Professional Documents
Culture Documents
Manual Prosedur Sipil Mektan 1 Rev. 2018
Manual Prosedur Sipil Mektan 1 Rev. 2018
i
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ii
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
iii
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MANUAL PROSEDUR
Revisi : ke. 9
iv
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas berkat rakhmat dan hidayah-Nyalah hingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
“Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah dan Geoteknik” ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari dalam penyusunan Buku Panduan ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, namun kami senantiasa berharap semoga apa yang telah
kami susun ini tetap mampu menjadi bahan referensi dan acuan dalam pelaksaan
praktikum maupun penelitian yang berkaitan dengan Mekanika Tanah dan Geologi
Teknik.
Melalui lembaran ini, tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Eng. Alwafi Pujiraharjo, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Sipil
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2. Dr. Ir. Harimurti, MT. selaku KKDK Geoteknik
3. Ir. Suroso, Dipl.HE, M.Eng.
4. Dr. Ir. As’ad Munawir, MT.
5. Dr. Eng. Yulvi Zaika, ST., MT.,
6. Dr. rer. nat. Ir. Arief Rachmansyah selaku dosen Geoteknik
7. Eko Andi Suryo, ST., MT., Ph.D. selaku Kepala Laboratorium Mekanika Tanah
dan Geologi
8. Ketut Sugiharto, ST., MT., selaku PLP (Laboratorium Mekanika Tanah )
9. Asisten Laboratorium Mekanika Tanah
10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan hingga terselesaikannya Buku
Pedoman Pelaksanaan Praktikum Mekanika Tanah.
Semoga apa yang telah, sedang dan akan kita lakukan senantiasa mendapat
rakhmat dan petunjuk dariNya. Amin.Terima Kasih.
dan Geologi
v
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................. v
Daftar Isi ............................................................................................................ vi
PRAKTIKUM GEOLOGI
Pengenalan Mineral ....................... …………………………………………… 3
Pengenalan Batuan Beku ................................................................................... 13
Pengenalan Batuan Sedimen ............................................................................. 19
Pengenalan Batuan Metamorf ........................................................................... 30
Profil Tanah ........................................................................................................ 35
vi
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
37
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Langkah Percobaan
Pasang mata bor pada stang bor dan Handle bor pada bagian atas. Kemudian
pasang pula batang pemutar pada handle bor.
Pemboran dilakukan dengan keadaan batang bor harus selalu tegak lurus dengan
permukaan tanah dan dilakukan dengan arah putaran searah jarum jam.
Pada batang Handle bor dapat dilakukan penambahan beban (orang) agar mata
bor mudah melakukan penetrasi kedalam tanah.
Pengambilan sample dilakukan setiap kedalaman 20cm mulai dari tanah
permukaan, dengan cara mencabut bor tangan, apabila bor sukar untuk dicabut,
bor dapat diputar sambil diangkat tetap searah jarum jam, atau digali langsung
tanah sekitarnya. Sample tanah dapat langsung dianalisa di tempat. Lakukan
terus pengeboran dan pengambilan sample sampai kedalaman yang diperlukan.
d. Teori Praktikum
Dalam beberapa hal sering digunakan tripot (kaki tiga) dengan katrol dan tali
yang dipakai untuk mencabut kembali stang-stang augernya dari lubang bor
Bor tangan hanya dapat dilakukan dalam bahan-bahan yang cukup lunak
terutama dalam lempung (Soft Clay)
Adalah tidak mungkin untuk melakukan pemboran tangan dalam batuan lunak
(Soft Rock) atau dalam kerikil padat. Casing tidak bisa dipakai dalam pemboran
tangan, tapi dapat juga kalau dipandang perlu. Misalnya untuk pemboran dalam
bahan-bahan yang amat lunak atau bahan-bahan yang lepas, yang akan
mengalami keruntuhan bila tidak menggunakan casing, juga apabila muka air
tanah (Water Level) ditempat tersebut amat tinggi.
