Professional Documents
Culture Documents
Tugas Kewirausahaan D - Shalih Al Hasyir - D041201091
Tugas Kewirausahaan D - Shalih Al Hasyir - D041201091
“Hasyir Coffee”
Oleh
Email shalihalhasyir@gmail.com
21 April 2023
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pada dasarnya karena perubahan gaya hidup masyarakat dan daya konsumtif lebih
meningkat menjadikan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu dan berkunjung di
tempat-tempat yang lebih santai dan pengunjung bebas melakukan apa saja seperti restoran,
kafe, mall, dan lain-lain. Didukung pula dengan data bahwa masyarakat Indonesia masih kuat
dengan tradisi lisannya menyebabkan masyarakat lebih tertarik datang ke tempat yang bisa
dijadikan tempat nongkrong/berkumpul dari pada pergi ke perpustakaan yang pada umumnya
melarang pengunjungnya ribut apalagi sampai membawa makanan dan minuman.
Inovasi pojok baca yang terpengaruh oleh perkembangan zaman dan perubahan gaya
hidup adalah hadirnya kafe atau warung kopi (warkop) yang menciptakaan konsep kafe
dengan suasana layaknya di perpustakaan. Library coffee di berbagai kota besar di Indonesia
pada tahun 2000-an bahkan juga sudah mulai berkembang di daerah, menjadi bukti bahwa
tidak hanya lembaga perpustakaan yang memiliki peran mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk mendapatkan informasi tetapi juga pelaku
bisnis di bidang industri makanan juga telah memberikan kontribusi yaitu dengan melakukan
sebuah pembaharuan yang dapat mengikuti gaya hidup masyarakat di zaman modernisasi
yaitu dengan menghadirkan Kafe dengan fasilitas pojok baca.
Jika pada umumnya perpustakaan melarang pemustakanya ribut, makan dan minum
maka library cafe memberikan akses penuh kepada pengunjungnya untuk melakukan apa
saja. Pengunjung kafe dapat menggunakan fasilitas pojok baca sebagai tempat makan sambil
membaca buku. Hasyir Coffee merupakan sebuah badan usaha milik perseorangan berupa
kedai atau warung kopi. Di kedai ini pemilik menyediakan sebuah fasilitas berupa pojok baca
yang dapat dikategorikan sebagai library cafe, menurut pengamatan sementara penulis,
fasilitas ini menjadi daya tarik oleh pengunjung karena mayoritas pengunjung yang datang
setelah memesan minuman, tempat yang pertama dikunjungi adalah pojok baca atau memilih
tempat duduk yang dekat dengan pojok baca di kedai tersebut. Dengan modal awal Rp
70.000.000 yang akan digunakan untuk biaya bahan produk, biaya perlengkapan, sewa
tempat, dan biaya operasionalnya. Saya optimis bisnis ini akan mencapai titik break even saat
masuk operasi bulan ke 5 dan saya yakin bisnis ini untuk prospek ke depannya akan semakin
berkembang.
Tim manajemen Hasyir Coffee. siap menjadikan bisnis ini bisnis yang sukses
mencapai tujuan, visi dan filosofinya. Produk Indonesia haruslah menjadi unggulan di dalam
negeri.
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.1 Pengantar Umum
Zaman modern ini sudah banyak bermunculan warung kopi atau kafe. Kafe dijadikan
tempat bertemu muka, tempat untuk mampir ketika pulang kuliah, bekerja, dan berkegiatan.
Pada masa awalnya kafe merupakan tempat untuk sekedar mampir menikmati kopi saja,
tetapi zaman modern ini kafe berkembang dan sangat populer. Masyarakat dimana sering
meluangkan waktunya untuk berkunjung ke kafe untuk beraktivitas atau pun hanya bersantai.
