Professional Documents
Culture Documents
Httpsrepository - Its.ac - Id5490614114100076 Undergraduate20Theses - PDF 2
Httpsrepository - Its.ac - Id5490614114100076 Undergraduate20Theses - PDF 2
Dosen Pembimbing
Ahmad Nasirudin, S.T., M.Eng.
Dosen Pembimbing
Ahmad Nasirudin, S.T., M.Eng.
i
FINAL PROJECT – MN 141581
Supervisor
Ahmad Nasirudin, S.T., M.Eng.
ii
HALAMAN PERUNTUKAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianya Tugas Akhir ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu:
1. Bapak Ahmad Nasirudin, S.T., M.Eng. selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan
motivasinya selama pengerjaan dan penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. selaku kepala Departemen Teknik
Perkapalan FTK-ITS yang telah membantu dan memeberikan kesempatan dalam
pengerjaan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Hasanudin, S.T., M.T. selaku Kepala Laboratorium Desain Kapal Departemen
Teknik Perkapalan FTK ITS atas bantuannya selama pengerjaan Tugas Akhir ini dan atas
ijin pemakaian fasilitas laboratorium.
4. PT. Biro Klasifikasi Indonesia, PT. Daya Radar Utama, PT. Dok dan Perkapalan Kodja
Bahari dan PT. Adiluhung Saranasegara yang telah membantu dalam memberikan data
kapal penyeberangan.
5. Orang tua penulis, Papa Budi Wibowo dan Mama Lena, kakak penulis Carolina Elvi,
adik penulis Catharina Belinda Putri, dan seluruh saudara yang saya cintai, yang telah
menjadi motivasi bagi saya untuk menyelesaikan tugas akhir.
6. Vilencia yang secara khusus telah memberikan banyak dukungan, semangat, dan inspirasi
bagi saya selama pengerjaan tugas akhir hingga dapat terselesaikan dengan baik.
7. Hardika Gagah Lesana, Jovi imanuel, Salvatore Mahameru Haryo Gaharu dan teman-
teman SK family lainnya yang selalu menjadi sahabat yang memberikan dukungan bagi
penulis selama pengerjaan tugas akhir.
8. Riki Karitra Abadi, David Adriel, Joceline dan teman-teman Banana group lainnya yang
selalu menjadi sahabat yang memberikan dukungan bagi penulis selama pengerjaan tugas
akhir.
9. Dwi Andrey P, Agil F Daoed, Helmi Lukman, Nona theresia serta Teman-teman Teknik
Perkapalan ITS angkatan 2014 (P-54) lainnya dan teman-teman lain yang selalu
mendukung, mendoakan, dan membantu dalam menyelesaikan perkuliahan di Teknik
Perkapalan ITS.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhir kata semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Surabaya, 10 Januari 2018
vi
PEMODELAN EMPIRIS LIGHT WEIGHT TONNAGE (LWT) KAPAL
PENYEBERANGAN SEBAGAI RUMUS PENDEKATAN PADA TAHAP
CONCEPT DESIGN
Nama Mahasiswa : Christoforus Chandra Dewanto
NRP : 4114100076
Departemen / Fakultas : Teknik Perkapalan / Teknologi Kelautan
Dosen Pembimbing : Ahmad Nasirudin, S.T., M.Eng.
ABSTRAK
Beberapa tahun terakhir ini terdapat banyak kapal penyeberangan terutama yang didesain dan
dibangun di dalam negeri. Pada tahap concept design pada umumnya desainer menggunakan
metode parent ship design dalam menentukan ukuran utama yaitu dengan mengambil salah
satu contoh kapal referensi dengan spesifikasi yang mendekati owner requirement’s. Namun
hal ini akan menjadi kendala jika spesifikasi kapal yang ada tidak tersedia, sehingga desainer
harus dapat melakukan perhitungan awal terutama prediksi besarnya Lightweight (LWT).
Oleh karena itu dalam Tugas Akhir ini dilakukan pemodelan empiris untuk menghasilkan
rumus pendekatan untuk mendapatkan LWT khususnya kapal penyeberangan Ro-Ro single
ended berdasarkan requirement berupa kapasitas kendaraan (lanemeter) dan penumpang
ataupun Gross Tonnage (GT). Metode yang digunakan untuk menghasilkan rumus empiris ini
yaitu dengan melakukan analisis menggunakan metode regresi. Berdasarkan hasil regresi
terhadap data yang dikumpulkan diketahui bahwa besarnya LWT kapal berbanding lurus
secara linear baik terhadap kapasitas kendaraan (lanemeter) termasuk penumpang maupun
GT.
Kata kunci: parent ship design, concept design, Ro-Ro single ended, lanemeter, LWT, dan GT
vii
EMPIRICAL MODELING OF LIGHT WEIGHT TONNAGE (LWT) FOR
FERRY AS AN APPROXIMATE FORMULA AT THE DESIGN
CONCEPT STAGE
Author : Christoforus Chandra Dewanto
Student Number : 4114100076
Department / Faculty : Naval Architecture / Marine Technology
Supervisor : Ahmad Nasirudin, S.T., M.Eng.