38
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SPIRAL HELICAL
39
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TABUNG
PENGAMBILAN
CONTOH TANAH ASLI
40
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kedalaman Deskripsi
Kolom Tanah
(m) Warna Plastisitas Tekstur Jenis Tanah
0,2
0,4
0,6
0,8
41
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Buat lubang dengan memutar mata bor sampai pada kedalam yang diperlukan. Mata bor
dicabut, tanah dikeluarkan untuk dideskripsikan dan diklasifikasikan secara manual
Casing diperlukan pada tanah yang tidak stabil, dimana lubang bor tidak dapat
terbuka pada pemboran di bawah permukaan air. Diameter casing harus lebih besar
daripada diameter luar mata bor yang dipakai
Jika menggunakan casing, maka casing harus dimasukkan pada kedalaman tertentu,
dengan tidak melebihi kedalaman sampel yang diambil
Ambil contoh tanah dengan menggunakan Shelby tube samplers (tabung) dengan
diameter 6.85 cm dengan jalan ditekan atau ditumbuk
Tabung kemudian diberi label yang mencantumkan lokasi, nomor boring, kedalaman
dan sebagainya
Tabung yang sudah terisi penuh dikeluarkan, pada kedua ujung tabung ini ditutup
dengan paraffin untuk menjaga kelembaban tidak berubah
42
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
43
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (100 ±
5)ºC
Cawan kedap udara dan tidak berkarat, dengan ukuran cukup. Cawan dapat
terbuat dari logam, gelas atau alumunium
Neraca dengan ketelitian 0,001gram
44
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Langkah Kerja
Sampel tanah ditempatkan pada cawan yang bersih yang telah diketahui
beratnya kemudian diukur berapa penambahan berat setelah ditambahkan
partikel sampel tanah
Sampel tanah kemudian dimasukkan ke dalam oven selama ± 6 jam sampai
keadaan sampel mencapai berat konstan
Setelah ± 6 jam dikeluarkan dari oven, ditimbang dan beratnya dicatat
d. Perhitungan
Kadar air yang dapat dihitung sebagai berikut :
Berat cawan + tanah ............................... W2 gram
Berat cawan + tanah kering .................... W3 gram
Berat cawan kosong ................................ W1 gram
Berat air .................................................. Wa = (W2 – W3) gram
Berat bahan kering .................................. Wt = (W3 – W1) gram
Kadar air ................................................. w = (W2 – W3)/(W3 – W1) x 100%
e. Dasar Teori
Istilah yang umum dipakai untuk hubungan berat adalah kadar air (water
content). Dimana kadar air adalah perbandingan antara berat air dan butiran padat
dari volume tanah yang diselidiki.
45
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Water Content
46
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Z.½” - 3"
0.2"
Cylinder yang memakai drat digunakan untuk kedalaman yang lebih dari 1
meter
Ø3"
½” Drat
ØZ.7/8"
47
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Menurut Hvorslev untuk Drive Cylinder harus memiliki harga area ratio sekitar
10 – 15 %, yang dihitung dengan persamaan :
De Di
2 2
A.R = 2
x100
Di
Keterangan :
A.R : Area ratio (%)
De : Diameter luar maksimum dari drive cylinder
Di : Diameter dalam maksimum dari drive cylinder
Drive Head
Untuk kedalaman kurang dari 1 meter Sliting Weight untuk menusukkan ke
dalam tanah lebih dari 1 meter, digunakan Hummer dengan Extension Drive
Rood untuk memasukkan Cylinder ke dalam tanah.
Straightedge
Terbuat dari baja dengan satu sisi tajam untuk memotong ujung sample pada
permukaan Cylinder.
Shovel
Seperti sekop, untuk menggali cylinder keluar setelah ditusukkan pada
kedalaman yang dangkal.
Anker tipe Iwan atau tipe Auger lainnya untuk membuat lubang sampai
kedalaman yang akan ditusuk dengan Cylinder.
Neraca kapasitas 1 kg dengan ketelitian 1.0 gram dan kapasitas 500 gram
dengan ketelitian 0.10 gram.
Alat-alat bantu lainnya : sikat, katrol untuk Hummer, kaleng dengan tutupnya
untuk kadar air test dan sebuah sendok besar.
c. Langkah Kerja
Timbang dan ukur volume Cylinder
Sebelum test dimulai, tentukan dulu berat masing-masing Cylinder sampai
ketelitian 1 gram, dan volume Cylinder dengan ketelitian 0,01 inchi (0,254).
Untuk kedalaman test kurang dari 1 meter
Bersihkan semua partikel yang melekat pada tanah yang akan ditest
Buat lubang bor atau galian dengan skop pada tanah yang akan dijadikan
sampel
Ukur kedalaman permukaan tanah yang akan dites
Pasang Drive Rod pada Cylinder
48
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
d. Perhitungan
Perhitungan Kadar Air tanah :
Dimana :
W1 = Berat container + tanah basah
W2 = Berat container + tanah kering
W3 = Berat container
w = Kadar air
49
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
d =
Dimana :
m = Berat isi tanah basah
d = Berat isi tanah kering
e. Form Tabel Data Percobaan Berat Isi, Isi Pori, Derajat Kejenuhan
Lokasi : ………………………
Tanggal Praktikum : ………………………
Kelompok : ………………………
Asisten : ………………………
50
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Density Test (Drive Clynder Method)
51
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
C. Langkah Kerja
Benda Uji Yang Dipersiapkan :
Tanah yang tertahan saringan no, 80, no. 100, dan no. 200.
