You are on page 1of 9

Vol. 16, No.

2, Agustus, 2023 p-ISSN: 2087-040X


DOI Issue: 10.46306/jbbe.v16i2 e-ISSN: 2721-7213

PENGARUH BRAND FAMILIARITY TERHADAP BRAND


CREDIBILITY
Seri Marianti1, Tito Adi Dharma2, Lingga Yuliana3
1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Paramadina, Jakarta
Email: seri.marianti@students.paramadina.ac.id, tito.dharma@students.paramadina.ac.id
lingga.yuliana@paramadina.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Brand Familiarity terhadap Brand Credibility
dengan studi kasus produk skincare dengan merek Scarlett. Belum ditemukan penelitian sebelumnya
terkait variabel penelitian yang menguji korelasi antara brand familiarity terhadap brand credibility
dengan studi kasus merek Scarlett. Deskriptif kuantitatif menjadi metode dalam penelitian ini.
Melibatkan 75 responden yang berdomisili di Kota Baturaja yang merupakan pengguna merek
Scarlett baik pria maupun wanita. Teknik analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS).
Menggunakan data primer yang disebar melalui Google Form dengan periode pengumpulan data
Agustus 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh antara brand familiarity
terhadap brand credibility. Kehadiran skincare scarlett sebagai brand lokal dapat dipertimbangkan
kehandalan mereknya sehingga dapat menjadi pilihan masyarakat alih-alih menggunakan produk
impor. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya produk scarlett yang akan membantu
perekonomian reseller dan pemilik skincare.
Kata kunci: Brand Credibility, Brand Familiarity, Skincare

Abstract
This study aims to analyze the influence of Brand Familiarity on Brand Credibility with a case study
of skincare products with the Scarlett brand. No previous research has been found related to research
variables that examine the correlation between brand familiarity to brand credibility with Scarlett's
brand case study. Descriptive quantitative became the method in this study. Involving 75 respondents
domiciled in Baturaja City who are users of the Scarlett brand, both men and women. Data analysis
techniques using Partial Least Square (PLS). Using primary data disseminated through Google
Forms with a data collection period of August 2023. The results showed that there was an influence
between brand familiarity and brand credibility. The presence of scarlett skincare as a local brand
can be considered for the reliability of the brand so that it can be the choice of the community instead
of using imported products. This will have an impact on increasing scarlett products which will help
the economy of resellers and skincare owners.
Keywords: Brand Credibility, Brand Familiarity, Skincare

PENDAHULUAN
Menurut Habibi & Kusumaningtyas (2023), kebutuhan masyarakat terhadap skincare
meningkat sebagai akibat dari kepedulian terhadap kesehatan kulit. Kulit wajah yang cantik
serta sehat merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membantu menunjang
penampilan (Williamson et al., 2023). Penggunaan produk skincare dikemukakan Kang et al.
(2022) menjadi salah satu upaya agar dapat menjaga, merawat dan mempertahankan kondisi
kulit wajah yang sehat terutama agar terhindar dari permasalahan kulit wajah seperti kulit
kusam, kulit berminyak dan berjerawat. Bukan hanya itu saja setiap wanita melakukan
perawatan kulit wajah itu merupakan bentuk apresiasi kepedulian serta untuk menghargai diri
sendiri dan orang lain (Kanagasingam et al., 2022).
Menjamurnya merek skincare impor yang masuk ke Indonesia menjadi ancaman pada
sektor lokal (Isnawati et al., 2022). Ardisa et al. (2022) mengemukakan bahwa konsumen
cenderung mengenal merek skincare impor karena terbatasnya merek lokal saat itu. Namun,
melihat peluang akan potensi tumbuh permintaan masyarakat akan produk skincare menjadi

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v16i2.394 529


Vol. 16, No. 2, Agustus, 2023 p-ISSN: 2087-040X
DOI Issue: 10.46306/jbbe.v16i2 e-ISSN: 2721-7213

angin segar dalam meraih peruntungan (Saini et al., 2022). Scarlett adalah brand kecantikan
lokal dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia yang didirikan pada 2017 oleh Felicya
Angelista. Scarlett mengeluarkan berbagai jenis produk kecantikan yang berfokus untuk
mencerahkan dan menjaga kesehatan kulit, tubuh, dan bagian wajah.

