You are on page 1of 31

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyuwangi merupakan Kabupaten yang terletak di ujung timur yang
mempunyai sebutan The Sunrise of Java. Banyuwangi sangat gencar
mengembangkan perekonomian daerahnya baik di bidang infrastruktur maupun
pariwisata. Secara geografis Banyuwangi terletak di ujung pulau jawa dan
mempunyai salah satu destinasi wisata yaitu gunung Kawah ijen, sehingga
fasilitas pendukung sangat di perlukan. Oleh karena itu desa Segobang
merenovasi masjid desanya guna menambah tampungan jamaah serta
memperbaiki fasilitas pengunjung karena masjid Segobang terletak di bawah kaki
gunung ijen sehingga sering kali di pergunakan tempat beribadah wisatawan
gunung kawah ijen.
Renovasi proyek masjid jami baiturrohim bertujuan untuk menambah
tampungan jamaah dan meningkatkan nilai estetika. Tahap pertama
pembangunan masjid ini telah menelan dana mencapai Rp0,8 miliar dengan
kontraktor Panitia pembangunan masjid segobang.
Proyek Pembangunan masjid segobang melalui dua tahapan pembangunan,
tahapan pertama renovasi atap yang di ganti kubah, penataan interior dan exterior,
sedangkan tahapan kedua penataan sarana landscape dan area parkir dan total
pendanaan pembangunanya mencapai Rp1,2 miliar

1.2 Materi Kerja Praktek


CV.Ulun sebagai perencana dan pengawasan proyek renovasi masjid Jami
Baiturrohim dan disini kita ditempatkan sebagai pelaksana pengawasan renovasi
proyek tersebut.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan ini adalah
sebagai berikut:
a. Mengamati serta memahami proses pekerjaan balok “Intermidiet Beam
Structure” pada Renovasi masjid batussholihin
b. Belajar mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama
perkuliahan langsung ke dunia kerja.
c. Mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaan dan terjun atau turut
serta dalam proses.
d. Agar mahasiswa mendapat tambahan ilmu yang mungkin tidak
didapatkan selama masa perkuliahan.
e. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya
sehingga dapat membangun etos kerja yang baik.
f. Mengetahui pekerjaan renovasi masjid
g. Untuk memenuhi persyaratan akademik Universitas 17 Agustus
Banyuwangi yaitu dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yang
harus ditempuh oleh mahasiswa Tehnik Sipil.

1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan ini adalah
sebagai berikut:
a. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna apabila
telah menyelesaikan perkuliahan sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan dunia kerja.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada
masa kuliah serta menambah wawasan dan pengalaman.
c. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan dengan praktek di lapangan.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan praktek kerja lapangan pada “Renovasi
Masjid Jami Baiturrohim Desa Segobang - Licin - Banyuwangi” ini dibagi
menjadi beberapa bab dengan materi sebagai berikut :
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, maksud,
tujuan praktek kerja lapangan, metode pelaksanaan, dan juga
sistematika penulisan.

b. BAB II LINGKUP TEMPAT KERJA PRAKTEK


Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan dasar tempat kerja
praktek yang meliputi sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan
perusahaan, bentuk dan badan hukum perusahaan, bidang pekerjaan
perusahaan, bidang pekerjaan departemen tempat kerja praktek, struktur
organisasi perusahaan, tujuan jabatan, serta profil proyek.

c. BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK


Bab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan cara atau teknik kerja
praktek yang terdiri dari jadwal pelaksanaan praktek kerja lapangan,
bahan dan alat yang digunakan dalam pembangunan, dan pengumpulan
data laporan harian dan laporan mingguan.

d. BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran, perhitungan, analisa, dan
evaluasi terhadap topik atau tugas yang dilakukan selama proses
praktek kerja lapangan.

e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh setelah
pelaksaan praktek kerja lapangan pada “renovasi masjid Jami
Baiturrahim segobang - licin - banyuwangi”

BAB II.
LINGKUP TEMPAT KERJA LAPANGAN

2.1 Sejarah Perusahaan


CV.Ulun adalah perusahaan swasta freelance yang bergerak dalam bidang
perencanaan, planologi, tata wilayah, gedung resindesial dan lanscape, yang
berdiri tahun 2015 di Canggu Bali, yang dipimpin oleh Arif Wibowo, ST.IAI
sebagai Project Leader, kemudian pada tahun 2020 membuka cabang di
Banyuwangi.

2.2 Tempat dan Kedudukan Perusahaan


Sesuai alamat perusahaan CV.Ulun cabang Banyuwangi, beralamat di Jl
Gembrung No.154 Bakungan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa
Timur.

2.3 Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan


Naman cv.ulun adalah sebuah perusahaan Perseorangan dalam
menjalankan usaha perusahaan ini menggunakan modal dasar yang disetorkan dan
dimiliki oleh penguasa tunggal yakni pengurus persero komanditer atau yang
disebut sebagai direktur.

2.4 Bidang Pekerjaan Perusahaan


Sesuai dengan yang tertuang dalam akta pendirian perusahaan, perseroan
ini mengusahakan perusahaan bergerak dalam bidang kontruksi, perencanaan.

2.5 Bidang Pekerjaan Departemen Tempat Praktik Kerja Lapangan


Kegiatan yang dijadikan tujuan penulis untuk Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yaitu kegiatan Renovasi masjid. Dengan adanya permasalahan tersebut dari
pihak pengembang yang menciptakan sarana dan prasarana alternatif sehingga
akan semakin memperlancar proses renovasi masjid.

