You are on page 1of 30

PENAGIHAN PAJAK

Pengertian Penagihan
Pajak

Dasar-Dasar Penagihan
Angguran dan Penundaan
Pembayaran
Tindakan Penagihan pajak:
1. Surat Tegoran
2. Surat Paksa
3. Penyitaan
4. Pelelangan
•Hak mendahulu Pajak
• Penagihan seketika dan sekaligus

•Pencegahan, Penyanderaan, dan gugatan


• Angsuran dan Penundaan Pembayaran
• Penghapusan Piutang pajak
PENGERTIAN PENAGIHAN PAJAK

Kewenangan yang dimiliki fiskus untuk menagih


utang pajak yang tidak dilunasi oleh
Penanggung Pajak yang dilakukan dengan
prosedur tertentu berdasarkan UU.
DASAR HUKUM
PENAGIHAN PAJAK

•UU No.28 Tahun 2007 sebagaimana telah


diubah terakhir (STDT) UU NOMOR 16
TAHUN 2009 MENGENAI KETENTUAN UMUM
dan TATA PERPAJAKAN (KUP)
• UU NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG
PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
STDT UU NOMOR 19 TAHUN 2000
Subyek
Subyek Penagihan Pasal 1dan
angkaObyek
(3) UU
Penagihan pajak dengan Surat Paksa
(PPSP) Penagihan
Penanggung Pajak :
✔ orang pribadi atau badan yang
bertanggung
jawab atas pembayaran pajak,
✔ termasuk wakil yang menjalankan hak dan
memenuhi kewajiban Wajib Pajak
✔ menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
4
OBJEK PENAGIHAN
Tidak dibayarnya UTANG PAJAK

Akan menjadi TUNGGAKAN PAJAK


Untuk menegakkan ketentuan UU pajak
dilakukan tindakan penagihan pajak.
UTANG PAJAK

PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR


TERMASUK SANKSI ADMINISTRASI
BERUPA BUNGA, DENDA ATAU
KENAIKAN YANG TERCANTUM DALAM
SURAT KETETAPAN PAJAK ATAU
SURAT SEJENISNYA BERDASARKAN
KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN

BIAYA PENAGIHAN PAJAK

1.PELAKSANAAN SURAT PAKSA.


2.SURAT PERINTAH PELAKSANAAN
PENYITAAN.
3.PENGUMUMAN LELANG
4.PEMBATALAN LELANG
5.JASA PENILAI
6.BIAYA LAINNYA SEHUBUNGAN DENGAN
PENAGIHAN
Penagihan pajak dibedakan
menjadi dua jenis:

– Penagihan Pajak Pasif, yaitu penagihan pajak yg dilakukan dengan


penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT), SK Pembetulan, SK Keberatan dan Putusan Banding
yang menyebabkan pajak terutang lebih besar. Jika dalam jangka
waktu 30 hari tidak dilunasi maka akan dilaksanakan:
– Penagihan Pajak Aktif, merupakan kelanjutan
penagihan pajak pasif dmn fiskus berperan aktif
sampai dengan tindakan sita dan lelang dengan
tahapan sebagai berikut:
• Surat Teguran.
• Penagihan Pajak Seketika Sekaligus.
• Surat Paksa.
• Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.
• Pelaksanaan Lelang.
PEJABAT PENAGIHAN PAJAK
Pejabat ditunjuk oleh:

Menteri Keuangan Gubernur/Bupati/Walikota

DJP DLM HAL INI : - KEPALA DINAS PENDAPATAN


- KEPALA KANTOR PELAYANAN PROPINSI ; ATAU
PAJAK - KEPALA DINAS PENDAPATAN
KABUPATEN/KOTA

Pajak Pusat Pajak Daerah


SURAT PAKSA
(Ps 7 PPSP jo PS.15 PMK NO 24/PMK.03/2008
dengan berkepala

“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

• Mempunyai kekuatan eksekutorial.


• Kedudukan hukum Surat Paksa = putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap.
a. nama WP/WP&PP
memuat b. dasar penagihan
c. besarnya utang pajak
d. perintah untuk membayar

Diterbitkan apabila:

• PP tidak melunasi utang pajak s/d tgl jatuh tempo & kepadanya telah diterbitkan ST
atau Surat Peringatan;
• Terhadap PP sudah dilaksanakan Penagihan seketika atau sekaligus atau
• PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan angsuran atau
penundaan pembayaran.
PENYITAAN
• Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak melunasi utang pajak setelah lewat 2x24 jam
setelah Surat Paksa diberitahukan.
• Oleh Jurusita Pajak dengan 2 (dua) orang saksi.
• Penyitaan dapat dilakukan, meskipun PP tidak hadir asalkan salah seorang saksi berasal dari
Pemda, dan BAPS ditandatangani oleh PP dan saksi-saksi

