Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada era globalisasi dan akses yang semakin mudah ke berbagai sumber informasi,
ideologi liberalisme telah menjadi salah satu kekuatan yang signifikan dalam membentuk
pandangan dan tindakan individu di seluruh dunia. Ideologi liberalisme, dengan nilai-nilai
seperti kebebasan individu, hak asasi manusia, pasar bebas, dan demokrasi, telah
memengaruhi berbagai aspek masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa.Mahasiswa adalah
salah satu kelompok yang sangat penting dalam pembentukan masa depan suatu negara.
Mereka adalah agen perubahan sosial, yang seringkali aktif dalam berbagai gerakan sosial
dan politik. Di Indonesia, belakangan ini Kasus Liberalisme ditudingkan pada mahasiswa S3
UIN Sunan Kalijaga tentang Milkul Yamin dalam Pandangan Muhammad Shahrur pemikir
Suriah yang oleh penuduh serta merta dianggap melegalkan perzinaan.1
Oleh karena itu, penting untuk memahami apakah nilai-nilai liberalisme memengaruhi
pemikiran dan tindakan mahasiswa dalam konteks berbagai aspek kehidupan, seperti politik,
sosial, ekonomi, dan budaya.Selain itu, dampak ideologi liberalisme pada mahasiswa juga
menjadi penting karena perbedaan pandangan dan nilai-nilai dalam masyarakat. Tidak jarang
terjadi ketegangan antara mahasiswa yang menganut nilai-nilai liberal dengan kelompok lain
yang memiliki pandangan yang berbeda.
Hal ini dapat mempengaruhi dinamika sosial di perguruan tinggi dan masyarakat pada
umumnya.Dalam konteks ini, penelitian yang menginvestigasi hubungan antara etika
mahasiswa dan ideologi liberalisme menjadi relevan. Penelitian ini akan membantu dalam
memahami sejauh mana nilai-nilai liberalisme memengaruhi pemikiran dan tindakan
mahasiswa, serta bagaimana hal ini memengaruhi dinamika sosial di lingkungan perguruan
tinggi dan di luarnya.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang topik ini, kita dapat mengidentifikasi
potensi dampak positif dan negatif dari pengaruh ideologi liberalisme pada mahasiswa, serta
merumuskan pendekatan yang lebih baik dalam pendidikan tinggi dan pembentukan nilai-
nilai mahasiswa.Etika mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
karakter dan sikap mereka dalam kehidupan akademik dan sosial. Mahasiswa sering kali
dianggap sebagai agen perubahan dalam masyarakat, yang berarti mereka memiliki kekuatan
untuk mempengaruhi arah perubahan sosial dan politik. Salah satu ideologi yang sering
menjadi perhatian dalam konteks ini adalah liberalisme. Artikel ini akan membahas dampak
1
dan pengaruh nilai-nilai liberalisme terhadap pilihan dan aksi mahasiswa.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari judul "Etika Mahasiswa dan Ideologi Liberalisme: Apakah Nilai-nilai
Liberal Memengaruhi Pilihan dan Aksi Mahasiswa" dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel tentang Etika Mahasiswa dan Ideologi Liberalisme adalah
untuk mendalami hubungan antara nilai-nilai liberalisme dengan pilihan dan aksi mahasiswa.
Artikel ini akan menyelidiki bagaimana nilai-nilai liberal, seperti kebebasan individu,
persamaan, dan toleransi, dapat memengaruhi mahasiswa dalam konteks pemikiran, sikap,
dan tindakan mereka.
Mendorong Refleksi dan Diskusi: Artikel ini juga dapat menjadi panggilan untuk
refleksi dan diskusi, mengajak pembaca untuk mempertimbangkan bagaimana ideologi
liberalisme dapat memengaruhi mereka sebagai mahasiswa atau sebagai anggota masyarakat
yang lebih luas. Artikel ini dapat menggali pertanyaan tentang apakah nilai-nilai liberalisme
harus memandu semua tindakan mahasiswa atau apakah ada batasan yang perlu
dipertimbangkan.Mengidentifikasi Implikasi dan Relevansi: Terakhir, artikel ini dapat
mengidentifikasi implikasi dan relevansi dari hubungan antara etika mahasiswa dan ideologi
liberalisme dalam konteks masyarakat modern yang semakin kompleks dan terhubung.
1.4.Metode penulisan
Sesuai ..dengan judul dan permasalahan yang akan dibahas dalam artikel ini dan
supaya dapat memberikan hasil yang bermanfaat maka penulisan ini ditulis dengan metode
yuridis normative.
