You are on page 1of 49

MASTERPIECE

JUJUR KIMIA KEBAHAGIAAN SEMESTER I


TAHUN 2022

Diajukan Sebagai Salah Satu Motivasi


Menghadapi Ujian Akhir Semester Gasal

Disusun Oleh :
XII Mipa 5
Absen 1 - 34
Wali Kelas : Gingin Ginanjar S.Ag, M.Pd, MCE

SMA NEGERI 10 GARUT


Jl Raya Leuwigoong No.21 Telp (0262) 466396 286046
KATA PENGANTAR

Assalaamu ‘alaikum Wr. Wb


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Atas ridhonya kami dapat
menyelesaikan hasil karya ini. Hasil karya ini diajukan untuk memenuhi syarat tugas
kimia semester gasal Tahun 2022.
Tidak dapat di sangkal bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian
pengerjaan hasil karya ini. Namun, karya ini tidak akan selesai tanpa orang-orang
tercinta di sekelilling kami yang mendukung dan membantu.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan hasil karya ini masih ada kekurangan
dan kelemahan, itu dikarenakan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penyusun.
Oleh sebab itu, petunjuk dan saran yang membangun masih sangat diperlukan oleh kami
sebagai penyusun demi kelancaran menuju proses berikutnya.
Terakhir kami mengucapkan terimakasih atas dukungan guru, dan teman-teman
sekalian. Semoga hasil karya ini dapat digunakan untuk kepentingan bersama.

Garut, 14 Oktober 2022

Penyusun
Nama : Ade Rosada
No Absen :1
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


1. Disajikan data percobaan penurunan titik beku berikut.

Larutan Konsentrasi Titik Beku


(molal) (°C)
NaCl 0,1 -0,372
NaCl 0,2 -7,44
CO(NH2)2 0,1 -0,186
CO(NH2)2 0,2 -0,372
C6H12O6 0,1 -0,186

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penurunan titik beku larutan
bergantung pada ...
a. Jenis zat terlarut
b. Konsentrasi molal larutan
c. Jenis pelarut
d. Jenis partikel zat terlarut
e. Jumlah partikel zat terlarut
Jawaban : e. Jumlah partikel zat terlarut

Pembahasan :
Penurunan titik beku merupakan salah satu sifat koligatif larutan, yaitu sifat larutan
yang tidak dipengaruhi jenis zat terlarut, melainkan jumlah partikel zat terlarut.
Semakin banyak partikel zat terlarut dalam suatu larutan artinya semakin banyak
"penghalang" zat tersebut untuk membeku. Sehingga penurunan titik bekunya akan
lebih besar. Berdasarkan data tersebut tampak bahwa larutan NaCl (dapat mengion
sempurna) memiliki nilai titik beku lebih rendah dibanding zat lainnya yang merupakan
zat nonelektrolit (tidak mengion) pada konsentrasi yang sama. Konsentrasi molal juga
berpengaruh pada zat yang sama, misalnya antara 0,01 molal
dengan 0,02 molal titik beku yang lebih rendah adalah 0,02 molal.
Pada prinsipnya molalitas juga merupakan ukuran banyaknya partikel terlarut dalam
pelarutnya. Sehingga penurunan titik beku larutan bergantung pada jumlah partikel zat
terlarutnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penurunan titik beku larutan bergantung pada Jumlah
partikel zat terlarut.
Nama : Adit Tiagumay Saputra
No Absen :2
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


2. Ke dalam 500 gram air dilarutkan 13,35 senyawa AlCl3, jika kb air = 0,52 C/molal,
harga derajat ionisasi 0,8 kenaikan titik didih larutan adalah...
a. 0,163°C d. 0,839°C
b. 0,659°C e. 0,436°C
c. 0,354°C
Jawaban : c. 0,354°C

Pembahasan :
Dik:
m air = 500 gr
m zat = 13,35 gr
Kb = 0,52
α = 0,8
Dit:
ΔTb ?
Penjelasan:
Cari Mr dahulu
Mr AlCl₃ = Ar Al + 3 Ar Cl
= 27 + (3 × 35,5)
= 27 + 106,5
= 133,5
Cari kemolalan
= 0,1 × 2
= 0,2 molal
Cari faktor van't Hoff krn AlCl₃ termasuk elektrolit
AlCl₃ ⇒ Al + 3 Cl
n=4
i = 1 + (n - 1) α
= 1 + (4 - 1) 0,8
= 1 + (3 × 0,8)
= 1 + 2,4
= 3,4
ΔTb = Kb × m × i
= 0,52 × 0,2 × 3,4
= 0,3536 °C
Jadi, jika kb air = 0,52 C/molal, maka harga derajat ionisasi 0,8 kenaikan titik didih
larutan adalah 0,3536 °C
Nama : Alwi Aditia Maolana
No Absen :3
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


3. Sebanyak 34,2 gram gula pasir dilarutkan dalam 250 gram air jika kenaikan titik didih
molal air =0,5℃/m, maka titik didih larutan tersebut adalah ... (Mr gula pasir = 342)
a. 100,04°C d. 100,80°C
b. 100,20°C e. 101,40°C
c. 100,40°C
Jawaban : b. 100,20°C

Pembahasan :
1. Mencari nilai kenaikan titik didih larutan

2. Mencari nilai titik didih larutan


Titik didih pelarut (air) adalah pada tekanan 1 atm. Jika tekanan pada proses
pendidihan ini dianggap 1 atm, maka nilai titik didih larutan adalah:

Jadi, nilai titik didih larutan tersebut sebesar 100,20℃


Nama : Bilianti Nur Hakim
No Absen :4
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 80
 Keterampilan : 80
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal

4. Sebanyak X gram CO(NH2)2 (Mr=60) dilarutkan kedalam 468 gram air (Mr=18)
sehingga tekanan uap jenuh dilarutkan pada tempreatur 30°C= 28,62mmHg jika pada
tempreatur ini tekanan uap jenuh air murni sama dengan 31,8 mmHg harga X adalah ....
a. 27 gram d. 120 gram
b. 40 gram e. 190 gram
c. 73 gram
Jawaban : d. 120 gram

Pembahasan :
X 360
A. MB = > MA = = 20 mol
60 18
B. ∆ p = p֯ . XB
3,18 = 31, 8 . XB
XB = 0,1
MB
C. 0,1 = = 0,1 MB + 2 = MB = 2 = MB - 0,1 MB
MB+20
2 = 0,9 MB
2
MB = =2
0,9
X
D. 2 =
60
X = 60 . 2 = 120 gram
Jadi, jika pada tempreatur ini tekanan uap jenuh air murni sama dengan 31,8 mmHg maka
harga X adalah 120 gram
Nama : Denisa Pirzi Rahayu
No Absen :5
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 82
 Keterampilan : 82
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal

5. Sebanyak 60 gram urea (Mr=60) dilarutkan dalam 72 gram air (Mr=18). Jika
tekanan uap pelarut murni adalah 20degree C adalah 22,5 mmHg, tekanan uap
larutan pada suhu itu adalah ...
a. 4,50 mmHg
b. 22,50 mmHg
c. 9,00 mmHg
d. 29,00 mmHg
e. 18,00 mmHg

Jawaban : e. 18, 00 mmHg

Pembahasan :
60
Mol urea = = 1 mol
60
72
Mol air = = 4 molXp = mol air / [mol urea +mol air]
18
4
Xp =
{1+4 }
Xp = 0,8
p = p₀ . Xp
p = (22,5)(0,8)
Jadi Tekanan uap jenuh larutan sebesar p = 18 mmHg
Nama : Deren Raizan
No Absen :6
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 70
 Keterampilan : 70
 Sikap :C
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


