You are on page 1of 32

PENGARAHAN ( ACTUATING )

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Pengantar Manajemen
Dibimbing oleh Dosen : Maman Darmansyah, S.Hum, M.Pd

Disusun oleh kelompok III :


Eki Dwi Cahyadi, Nim : 171011200327
Elis Yulianti Nim : 171011200324
Riska Apriliana Nim : 171011201712

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puja dan puji serta seiring rasa syukur kehadirat Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa, yang telah menganugrahkan rahmat, taufik, hidayah serta
inayahnya kepada kita semua sehingga Alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini dengan baik.
Adapun makalah yang kami buat ini berjudul “Pengorganisasian (Organizing)”.
Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Maman Darmansyah, S.Hum, M.Pd selaku dosen
pembimbing kami mata kulaih Pengantar Manajemen.
Kami menyadari dengan segala kelemahan, kekurangan serta minimnya
pengetahuan kami dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kami sangat mengharapakan saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi menyempurnakan tugas makalah ini. Dan semoga tugas makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Pamulang, 11 April 2018

Tim Penyusun

i |M a n a j e m e n
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3. Tujuan...………………………………………………………………………………………………………….3

BAB II DEFINISI DAN KERANGKA TEORI..........................................................................3


2.1. Pengarahan........................................................................................................3
2.2. Directing.............................................................................................................3
2.3. Actuating............................................................................................................4
2.4. Leading...............................................................................................................4
2.5. Teori dan Konsep Leading..................................................................................5
2.6. Gaya manajemen dan kepemimpinan................................................................5
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................7
3.1. Pengarahan........................................................................................................7
3.2. Fungsi Pengarahan.............................................................................................7
3.2.1. Directing.....................................................................................................7
3.2.1. Actuating....................................................................................................8
3.2.2. Teknik-Teknik Penggerakan/Actuating yang Efektif..................................11
3.2.3. Leading.....................................................................................................12
3.2.4. Konsep Kepemimpinan.............................................................................14
3.2.5. Syarat - Syarat Kepemimpinan.................................................................15
3.2.6. Teori Kepemimpinan................................................................................15
\3.2.7. Macam - Macam Gaya Kepemimpinan.....................................................20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................23
4.1. Kesimpulan.......................................................................................................23
4.2. Saran................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................24

ii |M a n a j e m e n
iii |M a n a j e m e n
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu yang universal di dalam dunia industrimodern.


Tiap organisasi memerlukan pengambilan keputusan, pengkordinasian aktifitas,
penanganan manusia, evaluasi prestasi yang terarah kepada sasaran kelompok
manusia. Banyak aktifitas manajerial yang masing-masing memiliki cara pendekatan
sendiri pada tipe-tipe problem khusus dan didiskusikan dengan judul seperti
manajemen peternakan, manajemen sistem jasa, manajemen industry, dan lain
sebagainya. Semuanya mempunyai satu elemen yang umum, yaitu ilmu manajemen.
Istilah manajemen dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belumada
keseragaman. Berbagai istilah yang dipergunakan seperti : ketatalaksanaan,
manajemen, manajemen pengurusan, dan lain sebagainya. Untuk menghindari
penafsiran yang berbeda-beda, dalam makalah digunakan istilah aslinya yaitu
manajemen. Bila kita mempelajari literature manajemen, maka akan nampak bahwa
istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu :
a. Manajemen sebagai suatu proses
b. Manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas
manajemen
c. Manajemen sebagai suatu seni
Menurut Koontz and Donnel (1972) ” management is getting thing done
through the efforts of other people” (manajemen adalah terlaksananya pekerjaan
melalui orang-orang lain). George R. Terry (2000) mengatakan bahwa manajemen
adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan
kegiatan orang lain. Manajemen memiliki beberapa komponen diataranya unsur
manajemen dan fungsi manajemen. Unsur manajemen adalah men, money,materials,
methods, dan market yang merupakan sumber daya.Dalam makalah ini kami akan

1 |M a n a j e m e n
membahas pengarahan manajemen yang meliputi directing, actuating, leading, teori
dan konsep leading, serta gaya manajemen dan kepemimpinan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dari makalah ini meliputi :
a. Fungsi pengarahan
b. Pengertian directing, actuating, leading, teori dan konsep leading, serta
daya manajemen dan kepemimpinan.
c. Teori-teori directing, actuating, leading, teori dan konsep leading, serta
daya manajemen dan kepemimpinan menurut para ahli.

