You are on page 1of 12

Makalah

PENERAPAN PROGRAM PERPUSTAKAAN SEKOLAH


DAN KENDALA DALAM PENERAPAN NYA

DISUSUN
OLEH:

Nama Anggota:
1. Fajrina Novita (190503049)
2. Ghani Maghfira (190503061)
3. Inaiya Azrari (190503115)

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh


Segala puji dan syukur kehadirat Allah ‘azza wajala Rabb semesta alam
karena atas hidayah dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul ” Penerapan Program Perpustakaan Sekolah dan Kendala dalam
Penerapannya” ini dengan baik, Insya Allah. Shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam serta segenap keluarga dan
sahabatnya serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Mudah-mudahan makalah bisa bermanfaat bagi mahasiswa semua,
meskipun dalam penyusunannya jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi, tanpa
mengurangi rasa hormat saya, penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun baik dari dosen mata kuliah maupun dari mahasiswa
sekalian.
Kesempurnaan dan kebenaran itu hanya dari Allah ‘azza wajala sedangkan
kesalahan dan kekurangan adalah dari manusia kami pribadi. Wassalamu’alaikum
warahmatullahi.

Banda Aceh, 28 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................


i
DAFTAR ISI.............................................................................................................
ii
BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
1
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................
2
BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................
3
A. Teori...............................................................................................................
3
1. Fungsi Perpustakaan.................................................................................
3
2. Program Perpustakaan Sekolah ...............................................................
5
B. Hasil Penelitian..............................................................................................
6
1. Penerapan Otomasi Perpustakaan ...........................................................
6
C. Fakta...............................................................................................................
8
1. Alasan Otomasi diperlukan dalam Perpustakaan ....................................
9

ii
D. Pengalaman....................................................................................................
12
1. Cakupan Otomasi.....................................................................................
12
2. Kendala yang dihadapi dalam Penerapan Sistem Otomasi......................
13
BAB III: PENUTUP.................................................................................................
14
A. Kesimpulan ...................................................................................................
14
B. Saran ..............................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perpustakaan sekolah merupakan sarana pendidikan yang sangat
penting, baik dari segi arti maupun fungsinya, karena perpustakaan sekolah
merupakan pusat kegiatan pendidikan antara guru dan siswa untuk
menambah pengetahuan yang dimiliki melalui berbagai jenis koleksi yang
ada di perpustakaan. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah harus dapat
memenuhi kebutuhan siswa dalam menunjang kegiatan belajar dan
membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas belajar yang efektif dan
efisien serta cara berpikir rasional dan kritis.1
Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar bagi para pemustaka
sekolah. Artinya perpustakaan sekolah berfungsi mempersiapkan semua
kebutuhan material yang diperlukan oleh komponen-komponen kurikulum.
Kebutuhan material pendukung komponen kurikulum adalah materi yang siap
dengan: a) pencapaian tujuan pendidikan, b) pengorganisasian sumber informasi
bahan pembelajaran yang tepat, c) strategi belajar mengajar yang variatif bagi
para guru dan pelaksana pendidikan lainnya, serta d) materi pendukung evaluasi
pembelajaran.2 Selain itu, perpustakaan mempersiapkan bahan bagi
masyarakat di dalam dan sekitar sekolah untuk memahami perkembangan
pengetahuan dan teknologi demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya.2

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan program perpustakaan sekolah
2. Apa kendala dalam penerapan program perpustakaan ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan program perpustakaan sekolah
2. Untuk kendala dalam penerapan program perpustakaan sekolah
Oleh karena itu, dalam usaha mengembangkan perpustakaan sekolah
sebagai media pembelajaran, perlu ada kerja sama antara pustakawan dan guru.

1 Pawit, Y & Suhendar, Y. 2007. Petunjuk Praktis Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group., hal 104.
2 Admin Prodi Perpusinfo, Kurikulum dan Pembelajaran di Perpustakaan,
(http://pspi.upi.edu/kurikulum-dan-pembelajaran-di-perpustakaan/, 25 Juni 2013) diakses pada 03
mei 2022.

