You are on page 1of 5

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

DINAS KESEHATAN
Jln. Semeru No. 50 Blitar Telp. (0342) 801834 Fax. 808737
email : dinkes@blitarkab.go.id / website : dinkes.blitarkab.go.id

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


NOMOR : T/440/09/409.11.28/KPTS/2023

TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KLINIS

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN,

Menimbang : a. Bahwa upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan


pasien adalah merupakan tanggung jawab seluruh tenaga klinis
yang memberikan asuhan klinis kepada pasien;
b. Bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, tenaga
klinis wajib melakasanakan peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Wates tentang
Standar Pelayanan Klinis;

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2009,


tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009,
tentang Kesehatan;
3. Undang – Undang No 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 24 tahun 2022 tentang
Rekam Medis;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PADA UPT


PUSKESMAS WATES TENTANG PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KLINIS.

Kesatu : Kebijakan Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Wates sebagaimana


tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini

Kedua : Dengan ditetapkannya SK Penyelenggaraan Pelayanan Klinis


Nomor T/440/09/409.11.28/KPTS/2023

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di


kemudian hari terdapat kekelirian dan/atau perubahan akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Blitar
Pada tanggal :
a.n. KEPALA DINAS KESEHATAN
SEKRETARIS
u.b.
KEPALA UPT PUSKESMAS WATES

dr. Indah Amalia


NIP. 19810315 201502 2 002
LAMPIRAN 1
NOMOR
T/440/09/409.11.28/KPTS/2023
TANGGAL

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS


UPT PUSKESMAS WATES

A. Pendaftaran pasien
1. Petugas melakukan pendaftaran dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Petugas pendaftaran memberikan informasi ke pasien tentang prosedur
pendaftaran, yaitu ;
a. Pasien Baru : membawa Identitas berupa Kartu Keluarga, KTP (diatas 17
tahun), KIA (Kartu Identitas Anak), Kartu Jaminan Kesehatan dengan faskes
tingkat I Puskesmas Wates (bagi yang memiliki kartu JKN).
b. Pasien lama : membawa kartu pengenal pasien/kartu berobat Puskesmas
Wates.
c. Pasien Hamil dan balita (dibawah 5 tahun) : selain persyaratan diatas,
ditambah dengan buku KIA.
d. Pasien rujukan rutin Rumah Sakit : disertai DPJP (Surat Rekomendasi
Penanggungjawab pasien) dari rumah sakit yang dikunjungi sebelumnya.
e. Pasien rujuk balik : membawa lembar bukti rujuk balik dari RS yang merujuk
balik, membawa fotocopi resep dari RS yang merujuk balik.
3. Petugas pendaftaran memperhatikan keselamatan pasien.
4. Petugas pendaftaran melakukan identifikasi pasien.
5. Petugas pendaftaran menyampaikan informasi Hak dan kewajiban pasien.
6. Semua pelaksana layanan harus memperhatikan hak dan kewajiban pasien.
7. Petugas menjelaskan isi general consent kepada pasien atau keluarga pasien
yang kemudian diisi oleh pasien atau keluarga pasien dan ditandatangani oleh
pasien atau keluarga pasien, saksi, dan petugas.
8. Petugas pendaftaran dilakukan oleh petugas yang berkompeten.
9. Petugas rekam medis dilakukan oleh petugas yang berkompeten.
10. Petugas rekam medis bertanggung jawab menjaga rahasia rekam medis
pasien.