Gambar 1. Data Merek Skincare Terlaris di Indonesia periode 2021


Sumber: Angelia (2021)

Berdasarkan survei yang dilakukan pada periode Agustus 2021 oleh Angelia,
diperoleh data bahwa merek Scarlett memperoleh persentase tertinggi dibandingkan
pesaingnya. Dengan penjualan yang dinyatakan dalam persentase sebesar 18,9%, hal ini
membuat Scarlett unggul dibandingkan pesaingnya seperti Vitaline dan Nivea. Hal ini
mengindikasikan bahwa bisnis produk skincare menjadi primadona saat ini. Kemudahan bagi
pemain baru masuk ke dalam pasar ini sangat tinggi dan siap bersaing dengan merek-merek
yang telah eksis sebelumnya.
Salah satu faktor kunci yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
sebuah produk adalah eratnya merek tersebut dalam benak pelanggan sehingga ketika
keputusan pembelian dilakukan, maka hanya produk dari merek tersebut yang akan dibeli.
Brand Familiarity mencerminkan tingkat pengenalan dan kesadaran konsumen terhadap
produk maupun merek. Konsumen cenderung lebih memilih merek yang sudah dikenal dan
akrab baginya daripada yang tidak dikenal atau baru, kemudian dikaitkan dengan kualitas
produk yang mampu menimbulkan niat beli kepada konsumen.
Di sisi lain, kepercayaan terhadap merek menjadi faktor penting lainnya dalam
membentuk persepsi positif konsumen terhadap keputusan pembelian. Brand Credibility
mencerminkan sejauh mana konsumen memandang suatu merek sebagai entitas yang dapat
dipercaya, kredibel, dan mampu memenuhi janji yang diusungnya. Merek yang kredibel akan

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v16i2.394 530


Vol. 16, No. 2, Agustus, 2023 p-ISSN: 2087-040X
DOI Issue: 10.46306/jbbe.v16i2 e-ISSN: 2721-7213

