Professional Documents
Culture Documents
Makalah Biologi Bakteri
Makalah Biologi Bakteri
Oleh:
Kelompok 2
PUTRI DWI ADILA
LUSIANA
GREFI SAPUTRI
ERNAWATI
KELAS
X TLM
SMKS KESEHATAN DURI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul EUBACTERIA (BAKTERI) ini
dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Biologi.
Bakteri merupakan mikro organisme hidup yang Alloh SWT ciptakan sangat
kecil hingga tidak kasat mata, dibutuhkan alat tertentu untuk dapat melihatnya, seperti
mikroskop. Bakteri diciptakan dengan berbagai bentuk, fungsi dan sifat yang berbeda.
Dengan makalah ini penulis akan memaparkan apa itu bakteri?
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan,
baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempernaan
makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi
penulis umumnya bagi pembaca. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan Makalah................................................................................ 2
BAB II EUBACTERIA (BAKTERI)
A. Pengertian........................................................................................... 3
B. Pembahasan........................................................................................ 5
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan........................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kemajuan iptek seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk
bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari
pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit
akibat kerja ini di sebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah factor biologi,
fisik, kimia, fisiologi dan psykologi. Sebagai contoh orang yang bekerja pada sektor
2
peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari
sumber–sumber penyakit yang berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu,
bahkan hewan dan tumbuhan besarpun dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi
virus dan bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya
pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tidak
hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi juga diperlukan pengetahuan
tentang itu bakteri bagaimana bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa itu eubacteria (bakteri)?
2. Bagaimana bakteri berkembang biak?
3. Bagaimana bentuk bakteri?
4. Bagaimana jenis-jenis bakteri?
5. Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini
disusun dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apa itu eubacteria (bakteri).
2. Untuk mengetahui bagaimana bakteri berkembang biak.
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk bakteri.
4. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis bakteri.
5. Untuk mengetahui bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan.
BAB II
EUBACTERIA (BAKTERI)
A. Pengertian, Ciri dan Struktur Bakteri
Pengertian Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan
3
organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil,
serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki
jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana
mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan
yang ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph,
suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
metabolisme.
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasite
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan.
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri
Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif
bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun
atas lapisan fosfolipid dan protein.
4
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein
dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang
dibutuhkan.
B. Pembahasan
Pembiakan Bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan
penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan
pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan secara
aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual dilakukan
dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara
seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut
tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya
berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara
pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
Ada tiga cara paraseksual yang diketahui, yaitu transformasi, konjugasi dan
transduksi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri
yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel
bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi
melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies
saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan
Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke
bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan
pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal
antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith
tahun 1982.
5
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan
perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri
donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru
sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang
nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN
inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan
membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa
sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam
DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang
dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg
pada tahun 1952.
6
Pembelahan Biner, pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama
dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya,
pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom.
Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah
dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah
pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit
sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan
sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan
makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme
pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
7
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia)
serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
2. Bakteri Basil :
8
1.Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
2.Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
3.Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia
Jenis Bakteri
Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagel
9
1. Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki flagel.
2. Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagel pada ujung tubuhnya.
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua kelompok flagel yang masing-masing
terdapat di ujung tubuhnya.
4. Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki segerombol flagel pada salah satu ujung
tubuhnya.
5. Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki flagel di seluruh permukaan tubuhnya.
Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel Melalui Sistem Pewarnaan Gram
1. Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tebal. Contohnya: Bacillus subtilis, Clostridium botulinum,
Vibrio cholerae, Neisseria gonorrhoeae, dan Treponema pallidum.
2. Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tipis. Contohnya: Escherichia coli, Streptococcus mutans,
Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus aurens.
Berdasarkan Kebutuhannya Terhadap Oksigen
1. Bakeri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak memerlukan oksigen bebas.
Contohnya: Escherichia coli.
2. Bakteri anaerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali
dan kadang bisa mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium
botulinum.
3. Bakteri anaero fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen.
Contoh: Salmonella typhosa.
Berdasarkan Kebutuhan Energi
1. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya. Contoh: Nitrosomonas, Thiobacillus, Notrobacter.
2. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya. Contohnya: Clostridium denitrificans.
Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
1. Bakteri autotrof yaitu bakteri yang dapat mensintetis makananya sendiri dari
senyawa anorganik menjadi senyawa organik.
a. Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri
dengan menggunakan energi cahaya matahari melalui proses fotosintetis. Contohnya:
bakteri belerang ungu Thiocystis sp,
b. Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintetis makanannya sendiri
dengan menggunakan energi kimia. Contohnya: Gallionella, Nitrosomonas,
Nitrococcus, dan Nitrobacter.
10
2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya (berupa snyawa
organik) dari bergantung pada organisme lain karena tidak dapat mensintetis
makanannya sendiri.
c. Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal dari sisa-sisa
organisme yang telah mati, sampah-sampah, kotoran, dan bangkai.
Contohnya: Thiobacillus dinitrificants, Clostridium sporageus, Eschechia coli,
Lactobacillus bulgaricus, dan Methanobacterium ruminatum.
d. Bakteri parasit, yaitu yang meperoleh makanannya dari organisasi yang
ditumpanginya (inangnya). Contohnya: Borrelia novyi, Famili Treponemataceae,
Famili Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis, dan Borrelia burgdorferi.
e. Bakteri patogen, yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada hospes atau
inang yang dihinggapinya. Contohnya: Neisseria gonorrhoeae (parasit pada manusia
yang menyebabkan penyakit kelamin atau kencing nanah), Bacterium papaya (parasit
pada tumbuhan yang menyebabkan penyakit pada pepaya), dan Bacillus
anthracis (parasit pada hewan yang menyebabkan penyakit antraks pada ternak).
f. Bakteri apatogen, yaitu bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes atau
inang. Contohnya: Streptomyces grieus dan Escherichia coli.
Berdasarkan Suhu Pertumbuhan
1. Bakteri psikrorofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu terendah yaitu 0oC-30oC.
Bakteri ini banyak ditemukan di dasar lautan, di daerah kutub, dan pada bahan
makanan yang didinginkan.
2. Bakteri mesofil, yaitu bakter yang hidup pada suhu 25oC-40oC. Bakteri ini terdapat
pada tanah, air, dan tubuh vertebrata.
3. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 45oC-75oC. Bakteri ini banyak
terdapat di tempat-tempat bersuhu tinggi, di tanah, air laut, dan pada susu.
4. Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada suhu diatas 75oC. Bakteri ini
ditemukan di sumber air panas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas mengenai Eubacteria(Bakteri), dapat disimpulkan
bahwa Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/
prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
12
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan
paraseksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan
pembiakan paraseksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi dan
konjugasi.
Berdasarkan bentuk bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang
(basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
Jenis bakteri dibedakan berdasarkan jumlah dan letak flagel, berdasarkan,
karakteristik dinding sel melalui sistem pewarnaan gram, berdasarkan, kebutuhannya
terhadap oksigen, berdasarkan kebutuhan energi, berdasarkan cara memperoleh
makanan, berdasarkan suhu pertumbuhan.
B. Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai
manusia biasa penulis hanya bisa berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-
mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya. Amiin...
Setelah membaca pembahasan tadi, diharapkan pembaca mendapat
pencerahan mengenai bakteri, bakteri mana yang menguntungkan dan bakteri mana
yang merugikan.
13
14