You are on page 1of 10

PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

PADA PEMBUATAN ES KRIM

Oleh:
Dimas Alfi Indraka
NIS. 11475

SMA HANG TUAH 2 SIDOARJO


Jl. KRI RATULANGI N0. 1 GEDANGAN, SIDOARJO
TELP/FAX. (031) 8541134 SIDOARJO – 61254
Email : smahangtuah.dua@gmail.com Website : www.smahangtuah2.sch.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga karya ilmiah
ini bisa selesai pada waktunya.

Penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa ucapan terima kasih ditujukan kepada semua
pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga karya ilmiah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun,
terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi susunan maupun tata bahasa. Penulis sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya laporan selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Sidoarjo, 14 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................2
BAB II KERANGKA TEORETIS.......................................................................3
2.1 Sifat Koligatif Larutan.......................................................................................3
2.1.1 Penurunan Tekanan Uap Larutan...................................................................3
2.1.2 Kenaikan Titik Didih Larutan.........................................................................3
2.1.3 Penurunan Titik Beku Larutan........................................................................3
2.1.4 Tekanan Osmotik............................................................................................3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................4
3.1 Metode Penelitian..............................................................................................4
3.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................5
4.1 Pengertian Penurunan Titik Beku Larutan.........................................................5
4.2 Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Pada Pembuatan Es Krim...............5
4.3 Kaitan Garam Dengan Penurunan Titik Beku Pada Pembuatan Es Krim.........6
BAB V.....................................................................................................................7
5.1 Kesimpulan........................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada
jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya.
Sifat koligatif larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penurunan tekanan
uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.Salah
satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es krim.
Es krim merupakan makanan dengan gizi tinggi. Hidangan yang sudah tersaji
sejak zaman Romawi atau 400 SM itu ternyata mampu menyembuhkan influenza,
serta mengandung zat anti tumor. Pada tahun 1851 es krim dapat dikatakan sebagai
jenis hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi es krim dunia
mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per
tahun. Es krim adalah anggota kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur
semi padat. Banyak yang menganggap bahwa es krim sebagai makanan yang
mewah. Karena es krim hanya dijual di toko-toko besar dan minimarket saja.
Orang-orang juga menganggap bahwa membuat es krim sangatlah susah. Bisa
dihitung jari orang yang mampu membuatnya. Hal tersebut tidaklah benar. Cara
membuat es krim sangatlah sederhana. Hanya saja banyak masyarakat yang tidak
mengetahui prosespembuatannya. Dalam bidang teknologi hasil pertanian, wajib
bagi kita untuk mengetahui proses pembuatan es krim . Selain itu pengetahuan
tentang sifat koligatif lautan juga sangat diperlukan dalam pembuatan es krim.
Proses pembuatan es krim akan lebih menjadi mudah apabila kita telah
mengetahui konsep pembuatannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari penurunan titik beku larutan?
2. Bagaimana penerapan penurunan titik beku pada pembuatan es krim?
3. Apa kaitan garam dengan penurunan titik beku pada pembuatan es krim?

1
2

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari penurunan titik beku larutan.
2. Untuk mengetahui penerapan titik beku larutan dalam pembuatan es krim.
3. Untuk mengetahui kaitan antara garam dengan penurunan titik beku pada
pembuatan es krim.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Memberikan informasi tentang penurunan titik beku larutan.
2. Memberikan informasi mengenai penerapan penurunan titik beku larutan pada
pembuatan es krim.
3. Memberikan informasi tentang kaitan garam dengan penurunan titik beku
pada pembuatan es krim.
BAB II
KERANGKA TEORETIS

2.1 Sifat Koligatif Larutan


Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada
macamnya zat terlarut, tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat
terlarut. Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan
didapat suatu larutan yang mengalami :
1. Penurunan tekanan uap larutan
2. Kenaikan titik didih larutan
3. Penurunan titik beku larutan
4. Tekanan osmotik

2.1.1 Penurunan Tekanan Uap Larutan


Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan
ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu
zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari
pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

2.1.2 Kenaikan Titik Didih Larutan


Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih
larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non
elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan :
ΔTb = m . Kb
2.1.3 Penurunan Titik Beku Larutan
Untuk penurunan titik beku persamaanya dinyatakan dengan :
ΔTF = KF · b · i
2.1.4 Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang
dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam
larutan melalui membran semi permeabel.
Dinyatakan dengan rumus :
Π=M.R.T

3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Yaitu
metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta secara apa
adanya, tanpa adanya perlakuan apapun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta
yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Dalam Karya Tulis Ilmiah ini, Penulis menggunakan Teknik pengumpulan
data studi literatur. Teknik pengumpulan data ialah pengumpulan data dengan
tata cara mencari informasi dan wawan dengan penelitian terdahulu, kemudian
dari kesemuanya dijadikan sebagai landasan teori yang mementukan hasil
penelitian. Tata cara ini lebih banyak dipergunakan untuk jenis karya tulis ilmiah,
seperti essay, penyusnan makalah, dan lain sebagainya.

4
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Penurunan Titik Beku Larutan


Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak
antar partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik
menarik antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut
akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang,
akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu
yang lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku
pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat terlarut
disebut penurunan titik beku (∆Tf). Penurunan titik beku larutan sebanding
dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut
(Kf), dinyatakan dengan persamaan:
∆Tf = Kf m
Dimana : ∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
m = kemolalan larutan

4.2 Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Pada Pembuatan Es Krim


Adonan es krim ditempatkan dalan bejana yang terendam es batu dan air
yang telah diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang
lebih rendah dari 0o C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku
dengan titik beku es beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi
karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu,
air dan garam dapur.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 0 o C. akan tetapi itu tidak
cukup dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk
membekukan es krim adalah -3o C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu
tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembekuan es krim. Sebenarnya
banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan tetapi garam relatif murah.
Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es diampur dengan
garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan
temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan
lezat seperti yang diinginkan.

5
6

4.3 Kaitan Garam Dengan Penurunan Titik Beku Pada Pembuatan Es Krim
Garam berfungsi untuk menurunkan suhu es batu sehingga cukup dingin
untuk membekukan adonan es krim. Tanpa penambahan garam, suhu es batu
tidak akan cukup dingin untuk membekukan adonan es krim. Karena garam
dapat meleburkan es batu dan dapat melebur di bawah titik lebur normalnya
(00C). Sangat berhubungan sekali karena sifat koligatif larutan meliputi
penurunan titik beku. (Tf ) yaitu Suatu larutan akan membeku pada suhu yang
lebih rendah dibanding dengan titik beku air. Dan disini Adanya zat terlarut
menyebabkan entropi (ketidakteraturan) pelarut semakin tinggi. Dengan
demikian, untuk mengubah pelarut dari fasa cair menjadi fasa padat diperlukan
usaha ekstra. Hal ini mengakibatkan titik beku larutan lebih rendah dibandingkan
pelarutnya.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat yang bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dalam larutan.
2. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik
didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
3. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat pertikel zat tersebut.
4. Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan
penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses
perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, air, dan garam.

You might also like