2.6 Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi dalam sebuah proyek berperan sangat penting, untuk
pembagian tugas serta wewenang yang harus dilakukan dan dipertanggung
jawabkan serta mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan.
Tabel 2.1 Tabel Struktur Organisasi

Site Manager
Andhika Achmad
Setyawan S.T

Structural Engineer Health Safety


Donny Fahmi Fahrizal, Environment
S.T Suryo Kusmedi A.Md

Drafter Struktur dan


Sigit. S.T. Sipil
Supervisor
Muhaimin A.Md

Admin dan Mechanic


Gudang Hartoyo
(Logistik)
Koko A.Md

2.6.1. Tugas dan Wewenang


Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunju oleh pemilik
proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan
pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan. Perlu sumber
daya manusia yang ahli di bidangnya masing masing seperti teknik
sipil, arsitektur mekanikal, listrik dan lain lain sehingga sebuah
bangunan dapat di bangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien
konsultan pengawas dalam satu proyek mmpunyai tugas sebagai
berikut:
a. Menyelanggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan
kontrak kerja.
b. Melakokan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan
proyek.
c. Menerbitan laporan prestasipekerjaan proyekuntuk dapat di lihat
oleh pemilik proyek.
d. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada
pemilik pekerjaan.proyek maupun kontraktor dalam proyek
maupun kontraktor dalam proyek
e. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang di ajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanakan embangunan proyek.
Memilih dan memberikan perstujun mengenai persetujuan
mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai
dengan harapan pemlik proyek namun tetap berpedoman dengan
kontrak kerja kontruksi yang telah dibuat sebelumnya.
2.6.1.1 Site Manager
Site manager bertugas untuk mengelola kegiatan
operasional proyek (struktural, architectural dan MEP),
penerapan sistem dan prosedur secara efektif serta melaporkan
hasil kegiatan sesuai dengan kebijakan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Yang berkedudukan scbagai site manager pada
proyek ini adalah saudara Andika Ahmad Setyawan S.T.
Tanggung jawab dan wewenang site manager adalah sebagai
berikut:
a. Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan dan
mengontrol operasional pelaksanaan proyek.
b. Mengusulkan metode kerja.
c. Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan proyek.
d. Menandatangani dokumen dan berkas-berkas kerja dalam
lingkup tugas dan tanggung jawabnya.
e. Menolak hasil kerja subkontraktor dan atau mandor yang
tidak sesuai dengan mutu dan waktu yang telah ditentukan.
f. Melakukan penilaian kerja bawahan.
g. Memberi usulan kenaikan gaji, promosi, mutasi dan demosi.
h. Penambahan dan pengelolaan tenaga kerja.
i. Mengusulkan kebutuhan pelatihan dan pengembangan
bawahan.

2.6.1.2 Structural Engineer


Structural Engineer pada Paras Desa Architecture adalah
Donny Fahmi Fahrizal, S.T. Tanggung jawab dan wewenang
engineer adalah sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan
mengontrol pelaksanaan operasional engineering.
b. Mengoreksi shop drawing sesuai dokumen kontrak.
c. Mengoreksi gambar dan spesifikasi dari pihak luar yang
tidak resmi sesuai dengan standar yang berlaku dan atau
kontrak (RKS).
d. Membuat dan menandatangani memo engineering dan
request format town dengan persetujuan atasan.
e. Memverifikasi gambar shop drawing atau as build
drawing dengan persetujuan atasan.
f. Melakukan penilaian kinerja bawahan.
g. Memberi usulan kenaikan gaji, promosi, mutasi, sanksi
dan demosi.
h. Mengusulkan kebutuhan pelatihan dan pengembangan
bawahan.

2.6.1.3 HSE (Health Safety Environment)


HSE bertujuan untuk memastikan bahwa semua pekerja berada
dalam kondisi dan suasana yang aman dan selamat. Yang
berkedudukan sebagai HSE pada proyek ini adalah Suryo
Kusmedi A.Md. Tanggung jawab dan wewenang HSE adalah
sebagai berikut:
a. Terciptanya lingkungan kerja dengan kondisi yang aman
dan nyaman.
b. Melakukan identifikasi sekaligus pemetaan dari potensi
bahaya yang berpeluang terjadi pada lingkungan kerja
c. Untuk membuat sekaligus memelihara berbagai dokumen
yang berkaitan langsung dengan K3, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Adanya pendokumentasian yang baik,
berupa dokumen dan banyak hal-hal administrasi lainnya.
d. Melakukan evaluasi adanya kemungkinan atau peluang
insiden kecelakaan yang dapat terjadi. Juga harus
melakukan analisis akar masalah mengenai kecelakaan
tersebut dapat terjadi termasuk tindakan preventif dan
koreksi.
e. Menjadi penghubung antara regulasi yang diinginkan oleh
pemerintah dan kebijakan implementasi yang dilakukan
oleh perusahaan.

2.6.1.4 Drafter
Drafter bertujuan untuk melakukan kegiatan operasional
pembuatan gambar suatu proyek sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan. Yang berkedudukan sebagai drafter pada
proyek ini adalah Sigit. S.T. Tanggung jawab dan wewenang
drafter adalah sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan
mengontrol pelaksanaan drawing.
b. Menandatangani dokumen hasil kerja dan berkas-berkas
kerja dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya.