Bagi sebagian orang, kafe dijadikan tempat ketiga antara rumah dan kantor atau kampus yang
memungkinkan setiap orang meluangkan waktunya untuk mengunjungi kafe lebih dari dua
jam dan menikmati secangkir kopi sambil berbincang. Kafe yang semula selalu di pinggir
jalan dan sederhana, sekarang sudah masuk ke dalam gedung atau mall dengan berbagai
nama kedai kopi atau kafe.
Dulunya kafe hanya menjual kopi saja, tetapi saat ini sudah menjual makanan berat
juga. Pada zaman modern ini kafe tidak cukup dengan hanya berfokus pada manfaat berupa
minuman enak dan makanan lezat yang mengenyangkan perut. Perkembangan kafe saat ini
membawa perubahan strategi pemasaran dalam bisnis kafe untuk memperhatikan suasana,
desain interior maupun eksterior dan faktor lainnya. Dengan perkembangan tersebut,
sekarang muncul inovasi baru yaitu perpustakaan mini yang ada di dalam kafe.
Walaupun terkadang masyarakat berfikir perpustakaan adalah tempat yang jenuh,
membosankan dengan koleksi buku yang usang dan tidak terawat. Masyarakat juga menilai
pustakawan dengan sifat yang galak, seram, tidak modis, yang membuat masyarakat malas
berkunjung ke perpustakaan. Tetapi pada zaman modern ini hal seperti itu bisa ditangani
dengan munculnya kafe perpustakaan.
Hasyir coffee didirikan dengan konsep yang unik yaitu coffee shop yang lengkap
mulai dari Wifi, mushola, dan toilet yang bersih untuk sebagai bentuk pelayanan terbaik dari
kami. Menu yang kami sajikan adalah kopi kekinian dan menu-menu pendamping lainnya
dengan harga terjangkau sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Visi : Menjadikan Hasyir Coffee sebagai tempat nyaman dengan pelayanan terbaik baik
untuk menikmati kopi dan membaca buku ataupun mengerjakan sesuatu, mempunyai menu
yang berkualitas, dan harga terjangkau bagi seluruh pengunjung dari berbagai kalangan usia.
Misi :
Menyajikan menu-menu yang berkualitas dan bercita rasa nikmat yang dikemas
dengan kekinian untuk menarik perhatian para pengunjung.
Memberikan suasana yang nyaman bagi para pengunjung untuk dapat menikmati
kopi sambil membaca buku dengan tenang.
Menciptakan atmosfer coffee shop yang nyaman dan relax untuk bekerja maupun
belajar dengan fasilitas yang lengkap dan pilihan menu yang beragam untuk
seluruh pengunjung.
Selalu berprinsip bahwa kepuasan pelanggan adalah tujuan utama dari Hasyir
Coffee sehingga dengan pelayanan terbaik pelanggan akan terus datang ke sini.
BAB 2
DESKRIPSI BISNIS
2.1 Produk yang Ditawarkan
Secara umum kami fokus untuk menyediakan produk kopi berkualitas yang dikemas
secara modern. Namun kami juga menyediakan beberapa menu non coffee yang bisa
dinikmati oleh pelanggan yang tidak bisa meminum kopi. Selain itu untuk melengkapi
kegiatan minum kopi, kami juga menyediakan buku yang dapat dibaca secara gratis dan
berbagai menu pilihan dengan cita rasa khas Indonesia yang dijual dengan harga terjangkau.
Rincian harga:
Espresso : Rp. 25.000
Coffee Latte : Rp. 35.000
Cappuccino : Rp. 30.000
Matcha Latte : Rp. 30.000
Red Velvet : Rp. 30.000
Thai Tea : Rp. 25.000
Lemon Tea : Rp. 20.000
Pisang Coklat : Rp. 17.000
Roti Bakar Spesial: Rp. 18.000
Tujuan:
Potensi:
Konsep yang unik dari toko kopi dengan perpustakaan dapat membedakan
bisnis ini dari pesaing coffe shop lain.