Benda uji dalam keadaan kering oven dan diambil 20 gram untuk botol ukuran
50 gram untuk picnometer
52
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
d. Perhitungan
Gs =
Keterangan :
Gs = specific gravity
Ws = berat tanah kering (gram)
W1 = berat labu + air + tanah (gram)
W2 = berat labu + air (gram)
Harga berat specific butiran tanah (bagian padat) sering dibutuhkan dalam
bermacam-macam keperluan perhitungan dalam mekanika tanah. Harga-harga
tersebut dapat ditentukan dengan akurat di laboratorium. Sebagian besar mineral
yang menjadi penyusun tanah berkisar antara 2,6 dan 2,9 . Berat spesifik dari bagian
padat tanah pasir yang berwarna terang , umumnya sebagian besar terdiri dari
quartz, dapat diperkirakan sebesar 2,65 . Untuk tanah berlempung atau berlanau,
harga tersebut berkisar antara 2,6 – 2,9.
t = Gs x w
Keterangan :
t = berat isi / berat satuan (unit weight) tanah
w = berat isi / berat satuan (unit weight) air
53
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
54
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Kalibrasi Alat Specific Gravity
Timbang labu ukur kap 100 ml + tutup dengan ketelitian 0.01 gram
55
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Specific Gravity
Ulangi dua langka di atas paad suhu termometer suhu di intervalkan kalibrasi
labu ukur
56
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Langkah Kerja
Benda uji yang berupa campuran butiran tanah kasar dan halus dimasukkan
dalam oven dengan suhu tertentu
Benda uji dikeringkan di dalam oven dengan suhu (110 ± 5)°C sampai berat
tetap
Saringan disusun dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas
Hitung prosentase berat benda uji yang tertahan di atas masing – masing
saringan terhadap berat total benda uji.
d. Perhitungan
% Komulatif Tertahan =
% Komulatif Lolos Saringan = 100% - % Komulatif Jumlah Tertahan
57
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
berat jumlah
%
saringan tertahan berat % komulatif
komulatif
saringan tertahan berat lolos
berat
diameter saringan
No (gram) (gram) tertahan
(mm)
4,75 4
2,0 10
0,84 20
0,42 40
0,30 50
0.18 80
0,15 100
0,075 200
Pan
*Contoh grafik di percobaan Hydrometer
58
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
59
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Percobaan Hydrometer
60
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Percobaan Hydrometer
a. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui pembagian butir (gradasi)
agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan metode Hydrometer
c. Langkah Kerja
Sampel tanah ditumbuk, kemudian diayak hingga lolos saringan no.200, sample
yang lolos saringan no.200 diambil sebanyak 50 gram kemudian dicampur
dengan 100 ml larutan NaOH 10% kemudian didiamkan selama 24 jam.
Setelah direndam selama 24 jam, campuran ditambah larutan H2O2 3%
kemudian dimixer selama 15 menit.
Sambil menunggu larutan di mixer , dilakukan koreksi pembacaan Hydrometer,
yaitu Koreksi Meniscus dan Zero Correction, dengan cara :
61
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
d. Teori Hydrometer
Analisa hydrometer didasarkan pada prinsip sedimentasi (pengendapan)
butir-butir tanah dalam air . Bila suatu contoh tanah dilarutkan dalam air, partikel-
partikel tanah akan mengendap dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung
pada bentuk, ukuran, dan beratnya.
Di dalam laboratorium, pengujian hydrometer dilakukan dalam silinder
pengendap yang terbuat dari gelas dan memakai 50 gram contoh tanah yang kering
oven dan lolos ayakan 200. Kemudian dicampurkan dengan larutan pendispersi
(pengendap)sesuai dengan kepekatan yang ada.
e. Perhitungan
Perhitungan analisa saringan dapat dilakukan seperti dalam cara pemeriksaan
analisa saringan agregat halus dan kasar
Dari pembacaan Rh tentukan diameter dengan menggunakan nomogram
terlampir. Untuk ini nilai pembacaan Th harus dituliskan disamping skala Rh
pada nomogram terlampir
Hitung diameter prosen dari berat butiran yang lebih kecil dari diameter (D) dari
rumus-rumus berikut :
Untuk hidrometer dengan pembacaan 5 – 10 gram/liter
P =
62
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
P =
K = Koreksi Suhu
a = Faktor Kalibrasi
1. Rc = Ra – Zc + Ct
Dimana : Rc = Bacaan hidrometer terkoreksi.
Ra = Bacaan hidrometer saat pengujian.
Zc = Koreksi terhadap nol hidrometer.
Ct = Koreksi terhadap temperatur (lihat tabel 2).
Rc.a
2. % lolos = 100%
Ws
Dimana : Rc = Bacaan hidrometer terkoreksi.
a = Koreksi terhadap Gs (lihat tabel 1).
Ws = Berat benda uji kering.
3. R = Ra + 1
Dimana : R = Bacaan hidrometer hanya terkoreksi oleh meniskus.
Ra = Bacaan hidrometer saat pengujian
L
4. v
t
dimana : L = Jarak yang ditempuh butiran (lihat tabel 4).
v = Kecepatan butiran mengendap.
t = Waktu pengamatan.
L
5. D xK
t
Dimana :
D = diameter butiran.
K = Besaran yang tergantung pada kekentalan air dan Gs (lihat tabel 3).
L = Jarak yang ditempuh butiran.
t = Waktu pengamatan.
63
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 1 Tabel 2
Koreksi ( a ) terhadap berat jenis ( Gs ) Koreksi ( Ct ) terhadap temperatur
Berat jenis Faktor Temperatur Ct
tanah koreksi ( °C )
(Gs) (a) 15 -1.10
2.85 0.96 16 -0.90
2.8 0.97 17 -0.70
2.75 0.98 18 -0.50
2.7 0.99 19 -0.30
2.65 1.00 20 0.00
2.6 1.01 21 0.20
2.55 1.02 22 0.40
2.5 1.04 23 0.70
24 1.00
25 1.30
26 1.65
27 2.00
28 2.50
29 3.05
30 3.80
Tabel 3
L
Nilai K pada persamaan D xK
t
Temp Berat Jenis Tanah ( Gs )
°C 2.50 2.55 2.60 2.65 2.70 2.75 2.80 2.85
16 0.0151 0.0148 0.0146 0.0144 0.0141 0.0139 0.0137 0.0138
17 0.0149 0.0146 0.0144 0.0142 0.0140 0.0138 0.0136 0.0134
18 0.0148 0.0144 0.0142 0.0140 0.0138 0.0136 0.0134 0.0132
19 0.0145 0.0143 0.0140 0.0138 0.1360 0.0134 0.0132 0.0131
20 0.0143 0.0141 0.0139 0.0137 0.0134 0.1330 0.0132 0.0129
21 0.0141 0.0139 0.0137 0.0135 0.0133 0.1310 0.0129 0.0127
22 0.0140 0.0137 0.0135 0.0133 0.0131 0.0129 0.0128 0.0126
23 0.0138 0.0136 0.0134 0.1320 0.0130 0.0128 0.0126 0.0124
24 0.0137 0.0134 0.0132 0.0130 0.0128 0.0126 0.0125 0.0123
25 0.0135 0.0133 .0.0131 0.0129 0.0127 0.0125 0.0123 0.0122
26 0.0133 0.0131 0.0129 0.0127 0.0125 0.0124 0.0122 0.0120
27 0.0132 0.0130 0.0128 0.0126 0.0124 0.0122 0.0120 0.0119
28 0.0130 0.0128 0.0126 0.0124 0.0123 0.0121 0.0119 0.0117
29 0.0129 0.0127 0.0125 0.0123 0.0121 0.0120 0.0118 0.0116
30 0.0128 0.0126 0.0124 0.0122 0.0120 0.118 0.017 0.0115
64
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4
Nilai L ( Effective Depth ) untuk Hydrometer tipe 152H
Bacaan Effective Bacaan Effective Bacaan Effective
hydrometer Depth hydrometer Depth hydrometer Depth
terkoreksi terkoreksi oleh terkoreksi oleh
oleh Menikus Menikus Menikus
(R) (L) (R) (L) (R) (L)
0 16.3 21 12.9 42 9.4
1 16.1 22 12.7 43 9.2
2 16.0 23 12.5 44 9.1
3 158 24 12.4 45 8.9
4 15.6 25 12.2 46 8.8
5 15.5 26 12.0 47 8.6
6 15.3 27 11.9 48 8.4
7 15.2 28 11.7 49 8.3
8 15.0 29 11.5 50 8.1
9 14.8 30 11.4 51 7.9
10 14.7 31 11.2 52 7.8
11 14.5 32 11.1 53 7.4
12 14.3 33 10.9 54 7.3
13 14.2 34 10.7 55 7.1
14 14.0 35 10.5 56 7.0
15 13.8 36 10.4 57 6.8
16 13.7 37 10.2 58 6.6
17 13.5 38 10.1 59 6.5
18 13.3 39 9.9
19 13.2 40 9.7
20 13.0 41 9.6
65
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
L(Zr)
Li H1 L/2 R
Rh Vh/2aj (Li-L/2)
cm cm cm 1000(RhxK-1) cm
Lokasi : ....................................................
Tanggal Praktikum : ....................................................
Kelompok : ....................................................
Asisten : ....................................................
66
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Waktu Temperatur Bacaan Bacaan Prosentase Terkoreksi Effektive V = L/t Nilai Diameter
Hidrometer Terkoreksi Lolos menikus Depth K Butiran
(t) (Ra) (Rc) (R) (L) (D)
(menit) °C (%) (mm)
0
0.5
1
2
15
30
60
120
1440
Catatan :
*Merupakan prosentasi komulatif lolos terhadap seluruh sampel merupakan “Prosentase (%) lolos pada analisa Hydrometer
dikalikan prosentase (%) lolos saringan No. 200 pada analisa saringan”.
74
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Keterangan :
Grafik analisa Hydrometer ini merupakan gabungan analisa ayakan dan analisa
Hydrometer.
75
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Hydrometer
76
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
77
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
78
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Langkah Kerja
Letakkan 100 gram benda uji yang sudah dipersiapkan di dalam sebuah wadah
Aduklah benda uji tersebut sambil menambahkan air sedikit demi sedikit sampai
kadar air merata
Setelah contoh menjadi campuran yang rata, buat bola-bola tanah dari benda uji
itu seberat 8 gram, kemudian bola-bola tanah itu di giling-giling di atas plat
kaca. Penggilingan dilakukan dengan telapak tangan sampai membentuk batang
dengan diameter ± 3 mm.
Jika pada saat penggilingan ternyata sebelum benda uji mencapai diameter ± 3
mm sudah retak, maka benda uji disatukan kembali, kemudian ditambah sedikit
air dan diaduk sampai merata. Setelah itu, buat bola-bola lagi dan lakukan
kembali penggilingan hingga mencapai diameter ± 3 mm.
Jika ternyata penggilingan bola-bola itu bisa mencapai diameter lebih dari 3 mm
tanpa menunjukkan retakan-retakan, maka contoh tanah perlu dibiarkan
beberapa menit di udara agar kadar airnya berkurang sedikit.
Pengadukan dan penggilingan diulangi terus sampai retakan-retakan itu terjadi
tepat pada saat pilinan mempunyai diameter ± 3 mm.
d. Perhitungan
Menentukan kadar air rata-rata (WC) sebagai harga batas plastis:
Kadar air pada batas plastis (plastic limit water content):
Berat air = (berat cawan+ tanah basah) – (berat cawan + tanah
kering)
Berat tanah kering = (berat cawan + tanah kering) – berat cawan
79
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Batas Plastis
Nomor Cawan 1 2 3
80
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Buat bola-bola tanah dari benda uji seberat 8 gram, kemudian digeleng-
gelengkan di atas plat kaca dengan telapak tangan dengan kecepatan 80-90
gelangan per menit
81
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
82
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
83
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Langkah Kerja
a) Aduk benda uji sebanyak 100 ml dengan menggunakan spatula, dan tambahkan
air sambil diaduk hingga tanah menjadi homogen.
b) Setelah merata, letakkan sebagian benda uji diatas mangkuk batas cair, dan
ratakan permukaan hingga bagian paling tebal sekitar 1cm.
c) Buat alur dengan membagi 2 tanah sample tersebut dengan Grooving Tools.
d) Putar tuas alat dengan kecepatan jatuhan mangkuk 2 putaran perdetik
e) Lakukan putaran terus hingga belahan sample besinggungan sepanjang 1.25 cm
dan catat jumlah ketukannya.
f) Ulangi pekerjaan c dan e beberapa kali hingga didapat jumlah ketukan yang
sama.
g) Kembalikan lagi sampel uji, dan buat adonan baru dengan merubah kadar airnya
hingga dapat perbedaan jumlah pukulan sebesar 8 sampai 10 pukulan
84
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
85
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Liquid Limit
Tanah dicampur air
86
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
87
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
88
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Langkah Kerja
Menimbang berat Shringkage Disk
Mengisi Shringkage Disk dengan air raksa untuk menentukan volume tanah
basah
Sampel tanah yang digunakan diambil dari percobaan Liquid Limit dengan nilai
N (jumlah ketukan) mendekati 25 ketukan.
Masukkan tanah kedalam Shringkage Disk dan ratakan dengan mengetuk-
ngetuk agar cawan benar-benar terisi, kemudian ratakan permukaan tanah
dengan menggunakan Grass Plate.
Kemudian tanah tersebut ditimbang. Biarkan pasta mengering di udara dan
kemudian masukkan kedalam oven.
Setelah sample benar-benar kering, timbang ulang berat cawan kosong bersih
dan kering.
Alirkan raksa kedalam cawan yang berisi sampel yang sudah mengering, dan
kemudian press dengan kaca secara kuat hingga raksa yang berlebih mengalir
keluar.
Ukur banyaknya air raksa yang meluber untuk mengetahui volume tanah kering
(Vs)
d. Perhitungan
Kadar Air (w) =
V Vs
Shrinkage Limit = SL w 100%
Ws
Berat air = (berat cawan+ tanah basah) – (berat cawan + tanah kering)
Kadar air = (berat air) / (berat tanah kering) x 100%
Shringkage limit = w - Δw
89
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
V Vo
SL w 100%
Wo
90
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Shrinkage Limit
91
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Percobaan Unconfined
92
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Percobaan Unconfined
a. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan
bebas contoh tanah dan batuan yang bersifat kohesif dalam keadaan asli maupun
buatan (remolded).
Yang dimaksud dengan kekuatan tekan bebas adalah besarnya gaya Aksial per
satuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat tegangan
aksialnya mencapai 20 %.
93
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Langkah Kerja
Siapkan benda uji berupa silinder kemudian timbang benda uji tersebut
Letakkan benda uji pada mesin tekan bebas.
Atur jarum arloji pada angka nol.
Lakukan pembacaan beban pada regangan 0,5, 1,dan 2% tiap menit.
Lakukan hingga sampel mengalami keruntuhan.
d. Perhitungan
Dasar Regangan Aksial dihitung dengan rumus :
=
= Regangan Aksial (%)
∆L = Perubahan panjang benda uji (cm)
Lo = Panjang benda uji semula (cm)
Luas penampang benda uji rata-rata :
A1 =
Ao = Luas penampang benda uji semula (cm2)
Perhitungan besar Tegangan Normal :
σn = P/A (kg/cm2)
P = F X N ( kg)
N = Pembacaan Arloji Tegangan
F = Angka Kalibrasi dari cincin penguji (Proving Ring)
Unconfined Compression :
qu = ( kg/cm2)
Sensitivity :
St =
e. Gambarkan
Grafik hubungan Tegangan Dan Regangan untuk sampel tanah asli dan tanah
terganggu
Diagram Mohr
Tentukan Kohesi tanah dan Sudut Geser tanah
94
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
7,0
7,5
8,0
8,5
9,0
9,5
10,0
95
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pemb. Luas
Pemb. Arloji
Arloji Regangan Beban Terkoreksi Tegangan
(Tegangan)
(Penurunan) (%) (Kg) A' = Ao / (1-Ε) (Kg/cm²)
(div.)
(mm) (cm²)
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
7,0
7,5
8,0
8,5
9,0
9,5
10,0
96
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Unconfined (Undisturbed & Remolded)
Memberikan tekanan 80 psi pada alat unconfined compression test dari alat
kompresor
Atur kran pada menit ke-n, catat besarnya tekanan yang diberikan. Atur kran
sehingga didapatkan kesesuaian antara regangan dengan waktu. Setelah sampel
runtuh percobaan dihentikan
Lakukan hal yang sama pada tanah yang tidak asli (remolded)
97
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
98
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Langkah Kerja
Timbang dan pastikan contoh tanah asli dari dalam tabung ujungnya harus rata
Benda uji dimasukkan ke dalam cincin pemeriksaan yang telah terkunci menjadi
satu.
Stang penekan dipasang vertical untuk memberi beban normal pada benda uji
dan diatur sehingga beban yang diterima oleh benda uji sama dengan beban yang
diberikan pada stang tersebut
Arloji geser diatur sehingga menunjukkan angka nol.
Beban normal diberikan pertama sesuai dengan beban yang diperlukan
Lakukan pembacaan geseran dan dial reading hingga mendapatkan pembacaan
tiga kali nilainya sama, setelah itu ganti sampel tanah kemudian ulangi lagi
langkah di atas dengan beban normal yang berbeda.
d. Perhitungan
e. Gambarkan
Grafik hubungan tegangan dan regangan
Grafik hubungan tegangan normal dan tegangan geser
Tentukan kohesi dan sudut geser dalam tanah
99
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
P1 P2 P3
σ1=P/A*F = 0,400 σ1=P/A*F = 0,800 σ1=P/A*F = 1,200
Horizontal
Horizontal Load Load
Dial Gaya Tegangan Load Gaya Tegangan Gaya Tegangan
Disp. Δh Ring Ring
Reading Geser Geser Ring Dial Geser Geser Geser Geser
(mm) Dial Dial
(div) (kg) (1) (div) (kg) (2) (kg) (1)
(div) (div)
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
325
350
375
* faktor kalibrasi (kgf/div)
100
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Direct Shear
Dengan pencetak sampel dibuat beberapa sampel
Masukkan sebuah sample kedalam frame bawah dan ditutupi dengan frame atas
lalu diisi dengan air
Contoh tanah yang telah dipasang alat direct shear diberi beban yang telah
ditentukan. Mesin dijalankan untuk mendapatkan tegangan geser.
Sebelumnya untuk sampel yang pertama anak timbangan sebesar 4 Kg
Atur kran agar pada waktu ke-n menit, dial gauge menunjukkan m = 104
inchi
Pembacaan dial dilakukan tiap 0.5 menit. Setelah tanah runtuh, yaitu pada
saat dial menunjukkan harga konstan percobaan dihentikan, percobaan
diulangi lagi untuk sampel kedua dan ketiga untuk masing-masing 4 Kg, 8 Kg,
dan 12 Kg
101
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Percobaan Triaxial
Compression Test UU
102
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Percobaan Triaxial
Compression Test UU
a. Tujuan Percobaan
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mengukur Unconsolidated Undrained
stregnth terhadap sampel berbentuk silinder dari tanah kohesif, baik dalam keadaan
undisturbed maupun remoulded pada alat Compression Test Load, dimana sampel
menerima tekanan disekelilingnya dalam Triaxial Chamber.
Dalam pengukuran ini dilakukan pengukuran tegangan total yang bekerja
pada specimen dan selanjutnya dapat dikoreksi terhadap tekanan air pori.
c. Langkah Kerja
Ambil sampel benda uji dari lapangan dengan tabung yang telah disediakan
Keluarkan sampel tanah dari tabung dengan hati-hati, agar tidak terjadi
kerusakan pada sample tanah
Bungkus sample tanah dengan membran
Pasangkan sampel tanah yang telah dibungkus membran tersebut pada pada
Piston Triaxial
Pasang juga karet pada ujung atas dan bawah sample
Tutupkan tabung triaxial, hubungkan dengan alat pengukur tegangan, lalu isi
tabung tersebut dengan air hingga penuh
103
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Arloji penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi diatur sampai menunjukkan
angka nol
Berikan Tekanan Axial pada sampel tanah tersebut sebesar 0,5 – 2% per menit,
dan catat beban dan perubahan-perubahan setiap 0,1; 0,3; 0,4; 0,5% (pada setiap
0,5% setelah dicapai 3% dan setiap 1% setelah 10% tegangan dan setiap 2% jika
tekanan telah melebihi 10%)
d. Perhitungan
Perhitungan Axial Strain ()
=
104
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lokasi : ....................................................
Tanggal Praktikum : .................................................... Data Sampel
Kelompok : .................................................... Ao (Luas Awal) =
Asisten : ....................................................
Lo =
Luas Luas
1- Proving Beban P/A' =
Pembebanan Δh ε
ε
Awal Koreksi
Ring (P) σ1-σ3
σ1 σ3
(Ao) (A')
div mm % cm2 cm2 div kg kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2
105
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lokasi : ....................................................
Tanggal Praktikum : .................................................... Data Sampel
Kelompok : .................................................... Ao (Luas Awal) =
Asisten : ....................................................
Lo =
Luas Luas
1- Proving Beban P/A' =
Pembebanan Δh ε
ε
Awal Koreksi
Ring (P) σ1-σ3
σ1 σ3
(Ao) (A')
div mm % cm2 cm2 div kg kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2
106
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lokasi : ....................................................
Tanggal Praktikum : .................................................... Data Sampel
Kelompok : ....................................................
Ao (Luas Awal) =
Asisten : ....................................................
Lo =
Luas Luas
1- Proving Beban P/A' =
Pembebanan Δh ε
ε
Awal Koreksi
Ring (P) σ1-σ3
σ1 σ3
(Ao) (A')
div mm % cm2 cm2 div kg kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2
107
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Triaxial Compression Test
Pengambilan Sampel di Lapangan
108
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
109
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
110
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Langkah Kerja
Tanah berbutir kasar diletakkan di permeameter
Tempatkan kasa kawat dengan membukanya sedikit untuk menahan specimen
yang melewati piringan berlubang dekat dasar permeameter
Kemudian permeameter dialiri air yang terhubung dengan selang air dari kran
sampai specimen terendam air sepenuhnya dengan keadaan klep bawah tertutup
Setelah specimen jenuh air dan permeameter terisi penuh dengan air, buka klep
bawah
Tunggu sampai air yang keluar dari klep bawah mengalir dengan konstan
Setelah konstan, taruh tabung ukur di bawah aliran air yang konstan tersebut
Tunggu aliran air yang konstan tersebut mengisi tabung ukur selama satu menit
Kemudian ukur tinggi air yang ada di tabung ukur tersebut
Ulangi percobaan tersebut sampai hasil tinggi air yang didapat mempunyai nilai
yang sama setidaknya mendekati
Ambil beberapa data yang mempunyai nilai yang sama atau hampir mendekati
d. Perhitungan
Perhitungan Koefisien Permiabilitas :
k =
k = Koefisien Permiabilitas
Q = Debit Air Yang Keluar
L = Jarak Antar Manometer
H = Perbedaan Tinggi Tekanan Dalam Manometer
t = Total Waktu Rembesan
111
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
112
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Constant Head
Ambil sampel tanah
113
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Langkah Kerja
Tanah yang dipakai dalam keadaan undisturbed sample atau tanah asli
Ambil contoh di lapangan yang sudah ditentukan dengan cetakan (ring)
permeabilitas
Ratakan pada ujung dan pangkalnya dengan pisau
Masukkan contoh tanah dengan extruder ke dalam tabung permeameter yang
sudah dilengkapi dengan porostone (batu pori) pada ujung dan pangkalnya
Setelah itu ukur tinggi sampel lalu timbang (berat contoh + tabung saja)
Di atas batu pori diletakkan kertas filter, lalu contoh tanah di atasnya beri lagi
kertas filter baru batu pori, lalu kertas
Kemudian tutup tabung permeameter sampai menekan pegas sehingga pegas
memberi tekanan pada contoh tanah, selain itu juga untuk menjaga tanah tetap
pada tempatnya sewaktu tanah menjadi jenuh
Air dialirkan pada pisometer, hilangkan gelembung-gelembung udaranya
Pembacaan pertama setelah contoh tanah jenuh, ukur tinggi air (Ho) dari datum
sampai tinggi mula-mula, catat waktunya (To)
Pembacaan kedua dari datum sampai tinggi setelah penurunan air (H1), catat
waktunya (T1).
114
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
d. Perhitungan
aL 2.3 h
kT log 1
A t h2
115
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Falling Head
Sample dalam keadaan undisturbed sampel atau tanah
aslli
Diatas batu pori letakkan kertas filter kemudian letakkan sample tanah dan beri
kertas filter lagi baru batu porus
Kemudian tutup tabung permeameter sampai menekan pegas sehingga pegas memebrikan
tekanan pada sample, selain itu menjaga sample tetap pada tempatnya
116
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Flowchart Percobaan
Permeabilitas Lapangan
117
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
a. Tujuan Percobaan
c. Langkah Kerja
118
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
20 cm
20 cm H
15 cm
2R
Gambar 1
d. Perhitungan
Dimana :
k = koefisien permebilitas
Q = jumlah air yang di tuangkan dalam pipa lindung
R = jari-jari pipa lindung
H = tinggi energi
Lokasi : ........................................................
Tanggal Paktikum : ........................................................
Kelompok : ........................................................
Asisten : ........................................................
119
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH DAN GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kedalaman = cm
R tabung uji = cm
A = cm2
h = cm
t t
No h (cm) Δh
(menit) (detik)
1 0 0
2 1 60
3 2 120
4 3 180
5 4 240
6 5 300
7 7,5 450
8 10 600
9 15 900
10 20 1200
11 25 1500
12 30 1800
120