2.6.1.5 Struktur dan Sipil Supervisor (Pelaksana)


Struktur dan sipil supervisor bertujuan untuk terkoordinasinya
kegiatan operasional sub kontraktor atau supplier proyek sesuai
target yang telah ditentukan (biaya, mutu, waktu, dan safety)
penerapan sistem dan prosedur secara efektif serta
terlaporkannya hasil kegiatan sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan. Pada proyek ini yang berkedudukan sebagai
struktur dan sipil supervisor (pelaksana) adalah Muhaimin
A.Md Tanggung jawab dan wewenang struktur dan sipil
supervisor adalah sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan kegiatan operasional sub kontraktor
atau supplier proyek.
b. Melakukan koordinasi dengan Engineering, Site Manager,
QC, Safety terkait dengan kegiatan operasional proyek.
c. Memastikan terlaksananya pekerjaan sesuai persyaratan
biaya, mutu, waktu, dan safety yang telah ditentukan.
d. Menjalankan tugas lapangan sesuai schedule mingguan atau
bulanan yang dibuat site manager.
e. Membuat laporan atau memonitor pekerjaan sesuai format
yang telah disepakati.
f. Menerapkan dan mengembangkan metode kerja.

2.6.1.6 Admin dan Gudang (Logistik)


Admin dan gudang bertujuan untuk menjamin tersedianya
pasokan material dan peralatan sesuai spesifikasi yang telah
ditentukan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi
dan terevaluasinya hasil kegiatannya untuk keperluan
pengembangan sistem logistik serta terlaporkannya hasil
kegiatannya sesuai dengan kebijakan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Pada proyek ini yang berkedudukan sebagai admin
dan gudang (logistik) adalah Koko A.Md. Tanggung jawab dan
wewenang admin dan gudang adalah sebagai berikut:
a. Membuat perencanaa, mengatur, melaksanakan, dan
mengontrol pelaksanaan operasional pengadaan dan
pengiriman material atau bahan.
b. Mengusulkan calon supplier atau sub kontraktor yang akan
di pakai.
c. Menetapkan, menerapkan dan mengembangkan metode
kerja.
d. Menolak pembelian material secara cash tanpa ada alasan
yang jelas.
e. Menolak permintaan penunjukan supplier dan sub
kantraktor yang tidak sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.
f. Menandatangani dokumen dan berkas-berkas kerja dalam
lingkup tugas dan tanggung jawabnya.
g. Membuat Surat teguran kepada supplier atau sub kontraktor
yang lalai dalam hal mutu dan waktu pengiriman.

2.6.1.7 Mechanic
Mechanic bertujuan untuk terlaksananya kegiatan pengecekan,
perawatan, penggantian suku cadang, perbaikan ringan,
pengoperasian peralatan dan pemenuhan kebutuhan peralatan
proyek serta terlaporkannya hasil kegiatan sesuai dengan
prosedur yang ditentukan. Pada proyek ini yang berkedudukan
sebagai mechanic adalah Hartoyo. Tugas dan wewenang
mechanic adalah sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan, mengatur, melaksanakan, dan
mengontrol pelaksanaan operasional mekanik.
b. Menerima/menolak alat/mesin yang tidak sesuai dengan
standar/spesifikasi yang ditetapkan.
c. Mengusulkan penambahan dan pengurangan alat kerja.
d. Memverifikasi dokumen dan berkas-berkas kerja dalam
lingkup tugas dan tanggung jawabnya.

BAB III.
KEGIATAN KERJA PRAKTEK

3.1 Jadwal Kerja Praktek


Jadwal kerja praktek yang dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Oktober adalah melakukan koordinasi
dengan dosen pembimbing tentang proyek yang akan dikembangkan. Koordinasi
dilakukan pada minggu kedua bulan Oktober hingga minggu ke tiga. Pada minggu
ketiga Oktober selain melakukan koordinasi dengan pembimbing juga melakukan
wawancara serta observasi tempat praktek kerja lapangan. Pada minggu keempat
Oktober tepatnya 28 Oktober mulai melakukan praktek kerja lapangan hingga
minggu keempat November atau 28 November 2021. Pada minggu ketiga
November dilakukan penyusunan laporan praktek kerja lapangan.
Tabel 3.1 Tabel Jadwal Kegiatan
Waktu Waktu Proses
No Tahapan Proses (Minggu Oktober November Desember
) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pendaftaran
1 kerja praktek 1
pada Fakultas
Persetujuan
2 Institusi Kerja
Praktek
- Permohonan
1
Kerja Praktek
- Persetujuan
Institusi Kerja 1
Praktek
- Penunjukan
Dosen 1
Pembimbing
Pelaksanaan
3
Kerja Praktek
- Praktek Kerja
8
Lapang
- Penyusunan
Laporan Kerja 4
Praktek
- Pengisian
Formulir 1
Penilaian
- Presentasi
1
Kerja Praktek
- Pengumpulan
1
Laporan