1.3.Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari pengarahan ( actuating ) ?


2. Mengetahui fungsi dari pengarahan ( actuating ) ?
3. Mengetahui konsep dan syarat-syarat kepemimpinan ?
4. Mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan ?

2 |M a n a j e m e n
BAB II
DEFINISI DAN KERANGKA TEORI

2.1. Pengarahan

Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti


keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
Menurut menurut kamus kompetisi "Pengarahan adalah keinginan untuk
membuat orang lainuntuk mengikuti keinginannya.". Sedangkan menurut dasar-dasar
menejemen "Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan kualitas."
Menurut Saure Dan Dislainer dalam Wanadiana (2010), Pengarahan
merupakan petunjuk untuk melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang
pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.

2.2. Directing

Menurut George R Terry, Directing adalah fungsi manajemen yang


berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau
instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.
Directing dapat dikatakan sebuah proses dimana para manajer membimbing
dan mengawasi kinerja para pekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Mengarahkan dikatakan sebagai jantung dari proses manajemen. Perencanaan,
pengorganisasian, staf yang sudah didapat tidak akan penting apabila tidak ada yang
mengawasi dan membimbing.
Tindakan pengarahan di mulai dari saat melakukan kegiatan, pengarahan ini
dirancang agar pekerja bekerja secara efektif, efisien supaya dapat mencapai tujuan

3 |M a n a j e m e n
yang sudah ditetapkan. Mengarahkan adalah fungsi membimbing, menginspirasi,
mengawasi, supaya tujuan tercapai.

2.3. Actuating

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating)


merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan
pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses
manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang
berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry mengemukakan bahwa actuating merupakan
usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-
anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai
sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya
untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan
secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

2.4. Leading

Leading merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana


menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi. Leading dikemukan oleh Louis A. Allen (1958). Istilah leading
dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang
lain bertindak.
Leading adalah sebuah program kepemimpinan yang lebih dari sekedar
sebuah pelatihan, ini membutuhkan konsultasi dengan pihak manajemen untuk

4 |M a n a j e m e n
menentukan praktek-praktek kepemimpinan yang mendukung service philosophy
organisasi.
Pelatihan Leading memberikan kesempatan bagi peserta untuk menciptakan
sebuah kerangka kerja kepemimpinan yang dipusatkan pada kepuasan pelanggan dan
semangat team. Hal ini akan membantu team leader untuk memimpin dari depan dan
mempunyai rasa memiliki atas tugas dan fungsi mereka yang baru dalam kaitannya
dengan tantangan masa depan dan tujuan organisasi.

2.5. Teori dan Konsep Leading

Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai


pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Konsep leading meliputi 5 macam kegiatan, yakni :
a. Mengambil keputusan
b. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan
bawahan,
c. Memberi motivasi, semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan
supaya mereka bertindak.
d. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
e. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.6. Gaya manajemen dan kepemimpinan

Pengertian Gaya Manajemen menurut Mary Parker Follett adalah suatu seni
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak
melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.
Pengertian Gaya Manajemen menurut Edwin B. Flippo adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan,

5 |M a n a j e m e n
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan
sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat
Pengertian Gaya Manajemen menurut Marwansyah (2010:3), diartikan
sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan
melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,
pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir,
pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan
hubungan industrial.
Pendapat dari T Hani Handoko (1986) : Kepemimpinan merupakan
kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar
bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Pendapat dari Soewarno Handoyo Ningrat (1980:64) : Kepemimpinan itu
merupakan suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau
pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6 |M a n a j e m e n
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengarahan

Pengarahan adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan


mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara
efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat.
Pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk menggerakan,
membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan
suatu kegiatan usaha. Pengarahan ini dapat dilakukan secara persuasif atau bujukan
dan instrufi, tergantung cara mana yang paling baik.