Rencana Pencapaian:
Meningkatkan kualitas kopi dengan memilih biji kopi terbaik, pelatihan staf
untuk menjadi barista terbaik, dan menawarkan berbagai jenis kopi yang
menarik.
Meningkatkan kehadiran online dengan membuat situs web yang menarik dan
mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk memperluas jangkauan
bisnis ini.
Dengan mengikuti rencana pencapaian ini, bisnis library coffee dapat menarik lebih
banyak pelanggan dan membangun reputasi yang kuat sebagai tempat yang nyaman untuk
belajar, berkumpul, dan menikmati kopi dan makanan ringan berkualitas.
Bisnis library coffee memiliki potensi pasar yang besar dan permintaan yang cukup
tinggi, terutama di kota-kota besar dan di area kampus. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti tren minum kopi yang semakin meningkat, kebutuhan akan tempat kerja yang
nyaman, tumbuhnya budaya membaca, serta kombinasi layanan yang menarik.
Tren konsumen saat ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang mencari
tempat yang nyaman untuk bekerja atau berkumpul sambil menikmati kopi. Dalam hal ini,
bisnis library coffee dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyediakan tempat yang
kondusif dan nyaman untuk belajar, bekerja, atau berkumpul. Pelanggan yang sering datang
dapat menjadi pelanggan tetap yang loyal dan membawa pengaruh positif bagi bisnis.
Permintaan akan kopi yang enak dan berkualitas juga semakin meningkat, terutama
di kalangan mahasiswa dan pekerja muda yang membutuhkan kafein untuk meningkatkan
produktivitas. Bisnis library coffee dapat memasok kebutuhan tersebut dengan menyediakan
berbagai jenis kopi yang berkualitas dan variasi menu kopi yang menarik.
Selain itu, fasilitas lengkap seperti wifi, alat-alat tulis, dan peralatan komputer juga
menjadi faktor penting bagi konsumen, terutama mahasiswa dan pekerja yang membutuhkan
ruang kerja yang memadai. Bisnis library coffee dapat memenuhi kebutuhan ini dengan
menyediakan fasilitas yang memadai dan memberikan pengalaman kerja yang optimal bagi
pelanggan.
Dengan demikian, bisnis library coffee memiliki potensi pasar yang besar dan
permintaan yang cukup tinggi, terutama jika mampu menawarkan kombinasi layanan yang
menarik, kopi yang berkualitas, dan fasilitas yang memadai. Namun, persaingan yang ketat
dan risiko bisnis perlu diperhatikan dan diatasi dengan strategi pemasaran yang tepat dan
manajemen bisnis yang baik.
BAB 3
ANALISIS PEMASARAN
3.1 Ukuran Pasar dan Tren
Bisnis library coffee memiliki potensi pasar yang cukup besar dan menarik terutama
di kota-kota besar atau di area kampus. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, seperti trend
minum kopi yang semakin meningkat, budaya membaca yang masih diminati, serta
kebutuhan akan tempat kerja yang nyaman dan dilengkapi fasilitas lengkap. Tren yang
terlihat adalah semakin banyak orang yang mencari tempat untuk bekerja atau berkumpul
sambil menikmati kopi dan mencari suasana yang kondusif dan nyaman. Hal ini memberikan
peluang bisnis library coffee untuk memasok kebutuhan tersebut dengan menawarkan
lingkungan kerja yang sesuai dan menarik.
Selain itu, bisnis library coffee dapat menambahkan layanan tambahan seperti
mengadakan acara bincang-bincang, diskusi buku, ataupun acara penulis dan penerbit untuk
menarik pelanggan dan meningkatkan kredibilitas bisnis. Dalam hal ini, bisnis library coffee
dapat menjadi tempat berkumpul dan saling bertukar ide bagi komunitas yang sama-sama
memiliki minat dalam membaca dan menikmati kopi. Ukuran pasar untuk bisnis library
coffee cukup besar karena mampu menjangkau target pasar yang luas, seperti mahasiswa,
pekerja muda, dan penggemar kopi. Dengan strategi pemasaran yang tepat, bisnis ini dapat
menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan volume penjualan. Adanya peluang
ekspansi bisnis juga dapat menjadi pertimbangan dalam mengembangkan bisnis library
coffee di masa depan.