3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek


Dalam rangka pembangunan renovasi masjid jami baiturrohim, saya
menyusun metode pelaksanaan sebagaimana persyaratan dokumen kontrak
pekerjaan. Metode pelaksanaan ini merupakan program kerja yang mengatur
suatu kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang bertujuan untuk mencapai kualitas
pekerjaan sesuai yang disyaratkan dan penyelesaiannya sesuai dengan
schedule yang direncanakan. Untuk memperoleh kualitas pekerjaan
sebagaimana tersebut diatas, kegiatan pekerjaan perlu program kerja yang
mengatur tahapan pelaksanaan pekerjaan yang terpadu dari tiap jenis
pekerjaan, dimana palaksanaan kegiatan pekerjaan secara teknis dapat
memenuhi syarat dan mencapai mutu pekerjaan sesuai syarat–syarat teknis
dalam spesifikasi dalam dokumen. Untuk itu semua pelaksanaan pekerjaan
meggunakan acuan sebagaimana spesifikasi teknis yang ditandatangani dalam
kontrak. Berikut merupakan teknik kerja praktek yang telah dilakukan

3.2.1 Safety Permint Pekerjaan renovasi


Safety Permit merupakan dokumen ijin kerja atau biasa disebut
surat ijin aman. Adalah sebuah dokumen atau ijin tertulis yang
digunakan untuk mengontrol jenis pekerjaan tertentu yang berpotensi
membahayakan pekerja, izin kerja di perlukan untuk
Nmengindentifikasi pekerjaan yang akan dilakukan, potensi bahaya
yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan, dan
tindakan pencegahan atau pengendalianya. Izin kerja juga biasanya
dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti job safety analysis
(JSA) dan tool box cheklist. Pada saat praktek kerja lapangan
mengerjakan safety permit untuk pekerjaan saluran tambak.

3.2.2 Stake Out Pekerjaan Renovasi


Stake Out adalah pekerjaan mencari titik koordinat bangunan
agar letak bangunan tersebut tepat sesuai dengan perencanaan. Prinsip
sederhananya ialah menentukan dimana lokasi titik-titik koordinat
yang akan di gambar apabila di terapkan dilapangan.
Stake out Pekerjaan Breakwater menggunakan cara berdasarkan
koordinat. Titik – titik tersebut sudah ada nilai koordinatnya di
gambar, dan titik koordinatnya hanya tersedia pada pusat bangunan
dan untuk mencari titik as atau tanda, bisa diambil dari titik koordinat
yang sudah di tentukan.

3.2.3 Marking Zone Pekerjaan Renovasi


Marking adalah salah satu item pekerjaan surveyor dilapangan
yang sering dibutuhkan pada setiap pekerjaan lapangan, kegiatan ini
dilakukan oleh tim surveyor yang bertujuan untuk penentuan titik di
setiap segmen agar elevasi dan lebar sesuai dengan yang direncanakan
oleh tim engineer. Proses selanjutnya setelah pengukuran maka
dilakukan proses pemasangan patok tanda untuk selanjutnya dilakuan
proses peggalian oleh ekskavator hingga mendapatkan level elevasi
yang diiinginkan.

3.3 Laporan Harian, Laporan Mingguan


3.3.1 Laporan Harian
Laporan harian kegiatan pekerjaan saluran tambak dibuat oleh
pelaksana lapangan untuk mengetahui dan mengendalikan
pengeluaran yang telah terjadwal. Diharapkan tidak mendapatkan
halangan atau hambatan-hambatan yang berarti dalam pelaksanaan
sehari-hari dan selesai dalam waktu yang telah direncanakan. Untuk
itulah dibuat laporan harian kegiatan yang mana memuat secara
menyeluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan setiap harinya sebagai
pertanggung jawaban kepada site manager dalam pekerjaan.

3.3.2 Jenis Pekerjaan


Pada laporan harian jenis pekerjaan di isi dengan data-data
pekerjaan yang telah di lakukan pada hari itu, dimana data-data
tersebut mencakup jenis pekerjaan apa saja yang di kerjakan oleh para
pekerja dan sampai sejauh mana pekerjaan tersebut dapat
terselesaikan. Sehingga nantinya pelaksana dapat mengkoordinir
pekerjaan–pekerjaan apa saja yang harus didahulukan dan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut
nantinya.

3.3.3 Tenaga Kerja


Pada kolom tenaga kerja pada laporan harian berisi tentang
data–data pekerja atau tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan pada
hari itu. Kolom tenaga kerja pada laporan harian dibagi menjadi dua
yaitu: Yang pertama kolom Jumlah tenaga kerja, kolom ini diisi
dengan berapa jumlah tenaga kerja yang bekerja/melakukan pekerjaan
pada hari itu. Yang kedua kolom keahlian tenaga kerja, kolom ini diisi
dengan jenis-jenis atau macam–macam keahlian yang dimiliki oleh
para tenaga kerja yang melakukan pekerjaan pada hari itu. Dengan
begitu akan memudahkan pelaksana untuk mengkoordinir dan
menempatkan para tenaga kerja sesuai dengan keahliannya masing–
masing, sehingga nantinya dapat diketahui berapa jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan dan apa saja keahlian tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan agar pekerjaan tersebut
nantinya dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

3.3.4 Keadaan Cuaca


Pada laporan harian juga terdapat kolom yang menjelaskan
tentang keadaan cuaca. Kolom ini diisi dengan keterangan cuaca yang
terjadi padasaat pengerjaan pekerjaan pada hari itu. Sehingga apabila
pengerjaan suatu pekerjaan terhambat akibat cuaca yang tidak
mendukung misalnya karena hujan,maka pelaksana dapat melaporkan
keadaan tersebut kepada pemilik kegiatan atau pengawas lapangan
dengan mengisi kolom tersebut dan mengalihkan pada pekerjaan yang
sekiranya dapat di kerjakan pada kondisi atau cuaca tersebut (kondisi
hujan).