ABSTRACT
In the last few years there is a lot of ferry that had design and built in domestic. In concept
design stage generally designer use parent ship design method for choosing main dimension
by take one ship as a reference that the specification close to owner requirements. However
that could be a problem if the ship specification is not ready, so that the designer should be
doing initial calculation especially for light weight tonnage (LWT). Therefore in this final
project discuss an empirical modeling to create an approximate formula for LWT especially
for single ended ferry Ro-Ro based on requirements such as vehicle capacity (lanemeter) and
passenger or Gross Tonnage (GT). The mothod to create this empirical formula by doing an
analysis use regresi method. Based on the result of regression to the collected data, it is
known that the LWT of the ship is linearly straight of vehicle capacity (lanemeter) including
passenger or GT.
Keywords: parent ship design, concept design, Ro-Ro single ended, lanemeter, LWT, dan GT
viii
DAFTAR ISI
ix
IV.1.3. Gambar Rencana Umum ................................................................................. 25
IV.2. Analisis Rencana Umum ........................................................................................ 26
IV.3. Analisis Lanemeter Berdasarkan Luas Geladak Kendaraan .................................. 26
IV.4. Analisis Hubungan Lanemeter dan GT .................................................................. 29
IV.5. Analisis Hubungan GT dan Kapasitas Penumpang................................................ 30
IV.6. Analisis Hubungan GT dan LWT .......................................................................... 30
IV.7. Contoh Perhitungan ................................................................................................ 31
IV.7.1. Aplikasi Rumus Baru ...................................................................................... 32
IV.7.2. Perbandingan Rumus Baru dengan Rumus Existing ...................................... 32
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 37
V.1. Kesimpulan............................................................................................................. 37
V.2. Saran ....................................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 39
LAMPIRAN
LAMPIRAN DATA KAPAL PENYEBERANGAN YANG DIDAPAT
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. PM 30 TAHUN 2016
BIODATA PENULIS
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR SIMBOL
Q = Heat input bersih (Watt)
ή = Koefisien dari efisiensi las
U = Tegangan yang digunakan pada saat pengelasan (Volt)
I = Besarnya arus listrik yang digunakan (Ampere)
qe = Heat flux (Watt/m2)
Af = Luas area pembebanan yang dihasilkan dari proses pengelasan (m2)
Ae = Luas area elektroda yang digunakan (m2)
λ = Koefisien dari konduktifitas panas, (J.m-1.s-1.K-1)
q2 = Heat flow density ( J.m-2.s-1 )
T n = Gradien dari temperatur (K.m-1 )
C = Specific heat capacity (J.kg-1.K-1)
ρ = Massa jenis material (kg.m-3)
q3 = Volume jenis dari sumber panas (W.m-3)
α = Difusi termal, (m2.s)
60EI
J = Masukan panas = (Joule/cm)
V
T = Suhu di daerah HAZ (oC)
T0 = Suhu mula material las (oC)
t = Tebal material las (mm)
ε = Regangan
E = Modulus Young
σI = Tegangan dalam orde 1
II
σ = Tegangan dalam orde 2
σIII = Tegangan dalam orde 3
= Tegangan sisa yang terjadi
x = Tegangan tegak lurus garis las
y = Tegangan searah garis las
x = Regangan tegak lurus garis las
y = Regangan searah garis las
= Angka perbandingan poison
τ = Tegangan geser
Fs = Gaya
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ketersediaan material yang digunakan untuk membangun kapal mulai dari ukuran plat dan
profil yang akan digunakan, selain itu juga teknologi dalam pembangunan kapal juga
berpengaruh terhadap LWT yang dihasilkan misalkan teknik pengelasan yang digunakan
apakah manual atau menggunakan alat otomatis (robot).
I.3. Tujuan
Mendapatkan rumus empiris penentuan LWT pada tahap concept design untuk kapal
penyeberangan yang ada di Indonesia.
5. Membandingkan LWT yang dihasilkan dari rumus baru dengan rumus yang sudah ada.
Dalam pengerjaan tugas akhir ini ada beberapa batasan-batasan masalah yang akan
membatasi pengerjaan tugas akhir ini, antara lain:
2. Rumus yang dihasilkan hanya berlaku untuk jenis kapal penyeberangan 0-2000GT.
2
I.5. Manfaat
Dari tugas akhir yang dibuat ini diharapkan dapat membawa beberapa manfaat yang
berguna untuk kedepannya, antara lain:
1. Secara akademis diharapkan hasil pengerjaan tugas akhir ini dapat membantu
menunjang proses belajar mengajar dan turut memajukan khazanah pendidikan di
Indonesia.
2. Secara praktek, diharapkan hasil dari tugas akhir ini dapat berguna sebagai refensi
untuk menentukan LWT secara langsung pada tahap concept design jika GT atau
kapasitas kendaraan diketahui.
I.6. Hipotesis
Hipotesis dari tugas akhir ini adalah dihasilkan rumus untuk mencari LWT kapal
penyeberangan Ro-Ro yang merupakan fungsi dari GT.