lebih mudah diterima dan dipercaya oleh konsumen, sehingga dapat membantu membangun
hubungan yang lebih baik dengan konsumen dan meningkatkan loyalitas mereka.
Brand Familiarity mencerminkan pengalaman konsumen sebelumnya, baik langsung
maupun tidak langsung, dengan merek tersebut. Konsumen memanfaatkan memori
pengalaman merek ini, yang terdiri dari pengetahuan seseorang, untuk menentukan keakraban
mereka dengan merek tertentu (Rhee & Jung, 2019). Brand Familiarity menurut Nuseir &
Elrefae (2022) sering dikaitkan dengan beberapa pengalaman terkait produk dan layanan
konsumen. Seorang konsumen mungkin lebih suka membeli merek tertentu yang telah lama
mereka gunakan daripada merek yang baru diperkenalkan di pasar (Joy et al. 2022). Yang
pertama dapat dikaitkan dengan pengalaman dan keyakinan positif bahwa merek pasti
memuaskan kebutuhan mereka (Jinliang et al., 2023). Brand Familiarity, masih memainkan
peran penting dalam pengambilan dalam beberapa kasus (Treiblmaier & Garaus, 2023). Hal
ini tentu saja terjadi di kelas produk di mana situasi penggunaan tidak memperhitungkan
variasi pilihan yang besar (Heinemann, 2023). Selain itu, menurut Chan (2023) Brand
Familiarity sering memandu dalam pengambilan pembelian.
Brand Familiarity mengurangi kebutuhan untuk pencarian informasi yang luas,
dengan temuan peneliti bahwa konsumen cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk
mencari informasi tentang merek yang dikenal daripada merek yang tidak dikenal (Ha et al.,
2022). Konsumen menghabiskan banyak waktu untuk mencari informasi tentang produk
tertentu dapat menciptakan kesan merek yang lebih dalam dengan konsumen, meningkatkan
keakraban merek mereka (Shahid et al., 2022). Kecuali konsumen memiliki persepsi negatif
tentang merek tertentu, biasanya tingkat keakraban merek yang tinggi menghasilkan perasaan
kepuasan produk dan kepercayaan merek yang lebih besar (Khasbulloh & Suparna, 2022).
Brand Credibility menurut Tian et al. (2022) dianggap sebagai salah satu karakteristik
merek yang paling penting. Ini didefinisikan sebagai kepercayaan yang dirasakan apakah
suatu merek memiliki kemampuan, dedikasi, dan kemauan untuk terus memberikan apa yang
telah dijanjikan (Majeed et al., 2022). Brand Credibility berasal dari sumber kredibilitas dan
didefinisikan dalam konteks manajemen merek. Ini mewakili efek kumulatif dari aktivitas
pemasaran perusahaan di masa lalu untuk menarik lebih banyak konsumen dan
mempertahankannya lebih lama (Molinillo et al., 2022). Brand Credibility menurut Uzliawati
et al. (2023) meminimalkan risiko dan menciptakan keyakinan dan kepercayaan dengan
pelanggan. Ini memiliki pengaruh positif pada pertimbangan merek dan persepsi pilihan
konsumen di masa depan (Mansoor & Paul, 2022). Ini secara signifikan berkaitan dengan
emosi dan alasan dalam pengambilan keputusan konsumen (Joshi & Brahmi, 2023).
Selain itu, Brand Credibility seperti yang dikemukakan oleh Maroufkhani et al.
(2022) dapat menurunkan sensitivitas harga dan meningkatkan keinginan konsumen untuk
melakukan pembelian. Ini memberikan pengaruh positif pada pembelian merek konsumen,
baik secara langsung, maupun melalui kesadaran merek dan citra merek (Parris & Guzmán,
2023). Brand Credibility menurut Ali et al. (2022) menjamin rencana jangka panjang untuk
menawarkan produk dan layanan kepada konsumen, dan mengembangkan kepuasan,
komitmen loyalitas, dan komitmen berkelanjutan, yang selanjutnya menghasilkan kata positif
dari mulut ke mulut. Brand Credibility dikemukakan Hussain et al. (2020) secara positif
mempengaruhi (atau meningkatkan) manfaat lain yang diharapkan seperti nilai uang yang
dirasakan, citra positif, penghematan biaya informasi, koneksi merek sendiri, aliansi merek,
ekuitas merek, dan utilitas yang diharapkan konsumen, sambil mengurangi risiko yang
dirasakan, biaya yang diharapkan, dan perilaku beralih ke merek lain.
Shamim dan Butt (2013) menunjukkan bahwa pengalaman dan pengetahuan
konsumen akan mendukung untuk terbentuknya brand credibility. Hal ini bisa menciptakan

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v16i2.394 531


Vol. 16, No. 2, Agustus, 2023 p-ISSN: 2087-040X
DOI Issue: 10.46306/jbbe.v16i2 e-ISSN: 2721-7213

rasa percaya konsumen kepada merek. Aspek kognitif konsumen menunjukkan informasi
yang menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk memiliki keyakinan dengan merek. Fauzan
et al. (2023) dalan penelitiannya menguji pengaruh brand familiarity terhadap brand
credibility secara parsial dengan studi kasus skincare pria merek Kahf. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara brand familiarity terhadap brand
credibility.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Brand Familiarity terhadap


Brand Credibility dengan studi kasus produk skincare dengan merek Scarlett. Belum
ditemukan penelitian sebelumnya terkait variabel penelitian yang menguji korelasi antara
brand familiarity terhadap brand credibility dengan studi kasus merek Scarlett. Oleh karena
itu, hal ini menjadi novelty dalam penelitian ini.