6. Seorang pedagang es puter ingin membuat 2 kilo es puter untuk membekukan es puternya
diperlukan pecahan es balok dan garam dapur (NaCl). jika es puter tersebut membeku
pada suhu 3,72° Celcius di bawah 0,maka banyak garam dapur yang digunakan
adalah.....................
(Kf=1,86,Ar Na=23,Cl=35,5)
a. 11,7 gram
b. 23,5 gram
c. 58,5 gram
d. 117 gram
e. 234 gram
Jawaban : d. 117 gram
Penyelesain
Diketahui :
Gr air = 2 kg
Tf = -3,75°
Mr = 58,5
Kf = 1,86
Dikarenakan NaCl elektrolit kuat maka nilai i = 2
Ditanya:
gram NaCl ?
Jawab
∆Tf = 0 -(-3,75)
∆Tf = 3,75
Maka, gr air yaitu
∆Tb = gr/Mr x 1000/gr x Kf × i
3,75 = gr/58,5 × 1000/2000 × 1,86 × 2
gr = 3.75 × 58.5/0.93 × 2 = 117.9
Jadi banyak garam dapur yang digunakan pada suhu 3,72° Celcius di bawah 0 adalah 117
gram
Nama : Devira Yunita Salsabila
No Absen :7
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


7. Bilangan oksidasi dari unsur CL pada senyawa KCLO adalah ....
a. -1
b. +1
c. +3
d. +5
e. +7
Jawaban : e. +7

Pembahasan :
 Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0, sehingga total
dari biloks K, Cl , dan O harus 0
 Atom K merupakan unsur logam golongan IA, sehingga biloks K adalah +1
mengikuti aturan penentuan biloks, yaitu bilangan oksidasi unsur pada golongan
logam IA sesuai dengan golongannya.
 Biloks O pada umumnya adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida. Pada soal
termasuk ke dalam senyawa non peroksida, sehingga biloks O = -2
ion klor Cl⁻ ⇒ biloks Cl = -1
senyawa ion hipoklorit ClO⁻ ⇒ biloks Cl = +1
senyawa ion klorit ClO₂⁻ ⇒ biloks Cl = +3
senyawa ion kloratClO₃⁻ ⇒ biloks Cl = +5
senyawa ion perkloratClO₄⁻ ⇒ biloks Cl = +7
Jadi, Bilangan oksidasi dari unsur CL pada senyawa KCLO adalah +7
Nama : Dimas Nur Rizki
No Absen :8
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 88
 Keterampilan : 88
 Sikap :A
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


8. Di daerah industri, udara dapat mengandung gas-gas SO², CO², O², N², CO dan H²O.
Pasangan gas-gas yang dapat menyebabkan terjadinya korosi adalah ....
a. O2 dan N2
b. SO2 dan H2O
c. CO dan N2
d. CO dan H2O
e. CO2 dan CO
Jawaban : b. SO² dan H²O

Pembahasan :
Gas yang menyebabkan terjadinya korosi adalah gas yang ketika
bersentuhan dengan uap air membentuk asam yang menyebabkan terjadinya
Korosi. Korosi juga dapat disebabkan oleh uap air, oksigen, larutan elektrolit.
SO² + H²O → H²SO³
Jadi, Pasangan gas-gas yang dapat menyebabkan terjadinya korosi adalah SO² dan H²O
Nama : Fierzy Irsya Rafanie
No Absen :9
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


9. Pada reaksi:
Cl2 (aq) + 2 KOH (aq) → KCl (aq) + KClO (aq) + H2O (l)
Bilangan oksidasi klor berubah dari...........
a. - 1 menjadi +1 dan 0
b. -2 menjadi 0 dan +1
c. +1 menjadi -1 dan 0
d. 0 menjadi -1 dan +1
e. 0 menjadi -1 dan -2
Jawaban : d. 0 menjadi -1 dan +1

Penyelesain
Bilangan oksidasi Cl dalam Cl₂
bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0 dan Cl₂ merupakan unsur bebas maka bilangan
oksidasinya adalah 0, maka bilangan oksidasi Cl adalah:
biloks K+ biloks Cl = 0
(+1)+biloks Cl = 0
biloks Cl=-1
Bilangan oksidasi Cl dalam KCIO
Sesuai dengan aturan pada poin 3, 5 dan 7, maka bilangan oksidasi Cl adalah: biloks
K+biloks Cl + biloks 0=0
(+1)+biloks Cl+(-2)=0
biloks Cl= +1
Jadi, bilangan oksidasi klor berubah dari 0 menjadi -1 dan +1
Nama : Hana Humairah
No Absen : 10
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


10. Pada elektrolisis larutan H2SO4 dengan elektroda pt, reaksi yang berlangsung di anoda
adalah ....
a. H → H+ → +e-
b. H2 → 2H → +2e-
c. 2H + 2e- → H2
d. 2H2 O → 4H+ + O2 + 4e-
e. 2H2O +2e- → H2 + 2OH-
Jawaban : d. 2H2 O → 4H+ + O2 + 4e-

Pembahasan :
Reaksi di anoda terbagi menjadi 2 bagian
1. Anoda inert (pasif/tidak ikut bereaksi)Cl,Au,Pt,
2. Anoda Aktif (ikut bereaksi )selain Pt,Au,C
Pada reaksi ini,anoda inert lah yang di pakai dengan menggunakan anion sisa asa
oksi (asam yang mengandung oksigen) contohnya SO4²-,CO3²-,PO4²-tetapi yang
dioksidasi adalah air,
H2SO4[aq]
H2SO4[aq] → 2H+ + SO42-
Katoda : 2H+ + 2e- → H2 [x2]
Anoda : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e- [x1]
Jadi reaksi yang berlangsung di anoda adalah 2H2 O → 4H+ + O2 + 4e-
Nama : Ilmi Hudaya
No Absen : 11
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


11. Potensial reduksi dari :
Zn2+ + 2e → Zn E° = - 0,76 volt
Cu2+ + 2e → Cu E°= + 0,34 volt
Potensial sel untuk reaksi
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu adalah ....
a. - 0,42 volt
b. + 0, 42 volt
c. + 1,1 volt
d. - 1, 25 volt
e. -1,1 volt
Jawaban : + 1,1 volt

Pembahasan :
Oksidasi → di anoda potensial reduksi lebih rendah
Reduksi → di katoda potensial reduksi lebih tinggi
Oksidasi Zn : Zn2+ + 2e- E° + +0,76 volt
A : Zn → Zn2+ + 2e- E° + +0,76 volt
K : Cu2+ + 2e- → Cu E° = +0,34 Volt
Reaksi total : Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
E°sel = 0,76 + 0,34
= +1,1 volt
Jadi, Potensial sel untuk reaksi Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu adalah +1,1 volt
Nama : Imelda Amelia
No Absen : 12
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 70
 Keterampilan : 70
 Sikap :C
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


12. Pada elektrolis larutan NaCl dengan elektrode Pt, pada katode terjadi reaksi ...
a. 2Cl (aq) Cl2(g) + 2e
b. 2H2O(I) 4H+ (aq) + O2(g) +4e
c. Na (aq) + e Na(g)
d. NaCl (aq) Na (aq) + Cl (aq)
e. 2H2O (I) + 2e H2(aq) + 2OH (aq)
Jawaban : e. 2H2O (I) + 2e H2(aq) + 2OH (aq)

Pembahasan :
Pada katoda terjadi reaksi reduksi air; 2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH-(aq). Elektrolisis
adalah sel elektrokimia yang membutuhkan arus listrik agar reaksi kimia terjadi. Reaksi
yang terjadi adalah reaksi redoks. Elektroda Pt (platina) adalah elektroda inert, sehingga
yang akan tereduksi maupun teroksidasi adalah ion-ion pada larutannya. Dalam larutan
NaCl akan terionisasi, NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq) Reaksi yang terjadi di katode
adalah reaksi reduksi. Reaksi yang terjadi bergantung pada kation dalam larutan. Karena
kation dalam larutan NaCl adalah Na+ dan Na+ merupakan kation dari logam golongan
IA, maka reaksi yang terjadi pada katoda adalah reaksi reduksi air.
Jadi, pada elektrolis larutan NaCl dengan elektrode Pt, pada katode terjadi reaksi
2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH-(aq)
Nama : M. Ariel Rifki Fauzan
No Absen : 13
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 91
 Keterampilan : 91
 Sikap :A
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


13. Beberapa reaksi berikut:
IO3- + I → I2
NO2- + MnO4- → NO3- + Mn2+
S2O3 2+ → SO2 + S
Cl2 → Cl- + ClO3-
P4 + OH- → H2PO2 + PH3
Reaksi disproporsionasi terdapat pada.....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
e. 4 dan 5
Jawaban : E. 4 dan 5

