You are on page 1of 13

DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN

AKREDITASI
Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Adalah Evaluasi Kepatuhan Yang Dilakukan Oleh Tenaga
Kesehatan Secara Eksternal Pada Suatu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Standar Kinerja
Yang Telah Ditetapkan Sebelumnya, Dengan Berfokus Pada Strategi Peningkatan dan Pencapaian
Mutu Secara Berkelanjutan
The International Society for Quality In Health Care, Australia. 2004

1 PUSKESMAS
TERLAKSANA SEJAK TAHUN 2015
2 KLINIK
AKREDITASI
3 LABKES TERLAKSANA SEJAK TAHUN 2002

4 UTD BELUM PERNAH DILAKSANAKAN


SURVEIOR AKREDITASI KLINIK

LPA
Jumlah hari survei :
Klinik Pratama : 2 hari

3
1. Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer;
2. Lembaga Akreditasi Fasyankes Seluruh Indonesia;
3. Komite Akreditasi Kesehatan Pratama;
4. Lembaga Penyelenggara Akreditasi Pelayanan
Kesehatan Paripurna;
5. Lembaga Akreditasi Faskes Indonesia;
Lembaga 6. Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia;
Penyelenggara 7. Lembaga Akreditasi Mutu Fasyankes Indonesia;
8. Lembaga Akreditasi Independen Semar Bhakti
Akreditasi Nusantara;
9. Komite Mutu Kesehatan Primer;
10. Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Lipa
Mitra Nusa;
11. Aski Klinik Indonesia;
12. Lembaga Akreditasi Puskesmas, Klinik, dan
Laboratorium Indonesia;
13. Lembaga Akreditasi Prima Husada. 4
KRITERIA SURVEIOR (PMK 34/2022)
Pasal 11 Kriteria Khusus Surveior Puskesmas & Klinik
Kriteria Surveior :
bidang tata kelola sumber daya dan upaya
1. Kriteria Umum
kesehatan masyarakat:
2. Kriteria Khusus
1. tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya
Kriteria Umum dengan pendidikan paling rendah Strata Satu (S1)
1. warga negara Indonesia bidang kesehatan; dan
2. bebas dari tindak pidana; 2. mempunyai pengalaman:
3. sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan surat a) bekerja di Puskesmas dan/atau Klinik;
sehat yang dikeluarkan oleh rumah sakit milik b) mengelola program pelayanan kesehatan
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah atau dasar; dan/atau
Puskesmas; c) mengelola program mutu pelayanan
4. bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, kesehatan dasar, paling singkat 3 (tiga) tahun.
dibuktikan dengan surat bebas narkoba yang
dikeluarkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan bidang tata kelola pelayanan dan penunjang:
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah; dan 1. tenaga medis; dan
5. bersedia ditugaskan untuk melaksanakan survei di 2. mempunyai pengalaman bekerja di Puskesmas
daerah manapun yang dibuktikan dengan surat dan/atau Klinik paling singkat 3 (tiga) tahun.
pernyataan yang ditandatangani dan bermaterai
cukup.
5
Standar Akreditasi Klinik

STANDAR CORE STANDARD

• PENGORGANISASIAN KLINIK
• TATA KELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
TATA KELOLA KLINIK
• TATA KELOLA FASILITAS DAN KESELAMATAN
• TATA KELOLA KERJASAMA

• UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


PENINGKATAN MUTU DAN
• PENERAPAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
KESELAMATAN PASIEN
• PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

• HAK PASIEN DAN KELUARGA


• KLINIK MELIBATKAN PASIEN DAN KELUARGA DALAM PROSES ASUHAN
• PENERIMAAN PASIEN KLINIK
• PENGKAJIAN PASIEN
• RENCANA ASUHAN DAN PELAKSANAAN
• PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF (MENDUKUNG PROGRAM PRIORITAS NASIONAL TERKAIT DM DAN
HIPERTENSI)
PENYELENGGARAAN KESEHATAN • PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RESIKO TINGGI
PERORANGAN • PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH
• PELAYANAN GIZI
• PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PERAWATAN
• PELAYANAN RUJUKAN
• PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS
• PELAYANAN LABORATORIUM
• PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK
• PELAYANAN KEFARMASIAN

6
MEKANISME PELAKSANAAN AKREDITASI

Validator Validator

Validasi Rutin Validasi


Sewaktu-waktu
Surveior

1. Terjadi tindakan yang


membahayakan di Puskesmas,
Klinik, Laboratorium Kesehatan,
UTD, TPMD, dan TPMDG;
dan/atau
2. Adanya hasil penilaian yang
memiliki karakteristik yang
berbeda secara signifikan dari
hasil penilaian yang lainnya.

Klinik Verifikasi E- sertifikat Fasyankes


Registrasi Survei Rekomendasi Penetapan
Mengusulkan Hasil Terakreditasi
Klinik klinik Status
survei Survei
Akreditasi

Binwas
Masa pasca survei – keluar sertifikat : 14 hari
KEGIATAN VALIDASI (PMK 34/2022)
Pasal 23

Tujuan 1.menjaga mutu dan menjamin pelaksanaan


2.Akreditasi secara objektif dan bebas dari konflik kepentingan,
dapat dilakukan validasi terhadap penyelenggaraan Akreditasi.

Waktu 1. Rutin
Pelaksanaan Dilakukan terhadap beberapa hasil penetapan Akreditasi secara acak.
2. Sewaktu-waktu jika diperlukan
Dilakukan dalam hal:
1. Terjadi tindakan yang membahayakan di Puskesmas, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG; dan/atau
2. Adanya hasil penilaian yang memiliki karakteristik yang berbeda
secara signifikan dari hasil penilaian yang lainnya.

8
PENUNDAAN SURVEI
Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD dan TPMDG
dapat menunda jadwal survei tanpa denda atau ganti rugi apabila
terjadi:
1. Keadaan kahar (force majeure) antara lain bencana alam, bencana
2. non alam atau peristiwa besar lain yang tidak terduga yang
3. menganggu operasional; dan/atau
4. Mogok kerja massal yang menyebabkan Puskesmas, Klinik,
5. Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD dan TPMDG harus berhenti
pelayanannya.

Keadaan penundaan jadwal harus dituangkan dalam kesepakatan


pelaksanaan akreditasi.
Penyampaian adanya penundaan survei disampaikan
Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD dan
TPMDG kepada lembaga penyelenggara akreditasi paling
sedikit 7 (tujuh) hari kerja melalui Sistem Informasi Nasional
Akreditasi Fasyankes (SINAF) sebelum tanggal pelaksanaan
survei, dan tembusan kepada Kementerian Kesehatan.

9
PENGHENTIAN SURVEI

Kegiatan survei akreditasi akan dihentikan apabila Puskesmas, Klinik,


Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD dan TPMDG tidak mematuhi
ketentuan kesepakatan pelaksanaan survei yang telah ditanda tangani
antara Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD atau
TPMDG dengan lembaga penyelenggara akreditasi.

Lembaga penyelenggara akreditasi kemudian menyampaikan


penghentian survei kepada Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
UTD, TPMD atau TPMDG disertai dengan alasan penghentian survei
tersebut, dan tembusan kepada Kementerian Kesehatan, dinas
kesehatan daerah provinsi dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota setempat.

10
Pembinaan dan Pengawasan Kemkes Terhadap :
PMK 34/2022 Pasal 31 PMK 34/2022 Pasal 32

Pelaksanaan Survei Lembaga


Direktur Jenderal dapat melakukan penyesuaian
1. monitoring dan evaluasi
atau pencabutan penetapan status Akreditasi atau
persyaratan lembaga
rekomendasi pelaksanaan kembali survei Akreditasi penyelenggara Akreditasi
kepada lembaga penyelenggara Akreditasi, apabila 2. monitoring dan evaluasi kinerja
ditemukan: lembaga penyelenggara Akreditasi,
a. ketidaksesuaian status Akreditasi berdasarkan meliputi:
Standar Akreditasi pada saat validasi; a. pencapaian indikator
b. adanya pelayanan kesehatan yang tidak sesuai kinerja lembaga; dan
dengan indikator nasional mutu berdasarkan b. pencapaian target indikator
mutu lembaga; dan
laporan melalui sistem informasi; dan/atau
c. menjaga kredibilitas
c. ditemukan tindakan yang membahayakan lembaga penyelenggara
keselamatan pasien. Akreditasi dalam
pelaksanaan Akreditasi.
Konsekuensi Temuan Saat Binwas Lembaga

PMK 34/2022 Pasal 32

Dalam hal hasil pembinaan dan pengawasan


Lembaga, ditemukan:

1. lembaga penyelenggara Akreditasi tidak lagi


memenuhi persyaratan; Menteri melalui Direktur Jenderal
2. lembaga penyelenggara Akreditasi tidak dapat melakukan pencabutan
mampu melaksanakan tugas dengan baik, atas penetapan lembaga
tidak melaksanakan kewajiban, atau tidak
penyelenggara Akreditasi.
kredibel; dan/atau
3. terdapat tindakan kecurangan (fraud) oleh
lembaga penyelenggara Akreditasi,

12
Terima
Kasih

You might also like