METODE
Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan sampel
dengan purposive sampling. Responden dalam penelitian ini merupakan pengguna skincare
merek Scarlett. Data yang digunakan adalah data primer. Data primer berasal dari penyebaran
kuesioner melalui google form dengan jumlah responden sebanyak 75 yang merupakan
pengguna merek Scarlett yang berdomisili di Kota Baturaja. Teknik analisis data
menggunakan Partial Least Square (PLS). Kuesioner dalam penelitian menggunakan bentuk
pernyataan tertutup di seluruh bagian, kecuali pada bagian pertama kuesioner. Pertanyaan
tertutup (closed-ended questions) adalah pertanyaan dengan jawaban-jawabannya telah
dibatasi sehingga menjawab lebih terstruktur dengan menggunakan skala interval (interval
scale), dan metode pengukuran menggunakan skala likert dengan menggunakan lima skala
(Mustikasari et al., 2022). Pengumpulan data dilakukan pada Agustus 2023.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Demografi
Demografi responden dalam penelitian ini merupakan masyarakat yang berdomisili di
Indonesia dan menggunakan produk merek Scarlett dengan rentang usia 15-55, dengan
responden 62% perempuan dan 38% laki-laki responden mengetahui merek Scarlett 58% dari
sosial media, 23% dari teman ,7% dari iklan dan 2% dari Brosur. Demografi usia responden
paling besar dengan rentang usia 15-25 tahun sebesar 75%, usia 26-35 tahun sebesar 21%,
usia 36-45 sebesar 4%. Berdasarkan jenis pekerjaan dimana responden yang berstatus sebagai
pelajar 30,3%, karyawan 32,9%, pengusaha 3,9%, pekerja kontrak 1,3%, admin1,3%, ibu
rumah tangga 1,3% dan tidak bekerja 1,3%. Angka setiap bulan yang di keluarkan responden
untuk berbelanja skincare yaitu <100.000 sebesar 15,8%, 100.000-250.000 sebesar 57,9%,
251.000-500.000 sebesar 23,7%, 551.000-750.000 sebesar 2,6%.

Hasil Uji Validitas


Tabel 1 mendeskripsikan hasil uji validitas yang tersaji sebagai berikut.

Tabel 1. Uji Validitas

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v16i2.394 532


Vol. 16, No. 2, Agustus, 2023 p-ISSN: 2087-040X
DOI Issue: 10.46306/jbbe.v16i2 e-ISSN: 2721-7213

Faktor
Variable Indicator
Loading
Brand Credibility BC1 0,932
BC2 0,95
BC3 0,897
BC4 0,929
Brand Familiarity BF1 0,866
BF2 0,905
BF3 0,788
BF4 0,888
BF5 0,762
BF6 0,732

Sumber: Data diolah (2023)

Berdasarkan dari nilai AVE yang diperoleh, nilai pada masing-masing variabel atas
0,5 sehingga setiap variabel dinyatakan valid. Nilai AVE tertinggi terdapat pada variabel
Brand Credibility dengan nilai 0,86. Nilai AVE yang terendah terdapat pada variabel Brand
Familiarity dengan nilai 0,683.

Tabel 2. Average Variance Extracted

Variable Average Variance Extracted (AVE)


Brand Credibility 0,86
Brand Familiarity 0,683

Sumber: Data diolah (2023)


Hasil uji Reliabilitas
setelah melakukan pengujian validasi, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas
yang hasilnya dapat di lihat di tabel 3. Uji instrumen penelitian selanjutnya adalah uji
reliabilitas dengan menggunakan SmartPLS dengan prosedur PLS-Algoritma. Nilai Cronbach
Alpha dan Composite Reliability diperoleh untuk uji reliabilitas pada masing-masing variabel.
Instrumen penelitian ini dapat diandalkan atau reliabel karena hasil jawaban responden
dianggap konsisten.