3.2. Fungsi Pengarahan

Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggihnya


atau handalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif
melaksanakannya. Fungsi pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil, artinya
mobil baru dapat berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan fungsinya.
Demikian juga proses manajemen baru terlaksana setelah fungsi pengarahan
diterapkan.

3.2.1. Directing

Directing / commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan


usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar-benar tertuju yang telah di tetapkan semula.
Directing / commanding bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak
melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan

7 |M a n a j e m e n
berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan
sebelumnya.
Karakteristik dari directing :
a. Fungsi pervasif, pengarahan diperlukan dalam semua tingkatan organisasi,
setiap manajer memberikan bimbingan dan inspirasi kepada bawahannya.
b. Kegiatan terus-menerus, pengarahan adalah kegiatan yang berkesinambungan
karena terjadi terus menerus sepanjang kehidupan organisasi.
c. Faktor manusia, mengarahkan adalah fungsi yang berhubungan dengan
bawahan oleh karena itu hal ini berkaitan dengan faktor manusia. faktor
manusia sangat kompleks tidak dapat di prediksi perilaku yang akan
dilakukannya.
d. Kegiatan kreatif, fungsi pengarahan membantu mengkonversi rencana
menjadi kinerja.
e. Fungsi eksekutif, fungsi pengarahan dilakukan oleh semua manajer dan
eksekutif di semua tingkat diseluruh kegiatan dalam organisasi, bawahan
menerima instruksi dari atasannya.

3.2.1. Actuating

Pengertian actuating secara bahasa adalah pengarahan atau dengan kata lain
pergerakan pelaksanaan, sedang pengertian secara istilah actuating (pengarahan)
adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planing) dan
usaha perorganisasian. Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha. Actuating menurut para ahli yaitu menurut :

8 |M a n a j e m e n
a. George R. Terry
Actuating berarti merangsang anggota kelompok melaksanakan tugas dengan
antusias dan kemampuan yang baik. Tugas menggerakan dilakukan oleh
seorang pemimpin.
b. Keith Davis
Merupakan kemampuan membujuk orang-orang melakukan tugas –tugas
yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.Pemimpin yang efektif
cenderung mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung
(suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok
membuat keputusan. Keefektifan kepemimpinan menunjukkan pencapaian
tugas pada rata-rata kemajuan,keputusan kerja, moral kerja, dan kontribusi
wujud kerja. Prinsip utama dalam penggerakan adalah bahwa perilaku
dapatdiatur, dibentuk, atau diubah dengan sistem imbalan yang positif yang
dikendalikan dengan cermat.
c. George R. Terry
Merupakan menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara sadar
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan
pola organisasi.
d. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo
Merupakan pengaktifan orang-orang sesuai dengan rencana dan pola
organisas yang telah ditetapkan.
e. Prof. Dr. Sondang S. Siagian, MPA
Penggerakan (motivating) adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja
kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Fungsi actuating bisa kita lihat dari penjelasan beberapa ahli berikut ini,
dimana mereka memaparkan tentang fungsi actuanting berdasarkan pemikiran
mereka dan dari analisa-analisa yang sudah dilakukan.Menurut Winanti (2006) fungsi
actuating antara lain:
a. Mengembangkan rasa tanggung jawab

9 |M a n a j e m e n
Mengembangkan sikap pada bawahan untuk tidak menerima apabila tidak
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
b. Pemberian komando
Memberi perintah, instruksi, direktif, meminta laporan dan
pertanggungjawaban, memberi teguran dan pujian. Mengadakan pengamatan
atas pekerjaan dan aktivitas bawahan langsung,
c. Pemeliharaan moral dan disiplin
Mendidik serta memberi contoh kepada bawahan tentang apa yang baik dan
patut dilaksanakan, menjaga ketertiban, kesopanan dan kerukunan.
d. Komunikasi
Berbicara dengan bawahan, memberi penjelasan dan penerangan, memberikan
isyarat, meminta keterangan, memberikan nota, mengadakan pertemuan, rapat
briefing, pelajaran, wejangan dan sebagainya.
e. Human Relation
Memperhatikan nasib bawahan sebagai manusia dan selalu ada keseimbangan
antara kepentingan pribadi pegawai, mengembangkan kegembiraan dan
semangat kerja yang sebaik-baiknya dan kepentingan umum organisasi.
f. Leadership
Menunjukkan dan membuat bawahan merasa bahwa mereka dilindungi dan
dibimbing, bahwa mereka mempunyai seorang sumber pimpinan dan
penerangan dalam menghadapi kesulitan dan masalah pekerjaan maupun
pribadi keluarga (inti penggerakan).
g. Pengembangan eksekutif
Berusaha agar setiap bawahan dapat mengambil keputusan sendiri yang tepat
dalam melaksanakan pekerjaan/tugas masing-masing, agar setiap bawahan
terbuka dan atas prakarsa sendiri selalu berusaha untuk menekan biaya,
memperkuat disiplin, meningkatkan mutu kerja dan sebagainya.
Sedangkan menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating
antara lain:
a. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya

10 |M a n a j e m e n
b. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
c. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebih
d. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
e. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
f. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
g. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

Tindakan penggerakan dibagi dalam tiga tahap, yaitu:


a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik. Tindakan ini
juga disebut motivating.
b. Pemberian bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan. Tindakan
ini juga disebut koding yang meliputi beberapa tindakan, seperti: pengambilan
keputusan, mengadakan komunikasi antara pimpinan dan staf, memilih orang-
orang yang menjadi anggota kelompok dan memperbaiki sikap, pengetahuan
maupun ketrampilan staf.
c. Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan memberikan
petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala saran-saran atau
instruksi kepada staf dalam pelaksanaan tugas harus diberikan dengan jelas
agar terlaksana dengan baik terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan.

3.2.2. Teknik-Teknik Penggerakan/Actuating yang Efektif

Menurut Azwar (1996) teknik-teknik penggerrakan yang efektif antara lain:


a. Memberikan penjelasan kepada setiap orang yang ada dalam organisasi,
mengenai tujuan yang harus dicapai.
b. Setiap orang harus menyadari, memahami serta menerima dengan baik tujuan
tersebut.
c. Pimpinan menjelaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh oleh
organisasi dalam usaha pencapaian tujuan.

11 |M a n a j e m e n
d. Setiap orang harus mengerti struktur organisasi.
e. Setiap orang harus menjalankan peranan apa yang diharapkan oleh pimpinan
organisasi dengan baik.
f. Menekankan pentingnya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan.
g. Memperlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian.
h. Memberikan penghargaan serta pujian kepada pegawai yang cakap dan
teguran serta bimbingan kepada orang-orang yang kurang mempu bekerja.
i. Meyakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasi tujuan
pribadi orang-orang tersebut akan tercapai semaksimal mungkin.

3.2.3. Leading

Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai


pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Pekerjaan leading meliputi 5 macam kegiatan, yakni :
a. Mengambil keputusan
b. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan
bawahan.
c. Memberi motivasi, semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya
mereka bertindak,
d. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta,
e. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan pada dasarnya
akan berkaitan dengan motifasi, komunikasi, dinamika kelompok, dan
kepemimpinan, yang dijelaskan sebagai berikut :

