You are on page 1of 5

Laporan Kasus Postpartum Spontan Di Ruangan

VK RSUD Soekardjo

A. DATA FOKUS
No Data Mayor Data Minor
DS : Pasien mengatakan sulit DS : pasien mengatakan nyeri saat
menggerakan tangan dan kakinya bergerak pada bagian vagina dan nggan
karena lemas dan belum lama melakukan pergerakan karena masih
melahirkan lemas
DO : kekuatan otot pasien menurun DO :
Rentang gerak pasien - gerakan pasien terbatas karena
(ROM) menurun ada luka jahitan pada sekitar
vagina perineum dan terpasang
kateter urin serta infus
- Fisik pasien tampak lemah

B. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)


Keperawatan Hasil (SLKI)
Gangguan Setelah dilakukan Edukasi Ambulasi
mobilitas fisik intervensi Edukasi mobilisasi
bd penurunan keperawatan selama 1 Observasi
kekuatan otot x 7 jam, maka  Identifikasi adanya nyeri atau
dd pasien mobilitas fisik keluhan fisik lainnya
tampak lemas meningkat, dengan  Identifikasi toleransi fisik melakukan
kriteria hasil: ambulasi
1. Pergerakan  Monitor frekuensi jantung dan
kaki meningkat tekanan darah sebelum memulai
2. Kekuatan otot ambulasi
kaki meningkat  Monitor kondisi umum selama
3. Rentang gerak melakukan ambulasi
(ROM) Terapeutik
meningkat  Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan
alat bantu (mis: tongkat, kruk)
 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik,
jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
 Anjurkan melakukan ambulasi dini
 Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan (mis: berjalan dari
tempat tidur ke kursi roda, berjalan
dari tempat tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai toleransi)

Intervensi tambahan
Dukungan mobilisasi
Observasi
 Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
 Monitor frekuensi jantung dan
tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
 Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
Terapeutik
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu (mis: pagar tempat tidur)
 Fasilitasi melakukan pergerakan, jika
perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis: duduk di
tempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)

C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/jam No. Diagnosa Tindakan keperawatan & hasil/respon Paraf
keperawatan pasien
26-july- Gangguan Edukasi Ambulasi
2023/ mobilitas fisik bd
penurunan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau
16.35 kekuatan otot dd keluhan fisik lainnya
wib- pasien tampak Hasli: adanya luka jahitan di
17.10 lemas vagina membuat pasien nyeri
wib bergerak dan kaki pasien masih tak
kuat berdiri karena masih lemas

2. Mengidentifikasi toleransi fisik


melakukan ambulasi
Hasil : pada bagian tangan tidak
merasa lemas dan kekuatan otot
tidak menurun

3. Memonitor frekuensi jantung dan


tekanan darah sebelum memulai
ambulasi
Hasil: sebelum melakukan N : 83
TD : 130/85

4. Memonitor kondisi umum selama


melakukan ambulasi
Hasil: pasien tampak lemas dan
tidak ada gairah dalam melakukan
ambulasi

5. Memfasilitasi aktivitas ambulasi


dengan alat bantu (mis: tongkat,
kruk)
Hasil : pasien menolak
menggunakan tongkat

6. Melibatkan keluarga untuk


membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
Hasil : suami pasien mau
membantu dalam melakukan teknik
ambulasi

7. Menjelaskan tujuan dan prosedur


ambulasi
Hasil : suami pasien dan pasien
tampak mendengarkan serta
tampak memahami dari tujuan dan
prosedur ambulasi

8. Mengajurkan melakukan ambulasi


dini
Hasil : pasien mengerti manfaat
tindakan ambulasi dini

9. Menjarkan ambulasi sederhana


yang harus dilakukan (mis:
berjalan dari tempat tidur ke kursi
roda, berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi, berjalan sesuai
toleransi)

Hasil : pasien ada jeda dalam


melakukan perpindahan ke kursi
roda , pasien dibantu oleh
suaminya dengan dirangkul dalam
berjalan. Pasien berjalan sedikit-
sedikit serta tampak nyeri linu dan
menghela nafas panjang

10. Fasilitasi aktivitas mobilisasi


dengan alat bantu (mis: pagar
tempat tidur)

Hasil: pagar tempat tidur terpasang


11. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Hasil : pasien tampak
mendengarkan

12. Anjurkan melakukan mobilisasi


dini
Hasil : pasien mau melakukan
karena melakukan mobilisasi
mudah

13. Ajarkan mobilisasi sederhana yang


harus dilakukan (mis: duduk di
tempat tidur, duduk di sisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Hasil : pasien bisa melakukan
mobilisasi duduk tempat tidur,
duduk ditempat tidur dan tidak bisa
mobilisasi dari tempat tidur ke
kursi karena nyeri saat berdiri.
Tangan nya bisa membantu pasien
dalam mobilisasi

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl/jam No.diagnosa keperawatan (SOAP) Paraf

26-july- Gangguan mobilitas fisik Subjektif : pasien mengatakan


2023 bd penurunan kekuatan masih lemas dan nyeri linu saat
17.15 wib otot dd pasien tampak bergerak
lemas Objektif : pasien tampak bisa
mobilisasi dengan mengunakan
anggota tubuh yang toleran
melakukan mobilisasi.
Pasien tampak bergetar saat
berdiri
Analisa : masalah teratasi
sebagaian
Planning : intervensi
dipertahankan

You might also like