Pembahasan ;
Reaksi disproporsional adalah salah satu dari lima jenis utama reaksi redoks (reduksi dan
oksidasi). Reaksi disproporsional adalah reaksi di mana suatu zat (reaktan) direduksi dan
dioksidasi sekaligus. Sehingga, menghasilkan produk berupa dua zat yang berbeda.
Reaksi disproporsional juga dapat dikatakan sebagai reaksi redoks yang oksidator dan
reduktornya sama dengan hasil oksidasi dan hasil reduksi yang berbeda.
Jadi, yang termasuk reaksi disproporsionasi adalah E. 4 dan 5
Reaksi : Cl2 → Cl- + ClO3-
Biloks : 0 +1 +5 -6
Jadi ,zat cl2 mengalami reduksi dan oksidasi sekaligus
Reaksi :P4 + OH- → H2PO2 + PH3
Biloks : 0 -2 +1 +1 +2 -2 -3 +3

Jadi, Zat P4 mengalami reduksi dan oksidasi sekaligus


Nama : Melin Melani
No Absen : 14
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 85
 Keterampilan : 85
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


14. Diketahui data dari E° reduksi beberapa ion logam :
E° Sn ^2+ = -0,14 volt
E° Mg^2+=-2,37 volt
E° Cu^2+=+0,34 volt
E° Fe^2+=-0,44 volt
E° Ni^2+=-0,25 volt
E° Pb^2+=-0,13 volt
Logam yang dapat mencegah terjadinya korosi besi secara katodik adalah.....
a. Mg
b. Ni
c. Cu
d. Pb
e. Sn
Jawaban : a. Mg

Pembahasan :
Korosi atau perkaratan adalah bereaksinya logam dengan substansi lingkungan yang
menyebabkan penurunan kualitas logam, dalam hal ini korosi besi merupakan
bereaksinya logam besi dengan oksigen (proses oksidasi) dan air yang menyebabkan
terbentuknya karat. Untuk melindungi besi dari peristiwa ini, salah satunya dapat
dilakukan dengan perlindungan katodik, dimana logam yang dijadikan pelindung besi
harus memiliki potensial reduksi lebih kecil (lebih mudah teroksidasi) dari potensial
reduksi besi, maka berdasarkan data pada soal, jika
E° Fe2+ = - 0.44 volt
yang lebih kecil potensial reduksinya adalah :
E° Mg2+ = -2,37 volt
Jadi Logam yang dapat mencegah terjadinya korosi besi secara katodik adalah Mg
Nama : Moch Ichsan Lazzuardi
No Absen : 15
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


15. Pada proses pemurnian tembaga dengan cara elektrolisis digunakan larutan tembaga (II)
Sulfat. Anodanya adalah tembaga tak murni dan katodanya adalah lembaga tak murni.
Reaksi yang terjadi pada anoda adalah ....
a. Cu2- + 2e- → Cu(s)
b. Cu(s) → Cu2-(aq) + 2e-
c. Cu2+(aq) + e-→ Cu+(aq)
d. 2H2O(i) 2e-→ H2(g) + 2OH-(aq)
e. 2H2O(i) →O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
Jawaban : b. Cu(s) → Cu2-(aq) + 2e-
Pembahasan :
Bila elektrodanya non inert atau aktif ( Ni, Cu, Ag dll) maka elektrodanya yang
dioksidasi.
Contoh reaksinya :
Cu(s) → Cu2-(aq) + 2e-
Reaksi:
Katoda (-) : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
tembaga murni
Anoda (+): Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Tembaga
Tidak murni
Jadi, reaksi yang terjadi pada anoda adalah Cu(s) → Cu2-(aq) + 2e-
Nama : Moch Kevin Baalwi Assagaf
No Absen : 16
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


16. Sekelompok siswa melakukan penyepuhan sendok yang terbuat dari besi dengan perak.

Hal yang tidak benar dilakukan oleh siswa tersebut adalah ...
a. lempengan perak ditempatkan di anoda
b. sendok ditempatkan di katoda
c. larutan elektrolitnya Fe(NO3)2
d. larutan elektrolitnya AgNo3
e. anoda dan katoda dihubungkan dengan sumber arus
Jawaban : c. larutan elektrolitnya Fe(NO3)2

Pembahasan :
elektrolisis adalah reaksi kimia yang terjadi ketika listrik dialirkan ke dalam sebuah
larutan yang mengandung ion/melalui lelehan.
Katoda → reduksi : -
Anoda → oksidas :+
penyepuhan adalah pelapisan dengan logam lain menggunakan metode elektrolisis.
Katoda ( - ) : sendok besi
Anoda (+) : Perak
Anoda : Ag(s) → Ag+(aq) + e-
Katoda : Ag+(aq) + e-→ Ag(s)
f. Jadi, Hal yang tidak benar dilakukan oleh siswa tersebut adalah larutan elektrolitnya
Fe(NO3)2
Nama : Muhamad Rifqi Mulyana
No Absen : 17
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


17. Larutan NiSO4 dengan elektroda Cu dielektrolisis dapat mengendapkan logam tembaga
sebanyak 5,2 gram. Muatan listrik yang harus dialirkan adalah.......(Ar Ni=52)
a. 9650 coulomb
b. 19300 coulomb
c. 3680 coulomb
d. 7720 coulomb
e. 15440 coulomb
Jawaban : b. 19300 coulomb

Pembahasan :
Elektrolisis terhadap larutan NiSO4 dengan menggunakan elektroda non inert yakni
tembaga Cu
Perhatikan ionisasi larutan NISO4,
NiSO4(aq) → Ni²+(aq) + SO4²¯(aq)
Kation Ni2+ bukan termasuk logam alkali dan alkali tanah, oleh karena itu akan
langsung tereduksi di katodan. Karena elektroda yang digunakan adalah Cu yang tidak
termasuk logam inert, maka Cu akan teroksidasi di anoda
Katoda: Ni²+(aq) + 2e → Ni(s)
Anoda: Cu(s) → Cu²+(aq) + 2e
Maka: Masa ekuivalennya: e=Ar/n = 52/2 = 26
Arus yang mengalir = W/e × F
=5.2/26 × 96500
=19300 C
Jadi logam tembaga sebanyak 5,2 gram Muatan listrik yang harus dialirkan adalah
19300 Coulomb.
Nama : Muhamad Saepul Rizal
No Absen : 18
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 80
 Keterampilan : 80
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


18. Tegangan suatu sel, yang setengah sel-selnya diberikan
Dibawah ini :
Cu²⁺ + 2e → Cu (s) E = +0,34 V
Mg²⁺ + 2e → Mg (s) E = –2,37
Ialah ....
a. +2,71 V
b. -2,71 V
c. +1,25 V
d. - 1,25 V
e. +0,18 V
Jawaban : a. +2,71 V

Pembahasan :
Nilai potensial sel standar atau tegangan sel dapat dihitung sebagai berikut:
E° sel = E° ᴋᴀᴛᴏᴅᴇ - E° ᴀɴᴏᴅᴇ
= E° ᴄᴜ – E° ᴍɢ
= +0,34 V – (–2,37 V)
= +2,71 V
Jadi, Tegangan suatu sel, yang setengah sel-selnya diberikan adalah +2,71 V
Nama : Muqhti Pratama Putra
No Absen : 19
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


19. Pada elektrolisis seperti gambar di bawah ini, persamaan yang menunjukkan reaksi pada
elektroda X adalah ...
a. H2O(l) → 2H+(aq) + ½O2(g) + 2e
b. Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
c. Cu(s) → Cu2+ (aq) + 2e
d. 2H2O + 2e → H2(g) + 2OH-(aq)
e. 2H2O(l) + O2(g) + 4e → 4OH-(g)
f. Jawaban : b. Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)