12 |M a n a j e m e n
Motifasi merupakan suatu tindakan yang mendorong seseorang bertindak atau
berperilaku tertentu. Pemahaman terhadap motifasi seseorang merupakan kunci bila
mendorong rang lain untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu motifasi merupakan factor penting yang mendukung prestasi kerja
disamping tergantung pada kemampuan.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang atau
sekelompok orang kepada orang lain atau sekelompok orang. Komunikasi terjadi
dengan baik apabila pesan yang diterima orang lain sesuai dengan pesan maksud
pengirim pesan. Komunikasi bisa dilakukan secara verbal maupun nonverbal, secara
tertulis maupun lisan. Komunikasi merupakan proses yang komponennya meliputi :
pengirim, encoding, channel, decoding, penerima, dan umpan balik. Efektifitas
komunikasi organisasi dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu saluran informasi
formal, struktur organisasi, spesialisasi jabatan, dan pemilikan informasi.
Dinamika kelompok-kelompok dalam organisasi terjadi karena dibentuk oleh
organisasi, dan juga terbentuk karena kepentingan karyawan dan persahabatan.
Kelompok yang dibentuk oleh organisasi dimaksudkan untuk mengerjakan tugas-
tugas yang diperlukan organisasi , jadi manajer atau pimpinan tinggal bagaimana
mengefektifkan kelompok formal ini. Kelompok informal yang terbentuk terutama
karena kepentingan karyawan (interest group) dan persahabatan (friendship group).
Manajer harus mengarahkan bagaimana kelompok-kelompok informal ini
mendukung peningkatan tercapainya organisasi. Kelompok informal mempunyai
fungsi sebagai berikut: pertama, kelompok berfungsi memelihara dan memperkuat
norma dan nilai yang sama dari anggota kelompok. Kedua berfungsi memberi
kepuasan sosial, status, dan keamanan. Ketiga, berfungsi membantu komunikasi
anggotanya. Keempat, berfungsi untuk membantumemecahkan masalah baik masalah
individu ,kelompok, maupun organisasi. Kelompok juga bisa bertindak sebagai
kelompok referensi (reference group), kelompok dimana orang akan
mengidentifikasidiri dan membandingkan dengan kelompok tersebut (Mamduh M.
H., 2004).

13 |M a n a j e m e n
3.2.4. Konsep Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin
mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga
menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik
secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang
dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang
mempunyai kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya.
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai
kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa
menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif
membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Berikut ini merupakan
kepemimpinan menurut para ahli :
a. Tannebaum, Weschler and Nassarik
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan
langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa
tujuan tertentu.
b. Shared Goal, Hemhiel & Coons
Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas
untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
c. Rauch & Behling
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok
yang diatur untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah
kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang
mengikuti dan menaati segala keinginannya.

14 |M a n a j e m e n
d. Jacobs & Jacques
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti
kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk
memimpin dalam mencapai tujuan.

3.2.5. Syarat - Syarat Kepemimpinan

Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan selalu berkaitan dengan 3 hal


antara lain :
a. Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang
kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk
berbuat sesuatu.
b. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu
“mbawani” akan mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada
pemimpin dan tersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
c. Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atau
ketrampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihidan kemampuan
anggota biasa.

3.2.6. Teori Kepemimpinan

Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan kepemimpinan.


Untuk berbagai usaha dan kegiatannya diperlukan upaya yang terencana dan
sistematis dalam melatih dan mempersiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu,
banyak studi dan penelitian dilakukan orang untuk mempelajari masalah pemimpin
dan kepemimpinan yang menghasilkan berbagai teori tentang kepemimpinan. Teori
kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan
konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis,
sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin,

15 |M a n a j e m e n
tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1995:
27).
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan
dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan
beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan
kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya
pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
a. Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi
pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh
kemauan sendiri.
b. Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan
kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai
dengan tuntutan lingkungan.Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan
selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
Ada beberapa teori-teori dalam kepemimpinan, teori-teori itu diantaranya.
Teori Sifat. Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin
itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan
kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat,
perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian
(2002:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat,
rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa
depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,
keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi
pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan
berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang
penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif. Walaupun teori

16 |M a n a j e m e n
sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu
ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan)
dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai
moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri
atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang
menerapkan prinsip keteladanan.
Teori Perilaku adalah dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan
merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu
kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi
perilaku:
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki
ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan,
menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin
yang lebih mementingkan tugas organisasi.
Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang
berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-
bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta
menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan
perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan
penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan
penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin
menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi
kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan,
perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya
terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku
pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya
kepemimpinan.
Teori Situasional adalah keberhasilan seorang pemimpin menurut teori
situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang

17 |M a n a j e m e n
disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang
dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang
berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian
(2002:129) adalah
a. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
b. Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
c. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
d. Norma yang dianut kelompok;
e. Rentang kendali;
f. Ancaman dari luar organisasi;
g. Tingkat stress;
h. Iklim yang terdapat dalam organisasi.
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca”
situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan
dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan
dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu
karena tuntutan situasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah
model-model kepemimpinan berikut:
a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik
Gaya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi
dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan
tertentu yang harus diselenggarakan. Contoh: dalam hal pengambilan
keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil keputusan sendiri,
ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai perilaku yang
berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergaya
demokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri
kepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik
disertai perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan kebutuhan
bawahan.
b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan”

