You are on page 1of 4

Nama: Siti Khamdah

Npm: 202043501889
Kelas: R61
Mata kuliah: Interaksi Manusia dan Komputer
Dosen: Nahot Frastian,M.Kom. M.Kom.
Prodi: Teknik Informatika
Fakultas: Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Indraprasta PGRI

Tugas 12
1. Teknik evaluasi adalah metode atau pendekatan yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk mengevaluasi suatu objek atau
kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja, keefektifan, efisiensi, dan dampak
dari suatu program, kebijakan, produk, atau proses. Berikut adalah penjelasan tentang
beberapa teknik evaluasi yang umum digunakan:

-Survei: Survei adalah metode evaluasi yang melibatkan pengumpulan data melalui
kuesioner yang diisi oleh responden. Survei dapat digunakan untuk mengukur
persepsi, kepuasan, pengetahuan, atau perilaku terkait dengan objek evaluasi. Survei
dapat dilakukan secara tertulis, online, atau melalui wawancara.

-Observasi: Observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap objek atau kegiatan


yang dievaluasi. Observasi dapat dilakukan secara langsung atau melalui penggunaan
alat pengamatan seperti video atau rekaman. Observasi membantu untuk memperoleh
data tentang perilaku, interaksi, atau hasil nyata terkait dengan objek evaluasi.

-Wawancara: Wawancara melibatkan percakapan langsung dengan individu atau


kelompok terkait dengan objek evaluasi. Wawancara dapat menjadi sarana untuk
memahami pandangan mereka, pengalaman, persepsi, dan penilaian terhadap objek
evaluasi. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (dengan daftar pertanyaan
yang ditentukan sebelumnya) atau tidak terstruktur (dengan pertanyaan yang lebih
fleksibel).

-Analisis dokumen: Analisis dokumen melibatkan penelitian dan evaluasi terhadap


dokumen yang relevan seperti laporan, kebijakan, catatan, atau data statistik terkait
dengan objek evaluasi. Analisis dokumen membantu dalam memperoleh informasi
tentang konteks, kebijakan, perkembangan, atau hasil terkait dengan objek evaluasi.

-Studi kasus: Studi kasus melibatkan analisis mendalam tentang satu atau beberapa
kasus spesifik terkait dengan objek evaluasi. Studi kasus menggabungkan berbagai
metode evaluasi, seperti wawancara, observasi, dan analisis dokumen, untuk
memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang aspek-aspek tertentu dari objek
evaluasi.

-Analisis statistik: Analisis statistik melibatkan penggunaan metode dan teknik


statistik untuk menganalisis data yang dikumpulkan dalam rangka evaluasi. Analisis
statistik dapat digunakan untuk mengukur hubungan, mengidentifikasi tren,
membandingkan kelompok, atau menarik kesimpulan dari data numerik.
-Evaluasi partisipatif: Evaluasi partisipatif melibatkan partisipasi aktif dan kontribusi
dari stakeholder terkait dalam proses evaluasi. Stakeholder berperan dalam
merumuskan pertanyaan evaluasi, mengumpulkan data, menganalisis hasil, dan
menarik kesimpulan. Pendekatan ini meningkatkan keakuratan dan relevansi evaluasi
dengan melibatkan mereka yang paling terkait dengan objek evaluasi.

-Pilihan teknik evaluasi tergantung pada tujuan evaluasi, konteks, sumber daya yang
tersedia, dan jenis data yang diperlukan. Dalam banyak kasus, kombinasi beberapa
teknik evaluasi akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang objek
atau kegiatan yang sedang dievaluasi.

2. Evaluasi pengujian dari sistem interaktif secara fungsional adalah proses untuk
mengevaluasi kinerja dan fungsi sistem interaktif guna memastikan bahwa sistem
tersebut berfungsi sebagaimana mestinya. Evaluasi ini melibatkan serangkaian
langkah untuk memeriksa kesesuaian antara fitur dan fungsi yang diharapkan dengan
kinerja aktual sistem. Berikut adalah penjelasan tentang langkah-langkah umum
dalam evaluasi pengujian sistem interaktif secara fungsional:

- Menentukan Kriteria Evaluasi: Tahap pertama adalah menentukan kriteria evaluasi


yang jelas dan spesifik. Ini melibatkan identifikasi fitur dan fungsi sistem yang akan
dievaluasi, seperti navigasi, interaksi pengguna, responsivitas, kesalahan, dan kinerja
umum.

-. Merencanakan Pengujian: Setelah kriteria evaluasi ditentukan, langkah selanjutnya


adalah merencanakan pengujian. Ini meliputi merancang skenario pengujian yang
mencakup situasi atau tugas yang harus dilakukan pengguna, serangkaian langkah-
langkah yang harus diambil, dan data atau masukan yang diberikan. Rencana
pengujian juga mencakup pemilihan metode evaluasi yang sesuai, seperti pengujian
pengguna, observasi, atau pengujian fungsional otomatis.