Namun, perlu diingat bahwa persaingan bisnis kopi dan perpustakaan cukup ketat,
sehingga perlu melakukan strategi pemasaran yang tepat untuk membedakan diri dari
pesaing. Selain itu, risiko dan kendala bisnis seperti fluktuasi jumlah pelanggan, kenaikan
harga bahan baku, dan ketergantungan pada supplier perlu diperhatikan dan diatasi secara
bijak.
Distribusi:
Dalam hal distribusi, bisnis library coffee dapat menggunakan beberapa strategi
seperti:
1. Penjualan langsung: Bisnis Hasyir coffee dapat menjual produk secara langsung melalui
toko fisik atau melalui platform online.
2. Pengiriman: Bisnis Hasyir coffee dapat menawarkan layanan pengiriman untuk
meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
Penentuan Harga:
Penentuan harga juga menjadi hal yang penting dalam rencana pemasaran bisnis
library coffee. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah:
1. Penetapan harga yang kompetitif: Bisnis Hasyir coffee perlu menetapkan harga yang
bersaing dengan harga-harga di pasar untuk menarik minat pelanggan.
2. Penetapan harga berdasarkan kualitas produk: Jika bisnis library coffee menawarkan
kualitas produk yang lebih baik, harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi daripada
pesaing.
3. Penawaran promo atau diskon: Memberikan diskon atau promo dapat menjadi cara untuk
meningkatkan penjualan dan menarik pelanggan baru.
BAB 4
RENCANA OPERASIONAL
4.1 Kegiatan Operasional
Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada library coffee, pengunjung yang datang
akan menuju ke meja resepsionis/meja pemesanan. Di meja ini, pengunjung dapat mencari
informasi mengenai koleksi yang ada ke pustakawan dan dapat memesan makanan pada
pramusaji. Setelah mendapat informasi dan melakukan pemesan makanan serta minuman
pengunjung dapat menunggu di meja pengunjung. Sambil menunggu makanan dan minuman
yang dipesan pengunjung dapat melakukan penelusuran koleksi pada rak koleksi atau
penelusuran informasi melalui media internet yang ada. Setelah makanan dan minuman yang
dipesan datang, pengunjung dapat menikmatinya sambil membaca buku. Apabila pengunjung
perpustakaan kafe ingin meminjam buku perpustakaan maka pengunjung dapat menghubungi
pustakawan untuk melakukan pencatatan koleksi. Pengunjung dapat meninggalkan
perpustakaan kafe, setelah melakukan pencatatan transaksi peminjaman dan telah melakukan
pembayaran makanan dan minuman yang dipesan. Begitu juga yang sekedar untuk
berdiskusi, berkunjung atau bersosialisasi dapat pulang setelah melakukan pembayaran
makanan dan minuman yang dipesan.
Pedoman pengembangan perpustakaan kafe Penataan ruangan dan penggunaan sarana
dan prasarana dalam perpustakaan kafe dapat meniru kafe atau bar yang berkembang saat ini
misalnya kursi dan meja yang memberikan kenyaman bagi pengunjung, tempat pemesanan
makanan serta prasarana lain yang digunakan dalam sebuah kafe/bar. Hal terpenting yang
perlu juga diperhatikan adalah penataan koleksi yang mudah dijangkau oleh pengunjung.