18 |M a n a j e m e n
Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada
interaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana
interaksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.
Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila: * Hubungan atasan
dan bawahan dikategorikan baik; * Tugas yang harus dikerjakan bawahan
disusun pada tingkat struktur yang tinggi; * Posisi kewenangan pemimpin
tergolong kuat.
c. Model Situasional
Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung
pada pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi
tertentu dan tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang
digunakan dalam model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan
tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan. Berdasarkan dimensi
tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah
a) Memberitahukan;
b) Menjual;
c) Mengajak bawahan berperan serta;
d) Melakukan pendelegasian.
d. Model ” Jalan- Tujuan ”
Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang
mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu
mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus
dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin kepada kepentingan dan
kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut
harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.

e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :


Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses
pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur

19 |M a n a j e m e n
tugas yang harus diselesaikan oleh bawahannya. Salah satu syarat penting
untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan yang harus
ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta
bawahan dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta
bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang
ingin dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.

3.2.7. Macam - Macam Gaya Kepemimpinan


Ada macam-macam gaya kepemimpinan. Gaya-gaya kepemimpinan tersebut
telah dideskripsikan oleh :
a. Menurut Robbins dan Coulter:
Gaya kepemimpinan Kharismatik.Adalah gaya kepemimpinan yang memicu
para pengikutnya dengan memperlihatkan kemampuan heroik atau luar biasa
ketika mereka mengamati perilaku tertentu pemimpin mereka.
Gaya kepemimpinan transaksional.Yaitu gaya kepemimpinan yang memandu
atau memotivasi para pengikutnya menuju ke sasaran yang ditetapkan dengan
memperjelas persyaratan peran dan tugas.
Gaya kepemimpinan transformasional.Ialah gaya kepemimpinan yang
menginspirasi para pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi mereka
dan mampu membawa dampak yang mendalam dan luar biasa pada pribadi
para pengikut.
Gaya kepemimpinan visioner. Merupakan gaya kepemimpinan yang mampu
menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik
mengenai massa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh
dan membaik.

b. Hersey dan Blanchard:

20 |M a n a j e m e n
a) Mengatakan (Telling), pemimpin mendefinikan peranan-peranan yang
dibutuhkan untuk melakukan tugas dan mengatakan pada pengikutnya
apa, dimana, bagaimana, dan kapan untuk melakukan tugas-tugasnya.
b) Menjual (Selling), pemimpin menyediakan instruksi-instruksi terstruktur
bagi pengikutnya, tetapi juga suportif.
c) Berpartisipasi (Participating), pemimpin dan pengikut saling berbagi
dalam keputusan-keputusan mengenai bagaimana yang paling baik untuk
menyelesaikan tugas dengan kualitas tinggi.
d) Mendelegasikan (Delegating), pemimpin menyediakan sedikit
pengarahan secara seksama , spesifik atau dukungan pribadi terhadap
pengikut-pengikutnya.
c. Ralph White dan Ronald Lippitt:
a) Otoriter
Semua determinasi “policy” dilakukan oleh pimpinan.Teknik-teknik dan
langkah-langkah aktivitas ditentukan oleh pejabat satu per satu, hingga
langkah-langkah mendatang senantiasa tidak pasti.Pemimpin biasanya
mendikte tugas pekerjaan khusus dan teman sekerja setiap anggota.
Dominator” cenderung bersikap pribadi dalam pujian dan kritik pekerjaan
setiap anggota; ia tidak turut serta dalam partisipasi kelompok secara aktif
kecuali apabila ia memberikan demonstrasi.
b) Demokratis
Semua “policies” merupakan bahan pembahasan kelompok dan keputusan
kelompok yang dirangsang dan dibantu oleh pemimpin. Perspektif
aktivitas dicapai selama diskusi berlangsung. Dilukiskan langkah-langkah
umum ke arah tujuan kelompok dan apabila diperlukan nasihat teknis,
maka pemimpin menyarankan dua atau lebih banyak prosedur-prosedur
alternatif yang dapat dipilih. Para anggota bebas untuk bekerja dengan
siapa yang mereka kehendaki dan pembagian tugas diserahkan pada
kelompok. Pemimpin bersifat objektif dalam pujian dan kritiknya dan ia