-. Melakukan Pengujian: Setelah merencanakan pengujian, langkah selanjutnya adalah


melaksanakan pengujian sesuai dengan skenario dan metode yang telah ditentukan.
Pengujian ini dapat melibatkan pengguna sungguhan atau peserta pengujian yang
memainkan peran pengguna dalam melakukan tugas-tugas yang ditentukan. Hasil
pengujian dan masukan pengguna diambil selama proses ini.

-. Menganalisis Data dan Hasil: Setelah pengujian selesai, data dan hasil pengujian
dikumpulkan dan dianalisis. Data yang dikumpulkan dapat berupa catatan
pengamatan, tanggapan pengguna, catatan waktu, atau metrik kinerja lainnya. Hasil
ini kemudian digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kriteria
evaluasi yang telah ditentukan.

-. Mengidentifikasi Masalah dan Tindakan Perbaikan: Dalam tahap ini, masalah atau
kekurangan sistem yang terungkap selama pengujian diidentifikasi. Masalah ini dapat
berkaitan dengan kesalahan, kesulitan navigasi, respons yang lambat, atau fitur yang
tidak berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil evaluasi, tindakan perbaikan dapat
diambil untuk memperbaiki masalah dan meningkatkan kinerja sistem.
-. Mengulang Pengujian: Setelah melakukan perbaikan, pengujian dapat diulang untuk
memeriksa efektivitas tindakan perbaikan yang diambil. Langkah ini memastikan
bahwa sistem telah diperbaiki dengan baik dan memenuhi kriteria evaluasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.

Evaluasi pengujian dari sistem interaktif secara fungsional bertujuan untuk


mengidentifikasi kekurangan dan meningkatkan kinerja sistem agar sesuai dengan
harapan pengguna. Dengan melibatkan pengguna dalam proses evaluasi, kesesuaian
antara sistem dan kebutuhan pengguna dapat ditingkatkan, dan penggunaan sistem
yang lebih efektif dan efisien dapat dicapai.

3.Pengambilan evaluasi merupakan suatu proses untuk memilih pendekatan atau


metode evaluasi yang sesuai dengan tujuan evaluasi, pertanyaan evaluasi, konteks,
dan sumber daya yang tersedia. Berikut adalah beberapa pendekatan desain evaluasi
yang umum digunakan:

-. Evaluasi Formatif: Pendekatan evaluasi formatif digunakan selama tahap


pengembangan atau implementasi suatu program atau kegiatan. Tujuannya adalah
untuk memberikan umpan balik dan rekomendasi yang dapat digunakan untuk
memperbaiki desain atau pelaksanaan program. Evaluasi formatif sering melibatkan
pengumpulan data secara berkala untuk memantau kemajuan dan mengidentifikasi
perubahan yang perlu dilakukan.

-. Evaluasi Sumatif: Pendekatan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir suatu program
atau kegiatan untuk menilai hasil dan dampak yang telah dicapai. Evaluasi ini
bertujuan untuk membuat penilaian menyeluruh tentang kesuksesan atau kegagalan
program. Evaluasi sumatif biasanya melibatkan pengumpulan data untuk mengukur
pencapaian tujuan, dampak, keberlanjutan, dan efektivitas program.

-. Evaluasi Proses: Pendekatan evaluasi proses fokus pada proses pelaksanaan suatu
program atau kegiatan. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana program
diimplementasikan, interaksi antara berbagai elemen program, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan. Evaluasi proses dapat membantu dalam mengidentifikasi
tantangan, keberhasilan, dan pelajaran yang dapat diterapkan pada program di masa
depan.

-. Evaluasi Responsif Gender: Pendekatan evaluasi responsif gender


mengintegrasikan perspektif gender dalam seluruh proses evaluasi. Tujuan
pendekatan ini adalah untuk memahami bagaimana program mempengaruhi
perempuan dan laki-laki secara berbeda, serta menganalisis ketidaksetaraan gender
yang mungkin muncul. Evaluasi responsif gender melibatkan pengumpulan data yang
mencakup analisis gender terkait dengan tujuan, partisipasi, akses, dan manfaat
program.

-. Evaluasi Realistik: Pendekatan evaluasi realistik menekankan pemahaman yang


mendalam tentang konteks, mekanisme intervensi, dan hasil yang diharapkan.
Pendekatan ini menggabungkan analisis tentang bagaimana dan mengapa program
berfungsi atau tidak berfungsi. Evaluasi realistik menggunakan teori perubahan untuk
mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara input, aktivitas, output, dan hasil
program.
-. Evaluasi Partisipatif: Pendekatan evaluasi partisipatif melibatkan partisipasi aktif
stakeholder yang terlibat dalam program atau kegiatan dalam proses evaluasi.
Stakeholder berperan dalam merumuskan pertanyaan evaluasi, merancang metode
pengumpulan data, menganalisis hasil, dan membuat keputusan berdasarkan temuan
evaluasi. Pendekatan ini meningkatkan keterlibatan dan relevansi evaluasi dengan
melibatkan mereka yang paling terkait dengan program.

-. Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif: Evaluasi kualitatif dan kuantitatif merupakan


dua pendekatan utama

You might also like