1
Sehingga, keberadaan perpustakaan sebagai media pembelajaran dapat digunakan
secara maksimal.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Program program Perpustakaan sekolah


Program kerja yang meliputi perbaikan sarana prasarana yang masih layak
untuk digunakan, sehingga dapat dimanfaatkan lagi, pengadaan bahan pustaka
yang belum ada atau belum lengkap, sehingga perpustakaan tersebut dapat
dioptimalkan.
a. Program Kerja Jangka Panjang
Program kerja yang meliputi penyaluran listrik ke gedung perpustakaan,
pengadaan sarana prasarana yang masih kurang dan pengadaan perlengkapan alat
inventaris komputer lengkap dengan peralatan lainnya, seperti meja, kursi dan
printer. Dalam penyusunan rencana program tersebut melibatkan kepala
perpustakaan sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan di perpustakaan
melalui kerja sama dengan staf pengelola perpustakaan.3

2. Program yang diterapkan di sekolah

3 Median Efrina, dkk., Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. (Universitas Bengkulu,


Jurnal Manajer Pendidikan, Vol 11, No 6, Juli 2017) hal. 519

2
A. Penerapan Otomasi Perpustakaan
Penerapan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir di semua
bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu institusi
pengelola informasi terdorong untuk memanfaatkan teknologi informasi tersebut
untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menelusuri dan meminjam koleksi.
Pemanfaatan teknologi informasi tersebut diharapkan dapat memperbaiki kinerja
perpustakaan dan meningkatkan kepuasaan penggunanya. Ukuran perkembangan
perpustakaan lebih banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang
digunakan bukan dari skala ukuran yang lain seperti bersar dan luasnya gedung
perpustakaan, jumlah koleksi yang disediakan, maupun banyaknya pengunjung
perpustakaan. Kebutuhan akan teknologi informasi bagi perpustakaan sangat
berhubungan denngan peran dan fungsi perpustakaan sebagai kekuatan dalam
pelestarian dan penyebaran informasi, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang
berkembang seiring dengan kemajuan dalam hal menulis, mencetak, mendidik,
dan kebutuhan manusia akan informasi.
Perpustakaan membagi rata informasi dengan cara mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengelola, dan menyediakannya untuk pengguna. Penerapan
teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk,
antara lain:
1) Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai sistem informasi
manajemen perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat
diintegrasikan dengan sistem informasi manajemen perpustakaan
adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan
pustaka, pengelolaan anggota, data statistik dan sebagainya. Fungsi
ini sering diistilahkan sebagai bentuk otomasi perpustakaan.
2) Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan,
mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan
dalam format digital. Bentuk penerapan teknologi informasi ini
sering dikenal dengan perpustakaan digital.
Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang
disimpan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan

3
koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang
menggunakan katalog (index). Perkembangan yang mutakhir adalah munculnya
perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan
pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer
(internet).
Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin
kompleksnya perpustakaan saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi
informasi untuk otomatisasi business procees di perpustakaan. Sistem ini
kemudian dikenal dengan sebutan system otomasi perpustakaan (Library
Automation System). Otomasi perpustakaan dalam arti sebenarnya adalah
dipakainya komputer dalam setiap tahap pekerjaan perpustakaan secara
terintegrasi dengan menggunakan system tertentu. Hal ini berrarti bahwa mulai
dari tahap pengembangan, pengolahan, penelusuran sampai denngan peminjaman
dan pengembalian koleksi perpustakaan dikerjakan dengan system komputer yang
sama.4

B. Penerapan Program Membaca di perpustakaan sekolah

Dalam program membaca Kemendibud sudah menetapkan kewajiban


membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai setiap harinya. Program
membaca di perpustakaan sejatinya bukan hanya menjadi tanggung jawab
pustakawan dan pengelola perpustakaan. Program ini harus menjadi perhatian
pihak manajemen sekolah dan guru juga. Penerapan program membaca di
perpustakaan secara holistik menggabungkan ide-ide segar yang mengarahkan
pada pencapaian kapasitas belajar murid. Selain itu program membaca yang dapat
diterapkan diantaranya:
 Promosi buku koleksi perpustakaan, melalui mendongeng (story
telling)
 Membacakan kisah dalam buku cerita secara tidak utuh (menggantung
cerita), guna membuat mereka penasaran terhadap isi buku.