3.3.5 Laporan Mingguan


Progres kegiatan pelaksana pekerjaan sungai ini setiap harinya
dihitung dan direkap setiap akhir pekan. Hal ini sangat penting untuk
mengetahui sejauh mana prestasi yang dicapai setiap minggunya atau
akhir pekan. Nilai atau angka prestasi kerja dinyatakan dalam
prosentase dari keseluruhan nilai kegiatan berdasarkan setiap volume-
volume pekerjaan.
Laporan mingguan ini nantinya akan diberikan kepada pemilik
kegiatan dan pengawas lapangan untuk diketahui dan ditanda tangani
dengan tujuan agar pemilik kegiatan dan pengawas lapangan
mengetahui sampai sejauh mana kemajuan fisik dapat dicapai setiap
minggunya.
Dalam kegiatan pekerjaan renovasi masjid baitussholihin ini,
pengesahan laporan mingguan main contractor, manajemen
konstruksi. Secara umum Laporan Mingguan Kegiatan berisi tentang:
a. Rekapitulasi laporan kemajuan fisik
Rekapitulasi laporan kemajuan fisik adalah merupakan rangkain
rekapitulasi laporan pekerjaan–pekerjaan harian yang telah
dilaksanakan selama satu minggu. Rekapitulasi laporan
kemajuan fisik berisi tentang realisasi kemajuan fisik setiap
minggunya mulai dari awal pengerjaan sampai dengan terakhir,
apakah kemajuan fisik itu nantinya sesuai dengan yang
direncanakan (sesuai time schedule) atau malah mengalami
keterlambatan.

b. Laporan mingguan tenaga kerja


Laporan mingguan tenaga kerja adalah merupakan rangkaian
laporan yang berisi tentang data–data keahlian dan juga absensi
masing–masing tenaga kerja setiap harinya selama datu minggu.
Sehingga nantinya pelaksana dan pengawas lapangan dapat
dengan mudah mengetahui siapa saja yang bekerja setiap
harinya dan apa keahlian mereka masing-masing. Selain berisi
tentang data-data dan absensi para pekerja, dalam laporan
mingguan tenaga kerja juga di cantumkan keadaan cuaca yang
terjadi setiap harinya apakah cerah, berawan, ataukah hujan.
Keadaan cuaca ini dipantau dan ditulis untuk nantinya
dilaporkan oleh pelaksana kepada pengawas lapangan.

c. Laporan mingguan pengadaan bahan


Laporan mingguan rangkaian laporann yang berisi tentang
pengadaan keluar masuknya material atau bahan bangunan
setiap minggunya.Dari laporan mingguan ini nantinya pelaksana
dan pengawas lapangan akan diketahui berapa banyak material
atau bahan bangunan yang datang atau masuk setiap minggunya
mulai dari minggu pertama sampai dengan dilaporkannya pada
minggu terakhir.
Pada laporan mingguan pengadaan bahan ini nantinya pelaksana
dan pengawas lapangan akan dengan mudah mengetahui berapa
banyak penggunaan material atau bahan–bahan bangunan setiap
minggunya dan dengan laporan mingguan pengadaan bahan ini
pelaksana dan pengawas lapangan akan mengetahui berapa sisa
material atau bahan–bahan bangunan setiap minggunya mulai dari
minggu pertama sampai dengan dilaporkannya pada minggu terakhir.
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Landasan Teori


Perombakan atau renovasi adalah pembangunan ulang atau perbaikan,
biasanya sebuah situs yang memiliki makna historis. "Pembangunan" ulang
sebuah kerajaan juga disebut dengan istilah renovasi, misalkan untuk memutar
balik perubahan yang dilaksanakan karena sebuah revolusi.
Merenovasi juga bisa disebut dengan remodeling, yaitu merupakan sebuah
proses merombak, memperbarui, meremajakan, memperbaiki, upgrade atau
menyempurnakan sebagian besar struktur atau bentuk bangunan. Atau, hal
tersebut juga dapat diartikan sebagai memberi desain tambahan pada bangunan
rumah.
Perombakan Masjid juga merupakan bagian dari proyek untuk
mengembangkan dan memperbarui rancangan desain interior (perbaikan ruangan)
maupun eksterior atau luar ruangan.
Renovasi yang dilakuakan pada sebuah masjid juga biasanya akan mencakup
tugas pemeliharaan, perbaikan, dan servis umum bangunan, Proyek tersebut
umumnya memiliki tujuan, yaitu sebagai berikut:
a. Memberikan kenyamanan.
b. Melakukan pemeliharaan serta perbaikan.
c. Melakukan penambahan ruang untuk kenyamanan jama’ah.
d. Memberikan keamanan dan perlindungan.
e. Memberikan model baru dan menambah nilai keindahan.
Melaksanakan perombakan ulang sebuah bangunan (masjid), tentu saja ada
beberapa hal yang mendasarinya. Beberapa prinsip dasar yang harus diketahui
terkait aktivitas yang satu ini salah satunya untuk tujuan menurunkan biaya dan
energi selama pekerjaan renovasi.

