan “case”. Bentuk kasus
yang diberikan bisa dalam bentuk
video/foto/berita/artikel/esai/laporan/narasi dan lain-lain.
Kasus harus kontekstual dan nyata. Namun, bisa juga dalam
bentuk kasus rekaan untuk hal-hal tertentu asalkan tetap
mengacu pada pencapaian outcome.
4. Dosen menjelaskan kegiatan dalam kelompok dan aspek
yang dinilai yaitu partisipasi mahasiswa dalam
kelompok/kelas saat membahas kasus dan melahirkan
gagasan/solusi. Tidak ada ketua kelompok dan sebagainya.
Anggota kelompok berfungsi sebagai mitra dialog untuk
mengkonfirmasi ide/gagasan dan saling menguatkan serta
menunjukkan kepedulian.
5. Mahasiswa membahas kasus dalam kelompok. Durasi
pembahasan kasus diatur oleh dosen dengan memperhatikan
waktu yang tersedia.

2
6. Dosen mengobservasi aktivitas di dalam kelompok (group
discussion).
7. Setelah waktu pembahasan kasus di dalam kelompok selesai
maka dosen meminta mahasiswa menyampaikan
ide/gagasan/solusinya. Dosen meminta mahasiswa secara
individu (bukan atas nama kelompok). Jika mahasiswa yang
tampil memiliki ide/gagasan/solusi belum sesuai harapan
maka dosen meminta mahasiswa tersebut untuk berhenti dan
menyimak pendapat mahasiswa lain yang ditunjuk
berikutnya. Jika dosen meminta mahasiswa dari kelompok
berbeda maka telah tercipta “classroom discussion”. Dosen
juga membuka ruang kepada mahasiswa untuk saling
menanggapi (reciprocal).
8. Dosen memperhatikan durasi mahasiswa mempresentasikan
ide/gagasan/solusinya (IGAS). Jika waktu telah habis maka
presentasi dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
3 Perkuliahan 2 1. Dosen membuka perkuliahan dengan ringkas dan fokus
pada apersepsi.
2. Dosen mempersilakan mahasiswa untuk menyampaikan
IGASnya. Jika dirasa perlu, dosen bisa saja meminta
mahasiswa untuk kembali ke “group discussion” jika ada
IGAS yang kurang tepat.
3. Jika dalam dua minggu perkuliahan, belum semua
mahasiswa mendapat waktu presentasi maka dosen meminta
mahasiswa tersebut untuk merekam IGASnya. Tapi, sedapat
mungkin semua mahasiswa mendapat giliran berbicara.
4. Dosen dan mahasiswa melakukan refleksi proses dan
ketercapaian “outcome”.

B. Sub CPMK 5/CO 5: Dicapai dalam enam minggu.

Mempraktikkan Teknik Dasar Komunikasi dan Public Speaking


untuk presentasi pembelajaran serta mempublikasikan videonya
melalui media sosial

Pencapaian Sub CPMK 5/CO 5 ini menerapkan metode “Team Based Project”. TBP
merupakan metode pembelajaran dari Model Pembelajaran “Project Based Learning”.
Oleh sebab itu, penerapan model ini melalui metode TBP disarankan untuk menerapkan
sintak atau langkah-langkah pembelajaran PjBL. Menurut Buck Institute of
Education/BIE (1999), sintak PjBL meliputi:

3
AKTIVITAS WAKTU
LANGKAH AKTIVITAS DOSEN
MAHASISWA

Pertanyaan Dosen menyampaikan topik Mengajukan


Mendasar dan mengajukan pertanyaan pertanyaan mendasar
bagaimana cara memecahkan apa yang harus
masalah. dilakukan mahasiswa
terhadap topik/
pemecahan masalah.

Mendesain Dosen memastikan Berdiskusi menyusun


Perencanaan Produk mahasiswa dalam kelompok rencana pembuatan
memilih dan mengetahui proyek pemecahan
prosedur pembuatan masalah meliputi Pertemuan 1
proyek/produk yang akan pembagian tugas,
dihasilkan. persiapan alat, bahan,
media, sumber yang
dibutuhkan.