Konsep ini memungkinkan akan dapat menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke
perpustakaan dan membaca koleksi-koleksi yang ada, berdiskusi dan belajar. Pengembangan
perpustakaan kafe library coffee perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu sehingga sesuai
dengan tujuan dan harapan. Adapun tahap perencanaan dalam pembentukan library coffee,
yaitu:
a) Pemilihan Ruangan/Lokasi yang Strategis
Pemilihan ruangan/lokasi merupakan tahap pertama dan tahap penting dalam
pengembangan perpustakaan kafe karena salah satu faktor yang sangat penting dalam
menunjang keberhasilan perpustakaan adalah lokasi perpustakaan. Lokasi perpustakaan harus
strategis dan mudah dijangkau pengguna. Menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan Bab III Pasal 15 Ayat (2) menyatakan bahwa “Lahan perpustakaan
harus berlokasi yang mudah diakses, aman, nyaman, dan memiliki status hukum yang jelas”.
Sebagai lembaga non profit perpustakaan perlu memperhatikan lokasi yang mudah dijangkau
atau di akses, memiliki kenyaman dan menarik untuk dikunjungi sehingga mampu
menciptakan daya tarik pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan. Penentuan lokasi dapat
menggunakan pertimbangan penentuan lokasi penyedia jasa yang dicetuskan oleh (Tjiptono,
2004) yang meliputi faktor-faktor:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.
2. Visibilitas/keterlihatan, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Tempat parkir yang luas dan aman.
4. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian
hari.
5. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
6. Persaingan, yaitu lokasi pesaing.
7. Peraturan pemerintah.
Keterangan Harga
Harga Buku
Biaya rata-rata buku untuk bisnis library coffee bervariasi tergantung pada
berbagai faktor, termasuk jenis buku, penerbit, dan edisi. Namun, berikut adalah
perkiraan biaya rata-rata buku baru di Indonesia:
Buku fiksi: Rp 100.000 - Rp 150.000
Buku non-fiksi: Rp 150.000 - Rp 250.000
Buku anak-anak: Rp 50.000 - Rp 100.000
Buku sains: Rp 150.000 - Rp 300.000
Buku ilmu pengetahuan: Rp 200.000 - Rp 500.000
Komik: Rp 50.000 – Rp 150.000
Namun, bisnis library coffee biasanya mengadopsi model bisnis
penyewaan buku, sehingga biaya perolehan buku tidak menjadi beban
yang signifikan. Sebagai gantinya, bisnis library coffee akan lebih fokus
pada biaya operasional seperti biaya sewa tempat, biaya listrik dan air,
gaji karyawan, dan biaya pengadaan bahan baku untuk produk kopi dan
makanan ringan.
Sewa Tempat
Keterangan Harga
Gaji Karyawan
Keterangan Harga
Biaya Operasional
Keterangan Harga
Keterangan Total
Keuntungan Kotor Bulanan Rp. 73.500.000
Strength:
Proposisi penjualan yang unik: Perpaduan antara perpustakaan dan kedai kopi
merupakan konsep unik yang dapat menarik pelanggan yang mencari
lingkungan intelektual yang nyaman untuk bersantai dan belajar.
Weakness:
Pengembangan perpustakaan kafe ini juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
memungkinkan buku/koleksi perpustakaan lebih cepat rusak karena terkena
makanan/minuman,
membutuhkan tenaga selain pustakawan yaitu tenaga yang melayani
pemesanan makanan dan minuman.
Membutuhkan anggaran/modal yang besar untuk dapat menyediakan fasilitas,
desain dan interior perpustakaan.
Opportunity:
Ekspansi: Bisnis ini dapat memperluas basis pelanggannya dengan
menargetkan pelanggan potensial lainnya seperti pecinta buku, pekerja
profesional, dan turis.
Threat:
Persaingan: Bisnis mungkin menghadapi persaingan ketat dari kedai kopi dan
toko buku yang sudah mapan di daerah tersebut.
Faktor ekonomi: Kemerosotan ekonomi, inflasi, dan perubahan perilaku
konsumen dapat memengaruhi pendapatan dan profitabilitas bisnis.
Kemajuan teknologi: Kemajuan teknologi dapat membuat membaca buku
online dan memesan kopi menjadi lebih nyaman, yang dapat berdampak
negatif terhadap bisnis.