4.2 Data Praktek Kerja Lapangan


4.2.1 Bahan Yang Digunakan
4.2.1.1 Semen
Semen adalah suatu bahan perekat hidrolis berupa serbuk halus
yang dapat mengeras apabila tercampur dengan air. Semen terdiri
dari batu lapur / gamping yang mengandung kalsium oksida (CaO),
tanah liat (lempung) yang mengandung silika oksida (SiO2),
aluminium oksida (Al2O3), besioksida (Fe2O3) dan gips yang
berfungsi untuk mengontrol pengerasan.
4.2.1.2 Kapur
Kapur termasuk bahan bangunan yang penting. Bahan ini telah
dipakai sejak zaman kuno. Orang-orang Mesir kuno memakai
kapur untuk memplester bangunan. Di Indonesia, kapur dikenal
sebagai bahan ikat, dalam pembuatan tembok, pilar dan
sebagainya.
4.2.1.3 Pasir (Agregat Halus)
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir
umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi
pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai
tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur.
4.2.1.4 Air
Air berfungsi sebagai pelarut campuran cor, air yang digunakan
harus bersih, segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak
seperti, minyak, asam dan unsur organik.
4.2.1.5 Beton
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil,
batu pecah, atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu
dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk
suatu masa mirip-batuan.
4.2.1.6 Agregat kasar
Sisa pasir diatas ayakan 0,25 mm hams berkisar antara 80% dan
95% berat pasir. Garn bar 2.11 Pasir Agregat kasar untuk adukan
beton biasanya adalah kerikil atau batu pecah yang diperoleh dari
pemecah batu. Pada umumnya yang dimaksud agregat kasar adalah
agregat ) ang ukuran butirannya lebih dari 5 mm sampai 40 mm.
4.2.1.7 Besi Tulangan
Besi tulangan yang dipakai . dapat berbentuk polos maupun ulir
tergantung dari rencanaan beton bertulang. Dalam pelaksanaan
pekerjaan faktor kualitas dan ekonomis gat diutamakan, tetapi tetap
dengan mengikuti persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan
4.2.1.8 Rangka Kayu
Sejak dahulu rangka atap kayu banyak digunakan dalam
bangunan rumah tinggal. Namun banyaknya permentaan dan
kebutuhan kayu dengan kualitas yang baik menyebabkan
persediaan alam akan kayu makin sulit di pasaran. Harga pun jadi
relatif mahal apalagi untuk mendapatkan kualitas yang tebaik.
Keuntungan rangka kayu adalah jika anda akan mengexpose rangka
atap. Keaslian profil kayu dapat menambah keindahan rumah anda.
Tapi kerugiannya adalah kerentanan kayu terhadap rayap yang bisa
menjadi masalah besar. Maka treatment anti rayap yang benar
diperlukan sebelum anda memasang rangka kayu.
4.2.1.9 Rangka atap Baja Ringan
Banyak cara yang digunakan untuk mengurangi ketergantungan
terhadap penggunaan kayu sebagai rangka atap. Yang paling
populer saat ini adalah penggunaan atap baja ringan. Baja ringan
terbuat dari bahan baja dengan campuran aluminium dan zink.
Keunggulannya tentu bahan ini lebih ringan, tidak muai, tahan
karat, tidak mudah lapuk, anti rayap dan kuat sampai puluhan
tahun. Ranka atap baja ringan juga lebih efisien dari segi biaya
maupun juga waktu. Suatu studi menyimpulkan rangka atap dari
kayu lebih mahal rata2 116 % dibanding rangka atap baja ringan.
Waktu penyelesaiannya pun rangka kayu lebih lambat 75 %
dibanding rangka baja ringan. Namun rangka atap baja ringan tidak
untuk rangka yang diexpose. Rangka ini lebih cocok tertutup oleh
penutup atap dan plafon.
4.2.2 Peralatan Yang Digunakan
4.2.2.1 Concrete Mixer (molen)
Untuk mengaduk beton dapat menggunakan alat pengaduk
mekanis yaitu concrete mixer (molen), concrete mixer (molen) ini
berasal dari PT. Sukses Beton yang berkapasitas 5 m3. Dimana
waktu untuk pengadukan campuran cor beton selama ± 1 menit
sampai 1,5 menit. Yang perlu diperhatikan dalam pengadukan cor
beton adalah hasil dari pengadukan dengan memperhatikan
susunan warna yang sama.
4.2.2.2 Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah alat yang termasuk dalam kategori Power
Tool atau alat yang sangat multifungsi dengan peranan yang sangat
penting. Gerinda bisa digunakan untuk memotong dan menggerus
benda. Mesin ini juga bisa digunakan untuk mengasah benda,
fungsinya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan kerja. Prinsip
kerja mesin ini adalah melakukan gerakan berputar. Dengan begitu
mesin akan bersentuhan secara langsung dengan suatu benda kerja
untuk kemudian melakukan proses pemotongan, pengikisan, dan
proses penajaman.
4.2.2.3 Cangkul Dan Sekup
Sekup dan cangkul digunakan untuk meratakan adukan pada
pengecoran serta untuk mengangkat adukan.
4.2.2.4 Scaffolding
Scaffolding adalah alat berfungsi sebagai penyangga bekisting
balok dan lantai, alat ini bisa dibongkar pasang sesuai keinginan
kita untuk menjangkau ketinggian yang diinginkan
4.2.2.5 Katrol
Sebuah roda yang sekelilingnya diberi tali dan digunakan untuk
memudahkan mengangkat barang dan menurunkan barang.
4.2.2.6 Mesin Bor
Mesin yang berfungsi untuk melubangi benda menggunakan
mata bor. Mata bor adalah suatu alat potong yang berfungsi untuk
memotong atau melubangi pada mesin bor.
4.2.2.7 Palu
Palu adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan
kepada benda.
4.2.2.8 Meteran dan Benang
Meteran adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang
sebuah benda, dan benang digunakan untuk menandai ukuran.
4.2.2.9 Ember dan Selang
Sebuah alat yang digunakan untuk mempermudah membawa
atau mengalirkan air dan Ember juga bisa digunakan untuk
membawa material atau bahan pengecoran
4.2.2.10 Ayakan
Ayakan adalah alat yang digunakan untuk memisahkan agregat
kasar dan halus.