4 Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

4
 Khusus murid yang belum lancar membaca, dikenalkan buku
bergambar penuh dengan tulisan teks yang lebih sedikit kemudian
minta murid menceritakan buku tersebut berdasarkan gambar dengan
bahasa mereka sendiri. “saya membaca, saya berpikir”.
 Membuat ringkasan cerita/ sinopsis singkat, 2-3 kalimat pendek
berdasarkan buku bacaan yang disukainya. Murid dipersilakan
meminjam satu buah buku di perpustakaan sekolah, kemudian
minta murid menuliskan inti cerita yang dibaca.
 Program laporan peminjaman koleksi murid yang dilaporkan
wali kelas setiap bulan. Sehingga wali kelas wajib memantau
perkembangan peminjaman murid di kelasnya.
 Penghargaan bagi murid peminjam buku terbanyak (reward),
dalam bentuk hadiah buku ataupun piagam penghargaan

C. Penerapan program Kegiatan Literasi di perpustakaan sekolah

Perpustakaan Sekolah Dasar di Indonesia sudah semestinya


menerapkan fungsi strategis layanan perpustakaan dengan menjadikan
jam perpustakaan sebagai salah satu bidang studi, mengolaborasikan
layanan perpustakaan dengan kegiatan ekstra kurikuler, misalnya klub
menulis (Writing Club), pembuatan mading; memadukan kegiatan
perpustakaan dengan bidang studi pembelajaran lain, dalam konteks
tugas-tugas terstruktur yang harus diselesaikan menggunakan koleksikoleksi
bahan pustaka, juga membuat jadwal kunjungan kelas ke
perpustakaan.

3. Kendala yang dihadapi dalam Penerapan program


perpustakaan

5
A. Kendala dalam penerapan Sistem Otomasi di perpustakaan sekolah
kendala-kendala yang dihadapi secara garis besar adalah sebagai
berikut:
1. Kurangnya pengetahuan pustakawan Indonesia akan computer dan
aplikasinya, banyak kalangan pustakawan yang masih gagap teknologi
(Gaptek) khususnya pemahaman tentang Otomasi dan Teknlogi Informasi.
2. Kurangnya SDM yang menguasai komputer sekaligus menguasai masalah
perpustakaan.
3. Belum adanya format baku sehingga masing-masing perpustakaan
menggunakan format berlainan. Akibatnya pertukaran data tidak bisa
dilakukan karena format tidak seragam. Indomarc telah membahas dari
awal tahun 1990-an namun sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang
keseragaman sistem yang dipakai. Hal ini yang mengakibatkan
perpustakaan membuat data sesuai dengan keinginan masing-masing.
4. Belum adanya peraturan pengkatalogan yang berstandar nasional yang
diterima oleh semua pihak. Otomasi perpustakaan khususnya otomasi
katalog, bertujuan antara lain memudahkan pertukaran data antar
perpustakan. Pertukaran data ini memerlukan keseragaman peraturan
pengkatalogan. Namun praktik pengkatalogan di Indonesia belumlah
seragam (khususnya untuk penentuan tajuk entri utama nama pengarang).
5. Keterbatasan dana untuk pengadaan software. Lazimnya perpustakaan
menyediakan dana khusus untuk software, seperti halnya dana yang
disediakan untuk perangkat kerasnya (membeli komputer, ATK, bahan
habis pakai dll.) akibatnya perpustakaan membeli software di pasaran yang
belum tentu cocok untuk aplikasi yang dibutuhkan. 5

B. Kendala penerapan program membaca di perpustakaan sekolah


C. Kendala penerapan program kegiatan literasi di perpustakaan sekolah

5 Mahmum, M Thoha. 2010. Otomasi Perpustaka


“Essai.http://baa.univpgri.palembangAc_Id. Didownload tanggal 28 Maret 2022.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Solusi untuk membenahi internal dan mengatasi kendala perpustakaan,
adalah dengan penerapan atau implementasi knowledge management.

DAFTAR PUSTAKA

Darmono, Menjadi Pintar Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber


Belajar, Malang: UM Press, 2007.

Mahmum, M Thoha. 2010. Otomasi Perpustaka


“Essai.http://baa.univpgri.palembangAc_Id. Didownload tanggal 28 Maret 2022.

7
Muhammad Rifky Nurpratama, 2018. Menjawab Kendala Perpustakaan dengan
Implementasi Knowledge Management. JURNAL PUBLIS. Vol 2 No.1.16: 24.

Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiarso, B. (2006). Berbagi pengetahuan: Siapa yang mengelola pengetahuan?, 1–13

Supriyanto, W. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi Perancangan Perpustakaan


Digital. Yogyakarta: Kanisius.2008

You might also like