3
Halaman ini sengaja dikosongkan
4
BAB II
STUDI LITERATUR
5
Gambar II. 1 Kapal Hydrofoil
(Sumber: Wikipedia, 2017)
Pada Gambar II. 1 merupakan gambar jenis kapal penyeberangan hydrofoil yang
sedang beroperasi dengan kecepatan yang tinggi karena bagian haluan kapal sudah
mulai terangkat keatas.
2. Hovercraft
Kapal feri bantalan udara ini mirip hovercraft boat biasa hanya ukurannya saja
yang lebih besar. Kapal ini bergerak dengan menggunakan gaya dorong yang
dihasilkan oleh baling-baling kapal yang terletak dibelakang atau diatas kapal dan
diatas permukaan air. Sehingga kapal ini dapat berjalan diatas air, lumpur, ataupun
daratan. Feri jenis ini bisa untuk mengangkut kendaraan juga. Di Inggris kapal feri
ini sangat terkenal.
6
3. Catamaran
Kapal feri ini termasuk feri berkecepatan tinggi. Kapal mempunyai dua lambung
yang berfungsi untuk mengurangi hambatan pada saat beroperasi, jembatan antara
dua lambung kapal tersebut digunakan untuk muatan kapal tersebut seperti
kendaraan, barang dan orang. Untuk daerah operasionalnya lebih terkenal di daerah
Inggris serta India.
7
Gambar II. 4 Kapal Cable Ferry
(Sumber: Wikipedia, 2017)
Pada Gambar II. 4 merupakan gambar jenis kapal penyeberangan cable ferry yang
sedang berada di sungai dan terdapat kabel diatasnya untuk mengendalikan kapal
tersebut.
5. Turn Table Ferry
Kapal feri ini mempunyai ukuran yang tidak besar, fungsinya untuk penyeberangan
yang tidak terlalu ramai atau di daerah tersebut tidak bisa dibangun pelabuhan
besar. Body kapal feri ini bisa diputar.
8
6. Slip Ferry
Kapal feri ini sangat berguna untuk negara berkembang. Disebut juga sebagai Feri
Kereta, jadi kapal ini dilengkapi dengan rel kereta didalamnya. Sehingga untuk
perpindahan kereta dari satu pulau ke pulau lain jika jarak yang terlalu jauh dan
tidak dimungkinkan untuk membangun jembatan maka kapal ini dapat digunakan.
Selain itu juga dapat difungsikan untuk membawa kendaraan.
9
Jawa dengan Sumatera di Merak-Bakauheni, antara Jawa dengan Madura dan
antara Jawa dengan Bali.
10
2. Double ended
Kapal feri Ro-Ro tipe double ended ini memiliki dua sistem penggerak yang
terletak dibagian haluan dan buritan kapal, biasanya digunakan untuk
penyeberangan jarak dekat sehingga kapal tidak perlu berputar untuk bersandar dan
melakukan bongkar muat.
12
Pada Gambar II. 10 merupakan gambar alur desain kapal yang sering dikenal dengan
istilah spiral design dan terdapat 4 tahapan pengerjaan seperti yang terlihat pada gambar.
13
dimana :
WS : Berat struktural
WM : Berat machinary
WO : Berat outfitting
Wmargin: Berat margin
Untuk dapat menentukan nilai dari berat struktur kapal (WS) dapat menggunakan
rumus berikut:
WS = K E1.36 [1 + 0.5(CB´ – 0.70)] (II.3)
dimana:
K : 0,031 for R0-RO ferries
Untuk mencari berat struktural yang ada pada kapal harus mencari nilai koefisien E terlebih
dahulu dengan menggunkan rumus:
E = Ehull + Ess + Edh
E = L(B+T) + 0,85L(D-T) + 0,85∑𝑛𝑖 𝐿𝑖 ℎ𝑖 + 0,75∑𝑛𝑖 𝐿𝑖 ℎ𝑖 (II.4)
dimana:
Ehull : Koefisien hull
Ess : Koefisien super structure
Edh : Koefisien deck house
L : Panjang kapal (LPP)
B : Lebar kapal
D : Tinggi kapal
T : Sarat kapal
Li : Panjang superstucture atau deckhouse
hi : Tinggi superstucture atau deckhouse
Setelah mengetahui nilai E selanjutnya menentukan nilai CB’ yang dapat dicari dengan
menggunakan rumus berikut:
CB’ = CB + (1 - CB)[(0,8D - T)/3T] (II.5)
Untuk mendapatkan berat machinery kapal dapat dihitung nilainya dengan
menggunakan rumus berikut:
WM = WME + WREM (II.6)
dimana:
WME : Berat main engine
WREM : Berat remainder
14
Berat dari mesin utama kapal dapat ditentukan besarannya dengan menggunakan rumus
berikut:
WME = ∑𝑛𝑖 12,0(MCRi/Nei)0.84 (II.7)
dimana:
MCR : Maximum Continous Rate (KW)
Ne : RPM
Setelah mendapatkan berat WME selanjutnya mencari berat remainder tersebut dengan
menggunakan rumus berikut:
WREM = Cm (MCR)0.70 (II.8)
dimana:
Cm : 0.83 for passenger vessels and ferries
Untuk mengetahui berat outfitting pada kapal dapat menggunakan rumus pendekatan
berikut:
WO = CO LB (II.9)
dimana nilai CO untuk passanger ship diperoleh dengan membaca gambar grafik pada
Gambar II. 11 berikut.
