KELOMPOK 6

1. Aida Mustafida (22030194038)

2. Dikky Hutama S. (22030194041)
3. Elsa Yolanda S.S (22030194049)
4. Badrotul Jamilah (22030194091)
5. Widya Putri E.S (22030194104)

Cara Kerja Produk Aerosol

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, aerosol merupakan partikel yang sering kali
dijadikan sebagai konsep pembuatan suatu produk.
• Umumnya, produk aerosol memiliki 4 elemen utama, yaitu:
1. Wadah. Wadah yang digunakan untuk produk aerosol umumnya adalah aluminium
atau kaleng baja agar bahan aktif yang terkandung di dalamnya tidak mudah
bocor, terkontaminasi, ataupun mengalami penguapan. Wadah produk aerosol
terdiri dari 3 bagian, yaitu kaleng, katup, dan tombol atau actuator.
2. Bahan aktif, seperti sabun, insektisida, disinfektan, dan lain sebagainya.
3. Bahan tidak aktif, umumnya menggunakan air.
4. Propelan, seperti HFA atau hydrofluoroalkane, dan material kimia sejenisnya.
Propelan berfungsi sebagai senyawa gas yang akan mendorong produk untuk
keluar dari wadah serta menghasilkan partikel tersuspensi.
Setiap elemen yang membentuk produk aerosol tersebut nantinya akan saling bekerja sama
melalui beberapa langkah berikut:
• Wadah tekanan aerosol bertekanan padat akan digunakan dengan cara menekan tombol
yang terdapat pada bagian kemasan. Ketika tombol ditekan, katup akan terbuka sehingga
tekanan di dalam wadah semakin besar dan membuat propelan mengembang. Kemudian
Propelan akan mendorong bahan aktif ke lubang kecil di dalam wadah dan menciptakan
partikel aerosol.
• Faktor Radiasi panas dari lingkungan: Suhu di dalam mobil dapat meningkat karena radiasi
panas dari sinar matahari yang masuk melalui kaca mobil. Semprotan aerosol termasuk
dalam kategori barang-barang yang sebaiknya tidak ditinggalkan di dalam mobil saat
cuaca panas. Berikut adalah beberapa bahaya semprotan aerosol di dalam mobil saat
cuaca panas. Suhu di dalam mobil yang tinggi dapat meningkatkan tekanan di dalam
wadah aerosol

secara tiba-tiba. Tekanan yang terlalu tinggi di dalam wadah aerosol dapat melebihi daya
tahan wadah, sehingga dapat menyebabkan ledakan.
• Kaleng aerosol dapat lebih mudah meledak pada suhu 60 derajat Celsius ke atas. Aerosol
terdiri dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan dalam bentuk tekanan tinggi sehingga
dapat sangat sensitif terhadap suhu yang tinggi. pada suhu yang sangat tinggi, tekanan
dalam kaleng aerosol dapat meningkat karena molekul-molekul bahan di dalamnya
menjadi lebih aktif dan lebih cepat bergerak.

Pada peristiwa ini sesuai dengan hukum Charles yaitu: "Apaila tekanan gas yang
berada di dalam suatu ruangan tertutup bersifat konstan, maka suhumutlaknya akan
berbanding lurus dengan volume gas tersebut" Dengan persamaan:
V1/T1 = V2/T2

Dalam studi kasus mengenai ledakan aerosol gas dry shampoo akibat di simpan di dalam
mobil. Untuk menghindari bahaya ledakan dari produk aerosol gas, beberapa solusi yang
dapat diberikan antara lain :
• Simpan di tempat yang sejuk dan berventilasi baik: Produk aerosol gas harus disimpan
di tempat yang sejuk dan berventilasi baik untuk menghindari terjadinya peningkatan
 suhu yang dapat memicu ledakan.
• Hindari penyimpanan di tempat yang terkena sinar matahari langsung: Penyimpanan
produk aerosol gas di dalam mobil atau tempat yang terkena sinar matahari langsung
dapat meningkatkan suhu dan memicu ledakan.
• Hindari penyimpanan di tempat yang tidak stabil: Produk aerosol gas harus disimpan di
tempat yang stabil dan tidak mudah tergoyahkan untuk menghindari terjadinya
kebocoran atau kerusakan pada produk.
• Hindari penyimpanan di tempat yang tidak kompatibel: Produk aerosol gas harus
disimpan di tempat yang kompatibel dengan bahan kimia yang terkandung di
dalamnya untuk menghindari terjadinya reaksi kimia yang dapat memicu ledakan.
• Ikuti petunjuk penyimpanan yang diberikan oleh produsen: Pastikan untuk membaca
dan mengikuti petunjuk penyimpanan yang diberikan oleh produsen pada label produk
atau lembar data keselamatan.
Dengan mengikuti solusi-solusi di atas, penyimpanan produk aerosol gas dapat dilakukan
dengan aman dan menghindari terjadinya bahaya ledakan.