Professional Documents
Culture Documents
SK Tentang Pelayanan Klinis
SK Tentang Pelayanan Klinis
DINAS KESEHATAN
Jln. Semeru No. 50 Blitar Telp. (0342) 801834 Fax. 808737
email : dinkes@blitarkab.go.id / website : dinkes.blitarkab.go.id
TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KLINIS
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Blitar
Pada tanggal :
a.n. KEPALA DINAS KESEHATAN
SEKRETARIS
u.b.
KEPALA UPT PUSKESMAS WATES
A. Pendaftaran pasien
1. Petugas melakukan pendaftaran dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Petugas pendaftaran memberikan informasi ke pasien tentang prosedur
pendaftaran, yaitu ;
a. Pasien Baru : membawa Identitas berupa Kartu Keluarga, KTP (diatas 17
tahun), KIA (Kartu Identitas Anak), Kartu Jaminan Kesehatan dengan faskes
tingkat I Puskesmas Wates (bagi yang memiliki kartu JKN).
b. Pasien lama : membawa kartu pengenal pasien/kartu berobat Puskesmas
Wates.
c. Pasien Hamil dan balita (dibawah 5 tahun) : selain persyaratan diatas,
ditambah dengan buku KIA.
d. Pasien rujukan rutin Rumah Sakit : disertai DPJP (Surat Rekomendasi
Penanggungjawab pasien) dari rumah sakit yang dikunjungi sebelumnya.
e. Pasien rujuk balik : membawa lembar bukti rujuk balik dari RS yang merujuk
balik, membawa fotocopi resep dari RS yang merujuk balik.
3. Petugas pendaftaran memperhatikan keselamatan pasien.
4. Petugas pendaftaran melakukan identifikasi pasien.
5. Petugas pendaftaran menyampaikan informasi Hak dan kewajiban pasien.
6. Semua pelaksana layanan harus memperhatikan hak dan kewajiban pasien.
7. Petugas menjelaskan isi general consent kepada pasien atau keluarga pasien
yang kemudian diisi oleh pasien atau keluarga pasien dan ditandatangani oleh
pasien atau keluarga pasien, saksi, dan petugas.
8. Petugas pendaftaran dilakukan oleh petugas yang berkompeten.
9. Petugas rekam medis dilakukan oleh petugas yang berkompeten.
10. Petugas rekam medis bertanggung jawab menjaga rahasia rekam medis
pasien.
C. Pelaksanaan Layanan
1. Petugas melaksanakan pelayanan klinis dipandu dengan pedoman dan
prosedur pelayanan klinis.
2. Petugas melaksanakan pelayanan klinis sesuai rencana layanan.
3. Petugas melaksanakan pelayanan klinis dengan memadukan layanan
penunjang sehingga tercipta pelayanan yang berkesinambungan.
4. Petugas mencatat perkembangan pasien dalam rekam medis.
5. Petugas mencatat dalam rekam medis apabila ada perubahan layanan.
6. Petugas wajib menginformasikan dan mendapatkan persetujuan untuk
tindakan medis/pengobatan yang beresiko.
7. Petugas menuangkan persetujuan pasien dalam bentuk inform consent.
8. Petugas mendokumentasikan inform consent dalam rekam medis.
9. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti.
10. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur layanan pasien gawat darurat.
12. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus beresiko tinggi.
13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan(kewaspadaan
universal).
14. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
15. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas.
16. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
17. Pasien berhak memilih tenaga kesehatan yang diinginkan apabila
memungkinkan.
18. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindaklanjuti.
19. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
20. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai
dengan pasien pulang/dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
21. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
22. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
23. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku.
24. Jika pasien menolak untuk pengobatan/rujukan,wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
25. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
26. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten.
27. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan inform
consent.
28. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
29. Setelah konsul dokter tidak lupa untuk mengisi lembar SBAR.
30. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.
Ditetapkan di Blitar
Pada tanggal :
a.n. KEPALA DINAS KESEHATAN
SEKRETARIS
u.b.
KEPALA UPT PUSKESMAS WATES