15
geladak kendaraan dan semua ruang yang terdapat di bawah geladak utama. Untuk mencari
nilai GT dapat menggunakan rumus berikut ini (Taggart, 1980):
GT = K1 V (II.10)
dimana:
V : Jumlah volume seluruh enclosed space dikapal (m3)
K1 : 0,2 + 0,02log10 V
II.4.2. Lanemeter
Lanemeter merupakan satuan luasan deck kapal Ro-ro atau cargo ship yang biasa
digunakan untuk menghitung pajak dari suatu barang atau kendaraan yang diangkut dalam
sebuah kapal. Istilah lanemeter secara umum adalah lane dalam suatu deck yaitu 2 meter
lebar, sedangkan istilah lanemeter sebagai luasan adalah 1 lane dan 1 meter panjang (2 meter
lebar x 1 meter panjang) yang berarti 2m2 atau 21.528 sq ft (Wikipedia, 2015).
Ada istilah yang bernama Truck lanemeter, yaitu lane dalam suatu deck memiliki 2,5–
3 m lebar dan 1 meter panjang (Gaclaser, 2011). Perhitungan lanemeter pada dunia
perkapalan di luar negri khususnya di Eropa dan Amerika bukan hanya untuk menentukan
pajak dan jumlah kendaraan yang diangkut oleh kapal tetapi juga digunakan untuk
perhitungan kargo yang diangkut oleh kapal (container). Berikut adalah beberapa contoh
kapal-kapal luar negri yang menggunakan perhitungan lanemeter (New wave media, 2004):
• Murillo Seville delivers Ropax Ferry
Mempunyai kapasitas 2.396 lanemeter untuk kendaraan yang terdiri dari 1.900
lane meter untuk truk dan 400 lanemeter untuk mobil, serta 2.000 lanemeter untuk
cargo.
• Largest Spanish RoPax Enters Service
Mempunyai kapasitas 1.800 lanemeter untuk cargo atau setara dengan 80 truk dan
336 mobil.
16
(tinggi badan orangtua). Selanjutnya berkembang menjadi alat untuk membuat perkiraan nilai
suatu variabel dengan menggunakan beberapa variabel lain yang berhubungan dengan
variabel tersebut. Sehingga dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk
menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi. Analisis regresi
(regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan garis lurus dan
menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Model matematis
dalam menjelaskan hubungan antar variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan
regresi, yaitu suatu persamaan matematis yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel
(Walpoe, 1995).
Dengan ditemukannya metode regresi seperti ini maka penerapan metode ini dapat
digunakan juga dalam dunia maritim khususnya dalam proses pembangunan kapal baik untuk
menentukan ukuran utama kapal maupun untuk menentukan LWT.
Pada saat data-data telah terkumpul maka data tersebut diolah dan menghasilkan
beberapa grafik yang memiliki nilai fungsi atau rumus pendekatannya. Jika dengan kurva
linear menghasilkan nilai R2 yang kecil maka kurva dapat diganti dengan pilihan lain seperti
polynomial, logarithmic, dan lain-lain agar mendapatkan nilai R2 yang besar.
Dalam proses pengerjaan tugas akhir ini untuk menyelesaikan dan menemukan solusi
yang tepat adalah dengan menggunakan metode regresi. Dimana dalam penggunaannya
metode regresi membutuhkan banyak data agar hasil yang diperoleh semakin akurat.
17
y= a + bx (II.11)
dimana:
y= variabel tetap
a= intersep (titik potong kurva terhadap sumbu y)
b= kemiringan (slope) kurva linear
x= variabel tak tetap
18
BAB III
METODOLOGI
19
III.5. Kesimpulan
Kesimpulan yang dihasilkan bahwa rumus baru tersebut dapat digunakan untuk
membantu proses desain kapal penyeberangan pada tahap concept design.
20
III.6. Bagan Alir
Berikut adalah diagram alir pengerjaan tugas akhir ini, secara jelas dapat dilihat pada
Gambar III. 1.
Studi literatrur
Pengumpulan data
Analisis perbandingan LWT yang dihasilkan rumus baru dengan LWT yang
dihasilkan oleh rumus yang sudah ada.
Rumus akhir
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Tabel IV. 1 terdapat daftar beberapa tempat yang dikunjungi untuk mencari data
yang akan digunakan pada tugas akhir ini.