Tabel 3. Uji Reliabilitas


Cronbach's Alpha rho_A Composite Reliability
Brand Credibilitas 0,945 0,947 0,961
Brand Familiarity 0,906 0,914 0,928
Sumber: Data diolah (2023)

Hasil Uji Hipotesis


Berdasarkan hasil hipotesis yang tersaji pada tabel 4. Dinyatakan bahwa keseluruhan
hasil pengujian hipotesis didukung.
Tabel 4. Uji Hipotesis

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v16i2.394 533


Vol. 16, No. 2, Agustus, 2023 p-ISSN: 2087-040X
DOI Issue: 10.46306/jbbe.v16i2 e-ISSN: 2721-7213

Standard
Original Sample Deviatio T Statistics P
Sample Mean n (|O/STDEV| Value Hasil
(O) (M) (STDEV) ) s Hipotesis
Brand Familiarity-> Brand 0,8 0,804 0,065 12,21 0 Didukung
Credibility

Penelitian ini memperlihatkan Nilai p values adalah 0 yaitu menunjukkan bahwa nilai
p < 0,05 memberikan kesimpulan bahwa Brand Familiarity berpengaruh secara signifikan
pada Brand Credibility. Berdasarkan uraian berikut, dapat diartikan bahwa Hipotesis 1
terdukung.

Pengaruh Brand Familiarity terhadap Brand Credibility


Hipotesis penelitian menunjukkan bahwa brand familiarity memiliki pengaruh
terhadap brand credibility. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sha dan Butt
(2013) dan bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzan et al. (2023).
Responden dalam penelitian ini sebagian besar selain mengenal merek Scarlett, juga
mengenal siapa figur dibalik kesuksesan brand tersebut. Brand Scarlett menjadi primadona
pecinta skincare di Indonesia, karena melakukan pemasaran yang sangat masif baik secara
offline maupun online. Tidak jarang, promosi melibatkan influencer sehingga banyak segmen
masyarakat akan mengenal dengan baik merek ini.
Scarlett dengan formulasi yang dikhususkan untuk memberikan hasil cerah di kulit
diklaim sebagian besar responden sangat sesuai dengan penggunaan kata whitening pada
kemasannya. Harga yang terjangkau, merek yang dipercaya mutu serta keamanannya
menambah kesan bahwa brand scarlett sangat kredibel dimata konsumen. Kemudian, target
responden dari Scarlett tidak hanya pada wanita namun juga pria sehingga membuat merek
ini dapat diterima secara universal. Mengenal suatu merek dengan baik seperti konsumen
mengetahui Scarlett, akan berdampak pada kredibilitas dari merek yang membuatnya
semakin dikenal dan siap bersaing dengan para pesaing di industri yang sama.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan diskusi maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh antara
brand familiarity terhadap brand credibility. Implikasi manajerial dalam penelitian ini
dimana merek scarlett sebagai skincare lokal mampu bersaing dengan merek skincare
sejenisnya. Kehadiran skincare scarlett sebagai brand lokal dapat dipertimbangkan
kehandalan mereknya sehingga dapat menjadi pilihan masyarakat alih-alih menggunakan
produk impor. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya produk scarlett yang akan
membantu perekonomian reseller dan pemilik skincare. Penelitian ini memiliki keterbatasan,
saran untuk penelitian selanjutnya yaitu menganalisis pengaruh brand signature terhadap
brand familiarity.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, R., Wahyu, F. R. M., Darmawan, D., Retnowati, E., & Lestari, U. P. (2022). Effect of
Electronic Word of Mouth, Perceived Service Quality and Perceived Usefulness on
Alibaba's Customer Commitment. Journal of Business and Economics Research
(JBE), 3(2), 232-237.