4.3 Tugas Khusus


Mengawasi dan mempelajari pekerjaan yang ada di tempat PKL

4.4 Hasil dan Pembahasan (Pelaksanaan Balok dan Plat Beton)


4.4.1 Pekerjaan Pemasangan Perancah
Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk
balok. Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding
untuk pelat lebih tinggi dari pada balok dan diperlukan main frame
tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian
scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-head jack nya.
Gambar 4.1 Pemasangan Scaffolding

Dan sebelum pembongkaran masjid dilakukan, lantai masjid


dilindungi dengan anyaman bambu (gedek) untuk meredam dan
melindungi lantai dari benda jatuh.

Gambar 4.2 Pemasangan Gedek Pelindung Lantai

4.4.2 Pekerjaan Pemasangan Bekisting


Dalam mengerjakan balok yang perlu diperhatikan adalah
penulangannya, balok memiliki karakteristik penulangan yang berbeda
antara yang bagian balok lapangan dan balok pinggir. Berbeda dengan
kolom yang bentuknya sebagian besar persegi, bentuk balok lebih
bervariasi tergantung dari perencanaannya. Pekerjaan balok dilakukan
setelah pengecoran kolom, yang boleh dibebani setelah kolom berumur 28
hari.
Tahap-tahap pengerjaan balok sebagai berikut.
a. Perancah yang terbuat dari kayu dipasang pada bagian bawah balok.
b. Lakukan pengukuran dengan menggunakan benang dan unting-unting
untuk mempresisikan ukuran dan peletakan balok dengan kolom.
c. Pasang papan kayu di atas perancah sebagai tempat meletakan
rangkaian penulangan balok.
d. Kayu-kayu untuk bekisting dipersiapkan. Bekisting dirangkai sesuai
ukuran dan bentuk balok yang akan dicor
e. Tulangan untuk balok dirangkai. Penulangan disesuaikan dengan
gambar kerja
f. Tahu beton dipasang di antara tulangan dan bekisting bagian bawah
g. Bekisting dibersihkan dari kotoran lalu bagian dalam bekisting dilapisi
oli untuk mencegah beton lengket pada bekisting.
Pekerjaan plat lantai dilakukan setelah pekerjaan penulangan balok
selesai dikerjakan. Langkah-langkah pengerjaan adalah sebagai berikut:
a. Bekisting dirangkai sesuai dengan bentuk plat lantai dengan
scaffolding sebagai penahan papan bekisting di atasnya.
b. Kemudian tulangan plat lantai dirangkai sesuai dengan gambar kerja.
c. Tahu beton dipasang di antara tulangan dan bekisting bagian bawah.
d. Pengecoran dilakukan setelah mengecek apakah tulangan plat dan
balok sudah terpasang baik.
Pekerjaan pengecoran balok dan plat lantai dilakukan bersamaan
setelah pemasangan bekisting dan penulangan balok dan kolom selesai
dilaksanakan.
Gambar 4.3 Pemasangan Bekisting

4.4.3 Pekerjaan Pemasangan Pembesian


Tahap pembesian pelat, antara lain :
Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang
sudah siap. Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane dan
dipasang diatas bekisting pelat.
Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian
pasang tulangan ukuran tulangan Dl0-J1l.O, selanjutnya secara menyilang
dan diikat menggunakan kawat ikat.
Letakkan beton deicing antara tulangan bawah pelat dan bekisting
alas pelat. Pasang juga tulangan kaki a yarn antara untuk tulangan atas dan
bawah pelat.

Gambar 4.4 Pekerjaan Pembesian


4.4.4 Pekerjaan Pengecoran Balok
Sebelum pekerjaan pengecoran balok dilaksanakan, terlebih dahulu
dilakukan pembersihan bekisting balok dari kawat bendrat dan kotoran
lainnya dengan menggunakan tangan dan tongkat yang ujungnya
bermagnet. Pada saat pengecoran, dilakukan test slump dan diambil
sample untuk menguji kuat desak betonnya.
Pada proyek ini pengecoran balok dilakukan dengan menggunakan
beton ready mix. Pengecoran dilakukan bersama-sama dengan pengecoran
plat lantai dan dimulai dari tepi balok kemudian menuju ke bagian tengah.
Selama proses pengecoran, adukan beton dipadatkan dengan
menggunakan vibrator supaya diperoleh beton yang bebas dari rongga dan
pemisahan unsur-unsur pembentuk beton. Setelah itu bagian permukaan
diratakan agar diperoleh ketebalan plat sesuai dengan yang direncanakan.
Pada Proyek Renovasi ini bekesting kolom dibongkar ± 7 hari setelah
pengecoran.