B. Pengkajian dan Rencana Layanan


1. Pelaksana kajian kebutuhan dilakukan oleh tenaga yang berkompeten.
2. Pelaksana kajian melakukan kajian medis, kajian keperawatan, kajian
kebidanan, dan kajian lain sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Pelaksana kajian mengacu pada standar profesi dan standar asuhan.
4. Pelaksana kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu.
5. Pelaksana kajian wajib mengidentifikasi dan mencatat dalam rekam medis dan
simpustronik.
6. Pelaksana kajian melakukan kajiannya sesuai dengan langkah-langkah SOAP.
7. Petugas memprioritaskan pasien dengan kondisi gawat dan darurat dengan
proses triase.
8. Pelaksana rencana asuhan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional dan
berkompeten.
9. Pelaksana rencana layanan terpadu dilakukan dalam bentuk tim antar profesi
yang dituangkan dengan kebijakan Kepala Puskesmas.
10. Pelaksana layanan memberikan pendelegasian wewenang apabila
pelaksanaan layanan tidak sesuai dengan tugas dan fungsinya yang dilimpahi
wewenang.
11. Petugas memberikan pelayanan dengan memperhatikan privasi pasien dari
segi tempat dan jaminan kualitas peralatan.
12. Petugas melakukan pemeliharaan terhadap peralatan dalam bentuk sterilisasi
dan kalibrasi.
13. Petugas melaksanakan rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu
oleh prosedur klinis yang dibakukan.
14. Petugas melaksanakan rencana layanan dengan melibatkan pasien atau
keluarga.
15. Petugas dalam menyusun rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan memperhatikan tata nilai budaya
pasien.
16. Petugas melaksanakan rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang
jelas dengan memperhatikan efesiensi sumber daya.
17. Petugas memberikan informasi tentang efek samping dan resiko pelaksanaan
layanan dan pengobatan.
18. Petugas mencatat rencana layanan dalam rekam medis.
19. Petugas melaksanakan rencana layanan harus memuat
pendidikan/penyuluhan pasien serta membubuhkan tanda tangan dan nama
terang.

C. Pelaksanaan Layanan
1. Petugas melaksanakan pelayanan klinis dipandu dengan pedoman dan
prosedur pelayanan klinis.
2. Petugas melaksanakan pelayanan klinis sesuai rencana layanan.
3. Petugas melaksanakan pelayanan klinis dengan memadukan layanan
penunjang sehingga tercipta pelayanan yang berkesinambungan.
4. Petugas mencatat perkembangan pasien dalam rekam medis.
5. Petugas mencatat dalam rekam medis apabila ada perubahan layanan.
6. Petugas wajib menginformasikan dan mendapatkan persetujuan untuk
tindakan medis/pengobatan yang beresiko.
7. Petugas menuangkan persetujuan pasien dalam bentuk inform consent.
8. Petugas mendokumentasikan inform consent dalam rekam medis.
9. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti.
10. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur layanan pasien gawat darurat.
12. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus beresiko tinggi.
13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan(kewaspadaan
universal).
14. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
15. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas.
16. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
17. Pasien berhak memilih tenaga kesehatan yang diinginkan apabila
memungkinkan.
18. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindaklanjuti.
19. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
20. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai
dengan pasien pulang/dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
21. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
22. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
23. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku.
24. Jika pasien menolak untuk pengobatan/rujukan,wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
25. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
26. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten.
27. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan inform
consent.
28. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
29. Setelah konsul dokter tidak lupa untuk mengisi lembar SBAR.
30. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.

D. Rencana rujukan dan pemulangan.


1. Pemulangan pasien rawat inap dipandu prosedur yang baku.
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan.
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditndak lanjuti oleh dokter yang
menangani.
4. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
5. Resume klinis meliputi : Nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang
telah dilakukan dan kebutuhan akan tindak lanjut.
6. Petugas memberikan informasi tentang faskes rujukan.
7. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang
kompeten.
8. Petugas merujuk pasien, apabila pasien memenuhi kriteria dirujuk.
9. Petugas memberikan informasi tentang tindak lanjut layanan pada pasien
pulang.

Ditetapkan di Blitar
Pada tanggal :
a.n. KEPALA DINAS KESEHATAN
SEKRETARIS
u.b.
KEPALA UPT PUSKESMAS WATES

dr. Indah Amalia


NIP. 19810315 201502 2 002

You might also like