Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Stres Kerja
1.1 Pengertian Stres Kerja
Menurut Hanim (2016) stress kerja merupakan proses
psikologi atau ketegangan yang menyebabkan perasaan tidak
tenang dan emosi tidak stabil yang disebabkan oleh tekanan baik
tuntutan fisik maupun psikologis karyawan.
Sedangkan Menurut Sopiah (2008:85) stress adalah
sebuah respon menyesuaikan diri dengan keadaan terhadap suatu
situasi yang menantang atau mengancam kesehatan seseorang.
Stress merupakan akibat negatif dari kehidupan modern. Orang-
orang merasa stress karena terlalu banyak pekerjaan,
ketidakpahaman terhadap pekerjaan, beban informasi yang terlalu
berat atau karena mengikuti perkembangan zaman.
1.2 Penyebab Stres
Menurut Sopiah (2008:87) stressor merupakan penyebab
stress, seperti emosional pada seseorang, tuntutan fisik dan kondisi
lingkungan dalam organisasi dan aktivitas hidup lainnya.
Stressor yang berhubungan dengan pekerjaan terbagi menjadi
empat tipe utama, yaitu:
1. Lingkungan fisik
Penyebab stress di dalam lingkungan fisik pekerjaan, seperti
kebisingan, kurang pencahayaan tempat kerja, tempat yang tidak
aman, tata ruang dan rancangan ruang kantor dan kualitas udara yang
buruk.
2. Peran atau tugas
Merupakan sebuah kondisi dimana karyawan mengalami
kesulitan dalam memahami apa yang menjadi tugasnya, peran yang
dia mainkan dirasakan terlalu berat atau peran ganda. Penyebab
utama nya yaitu:
- Konflik peran
- Peran ambiguitas
- Beban kerja
- Karakteristik tugas
3. Stress antarpribadi (interpersonal stressors)
Penyebab stress akan semakin bertambah jika karyawan
terbagi menjadi beberapa divisi dalam suatu departemen yang
dikompetisikan untuk memenangkan suatu target sebagai divisi
terbaik dengan reward yang menggiurkan. Sedangkan setiap
karyawan memiliki perbedaan kepribadian, karakter, persepsi, latar
belakang yang dapat menimbulkan stress.
4. Organisasi
Banyak sekali ragam penyebab stress yang bersumber dari
organisasi. Pengurangan jumlah pegawai merupakan salah satu
penyebab stress yang tidak hanya untuk mereka yang kehilangan
pekerjaan, namun juga untuk mereka yang masih tinggal. Secara
khusus mereka yang masih tinggal mengalami peningkatan beban
kerja, peningkatan rasa tidak aman dan tidak nyaman dalam bekerja
serta kehilangan rekan kerja. Restrukturisasi, privasi, merger, dan
bentuk-bentuk lainnya merupakan kebijakan perusahaan yang
berpotensi memunculkan stress. Para pekerja harus menghadapi
peningkatan ketidakamanan dalam bekerja, bimbang dengan tuntutan
pekerjaan yang semakin banyak dan bentuk-bentuk baru dari konflik
antar pribadi.
2. Beban kerja
2.1 Pengertian beban kerja
Menurut Vanchapo (2020:1) Beban kerja merupakan sebuah
proses atau kegiatan yang harus segera diselesaikan oleh seorang
pekerja dalam jangka waktu tertentu. Apabila seorang pekerja
mampu menyelesaikan dan menyesuaikan diri terhadap sejumlah
tugas yang diberikan, maka hal tersebut tidak menjadi suatu beban
kerja. Namun, jika pekerja tidak berhasil maka tugas dan kegiatan
tersebut menjadi suatu beban kerja. Menurut Monika (2018) beban
kerja adalah proses yang dilakukan seseorang dalam menyelesaikan
tugas dari suatu pekerjaan atau suatu kelompok jabatan yang
dilakukan dalam keadaan normal dalam suatu jangka waktu tertentu.
Dhania (2010) menyimpulkan bahwa beban kerja adalah sejumlah
kegiatan dalam bentuk fisik maupun psikis yang membutuhkan
kemampuan mental dan harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu.
Menurut Soekidjo (2011) setiap pekerja apapun jenisnya,
memerlukan otot atau pemikiran, adalah beban bagi yang
melakukan.Dengan sendirinya beban ini dapat berupa beban
fisik,mental ataupun sosial sesuai dengan pekerjaan si pelaku.