23
No Nama kapal GT Rencana Umum LWT Tipe Kapal
9 Roro 500GT BV 500 Ada 601.403 Singel ended
10 Roro 500GT adilhng 500 Ada 540.445 Singel ended
11 Tanjung Sole 500 Ada 662.402 Singel ended
12 Bahtera Mas II 500 Ada 581.332 Singel ended
13 KMP 99 500 Ada 1064 Singel ended
14 Karya Maritim II 600 Ada 730.066 Singel ended
15 Labitra Adinda 687 Ada 853.55 Singel ended
16 Roro 750GT 750 Ada 1115.93 Singel ended
17 Roro 750GT adilhng 750 Ada 772.4 Singel ended
18 Dalenta Woba 750 Ada 882.518 Singel ended
19 Jambo IX 750 Ada 959.116 Singel ended
20 Lema 750 Ada 806.139 Singel ended
21 SMS Swakarya 757 Ada 696.899 Singel ended
22 BNR II 800 Ada 958.235 Singel ended
23 Dharma Kartika III 802 Ada 1247.703 Singel ended
24 Marian Quinta 946 Ada 650.916 Singel ended
25 Jambo X 1000 Tidak Ada 1166.708 Singel ended
26 Gunsa 8 1005 Ada 1063.75 Singel ended
27 Jambo VIII 1140 Tidak Ada 820.611 Singel ended
28 Roro 1500GT 1500 Ada 1097.5 Singel ended
29 Elysia 2290 Ada 2252.963 Singel ended
30 Dharma Ferry VIII 2883 Ada 1261.88 Singel ended
31 Roro 5000GT 5000 Ada 3046.04 Singel ended
32 Mutiara Sentosa III 9476 Tidak Ada 7056 Singel ended
33 Santika Nusantara 9815 Ada 4616.308 Singel ended
34 Dharma Kartika IX 10100 Tidak Ada 5054.56 Singel ended
35 Dharma Rucitra 1 11479 Tidak Ada 5605.171 Singel ended
36 Mutiara Barat 11523 Tidak Ada 7152 Single ended
37 Mutiara Persada III 15380 Tidak Ada 6224.103 Single ended
Pada Tabel IV. 2 terdapat data-data kapal penyeberangan yang diperoleh dari beberapa
tempat yang telah disurvei dan tidak semua data kapal yang diperoleh lengkap.
24
IV.1.3. Gambar Rencana Umum
Berikut adalah contoh-contoh gambar rencana umum yang didapat pada saat
pengumpulan data:
1. Kapal Ro-Ro 500GT, dapat dilihat pada Gambar IV. 1
25
3. Kapal Ro-Ro 1500GT, dapat dilihat pada Gambar IV. 3
26
pada kelipatan 2,5. Sedangkan untuk perhitungan jumlah kendaran yang dapat diangkut
sebelum dilakukan perhitungan panjang kendaraan ditambah 0,3m sesuai dengan Peraturan
Menteri Perhubungan RI Nomor PM 30 Tahun 2016. Berikut adalah contoh ukuran kendaran
dalam perhitungan, dapat dilihat pada Gambar IV. 4 dan Gambar IV. 5:
28
No Nama Kapal GT Lanemeter Jumlah Penumpang LWT inclining (ton)
(orang)
14 Lema 750 180 196 806,1
15 SMS Swakarya 757 184 156 696,9
16 Labitra Adinda 687 190 207 853,6
17 Gunsa 8 1005 222 200 1063,8
18 Roro 1500GT 1500 300 390 1097,5
19 Elysia 2290 414 511 2253
1500
GT
1000
500
0
0 100 200 300 400 500
Lane meter
500
y = 0,1687x + 37,242
400 R² = 0,9383
Lanemeter
300
200
100
0
0 500 1000 1500 2000 2500
GT
29
Pada Gambar IV. 8 rumus yang dihasilkan berdasarkan keseluruhan data yang diperoleh
adalah:
Lanemeter = 0,17GT + 37 (lanemeter) (IV.4)
Berdasarkan hasil regresi di atas, dapat diketahui bahwa hubungan antara lanemeter
dengan GT adalah linear di mana kedua variable tersebut saling mempengaruhi dengan
tingkat koefisien determinasi (R2) sebesar 93.8%.