6.2 Risiko dan Kendala yang Mungkin Dihadapi Bisnis Hasyir Coffee
Berikut adalah beberapa risiko dan kendala yang mungkin dihadapi bisnis hasyir
coffee:
1. Persaingan yang ketat: Terdapat banyak bisnis toko kopi dan perpustakaan yang sudah
beroperasi di kota atau wilayah yang sama dengan bisnis library coffee, sehingga perlu
strategi marketing yang tepat untuk mengatasi persaingan dan membedakan diri dari
pesaing.
2. Ketergantungan pada supplier: Ketersediaan biji kopi, makanan dan minuman ringan,
serta peralatan kopi dapat mempengaruhi kelancaran bisnis, oleh karena itu diperlukan
kerja sama yang baik dengan supplier dan memiliki rencana cadangan jika terjadi
kekurangan bahan atau alat.
3. Kenaikan harga bahan baku: Kenaikan harga bahan baku dapat berdampak pada marjin
keuntungan bisnis, sehingga diperlukan pengelolaan keuangan yang cermat dan strategi
manajemen risiko yang efektif.
4. Fluktuasi jumlah pelanggan: Jumlah pelanggan dapat bervariasi tergantung pada musim,
event atau bulan akademik, sehingga perlu menjalankan strategi yang sesuai dengan tren
musiman dan kebutuhan pelanggan.
5. Ketergantungan pada tenaga kerja: Kualitas dan pengalaman kerja staf sangat penting
dalam memberikan pengalaman yang baik bagi pelanggan, sehingga diperlukan upaya
untuk menjaga karyawan tetap termotivasi dan mengembangkan kemampuan mereka
dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.
6. Perubahan regulasi: Perubahan regulasi, peraturan atau kebijakan dapat mempengaruhi
operasi bisnis dan biaya, oleh karena itu, perlu melakukan riset terkait perubahan yang
mungkin terjadi dan memperhatikan tata kelola bisnis secara benar.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Hasyir Coffee memanfaatkan peluang usaha yang ada dengan membuat coffee shop
kekinian dengan tema berbeda dengan coffee shop lainnya dimana kami memilih konsep
Library Coffee.Tujuan utama kami adalah memberikan ruang yang luas dan nyaman bagi
setiap orang yang datang serta kami juga ingin meningkatkan minat baca masyarakat sekitar
terutama anak muda. Dengan hadirnya rancangan konsep kafe perpustakaan bisa
mewujudkan perpustakaan yang dapat mendorong minat pengunjung untuk membaca dan
mengunjungi kembali perpustakaan ini. Di kafe perpustakaan ini pengunjung dapat dengan
santai membaca buku sambil menikmati makanan atau minuman dan berkumpul bersama
teman-teman atau keluarga. Bisnis Hasyir coffee memiliki potensi pasar yang besar dan
permintaan yang cukup tinggi, terutama di kota-kota besar dan di area kampus. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tren minum kopi yang semakin meningkat,
kebutuhan akan tempat kerja yang nyaman, tumbuhnya budaya membaca, serta kombinasi
layanan yang menarik.
Hal tersebut dikarenakan Hasyir Coffee merupakan model pengembangan
perpustakaan unik yang saat ini memungkinkan untuk dikembangkan dalam upaya
meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia serta merupakan tempat yang dapat
dikembangkan sebagai media interaksi sosial bagi masyarakat yang memiliki sedikit waktu
untuk dapat berkumpul dengan para sahabat maupun keluarga. Adanya perpustakaan ini
diharapkan masyarakat akan betah di perpustakaan sehingga dapat meningkatkan minat untuk
membaca koleksi yang ada diperpustakaan yang kedepannya dapat meningkatkan kecerdasan,
kualitas dan daya saing bangsa.
LAMPIRAN
Gambar Kemasan Untuk Minuman: