You are on page 1of 11

Lex Privatum Vol. VI/No.

5/Juli/2018

SURAT-SURAT BERHARGA DI DALAM KUHD Semakin lama di dalam masyarakat


DAN DI LUAR KUHD SERTA MANFAATNYA Indonesia sendiri semakin banyak orang yang
TERHADAP PEMBAYARAN1 mengenal dan mengerti gunanya alat-alat
Oleh: Doni Armedi2 pembayaran surat berharga.3 Mereka
menggunakannya baik untuk keperluan
ABSTRAK perdagangan di dalam negeri maupun di luar
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk negeri, tidak lagi memilih menggunakan
mengetahui bagaimana bentuk-bentuk surat pembayaran mata uang. Karena sangat praktis
berharga yang diatur di dalam KUHD dan di luar penggunaan surat berharga sebagai alat
KUHD dan bagaimana pihak-pihak yang terkait pembayaran sudah semakin dirasakan oleh
dalam proses penerbitan surat berharga, yang masyarakat. Maka dengan mengenal bentuk-
dengan menggunakan metode penelitian bentuk surat berharga didalam praktek itu
hukum normatif disimpulkan bahwa: 1. surat bahwa masyarakat semakin mengenal peranan
berharga yang diatur dalam KUHD dan diluar penting dari surat-surat berharga adalah untuk
KUHD semuanya merupakan alat pembayaran, dapat diperdagangkan, untuk dapat
meskipun terdapat perbedaan surat berharga dipindahtangankan dari satu tangan ketangan
dan surat yang berharga menurut fungsinya yang lain.
masing-masing surat berharga tersebut. Sebab
surat berharga mempunyai tiga fungsi yaitu B. Rumusan Masalah
sebagai alat pembayaran, dapat 1. Bagaimana bentuk-bentuk surat
diperjualbelikan, dan sebagai bukti diri. berharga yang diatur di dalam KUHD
Sedangkan yang disebut dengan surat yang dan di luar KUHD ?
berharga hanya merupakan sebagai alat bukti 2. Bagaimana pihak-pihak yang terkait
hak yang dimiliki oleh setiap pemegangnya. 2. dalam proses penerbitan surat
Para pihak yang terkait dalam penerbitan surat berharga ?
berharga yaitu penerbit yang merupakan pihak C. Metode Penelitian
yang mempunyai kewajiban untuk membayar Jenis penelitian yang digunakan dalam
pada pihak lain sedangkan pihak pemegang penyusunan skripsi ini adalah penelitian
pertama merupakan pihak yang menerima kepustakaan (library research).
pembayaran. Sedangkan yang disebut
tersangkut, adalah pihak yang melaksanakan PEMBAHASAN
perintah untuk dapat melakukan pembayaran A. Surat Berharga Yang Diatur Dalam KUHD
pada si pemegang surat berharga. Dan di Luar KUHD
Kata kunci: surat berharga; pembayaran; Sebagaimana telah diketahui bahwa KUHD
sudah berumur lebih dari seratus tahun. Tentu
PENDAHULUAN saja apa yang dialami orang pada zaman
A. Latar Belakang Penelitian sekarang ini khususnya dalam lalu lintas surat
Sejalan dengan perkembangan jumlah dan berharga terdapat hal-hal yang belum
usaha di bidang perbankan juga mendorong mendapat pengaturan dalam undang-undang.
semakin berkembangnya surat berharga baik Untuk memenuhi kebutuhan praktek sesuai
dalam arti volume penggunaan maupun dengan perkembangan zaman, maka dibuatlah
jenisnya. Sampai saat ini adalah menjadi suatu ketentuan-ketentuan tentang surat berharga
kenyataan bahwa di dalam perkembangan yang belum diatur dalam KUHD. Oleh
lalulintas perdagangan mengalami kemajuan di karenanya untuk memenuhi kebutuhan
dalam cara pembayaran yakni dengan tersebut telah diciptakan berbagai surat
mempergunakan alat-alat pembayaran kredit berharga yang belum diatur dalam KUHD.4
dan alat pembayaran kontan selain dengan
3
mata uang. Emmy Pangaribuan Simanjuntan, Hukum Dagang Surat-
Surat Berharga, Seksi Hukum Dagang Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1982, hal. 1
1 4
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Mien Soputan, SH, Imam Prayogo S, Djoko Prakoso, Surat Berharga Alat
MH; Christine S. Tooy, SH, MH Pembayaran Dalam Masyarakat Modern, Bina Aksara,
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Jakarta, 1987, hal. 79.
120711173

162
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

Ternyata dalam kegiatan perekonomian Jadi ada 2 jenis SBPU yaitu sebagai jaminan
sehari-hari terdapat kebutuhan-kebutuhan untuk pelaksanaan kredit (dari bank/nasabah)
surat berharga yang belum diatur dalam KUHD, dan yang diguanakn dalam operasi pasar
oleh karenanya untuk memenuhi kebutuhan terbuka. Sebaliknya SBPU yang pertama
tersebut telah diciptakan berbagai surat transaksinya tidak melalui pasar terbuka karena
berharga. Mengenai surat berharga baik yang fungsinya lain dan jangka waktunya panjang.
dapat/tidak dapat dipindahkan, baik yang Adapun SBPU yang digunakan dalam rangka
mencakup surat-surat tagihan maupun surat- operasi pasar terbuka adalah yang :
surat yang berdaya hukum kebendaan. a. Berjangka waktu minimal 30 hari;
Berikut ini beberapa contoh surat berharga b. Nilai nominal sekurang-kurangnya RP. 25
di luar KUHD khususnya yang berkaitan dengan juta dengan maksimum Rp. 100 juta;
bank dan pasar uang dan modal : c. Tidak diterbitkan dalam rangka kredit yang
1. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagian atau seluruh dananya berasal
Sejalan dengan kebijaksanaan 1 Juni 1983, dari kredit likuiditas Bank Indonesia;
maka pengendalian moneter dititikberatkan d. Terlebih dahulu telah dibubuhi endosemen
pada pelaksana operasi pasar terbuka, yang oleh bank.
untuk itu diperlukan piranti antara lain berupa Jadi ada SBPU sebagai jaminan kredit dan
Surat Berharga Pasar Uang. Di samping untuk SBPU yang digunakan dalam operasi pasar
pelaksanaan operasi pasar terbuka, terbuka. SBPU sebagai jaminan kredit
perdagangan SBPU dimaksudkan untuk transaksinya tidak melalui operasi pasar
mendorong pengembangan pasar uang dalam terbuka karena fungsinya lain dan jangka
rangka meningkatkan efisiensi pengelolaan waktunya panjang.
dana, khususnya oleh bank.
Ketentuan mengenai SBPU ini diatur dalam 2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat
21/53 KEP/DIR tanggal 27 Oktober 1988 dan berharga yang pengaturannya diluar KUHD.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 21/31/UPG Lembaga yang berwenang mengaturnya ialah
tanggal 27 Oktober 1988. SBPU adalah surat Bank Indonesia.Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
berharga jangka pendek dalam rupiah yang dapat dipersamakan dengan Surat Pengakuan
dapat dijual belikan di pasar uang. Utang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
SBPU dimaksud adalah : Akan tetapi surat pengakuan utang itu
1. Surat sanggup (aksep/Promes) yang dikeluarkan oleh bank Indonesia bukan untuk
dapat berupa : keperluan pendanaan atau likuiditas, akan
a. Surat sanggup (aksep/promes) yang tetapi untuk keperluan pengendalian moneter,
diterbitkan oleh nasabah dalam tegasnya dalam rangka stabilitas uang beredar
rangka penerimaan kredit dari bank dan nilai rupiah. Bagi Bank Indonesia kebijakan
untuk membiayai kegioatan tertentu. penerbitan SBI merupakan ongkos yang harus
b. Surat sanggup (aksep/promes) yang dibayar, terkait dengan fungsinya sebagai
diterbitkan oleh bank dalam rangka otoritas moneter.Kebijakan ini merupakan
pinjaman antar bank. kezaliman hampir disemua bank sentral yang
2. Surat wesel yang dapat berupa : bertujuan untuk memelihara kestabilitas nilai
a. Surat wesel yang ditarik oleh suatu mata uang yang menjadi patokan bagi bank-
pihak dan diaksep oleh pihak lain bank dalam penetapan suku bunga.6Sertifikat
dalam rangka transaksi tertentu, bank Indonesia adalah surat berharga dalam
penarik dan/atau tertarik adalah mata uang rupiah yang diterbitkan oleh bank
nasabah bank. Indonesia.
b. Surat wesel yang tertarik oleh bank Bank Indonesia mengembangkan Sertifikat
dan diaksep oleh bank dalam rangka Bank Indonesia sebagai alat kebijaksanaan
pemberian kredit untuk membiayai moneter, yang diatur lebih lanjut dalam Surat
kegiatan tertentu.5
6
Sufirman rahman dan Eddie Rinaldy, Hukum Surat
5
Biro Hukum Bank Indonesia, Aspek Hukum Surat-Surat Berharga Pasar Uang, Sinar Grafika, Jakarta, 2013, hal.
Berharga, (tanpa tahun), hal. 23. 141.

163
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

Keputusan direksi bank Indonesia No. tidak dapat ditambah dan tidak dapat
21/52/KEP/DIR tanggal 27 Oktober 1988 dan ditarik. Jika deposan berkeinginan untuk
Surat Edaran Bank Indonesia No. 21/30 UPUM menambah simpanannya, maka dibuka
tanggal 27 Oktober 1988, antara lain simpanan barau. Bukti simpanannya
ditentukan: disebut bilyet deposito.7
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat 2. Deposits on Call (DoC), adalah simpanan
pengakuan hutang dalam rupiah berjangka dalam jumlah tertentu dan untuk masa
waktu pendek yang diterbitkan atas untuk tertentu. Namun deposan dapat menarik
dengan sistem diskonto, jangka waktu SBI simpanannya sebelum jatuh tempo
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. dengan sayarat harus memberitahukan
b. SBI diterbitkan dengan denominasi Rp. kepada bank sesuai dengan syarat call
25.000.000,00 (25 juta rupiah) sampai yang telah disepakati. Misalnya Deposits
10.000.000.000,00 (10 milyar rupiah). on Call masa 30 hari dengan sayarat call 2
c. Penerbitan SBI dilakukan secara lelang baik hari. Kondisi ini menjelaskan bahwa
harian atau mingguan. simpanan berlaku untuk masa 30 hari,
 Lelang tetap mingguan yang dilakukan tetapi deposan dapat menarik sebelum
setiap hari Rabu atau hari kerja jatuh tempo, dengan syarat harus
berikutnya apabila hari Rabu jatuh memberitahukan 2 hari sebelumnya.8
pada hari libur. 3. Sertifikat deposito (Certificate of Deposits),
 Lelang harian yang disesuaikan adalah simpanan dalam jumlah tertentu
dengan kebutuhan pengendalian dan dalam masa tertentu, umumnya untuk
moneter. masa yang telah ditetapkan dalam bilyet
d. Bank Indonesia dapat membeli kembali SBI yanga diterbitkan oleh bank penerbit.
yang beredar dan SBI yang telah dibeli Warkat simpanan ini sifatnya “atas unjuk”,
kembali oleh Bank Indonesia dapat dijual tanpa menetapkan nama pemilik
kembali. simpanan. Dengan demikian, pemegang
e. SBI dapat dijual belikan baik oleh bank warkat sertifikat deposito adalah
atau masyarakat di pasar sekunder, pemiliknya (bezit). Warkat sertifikat
penyelesaian transaksi (settlement) jual deposito dapat dialihkan kepada pihak
beli SBI dapat dilakukan melalui lain, dengan pengertian dapat
perhitungan kliring. diperjualbelikan. 9
f. SBI yang jatuh waktu dapat diuangkan Mengenai surat berharga ini peraturan
pada semua kantor Bank Indonesia sejak perundang-undangan tidak memberikan
hari jatuh waktunya, oleh bank sebesar penjelasan lebih lanjut. Sebagai surat yang
nilai nominal SBI yang bersangkutan. dapat ditukarkan dengan uang tunai, maka
Masyarakat yang memiliki SBI dapat dalam bidang surat berharga dikenal dengan
menguangkan SBI yang telah jatuh waktu dua jenis klausula :
melalui bank. a. Atas bawa (aan toonder, to bearer) yang
berarti sutrat berharga dapat dialihkan
3. Sertifikat Deposito dari tangan ketangan dengan hanya
Sertifikat deposito termasuk surat berharga menyerahkan surat berharga tersebut.
yang diatur diluar KUHD. Kewenangan b. Atas tunjuk (aan order, to order) yang
pengaturan sertifikat depsoito berada dibawah berarti surat berharga hanya dapat
bank Indonesia. Sertifikat deposito adalah dialihkan kepada orang yang ditunjuk
simpanan dalam bentuk deposito yang sebagai pengganti dari orang yang disebut
sertifikat bukti penyimpanannya dapat namanya pada surat berharga itu dengan
dipindahtangankan. Simpanan dalam bentuk cara endosemen dan menyerahkan surat
deposito terbagi dalam 3 bentuk yaitu : berharga tersebut.
1. Depsoito Berjangka (Time Deposits),
adalah simpanan yang berjangka waktu
dalam jumlah tertentu. Selama jangka 7
Ibid, hal. 173.
8
waktu yang ditetapkan simpanan tersebut Ibid, hal. 174.
9
Ibid.

164
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

Sertifikat deposito yang diterbitkan “atas bank yang lain. Dari pengertian ini dapat
bawa” ini merupakan piranti pasar uang diketahui bahwa bilyrt giro bukanlah
bersama-sama dengan Sertifikat Bank alat/sarana pembayaran tunai, melainkan
Indonesia dan Surat Berharga Pasar semata-mata berfungsi sebagai alat/sarana
Uang.Syarat formal sertifikat deposito diatur pemindahbukuan. Oleh karena itu, bilyet giro
berdasarkan SEBI No. 21/27/UPG, tanggal 27 tidak dapat diperdagangkan dan juga tidak
Oktober 1998.10 Persayaratan yang harus beralih dari tangan yang satu ke tangan yang
dipenuhi dalam penerbitan sertifikat deposito lain.11
yaitu : Bilyet giro diatur dalam Surat Edaran Bank
1. Pada halaman depan harus dicantumkan : Indonesia No. 4/670/UPPB/Pbr tanggal 24
a. Kata-kata “Sertifikat Deposito” dan Januari 1972. Suatu amanat pemindahbukuan
“Dapat Diperdagangkan” atau “Dapat dana hanya dapat dilaksanakan jika rekening
Diperjualbelikan” dalam ukruran yang giro yang bersangkutan memiliki saldo yang
besar sehingga mudah untuk dibaca. cukup pada tanggal efektif berlakunya amanat
b. Nomor seri dan/atau nomor urut penerbit. Oleh karenanya sebelum tanggal
c. Nama dan tempat kedudukan efektif berlakunya amanat penerbit, bilyet giro
penerbit belum dapat dibayarkan oleh bank, sedangkan
d. Nilai nominal dalam rupiah jika bilyet giro diajukan pada tanggal sesudah
e. Tanggal dan tempat penerbitan tanggal efektif, tetapi saldo yang bersangkutan
f. Tingkat bunga atau diskonto tidak ada atau kurang mencukupi, maka bilyet
g. Pernyataan bahwa penerbit mengikat giro itu harus ditolak sebagai bilyet giro kosong.
diri untuk membayar sejumlah uang
tertentu dalam rupiah pada tanggal 5. Travellers Cheque
dan tempat tertentu. Travelers Cheque (TC) adalah surat yang
h. Tanda tangan direksi atau pejabat berfungsi seperti uang tunai, yaitu isinya
yang berwenang dari penerbit. menyatakan kesanggupan bank penerbit untuk
i. Tanda tangan pejabat dari kantor membayar sejumlah uang kepada orang yang
cabang di tempat sertifikat deposito tanda tanganya tertera dalam TC. TC digunakan
diterbitkan. oleh orang-orang yang melakukan perjalanan
2. Pada halaman belakang dalam negeri atau keluar negeri, mengingat
a. Penerbit menjamin sertifikat deposito faktor keamanan, antara lain bila TC hilang
dengan seluruh harta piutangnya. pembeli/pemegang akan memperoleh ganti
b. Sertifikat deposito dapat dengan melapor ke bank penerbit atau agen-
diperjualbelikan dan dapat agennya yang dibuktikan dengan bukti
dipindahtangankan dengan cara pembelian TC.
penyerahan. TC diterbitkan dalam bermacam-macam
c. Pelunasan dilakukan pada tanggal mata uang misalnya dalam mata uang dollar
jatuh tempo atau sesudahnya dengan atau rupiah. Setiap orang yang membeli TC
menyerahkan kembali warkat akan mendapatkan tanda bukti pembelian yang
sertifikat deposito yang bersangkutan disebut PA (Purchase Agreement) yang ditanda
oleh pembayar. tangani pula oleh pembeli. PA ini
penyimpanannya harus dipisahkan dari TC, agar
4. Bilyet Giro bila TC hilang atau dicuri adanya PA dapat
Bilyet giro adalah perintah nasabah yang memberikan keyakinan pada bank penerbit
telah distandarisasikan bentuknya, kepada bank bahwa pemegang PA adalah benar-benar
penyimpan dana untuk memindahkan sejumlah pembeli TC yang hilang atau dicuri sehingga
dana dari rekening giro yang bersangkutan akan mendapat penggantinya. Di samping itu
kepada pihak penerima yang disebutkan faktor keamanan lainnya TC bahwa setiap TC
namanya, kepada bank yang sama atau kepada terdapat dua tanda tangan bagi
pemegang/penerbit, yang maksudnya untuk
10
James Julianto Irawan, Surat Berharga Suatu Tinjauan
Yuridis Dan Praktis, Kencana Prenadamedia Group,
11
Jakarta, 2014, hal. 199. Imam Prayogo S, Djoko Prakoso, Op-Cit, hal. 84.

165
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

tanda tangan pada waktu membeli TC dan pada dari 100 saham, menjadi one share one vote.
waktu menggunakan TC atau membeli Dalam hubungan ini maka terhadap
barang.Dengan demikian kedua tanda tangan perusahaan-perusahaan yang ingin go public
haruslah sama.Selain bentuk suart berharga di telah diatur dengan baik, di mana pengedaran
atas kita mengenal bentuk lainnya seperti Bilyet sahamnya harus mendapatkan penilaian dari
Deposito, Buku Tabungan, Surat Angkutan BAPEPAN, ialah berdasarkan Keputusan
Udara, Surat Perintah Membayar Giro Bank, Menteri Keuangan RI nomor Kep-
Kertas Perbendaharaan Negara (Treasury Bill). 1548/KMK.0132/1990, tanggal 9 Januari 1991
tentang Pasar Modal dan telah disempurnakan
6. Obligasi dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 199/KMK.010/1991 tanggal 30 November 1991.
1548/KMK.013/1990 Obligasi adalah bukti Menurut Keputusan tersebut saham
hutang dari emiten (penerbit) yang dijamin oleh didefinisikan secara sederhana yaitu
penanggung yang mengandung janji penyertaan modal dalam pemilikan suatu
pembayaran bunga atau janji lainnya serta Perseroan Terbatas.
pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada Sementara itu pengaturan saham kiranya
tanggal jatuh tempo, sekurang-kurangnya 3 tidak akan terlepas dari perkembangan
tahun sejak tanggal emisi.Obligasi ini pengaturan perusahaan sendiri, oleh karena itu
merupakan suatu piranti pasar modal di saat membahas mengenai RUU tentang
disamping saham dan sekuritas Perseroan Terbatas yang sekarang seharusnya
kredit.Kemajuan teknologi dunia yang demikian dicakup pula mengenai saham sendiri sebagai
pesat ternyata menyangkut juga dalam sektor surat berharga.
perdagangan. 2. Surat Wesel
Hal ini terlihat atau terbukti di antaranya Syarat-syarat formil dari surat wesel
dalam halorang menghendaki segala sebagaimana diatur dalam Pasal 100 KUHD
sesuatunya bersifat praktis dan aman serta adalah :
dapat dipertanggungjawabkan khususnya a. Perumusan surat wesel harus mengandung
dalam lalu lintas pembayaran. Karena itu perkataan “surat wesel” dalam bahasa
hukum positif dari pada hukum dagang yakni yang dipakai.
dalam KUHD telah mengatur jenis-jenis surat b. Harus berisi suruhan tak bersyarat untuk
berharga secara umum yakni tentang surat membayar sejumlah uang tertentu.
yang mempunyai nilai. c. Nama orang harus dibayar (tertarik).
Adapun surat berharga yang diatur dalam d. Penetapan hari bayar.
KUHD akan diuraikan sebagai berikut : e. Penunjukkan tempat pembayaran.
1. Saham atau Sero f. Nama orang kepada siapa wesel harus
Surat berharga ini adalah sebagai bukti dibayar (penerima) atau ditunjuk.
pemilikan usaha suatu perusahaan dimana g. Tempat dan tanggal penarikan.
pemegangnya hanya bertanggungjawab atau h. Tandatangan yang menarik (penarik).
punya hak sampai dengan jumlah yang Surat wesel yang merupakan salah satu
tercantum dalam sahamnya.12 Saham ini pada surat berharga relative banyak jenisnya jika
asasnya harus atas nama yang pemindahannya dibandingkan dengan surat berharga lainnya,
pada asasnya tunduk pada Pasal-pasal KUH yaitu sebagai berikut :
Perdata, ialah Pasal 613 dan seterusnya, serta 1. Surat wesel atas penglihatan (Zicht Wissel)
1977. Ciri dari surat wesel ini tidak menyebutkan
Perkembangan yang sangat penting dalam hari dan/atau tanggal pembayaran.
pemilikan saham adalah perubahan Pasal 54 Pembayaran akan dilakukan begitu surat
KUHD dengan UU No. 4 tahun 1971 yang wesel diajukan oleh pemegang kepada
berarti mengubah hak suara maksimal 6 bagi pihak yang berkewajiban membayar. Surat
yang memiliki 100 saham atau lebih dan hak wesel ini diperlukan hampir sama dengan
suara maksimal 3 bagi yang memiliki kurang surat cek. Pasal 101 ayat (2) KUHD
menyebutkan suratwesel yang tidak
12
R. Ali Rido, Hukum Dagang Tentang Surat Berharga, ditetapkan hari jatuh tempo
Remaja Karya, Bandung, 1988, hal. 27.

166
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

pembayarannya dianggap harus dibayar b. Yang disuruh membayar, dinamakan


pada hari ditunjukkannya.13 tertarik.
2. Surat wesel sesudah penglihatan (Nazicht c. Yang menerima pembayaran, dinamakan
Wissel) penerima.
Surat wesel yang perhitungan masa Dilihat dari segi tujuan diterbitkannya ada
berlakunya ditetapkan saat diperlihatkan tiga tujuan yaitu :
oleh penariki kepada tertarik, dan pihak a. Sebagai alat peminjam uang
tertarik melakukan akseptasi. Pasal 122 (credietmiddel), antara penarik dan
KUHD menetapkan masa pengajuan atau penerima.
memperlihatkan suatu surat wesel kepada b. Sebagai alat pembayaran.
penarik oleh tertarik adalah satu tahun c. Alat pengiriman uang bila tempat tertarik
terhitung sejak tanggal penerbitan surat lain dari pada tempat penarik.
wesel dimaksud.14 Setiap wesel yang diterbitkan selalu ada
3. Surat wesel sesudah penanggalan (Dato latar belakangnya sehingga sebetulnya dalam
Wissel) pengeluaran wesel itu selalu terlihat dua
Surat wesel yang jangka waktu masa macam persetujuan, yaitu :
pembayarannya dihitung dalam masa a. Persetujuan yang menjadi latar belakang
bulanan penuh. Misalnya suatu surat penarikan wesel itu dan’
wesel ditarik tanggal 1 Juni untuk masa 1 b. Persetujuan wesel itu sendiri.
bulan maka jatuh tempoinya tanggla 30 Latar belakang penerbitan wesel bisa
Juni. Dapat juga masa pembayaran merupakan persetujuan jual beli, pinjam uang,
ditetapkan untuk masa setengah bulan ganti kerugian dan lain sebagainya. Dalam Pasal
atau 15 hari maka penetapan tanggal jatuh 108 KUHD ditegaskan dua kewajiban dari
temponya jatuh pada tanggal akhir bulan penarik yaitu :
atau 15 hari kemudian. Dalam hubungan 1. Kewajiban menanggung bahwa wesel akan
ini pengertian akhir bulan adalah tanggal disetujui (diakseptir) oleh tertarik,
30 atau tanggal 31 setiap bulan atau kewajiban menanggung bahwa wesel itu
tanggakl 28 atau 29 untuk bulan setelah diakseptir akan dibayar oleh
Februari.15 tertarik.
4. Surat wesel penanggalan (Dag Wissel) 2. Kewajiban penyediaan dana oleh penarik
Surat wesel yang tanggal jatuh temponya pada tertarik pada waktu wesel ditagih
telah ditetapkan dalam surat wesel oleh penarik.
dimaksud. Dengan demikian jangka waktu Dalam hal wesel yang dikeluarkan oleh bank
surat wesel jenis ini dihitung dari tanggal (wesel bank) dan tertariknya adalah bank, maka
penarikan/akseptasi samapai dengan perlu diperhatikan antara lain :
tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan. a. Diperiksa apakah wesel bank tersebut
Pasal 136 ayat (1) KUHD menetapkan jika masih terbuka (belum
terjadi perbedaan kotatempat penarikan diperhitungkan/dibayarkan).
dengan kota tempat pembayaran misalnya b. Tempat, harus tercantum nama kantor
ditarik di Jakarta dan dibayar di London yang mengeluarkan dan yang
maka waktu pembayarannya ditetapkan di membayarakan, wesel bank hanya dapat
London.16 ditunaikan pada kantor yang ditunjuk dan
Dari persyaratan tersebut terlihat bahwa hanya dapat diselesaikan secara inkaso.
beberapa pihak yang terlibat atas c. Tanggal, wesel bank pada dasarnya harus
diterbitkannya wesel, yaitu : dimintakan pembayarannya dalam waktu
a. Yang menandatangani wesel, dinamakan satu tahun terhitung mulai tanggal
penarik atau penerbit. penarikkannya, kecuali tenggang waktu
tersebut diperpendek oleh kantor yang
mengeluarkan.
13
Sufirman rahman dan Eddie Rinaldy, Op- Cit, hal. 34.
d. Endosemen, jika ada harus merupakan
14
Ibid, hal. 35. deretan yang terputus-putus.
15
Ibid.
16
Ibid, hal. 36.

167
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

e. Pembatalannya, hanya boleh dibatalkan a. Tertarik pada wesel dapat diperhitungkan


oleh pembeli. bunga sedangkan pada cek tidak
Berdasarkan hari bayarnya, wesel dapat diperhitungkan.
dibedakan sebagai berikut : b. Cek dapat dibayar kepada tiap pembawa,
1. Wesel yang harus dibayar pada saat wesel tidaklah demikian.
ditunjukkan (zichtwissel, sight draft). c. Cek tidak dapat diakseptir oleh tertarik,
2. Wesel yang harus dibayar pada suatu sedangkan wesel dapat diakseptasi.
waktu setelah ditunjukkan (nazich wissel, d. Pada cek tidak ditentukan hasil
after sight draft). pembayaran (vervaldag).
3. Wesel yang harus dibayar pada suatu e. Cek adalah merupakan suatu alat
waktu setelah tanggal penarikan (date pembayaran tunai sedangkan wesel
wissel, after date draft). merupakan suatu alat kredit.
4. Wesel yang harus dibayar pada suatu Berdasarkan Pasal 180 KUHD, cek itu harus
waktu tertentu (dag wissel, date draft). diterbitkan pada seorang bankir yang
Dalam perdagangan internasional kita mempunyai dana untuk dipergunakan oleh
mengenal juga wesel diterbitkan oleh penerbit.18 Jadi syarat untuk menjadi tertarik
beneficiary/penjual yang kemudian diaksep (tersangkut) dari sepucuk cek ialah harus :
oleh bank pembuka L/C, sehingga kemudian a. Seorang bankir.
disebut banker’s acceptance.17 b. Mempunyai dana untuk dipergunakan oleh
3. Surat Cek penerbit.
Syarat formil surat cek ini adalah mutlak dan 4. Surat Sanggup (Aksep/Promes Atas
ditentukan dalm Pasal 178 KUHD yang memuat Pengganti)
: Perkataan aksep berasal dari kata accept
a. Perumusan surat cek harus mengandung dalam bahasa Perancis yang berarti
perkataan “cek” dalam bahasa yang kesanggupan setelah ada permintaan. Istilah
dipakai. aksep tidak dimuat dalam KUHD, dalam KUHD
b. Harus berisi suruhan tak bersyarat untuk hanya dipakai istilah orderbrieije dalam bahasa
membayar sejumlah uang tertentu. Inggris di kenal dengan istilah promissory
c. Nama orang yang harus membayar notes.19 Perbedaan pokok antara wesel atau
(tertarik) selalu nama bank. cek dan surat sanggup ialah tulisan dalam surat
d. Penunjukkan tempat pembayaran tidak sanggup mengandung suatu kesanggupan akan
disebut, maka tempat yang disebut membayar sedang dalam wesel/cek tulisan di
disamping nama bank (tertarik) dianggap dalamnya mengandung perintah untuk
tempat pembayaran. membayar.
e. Penyebutan tempat dan tanggal penarikan Secara mutlak Pasal 174 dan 175 KUHD
cek. menentukan isi surat sanggup sebagai berikut :
f. Tandatangan penarikan cek. 1. Klausula order atau penyebutan
Tujuan dari suatu cek adalah sebagai alat namaorderbriefje,promesse aan order
pembayaran uang (bataalmiddel). Ada dalam bahasa yang dipakai.
beberapa sifat dari cek yang sama dengan sifat- 2. Kesanggupan tak bersayarat untuk
sifat wesel, sifat tersebut antara lain : membayar sejumlah uang tertentu.
1. Sifat alat pembayaran. 3. Penempatan hari pembayaran, apabila
2. Sifat surat perintah/suruhan untuk tidak disebut harus dibayar pada waktu
membayar. ditunjukkan.
3. Sifat latar belakang (adanya perjanjian 4. Penunjukkan tempat pembayaran, bila
pokok). tidak ditunjuk maka tempat
Disamping itu, ada beberpa perbedaan penandatanganan dianggap sebagai
antara wesel dan cek : tempat pembayaran, yang juga di anggap
sebagai domisili penandatanganan.

17 18
Abdulkadir Muhamad, Hukum Dagang Tentang Surat Ibid, hal. 29.
19
Berharga, Cipta Aditya Bakti, Bandung, 1989, hal. 38. Emmy Pangaribuan Simanjuntan, Op-Cit, hal. 68.

168
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

5. Nama orang atau yang ditunjuk olehnya persetujuan antara pihak-pihak, juga memuat
kepada siapa harus dibayar. jangka waktu kapan selesainya pengiriman,
6. Tanggal dan tempat penandatanganan serta mengenai penggantian kerugian jika
tidak disebut maka tempat di samping terjadi kelambatan yang juga harus memuat
tanda tangan dapat dianggap sebagai nama, berat, ukuran, jumlah, dan merek
tempat penandatanganan. dagang yang diangkut, nama penerima, nama
7. Tanda tanagan yang mengeluarkan surat dan alamat pengangkut atau juragan kapal,
sanggup. jumlah biaya angkut, hari dan tanggal serta
5. Promes Untuk Pembawa (Promessa Aan tanda tangan dari kaspeditur.
Toonder) 7. Kwintasi
Promes atas pembawa (promesse aan Kwintasi pada pembawa ini diatur
toonder) ini diatur bersamaan juga dengan bersamaan dengan promes pada pembawa
kwintasi, ialah Buku I Bab 7 Bagian II Pasal 229 dalam KUHD Buku I Bab 7 Bagian II, Pasal 229
e sampai dengan 229 k KUHD. Ada persamaan sampai dengan 229 k. jika dilihat dari bunyi
promes untuk pembawa dengan surat sanggup, Pasal 229 f KUHD kwintasi dapat diartikan
yaitu sama-sama berisi kesanggupan, bedanya sebagai surat perintah dari si penerbit kepada
terletak bahwa surat sanggup adalahorder pemegang dalam waktu selambat-lambatnya
papier (orang yang ditunjuk), sedangkan 20 hari, jadi merupakan surat berharga jangka
promes adalah toonder-papier (atas unjuk) jadi pendek.
siapa saja yang membawa atau untuk Tetapi jika dihubungkan dengan bentuk yang
pembawa. Oleh karena itu kadang-kadang surat pada saat ini lazim beredar, maka fungsi
sanggup juga disebut sebagai promes aan kwintasi agak berubah ialah menjadi tanda
order. pelunasan hutang atau pembayaran.20 Namun
Promes untuk pembawa berisi : mengingat beberapa pertimbangan keamanan,
1. Tandatangan orang yang mengeluarkan. oleh bank atau oleh nasabah sendiri, maka
2. Kesanggupan membayar sejumlah uang penggunanan kwintasi untuk simpanan giro
tertentu kepada setiap orang tertentu. bank, makin hari makin berkurang dan penarik
3. Tempat promes tersebut dikeluarkan. lebih cenderung menggunakan cek atau
4. Tanggal penandatanganan (tanggal ini bilyetgiro, yang formulirnya diterbitkan secara
perlu karena promes untuk pembawa aman, diadministrasikan dan dengan
hanya berlaku selama 6 hari dari tanggal menggunakan kode-kode nomor (MICR) oleh
itu). bank sehingga dirasakan lebih aman. Dalam
Walaupun pada dasarnya suarat berharga pengaturan yang lebih sempurna seyogyanya
jenis ini merupakan surat berharga jangka memang perlu dibedakan antara kwintasi yang
pendek Pasal 229 I KUHD menyebut hanya berfungsi sebagai surat perintah pembayaran
berlaku 6 hari, terhitung sejak penandatnganan dan yang berfungsi sebagai tanda pelunasan
kesanggupan atau pernyataan kapan dapat pembayaran, yang pertama perlu ada
dibayar, namun dalam praktek sering terdapat pengamanan yang lebih khusus.
promes yang berjangka lebih dari ketentuan 8. Polis Asuransi
tersebut, bahkan dapat berjangka menengah. Polis asuransi ini diatur dalam Pasal 225
Sesungguhnya menurut Pasal 229 k surat sampai dan dengan 26, 265, 267, 2,278, 299,
berharga semacam ini, kadaluwarsa hak 304, 592, 595, 686 KUHD. Berbeda dengan
penagihannya adalah 6 bulan, tanpa surat lainnya polis asuransi ini berdasarkan
mengurangi Pasal 1967 KUH Perdata. Pasal 225 KUHD adalah berupa akta, sedangkan
6. Surat Angkut (Vrachtbriej) isinya harus menyebutkan :
Surat berharga ini adalah diatur dalam Bab a. Tanggal diadakannya asuransi
Ekspedisi dalam KUHD, ialah Pasal 86 sampai b. Nama terasuransi
dengan 90. Dalam Pasal 90 disebutkan bahwa c. Barang diasuransikan
surat angkut adalah merupakan persetujuan d. Jumlah asuransi
antara pengirim atau ekspeditur dengan
pengangkut atau juragan kapal, yang di 20
H. M. N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum
dalamnya memuat kecuali apa yang menjadi Dagang Indonesia-Hukum Surat Berharg, Djambatan,
Jakarta, 1987, hal. 47.

169
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

e. Bahaya yang ditanggung pengansuransi yang pemindahannya dengan endosemen dan


f. Saat kapan dan mulai dan berakhirnya penyerahan suratnya.
asuransi 11. Delivery Order
g. Premi Diterbitkan oleh pemegang konosemen
h. Hak-hak khusus yang perlu diketahui kepada pihak ketiga dengan maksud sebagai
pengansuransi, yang harus ditandatangani tanda untuk penyerahan sebagian-sebagian
pengansuransi. barang yang tercantum dalam konosemen.
Bentuk polis yang umum tersebut Lagi-lagi dalam praktek surat berharga ini lebih
dimodifikasikan untuk jenis-jenis asuransi luas penggunannya dan terdapat beberapa
tersebut, misalnya untuk asuransi terhadap bentuk formal yang berbeda, oleh karena itu
bahaya kebakaran diatur dalam Pasal 287, dalam pengembangan peraturan mengenai
asuransi terhadap bahaya yang mengancam surat berharga ini perlu diperhatikan mengenai
hasil pertanian di atur dalam Pasal 229, laut bentuk formal yang seragam.
perbudakan dalam Pasal 229, asuransi terhadap
bahaya pengangkutan di darat sungai dan B. Para Pihak Yang Terkait Dalam Penerbitan
danau Pasal 686. Surat Berharga
9. Charter Party (Persetujuan Sewa Kapal) Pihak-pihak yang terkait dalam penerbitan
Charter party ini menurut Pasal 454 KUHD sebuah surat berharga pada umumnya yaitu :
adalah merupakan akta, yang bentuknya 1. Penerbit sebagai debitur.
menurut Pasal 457 KUHD dapat diadakan atas Penerbit dari suatu surat berharga
tertunjuk atau tidak atas tertunjuk. merupakan pihak yang mempunyai kewajiban
Pemindahan atas charter party atas tertunjuk (debitur) untuk membayar sejumlah uang
dilakukan dengan endosemen, sedangkan jika kepada pihak lain (kreditur). Kedudukan
tidak pada tertunjuk atau pemuat tetap, maka penerbit sebagai debitur disebut juga dengan
sesudah endosemen dan penyerahan akta yang berhutang. Kewajiban debitur untuk
tersebut, terikat pada dasar-dasar persetujuan membayar tersebut dilaksanakan dengan jalan
biasa. Kelemahan pengaturan surat berharga ini menerbitkan surat berharga dan surat berharga
adalah sama halnya dengan lain-lain dalam yang diterbitkannya tersebut diserahkan
KUHD, walaupun syarat materiil cukup jelas kepada para pihak yang mempunyai piutang
namun bentuk formil dalam praktek dapat atau kreditur sebagai pelunasan kewajibannya.
berlain-lainan. Kewajiban penerbit untuk melaksanakan
10. Konosemen pembayaran ini muncul karena penerbit telah
Konosemen atau bill of loading (B/L) adlaah menerima prestasi dari pihak kreditur
surat berharga yang digunakan diatur dalam (pemegang) sehingga sebagai kontra
Buku II Bab 5a KUHD tentang pengangkutan prestasinya penerbit menerbitkan surat
barang, sebagai pelengkap Bab 5 tentang berharga.22
penyewaan dan pemuatan kapal. Konosemen 2. Pemegang pertama/pembawa sebagai
tidak tegas disebut akta, hanya merupakan kreditur
surat berharga yang diminta oleh pengirim Pemegang atau pembawa dari sebuah surat
kepada pengangkut sebagai tanda terima berharga merupakan pihak yang menerima
bahwa pengangkutan telah menerima barang pembayaran dari debitur/penerbit. Dalam hal
untuk diangkut ke tempat tujuan, kepada orang ini kedudukan pemegang atau pembawa
yang ditunjuk serta dengan syarat penjualan tersebut yaitu sebagai kreditur atau disebut
tertentu.21 juga dengan yang berpiutang. Surat berharga
Surat berharga ini dapat berbentuk atas yang diterima oleh pemegang atau pembawa
nama orang penerima atau atas pembawa atas dikarenakan pihak pemegang atau pembawa
perintah pengirim. Didalam Pasal 507 KUHD telah melaksanakan kewajibannya dalam
disebut pada asasnya surat berharga ini dapat hubungan hukum dengan penerbit (debitur),
diperdagangkan atau bersifat commercial paper sehingga sebagai kontra dari pelaksanaan

21 22
Abdulkadir Muhamad, Op-Cit, hal. 52. Ibid.

170
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

kewajiban tersebut maka pemegang atau dengan “hubungan dasar” yang mana
pembawa mendapat surat berharga.23 hubungan dasar tersebut timbul karena adanya
3. Tersangkut “peristiwa dasar” seperti halnya jual beli, sewa
Tersangkut merupakan pihak yang menyewa, dan tukar menukar. Adanya
melaksanakan perintah dari penerbit untuk hubungan dasar tersebut menimbulkan
melakukan pembayaran kepada perikatan kepada para masing-masing pihak
pemegang.Tersangkut dalam melaksanakan yang mana perikatan tersebut menimbulkan
perintah untuk membayar tersebut terikat kewajiban dan hak.
dengan penerbit atas dasar perjanjian tertentu Penerbit mempunyai kewajiban yang
yang telah dibuat sebelumnya. Jadi, sebelum pelaksanaan kewajiban tersebut menerbitkan
penerbit menerbitkan surat berharga telah ada surat berharga. Jadi surat berharga tersebut
perjanjian antara penerbit dan tersangkut. Jika lahir karena peristiwa dasar yang menimbulkan
tersangkutnya itu bank, maka perjanjian antara hubungan dasar dimana hubungan dasar
penerbit dan tersangkut (bank) merupakan tersebut menimbulkan perikatan dan dalam
perjanjian pembukaan rekening. perikatan tersebut terdapat hak dan kewajiban.
Perjanjian pembukaan rekening ini tunduk Penerbit mempunyai kewajiban yang
pada peraturan-peraturan dalam KUH Perdata pemenuhan dari kewajiban tersebut adalah
tentang perjanjian penitipan barang, dimana dengan menerbitkan surat berharga.
barang yang dititipkan yaitu uang. Dalam
perjanjian ini penerbit dapat menerbitkan surat 2. Hubungan hukum antara penerbit dan
berharga yang oleh tersangkut akan dibayar tersangkut
dari uang milik penerbit yang telah dititipkan Hubungan hukum yang terjadi antara
sebelumnya. Tetapi tidak semua surat berharga penerbit dengan tersangkut jika tersangkutnya
ada pihak tersangkutnya, ada beberapa surat adalah bank maka hubungan timbul dari
berharga yang tidak mempunyai tersangkut perjanjian pembukaan rekening bank. Pihak
sehingga yang menjadi tersangkut yaitu penerbit mempunyai kewajiban untuk
penerbit sendiri.24 menyediakan dana pada saat surat berharga
Terbitnya surat berharga merupakan akibat tersebut dimintakan pembayarannya,
hukum dari peristiwa dasar yang telah terjadi sedangkan tersangkut mempunyai kewajiban
sebelum adanya surat berharga. Dalam untuk melaksanakan perintah dari penerbit
peristiwa dasar terdapat dua pihak yang terlibat untuk membayar surat berharga selama
dalam suatu perjanjian yaitu debitur dan dananya tersedia.26
kreditur.25Akibat terjadinya peristiwa dasar dan
dengan melalui hubungan dasar maka pihak PENUTUP
debitur dan si kreditur dapat suatu kepentingan A. Kesimpulan
masing-masing. Dalam peristiwa surat berharga 1. Surat berharga yang diatur dalam KUHD
terdapat tiga orang yang terkait yaitu penerbit, dan diluar KUHD semuanya merupakan
tersangkut, dan penerima. alat pembayaran, meskipun terdapat
Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa perbedaan surat berharga dan surat yang
didalam penertbitan surat berharga melibatkan berharga menurut fungsinya masing-
beberapa pihak yang saling terikat satu sama masing surat berharga tersebut. Sebab
lain. Pihak-pihak yang berperanan dalam surat surat berharga mempunyai tiga fungsi
berharga tersebut saling mempunyai hubungan yaitu sebagai alat pembayaran, dapat
hukum antara satu dengan yang lainnya. diperjualbelikan, dan sebagai bukti diri.
1. Hubungan hukum antara penerbit dengan Sedangkan yang disebut dengan surat
pemegang pertama yang berharga hanya merupakan sebagai
Antara penerbit dan pemegang surat alat bukti hak yang dimiliki oleh setiap
berharga terdapat suatu hubungan hukum, pemegangnya.
hubungan hukum tersebut yaitu disebut 2. Para pihak yang terkait dalam penerbitan
surat berharga yaitu penerbit yang
23
Ibid, hal. 36.
24
Ibid.
25 26
H. M. N. Purwosutjipto, Op-Cit, hal. 28. James Julianto Irawan, Op-Cit, hal. 38.

171
Lex Privatum Vol. VI/No. 5/Juli/2018

merupakan pihak yang mempunyai Prayogo Imam S, Djoko Prakoso, Surat


kewajiban untuk membayar pada pihak Berharga Alat Pembayaran Dalam
lain sedangkan pihak pemegang pertama Masyarakat Modern, Bina Aksara,
merupakan pihak yang menerima Jakarta, 1987.
pembayaran. Sedangkan yang disebut Rahman Sufirman dan Eddie Rinaldy, Hukum
tersangkut, adalah pihak yang Surat Berharga Pasar Uang, Sinar
melaksanakan perintah untuk dapat Grafika, Jakarta, 2013.
melakukan pembayaran pada si Simanjuntak P. Emmy, Hukum Dagang Surat-
pemegang surat berharga. Surat Berharga, Gadjah Mada Pers,
Yogyakarta, 1982.
B. Saran Sutedi, Adrian, Hukum Perbankan Suatu
1. Meskipun semua surat berharga disebut Tinjauan Pencucian Uang, Marger,
sebagai alat pembayaran yang sah Likuidasi dan Kepailitan, Jakrta, Sinar
namun demikian perlu diketahui bahwa Grafika, 2014
semua pihak dapat mengerti benar surat Syarifin, Pipin dan Dedah Jubaedah, Hukum
yang dimiliki apakah surat berharga atau Dagang DI Indonesia, CV Pustaka
surat yang berharga karena yang satu Setia, Bandung, 2012.
disebut alat bukti sah sedangkan yang
lainnya hanya merupakan bukti
kepemilikan hak.
2. Para pihak yang terkait dalam
pembayaran surat berharga, harus
tunduk dalam peraturan atau ketentuan
yang berlaku khususnya dalam bidang
pembayaran agar tidak merugikan pihak
yang lain. Karena apabila para pihak yang
melaksanakan pembayaran melakukan
hal-hal yang bertentangan dengan
peraturan atau hukum yang berlaku
maka mereka akan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA
Ali Rido R, Hukum Dagang Tentang Surat
Berharga, Remadja Karya, Bandung,
1988.
Biro Hukum Bank Indonesia, Aspek Hukum
Surat-Surat Berharga, (Tanpa Tahun).
Irawan James Julianto, Surat Berharga Suatu
Tinjauan Yuridis Dan Praktis, Kencana
Prenadamedia Group, Jakarta, 2014.
Muhamad Abdulkadir, Hukum Dagang Tentang
Surat-Surat Berharga, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1989.
Purwosutjipto, H. M. N, Pengertian Pokok
Hukum Dagang Indonesia-Hukum
Surat Berharg, Djambatan, Jakarta,
1987.
Puspaningrum, Galuh, Aspek Hukum Cek
Kosong (Perspektif Hukum Perdata
dan Hukum Pidana), Aswaja Pressindo,
Yogyakarta, 2014

172

You might also like