You are on page 1of 1

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah

seorang di antara kalian mengimami orang-orang hendaknya ia memperingan shalatnya karena


sesungguhnya di antara mereka ada anak kecil, orang dewasa, orang yang lemah, dan orang yang punya
hajat duniawi. Bila ia shalat sendiri, maka ia silakan shalat sekehendaknya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR.
]Bukhari, no. 703 dan Muslim, no. 467

Faedah hadits
Hadits ini menjadi dalil, hendaklah imam memperingan shalat dengan tetap memperhatikan ​
.sunnah-sunnah shalat
Jika shalat sendirian, silakan memperlama shalat semaunya dengan memperlama bacaan, ​
rukuk, sujud, dan tasyahud. Adapun iktidal dan duduk antara dua sujud tidak dibuat lama
.karena bukanlah bagian yang diperintahkan untuk lama
Hendaklah tidak memperlama bacaan sampai mengakibatkan shalat dikerjakan keluar dari ​
waktunya. Memperlama bacaan termasuk maslahat, sedangkan mengerjakan shalat sampai
.keluar waktunya adalah mafsadat. Meninggalkan mafsadat dalam hal ini lebih utama
:Dalam kaidah fikih disebutkan

‫صال ِِح‬ ِ ‫دَ رْ ُأ ال َم َفاسِ ِد ُم َق َّد ٌم َع َلى َج ْل‬


َ ‫ب ال َم‬
”.)Menghindari mafsadat (mudarat) lebih didahulukan daripada mengambil maslahat (manfaat“

Baca juga: Jika Dua Maslahat dan Mafsadat Bertabrakan

:Referensi
Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah ​
.bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 3:393-396
Fiqh Bulugh Al-Maram li Bayaan Al-Ahkaam Asy-Syar’iyyah. Cetakan pertama, Tahun 1443 H. ​
.Syaikh Prof. Dr. Muhammad Musthafa Az-Zuhaily. Penerbit Maktabah Daar Al-Bayan. 2:29-30

Sumber
https://rumaysho.com/37560-inilah-alasan-kenapa-sebaiknya-imam-memperingan-shalat-berjamaah.
html

You might also like