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v16i2.394 534


Vol. 16, No. 2, Agustus, 2023 p-ISSN: 2087-040X
DOI Issue: 10.46306/jbbe.v16i2 e-ISSN: 2721-7213

Angelia, D. (2021, Desember 28). Tren Produk Kecantikan di Indonesia Tahun 2021.
Retrieved Juli 31, 2023, from
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/12/28/mengintip-tren-produk-
kecantikan-di-indonesia-tahun-2021
Ardisa, C., Rohman, F., & Puspaningrum, A. (2022). Country of origin and perceived quality
in mediating the influence of consumer ethnocentrism on purchase intention. Jurnal
Aplikasi Manajemen, 20(3), 563-577.
Chan, F. F. Y. (2023). A Systematic Analysis of Non-accidental Visual-Spatial Properties in
Chinese Brand Names and Their Esthetic Associations. Journal of Global Marketing,
1-17.
Fauzan, R., Priantono, T. D., & Yuliana, L. (2023). Pengaruh Brand Familiarity Dan
Perceived Quality Terhadap Brand Credibility. Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-
4796 (online), 4(2), 844-855.
Ha, Q. A., Pham, P. N. N., & Le, L. H. (2022). What facilitate people to do charity? The
impact of brand anthropomorphism, brand familiarity and brand trust on charity
support intention. International Review on Public and Nonprofit Marketing, 19(4),
835-859.
Habibi, M., & Kusumaningtyas, K. (2023). Customer Experience Analysis Skincare Products
Through Social Media Data Using Topic Modeling and Sentiment
Analysis. JOURNAL OF SCIENCE AND APPLIED ENGINEERING, 6(1), 1-9.
Heinemann, G. (2023). Business Systems and Benchmarks in e-Commerce. In The new
online trade: Business models, business systems and benchmarks in e-commerce (pp.
261-401). Wiesbaden: Springer Fachmedien Wiesbaden.
Hussain, S., Melewar, T. C., Priporas, C. V., Foroudi, P., & Dennis, C. (2020). Examining the
effects of celebrity trust on advertising credibility, brand credibility and corporate
credibility. Journal of Business Research, 109, 472-488.
Islam, T., Khan, M., Ghaffar, A., Wang, Y., Mubarik, M. S., Ali, I. H., ... & Sharma, A.
(2023). Does CSR influence sustained competitive advantage and behavioral
outcomes? An empirical study in the hospitality sector. Journal of Global Scholars of
Marketing Science, 33(1), 107-132.
Isnawati, S., Bangsa, J., Siswati, A., Jayanti, F., & Tantra, A. (2022, August). The Existence
of Online Business by Ngudi Waluyo University Students Due to the Covid-19
Pandemic. In Proceedings of the 2nd International Conference on Law, Social
Science, Economics, and Education, ICLSSEE 2022, 16 April 2022, Semarang,
Indonesia.
Jinliang, W., Chau, K. Y., Baei, F., Moslehpour, M., Nguyen, K. L., & Nguyen, T. T. H.
(2023). Integrated perspective of eco-innovation, green branding, and sustainable
product: a case of an emerging economy. Economic Research-Ekonomska
Istraživanja, 36(3), 2196690.
Joshi, M., & Brahmi, M. S. (2023). A mediation-based analysis of emotional intelligence
effect on cognition and consumer decision-making. International Journal of Public
Sector Performance Management, 12(1-2), 223-251.
Joy, A., Zhu, Y., Peña, C., & Brouard, M. (2022). Digital future of luxury brands: Metaverse,
digital fashion, and non‐fungible tokens. Strategic change, 31(3), 337-343.
Kanagasingam, D., Norman, M., & Hurd, L. (2022). ‘It's not just to treat everybody the
same’: A social justice framework for caring for larger patients in healthcare
practice. Sociology of Health & Illness, 44(6), 899-918.