Pembahasan :
Pada gambar sel elektrolisis di atas, diketahui bahwa elektroda yang digunakan sebagai
katoda dan anoda adalah logam non-inert, yaitu logam tembaga (Cu), serta larutan yang
dielektrolisis adalah larutan CuSO4. Penggunaan logam elektroda yang non-inert akan
menyebabkan logam tersebut akan ikut bereaksi dalam proses elektrolisis. Anoda yang
tidak menggunakan logam inert akan menyebabkan logam tersebut yang mengalami
reaksi oksidasi di kutub positif, sedangkan pada katoda jika tidak digunakan logam inert
maka logam tersebut tidak ikut bereaksi pada proses elektrolisis. Berdasarkan gambar sel
elektrolisis pada soal, elektroda X merupakan elektroda kutub positif, yaitu anoda. Anoda
yang digunakan adalah logam Cu, maka pada proses elektrolisis tersebut logam Cu akan
teroksidasi menjadi ionnya menurut persamaan reaksi berikut.
Anoda : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
Katoda: H2O(l) → 2H+(aq) + ½O2(g) + 2e
Jadi, persamaan yang menunjukkan reaksi pada elektroda X adalahCu(s) → Cu2+(aq) +
2e
Nama : Nabil Al’Ghifari
No Absen : 20
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


20. Supaya pipa air yang terbuat dari besi tidak berkarat, pipa tersebut dihubungkan
dengan logam......
a. Perak
b. Timah
c. Tembaga
d. Magnesium
e. Timbal
Jawaban : d. Magnesium

Pembahasan :
Terjadinya korosi merupakan suatu peristiwa elektrokimia. Menurut teori elektrokimia,
suatu logam akan mengalami korosi jika pada permukaan logam terdapat bagian yang
bertindak sebagai anode dan ada bagian yang bertindak sebagai katode.
Beberapa faktor yang mempercepat terjadinya korosi pada besi adalah sebagai berikut.
1. air dan kelembapan udara
2. Elektrolit
3. permukaan logam yang tidak rata
4. terbentuknya sel elektrokimia
Perlindungan katodik dilakukan dengan cara menghubungkan logam yang akan
dilindungi dengan logam lain yang mempunyai potensial elektrode yang sangat rendah
(biasanya Mg). Ketika terjadi oksidasi, logam yang dilindungi akan segera menarik
elektron dari logam pelindung sehingga oksidasi akan berlangsung pada logam
pelindung tersebut. Oleh karena logam pelindung teroksidasi, maka lama-kelamaan
dapat habis dan harus selalu diganti dengan yang baru secara periodik.
Jadi, logam yang paling efektif melindungi pipa besi dari korosi adalah Magnesium
Nama : Novita Oktapiani
No Absen : 21
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 84
 Keterampilan : 84
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


21. Pada elektrolisis seperti gambar di bawah ini, persamaan yang menunjukan reaksi
pada elektroda x adalah ....
A. H2O(l) → 2H+(aq) + ½O2(g) + 2e
B. Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
C. Cu(s) → Cu2+ (aq) + 2e
D. 2H2O + 2e → H2(g) + 2OH-(aq)
E. 2H2O(l) + O2(g) + 4e → 4OH-(g)
Jawaban : C. cu(s) → cu2+(aq) + 2e–

Pembahasan :
Reaksi anoda : cu(s) → cu2+ + 2e–
Reaksi katoda : cu2 + 2e- + → cu
Berdasarkan gambar sel elektrolisis pada soal, elektroda x merupakan elektroda kutub
positif, yaitu anoda. Anoda yang digunakan adalah logam Cu, maka pada proses
elektrolisis tersebut logam Cu akan teroksidasi menjadi ionya menurut persamaan reaksi
cu(s) → cu2+(aq) + 2e–
Jadi persamaan yang menunjukan reaksi pada elektroda x adalah cu(s) → cu2+(aq) +
2e–
Nama : Padila Apriliani
No Absen : 22
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 86
 Keterampilan : 86
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


22. Supaya pipa air yang terbuat dari besi tidak berkarat, pipa tersebut
dihubungkan dengan logam ....
a. Perak
b. Timah
c. Tembaga
d. Magnesium
e. Timbal
Jawaban : d. Magnesium

Pembahasan :
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah korosi pada pipa adalah dengan
menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui
sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak
karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).
Jadi, Supaya pipa air yang terbuat dari besi tidak berkarat, pipa tersebut
dihubungkan dengan logam Magnesium
Nama : Putri Ayuningtyas
No Absen : 23
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 86
 Keterampilan : 86
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


23. Dua senyawa masing-masing diuji dengan tes nyala,senyawa yang satu memberikan
warna kuning emas dan senyawa yang kedua memberikan warna ungu. Berdasarkan
hal ini dapat diramalkan senyawa 1 dan 2 tersebut berturut-turut mengandung
kation ....
a. Natrium das kalium
b. Litium dan magnesium
c. Stronsium dan barium
d. Rubidium dan kalsium
e. Sesium dan berilium
Jawaban : a. Natrium dan kalium

Pembahasan :
Hasil uji nyala beberapa unsur logam :
 kuning emas: Natrium
 ungu: Kalium
 merah muda: Litium dan Rubidium
 putih: Magnesium dan Berilium
 merah: Stronsium
 hijau: Barium
 jingga: Kalsium
biru: Cesium
Jadi, senyawa 1 dan 2 tersebut berturut-turut mengandung kation Natrium dan kalium
Nama : Rahma Az Zahra
No Absen : 24
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 89
 Keterampilan : 89
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


24. Oksida unsur periode ketiga yang dapat bereaksi dengan asam dan basa
adalah ....
a. Na2O
b. MgO
c. Al2O3
d. SlO2
e. P2O5
Jawaban : c. Al2O3
Pembahasan :
Na₂O, MgO, Al₂O₃, SiO₂, P₄O₁₀, SO₃, Cl₂O₇
Oksida-oksida basa kuat terdapat pada sisi kiri dan oksida-oksida asam kuat
pada sisi kanan, terpisahkan oleh oksida amfoter (aluminium oksida) di
tengah. Oksida amfoter adalah oksida yang menunjukkan sifat-sifat asam
sekaligus basa.
Jadi, oksida yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa pada periode
ketiga adalah Al₂O₃
Nama : Reni Febriani
No Absen : 25
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 85
 Keterampilan : 85
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


25. Diketahui senyawa-senyawa:
1. Magnetik
2. Kalsit
3. Hematit
4. Kriolit
Pasangan senyawa yang mengandung besi adalah...
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 1 dan 4
d. 3 dan 4
e. 2 dan 3
Jawaban : a. 1 dan 3

Pembahasan :
Senyawa Magnetik mengandung besi mineral besi utama bervariasi dalam batas-batas
khas : magnetik : Fe = 50-67% . Sedangkan senyawa hematit adalah bentuk mineral
besi (III) oksida (Fe2O3). Hematit mengkritalisasi dalam sistem rombohedral, dan
memiliki struktur kristal yang sama dengan ilmenit dan korundum.
Jadi, Pasangan senyawa yang mengandung besi adalah Magnetik dan Hematit.
Nama : Rina Aulia
No Absen : 26
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 86
 Keterampilan : 86
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


26. Unsur gas mulia sukar bereaksi dengan lain. Hal ini di sebabkan....
a. Sub kulit s maupun p pada kulit paling luar terisi penuh elektron
b. Energi ionisasi gas mulia rendah
c. Keelektronegatifan gas mulia sangat besar
d. Gaya tarik molekul gas mulia lemah
e. Jumlah elektron yang dimiliki gas mulia selalu genap
Jawaban : a. Sub kulit s maupun p pada kulit paling luar terisi penuh elektron

Pembahasan :
Sub kulit s maupun p pada kulit paling luar terisi penuh elektron
Karena, gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena semua elektron pada
kulit terluarnya sudah berpasangan/penuh. Gas mulia tidak memiliki Orbital kosong
yang dapat digunakan untuk berikatan. Hal ini menyebabkan gas mulia cenderung sulit
bereaksi dengan unsur lainnya.
Oleh karena itu, jadi unsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain karena sub kulit s
maupun p pada kulit paling terisi penuh.
Jadi, Unsur gas mulia sukar bereaksi dengan lain hal ini di sebabkan oleh Sub kulit s
maupun p pada kulit paling luar terisi penuh elektron
Nama : Rio Muhammad Rizky
No Absen : 27
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