600
Jumlah Penumpang (orang)
y = 0,1935x + 65,893
500 R² = 0,9043
400
300
200
100
0
0 500 1000 1500 2000 2500
GT
30
2500,0
y = 0,8641x + 118,08
2000,0 R² = 0,9227
1500,0
LWT (ton)
1000,0
500,0
0,0
0 500 1000 1500 2000 2500
GT
31
IV.7.1. Aplikasi Rumus Baru
Percobaan rumus baru berikut ini menggunakan 2 contoh permintaan pemilik kapal
yang ingin membuat kapal:
1. Kapal Ro-Ro dengan kapasitas 10 truk medium dan 5 sedan
Lanemeter = (10 x 6,3) + (5 x 5,1)
= 88,5 m
GT = (5,6 x 88,5) + 37
= 532,6 ≈ 500 GT
Jml Penumpang = (0,2 x 532,6) + 66
= 172,52 ≈ 172 orang
LWT = (0,86 x 532,6) + 118
= 576,036 ton
2. Kapal Ro-Ro dengan GT 1000
Lanemeter = (0,17 x 1000) + 37
= 207 m
Jml Penumpang = (0,2 x 1000) + 66
= 266
LWT = (0,86 x 1000) + 118
= 978 ton
32
D : 3,2 m Kecepatan : 12 knot
Cb : 0,64 Mesin induk : 2 x 800 HP (450 rpm)
LWT : 564,117 ton : 2 x 596,8 Kw
L geladak kendaraan : 40,15 m
h geladak kendaraan : 4,5 m
L geladak penumpang : 33,53 m
h geladak penumpang : 2,3 m
L gedalak navigasi : 33,83 m
h geladak navigasi : 2,3 m
Perhitungan:
Ws = K*E1.36(1+0.5(Cb’-0,7))
E = Ehull + Ess + Edh
E = L*(B+T)+0,85*L*(D-T)+0,85∑ni Li hi + 0,75∑ni Li hi
E = 881,438
Cb’ = CB + (1 - CB)[(0,8D - T)/3T]
Cb’ = 0,746
Ws = 321,108 ton
Wm = Wme + Wrem
Wme = ∑ni 12,0(MCRi/Nei)0.84 Wrem = Cm (MCR)0.70
Wme = 30,423 ton Wrem = 72,805 ton
Wm = 103,228 ton
Wo = CO LB Wmargin = 2%*(Ws+Wm+Wo)
Wo = 96,36 ton Wmargin = 10,414 ton
LWT = Ws + Wm + Wo + Wmargin = 531,111 ton
• Perhitungan dengan rumus baru
Lanemeter = 0,17GT + 37
= 122 m
Jml Penumpang = 0,2GT + 66
= 166 orang
LWT = 0,86GT + 118
= 548 ton
33
• Perbandingan rumus baru dengan rumus yang ada
LWT rumus LWT rumus LWT Selisih/tingkat Selisih/tingkat
baru (1) ship design and inclining (3) eror (1)-(2) eror (1)-(3)
construction (2)
548 ton 531,111 ton 564,117 ton 3,2% -2,86%
2. 750 GT
• Perhitungan dengan rumus ship design and construction
Kapal Ro-Ro 750GT adiluhung
Data yang diperoleh:
LOA : 56,02 m Displacemen : 1173 ton
LPP : 48,82 m GT : 750
LWL : 53,78 m Kapasitas truk : 15
B : 14 m Kapasitas sedan : 10
T : 2,7 m Kapasitas penumpang : 196 orang
D : 3,8 m Kecepatan : 12 knot
Cb : 0,627 Mesin induk : 2 x 1100 HP (450 rpm)
LWT : 772,4 ton : 2 x 820.6 Kw
L geladak kendaraan : 48,82 m
h geladak kendaraan : 4,5 m
L geladak penumpang : 38,5 m
h geladak penumpang : 2,3 m
L gedalak navigasi : 38 m
h geladak navigasi : 2,3 m
Perhitungan:
Ws = K*E1.36(1+0.5(Cb’-0,7))
E = Ehull + Ess + Edh
E = L*(B+T)+0,85*L*(D-T)+0,85∑ni Li hi + 0,75∑ni Li hi
E = 1188,495
Cb’ = CB + (1 - CB)[(0,8D - T)/3T]
Cb’ = 0,741
Ws = 481,061 ton
34
Wm = Wme + Wrem
Wme = ∑ni 12,0(MCRi/Nei)0.84 Wrem = Cm (MCR)0.70
Wme = 39,754 ton Wrem = 90,985 ton
Wm = 130,739 ton
Wo = CO LB Wmargin = 2%*(Ws+Wm+Wo)
Wo = 239,218 ton Wmargin = 17,02 ton
LWT = Ws + Wm + Wo + Wmargin = 868,039 ton
• Perhitungan dengan rumus baru:
Lanemeter = 0,17GT + 37
= 164,5 m
Jml Penumpang = 0,2GT + 66
= 216 orang
LWT = 0,86GT + 118
= 763 ton
• Perbandingan rumus baru, rumus yang ada dan LWT inclining
LWT rumus LWT rumus ship LWT Selisih/tingkat Selisih/tingkat
baru (1) design and inclining (3) eror (1)-(2) eror (1)-(3)
construction (2)
763 ton 868,039 ton 772,4 ton -12,1% -1,22%