• Setiap penyitaan Jurusita Pajak membuat BAPS ditandatangani oleh Jurusita Pajak, PP, dan
saksi-saksi
• Dalam hal PP adalah badan maka BAPS ditandatangani oleh pengurus, kepala perwakilan,
kepala cabang, PP, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan
• Walaupun PP tidak hadir, penyitaan tetap dapat dilaksanakan
• Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat meskipun PP menolak
untuk tanda tangan.
• Salinan BAPS dapat ditempelkan pada barang bergerak/tidak bergerak yg disita atau ditempat
barang bergerak/tidak bergerak yg disita berada, ditempat umum
• Atas barang yg disita ditempel segel sita
TUJUAN PENYITAAN
• Tujuan penyitaan adalah memperoleh jaminan pelunasan
utang pajak dari Penanggung Pajak.
• Oleh karena itu, penyitaan dapat dilaksanakan tehadap
semua barang Penanggung Pajak, baik yang berada di
tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan
Penanggung Pajak, atau di tempat lain maupun yang
penguasaannya berada ditangan pihak lain.
• Yang dimaksud dengan penguasaan berada ditangan pihak
lain, misalnya disewakan atau dipinjamkan,
• sedang yang dimaksud dibebani dengan hak tanggungan
sebagai jaminan pelunasan utang tertentu, misalnya barang
yang dihipotekan, digadaikan, atau diagunkan.
Pasal 15 UU No. 19/ 1997 Dikecualikan
dari Penyitaan
1. Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yang
digunakan oleh PP dan keluarga yang menjadi
tanggungannya;
2. Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu
bulan beserta peralatan memasak yangb ada dirumah;
3. Perlengkapan PP yang bersifat dinas;
4. Buku-buku yang bertalian dengan jabatan atau pekerjaan
PP dan alat-alat yang dipergunakan ut pendidikan,
kebudayaan dan keilmuan;
5. Peralatan dalam keadaan baik yang masih digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan
jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp 20 juta;
6. Peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh PP dan
keluarga yg menjadi tanggungannya.
Penitipan Barang Sitaan

BARANG
SITAAN

Dititip
kan
Penanggung
Pajak

Kecuali
menurut Jurusita perlu disimpan

Kantor Tempat lain:


Pejabat Bank, Pegadaian
LELANG
Pengumuman lelang minimum 14 hari setelah pelaksanaan penyitaan

Pelaksanaan lelang minimum 14 hari setelah pengumuman lelang

Pengumuman lelang:
• Barang bergerak dilakukan sebanyak 1 kali
• Barang tidak bergerak dilakukan sebanyak 2 kali
• Nilai barang kurang dari Rp 20 juta tidak harus melalui media massa
• mengajukan pemintaan lelang.
• menghadiri pelaksanaan lelang:
- menentukan dilepasnya barang;
Pejabat - menandatangani Risalah Lelang.

• dan Jurusita pajak beserta keluarganya sanksi sesuai


dilarang membeli barang sitaan yg ketentuan yg
dilelang. berlaku.
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat 1, 2 dan 3 UU KUP ( UU NO 16 TAHUN 2000 stbdtd UU
NO. 28 TAHUN 2007

(1) Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak atas


barang-barang milik Penanggung Pajak.
(2) Meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa bunga, denda,
kenaikan, dan biaya penagihan pajak.
(3) Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu
lainnya, kecuali terhadap:
a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu penghukuman
untuk melelang suatu barang bergerak dan/atau barang tidak
bergerak;
b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
dimaksud; dan/atau
c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan
penyelesaian suatu warisan.

17
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat 3 A UU KUP NO. 28 TAHUN 2007

(3a) Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau


dilikuidasi maka kurator, likuidator, atau orang atau badan
yang ditugasi untuk melakukan pemberesan dilarang
membagikan harta Wajib Pajak dalam pailit, pembubaran atau
likuidasi kepada pemegang saham atau kreditur lainnya
sebelum menggunakan harta tersebut untuk membayar utang
pajak Wajib Pajak tersebut.

18
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
(Ps 20 KUP jo PS.6 PPSP JO.PS.13 PMK NO.24/PMK.03/2008
Tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada PP tanpa
menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari
semua jenis pajak, masa pajak, dan tahun pajak

Apabila
a. PP akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
b. PP memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan
atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukan di Indonesia;
c. Adanya tanda-tanda PP akan membubarkan badan usahanya, atau menggabungkan usahanya,
atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau
dikuasainya,atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
d. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau,
e. terjadi penyitaan atas barang PP oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan.

a. nama WP/ WP dan PP


Diterbitkan SPPSS oleh b. besarnya utang pajak
Pejabat sebelum Surat Paksa: c. perintah untuk membayar
d. saat pelunasan pajak
PENCEGAHAN

Main Menu
PROSEDUR PENCEGAHAN

USULAN USULAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN MENKEU
1 2

KPP/KP PBB DJP


3
5
4
7 3
6 2 1SURAT KPD
5 MENKEH
4
3
2
1
KMK TTG PENETAPAN PENCEGAHAN KMK
PP BEPERGIAN KE LN, SALINAN PENCEGAHAN
DIBERIKAN KPD:
1. MENKEH & HAM
2. DIRJEN PAJAK
3. DIR. P4
4. KAKANWIL
5. KPP
6. PP YBS
21
PENYANDERAAN
(PASAL 33 S.D. 36 UU PPSP)

pengekangan sementara waktu kebebasan


Penanggung Pajak dengan menempatkannya
di tempat tertentu
(Pasal 1 angka 21 uu PPSP)