27. Sebanyak 2,8 gram besi direaksikan dengan asam sulfat secukupnya, menurut reaksi :
2 Fe (s) + 3 H2SO4(aq) → Fe2(SO4)3 (aq) + 3H2(g)
Pada akhir reaksi, gas H yang terbentuk diukur pada keadaan standar adalah .... (Ar Fe =
56)
a. 0,56 liter
b. 1,68 liter
c. 0,60 liter
d. 2,24 liter
e. 1,12 liter
Jawaban : b. 1,68 liter

Pembahasan :

Persamaan reaksi :

Mol Fe =

Perbandingan koefisien = perbandingan mol

Mol H2 =

Volume H2 STP = mol x 22,4 L = 0,075 mol x 22,4 L = 1,68 L

Jadi, Pada akhir reaksi, gas H yang terbentuk diukur pada keadaan standar adalah 1,68 L
Nama : Septi Anjani
No Absen : 28
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 80
 Keterampilan : 80
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


28. Senyawa dari unsur transisi periode keempat yang mengandung ion Sc33+
dan Ti4+, tidak berwarna. Hal ini disebabkan karena ....
a. Unsur transisi bersifat logam
b. Subkulit d-nya transisi penuh
c. Tak memiliki satu elektron pada subkulit d
d. Hanya memiliki satu macam tingkat oksidasi
e. Unsur transisi dapat membentuk ion kompleks
Jawaban : b. Sub kulit d nya terisi penuh

Pembahasan :
Sifat-sifat unsur golongan gas mulia:
1. Harga emergi ionisasi gas mulia rendah
2. Tidak semua atom gas mulia memiliki elektron valensi 8
3. Memiliki titik didih yang rendah
4. Dikenal senyawa xenon dan krypton
5. Argon terdapat di atmosfer dalam jumlah yang banyak
Jadi, Senyawa dari unsur transisi periode keempat yang mengandung ion Sc33+
dan Ti4+, tidak berwarna adalah Sub kulit d nya terisi penuh
Nama : Shaepul Rahmat
No Absen : 29
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


29. Pernyataan tentang unsur-unsur gas mulia berikut yang paling tepat adalah ...
a. Harga ionisasi tinggi menunjukkan kestabilan unsur gas mulia
b. Semua atom unsur gas mulia mempunyai elektron valensi 8
c. Titik didih unsur-unsur sangat tinggi, di atas 100℃
d. Tidak dikenal senyawa xenon dan kripton
e. Argon tida terdapat di atmosfer
Jawaban : a. Harga ionisasi tinggi menunjukkan kestabilan unsur gas mulia

Pembahasan :
Gas mulia → Gol VIII A
He Ne Ar Kr Xe Rn

E val = 2 e val = 8
sifat-sifat umum gas mulia
1. memiliki konfigurasi e- pada kulit terluar ns2 np6 kecuali untuk helium konfigurasi e-
pada kulit terluarnya 1s2
2. energi ionisasinya sangat besar bersifat stabil
3. Memiliki titik didih yang rendah
4. Dikenal senyawa xenon dan krypton
5. Argon terdapat di atmosfer dalam jumlah yang banyak
Jadi, unsur-unsur gas mulia berikut yang paling tepat adalah Harga ionisasi tinggi
menunjukkan kestabilan unsur gas mulia
Nama : Siti Habibah
No Absen : 30
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 86
 Keterampilan : 86
 Sikap :B
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


30. Urutan kelarutan garam sulfat alkali tanah yang benar adalah ....
a. CaSO4 > MgSO4 > BaSO4 > SrSO4
b. MgSO4 > CaSO4 > SrSO4 > BaSO4
c. MgSO4 > SrSO4 > CaSO4 > BaSO4
d. SrSO4 > CaSO4 > BaSO4 > MgSO4
e. BaSO4 > SrSO4 > CaSO4 > MgSO4

Jawaban : b. MgSO4 > CaSO4 > SrSO4 > BaSO4

Pembahasan :
Kelarutan garam sulfat alkali tanah semakin ke bawah semakin sukar larut atau semakin
ke atas semakin mudah larut, sehingga urutan kelarutannya garam sulfat Mg, Ca, Sr, Ba
Alkali tanah adalah unsur-unsur yang terletak di golonga IIA umumnya ditemukan
dalam tanah berupa senyawa tak larut.
Logam alkali tanah berfungsi membentuk Basa tetapi lebih lemah di banding basa
logam alkali.
Anggota
4Be 2, 2
2Mg 2,8,2
20 Ca 2,8,8,2
39Sr 2,8,18,8,2
56Ba 2.8,18,18,8,2
88Ra 2, 8,18,32,18,8,2

SIFAT-SIFAT Alkali Tanah


 Penambahan Jari-jari atom semakin kecil -> mudah melepas elektron -> semakin
Reaktif
 Titik Cair dan titik didih cenderung menurun dari atas ke bawah
 Kerapatan dan kekerasan logam IIA > dibanding logam IA, karena Ikatan logam IIA
lebih kuat
 Bereaksi dengan air – Basa dan gas H2, kecuali Be – tidak bereaksi.
 Dengan non logam Cenderung membentuk Senyawa lonik kecuali Be → Cenderung
membentuk senyawa kovalen
 Merupakan reduktor Kuat tapi tidak sekuat golongan IA.
Jadi, Urutan kelarutan garam sulfat alkali tanah yang benar adalah MgSO4 > CaSO4 >
SrSO4 > BaSO4
Nama : Siti Nuraliya
No Absen : 31
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 78
 Keterampilan : 78
 Sikap :C
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


31. Perhatikan beberapa gambar molekuler partikel tidak sebenarnya antara zat terlarut
dan zat pelarut dalam suatu larutan berikut!

Larutan yang mempunyai tekanan uap paling besar di tunjukan gambar oleh nomor.....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Jawaban : c. (3)

Pembahasan :
Adanya zat terlarut dalam suatu pelarut cair mengakibatkan penurunan tekanan uap
jenuh. Hal ini sesuai dengan Hukum raoult yang menyatakan bahwa besarnya tekanan
uap larutan (P) sebanding dengan fraksi mol pelarut (Xp) dalam larutan.
Tekanan uap jenuh larutan dirumuskan sebagai berikut.
np
P = Xp XP° → Xp =
np+nt
Larutan yang memiliki tekanan uap paling besar adalah larutan memiliki fraksi mol
pelarut paling besar. Dari gambar pada soal, larutan yang memiliki perbandingan zat
pelarut dan zat terlarut paling besar terdapat pada larutan nomor (3).
Jadi larutan yang mempunyai tekanan uap larutan paling besar ditunjukkan oleh gambar
angka 3.
Nama : Siti Sayebah
No Absen : 32
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan : 88
 Keterampilan : 88
 Sikap :A
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


32. Sebanyak 13,68 gram sukrosa (Mr = 342) dilarutkan dalam air sampai volume larutan
100 ml pada suhu 27° C, jika diketahui R = 0,082 L atm mol-1K-1, tekanan osmotik
larutan tersebut adalah ....
a. 9,84 atm
b. 6,15 atm
c. 4,92 atm
d. 0,98 atm
e. 0,092 atm
Jawaban : a. 9, 84 atm

Pembahasan :
π= M . R . T
gr 1000
= x xRxT
Mr V
13,68 1000
= x x 0,082 x 273 + 27
342 100
13,68
= x 10 x 0,082 x 300
342
= 9,84 atm
Jadi, tekanan osmotik larutan 100 ml pada suhu 27° C, jika diketahui R = 0,082 L atm
mol-1K-1 adalah 9,84 atm
Nama : Windi Nadia Oktaviani
No Absen : 33
Kelas : XII MIPA 5
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh :-

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


33. Ke dalam 600 gram air dilarutkan 27 gram senyawa non elektrolit larutan tersebut
mendidih pada temperatur 100,13° Celcius jika diketahui Kb air=0,520 C/m maka massa
molekul relatif senyawa tersebut adalah.......
a. 60
b. 90
c. 120
d. 180
e. 342
Jawaban : d. 180