Gambar 4.5 Pengecoran Balok

4.4.5 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting pada Balok dan Plat


Pembongkaran acuan dilakukan sesuai ketentuan dalam PBI 1971.
Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:
a. Pembongkaran acuan beton dapat dilakukan bila bagian konstruksi
telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan
beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Kekuatan yang ini
ditunjukan dengan hasil percobaan laboratorium.
b. Acuan balok dapat dibongkar setelah semua acuan kolom-kolom
penunjang dibongkar.
Pembongkaran acuan kolom dilakukan dua hari setelah pengecoran
dilakukan. Pada balok dan plat lantai pembongkaran acuan dilakukan
selama tujuh hari setelah pengecoran dilakukan dengan catatan hasil uji
laboratorium menunjukkan dengan kekuatan beton minimum 80%-90%
dari kekuatan penuh..

Gambar 4.6 Pembongkaran Bekisting

4.4.6 Pekerjaan Pemasangan Rangka Kubah Masjid


Posisi angkur/dinabolt dan base plate ditentukan baik secara horisontal
maupun vertikal. Penentuan titik ini dilakukan tenaga ahli/surveyor dengan
menggunakan peralatan meteran panjang. Penentuan posisi harus tepat dan
rata ketinggiannya.
Pada posisi yang telah ditentukan, dipasang angkur/dinabolt pada
tulangan-tulangan balok ringbalk. Dengan cara menciping/melubangi ring
balok yang ada. Pemasangan angkur dilakukan dengan pengelasan penuh
agar angkur terikat kuat menyatu dengan tulangan balok. Setelah angkur
terpasang, balok siap di-cor.
Pengecoran campuran mortar diberi campuran sika cim. Sebelum
diadakan pengecoran daerah titik cor dibersihkan terhadap debu dan
kotoran lalu diberi atau disapukan lem beton.
Setelah angkur terpasang dan balok telah di-cor, dilakukan
pemasangan base plate. Titik level base plate dicek kembali (secara
vertikal dan hirisontal) untuk mendapatkan posisi yang tepat. Setelah
berada pada posisi yang diinginkan, base plate dibaut kuat agar posisi tidak
berubah/bergeser. Pada bagian yang berongga antara base plate dan
ringbalk, ditutup dengan semen grouting.
Pemasangan rangka struktur kubah dilakukan dengan merangkai
kembali segmen-segmen rangka yang telah dibuat/diproduksi di workshop.
Dari rangkaian segmen bawah sampai rangkaian segmen atas
(payung) penyambungan antara segmen dilakukan dengan cara pengelasan
penuh (full welding).
Setelah rangkaian segmen semua terpasang terbentuklah rangkaian
struktur kubah lalu dilakukan pengecatan zinchromate pada pertemuan
simpul-simpul rangka struktur dan diakhiri dengan cat finishing yang
ditentukan.

Gambar 4.7 Pemasangan Rangka Kubah


BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Magang merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
mahasiswa dalam menghadapi dan beradaptasi di dunia kerja secara nyata.
Magang atau Kerja Praktik memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam
menerapkan ilmu dan pengetahuan yang sudah didapat selama perkuliahan.
Magang juga memberikan pengalaman dan juga pengetahuan bagaimana cara
menghadapi dan beradaptasi dengan dunia kerja secara nyata.
CV.Ulun adalah perusahaan yang dimiliki oleh pihak perseorangan yang
bekerja di Konstruksi dan Arsitecture, yang menjadi sub kontraktor pada
proyek pembangunan masjid Jami Baiturrahim. dengan mengerjakan
beberapa proyek konstuksi.

5.2 Saran
Pada akhir bagian dari Laporan Kerja Praktik ini, penulis menyampaikan
beberapa saran, baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak akademik
tentang pelaksanaan kerja praktik.
a. Untuk Perusahaan
Diharapkan agar kerjasama antara kampus dan perusahaan lebih baik
dengan memberikan peluang kerja bagi mahasiswa yang telah
melaksanakan kerja praktik di instansi atau perusahaan tersebut. Banyak
memberi peluang kepada mahasiwa yang melakukan kerja praktik.
b. Untuk Akademik
Adanya Pemantauan terhadap mahasiswa yang sedang kerja praktik
agar di perhatikan lagi untuk meyakinkan pihak perusahaan terhadap
kerja praktik ini. Dalam hal pembekalan materi berupa panduan
pelaksanaan kerja praktik dan cara kerja yang baik di perusahaan.
Bimbingan praktikum hendaknya dilaksanakan di kampus agar
mahasiswa tidak perlu jauh-jauh ke rumah dosen, karena kampus merupakan
tempat proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa.
Pemilihan waktu praktikum agar lebih tepatnya diwaktu libur Ujian
Tengah Semester, Karena mahasiswa yang pratik kurang fokus dilapangan
karena terbentur jam kuliah. Serta penambahan waktu Praktik Kerja
Lapangan supaya mahasiswa praktik lebih memahami pekerjaan yang ada
dilapangan. Karena selama ini mahasiswa hanya di jadwalkan selama satu
bulan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ir.Rosman. 2007. Bahan Bangunan sebagai Dasar Pengetahuan.


Jakarta: Bangun Cipta Bangsa.
Asroni Ali, 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang. Edisi Pertama Jilid I.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Munthe, Sonia. 2018. Laporan Kerja Praktek Tentang Proyek Pembangunan
Renovasi Gedung Asrama. Laporan Kerja Praktek Universitas
Medan Area Fakultas Teknik Sipil.
Tanubrata, Maksum. 2015. Bahan - Bahan Konstruksi Dalam Konteks Teknik
Sipil. Jurnal Teknik Sipil. Vol. 11. No. 2: 76-168

You might also like