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v16i2.394 535


Vol. 16, No. 2, Agustus, 2023 p-ISSN: 2087-040X
DOI Issue: 10.46306/jbbe.v16i2 e-ISSN: 2721-7213

Kang, S. Y., Um, J. Y., Chung, B. Y., Lee, S. Y., Park, J. S., Kim, J. C., ... & Kim, H. O.
(2022). Moisturizer in patients with inflammatory skin diseases. Medicina, 58(7), 888.
Khasbulloh, A. H. K., & Suparna, G. (2022). Effect of Perceived Risk and Perceived Value
on Customer Loyalty through Customer Satisfaction as Intervening Variables on
Bukalapak Users. European Journal of Business and Management Research, 7(4), 22-
28.
Majeed, M., Azumah, S. B., & Asare, C. (2022). Drivers of green brand equity and green
purchase intention in emerging markets. Green Marketing in Emerging Economies: A
Communications Perspective, 143-165.
Mansoor, M., & Paul, J. (2022). Consumers' choice behavior: An interactive effect of
expected eudaimonic well‐being and green altruism. Business Strategy and the
Environment, 31(1), 94-109.
Maroufkhani, P., Asadi, S., Ghobakhloo, M., Jannesari, M. T., & Ismail, W. K. W. (2022).
How do interactive voice assistants build brands' loyalty?. Technological Forecasting
and Social Change, 183, 121870.
Molinillo, S., Japutra, A., & Ekinci, Y. (2022). Building brand credibility: The role of
involvement, identification, reputation and attachment. Journal of Retailing and
Consumer Services, 64, 102819.
Moslehpour, M., Yin Chau, K., Du, L., Qiu, R., Lin, C. Y., & Batbayar, B. (2023). Predictors
of green purchase intention toward eco-innovation and green products: evidence from
Taiwan. Economic research-Ekonomska istraživanja, 36(2).
Mustikasari, M., Rusfianti, S., & Yuliana, L. (2022). Pengaruh Brand Signature Dan Brand
Familiarity Terhadap Brand Attitude. Jurnal Ilmu Manajemen, 41-50.
Nuseir, M., & Elrefae, G. (2022). The effects of facilitating conditions, customer experience
and brand loyalty on customer-based brand equity through social media
marketing. International Journal of Data and Network Science, 6(3), 875-884.
Parris, D. L., & Guzmán, F. (2023). Evolving brand boundaries and expectations: looking
back on brand equity, brand loyalty, and brand image research to move
forward. Journal of Product & Brand Management, 32(2), 191-234.
Rhee, E. S., & Jung, W. S. (2019). Brand familiarity as a moderating factor in the ad and
brand attitude relationship and advertising appeals. Journal of Marketing
Communications, 25(6), 571-585.
Saini, G., Budhwar, V., & Choudhary, M. (2022). Review on people’s trust on home use
medical devices during COVID-19 pandemic in India. Health and Technology, 12(2),
527-546.
Shamim, A. & Mohsin Butt, M. (2013). A critical model of brand experience consequences.
Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 25 (1), 102-117.
Tian, S., Tao, W., Hong, C., & Tsai, W. H. S. (2022). Meaning transfer in celebrity
endorsement and co-branding: meaning valence, association type, and brand
awareness. International journal of advertising, 41(6), 1017-1037.
Treiblmaier, H., & Garaus, M. (2023). Using blockchain to signal quality in the food supply
chain: The impact on consumer purchase intentions and the moderating effect of
brand familiarity. International Journal of Information Management, 68, 102514.
Uzliawati, L., Kalbuana, N., Budyastuti, T., Budiharjo, R., Kusiyah, K., & Ahalik, A. (2023).
The power of sustainability, corporate governance, and millennial leadership:
Exploring the impact on company reputation. Uncertain Supply Chain
Management, 11(3), 1275-1288.

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v16i2.394 536


Vol. 16, No. 2, Agustus, 2023 p-ISSN: 2087-040X
DOI Issue: 10.46306/jbbe.v16i2 e-ISSN: 2721-7213

Williamson, S. N., Seewoodhary, R., & Watkinson, S. (2023, February). Chapter 3: The
Psychosocial Impact of Ocular Disease on Body Image. In Ocular disease and sight
loss: Meeting psychosocial needs (pp. 35-56). Cham: Springer International
Publishing.

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v16i2.394 537

You might also like