BAB II
PEMBAHASAN
Liberalisme adalah sebuah ideologi politik yang menekankan pada nilai-nilai kebebasan
individu, hak asasi manusia, kesetaraan, dan demokrasi. Prinsip utama liberalisme adalah
bahwa individu memiliki hak-hak inheren yang harus dihormati dan dilindungi oleh negara
dan masyarakat. Beberapa aspek kunci dari liberalisme meliputi:
2. Hak Asasi Manusia: Liberalisme memandang bahwa semua orang memiliki hak asasi
manusia yang tidak dapat dicabut oleh pemerintah atau masyarakat. Ini termasuk hak seperti
hak atas kehidupan, kebebasan dari penyiksaan, dan hak atas kebebasan berpendapat.
Sementara itu, Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia. Pancasila terdiri dari dua
kata, "panca" yang berarti lima, dan "sila" yang berarti prinsip atau nilai. Ideologi Pancasila
mencakup lima prinsip dasar, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui dan menghormati keberadaan Tuhan yang Maha
Esa sebagai prinsip dasar.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Menghormati martabat dan hak asasi manusia, serta
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Mencapai keadilan sosial dan ekonomi bagi
seluruh warga negara
Pancasila menjadi dasar konstitusi Indonesia dan memandu sistem politik, sosial, dan budaya
negara tersebut. Ini mencerminkan nilai-nilai khas Indonesia dan berfungsi sebagai landasan
bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kehidupan masyarakat di negara
tersebut.. Pancasila menekankan pada persatuan, gotong royong, dan ketuhanan yang maha
esa. Namun, hal ini tidak berarti bahwa mahasiswa yang mengadopsi nilai-nilai liberalisme
tidak menghargai dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila. Pada kenyataannya, banyak
mahasiswa yang mampu menggabungkan nilai-nilai liberalisme dengan nilai-nilai Pancasila
dalam tindakan mereka.
Salah satu aspek utama dalam liberalisme adalah kebebasan berpendapat dan berorganisasi.
Mahasiswa yang mengadopsi nilai-nilai liberalisme cenderung memiliki kecenderungan
untuk mengembangkan dan mengungkapkan ide-ide mereka tanpa rasa takut atau intimidasi.
Mereka juga cenderung membentuk organisasi dan komunitas yang berfokus pada isu-isu
sosial dan politik yang mereka anggap penting. Hal ini memungkinkan mereka untuk
mendorong perubahan dan mengambil tindakan yang sesuai dengan keyakinan mereka.
Nilai-nilai liberalisme juga mendorong mahasiswa untuk mengkritik otoritas dan struktur
kekuasaan yang ada dalam masyarakat. Mereka secara aktif mempertanyakan kebijakan
pemerintah, institusi pendidikan, dan norma sosial yang dianggap tidak adil atau bertentangan
dengan nilai-nilai liberal. Tindakan ini sering kali melibatkan protes, demonstrasi, dan
kampanye yang bertujuan untuk memperoleh perubahan nyata dalam sistem yang ada.
Meskipun terdapat aspek liberalisme yang berfokus pada kebebasan individu, nilai-nilai
liberalisme juga menekankan pada tanggung jawab sosial dan lingkungan. Mahasiswa yang
menganut paham liberalisme diharapkan memiliki kesadaran terhadap isu-isu sosial seperti
kemiskinan, ketimpangan, dan kerusakan lingkungan. Mereka cenderung terlibat dalam
kegiatan sosial dan berkontribusi untuk mendorong perubahan yang positif dalam
masyarakat.
b. Keadilan dan persamaan
Keadilan sosial dan persamaan juga menjadi nilai yang diperjuangkan oleh mahasiswa yang
mengadopsi nilai-nilai liberalisme. Mereka memperjuangkan hak-hak minoritas, gender, dan
kelompok marginal lainnya. Perjuangan ini meliputi upaya untuk menciptakan keadilan dan
kesetaraan dalam segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan akses
terhadap sumber daya.
Liberalisme adalah salah satu ideologi yang memiliki pengaruh besar terhadap pilihan dan
aksi mahasiswa. Namun, penting untuk diingat bahwa nilai-nilai liberalisme tidak selalu
bertentangan dengan ideologi Pancasila. Banyak mahasiswa yang mampu menggabungkan
2. Aktivisme Politik: Mahasiswa dapat terlibat dalam aktivisme politik untuk mendukung
calon atau partai politik yang menganut pandangan liberal. Mereka dapat mengorganisir
kampanye pemilihan umum, menjadi relawan, atau bahkan mencalonkan diri sebagai
kandidat.