3. 1000 GT
• Perhitungan dengan rumus ship design and construction
Kapal Gunsa 8 1000GT
Data yang diperoleh:
LOA : 72 m Displacemen : 1536 ton
LPP : 62,072 m GT : 1000
LWL : 69,12 m Kapasitas truk : 14
B : 13,5 m Kapasitas sedan : 14
T : 2,76 m Kapasitas penumpang : 200 orang
D : 4,5 m Kecepatan : 12 knot
Cb : 0,582 Mesin induk : 2 x 1500 HP (450 rpm)
LWT : 1063,75 ton : 2 x 1119 Kw
L geladak kendaraan : 62,072 m
35
h geladak kendaraan : 4,5 m
L geladak penumpang : 54,8m
h geladak penumpang : 2,3 m
L gedalak navigasi : 37,5 m
h geladak navigasi : 2,3 m
Perhitungan:
Ws = K*E1.36(1+0.5(Cb’-0,7))
E = Ehull + Ess + Edh
E = L*(B+T)+0,85*L*(D-T)+0,85∑ni Li hi + 0,75∑ni Li hi
E = 1510,336
Cb’ = CB + (1 - CB)[(0,8D - T)/3T]
Cb’ = 0,905
Ws = 719,98 ton
Wm = Wme + Wrem
Wme = ∑ni 12,0(MCRi/Nei)0.84 Wrem = Cm (MCR)0.70
Wme = 51,586 ton Wrem = 113,047 ton
Wm = 164,633 ton
Wo = CO LB Wmargin = 2%*(Ws+Wm+Wo)
Wo = 251,392 ton Wmargin = 22,72 ton
LWT = Ws + Wm + Wo + Wmargin = 1158,725 ton
• Perhitungan dengan rumus baru
Lanemeter = 0,17GT + 37
= 207 m
Jml Penumpang = 0,2GT + 66
= 266 orang
LWT = 0,86GT + 118
= 978 ton
• Perbandingan rumus baru, rumus yang ada dan LWT inclining
LWT LWT rumus ship LWT Selisih/tingkat Selisih/tingkat
rumus design and inclining (3) eror (1)-(2) eror (1)-(3)
baru (1) construction (2)
978 ton 1158,725 ton 1063,75 ton -15,6% -8,06%
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap kapal penyeberangan Ro-Ro single
ended dengan Gross Tonnage (GT) sampai dengan 2000 GT, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Rumus hubungan antara lanemeter dengan kapasitas kendaraan jika kapasitas truk
(medium) diketahui, maka rumus lanemeter yaitu LM = jumlah truk x 6.3. Jika
kapasitas sedan diketahui, maka rumus lanemeter yaitu LM = jumlah sedan x 5.1.
5. Hasil perbandingan LWT yang dihasilkan oleh rumus baru dengan LWT yang
dihasilkan oleh rumus yang sudah ada yaitu berkisar -15% sampai 3% sedangkan
antara LWT yang dihasilkan oleh rumus baru dengan LWT hasil inclining berkisar
antara -8% sampai -3%.
V.2. Saran
Rumus yang dihasilkan tersebut sangat praktis dan sangat berguna dalam menentukan
nilai LWT kapal penyeberangan pada tahap concept design. Namun memiliki keterbatasan
bahwa rumus tersebut hanya berlaku untuk kapal penyeberangan 0-2000 GT.
Oleh karena itu saran ke depan Tugas Akhir ini agar dapat dikembangkan lebih luas
lagi dengan cara:
1. Menambah jumlah data kapal penyeberangan sehingga didapatkan rumus yang
lebih akurat dan dapat digunakan untuk nilai GT yang lebih besar lagi.
37
2. Teori ini dapat digunakan untuk jenis kapal penyeberangan lainnya seperti double
ended atau jenis Ro-pax dengan mengumpukan data kapal yang sesuai.
38
DAFTAR PUSTAKA
Lamb, T. (2003). Ship Design and Construction. New York: The Society of Naval
Architecture and Marine Engineering.
New Wave Media. (2004). Lanemeter. Retrieved December 10, 2017, from:
http://magazines.marinelink.com/tags/person/lane-meters
Taggart, R. (1980). Ship Design and Construction. Jersey City: The Society of Naval
Architecture and Marine Engineering.
Tempo. (2013). ASDP Indonesia ferry pilih beli kapal bekas. Retrieved Oktober 5, 2017.