Pembahasan :
Larutan tersebut terdiri dari senyawa non elektrolit sebagai zat terlarut dan air sebagai
pelarut murni. Titik didh air adalah 100 °C
Diketahui :
Massa Pelarut (Air): 600 gr
Massa Zat Terlarut : 27 gr
Tb: 100,13
∆Tb: 100,13 - 100 = 0,13
Kb: 0,52
Faktor Van Hoff (i) = 1 karena
larutan non elektrolit
Ditanya :
Massa Molekul Relatif (Mr)?
Maka:
∆Tb = m. Kb. I
∆Tb = Massa/Mr. 1000/p. Kb. I
0,13 = 27/Mr. 1000/600. 0,52.1
0,13 = 23,4/Mr
Mr = 23,4/0,13 = 180
Jadi, jika diketahui Kb air=0,520 C/m maka massa molekul relatif senyawa tersebut
adalah 180
Nama : Yani Reviani Putri
No Absen : 34
Nilai Raport Kelas XI Semester II
 Pengetahuan :
 Keterampilan :
 Sikap :
Dibantu Oleh : Rahma Az Zahra

Uji kompetensi Akhir Semester Gasal


34. H2S dapat dioksidasi oleh KMnO menghasilkan antara lain K2SO4 dan MnO2. Dalam
reaksi ini, setiap moal KMnO4 mengikat ...
a. 8 mol elektron
b. 5 mol elektron
c. 3 mol elektron
d. 2 mol elektron
e. 1 mol elektron
Jawaban : c. 3 mol elektron

Penjelasan :
Dalam reaksi oksidasi reduksi kita perlu menentukan biloks masing-masing unsur yang
terdapat dalam reaksi tersebut. Aturan Biloks :
1) Biloks unsur bebas = 0
2) Biloks ion monoatom = muatan ionnya
3) Total biloks unsur dalam ion poloatom = muatan ionnya
4) Total biloks unsur dalam senyawa = 0
5) Dalam senyawanya, biloks unsur golongan IA = +1; golongan IIA = +2; AI = 3+
6) Biloks unsur H, jika berikatan dengan logam (senyawa hidrida) = -1, jika berikatan
dengan nonlogam = +1
7) Biloks unsur O, dalam senyawa oksida = -2; dalam senyawa peroksida = -1; dalam
senyawa superoksida = -1/2
8) Biloks unsur golongan VIIA dalam senyawa biner yang berikatan dengan logam = -
1
Maka H2S(aq) + 3KMnO4(aq) K2SO4(aq) +3MnO2(s) (+7)-(+4) = +3
setiap mol KMnO4 mengikat 3 elektron
Jadi, setiap moal KMnO4 mengikat 3 mol elektron
Daftar Pustaka