3. Organisasi Mahasiswa: Banyak organisasi mahasiswa yang berfokus pada isu-isu liberal
seperti kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup. Mahasiswa dapat
menjadi anggota atau pemimpin dalam organisasi semacam itu dan berkontribusi pada usaha
mereka untuk mempromosikan ideologi liberal.
4. Media dan Jurnalisme: Mahasiswa yang tertarik pada liberalisme dapat berkontribusi
dalam media mahasiswa, seperti surat kabar kampus atau stasiun radio universitas, untuk
menyebarkan pandangan dan informasi terkait dengan ideologi liberal.
5. Penelitian dan Studi Akademis: Mahasiswa dapat melakukan penelitian akademis atau tesis
tentang topik-topik yang terkait dengan liberalisme. Penelitian ini dapat menghasilkan
pemahaman yang lebih dalam tentang ideologi ini dan dapat berkontribusi pada
perkembangan pemikiran liberal.
6. Demonstrasi dan Aksi Sosial: Mahasiswa dapat mengorganisir atau berpartisipasi dalam
demonstrasi, aksi sosial, atau protes untuk memperjuangkan hak-hak dan nilai-nilai liberal.
Mereka dapat mendukung isu-isu seperti kebebasan berbicara, hak minoritas, atau reformasi
politik.
7. Dialog dan Debat: Mahasiswa dapat mengadakan acara dialog dan debat untuk
mempromosikan diskusi terbuka dan pemahaman yang lebih baik tentang ideologi liberal,
bahkan jika mereka memiliki pandangan berbeda.
2.5. Implikasi Etika Mahasiswa dan Ideologi Liberalisme dalam Konteks Indonesia
Dalam konteks Indonesia, perpaduan antara etika mahasiswa dan ideologi liberalisme dapat
memiliki implikasi yang kompleks. Pada satu sisi, nilai-nilai liberalisme yang menekankan
kebebasan individu dan hak asasi manusia sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang
dijunjung tinggi dalam Pancasila. Namun, terdapat juga pertentangan antara nilai-nilai
liberalisme dan nilai-nilai Pancasila yang mengajarkan persatuan, keadilan sosial, dan
ketuhanan yang maha esa.
Dalam konteks ini, mahasiswa sebagai agen perubahan harus mempertimbangkan etika
mereka dalam mengemukakan ideologi liberalisme. Mereka perlu memastikan bahwa
tindakan mereka didasarkan pada etika yang kuat dan menghormati nilai-nilai Pancasila yang
menjadi dasar negara Indonesia. Selain itu, mereka juga harus memperhatikan konteks sosial,
budaya, dan politik dalam melaksanakan aksi-aksi yang mendukung ideologi liberalisme.
nilai-nilai liberalisme dengan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan mereka. Penting bagi
mahasiswa untuk tetap beretika dalam menjalankan aktivitas mereka, dengan
mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar. Dengan memahami dampak dan pengaruh nilai-nilai liberalisme, mahasiswa dapat
menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif dalam masyarakat
Etika mahasiswa dan ideologi liberalisme telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan
dalam dunia akademik dan masyarakat luas. Liberalisme sebagai sebuah ideologi yang
menekankan kebebasan individu dan perlindungan hak asasi manusia, sering kali menjadi
sorotan dalam hubungannya dengan nilai-nilai Pancasila dan peran mahasiswa sebagai agen
perubahan dalam masyarakat. Dalam artikel ini, kami akan membahas apakah nilai-nilai
liberal memengaruhi pilihan dan aksi mahasiswa, sejauh mana etika mahasiswa berperan
dalam mengemukakan ideologi liberalisme, serta implikasi dari perpaduan antara etika dan
ideologi ini dalam konteks Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Oleh karena itu,Penulis mendukung pemahaman lebih baik tentang bagaimana nilai-
nilai ideologi dapat memengaruhi mahasiswa dan bagaimana mahasiswa dapat berperan
sebagai agen perubahan yang beretika dalam masyarakat.
bahwa hubungan antara etika mahasiswa dan ideologi liberalisme adalah topik yang
kompleks dan perlu penelitian lebih lanjut. Dalam bagian kesimpulan, penulis dapat merinci
bagaimana penelitian lebih lanjut dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang dampak ideologi liberalisme pada mahasiswa.
perlunya dialog terbuka dan diskusi antara mahasiswa dengan pandangan yang
berbeda, termasuk mereka yang mungkin tidak menganut nilai-nilai liberalisme. Ini dapat
mengarah pada kesimpulan bahwa dialog adalah cara yang efektif untuk memahami dan
meresapi nilai-nilai yang berbeda.