21 |M a n a j e m e n
berusaha untuk menjadi anggota kelompok secara mental, tanpa terlalu
banyak melakukan pekerjaan tersebut.
c) Laissez-Faire
Kebebasan lengkap untuk keputusan kelompok atau individual dengan
minimum partisipasi pemimpin. Macam-macam bahan disediakan oleh
pemimpin, ia akan menyediakan keterangan apabila ada permintaan. Ia
tidak turut mengambil bagian dalam diskusi kelompok. Pemimpin tidak
berpartisipasi sama sekali. Komentar spontan yang tidak frekuen atas
aktivitas-aktivitas anggota dan ia tidak berusaha sama sekali untuk
menilai atau mengatur kejadian-kejadian.

22 |M a n a j e m e n
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Pengertian pengarahan adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan


kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif
secara efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan
masyarakat. fungsi pengarahan meliputi :
a. Directing
b. Actuating
c. Leading
d. Teori dan konsep leading
Daya manajemen dan kepemimpinan Teori kepemimpinan merupakan
penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep
kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab
timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok
dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1995: 27).

4.2. Saran

Sebagai pemimpin organisasi yang baik hendaknya dapat


mengimplementasikan prinsip-prinsip penggerakan dengan optimal di dalam
organisasi tersebut, sehingga tujuan organisasi yang hendak dicapai akan terwujud.

23 |M a n a j e m e n
DAFTAR PUSTAKA

Albert Kurniawan, 2009. Belajar Mudah SPSS untuk pemula, Penerbit Mediakom,.
Yogyakarta.

Allen, Louis. 1958. A Management and Organization. New York : McGraw-. Hill
Book Company.

Azwar. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Jakarta : Binarupa.


Aksara.

Davis, Keith, (2001) Perilaku Organisasi, Penerjemah Erly Suandi, Salemba Empat
Jakarta.

Edwin B. Flippo, 2002. Personel Management (Manajemen Personalia), Edisi. VII


Jilid II, Terjemahan Alponso S, Erlangga, Jakarta.

Follett, Mary Parker, “The Phsychology of Consent And Participation”, dalam Henry
C. Metcalf dan L. Urwick (ed.). 1942. The Early Sociology of Management And
Organizations (Dynamic Administration: The Collected Papers of Mary Parker
Follett). Volume III. Routledge, New York

George R. Terry ,2000. Prinsip-Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT.


Bumi Aksara: Bandung.

Hanafi, Mamduh M. 2004, Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Harahap

Handoko, T.Hani, 1986. Manajemen, BPFE Yogyakarta.

Kartini Kartono. 1995. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.

Koontz, and O Donnel, 1972, Principles of Management an Analysis of. Management


Function, 5 th ed, Mc graw Hill, Booy Coy.

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. Bandung:


Alfabeta.

Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A, 2002, Sistem Informasi Manajemen, Edisi
kedua,. Bumi Aksara

24 |M a n a j e m e n
Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo, 1978. Dasar-dasar Ilmu Administrasi, Jilid I
Cet. ke-VII, Jakarta, hal. 87

Robbins dan Coulter 2005, Manajemen, Edisi ketujuh (terjemahan buku I dan II), PT.
Indeks Kelompok. Gramedia, Jakarta.

Soewarno Handoyo Ningrat, 1980. Pengantar Ilmu Studi Administrasi dan


Manajemen, CV. Haji Masagung Jakarta, hal. 64

Wanadiana. 2010. Pengarahan dan fungsi pengarahan. Tersedian pada http://bdp-


unhalu.blogspot.com/2011/03/dasmen-pengarahan.html.

Winanti, Winda. 2006. Aplikasi Pohon Biner. Teknik Informatika. Institut Teknologi
Bandung

25 |M a n a j e m e n
CATATAN

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

26 |M a n a j e m e n
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

27 |M a n a j e m e n
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

28 |M a n a j e m e n

You might also like