Bevan, David, CIE As and A-Level Chemistry Revision Guide, Hodder Education,
London UK, 2011.
Bodner, G M and Pardue, HL, Chemistry An experimental Science 2le, John Wiley &
Sons, Singapore, 1995.
Briggs. JGR A-Level Guides Chemistry 3rd ed. Addison Wisley Longman, Singapore.
1999
Chang, Raymond, and Overby, Jason. General Chemistry: The Essential Concepts6ed, Mc
Graw Hill. New York, 2011
Chang, Raymond, Chemistry8ed International Edition, Mc Graw Hill, Singapore, 2005
Clayden Jonathan et al., Organic Chemistry, Oxford University Press UK 2012.
Gopalan, R, Inorganic Chemistry for Undergraduate, University Press (India) Private
Limited, Hyderabad, 2009.
Holum, John R, Element of General Organic and Biological Chemistry, (8th ed), John
Wiley & sons, New York, 1995
Keenan, Charles W (et al.) - Pudjaatmaka, Ilmu Kimia Universitas (Terjemahan),
Erlangga, Jakarta 1999
Moote, John T, Chemistry Made Simple A Complete Introduction to Yhe Basic Building
Block of Matter, Broadway Books, New York, 2004
Petrucci, Ralp H - Suminar, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Erlangga
Jakarta, 1999
Sillberg, Martin S, Chemistry The Molecular Naturenof Matter and Change, Mc Graw
Hill, NEw York, 2013.
Solomon, TW Graham and Fryhle, Craig B, Organic Chemistry10ed (International Student
Version).
John Willey & Sons, Inc Denver 2011.
Tyagi, VP. Essential Chemistry Class XII, Rata Sagar, New Delhi, 2009.
Lampiran
Glosarium
Adisi: reaksi penjenuhan atau penghilangan ikatan rangkap pada senyawa karbon.
Afinitas elektron: energi yang dilepaskan jika suatu atom dalam wujud gas
menerima (menarik)elektron membentuk ion negatif.
Air sadah: air yang mengandung ion Mg dan Ca
Air sadah sementara: air yang mengandung ion Mg dan Ca dengan anion
bikarbonat. Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan pemanasan.
Air sadah tetap: air yang mengandung ion Mg dan Ca dengan anion karbonat
dan sulfat. Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan menambahkan natrium
karbonat dan dipanaskan.
Aldehida: senyawa karbon (CHO) yang mengandung gugus karbonil, dengan
satu tangan mengikat gugus alkil dan tangan yang lain mengikat atom hidrogen.
Alkali: atau logam alkali, kelompok unsur yang terdapat pada golongan IA dalam
sistem periodik unsur.
Alkali tanah: atau logam alkali tanah, kelompok unsur yang terdapat pada
golongan IIA dalam sistem periodik unsur.
Alkilasi: reaksi substitusi gugus alkil ke dalam cincin benzena.
Alkohol: kelompok senyawa karbon yang dicirikan oleh adanya gugus fungsi -
OH.
Alotropi: dua atau lebih bentuk dari unsur yang sama dengan sifat kimia dan sifat
fisis yang berbeda,misalnya O2, dan O3.
Anode: ruang atau elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Asam alkanoat: kelompok senyawa karbon yang dicirikan oleh adanya gugus
fungsi -COOH.
Asam amino esensial: asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh
manusia dan harus disertakan dalam makanan dalam bentuk protein.
Asam amino: senyawa penyusun protein, dalam asam amino terdapat gugus
amina (-NH,) dan gugus karboksilat (-COOH).
Asam nukleat: makromolekul (polimer) yang mempunyai peran utama dalam
sintesis protein. Asam nukleat tersusun dari gula ribosa yang mengikat basa
nitrogen heterosiklis dan fosfat.
Atmosfer: lapisan gas yang melingkupi planet-planet termasuk bumi.
Ketebalannya 1.100 km dan lebih dari separuh gas penyusun atmosfer
terkonsentrasi pada ketebalan 5,6 km.
Atom karbon asimetris: atom karbon yang mengikat empat gugus yang berbeda.
Atom pusat: atom yang menjadi pusat pada ion kompleks.
Besi lunak : besi dengan kadar karbon kurang dari 1%. Besi tuang: besi hasil
pengolahan bijih besi dengan proses tanur tinggi.
Bilangan koordinasi: jumlah ikatan koordinasi yang terjadi antara ion pusat
dengan ligan. Benzil: gugus toluena yang kehilangan satu atom hidrogen pada
gugus metilnya (C,H,CH,-). Bijih: deposit mineral yang kaya dengan unsur
tertentu sehingga secara ekonomis dapat dimanfaatkan,
Cahaya terpolarisasi: cahaya yang hanya mempunyai satu arah bidang terutama
untuk memperoleh logam-logam tertentu.
Derajat polimerisasi (DP): ukuran besarnya polimer berdasarkan massa molekul
polimer. Diamagnetika sifat suatu atom unsur yang ditolak oleh medan magnet,
semua elektron dalam atom unsur diamagnetik sudah berpasangan.
Diasteroisomer: dua senyawa di mana sebagian merupakan bayangan cermin
dari yang lainnya, sedangkan sebagian lagi bukan bayangan cerminnya.
Disakarida: karbohidrat yang jika dihidrolisis terurai menjadi dua molekul
monosakarida, misalnya sukrosa (gula tebu), laktosa (gula susu), dan maltosa
(gula pati).
DNA: asam nukleat yang tersusun dari deoksiribosa dan basa nitrogen (timin,
adenin, guanin, dan sitosin).
Elektrode standar: elektrode pembanding yang digunakan sebagai standar
pengukuran elektrode, elektrode platina-hidrogen dengan potensial 0 volt.
Elektrolisis: proses untuk menjalankan suatu reaksi redoks tidak spontan dengan
cara mengalirkan arus listrik searah.
Eliminasi: reaksi penghilangan gugus dalam senyawa karbon yang umumnya
ditunjukkan dengan terbentuknya rantai rangkap.
Enantiomer: pasangan stereoisomer yang merupakan refleksi cermin dan tidak
bertindih.
Enantiotropi: keadaan saat dua bentuk alotropi suatu unsur berada dalam
keadaan setimbang.
Energi hidrasi: energi yang dilepas apabila ion-ion gas terlarut dalam air.
Energi ionisasi: atau potensial ionisasi, besarnya energi yang diperlukan oleh
suatu atom dalam wujud gas untuk melepaskan elektron yang terikat paling
lemah.
Energi kisi: energi yang yang dilepaskan ketika ion-ion gas bergabung
membentuk kristal ionik.
Enzim: biokatalis yang berfungsi mempercepat jalannya reaksi-reaksi biokimia
di dalam tubuh makhluk hidup.
Ester: senyawa yang mengandung gugus karboksil seperti halnya asam
karboksilat, rumus kimia ester secara umum adalah CnHnO2.
Esterifikasi: reaksi pembentukan ester dari reaksi antara alkohol dengan asam
alkanoat. Eter: kelompok senyawa karbon yang dicirikan oleh adanya gugus
fungsi -O-
Faktor van't Hoff (1): faktor yang digunakan untuk menghitung besarnya
perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit terhadap nonelektrolit (i = 1 + (n - 1)α).
Fenil: gugus benzena yang kehilangan satu atom hidrogennya (CH,-). Fosfolipid:
lemak majemuk yang mengikat gugus fosfat. Fosfolipid merupakan bagian dari
membran sel makhluk hidup.
Fosfoprotein: protein yang berikatan dengan fosfat yang mengandung lesitin,
terdapat pada susu atau pada kuning telur.
Fraksi mol (X): konsentrasi larutan yang menyatakan perbandingan jumlah mol
suatu zat terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam larutan.
Gas gelak: gas N,O, gas tak berwarna berbau khas yang dapat merangsang saraf
penyebab tertawa. Gas mulia: kelompok unsur yang terdapat pada golongan
VIIIA atau golongan 0 dalam sistem periodik unsur.
Glikoprotein: protein yang berikatan dengan karbohidrat, terdapat pada musin
kelenjar ludah, hati, dan tendon.
Gugus fungsi: gugusan atom atau kelompok atom dalam senyawa karbon
(organik) yang menentukan sifat khas dari senyawa karbon tersebut.
Halida: senyawa halogen yang mempunyai bilangan oksidasi -1; ion halida
dilambangkan dengan X. Halogen: kelompok unsur yang terdapat pada golongan
VIIA dalam sistem periodik unsur.
Heterolisis: pemutusan ikatan kovalen dalam reaksi senyawa karbon di mana
pasangan elektronnya terbawa oleh salah satu atom atau gugus.
Hibridisasi: pembentukan orbital gabungan yang menghasilkan orbital baru
dengan bentuk dan tingkat energi yang berbeda dari orbital asalnya.
senyawa hidrida nitrogen dengan rumus molekul N,H Hidrida: senyawa yang
terbentuk dari suatu unsur dengan hidrogen.
Hidrosfer: lapisan zat cair (air) termasuk lautan yang menutupi 70,8%
permukaan bumi. Homolisis: pemutusan ikatan kovalen dalam reaksi senyawa
karbon di mana masing-masing atom atau gugus membawa sebuah elektron dari
elektron yang terpecah.
Hukum I Faraday: jumlah zat yang dihasilkan di elektrode pada peristiwa
elektrolisis sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dialirkan selama
elektrolisis berlangsung.
Hukum II Faraday: jika ke dalam beberapa larutan yang berisi ion logam
dialirkan muatan listrik yang sama jumlahnya, massa logam yang mengendap
berbanding lurus dengan massa ekuivalennya.
Hukum Raoult: besarnya tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol
pelarut dan tekanan uap dari pelarut murninya.
Inversi:perubahan arah sudut putar bidang polarisasi cahaya jika suatu zat optis
aktif dilarutkan.
lon kompleks: ion yang tersusun dari ion pusat (atom pusat) yang dikelilingi oleh
molekul atau ion (disebut ligan). Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan
koordinasi. Jumlah ikatan koordinasi yang terjadi antara ion pusat dengan ligan
disebut dengan bilangan koordinasi.
lon zwitter: spesi yang mempunyai muatan positif dan negatif sekaligus,
misalnya asam amino. Isomeri optis: isomeri yang disebabkan perbedaan arah
putar bidang polarisasi cahaya.
yang Isomeri gugus fungsi: isomeri disebabkan oleh perbedaan jenis gugus
fungsi dalam senyawa karbon.
Isotop metastabil: isotop yang hanya memancarkan sinar gamma.
Isotop radioaktif: isotop dari suatu unsur yang secara spontan memancarkan
sinar radioaktif.
Jari-jari atom: jarak dari inti atom sampai ke elektron yang terdapat pada kulit
paling luar.
Jembatan garam: pipa berisi garam yang menghubungkan ruang anode dan
ruang katode yang berfungsi untuk menyeimbangkan kelebihan muatan.