Pendapat lain dikemukakan oleh Linda (2014) menyatakan bahwa
beban kerja merupakan usaha yang harus dilakukan seseorang
berdasarkan suatu permintaan pekerjaan tersebut untuk diselesaikan.
4. Pegawai
4.1 Pengertian Pegawai
Pegawai adalah kekayaan dalam suatu perusahaan, kegiatan
perusahaan tidak dapat berjalan tanpa adanya pegawai. Pegawai
bertanggung jawab dalam menjelaskan tindakan perusahaan kepada
khalayak yang memiliki kepentingan dengan organisasi atau
organisasi tersebut.
Pegawai yang memiliki tugas yang berkaitan dengan
publiknya mesti memberikan perhatian serta menjadi saluran arus
bolak-balik antara organisasi khalayak, karena khalayak yang
memiliki kepentingan akan selalu tertarik dengan apa saja yang
dilakukan perusahaan.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
Pegawai merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu
perusahaan ataupun organisasi. Baik tidaknya suatu perusahaan
tergantung kepada para pegawainya.
4.2 Fungsi dan Peranan Pegawai
Pegawai dalam perusahaan mempunyai fungsi dan peranan
yang harus dilaksanakan, diantaranya :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan perintah
yang diberikan
b. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan perusahaan
demi kelangsungan perusahaan
c. Bertanggungjawab pada hasil produksi
d. Menciptakan ketenangan kerja di perusahaan (Soedarjadi,
2009)
Sebagai pegawai perusahaan mesti mempunyai kemampuan
tinggi dan pengalaman dapat menjaga tanggungjawabnya yang
berhubungan dengan publiknya. Salah satu tugasnya adalah
memberikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan
dengan publiknya.
Seperti hubungan antara dokter dengan pasiennya, sehingga
manajeman akan bertindak pasif dalam mempercayai atau
menerima apa yang disarankan oleh pegawai yang sudah
mempunyai pengalaman dan keterampilan tinggi dalam
memecahkan serta mengatasi permasalahan yang dihadapi
organisasi tersebut. Berdasarkan hal diatas, peneliti
menyimpulkan bahwa fungsi dan peranan pegawai adalah
bertanggungjawab atas apa yang dikerjakannya agar
perusahaan yang sedang dijalani dapat berjalan dengan lancar.
4.3 Kewajiban Pegawai
Dalam perusahaan pegawai mempunyai kewajiban yang
harus dilaksanakan, yaitu :
a. Melaksanakan pekerjaan dengan baik
Seorang pegawai dituntut untuk mempunyai dedikasi dan
tanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugas yang sudah
diberikan kepadanya. Pegawai harus mendahulukan pekerjaannya
dibandingkan dengan masalah pribadinya dan harus melaksanakan
pekerjaan dengan baik karena merupakan salah satu kewajiban
yang nantinya akan memperoleh hasil yang maksimal.
b. Kepatuhan pada aturan perusahaan
Setiap perusahaan ada aturan yang mengatur tentang kewajiban
dari masing-masing pihak. Dengan adanya kewajiban semua pihak
harus patuh dan taat agar tidak timbul masalah dalam perusahaan.
c. Menciptakan ketenangan kerja
Salah satu indikator keberhasilan bahwa hubungan internal
perusahaan terjalin baik adalah dengan terwujudnya ketenangan
krja di suatu linkungan perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas
dapat disimpulkan pegawai harus menjalankan tugasnya dengan
baik agar tercapai tujuan dan memperoleh hasil yang maksimal.
B. Kerangka Konsep
Beban Kerja :
1.Faktor Internal
2.Faktor Eksternal
STRES KERJA PADA
PEGAWAI
Lingkungan Kerja :
1.Fisik
2.Non Fisik
Ket :
: Variabel Independen
:Variabel Dependen
2. Lingkungan Kerja
2.1 Definisi Operasional
Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai
melakukan pekerjaannya sehari-hari. (Siagian,2014)
3. Stres Kerja
3.1 Definisi Operasional
Stres kerja adalah respon adaptif, tanggapan, penyesuaian
diri terhadap perasaan yang mengancam kondisi fisik/biologis dan
psikis atau gejala psikologis dan prilaku/sosial terhadap tuntutan
pekerjaan pada perawat.
D. Hipotesis
1. Ada pengaruh beban kerja terhadap stres kerja pada pegawai
BPBD Kab. Banggai
2. Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja pada pegawai
BPBD Kab. Banggai
3. Ada pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap stres
kerja pada pegawai BPBD Kab. Banggai