Penanggung Pajak yg mempuyai utang pajak sekurang-kurangnya


sebesar Rp100 juta dan diragukan itikad baiknya

Jangka waktu penyanderaan paling lama 6 bulan, dpt


diperpanjang untuk selama-lamanya 6 bulan

22
PENYANDERAAN TDK BOLEH
DILAKSANAKAN

PENANGGUNG
PENANGGUNG PAJAK
PAJAK

BERIBADAH
BERIBADAH SIDANG
SIDANGRESMI
RESMI PEMILIHAN UMUM
PENGADILAN

PENCEGAHAN & PENYANDERAAN THD PENANGGUNG


PAJAK TDK MENGAKIBATKAN HAPUSNYA UTANG
PAJAK & TERHENTINYA PELAKSANAAN PENAGIHAN
PAJAK

23
PELUNASAN UTANG PAJAK
MELALUI PENGANGSURAN & PENUNDAAN

YANG
MEMBERIKAN
PENUNGGAK
PAJAK PUTUSAN
PENGANGSUR
WAJIB PAJAK AN
PENANGGUNG ATAU ATAS NAMA DIREKTUR
PAJAK PENUNDAAN
PEJABAT JENDERAL PAJAK

PENGANGSURAN ADALAH
1. PASAL 9 SUBJEK PELUNASAN HUTANG PAJAK
UNDANG-UNDANG YANG TERLIBAT DENGAN CARA MENYERAHKAN
NOMOR 28 TAHUN SEDIKIT DEMI SEDIKIT ATAU
2007 TENTANG KUP PEMBAYARAN TIDAK SEKALIGUS
2. PASAL 9 s.d. 12 DASAR HUKUM PENGANGSURAN DEFINISI
PERMENKEU NO. DAN
184/PMK.03/2007
PENUNDAAN PENUNDAAN ADALAH
3. PERDIRJEN PAJAK NO. PENANGGUHAN ATAU
KEP-38PJ.2008
MENGUNDURKAN UNTUK
SEMENTARA WAKTU
SYARAT & ALUR PELUNASAN HUTANG PAJAK
PROSES PENGANGSURAN &
PENUNDAAN
ALASAN PENGHAPUSAN PIUTANG
PAJAK
Daluarsa penagihan pajak tertangguh apabila:
1. Diterbitkan surat paksa
2. Ada pengakuan utang pajak dari WP baik
langsung maupun tidak langsung;
3. Diterbitkan SKPKB, SKPKBT;
4. Dilakukan penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan.

27
ALASAN PENGHAPUSAN PIUTANG
PAJAK
ALUR DAN JADWAL
PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK

Dasar Hukum :
UU No 19 Tahun 2000 ▪ UTANG PAJAK &
UU No 28 Tahun 2007 BIAYA
PP No 80 Tahun 2007 PENAGIHAN
Langsung,P PENCABUTA
PMK No 24/PMK.03/2008 os, ▪ PUTUSAN
Ekspedisi/k N
PENGADILAN
urir dgn SITA`
bukti kirim

LUNAS Barang
2X24 jam
SPMP/ Bergerak
7 SURAT 21
SKP hari hari
SP PENYITAA 14 HARI TDK 1X
TEGURAN
SKPKB N LUNAS
SKPKBT Jatuh tempo
▪ SPMP PENGUMUMA
▪ JURUSITA + 2 SAKSI
dll ▪ PARATE ▪ BAP SITA
N
EXECUTIE ▪ BRG BERGERAK & BRG TDK LELANG
▪ DIBERITAHUKAN ▪
BERGERAK
BRG YG DISITA DILARANG:
OLEH JURUSITA ✔ DIPINDAHTANGANKAN Barang Tdk
PAJAK ✔ DISEWAKAN 14 hari
✔ DIPINJAMKAN
Bergerak
▪ DIBUAT BAP SP ✔ DISEMBUNYIKAN 2X
✔ DIHILANGKAN
✔ DIRUSAK PELAKSANA
▪ PENYITAAN ATAS REK. BANK
& EFEK
AN
LELANG
PENYANDERA SYARAT:
PENGUMUMAN DI PENCEGAHA AN ▪ UTANG PAJAK ≥ Rp100 jt
MEDIA MASA N (Gazeling) ▪ DIRAGUKAN ITIKAD BAIK
JANGKA WAKTU:
6 BLN DPT DIPERPANJANG MAX 6 BLN
AKIBAT:
UTANG PAJAK TDK HAPUS & PENAGIHAN TETAP
DILAKSANAKAN 29
* KEP / IJIN MENKEU
TERIMA KASIH

You might also like