Karbohidrat: senyawa polihidroksialdehida atau polihidroksiketon, mempunyai
rumus empiris CH,O,
Katode: ruang atau elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.
Keelektronegatifan: kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan
elektron yang digunakan bersama dalam pembentukan ikatan dengan atom lain.
Kenaikan titik didih (∆T): selisih antara titik didih larutan dengan titik didih
pelarutnya, yang dirumuskan sebagai ∆Tb = Tb°-Tb. Dalam suatu larutan ∆Tb =
Kb x m.
Keton: dan aldehida merupakan isomer gugus fungsi, keduanya mempunyai
gugus yang sama, yaitu gugus karbonil (-CO-), perbedaannya pada aldehida
tangan atom karbon yang satu mengikat gugus alkil, sedangkan tangan yang lain
mengikat atom hidrogen; sedangkan pada keton kedua tangan atom karbon
mengikat gugus alkil.
Korosi: peristiwa rusaknya logam akibat peristiwa elektrokimia (oksidasi oleh
oksigen di udara).
Kromoprotein: protein yang mengikat pigmen atau ion logam, misalnya
hemoglobin.
Larutan nonvolatil: larutan yang pelarutnya lebih mudah larut daripada zat
terlarutnya.
Larutan volatil: larutan yang zat terlarutnya lebih mudah menguap daripada
pelarutnya.
Lemak atau minyak: ester dari gliserol dan asam karboksilat tertentu yang
disebut sebagai asam lemak.
Ligan: molekul atau ion yang mengelilingi atom pusat pada senyawa kompleks.
Lipida terhidrolisis: ester dari gliserol dengan suatu asam lemak atau asam
fosfat yang mengikat etanolamin atau serin.
Lipoprotein: protein yang terikat pada lipid (lemak), misalnya serum darah,
kuning telur atau susu.
Litosfer: lapisan yang disebut juga sebagai kerak bumi dengan ketebalan sekitar
100 km.
Magnalium: paduan logam magnesium yang mengandung 90% Mg, dan 10% Al
dan Cu, merupakan bahan yang ringan dan kuat, digunakan untuk konstruksi
(chasis) pesawat terbang.
Mineral: zat berupa padatan yang mempunyai komposisi kimia dan struktur
kristal tertentu.
Molalitas (m): konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut
di dalam setiap 1.000 gram pelarut.
Molaritas (M): konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut
di dalam setiap 1 liter larutan.
Monomer: unit kecil senyawa karbon yang menyusun polimer (makromolekul).
Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul-
molekul karbohidrat lebih sederhana lagi, misalnya glukosa, fruktosa, ribosa, dan
galaktosa. yang
Mutarotasi: perubahan besarnya sudut putar bidang polarisasi cahaya jika suatu
zat optis aktif dilarutkan. Notasi Sel: suatu notasi yang menyatakan susunan sel
elektrode.
Nukleofil: pereaksi yang kaya elektron yang akan berikatan kovalen dengan
gugus yang kekurangan elektron (elektrofil).
Nukleoprotein: protein yang terikat pada asam nukleat. Protein ini terdapat pada
inti sel kecambah biji-bijian.
Nukleosida: tersusun dari sebuah gula pentosa (ribosa untuk RNA dan
deoksiribosa untuk DNA) yang mengikat basa nitrogen (purin atau pirimidin).
Oksida asam: oksida yang bereaksi dengan air membentuk asam.
Oksida basa: oksida yang bereaksi dengan air membentuk basa. Oksidasi
amfoter: oksida yang dapat bersifat asam atau basa.
Nukleotida: bagian terkecil (monomer) penyusun asam nukleat, merupakan ester
fosfat dari nukleosida.
Oksihalogen: senyawa halogen yang mengandung oksigen (rumus umumnya
XOn-).
Oligosakarida: karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menghasilkan 3-10
monosakarida, misalnya dektrin dan maltopentosa.
Optis aktif: zat yang mempunyai kemampuan memutar arah polarisasi cahaya.
Osmosis: pergerakan molekul-molekul terlarut melalui membran semipermeabel
dari pelarut atau larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi
tinggi.
Paramagnetik: sifat suatu atom unsur ditarik magnet, atom unsur paramagnetik
mempunyai elektron tidak berpasangan.
Pelindungan katodik: perlindungan logam dengan menjadikan logam tersebut
sebagai katode, dengan cara menghubungkan logam tersebut dengan logam yang
lebih mudah teroksidasi.
Penurunan tekanan uap (∆P): selisih antara tekanan uap pelarut murni (P°)
dengan tekanan uap larutan (P) yang dirumuskan sebagai AP = P° - P.
Penurunan titik beku (∆Tf): selisih antara titik beku pelarut (Tf) dengan titik
beku larutan yang dirumuskan sebagai ∆Tf= Tf°- Tf. Dalam suatu larutan, ∆Tf =
Kf × m.
Penyepuhan: proses pelapisan suatu bahan dengan cara elektrolisis dengan
meletakkan benda disepuh pada katode.
Pereaksi Grignard: pereaksi yang khas untuk mensintesis beberapa senyawa
karbon, misalnya aldehida atau keton. Pereaksi Grignard mempunyai rumus
umum RMgX.
Polimer: molekul besar (makromolekul) yang dibentuk dari pertautan secara
berulang sejumlah molekul kecil (monomer).
Polimer kondensasi: polimer yang terbentuk melalui reaksi dua gugus fungsi
yang berbeda dengan melepaskan molekul kecil.
Polimer termoplastik: polimer yang jika dipanaskan akan melunak, misalnya
PVC, polietilena, dan bakelit.
Polimer termoseting: polimer yang jika dipanaskan akan mengeras, misalnya
melamin dan selulosa.
Polimerisasi adisi: polimer yang terbentuk melalui reaksi adisi dari satu
monomer ke monomer yang lain secara berulang.
Polisakarida: karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menjadi banyak
molekul monosakarida, misalnya pati (amilum), selulosa, dan glukogen.
Potensial elektrode standar: besarnya potensial elektrode yang diukur pada
keadaan standar (konsentrasi 1 M, suhu 25°C, dan tekanan 1 atm).
Proses Haber-Bosch: proses pembuatan amonia dari reaksi gas nitrogen dan gas
hidrogen secara langsung.
Proses Hall-Heroult: proses pemisahan aluminium dari bauksit (Al,O,) dengan
cara elektrolisis lelehan Al2O3. Untuk menurunkan titik leleh Al2O3,
ditambahkan kriolit (Na,AIF).
Protein konjugasi: senyawa protein yang terikat dengan molekul lain yang
bukan protein. Protein: makromolekul yang disusun oleh asam amino-asam
amino melalui ikatan peptida.
Reaksi oksidasi: reaksi yang melibatkan terjadinya kenaikan bilangan oksidasi
atau reaksi melibatkan yang pelepasan elektron oleh suatu zat.
Reaksi reduksi: reaksi yang melibatkan terjadinya penurunan bilangan oksidasi
atau reaksi melibatkan pengikatan elektron oleh suatu zat. yang
RNA: asam nukleat yang disusun dari ribosa dan basa nitrogen (urasil, adenin,
guanin, dan sitosin).
Sel diafragma: sel elektrolisis yang diberi diafragma, berfungsi mencegah gas
klorin dihasilkan yang bereaksi dengan NaOH. Sel ini digunakan pada proses
pembuatan gas klorin dan NaOH.
Sel primer: sel elektrokimia yang reaksinya tidak dapat balik sehingga bersifat
habis pakai.
Sel sekunder: sel elektrokimia yang reaksinya dapat balik sehingga dapat diisi
ulang.
Semikonduktor: suatu unsur yang dalam kondisi normal tidak menghantar
listrik, tetapi dapat menghantar listrik dengan suhu atau dengan pengotoran unsur
tertentu.
Senyawa kiral: senyawa yang mempunyai atom karbon yang tidak simetris
(asimetris).
Senyawa meso: senyawa yang mempunyai atom karbon kiral (atom C asimetris),
tetapi tidak optis aktif karena senyawa tersebut mempunyai bidang simetris, yang
berarti bukan merupakan senyawa kiral
Senyawa rasemat: dua senyawa enantiomer yang kiral. bersifat optis aktif, yang
jika dicampurkan 50% dari setiap senyawa tersebut akan membentuk campuran
yang tidak optis aktif.
Sifat koligatif larutan: sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel
zat terlarut di dalam larutan, dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut
tersebut.
Sinar radioaktif: sinar atau gelombang elektromagnetik dengan daya tembus
besar yang oleh unsur radioaktif, misalnya sinar alfa, sinar beta, dan sinar
gamma. dihasilkan
Sinar alfa: inti helium dengan muatan +2 sme dan massa 4 sma.
Sintesis Wurtz: reaksi pembentukan alkana dari suatu alkil halida (haloalkana)
dengan logam natrium.
Spektroskopi inframerah: metode untuk mengidentifikasi gugus fungsi
menggunakan alat spektrometer. Setiap gugus fungsi memiliki serapan
gelombang elektromagnetik yang spesifik.
Steroid: senyawa derivat (turunan) lipid dan bersifat tidak terhidrolisis. Senyawa
yang termasuk turunan steroid, misalnya, kolesterol, ergosterol, dan estrogen.
Pada umumnya steroid berfungsi sebagai hormon.
Substitusi: reaksi penggantian gugus pada senyawa karbon.
Tekanan osmotik (7): besarnya tekanan yang harus diberikan untuk
menghentikan terjadinya osmosis.
Terpenoid: derivat dari lipid, senyawa ini umumnya terdapat pada minyak atsiri,
misalnya sitral (minyak sereh), geraniol (minyak mawar), limonen (jeruk), dan
juga sebagai vitamin A.
Tetapan kenaikan titik didih molal (K): tetapan yang menyatakan besarnya
kenaikan titik didih untuk setiap satu molal.
Tetapan penurunan titik beku molal (K): tetapan yang menyatakan penurunan
titik beku untuk setiap satu molal larutan.
Titik didih: suhu ketika tekanan uap di atas cairan sama dengan tekanan uap
lingkungan (tekanan udara luar).
Titik isoelektrik (pl): nilai pH ketika suatu asam amino dalam kedudukan
dipolar (sebagai ion zwitter).
Volume atom: angka banding antara massa atom relatif (massa molar) dengan
kerapatan atom.
Zat karsinogen: zat yang menyebabkan reaksi kimia di dalam tubuh
menyimpang dan mengakibatkan timbulnya kanker.
TABEL PERIODIK UNSUR

LEMBAR PENGESAHAN
HASIL KARYA KIMIA MOTIVASI MENGHADAPI UJIAN AKHIR
SEMESTER GASAL

Hasil karya kimia ini disusun sebagai tugas ke-1 motivasi menghadapi Ujian Akhir
Semester (UAS) Gasal dan salah satu syarat lulus mata pelajaran kimia.

Oleh :

Rahma Az Zahra

Mengetahui
Sekretaris Ketua Murid

Putri Ayuningtyas M. Ariel Rifki Fauzan

Menyetujui,

Drs. Sobarudin, M.M.


NIP.196504171988031009

You might also like