from: https://bisnis.tempo.co/read/488240/asdp-indonesia-ferry-pilih-beli-kapal-
bekas
Walpole, R.E. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Watson, D. (1998). Practical Ship Design. Oxford: Elsevier Ocean Engineering Books Series
39
LAMPIRAN
MES
RENCANA UMUM
CRB T EH MES T R. HIAS
KM/WC
KM/WC
N
AC
AC
K. EKONOMI TIDUR 2 S
(32 ORANG) K. EKONOMI DUDUK
K. EKONOMI TIDUR 1 (60 ORANG) K.VIP TIDUR (32 ORANG) T
(44 ORANG) AC
URINOIR
D
N
B
T T
TV
C
RUANG
L MEDIS L
ALAT-ALAT KESELAMATAN
LEMARI PENYIMPANAN
AC
KAFETARIA
R. SHALAT
MES
ALAT-ALAT KESELAMATAN
LEMARI PENYIMPANAN
T T
TV
TV
TV
TV
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
SINK
R
600X300
TV
T T
GUDANG
S
N AC
AC
KM/WC
T KM/WC
EH
CRB MES R. HIAS
GELADAK WINDL
ASS
B
WINCH DECK WINCH DECK F
F
B
CRB
BOW VISOR
AC
S S S
T
AC
D D D D L L L D D D D
AC
MR MR
C C C C C C C C
AC
AC
SINK TV D
RUANG
2B 2B 2B 2B
ESEP LAUNDRY D RC
RC
KITCHEN SET
S L
KITCHEN SET
CL
70 72 74 76 78 80 86 88 L KKM T
BN T BN BN T BN BN T BN BN T BN GALLEY S
L
WGP
L
WCC
WC KITCHEN SET FREEZER
OVER HEAD RACK
R. KEMUDI
T
PC
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
TV
L DVD RACK
WGP
T L
L TV
T BN T T T BN MUALIM REF. MESS L NAKHODA PC
BN BN BN BN BN BN L
I&II L
S
T
L L
RC D RT
S S
T
T T
RC S S RC
S S
D CT
D S TV
AC AC
T AC
S S S
AC
BENCH BENCH BENCH
L L L L L
2B 2B 2B 2B CRB
1
AC
C C C C C C C C
MR MR
AC
D D D D L L D D D D
AC
BOW VISOR
F
B
WINCH DECK WINCH DECK F
F
ASS
GELADAK WINDL
GENERAL ARRANGEMENT
G-2
ATAP GELADAK NAVIGASI
GELADAK NAVIGASI
GELADAK PENUMPANG
GELADAK ANTARA
KOTAK
RANTAI
GELADAK KENDARAAN
KAMAR MESIN
VOID No.5 VOID No.4 VOID No.3 VOID No.2 VOID No.1 B. T
T. C. H.
T.A.B. No. 2
VOID
GARIS DASAR GARIS DASAR
-5 AP 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105
R.KEMUDI
32 P.Ekonomi Dek
8 Perwira & 4 ABK
2300
GELADAK NAVIGASI
100 P.Ekonomi Tatami
68 P.Eksekutif Kursi Sofa
2300
206 P.Ekonomi Kursi Baring
GELADAK PENUMPANG
5000
GELADAK KENDARAAN
KAMAR MESIN
R.PALKA SEDAN VOID No.1 B. T
2995,38
T. C. H.
T.A.T. No. 2
2800
DASAR GANDA
T.A.B. No. 1
T.B.B. No.2 T.B.B. No. 1 T.A.T. No.1 T. VOID
GARIS DASAR GARIS DASAR
-5 AP 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105
CL
AWNING AWNING
T
KKM AWNING
ABK 2 P
ABK 2 P
ABK 1 P
ABK 1 P
KM/WC KM/WC KM/WC
R.KEMUDI
T
32 P.Ekonomi Dek
CL CL
-5 AP 5 10 GELADAK REKREASI
15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
KM/WC KM/WC
ABK 4 P
N MESS T
DAPUR
NAHKODA
ESEP
AWNING
KM/WC
T
AWNING AWNING
GELADAK PENUMPANG
T
T
N
KM/WC .L
92 P.Ekonomi Dek
CL CL
-5 AP 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105
GUDANG
CAFETARIA
KM/WC. P
MUSHOLA
WUDHU
N
KM/WC .P
T
T
GELADAK ANTARA
N
N N
T T
CL CL
-5 AP 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105
T T T
N N
N
GELADAK KENDARAAN
N
N
KM/WC
N T
GUDANG R. CO2 N GUDANG ABK 6.P GUDANG
LOBBY
C
L C
L
-15 -10 -5 AP 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110
T LOBBY
GUDANG N R. POMPA DARURAT GUDANG ABK 6.P
N
N
N N
S.C. R. Hidrolik
T. M. L.
T. C. H.
T. M. K.
R. KONTROL
CL
-5 AP 5
T.A.T. No. 2
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105
CL UKURAN UTAMA :
R. Bow Thruster
T. BILGA PANJANG SELURUHNYA (Loa) = 65.25 m
T. B. B.
PANJANG A.G.T. (Lpp) = 61.65 m
S.C.
LEBAR (B) = 14.00 m
T.A.B. No. 2 TINGGI (H) = 4.10 m
VOID No.1
VOID No.5 T.Sanitasi VOID No.4 VOID No.3 VOID No.2
SARAT (T) = 2.80 m
N N
KECEPATAN DINAS (Vs) = 15.00 knot
MOTOR INDUK = 2 x 1675 HP,
1600 rpm
A.B.K. = 24 ORANG
ALAS / DASAR GANDA
PENUMPANG :
PENUMPANG EKSEKUTIF = 68 ORANG
PENUMPANG EKONOMI = 198 ORANG
PENUMPANG TATAMI = 124 ORANG
SALURAN PENGHUBUNG
SALURAN PENGHUBUNG
SALURAN PENGHUBUNG
10 UNIT SEDAN
T.A.B. No. 1 BEBAN TRUK BESAR = 23 ton
T. B. B. No. 2 T. B. B. No. 1 T.A.T. No. 2 T. VOID
BEBAN TRAILER 40" = 45 ton
BEBAN SEDAN/MPV/SUV = 2 ton
KLAS : KI + A 100 I P "Kapal Penyeberangan"
+ SM
BIODATA PENULIS
Email: Christoforus.Chandra@gmail.com
No.HP: 087777170221
42