Menyusun Jadwal Mahasiswa dan dosen Menyusun jadwal


Pembuatan membuat kesepakatan penyelesaian proyek
tentang jadwal pembuatan dengan
proyek (tahapan-tahapan dan memperhatikan batas
pengumpulan). waktuyang telah
ditentukan bersama.

Memonitor Memantau kolaborasi Melakukan pembuatan


Keaktifan dan mahasiswa selama proyek sesuai jadwal,
Perkembangan Proyek melaksanakan proyek, mencatat setiap
memantau realisasi, mereviu tahapan, Pertemuan 2 - 5
dan memberi penguatan. mendiskusikan
masalah yang muncul

4
selama penyelesaian
proyek.

Menguji Hasil Dosen memandu diskusi Membahas kelayakan


tentang prototipe proyek, proyek yang telah
memantau keterlibatan dibuat dan membuat
peserta didik, mengukur laporan produk/ karya
ketercapaian standar. untuk dipaparkan
kepada orang lain.

Evaluasi Pengalaman Membimbing proses Memaparkan laporan.


Belajar pemaparan proyek, Mahasiswa yang lain
menanggapi hasil, memberikan
selanjutnya melakukan tanggapan, dan Pertemuan 6
merefleksi bersama dosen
menyimpulkan hasil
proyek.

Operasional dalam Mata kuliah Komunikasi Pendidikan khususnya Sub CPMK 5/CO 5:
1. Pertemuan 1:
Dosen menjelaskan proyek yang akan dikerjakan terkait Sub CPMK 5 yaitu
mempraktikkan Teknik Dasar Komunikasi dan Public Speaking untuk presentasi
pembelajaran serta mempublikasikan videonya melalui media sosial. Dosen bisa
saja menentukan presentasi pembelajaran yang mana yang harus dikerjakan
mahasiswa apakah kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup atau
salah satu dari keterampilan belajar atau teknik humor, teknik reinforcement,
teknik ice breaker atau yang lainnya. Bedanya dengan mata kuliah micro atau peer
teaching adalah fokus yang diobservasi. Kalau dalam mata kuliah micro/peer
teaching fokus pada “didakdik metodik” (didakdik = prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan dalam penyampaian materi, metodik = cara mengajar) sedangkan
dalam mata kuliah Komunikasi Pendidikan fokus pada kualitas voice, verbal dan
visual pada saat mempraktikkan presentasi pembelajaran.

Pada pertemuan pertama, dosen juga menjelaskan standar dan kriteria penilaian
produk serta jadwal pengerjaan produk.

5
2. Pertemuan 2 – 5 (empat minggu).
Dosen memantau aktivitas mahasiswa dalam kelompok, mereviu perkembangan
proyek serta memberi penguatan agar produk dari proyek ini sesuai standar. Jika
dosen tidak memiliki waktu yang cukup untuk memonitor/mereviu/memberi
penguatan secara langsung kepada semua kelompok maka dosen bisa meminta
mahasiswa mendokumentasikan dalam bentuk video.
3. Pertemuan 6 (satu minggu).
Mahasiswa memaparkan/menyajikan/mempublikasikan hasil proyek dan
mahasiswa lain serta dosen memberi tanggapan. Mahasiswa merevisi proyek jika
diperlukan. Jika proses monitoring dan reviu berjalan efektif maka kemungkinan
revisi semakin kecil demikian sebaliknya.

Demikianlah contoh penerapan metode kasus dan TBP dalam pencapaian Sub CPMK/CO
pada mata kuliah Komunikasi Pendidikan. Semoga bermanfaat.

Diskusi lebih lanjut:


Dr. Nofrion, M. Pd
Ponsel/WA : 0813 63 31 0550
Email. nofrion@fis.unp.ac.id
FB. Dion Sikumbang
IG. @sikumbangdion
www.publicspeakingpadang.com

You might also like